tp
s:
//g
Cover luar
un
u ng
ki
du
lk
ab
.b
ps
.g
o.
id
Cover dalam
ht
tp
s:
//g
un
un
gk
id
ul
ka
b.
bps
.g
o.
id
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
KABUPATEN GUNUNGKIDUL 2020
ISBN : -
No. Publikasi : 34030.2131
Katalog : 4102002.3403
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman : xiv + 51 halaman
id
o.
.g
Naskah:
ps
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul
b
Penyunting: b.
ka
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul
ul
id
gk
canva.com
s:
tp
ht
Diterbitkan oleh:
© Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul
Dicetak oleh:
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul
TIM PENYUSUN
id
Editor : Amir Mishbahul Munir, S.ST., M.Si
o.
.g
Naskah : Yulfi Noor Jayantie, S.ST
b ps
Andi Wicaksono, S.Si
b.
ka
Rendy Yudianto, S.ST
ul
id
o.
.g
ps
b
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
Gunungkidul 2020 ini memuat informasi mengenai capaian pembangunan
o.
.g
manusia Kabupaten Gunungkidul secara series dengan menggunakan
ps
metodologi penghitungan IPM yang terbaru. Dalam publikasi ini juga
b
b.
memuat analisis data pendukung seperti kondisi sosial ekonomi Kabupaten
ka
Gunungkidul sebagai informasi tambahan.
ul
id
Kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk perbaikan dan
un
id
1.2. Tujuan dan Manfaat.................................................................. 5
o.
.g
1.3. Ruang Lingkup Penyajian .......................................................... 5
ps
BAB II INDIKATOR PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PENGUKURANNYA .... 7
b
b.
ka
2.1. Konsep Pembangunan Manusia............................................... 9
ul
Penyusunnya ...........................................................................12
un
id
o.
.g
b ps
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
Tabel 2.1 Nilai Maksimum dan Minimum dari Setiap Komponen IPM .... 16
Tabel 3.1 Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Gunungkidul, 2018-
2020 .......................................................................................... 23
Tabel 4.1 IPM Gunungkidul dan DIY Beserta Indikatornya, 2020 ............. 30
Tabel 4.2 Perkembangan Komponen Penyusun IPM Gunungkidul, 2010-
2020 .......................................................................................... 31
Tabel 4.3 IPM dan Indikator Penyusun menurut Kabupaten/Kota di DIY,
2020 .......................................................................................... 36
id
o.
.g
b ps
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
o.
Gambar 4.3 Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah
.g
(HLS) Gunungkidul (Tahun), 2010-2020 ................................ 33
ps
Gambar 4.4 Pengeluaran per Kapita yang Disesuaikan Gunungkidul dan
b
b.
DIY (Ribu Rupiah/Tahun), 2010-2020 .................................... 34
ka
Gambar 4.5 Perbandingan IPM Kabupaten/Kota di DIY, 2020 .................. 35
ul
id
o.
Lampiran 5. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di DIY,
.g
2010-2020 ............................................................................. 51
b ps
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
b
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
b
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
seiring berjalannya waktu disadari bahwa pertumbuhan ekonomi yang
o.
tinggi tidak menjaminkan adanya perbaikan taraf hidup sebagian besar
.g
penduduk. Data empiris menunjukan bahwa beberapa negara yang
ps
mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi masih menghadapi masalah
b
b.
pengangguran, kemiskinan, dan masalah sosial lain yang berhubungan
ka
dengan manusia.
ul
id
adalah untuk memberi manfaat bagi masyarakat. Ada dua alasan yang
//g
id
dengan pendekatan pembangunan konvensional seperti pertumbuhan
o.
.g
ekonomi, pembentukan modal manusia, pengembangan sumber daya
ps
manusia, kesejahteraan masyarakat atau kebutuhan dasar manusia.
b
Perbedaan cara pandang pendekatan tersebut antara lain:
b.
ka
Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang diperlukan dalam
ul
id
3) Mengkaji perkembangan indikator penyusun IPM di Gunungkidul
o.
sampai tahun 2020.
