Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022

Katalog : 9302020.
7302
INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA
KABUPATEN BULUKUMBA 2022
.id
go
s.
bp
b.
ka
ba
m
u ku
ul
//b
s:
tp
ht
BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN BULUKUMBA
ht
tp
s:
//b
ul
uk
um
ba
ka
b.b
ps
.g
o.
id
INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA
KABUPATEN BULUKUMBA 2022
id
o.
.g
ps
b.b
ka
ba
mu
uk
ul
//b
s:
tp
ht
BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN BULUKUMBA
ht
tp
s:
//b
ul
uk
um
ba
ka
b.b
ps
.g
o.
id
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten
Bulukumba 2022
Nomor Publikasi : 73020.2303

Katalog BPS : 4102002.7302
id
Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm
o.
Jumlah Halaman/ Total Pages : vi + 38 halaman
g
s.
Naskah: bp
b.
ka
Dita Niken Lestari, S.Tr.Stat

ba
m
Penyunting:
ku
Waode Astuti, SP
lu
bu
Gambar Kulit :
//
s:
Dita Niken Lestari, S.Tr.Stat

tp
ht
Diterbitan Oleh :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulukumba
Tahun Terbit : 2023
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan,

dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk
tujuan komersil tanpa
izin tertulis dari Badan Pusat Statistik
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022

ht
tp
s:
//bu
lu
ku
m
ba
ka
b.
bp
s.
go.
id
KATA PENGANTAR
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba Tahun

2022 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Bulukumba
merupakan kumpulan beberapa indeks yang memberikan gambaran
atau potret pembangunan manusia di Kabupaten Bulukumba Tahun
2022.
id
o.
Di dalam publikasi ini disajikan beberapa data statistik dalam
g
s.
bentuk tabel dan grafik serta ulasan singkat untuk membantu
bp
pengguna data dalam membaca tabel dan grafik yang ada, yang
b.
ka
berhubungan dengan keadaan kegiatan atau aktivitas pembangunan

ba
di Kabupaten Bulukumba.
m
ku
Bagi semua pihak yang telah membantu, demi terbitnya

lu
bu
publikasi ini, kami ucapkan terimakasih. Saran dan kritik yang

//
membangun dari semua pihak, selalu kami harapkan demi

s:
tp
penyempurnaan publikasi ini dimasa yang akan datang.

ht
Semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bulukumba, Maret 2023

Badan Pusat Statistik
Kabupaten Bulukumba
Kepala,
Drs. Mattaliu
NIP. 19651013 199401 1 001
ht
tp
s:
//bu
lu
ku
m
ba
ka
b.
bp
s.
go.
id
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………..………………………………... i

DAFTAR ISI …………………………………………………………..….... iii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….. v
DAFTAR GAMBAR………………………………………………..………. vi
BAB I PENDAHULUAN
id
1.1.Latar Belakang…………………………………….……..… 1
o.
1.2.Tujuan Penulisan……………………………………..…….. 2
g
s.
1.3.Sistematika Penulisan ……………………………..…….... 3
bp
b.
ka
BAB II METODOLOGI
ba
2.1. Indikator IPM Metode Baru…………………………….. 6

m
ku
2.2. Penghitungan IPM Metode Baru..………………..….. 9

lu
2.3. Mengukur Laju Pertumbuhan IPM..………..…………. 10

bu
//
2.4. Klasifikasi Pembangunan Manusia……...................... 11

s:
tp
BAB III GAMBARAN UMUM

ht
3.1. Letak Geografis…………………………………………... 13

3.2.Kependudukan …………………………………………… 14
3.3. Kesehatan ………………….…………………………….. 15
3.4. Pendidikan…....…………………………………………… 19
3.5.Pertumbuhan Ekonomi……………...…………………… 23
BAB IV POSISI PEMBANGUNAN MANUSIA

4.1.Komponen-Komponen Indeks Pembangunan
25
Manusia……………………………………………………….….
4.1.1.Indeks Kesehatan …………………………..…...….. 27
iii Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022

4.1.2.Indeks Pendidikan ……………………………...…… 28
4.1.3.Indeks Pengeluaran…. ……………………….….…. 30
4.2.Indeks Pembangunan Manusia………………….…….. 32
BAB V PENUTUP
5.1.Kesimpulan………………………………………………….. 35
5.2.Implikasi Kebijakan……………………………………..…. 36
id
o.
g
s.
bp
b.
ka
ba
m
ku
lu
bu
//
s:
tp
ht
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022 iv

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Nilai Minimum dan Maksimum Komponen IPM Metode 9

Baru………………………………………………………………
Tabel 2.2 Klasifikasi Pembangunan Manusia.................................... 11
Tabel 3.1 Persentase Penduduk Berumur 7-24 Tahun Menurut 20
id
Jenis Kelamin dan Status Pendidikan, Kabupaten
o.
Bulukumba Tahun 2022 (persen)…….…………………..…
g
s.
bp
Tabel 3.2 Persentase Penduduk Berumur Berumur 15 Tahun ke
b. 21
Atas Menurut Jenis Kelamin dan Ijazah/STTB Tertinggi
ka
ba
yang Dimiliki, Kabupaten Bulukumba Tahun 2022

m
(persen)………………..............................……………………
ku
lu
Tabel 3.3 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Umur 5-18 Tahun 22

bu
Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten Bulukumba Tahun

//
s:
2022 (persen)…………………………………………………...
tp
ht
Tabel 3.4 Angka Partisipasi Murni (APM) Umur 7-18 Tahun 23

Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten Bulukumba Tahun
2022 (persen)………………………………............………….
Tabel 4.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Beberapa 34
Wilayah di Sulawesi Selatan, Tahun 2021 dan
2022…………………………………………………………..…..
v Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022

ht
tp
s:
//bu
lu
ku
m
ba
ka
b.
bp
s.
go.
id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar Persentase Perempuan yang Pernah Kawin Berumur 17

3.1 10 Tahun ke Atas Menurut Umur Perkawinan
Pertama, Kabupaten Bulukumba Tahun
2022…………..……………………..………………………...
id
Gambar Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun yang 18
o.
3.2 Pernah Kawin Menurut Tempat Melahirkan Anak
g
s.
bp
Lahir Hidup yang Terakhir, Kabupaten Bulukumba
b.
Tahun 2022……….............………………………...……..…
ka
ba
Gambar PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 dan 24

m
3.3 Pertumbuhan Ekonomi, Kabupaten Bulukumba

ku
lu
Tahun 2022...........................………………………...…..…
bu
Gambar Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten 27

//
s:
4.1 Bulukumba, Tahun 2018-2022…………………………….

tp
ht
Gambar Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Kabupaten 29

4.2 Bulukumba, Tahun 2018-2022………..…………………...
Gambar Harapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten 30
Bulukumba, Tahun 2018-2022
4.3
Gambar Pengeluaran Perkapita Disesuaikan Kabupaten 31
4.4 Bulukumba, Tahun 2018-2022……………………..………
Gambar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten 33
4.5 Bulukumba, Tahun 2018-2022…………………..…………
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022 vi

ht
tp
s:
//bu
lu
ku
m
ba
ka
b.
bp
s.
go.
id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan, secara umum dapat diartikan sebagai suatu

usaha untuk mewujudkan hidup yang lebih baik. Pembangunan di
suatu negara tidak hanya pada perekonomian saja, tetapi juga harus
disertai dengan pembangunan sumber daya manusianya.
id
Di era globalisasi yang kerap disebut era modernisasi ini sangat
o.
diperlukan Sumber Daya Manusia yang memadai. Hal ini karena
g
s.
manusia merupakan titik sentral dalam kegiatan pembangunan.
bp
b.
Pembangunan ekonomi yang dilakukan tidak akan berjalan dengan
ka
baik tanpa didukung oleh sumber daya manusia yang baik juga.
ba
m
Demi mencapai kehidupan yang lebih baik, diperlukan proses

ku
sosial antara pemerintah dan masyarakat demi mencapai keselarasan

lu
bu
dan keseimbangan antara tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah

