Anda di halaman 1dari 16

PERANAN INDUSTRIALISASI TERHADAP

PERTUMBUHAN EKONOMI

DI SUSUN OLEH:
ALFIAN MEILADI 90300122008

JURUSAN ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya yang senantiasa
melimpahkan keberkahan. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan telah menjadi tujuan
utama bagi banyak negara di dunia. Dalam menjalankan tugasnya, industrialisasi telah
menjadi salah satu pendorong utama dari perkembangan ekonomi global. Melalui makalah
ini, saya berusaha untuk mengeksplorasi dampak yang dihasilkan oleh fenomena besar ini
terhadap evolusi ekonomi modern.

Industrialisasi tidak hanya sekadar mengubah wajah perekonomian, tetapi juga mewarnai
sejarah manusia dengan perubahan mendalam. Dari kain katun hingga revolusi teknologi
informasi, perjalanan industrialisasi telah membentuk cara kita berproduksi, bekerja, dan
hidup.

Makalah ini bertujuan untuk merangkum pemahaman tentang bagaimana industrialisasi


memengaruhi pertumbuhan ekonomi. Mulai dari revolusi industri hingga era digital, saya
akan mencoba untuk mengupas berbagai aspek yang terkait dengan peran penting
industrialisasi dalam membentuk struktur dan dinamika ekonomi saat ini.

Adapun makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan wawasan yang lebih
dalam tentang pengaruh industrialisasi terhadap pertumbuhan ekonomi serta menyoroti
tantangan dan peluang yang dihadapi dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan
ekonomi dan keberlanjutan.

Saya ingin menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan inspirasi dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan kontribusi yang bermanfaat dalam pemahaman kita tentang peran vital
industrialisasi dalam dinamika ekonomi global.

Pallantikang, 29 Desember 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................

A. Latar Belakang.......................................................................................................................

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................

1. Definisi dan Konsep Dasar.....................................................................................................

2. Perkembangan Awal.............................................................................................................

3. Proses Industrialisasi.............................................................................................................

4. Teknologi dan Inovasi...........................................................................................................

5. Dampak Terhadap Pendapatan.............................................................................................

6. Urbanisasi dan Pergeseran Struktur Ekonomi......................................................................

7. Kesenjangan Sosial Ekonomi.................................................................................................

8. Dampak Lingkungan dan Pertumbuhan Industri..................................................................

9. Upaya Mitigasi dan Solusi....................................................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................................

Kesimpulan..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang industrialisasi adalah perjalanan panjang yang mengubah wajah
masyarakat dan ekonomi secara fundamental. Sebelum era industrialisasi, sebagian besar
masyarakat hidup dalam pola agraris, bergantung pada pertanian dan produksi manual untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pada abad ke-18 dan ke-19, Revolusi Industri muncul di Inggris sebagai tonggak awal
perubahan besar. Penggunaan mesin uap dalam produksi tekstil menjadi salah satu contoh
paling awal bagaimana teknologi mengubah cara barang diproduksi. Revolusi ini memberikan
dorongan signifikan dalam pengembangan mesin, proses produksi, dan transportasi.

Dampak Revolusi Industri bukan hanya terbatas pada perubahan teknologi, tetapi juga
mengubah struktur sosial. Urbanisasi berkembang pesat ketika orang-orang bermigrasi ke
kota-kota industri untuk mencari pekerjaan di pabrik-pabrik dan industri. Hal ini menciptakan
populasi yang besar di kota-kota dan membentuk pola hidup yang baru.

Industrialisasi tidak hanya terjadi di Inggris; fenomena ini menyebar ke seluruh dunia,
memengaruhi berbagai negara dengan berbagai tingkat dampak. Perkembangan teknologi,
seperti revolusi digital dalam dekade terakhir, terus mempercepat proses industrialisasi
dengan mengubah cara produksi, distribusi, dan komunikasi.