.g
ps
4) Mengkaji perbandingan capaian IPM Gunungkidul dengan
b
kabupaten/kota di wilayah DIY lainnya sampai tahun 2020.
b.
ka
Manfaat yang diharapkan dari penerbitan publikasi ini adalah
ul
yang akan datang. Selain itu, publikasi ini diharapkan mampu menjadi
ht
id
o.
.g
bps
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
b
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
o.
dimensi umur panjang dan hidup sehat, dimensi pengetahuan, dan dimensi
.g
standar hidup layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki indikator sebagai
ps
komponen penyusun indeks tiap dimensi.
b
b.
ka
ul
Manusia
un
oleh UNDP pada tahun 1990 tidak hanya memuat konsep dan definisi dari
//g
id
o.
.g
bps
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
dapat membedakan tingkat pendidikan antarnegara dengan baik. Dalam
o.
.g
konsep pembentukan indeks komposit, indikator yang tidak sensitif
ps
membedakan akan menyebabkan indeks komposit menjadi tidak relevan,
b
sehingga indikator AMH perlu diganti dengan indikator lain yang
b.
ka
representatif.
ul
Namun disadari bahwa PDB diciptakan dari seluruh faktor produksi yang
un
turut menyertakan tenaga kerja dan investasi dari dalam dan luar negeri
//g
dalam penghitungan. Oleh karena itu, PDB per kapita kurang dapat
s:
id
o.
.g
2.3. Pengukuran Indeks Pembangunan Manusia dan
ps
Komponen Penyusunnya
b
b.
ka
Sejak tahun 2014 angka IPM di Indonesia disajikan secara periodik
ul
terdiri dari tiga dimensi pembangunan manusia yang terdiri dari dimensi
s:
tp
= …………………………….. (1)
Keterangan:
UHH : Umur Harapan Hidup saat lahir
id
o.
Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Rata-rata Lama Sekolah
.g
(RLS) didefinisikan sebagai rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh
ps
penduduk berusia 25 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis
b
b.
pendidikan yang pernah dijalani. Batasan lama sekolah untuk tiap jenjang
ka
adalah penduduk yang tamat SD diperhitungkan lama sekolah selama 6
ul
nilai tertinggi adalah 15 tahun. Untuk rumus RLS dan indeks RLS adalah
sebagai berikut.
= ×∑ …………………………………………… (2)
= ………………………………………. (3)
Keterangan:
RLS : Rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas
Xi : Lama sekolah penduduk ke-i yang berusia 25 tahun ke atas
n : jumlah penduduk usia 25 tahun ke atas
= ×∑ ………………….…………………………….. (4)
id
o.
.g
= ……………………………..………. (5)
bps
Keterangan: b.
ka
HLSta : Harapan Lama Sekolah pada umur a di tahun t
ul
aritmatik dari indeks RLS dan HLS. Rumus indeks pengetahuan adalah
tp
ht
sebagai berikut.
= ………………………………….. (6)
=∑ ………………………………………. (9)
Keterangan:
Y** : Pengeluaran per kapita yang disesuaikan
Y* : Pengeluaran per kapita harga konstan
Y : pengeluaran per kapita setahun
id
IHK : Indeks Harga Konsumen tahun dasar 2012
o.
.g
PPP : Paritas daya beli atauu Purchasing Power Parity
ps
pij : harga komoditas i pada wilayah j
b
b.
pik : harga komoditas i di Jakarta Selatan
ka
m : jumlah komoditas
ul
id
( ) ( )
= ( ) ( )
… (10)
id
o.
Pengeluaran per Kapita Rupiah 1 007 436 26 572 352
.g
ps
b
Selanjutnya nilai IPM dapat dihitung sebagai berikut.
b.
ka
= × × × 100 …... (11)
ul
id
gk
un
ℎ = 100 …………………………..(12)
id
o.
.g
bps
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
b
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
o.
46,59 km2. Berdasarkan klasifikasi desa oleh Lembaga Pemberdayaan
.g
Masyarakat Desa (LPMD), Kabupaten Gunungkidul terdiri dari 26 desa
ps
tumbuh, 86 desa berkembang dan 32 desa maju.
b
b.