//
s:
maupun tujuan yang ingin dicapai oleh masyarakat.

tp
ht
Standar pembangunan manusia yang menjadi kesepakatan

adalah masyarakat berhak untuk bisa membaca dan menulis, untuk
hidup sehat, untuk bisa mendapatkan penghasilan yang layak, untuk
mendapat rumah yang memadai, dan untuk hidup sebagai satu
bangsa dengan damai dan aman. Diharapkan dengan desentralisasi
atau yang lebih populer disebut otonomi daerah dapat memotivasi
daerah-daerah untuk meningkatkan standar pembangunan manusia
di daerah masing-masing.
Pembangunan sumber daya manusia memandang manusia
sebagai input dalam proses produksi, seperti halnya dengan faktor-
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022 1

faktor produksi lainnya, yaitu tanah, modal dan mesin. Manusia
diperalat untuk mengejar tingkat output yang tinggi namun dalam
proses ini manusia bukan sebagai pewaris dari apa yang dihasilkan.
Pembangunan yang mempunyai pendekatan kebutuhan dasar hanya
berorientasi pada kebutuhan dasar manusia agar dapat keluar dari
jeratan kemiskinan. Model ini telah menjadikan manusia terpasung
hingga tidak memiliki pilihan-pilihan lain. Sedangkan pembangunan
id
dengan kesejahteraan manusia memandang manusia dalam proses
o.
pembangunan sebagai penerima bukan sebagai peserta yang
g
s.
berpartisipasi aktif atau dengan kata lain manusia tidak mengambil
bp
b.
bagian untuk berperan dalam pembangunan.
ka
Kemudian dengan muncul dan berkembangnya paradigma

ba
m
baru pembangunan manusia, sejak tahun 1990, UNDP menggunakan

ku
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index

lu
bu
(HDI) untuk mengukur keberhasilan atau kinerja pembangunan

//
s:
manusia suatu negara atau wilayah.

tp
ht
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan

pilihan bagi penduduk (a process of enlarging the choices of people).
Perlu diingat bahwa Manusia adalah “kekayaan” sebuah negara
(People are the real wealth of a nation).
IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil
pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan,
pendidikan, dan sebagainya.
1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Publikasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Kabupaten Bulukumba 2021 antara lain:
2
• Untuk mengetahui ukuran keberhasilan dalam upaya
membangun kualitas hidup manusia (masyarakat /
penduduk).
• Menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
• Dalam pembahasan asumsi makro di DPR, IPM dijadikan
salah satu indikator target pembangunan pemerintah.
id
• Digunakan sebagai salah satu alokator dalam penentuan
o.
Dana Alokasi Umum (DAU).
g
s.
Disamping itu disusun dalam kerangka untuk menempatkan
bp
b.
dimensi manusia sebagai titik sentral dalam pembangunan, dengan
ka
bercirikan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sehingga

ba
m
diharapkan daerah mempunyai indikator yang berfungsi sebagai

ku
ukuran pencapaian pembangunan, terutama yang terkait erat

lu
bu
dengan upaya-upaya peningkatan kualitas hidup manusia.

//
s:
tp
1.3. Sistematika Penulisan

ht
Penulisan publikasi Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten

Bulukumba disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab Pertama Menguraikan mengenai latar belakang, tujuan

penulisan dan sistematika penulisan
Bab Kedua Membahas tentang metodologi, yang meliputi

pengertian konsep, metode yang digunakan dan
penjelasan komponen-komponen dan cara
penghitungan indeks masing-masing komponen
serta sumber data yang digunakan

Bab Ketiga Membahas mengenai gambaran umum
Kabupaten Bulukumba yang diuraikan atas letak
geografis, kependudukan, kesehatan, pendidikan,
dan pertumbuhan ekonomi
Bab Keempat Membahas mengenai posisi pembangunan

manusia yang meliputi; Indeks Kesehatan, Indeks
Pendidikan dan Indeks Paritas Daya Beli serta
id
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
go.
s.
Bab Kelima Adalah penutup, yang berisi kesimpulan dan saran
implikasi kebijakan bp
b.
ka
ba
m
ku
lu
bu
//
s:
tp
ht
4
BAB II
METODOLOGI
Gagasan tentang pembangunan manusia pertama kali
diperkenalkan oleh United Nations Development Programme (UNDP)
pada tahun 1990 dalam laporan yang berjudul Human Development
Report (HDR). Sejak pertama kali launching, penghitungan IPM
mengalami beberapa kali perubahan atau penyempurnaan
id
metodologi. Penyempurnaan metodologi (IPM Metode Baru) terakhir
o.
g
dilakukan pada tahun 2014.
s.
bp
Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM
b.
yaitu:
ka
ba
• Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam

m
penghitungan IPM. Angka Melek Huruf (AMH) sudah tidak relevan

ku
lu
dalam mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat

bu
menggambarkan kualitas pendidikan. Selain itu, karena AMH di

//
s:
sebagian besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat

tp
ht
membedakan tingkat pendidikan antar daerah dengan baik.

• Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita tidak dapat
menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah.
• Penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM
menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi
dapat ditutupi oleh capaian tinggi dimensi lain.
Perubahan pada metode penghitungan IPM tersebut mempunyai

keunggulan, antara lain:
• Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan
dengan baik (diskriminatif). Dengan memasukkan Rata-rata Lama

Sekolah dan angka Harapan Lama Sekolah, bisa didapatkan
gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan dan perubahan
yang terjadi.
• Capaian yang rendah pada salah satu komponen tidak dapat
ditutupi oleh komponen lain yang capaiannya lebih tinggi. Rata-
rata hitung menjadi rata-rata geometrik.
Selain keunggulan tersebut, perubahan metodologi juga memiliki
id
o.
dampak terhadap angka IPM, antara lain
g
s.
• Secara umum level IPM metode baru lebih rendah dibanding
dengan IPM metode lama. bp
b.
ka
• Terjadi perubahan peringkat IPM, tetapi peringkat tersebut tidak

ba
bisa dibandingkan karena perbedaan metodologi dan indikator.

m
ku
lu
2.1. Indikator IPM Metode Baru

bu
//
a. Angka Harapan Hidup (AHH)

s:
tp
Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) atau Life Expectancy (𝑒0 )
ht
didefinisikan sebagai rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat

ditempuh oleh seseorang sejak lahir. AHH mencerminkan derajat
kesehatan suatu masyarakat. AHH dihitung dari hasil Proyeksi SP2010.
b. Rata-rata Lama Sekolah (RLS)

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) didefinisikan sebagai jumlah tahun
yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal.
Diasumsikan bahwa dalam kondisi normal rata-rata lama sekolah suatu
wilayah tidak akan turun.Cakupan penduduk yang dihitung RLS adalah
penduduk berusia 25 tahun ke atas. RLS dihitung untuk usia 25 tahun ke
6
atas dengan asumsi pada umur 25 tahun proses pendidikan sudah
berakhir. Penghitungan RLS pada usia 25 tahun ke atas juga mengikuti
standar internasional yang digunakan oleh UNDP.
c. Harapan Lama Sekolah (HLS)

Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai
lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh
anak pada umur tertentu di masa mendatang. HLS dapat digunakan
id
o.
untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di
g
s.
berbagai jenjang. HLS dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena
bp
mengikuti kebijakan pemerintah yaitu program wajib belajar. Untuk
b.
ka
mengakomodir penduduk yang tidak tercakup dalam Susenas, HLS

ba
dikoreksi dengan siswa yang bersekolah di pesantren. Sumber data

m
ku
pesantren yaitu dari Direktorat Pendidikan Islam.