Dalam latar belakang ini, industrialisasi telah menjadi pusat dari perubahan ekonomi,
sosial, dan teknologi yang mengubah dinamika masyarakat secara luas. Pergeseran dari pola
hidup agraris ke industri membawa konsekuensi yang luas dan berkelanjutan dalam
kehidupan manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perubahan struktur ekonomi dari pertanian ke industri berdampak pada
pertumbuhan ekonomi suatu negara?
2. Apa saja dampak sosial-ekonomi dari urbanisasi yang dipicu oleh pertumbuhan sektor
industri?
3. Bagaimana peran teknologi dan inovasi dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi
melalui proses industrialisasi?
4. Sejauh mana kesenjangan sosial-ekonomi yang dihasilkan oleh pertumbuhan sektor
industri memengaruhi kesejahteraan masyarakat?
5. Bagaimana dampak lingkungan akibat pertumbuhan industri dan industrialisasi
terhadap keberlanjutan lingkungan?
6. Apa upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif
industrialisasi pada lingkungan sambil mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan?

C. Tujuan Penulisan

1. Mampu menganalisis dampak industrialisasi terhadap ekonomi

2. Mampu menelaah implikasi sosial ekonomi

3. Mampu mempelajari peran teknologi

4. Mampu mengidentifikasi tantangan lingkungan

5. Mampu memberikan solusi dan rekomendasi

6. Mampu menggali aspek historis dan global


BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi dan Konsep Dasar


Industrialisasi adalah transformasi fundamental dalam struktur ekonomi dan sosial suatu
masyarakat, yang ditandai dengan pergeseran dari ekonomi agraris ke ekonomi berbasis
industri. Konsep dasar industrialisasi melibatkan penggunaan teknologi, mesin, dan proses
otomatisasi dalam produksi barang dan jasa. Ini menciptakan perubahan dalam cara produksi,
distribusi, dan kerja manusia secara luas. Proses industrialisasi dimulai pada abad ke-18
dengan Revolusi Industri Pertama di Inggris. Penggunaan mesin uap, mekanisasi produksi, dan
revolusi transportasi menjadi pendorong utama perubahan ini. Revolusi ini membawa
pergeseran drastis dari produksi rumahan ke pabrik-pabrik besar, membuka jalan bagi
urbanisasi yang pesat.

Konsep dasar industrialisasi mencakup revolusi teknologi yang mempercepat produksi,


meningkatkan efisiensi, dan memungkinkan produksi massal. Hal ini juga memicu perubahan
dalam pola kerja, migrasi massal ke kota-kota, dan perubahan struktur ekonomi dari
pertanian ke sektor industri. Perkembangan ini juga mewarnai evolusi sosial masyarakat,
mengubah cara hidup, nilai-nilai, dan tatanan sosial secara keseluruhan. Meskipun membawa
kemajuan ekonomi yang signifikan, industrialisasi juga menimbulkan tantangan seperti
kesenjangan sosial-ekonomi, masalah lingkungan, dan perubahan dalam hubungan antara
manusia dan teknologi. Dengan demikian, konsep dasar industrialisasi menjadi landasan
penting dalam memahami perubahan besar yang memengaruhi masyarakat modern.

2. Perkembangan Awal

Perkembangan awal industrialisasi dimulai pada abad ke-18 di Inggris sebagai tonggak awal
dari perubahan mendasar dalam struktur ekonomi dan sosial dunia. Revolusi Industri
Pertama, yang dimulai sekitar akhir abad ke-18, menjadi awal dari transformasi signifikan
dalam cara produksi, distribusi, dan kerja manusia. Pada masa ini, peralihan dari produksi
manual ke penggunaan mesin, khususnya mesin uap, menjadi pendorong utama. Mesin-
mesin ini menggantikan pekerjaan manusia dalam sejumlah industri, seperti tekstil dan
pertambangan, dan meningkatkan efisiensi produksi secara dramatis. Revolusi ini juga
dibarengi dengan kemajuan dalam teknologi transportasi, terutama dalam sistem rel kereta
api.

Inovasi dalam manufaktur dan produksi barang menjadi lebih terpusat di pabrik-pabrik,
membawa konsep produksi massal yang menjadi landasan ekonomi modern. Urbanisasi
melesat ketika masyarakat bermigrasi dari pedesaan ke kota-kota industri yang berkembang
pesat, menciptakan tenaga kerja yang besar untuk memenuhi permintaan produksi.
Perkembangan ini membuka jalan bagi transformasi besar dalam struktur ekonomi global,
menciptakan landasan untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, dan mengubah lanskap
sosial serta pola hidup manusia secara fundamental. Revolusi Industri Pertama di Inggris
menjadi cikal bakal bagi perkembangan industri dan teknologi yang membawa dampak yang
mendalam dalam sejarah perkembangan manusia.