Wilayah Kabupaten Gunungkidul terletak antara 7o 46’- 8o 09’
ka
ul
Lintang Selatan dan 110o 21’ - 110o 50’ Bujur Timur, yang berbatasan
id
id
o.
penduduk tertinggi tahun 2020 ada di Kecamatan Karangmojo sebesar 1,29
.g
persen. Hal ini dimungkinkan terjadi karena letak Karangmojo yang berada
ps
di dekat ibukota kabupaten sehingga akses ke ibukota leboh dekat dan
b
mudah. b.
ka
ul
id
gk
infrastruktur yang memadai tetapi juga oleh sumber daya manusia yang
//g
Untuk itu, kondisi ketenagakerjaan perlu dipotret sebagai salah satu upaya
dalam menggambarkan faktor pendukung pembangunan di masyarakat.
Konsep ketenagakerjaan yang digunakan BPS mengacu pada
rekomendasi International Labor Organizaton (ILO). Penduduk
dikelompokkan berdasarkan usia, yaitu usia kerja atau usia produktif (15
tahun ke atas) dan bukan usia kerja (kurang dari 15 tahun). Berdasarkan
aktivitas yang dilakukan selama seminggu yang lalu dari masa referensi
pengumpulan data, penduduk usia kerja dikelompokkan menjadi dua, yaitu
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri dari
penduduk yang statusnya bekerja dan penganggur. Sementara bukan
angkatan kerja terdiri dari penduduk yang statusnya bersekolah, mengurus
rumah tangga, pensiunan dan melakukan aktivitas lainnya.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menjadi salah satu
indikator yang mampu menggambarkan kondisi ketenagakerjaan suatu
id
Tabel 3.1 Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Gunungkidul, 2018-2020
o.
.g
Indikator 2018 2019 2020
ps
(1) (2) (3) (4)
b
Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas b.592 977 601 276 609 502
ka
Angkatan Kerja (jiwa) 454 385 457 539 398 035
ul
Bukan Angkatan Kerja (jiwa) 138 592 143 737 211 467
un
(TPAK) (persen)
s:
(persen)
ht
id
Gunungkidul atas dasar harga berlaku menunjukkan bahwa kontributor
o.
terbesar perekonomian Kabupaten Gunungkidul didominasi oleh lapangan
.g
ps
usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Nilai kontribusi tersebut
b
masing-masing sebesar 25,28 persen (2016); 24,47 persen (2017); 24,23
b.
persen (2018); 23,52 persen (2019) dan 24,67 persen (2020). Hal ini
ka
menunjukkan bahwa sektor pertanian menjadi penggerak utama
ul
id
Gambar 3.1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan
ht
25
17.5 18.8 19.0
20 16.2
15.0
15
10 4.88 5.01 5.16 5.34
5
0
-5 -0.68
2016 2017 2018 2019* 2020**
id
persen) serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (19,81 persen).
o.
.g
bps
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
o.
.g
ps
b
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
pembangunan manusia antarwaktu di berbagai wilayah di Indonesia.
o.
Selama periode 2010-2020, telah dilakukan beberapa kali penyempurnaan
.g
ps
terkait dengan metode penghitungan maupun indikator penyusun IPM
b
mengacu pada UNDP. Pada tahun 2010, capaian IPM Gunungkidul berada
b.
di level 70,00. Berdasarkan kriteria UNDP, Angka IPM tahun 2010 tersebut
ka
termasuk dalam kategori tinggi. Namun setelah dilakukan penyempurnaan
ul
id
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
id
o.
DIY Gunungkidul
.g
Sumber: BPS, beberapa terbitan
b ps
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa selama kurun waktu 2010-2020
b.
pencapaian IPM Gunungkidul masih di bawah pencapaian IPM DIY. Hal ini
ka
ul
id
o.
Indikator/
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
.g
Indeks
ps
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
UHH (Tahun) 73,35 73,36 73,37 73,38 73,39 73,69 73,76 73,82 73,92 74,03 74,12
b
HLS (Tahun) 11,52 11,83 12,14 12,49 12,82
b.