lu
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑖𝑚
bu
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑠𝑎𝑛𝑡𝑟𝑖 𝑚𝑢𝑘𝑖𝑚 =

//
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑛𝑡𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎

s:
tp
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑛𝑡𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑘𝑖𝑚

ht
= 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑠𝑎𝑛𝑡𝑟𝑖 𝑚𝑢𝑘𝑖𝑚 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑛𝑡𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑛𝑡𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑘𝑖𝑚
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 = +1
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑚𝑢𝑟 7 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 𝑎𝑡𝑎𝑠
Nilai HLS dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut:
𝑛
𝐸𝑖𝑡
𝐻𝐿𝑆𝑎𝑡 = 𝐹𝐾𝑥 ∑
𝑃𝑖𝑡
𝑡=𝑎
Keterangan:
𝐻𝐿𝑆𝑎𝑡 :Harapan Lama Sekolah pada umur a di tahun t
𝐸𝑖𝑡 :Jumlah penduduk usia i yang bersekolah pada tahun t
𝑃𝑖𝑡 :Jumlah penduduk usia i pada tahun t
𝑖 :Usia (a, a + 1, ..., n)

d. Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan
Pengeluaran per kapita disesuaikan ditentukan dari nilai
pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. Rata-rata pengeluaran
per kapita setahun diperoleh dari Susenas Modul, dihitung dari level
provinsi hingga level kab/kota. Rata-rata pengeluaran per kapita
dibuat konstan/riil dengan tahun dasar 2012 = 100. Penghitungan
paritas daya beli pada metode baru menggunakan 96 komoditas
id
dimana 66 komoditas merupakan makanan dan sisanya merupakan
o.
komoditas nonmakanan. Metode penghitungannya menggunakan
g
s.
Metode Rao. Pada metode lama, terdapat 27 komoditas yang
bp
b.
digunakan dalam menghitung PPP. Pada metode baru, terpilih 96
ka
komoditas dalam penghitungan PPP, dengan pertimbangan: Share 27

ba
m
komoditas (metode lama) terus menurun dari 37,52 persen pada tahun
ku
1996 menjadi 24,66 persen pada tahun 2012.

lu
bu
//
Untuk menghitung nilai dari masing-masing indeks pembentuk

s:
tp
IPM, UNDP telah menetapkan batas minimum dan batas maksimum.

ht
Penentuan nilai maksimum dan minimum menggunakan standar UNDP

untuk keterbandingan global, kecuali standar hidup layak karena
menggunakan ukuran rupiah. Lebih jelas tentang Nilai Minimum dan
Maksimum Komponen IPM Metode Baru, dapat dilihat pada Tabel 2.1.
8
Tabel 2.1
Nilai Minimun dan Maksimum Komponen IPM Metode Baru
Minimum Maksimum
Indikator Satuan
UNDP BPS UNDP BPS
Angka Harapan
Tahun 20 20 85 85
Hidup saat Lahir (AHH)
Harapan Lama
Tahun 0 0 18 18
id
Sekolah (HLS)
g o.
Rata-rata Lama
Tahun 0 0 15 15
s.
Sekolah (RLS)
Pengeluaran 100 bp
1.007.43 107.721 26.572.35
b.
per Kapita (PPP 6 (PPP 2
ka
Disesuaikan U$) * (Rp) U$) ** (Rp)

ba
Sumber : Bahan Sosialisasi IPM Metode Baru

m
ku
Keterangan:
lu
* Daya beli minimum merupakan garis kemiskinan terendah kabupaten

bu
tahun 2010 (data empiris) yaitu di Tolikara-Papua

//
** Daya beli maksimum merupakan nilai tertinggi kabupaten yang

s:
tp
diproyeksikan hingga 2025 (akhir RPJPN) yaitu perkiraan pengeluaran per

ht
kapita Jakarta Selatan tahun 2025
2.2. Penghitungan IPM Metode Baru

IPM dihitung sebagai rata-rata geometrik dari indeks kesehatan,
indeks pendidikan, dan indeks pengeluaran.
𝟑
𝑰𝑷𝑴 = √𝑰𝒌𝒆𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕𝒂𝒏 × 𝑰𝒑𝒆𝒏𝒅𝒊𝒅𝒊𝒌𝒂𝒏 × 𝑰𝒑𝒆𝒏𝒈𝒆𝒍𝒖𝒂𝒓𝒂𝒏
Ketiga indeks pembentuk IPM tersebut, diperoleh dari penghitungan

sebagai berikut:

• Menghitung Indeks Kesehatan
𝐴𝐻𝐻 − 𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
𝐼𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 =
𝐴𝐻𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐴𝐻𝐻𝑚𝑖𝑛
• Menghitung Indeks Pendidikan
𝐼𝐻𝐿𝑆 + 𝐼𝑅𝐿𝑆
𝐼𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 =
2
Keterangan:
𝐻𝐿𝑆 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
𝐼𝐻𝐿𝑆 =
id
𝐻𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝐻𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
o.
g
𝑅𝐿𝑆 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛
s.
𝐼𝑅𝐿𝑆 =
bp
𝑅𝐿𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑅𝐿𝑆𝑚𝑖𝑛 b.
• Menghitung Indeks Pengeluaran
ka
ba
ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 )
𝐼𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 =
m
ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑎𝑘𝑠 ) − ln(𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛𝑚𝑖𝑛 )
ku
lu
bu
2.3. Mengukur Laju Pertumbuhan IPM

//
s:
Untuk mengukur kecepatan perkembangan IPM dalam suatu

tp
ht
kurun waktu digunakan ukuran pertumbuhan IPM per tahun.

Pertumbuhan IPM menunjukkan perbandingan antara capaian yang
telah ditempuh dengan capaian sebelumnya. Semakin tinggi nilai
pertumbuhan, semakin cepat IPM suatu wilayah untuk mencapai nilai
maksimalnya.
(𝐼𝑃𝑀𝑡 − 𝐼𝑃𝑀𝑡−1 )
𝑃𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐼𝑃𝑀 = × 100
𝐼𝑃𝑀𝑡−1
Keterangan:
𝐼𝑃𝑀𝑡 : IPM suatu wilayah pada tahun t
𝐼𝑃𝑀𝑡−1 : IPM suatu wilayah pada tahun (t-1)
10
2.4. Klasifikasi Pembangunan Manusia
Pengklasifikasian pembangunan manusia bertujuan untuk

mengorganisasikan wilayah-wilayah menjadi kelompok-kelompok yang
sama dalam hal pembangunan manusia. Capaian IPM diklasifikasikan
menjadi beberapa kategori, dapat dilhat pada Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2
id
Klasifikasi Pembangunan Manusia
o.
g
s.
No. Klasifikasi Capaian IPM
bp
b.
ka
1. Sangat Tinggi IPM ≥ 80

ba
2. Tinggi 70 ≤ IPM < 80

m
ku
3. Sedang 60 ≤ IPM < 70

lu
4. Rendah IPM < 60

bu
//
Sumber : Bahan Sosialisasi IPM Metode Baru

s:
tp
ht

id
o.
g
s.
bp
b.
ka
ba
m
ku
Sengaja dikosongkan
lu
bu
//
s:
tp
ht
12
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1. Letak Geografis
Luas wilayah Kabupaten Bulukumba sekitar 1.154,58 km 2, meliputi
10 kecamatan yang terbagi lagi menjadi 27 kelurahan dan 109 desa.
Kecamatan dengan luas wilayah terbesar ialah Kecamatan Gantarang
dan Bulukumpa, yang masing-masing seluas 173,51 km2 dan 171,33 km2.
id
o.
Sementara, Kecamatan Ujung Bulu yang merupakan pusat kota
g
s.
memiliki luas wilayah terkecil, hanya sekitar 14,44 km 2.
bp
Kabupaten Bulukumba terletak di bagian selatan Sulawesi
b.
ka
Selatan dengan posisi antara 05º.20’ - 05º.40’ Lintang Selatan dan

ba
119º.58’ - 120º.28’ Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan

m
ku
Kabupaten Sinjai, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores,

lu
bu
sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone dan sebelah Barat

//
berbatasan dengan Kabupaten Bantaeng.

s:
tp
Wilayah Kabupaten Bulukumba hampir 95,4 persen berada

ht
pada ketinggian 0 sampai dengan 500 meter di atas permukaan laut

(dpl) dengan tingkat kemiringann tanah 0-400. Sementara itu, untuk
kecamatan dengan jarak terjauh dari Ibukota Kabupaten adalah
Kecamatan Kajang, sekitar 62 km.

3.2. Kependudukan
Berdasarkan Proyeksi Interim Sensus Penduduk Tahun 2020,
jumlah penduduk Kabupaten Bulukumba tahun 2022 sebanyak 443.292
jiwa yang terdiri dari 216.265 jiwa penduduk laki-laki dan 227.027 jiwa
penduduk perempuan. Angka rasio jenis kelamin tahun 2022 adalah
95,26; yang berarti terdapat sekitar 96 orang laki-laki diantara 100
perempuan.
id
Beberapa tahun terakhir Kabupaten Bulukumba terus
o.
mengalami pertumbuhan penduduk yang positif. Salah satu dampak
g
s.
dari pertumbuhan penduduk yang postif ialah semakin meluasnya
bp
b.
lahan untuk hunian dan semakin berkurangnya lahan untuk kegiatan
ka
produksi, terutama pertanian. Selain itu, kepadatan penduduk juga

ba
m
meningkat. Pada tahun 2022, kepadatan penduduk Kabupaten

ku
Bulukumba ialah 378,86 per km2. Jika dilihat menurut kecamatan,

lu
bu
Kecamatan Ujung Bulu yang merupakan Ibukota Kabupaten memiliki

//
s:
tingkat kepadatan penduduk tertinggi yaitu sebanyak 3.366,85 per km2.

tp
ht
Sementara, Kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah ialah

Kecamatan Kindang, yaitu sebanyak 218,39 per km2.
Apabila dilihat berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk
usia muda (0-14 tahun) pada tahun 2022 adalah sekitar 98.068 jiwa,
penduduk usia produktif (15-64 tahun) berjumlah 312.739 jiwa, dan
penduduk berusia lanjut (65 tahun lebih) berjumlah sekitar 32.485 jiwa.
Berdasarkan angka tersebut dapat diperoleh angka beban
ketergantungan yang sebesar 41,75. Artinya, secara hipotesis setiap 100
penduduk usia produktif di Kabupaten Bulukumba pada tahun 2022
menanggung beban ekonomi sekitar 42 penduduk usia tidak produktif.
14
3.3. Kesehatan
Menurut Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 36
Tahun 2009, pada Pasal 3, dinyatakan bahwa pembangunan
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
id
ekonomis.
o.
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam meningkatkan
g
s.
derajat kesehatan penduduk, karena kesehatan merupakan investasi
bp
b.
untuk meningkatkan SDM. Disamping itu, setiap individu bertanggung
ka
jawab terhadap kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya.

ba
m
Kemajuan dalam pembangunan kesehatan akan mempunyai

ku
pengaruh terhadap pembangunan nasional dan sebaliknya

lu
bu
pembangunan nasional akan mempunyai dampak penting terhadap

//
s:
derajat kesehatan penduduk.

tp
ht
Fasilitas dan tenaga kesehatan merupakan hal yang sangat

penting dalam upaya peningkatan dan penanggulangan kesehatan
masyarakat. Fasiltas yang tersedia tanpa dukungan dengan tenaga
yang mengerti di bidangnya tentu akan kurang bermakna, begitu juga
sebaliknya tenaga yang tersedia tanpa fasilitas yang memadai akan
mendapatkan hasil yang kurang optimal.
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat, di samping telah tersedianya rumah sakit umum yang
berada di ibukota Kabupaten Bulukumba, pada tahun 2021 telah
terdapat 21 puskesmas dan 60 puskesmas pembantu (pustu) yang

tersebar di 10 kecamatan. Selain itu, fasilitas kesehatan di Bulukumba
juga ditunjang oleh 8 poliklinik. Untuk menunjang ketersediaan obat-
obatan, terdapat apotek yang jumlahnya sebanyak 24 di tahun 2021.
Tenaga kesehatan yang selanjutnya disebut tenaga medis dan
paramedis juga tersebar di beberapa fasilitas kesehatan yang ada. Di
tahun 2021, terdapat 41 dokter umum yang bekerja di Puskesmas, dan
24 dokter umum di Rumah Sakit. Selanjutnya, terdapat 36 dokter
id
spesialis yang bekerja di Rumah Sakit. Serta terdapat 24 dokter gigi yang
o.
bekerja di Puskesmas dan Rumah sakit.
g
s.
Beberapa indikator lainnya juga dapat dijadikan tolok ukur
bp
b.
dalam melihat keberhasilan pembangunan kesehatan. Pemerintah
ka
sendiri memberikan perhatian khusus pada penduduk rentan, yaitu ibu,

ba
m
bayi dan anak, usia lanjut serta keluarga miskin. Pembangunan

ku
kesehatan yang dilakukan diharapkan dapat menurunkan angka

lu
bu
kematian bayi, angka kematian ibu melahirkan, serta angka gizi buruk
//
s:
pada balita.
tp
ht
Pada Gambar 3.1, terlihat masih tingginya persentase umur

perkawinan pertama perempuan pada usia yang relatif muda. Umur
kawin pertama yang relatif muda ini dapat meningkatkan resiko pada
kesehatan janin dan ibu apabila terjadi kehamilan. Pada tahun 2022,
persentase perempuan yang pernah kawin berumur 10 tahun ke atas
yang usia kawin pertamanya kurang dari 19 tahun sebesar 30,86 persen.
Sementara, persentase perempuan dengan usia kawin pertama 19
tahun keatas sebesar 69,14 persen.
16
Gambar 3.1 Persentase Perempuan yang Pernah Kawin Berumur 10
Tahun ke Atas Menurut Umur Perkawinan Pertama,
Kabupaten Bulukumba Tahun 2022
<19
30,86%
id
o.
19+
g
69,14%
s.
bp
b.
ka
ba
m
ku
lu
bu
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Sulawesi Selatan 2022

//
s:
Selain usia kawin pertama pada perempuan, penolong

tp
ht
persalinan juga harus mendapatkan perhatian khusus. Proses persalinan

sebaiknya dilakukan di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh tenaga
kesehatan professional. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko
komplikasi pada saat ibu melahirkan.