12,92 12,93 12,94 12,95 12,96 12,97
ka
RLS (Tahun) 5,59 5,74 6,08 6,22 6,45 6,46 6,62 6,99 7,00 7,13 7,21
Pengeluaran 8 093 8 138 8 170 8 202 8 235 8 336 8 467 8 788 9 163 9 612 9 486
ul
Disesuaikan
gk
(000 Rp)
IPM 64,20 64,83 65,69 66,31 67,03 67,41 67,82 68,73 69,24 69,96 69,98
un
Sumber: BPS
un
//g
74.99
73.92 74.03
73.69 73.76 73.82
73.35 73.36 73.37 73.38 73.39
74.12
id
o.
.g
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
b ps
DIY Gunungkidul
b.
ka
Sumber: BPS
ul
kualitas kesehatan penduduk yang semakin baik. Hal ini tidak terlepas dari
un
Selain rumah sakit, terdapat juga poliklinik baru yang mampu menjangkau
ht
12.97
12.49 12.82 12.92 12.93 12.94 12.95 12.96
12.14
11.52 11.83
id
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
o.
.g
HLS RLS
b ps
Sumber: BPS
b.
ka
Sementara itu, angka HLS Gunungkidul pada tahun 2020 sebesar
ul
12,97 tahun yang berarti bahwa untuk anak yang berusia 7 tahun ke atas
id
pada tahun 2020 diharapkan mampu bersekolah hingga 12,97 tahun atau
gk
setara Diploma I. Angka ini meningkat dari tahun 2019 yang sebesar 12,96
un
dalam jangka panjang. Hal ini karena baik indikator RLS maupun HLS
//g
14,015
id
o.
.g
9,163 9,612
9,486
ps
8,170 8,202 8,336 8,467 8,788
8,093 8,138 8,235
b
b.
ka
ul
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
id
DIY Gunungkidul
gk
Sumber: BPS
un
un
id
Yogyakarta 86.61
o.
Sleman 83.84
.g
ps
Bantul 80.01
b
DIY b. 79.97
ka
ul
Kulonprogo 74.46
id
gk
Gunungkidul 69.98
un
un
Sumber: BPS
//g
Sementara itu, IPM Kulonprogo dan DIY berada pada status “tinggi”
masing-masing sebesar 74,46 dan 79,97. Kemudian IPM Bantul, Sleman dan
Yogyakarta sudah masuk dalam status “sangat tinggi” masing-masing
sebesar 80,01; 83,84 dan 86,61.
Apabila dilihat lebih rinci ke dalam masing-masing indikator
penyusun IPM, dapat dilihat bahwa untuk indikator Umur Harapan Hidup
saat lahir (UHH) yang tertinggi di tahun 2020 ada di Kabupaten Sleman
sebesar 74,81 tahun. UHH Gunungkidul berada diposisi keempat dari
seluruh kabupaten/kota di DIY. Sementara itu, dimensi pengetahuan yang
disusun oleh indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama
Sekolah (RLS) tertinggi tahun 2020 ada di Kota Yogyakarta masing-masing
sebesar 17,43 tahun dan 11,46 tahun. Begitu pula dengan dimensi standar
hidup layak yang diukur dengan indikator Pengeluaran Riil per Kapita
Disesuaikan tertinggi tahun 2020 ada di Kota Yogyakarta sebesar
Rp18.678.000,-/orang/tahun. Untuk HLS, RLS dan Pengeluaran Riil per
Indikator Penyusun
Pengeluaran
Kabupaten/ Riil Per
UHH HLS RLS IPM
Kota Kapita
(Tahun) (Tahun) (Tahun)
Disesuaikan
(000 Rp)
id
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
o.
Kulonprogo 74,24 14,26 8,86 10 041 74,46
.g
ps
Bantul 73,86 15,17 9,55 15 517 80,01
b
Gunungkidul 74,12 12,97 7,21 9 486 69,98
b.
ka
Sleman 74,81 16,73 10,91 15 926 83,84
ul
Sumber: BPS
un
un
id
82.15
80.73 81.20
o.