Gambar 3.2 Persentase Perempuan Berumur 15-49 Tahun yang Pernah
Melahirkan dalam 2 Tahun Terakhir Menurut Tempat
Melahirkan Anak Lahir Hidup yang Terakhir, 2022
Rumah
3,55%
RS
Pemerintah/Swa
sta
id
36,71%
go.
Puskesmas
s.
54,59%
bp
b.
ka
ba
Rumah
m
Bersalin/Klinik
ku
5,15%
lu
bu

//
s:
tp
Berdasarkan Gambar 3.2 terlihat bahwa sebanyak 54,59 persen

ht
perempuan berumur 15-49 tahun melahirkan anak lahir hidup yang

terakhir di Puskesmas, sebanyak 36,71 persen melahirkan di RS
Pemerintah/Swasta, 5,15 persen di Rumah Bersalin/klinik. Kemudian,
sebanyak 3,55 persen perempuan melahirkan anak lahir hidup di
rumah. Proses melahirkan sebaiknya dilakukan di fasilitas kesehatan
agar dapat didukung oleh alat-alat medis yang memadai, sehingga
mengurangi resiko komplikasi/permasalahan yang dapat
membahayakan keselamatan ibu dan bayi.
18
3.4. Pendidikan
Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang mendapat
prioritas utama dalam pembangunan nasional. Hal ini disadari karena
pendidikan dipandang sebagai unsur utama dalam pembentukan
kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Peningkatan pendidikan telah diupayakan
pemerintah melalui berbagai program, diantaranya pengadaan
id
sarana dan prasarana pendidikan, program wajib belajar 9 tahun,
o.
beasiswa dan lain-lain.
g
s.
Program pendidikan mempunyai andil yang sangat besar
bp
b.
terhadap pembangunan bangsa, ekonomi dan sosial. Sehingga
ka
keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah

ba
m
satu parameter untuk mengetahui kesejahteraan masyarakat.

ku
Tabel 3.1 menunjukkan bahwa semakin tinggi jenjang

lu
bu
pendidikan, persentase penduduk yang sedang bersekolah pada

//
s:
jenjang tersebut justru semakin rendah. Secara keseluruhan, penduduk

tp
ht
usia 7-24 tahun yang masih bersekolah pada jenjang SD/MI/Paket A

sebanyak 34,50 persen. Angka persentase menurun pada jenjang
SMP/MTs/Paket B sebanyak 13,52 persen, pada jenjang
SMA/SMK/MA/Paket C sebanyak 15,07 persen, dan pada jenjang
Diploma I sampai dengan Universitas sebanyak 7,69 persen.

Tabel 3.1 Persentase Penduduk Berumur 7-24 Tahun Menurut Jenis
Kelamin dan Status Pendidikan, kabupaten Bulukumba
Tahun 2022 (persen)
Jenis Kelamin
Status Pendidikan Total
Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
Tidak/Belum Pernah Sekolah 0,00 0,31 0,15
SD/MI/Paket A 36,00 32,98 34,50
id
Masih SMP/MTs/Paket B 11,13 15,94 13,52
o.
Sekolah
g
SMA/SMK/MA/Paket C 16,49 13,62 15,07
s.
bp
Diploma I s.d Universitas 9,66
b. 7,69 8,68
Tidak Bersekolah Lagi 26,71 29,46 28,07
ka
Total 100,00 100,00 100,00

ba

m
ku
lu
Sementara itu, masih ada sekitar 0,15 persen penduduk usia 7-24
bu
tahun yang tidak/belum pernah sekolah. Kemudian, ada sebanyak

//
s:
28,07 persen penduduk pada kelompok usia ini tidak bersekolah lagi.
tp
ht
Tidak bersekolah lagi ini termasuk penduduk yang putus sekolah

ataupun tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Untuk mengetahui gambaran pendidikan yang ditamatkan, kita
dapat melihat persentase penduduk berdasarkan ijazah/STTB tertinggi
yang dimiliki. Di tahun 2022, masih terdapat 20,32 persen penduduk
Kabupaten Bulukumba usia 15 tahun ke atas yang tidak mempunyai
ijazah. Penduduk yang tidak pernah bersekolah ataupun tidak lulus SD
masuk ke dalam kategori tidak memiliki ijazah. Secara lebih rinci,
persentase penduduk usia 15 tahun ketas menurut ijazah tertinggi yang
dimiliki disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini.
20
Tabel 3.2 Persentase Penduduk Berumur Berumur 15 Tahun ke Atas
Menurut jenis Kelamin dan Ijazah/STTB Tertinggi yang
Dimiliki, kabupaten Bulukumba Tahun 2022 (persen)
Jenis Kelamin
Ijazah/STTB Tertinggi yang Dimiliki Total
Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
Tidak Mempunyai Ijazah 16,12 17,35 16,76
SD/MI 24,62 26,81 25,75
id
SMP/MTs 21,68 20,51 21,07
o.
g
SMA/MA 25,14 21,09 23,05
s.
bp
SMK/MAK 2,81
b. 0,87 1,80
DI/DII 0,02 0,73 0,39
ka
DIII 0,98 1,67 1,34

ba
Profesi/DIV/S1/S2/S3 8,62 10,96 9,84

m
ku
Jumlah 100,00 100,00 100,00

lu

bu
//
s:
Indikator lainnya yang dapat digunakan untuk memperoleh

tp
ht
gambaran pendidikan di suatu wilayah ialah Angka Partisipasi Sekolah

(APS) dan Angka Partisipasi Murni (APM). APS adalah proporsi penduduk
pada kelompok umur jenjang pendidikan tertentu yang masih
bersekolah terhadap penduduk pada kelompok umur tersebut.
Sedangkan, APM adalah proporsi penduduk pada kelompok umur
jenjang pendidikan tertentu yang masih bersekolah pada jenjang
pendidikan yang sesuai dengan kelompok umurnya terhadap
penduduk pada kelompok umur tersebut.

Tabel 3.3 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Umur 7-18 Tahun Menurut Jenis
Kelamin, Kabupaten Bulukumba Tahun 2022 (persen)
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Total
Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
7-12 Tahun 100,00 99,06 99,55
13-15 Tahun 91,15 93,91 92,72
16-18 Tahun 74,80 73,92 74,39
id
Sumber: Statistik Kesejahteraan Kabupaten Bulukumba 2022
g o.
s.
Berdasarkan Tabel 3.3, secara umum APS untuk penduduk
bp
perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk laki-laki. APS
b.
ka
untuk penduduk umur 7-12 tahun sebesar 100 persen.

ba
Semakin tinggi kelompok umur, nilai APS semakin menurun. APS

m
ku
penduduk umur 13-15 tahun sebesar 92,72 persen. Nilai APS semakin
lu
bu
menurun pada kelompok umur 16-18 tahun yang hanya sebesar 74,39
//
persen.
s:
tp
Sementara itu, berdasarkan Tabel 3.4, secara keseluruhan nilai

ht
APM lebih rendah dibandingkan dengan nilai APS. APM lebih

memperhatikan ketepatan penduduk di tiap kelompok umur dalam
mengakses jenjang pendidikan yang sesuai dengan kelompok
umurnya. Untuk di Indonesia, jenjang SD untuk kelompok umur 7-12
tahun, jenjang SMP untuk kelompok umur 13-15 tahun, dan jenjang SMA
untuk kelompok umur 16-18 tahun. Dengan demikian, nilai APM yang
lebih rendah dimungkinkan karena masih adanya penduduk yang
bersekolah di luar usia yang seharusnya.
22
Tabel 3.4 Angka Partisipasi Murni (APM) Umur 7-18 Tahun Menurut Jenis
Kelamin, kabupaten Bulukumba Tahun 2022 (persen)
Jenjang Jenis Kelamin

Total
Pendidikan Laki-Laki Perempuan
(1) (2) (3) (4)
SD 100,00 99,06 99,55
SMP 79,61 85,67 83,05
SMA 68,02 63,57 65,94
id
o.
Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bulukumba 2022
g
s.
Pada tahun 2022, nilai APM untuk penduduk umur 7-12 tahun
bp
b.
atau setara dengan sekolah dasar/sederajat sebesar 99,55 persen.
ka
Kemudian, APM untuk penduduk umur 13-15 tahun atau setara dengan
ba
m
SMP/sederajat sebesar 83,05 persen. NIlai APM untuk penduduk umur

ku
16-18 tahun atau SMA sederajat sebesar 65,94 persen.

lu
bu
3.5. Pertumbuhan Ekonomi

//
s:
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting

tp
ht
dalam melihat keberhasilan pembangunan. Angka pertumbuhan

ekonomi yang tinggi diharapkan disertai pula dengan peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan pengurangan kemiskinan di suatu
wilayah.
Angka pertumbuhan ekonomi diperoleh dari pertumbuhan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan.
Penggunaan harga konstan ini bertujuan untuk menghilangkan
pengaruh perubahan harga. Saat ini, tahun dasar PDRB harga konstan
ialah tahun 2010.