79.69 80.04 80.10 80.26 80.01 80.01
79.45
78.42 78.67
.g
77.99 79.99 79.97
76.78 77.11 78.89 79.53
ps
75.79 76.13 78.38
75.31 77.59
76.15 76.44 76.81 74.44 74.46
75.93 73.76
b
75.37 73.23
72.38
69.74 70.14 70.68 b.
71.52
69.96 69.98
ka
69.53 69.24
68.83 68.73
67.41 67.82
67.03
ul
65.69 66.31
id
64.20 64.83
gk
un
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
un
//g
Sumber: BPS
ht
id
o.
.g
ps
b
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
peningkatan hingga mencapai angka IPM 69,98. Dengan angka IPM
o.
tersebut, Kabupaten Gunungkidul berada pada status ‘sedang.
.g
ps
2. Posisi IPM Gunungkidul masih berada pada peringkat terakhir
b
kabupaten/kota se DIY.
b.
ka
3. Semua komponen penyusun IPM Gunungkidul menunjukkan
ul
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan kualitas
pembangunan manusia sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan laju pertumbuhan pada dimensi umur
panjang dan hidup sehat dapat ditempuh melalui perbaikan derajat
kesehatan masyarakat/ penduduknya. Kemudahan penduduk
dalam mengakses sarana kesehatan yang tersedia menjadi salah
satu faktor penentunya. Selain itu faktor lingkungan, seperti
id
o.
hidup yang layak dapat ditempuh melalui peningkatan daya beli
.g
dan konsumsi masyarakat melalui pemberian bantuan sosial
ps
ataupun dengan menjaga stabilitas harga terutama komoditas
b
utama seperti pangan. b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht
id
2021. Wonosari: BPS Kabupaten Gunungkidul.
o.
.g
BPS Kabupaten Gunungkidul. 2021. Produk Domestik Regional Bruto
ps
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016-2020. Wonosari: BPS
b
Kabupaten Gunungkidul. b.
ka
ul
Provinsi DIY.
un
un
//g
s:
tp
ht
id
Bantul 73,14 73,17 73,19 73,22 73,24 73,44
o.
.g
Gunungkidul 73,35 73,36 73,37 73,38 73,39 73,69
ps
Sleman 74,43 74,44 74,46 74,47 74,47 74,57
b
Yogyakarta 74,00 74,02
b.
74,04 74,05 74,05 74,25
ka
ul
Sumber: BPS
un
un
//g
s:
Kabupaten/
2016 2017 2018 2019 2020
Kota
(1) (8) (9) (10) (11) (12)
id
o.
Yogyakarta 10,88 11,01 11,22 11,36 11,39 11,41
.g
ps
DIY 8,51 8,53 8,63 8,72 8,84 9,00
b
Sumber: BPS
b.
ka
ul
id
gk
2010-2020 (Lanjutan)
un
//g
Kabupaten/
2016 2017 2018 2019 2020
s:
Kota
tp
id
o.
Yogyakarta 15,68 15,75 15,82 15,89 15,97 16,32
.g
ps
DIY 14,15 14,61 14,64 14,67 14,85 15,03
b
Sumber: BPS
b.
ka
ul
id
gk
2020 (Lanjutan)
un
//g
Kabupaten/
2016 2017 2018 2019 2020
s:
Kota
tp
id
o.
Yogyakarta 16 462,00 16 497,00 16 498,00 16 645,00 16 755,00 17 317,00
.g
ps
DIY 12 080,00 12 115,00 12 137,00 12 261,00 12 294,00 12 684,00
b
Sumber: BPS
b.
ka
ul
id
gk
Kabupaten/
2016 2017 2018 2019 2020
s:
Kota
tp
id
o.
Yogyakarta 82,72 82,98 83,29 83,61 83,78 84,56
.g
ps
DIY 75,37 75,93 76,15 76,44 76,81 77,59
b
Sumber: BPS
b.
ka
ul
id
gk
2020 (lanjutan)
un
//g
Kabupaten/
2016 2017 2018 2019 2020
s:
Kota
tp
id
o.
.g
ps
b
b.
ka
ul
id
gk
un
un
//g
s:
tp
ht