Gambar 3.3 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 dan Pertumbuhan
Ekonomi, Kabupaten Bulukumba Tahun 2022
9600 5,49 6,00

5,05
9400 4,76
9200 5,00
9000 3,81
Miliar Rupiah
8800 4,00
persen
8600
3,00
id
8400
o.
8200 2,00
g
8000
s.
bp
7800 1,00
0,43
7600
b.
ka
7400 0,00
2018 2019 2020 2021 2022
ba
m
PDRB atas dasar harga konstan 2010 Pertumbuhan Ekonomi

ku
lu
Sumber: BPS Kabupaten Bulukumba

bu
Gambar 3.3 menyajikan PDRB atas dasar harga konstan 2010

//
s:
dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bulukumba selama lima tahun

tp
ht
terakhir. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, perekonomian

Kabupaten Bulukumba selalu mengalami pertumbuhan yang postif.
Dengan kata lain, terdapat kenaikan nilai output setiap tahunnya.
Namun demikian, besarnya angka pertumbuhan ekonomi sendiri
berfluktuatif. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Bulukumba sebesar 3,81 persen. Angka pertumbuhan tersebut
mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang
sebesar 4,76 persen.
24
BAB IV
=
POSISI PEMBANGUNAN
MANUSIA
Model pembangunan manusia telah menempatkan manusia
sebagai titik sentral pembangunan yang berarti bahwa pembangunan
yang dilaksanakan adalah dari rakyat (of people), untuk rakyat (for
people), dan oleh rakyat (by people). Pembangunan dari rakyat
id
mengandung makna pemberdayaan untuk peningkatan kapabilitas
o.
g
melalui pendidikan, pelatihan, pemeliharaan kesehatan yang lebih
s.
bp
baik, perumahan layak huni dan perbaikan gizi. Pembangunan untuk
b.
rakyat berarti hasil pembangunan benar-benar diterima semua rakyat
ka
ba
sehari-hari, tidak terjadi ketimpangan dalam masyarakat. Proses ini

m
biasanya tidak secara otomatis tampak, akan tetapi memerlukan

ku
lu
waktu serta manajemen kebijakan yang hati-hati. Pembangunan oleh

bu
rakyat berarti rakyat harus benar-benar ikut mengambil bagian dan

//
s:
berperan aktif dalam pembangunan, bukan sebagai penonton dan

tp
ht
penerima hasil pembangunan. Dengan berperan aktif berarti ikut serta

berkontribusi dalam pengambilan keputusan yang pada akhirnya akan
memengaruhi kehidupannya.
Dua hal yang ditekankan pada konsep pembangunan manusia
yaitu; (1) peningkatan kapabilitas atau pemberdayaan dan (2)
penciptaan peluang. Antara kapabilitas dan peluang harus seimbang.
Bila kapabilitas berhasil ditingkatkan melalui pembangunan SDM,
namun tidak ada peluang atau sebaliknya bila peluang telah tercipta
tapi tidak ditopang oleh kemampuan SDM maka akan menimbulkan
pengaruh yang tidak baik.

IPM dapat digunakan sebagai ukuran kebijakan dan upaya
yang dilakukan dalam kerangka pembangunan manusia khususnya
upaya pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) dan partispasi dalam pembangunan. Namun indeks ini
hanya akan memberikan gambaran perbandingan antar waktu dan
perbandingan antar wilayah.
Sebelum pembahasan mengenai perbandingan IPM antar
id
waktu, perlu diuraikan terlebih dahulu mengenai keadaan dari masing-
o.
masing indikator (komponen) pembentuk IPM. Komponen-komponen
g
s.
tersebut adalah indeks kesehatan, indeks pendidikan dan indeks paritas
bp
b.
daya beli.
ka
ba
4.1. Komponen – Komponen Indeks Pembangunan Manusia

m
ku
Model pembangunan adalah suatu model pembangunan yang

lu
memiliki konsep yang lebih luas mengenai pilihan-pilihan manusia yang

bu
//
sangat tidak terbatas jumlahnya dan bahkan cenderung berubah

s:
tp
setiap waktu. Namun sejumlah pilihan ini, ada 3 pilihan yang sangat
ht
esensial untuk dipenuhi yaitu; (1) pilihan untuk hidup sehat dan berumur
panjang, (2) pilihan untuk memiliki ilmu pengetahuan, dan (3) pilihan
untuk mempunyai akses ke berbagai sumber yang diperlukan agar
dapat memenuhi standar kehidupan yang layak. Apabila ketiga pilihan
mendasar ini dapat terpenuhi maka seseorang akan mudah
meningkatkan kemampuannya dalam aktivitas sehari-hari serta
memiliki kemampuan pula untuk meraih pilihan-pilihan lain yang juga
tidak kalah pentingnya seperti pilihan untuk berpartisipasi dalam
bidang politik, kebebasan mengeluarkan pendapat dan sebagainya.
26
Ketiga pilihan yang esensial tersebut di atas dapat tercermin dari
komponen-komponen indeks pembangunan manusia sebagai berikut:
4.1.1. Indeks Kesehatan

Indeks kesehatan diwakili dengan Angka Harapan Hidup
(AHH) diharapkan dapat mencerminkan pembangunan
manusia dibidang kesehatan. Selama lima tahun terakhir, AHH
Kabupaten Bulukumba terus meningkat dari tahun ke tahun.
id
o.
Pada tahun 2018, AHH Kabupaten Bulukumba sebesar 67,27.
g
s.
Angka tersebut terus meningkat hingga di tahun 2022 AHH
bp
sebesar 68,51. Artinya, rata-rata penduduk di Kabupaten
b.
ka
Bulukumba mampu bertahan hingga umur 69 tahun. Adanya

ba
peningkatan AHH mengindikasikan adanya peningkatan derajat

m
ku
kesehatan masyarakat.
lu
bu
Gambar 4.1 Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten

//
s:

tp
ht
68,80
68,60 68,51
68,40
68,20 68,10
68,00 67,92
67,80 67,69
67,60
67,40 67,27
67,20
67,00
66,80
66,60
2018 2019 2020 2021 2022

Dari AHH akan diperoleh angka Indeks Kesehatan. Angka
indeks kesehatan inilah yang nantinya akan menjadi komponen
penghitungan IPM. Pada tahun 2022, indeks kesehatan
Kabupaten Bulukumba sebesar 74,63. Angka tersebut
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2021
yang sebesar 74,00.
4.1.2. Indeks Pendidikan
id
o.
Indeks pendidikan merupakan gabungan dari dua
g
s.
indikator pendidikan yaitu Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan
Harapan Lama Sekolah (HLS). bp
Gambar 4.2 menyajikan
b.
ka
perkembangan RLS di Kabupaten Bulukumba selama lima tahun

ba
terakhir. Selama kurun waktu tersebut, RLS juga terus mengalami

m
ku
peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2018 RLS

lu
Kabupaten Bulukumba sebesar 7,34. Angka tersebut terus

bu
//
meningkat hingga pada tahun 2022 sebesar 7,82. Artinya,

s:
tp
penduduk kabupaten Bulukumba yang berusia 25 tahun ke atas,

ht
secara rata-rata hanya menyelesaikan pendidikan sampai

jenjang SMP/sederajat, atau lebih tepatnya kelas 7
SMP/sederajat.
28
Gambar 4.2 Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Kabupaten
8,20
8,09
8,00
7,82
7,80
7,67
7,60
7,43
id
7,40 7,34
go.
s.
7,20
bp
7,00
b.
ka
ba
6,80
2018 2019 2020 2021 2022
m
ku

lu
//bu
Indikator pendidikan lainnya ialah Harapan Lama Sekolah

s:
tp
(HLS). Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, HLS juga

ht
mengalami peningkatan setiap tahunnya. HLS pada tahun 2018

ialah sebesar 12,79. HLS terus meningkat setiap tahunnya, pada
tahun 2022 sebesar 13,42. Artinya, seorang anak berumur 7 tahun
keatas diharapkan dapat mengenyam pendidikan formal
selama 13,42 tahun, atau minimal hingga semester 2 pada
perguruan tinggi.

Gambar 4.3 Harapan Lama Sekolah (HLS) Kabupaten
13,50
13,41 13,42
13,40
13,30
13,20 13,17
13,10
id
13,00
o.
12,91
12,90
g
s.
12,80 12,79
12,70
bp
b.
ka
12,60
ba
12,50
m
ku
12,40
2018 2019 2020 2021 2022
lu
bu

//
s:
tp
Dari angka RLS dan HLS akan diperoleh indeks pendidikan

ht
yang merupakan salah satu penyusun IPM. Pada tahun 2022,

indeks pendidikan Kabupaten Bulukumba sebesar 63,98 Angka
tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan
tahun 2021 yang sebesar 63,32.
4.1.3. Indeks Pengeluaran

Pengeluaran per kapita disesuaikan ditentukan dari nilai
pengeluaran per kapita dan paritas daya beli. Rata-rata
pengeluaran per kapita setahun diperoleh dari Susenas Modul,
dihitung dari level provinsi hingga level kab/kota. Penghitungan
paritas daya beli pada menggunakan 96 komoditas dimana 66
30
komoditas merupakan makanan dan sisanya merupakan
komoditas nonmakanan.
Gambar 4.4 menyajikan rata-rata pengeluaran yang
disesuaikan dari tiap penduduk (per kapita) di Kabupaten
Bulukumba. Pada tahun 2022, secara rata-rata pengeluaran tiap
penduduk di Kabupaten Bulukumba mencapai 10,94 juta rupiah
per tahun. Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan
id
tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita yang
o.
disesuaikan pada tahun 2021 masih sebesar 10,63 juta per tahun.
g
s.
bp
Gambar 4.4 Pengeluaran Perkapita Disesuaikan Kabupaten
b.
ka

ba
m
11,00
ku
10,94
lu
10,90
bu
10,80
//
s:
10,70
10,63
tp
10,60
ht
10,48 10,51
10,50
10,40
10,33
10,30
10,20
10,10
10,00
2018 2019 2020 2021 2022
Dari angka pengeluaran perkapita yang disesuaikan

tersebut, diperoleh indeks pengeluaran. Indeks pengeluaran
juga mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun

sebelumnya. Pada tahun 2022, indeks pengeluaran Kabupaten
Bulukumba sebesar 72,88. Angka tersebut meningkat
dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 72,01.
4.2. Indeks Pembangunan Manusia

Perbandingan antar indikator (komponen IPM seperti yang
diuraikan pada sub bab sebelumnya) merupakan tinjauan parsial,
artinya tingkat keberhasilan pembangunan baru diukur dari satu
id
o.
komponen saja. Akan tetapi dengan adanya indikator tunggal IPM
g
s.
(Indeks Pembangunan Manusia) merupakan suatu jawaban untuk
bp
menilai tingkat kinerja pembangunan manusia secara keseluruhan dari
b.
ka
tingkat pencapaian pembangunan manusia. Indikator ini juga secara

ba
mudah dapat memberikan posisi kinerja pembangunan (output

m
ku
pembangunan) yang dicapai oleh suatu daerah. Makin tinggi nilai IPM
lu
suatu daerah, maka makin tinggi pula tingkat kinerja pembangunan

bu
//
yang dicapai wilayah tersebut.

s:
tp
ht
Gambar 4.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten

32
71,00 1,20
1,04 1,03
0,92 0,91 1,00
70,00 0,86
0,80
69,00
persen
0,60
70,34
68,00
69,62
0,40
68,99
id
68,28
67,00
o.
67,70 0,20
g
s.
bp
66,00 0,00
2018 2019 2020
b. 2021 2022
ka
IPM Pertumbuhan IPM

ba
m

ku
lu
Sejalan dengan komponen-komponen pembentuknya, IPM

bu
Kabupaten Bulukumba mengalami pertumbuhan yang positif setiap

//
s:
tahunnya. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, IPM Kabupaten

tp
ht
Bulukumba terus meningkat. Pada tahun 2018 IPM Kabupaten

Bulukumba sebesar 67,70. Angka tersebut terus meningkat setiap
tahunnya, pada tahun 2022 IPM sebesar 70,34.
Berdasarkan kriteria dari UNDP, IPM kurang dari 60 tergolong
kedalam IPM rendah, IPM antara 60 sampai dengan 70 tergolong IPM
sedang, IPM 70 sampai dengan 80 tergolong IPM tinggi, dan IPM lebih
dari sama dengan 80 tergolong IPM sangat tinggi. Dengan demikian,
IPM Kabupaten Bulukumba selama 2018 sampai 2021 masih tergolong
ke dalam IPM sedang, sedangkan tahun 2022 sudah tergolong IPM
tinggi.

Tabel 4.5 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Beberapa Wilayah di
Sulawesi Selatan, Tahun 2021 dan 2022
2021 2022
Kabupaten/Kota
IPM IPM IPM Peringkat
Selayar 67,76 20 68,35 20
Bulukumba 69,62 14 70,34 14
Bantaeng 68,99 18 69,69 19
Jeneponto 64,56 24 65,13 24
id
o.
Takalar 67,72 22 68,31 22
g
s.
Gowa 70,29 11 70,99 11
Sinjai 67,75 21 bp 68,33 21
b.
ka
Makassar 82,66 1 83,12 1

ba
Sulawesi Selatan 72,24 72,82

m

ku
lu
Angka IPM Kabupaten Bulukumba masih lebih rendah jika

bu
//
dibandingkan dengan IPM provinsi Sulawesi Selatan. Pada tahun 2021,

s:
tp
IPM Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 72,24. Sementara di tahun 2022

ht
IPM Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 72,82.

IPM Kabupaten Bulukumba menempati peringkat ke 14 dari 24
kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan baik pada tahun 2021
maupun 2022. Jika dibandingkan dengan kabupaten yang wilayahnya
berbatasan langsung, IPM Kabupaten Bulukumba paling tinggi, yaitu
dibandingkan dengan Kabupaten Kepulauan Selayar, Kabupaten
Sinjai dan Kabupaten Bantaeng.
34
BAB V
PENUTUP
1.4. Kesimpulan
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2022 merupakan satu
ukuran yang dapat mencerminkan aspek-aspek pembangunan
dan dianggap cukup baik untuk menggambarkan aspek sosial
maupun ekonomi yang telah dicapai oleh suatu daerah.
2. IPM Kabupaten Bulukumba tahun 2022 mengalami kenaikan dari
id
o.
tahun sebelumnya. IPM tahun 2022 sebesar 70,34, meningkat dari
g
s.
tahun 2021 yang sebesar 69,62. Hal ini merupakan akibat naiknya
bp
semua indeks yang berpengaruh terhadap besaran IPM.
b.
ka
3. IPM Kabupaten Bulukumba pada tahun 2022 menduduki

ba
peringkat ke 14 dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.

m
ku
Berdasarkan kategorinya, IPM Kabupaten Bulukumba masuk ke

lu
bu
golongan tinggi.
//
s:
4. Indeks Pendidikan Kabupaten Bulukumba mengalami kenaikan

tp
yaitu dari 63,32 pada tahun 2021 menjadi 63,98 pada tahun 2022.
ht
Masih rendahnya indeks pendidikan di daerah ini tentunya perlu

mendapat perhatian yang lebih serius bagi pemerintah daerah,
terutama dalam era otonomi daerah sekarang ini, karena masa
depan pendidikan sangatlah bergantung pada pemerintah
daerah.
5. Indeks Kesehatan Kabupaten Bulukumba terjadi peningkatan
dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun 2021 sebesar 74,00
menjadi 74,63 pada tahun 2022.

6. Indeks Pengeluaran di Kabupaten Bulukumba juga mengalami
kenaikan, yaitu sebesar 72,01 pada tahun 2021 menjadi 72,88
pada tahun 2022.
1.5. Implikasi Kebijakan

1) Usaha peningkatan kemampuan dasar sumber daya manusia
dalam bidang kesehatan diantaranya melalui pemerataan
pelayanan kesehatan, peningkatan status gizi terutama balita
id
o.
dan peningkatan peran serta masyarakat.
g
s.
a) Pemerataan pelayanan kesehatan diantaranya melalui:
bp
• Penambahan sarana pelayanan kesehatan,
b.
ka
• Penambahan tenaga medis dan paramedis, dan

ba
• Penyediaan obat-obatan yang harganya terjangkau oleh

m
ku
masyarakat
lu
bu
b) Peningkatan Status Gizi

//
• Pemberian kapsul zat gizi terutama bagi ibu dan balita,

s:
tp
dan
ht
• Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan

balita lebih diintensifkan dan diperluas
c) Peningkatan peran serta masyarakat
• Melakukan intervensi kepemimpinan yang berwawasan
kesehatan untuk semua
• Melakukan intervensi kesehatan pada setiap kelompok
masyarakat sehingga muncul usaha kesehatan bersama
masyarakat, dan
36
• Memanfaatkan sumber dana yang ada pada
masyarakat untuk membiayai kegiatan di bidang
kesehatan.
Untuk mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan, maka
strategi pembangunan kesehatan diarahkan pada misi
pembangunan kesehatan yaitu:
a) Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan
id
kesehatan.
o.
b) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
g
s.
c) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bp
b.
bermutu, rata, dan terjangkau.
ka
d) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan

ba
m
individu, keluarga, dan masyarakat beserta lingkungannya.

ku
2) Usaha Bidang Pendidikan melalui:

lu
bu
a) Peningkatan angka melek huruf dengan upaya

//
s:
pemberantasan buta aksara melalui kejar kelompok

tp
ht
pembaca dan penyediaan perpustakaan keliling. Dengan

demikian angka melek huruf di kabupaten ini yang masih
rendah dapat meningkat pada waktu yang akan datang.
b) Peningkatan kesadaran masyarakat untuk menyekolahkan
anaknya. Untuk anak usia sekolah yang sudah bekerja
membantu perekonomian rumah tangga, hendaknya waktu
bekerja diatur sedemian rupa tanpa mengganggu waktu
belajar.
c) Persoalan pendidikan yang lain adalah penduduk putus
sekolah, yang diduga sebagian besar berasal dari keluarga

tidak mampu, apalagi setelah bangsa kita dilanda krisis
ekonomi. Oleh karena itu pemerintah perlu berupaya
mengatasinya melalui berbagai program, baik program
penyelamatan dan pemulihan yang bersifat subsidi langsung
maupun program pemulihan yang lebih ditujukan kepada
penataan sistem pendidikan serta pemberdayaan keluarga
dalam kaitannya dengan pendidikan anak.
id
d) Selain pengembangan pendidikan formal, maka kebijakan
o.
perlu pula ditujukan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan
g
s.
pendidikan nonformal. Kebijakan ini ditujukan untuk
bp
b.
kelompok penduduk yang karena pengembangan usia
ka
maupun alasan lainnya, tidak dapat ikut dalam sistem

ba
m
pendidikan formal. Dengan kebijakan pendidikan nonformal

ku
ini maka diharapkan terjadi peningkatan kemampuan dasar

lu
bu
di kalangan penduduk, terutama mereka yang berlatar

//
s:
belakang pendidikan formal rendah atau tidak ada sama

tp
ht
sekali. Kemampuan tersebut mencakup membaca/menulis,

pengetahuan umum, serta keterampilan-keterampilan yang
dipandang perlu.
38
ht
tp
s:
//b
ul
uk
um
ba
ka
b.b
ps
.g
o.
id
MENCERDASKAN BANGSA
DATA

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Katalog : 9302020.

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK

Nomor Publikasi : 73020.2303

Dita Niken Lestari, S.Tr.Stat

Dita Niken Lestari, S.Tr.Stat

Tahun Terbit : 2023

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan,

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba Tahun

berhubungan dengan keadaan kegiatan atau aktivitas pembangunan

Bagi semua pihak yang telah membantu, demi terbitnya

publikasi ini, kami ucapkan terimakasih. Saran dan kritik yang

membangun dari semua pihak, selalu kami harapkan demi

penyempurnaan publikasi ini dimasa yang akan datang.

Semoga publikasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bulukumba, Maret 2023

KATA PENGANTAR ……………………..………………………………... i

2.1. Indikator IPM Metode Baru…………………………….. 6

2.2. Penghitungan IPM Metode Baru..………………..….. 9

2.3. Mengukur Laju Pertumbuhan IPM..………..…………. 10

2.4. Klasifikasi Pembangunan Manusia……...................... 11

BAB III GAMBARAN UMUM

3.1. Letak Geografis…………………………………………... 13

BAB IV POSISI PEMBANGUNAN MANUSIA

iii Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022 iv

Tabel 2.1 Nilai Minimum dan Maksimum Komponen IPM Metode 9

yang Dimiliki, Kabupaten Bulukumba Tahun 2022

Tabel 3.3 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Umur 5-18 Tahun 22

Menurut Jenis Kelamin, Kabupaten Bulukumba Tahun

Tabel 3.4 Angka Partisipasi Murni (APM) Umur 7-18 Tahun 23

v Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022

Gambar Persentase Perempuan yang Pernah Kawin Berumur 17

Gambar PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 dan 24

3.3 Pertumbuhan Ekonomi, Kabupaten Bulukumba

Gambar Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten 27

4.1 Bulukumba, Tahun 2018-2022…………………………….

Gambar Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Kabupaten 29

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022 vi

Pembangunan, secara umum dapat diartikan sebagai suatu

Demi mencapai kehidupan yang lebih baik, diperlukan proses

sosial antara pemerintah dan masyarakat demi mencapai keselarasan

dan keseimbangan antara tujuan yang ingin dicapai oleh pemerintah

maupun tujuan yang ingin dicapai oleh masyarakat.

Standar pembangunan manusia yang menjadi kesepakatan

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022 1

Kemudian dengan muncul dan berkembangnya paradigma

baru pembangunan manusia, sejak tahun 1990, UNDP menggunakan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index

(HDI) untuk mengukur keberhasilan atau kinerja pembangunan

manusia suatu negara atau wilayah.

Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan

1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan Publikasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

bercirikan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sehingga

diharapkan daerah mempunyai indikator yang berfungsi sebagai

ukuran pencapaian pembangunan, terutama yang terkait erat

dengan upaya-upaya peningkatan kualitas hidup manusia.

1.3. Sistematika Penulisan

Penulisan publikasi Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten

Bab Pertama Menguraikan mengenai latar belakang, tujuan

Bab Kedua Membahas tentang metodologi, yang meliputi

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bulukumba 2022 3