3. Proses Industrialisasi
Proses industrialisasi adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat ketika ekonomi
bertransformasi dari yang didominasi oleh pertanian menjadi didominasi oleh sektor industri.
Proses ini melibatkan sejumlah langkah penting yang membentuk perubahan besar dalam
cara produksi, distribusi, dan pola kerja. Langkah pertama dalam proses industrialisasi adalah
adopsi teknologi. Perkembangan mesin, terutama mesin uap pada Revolusi Industri Pertama,
mengubah fundamental cara barang diproduksi. Penerapan mesin ini memungkinkan
produksi massal dan peningkatan efisiensi produksi. Pada saat yang sama, terjadi perubahan
dalam organisasi produksi. Pabrik-pabrik mulai menggantikan produksi rumahan,
menyatukan produksi di lokasi yang lebih besar dan terpusat. Hal ini membawa pergeseran
dari sistem kerja yang terutama dilakukan di rumah tangga ke sistem kerja di bawah satu atap
pabrik.

Selain itu, perubahan sosial dan demografis terjadi dalam proses ini. Urbanisasi yang pesat
terjadi ketika masyarakat bermigrasi dari pedesaan ke kota-kota yang berkembang, mencari
pekerjaan di sektor industri yang semakin besar. Ini menciptakan kepadatan populasi yang
tinggi di daerah perkotaan. Proses industrialisasi tidak hanya memengaruhi produksi dan
ekonomi, tetapi juga membawa perubahan dalam cara hidup, kerja, dan pola interaksi sosial.
Ini merupakan perubahan besar dalam evolusi masyarakat manusia yang memicu
transformasi ekonomi, sosial, dan teknologi secara global.

4. Teknologi dan Inovasi


Teknologi dan inovasi menjadi pendorong utama dalam proses industrialisasi yang
mengubah wajah ekonomi dan masyarakat. Perkembangan teknologi memainkan peran kunci
dalam mengubah cara barang diproduksi dan proses kerja secara keseluruhan.Revolusi
Industri Pertama menandai awal penggunaan mesin uap, yang menjadi tonggak besar dalam
sejarah teknologi industri. Penggunaan mesin ini tidak hanya meningkatkan kecepatan
produksi, tetapi juga mengubah pola kerja manusia. Revolusi ini diperluas melalui berbagai
inovasi, seperti pembuatan mesin-mesin tekstil, besi, dan alat-alat produksi lainnya. Pada
abad ke-20, Revolusi Industri Kedua menghadirkan revolusi dalam teknologi dengan
pengembangan otomatisasi, listrik, dan produksi massal. Pemanfaatan aliran konveyor dan
perakitan bergerak menjadi norma dalam produksi massal, sementara penggunaan listrik
menggantikan tenaga uap sebagai sumber energi utama.

Revolution Industri Keempat, yang dikenal sebagai era digital, menghadirkan era
komputer dan teknologi informasi. Perkembangan komputer, Internet, dan otomatisasi
tingkat tinggi telah mengubah fundamental cara kerja, komunikasi, dan produksi. Kecerdasan
buatan (AI) dan otomatisasi proses menjadi pusat perhatian dalam mempercepat efisiensi
produksi. Inovasi teknologi terus menjadi kunci dalam menjalankan dan meningkatkan proses
produksi, memungkinkan efisiensi yang lebih besar, peningkatan kualitas, dan perkembangan
produk baru. Peran teknologi ini terus menjadi katalisator dalam mengubah dan memajukan
industri serta membentuk masyarakat modern.
5. Dampak Terhadap Pendapatan

Pengaruh industrialisasi terhadap pendapatan merupakan aspek krusial dalam perubahan


ekonomi. Pertumbuhan sektor industri sering kali berdampak langsung pada pendapatan per
kapita dan struktur ekonomi suatu negara. Industrialisasi meningkatkan kesempatan kerja
dengan adanya sektor industri yang berkembang pesat. Hal ini menghasilkan peningkatan
pendapatan bagi individu yang terlibat langsung dalam sektor ini. Gaji yang diperoleh dari
pekerjaan di pabrik-pabrik atau sektor industri seringkali lebih tinggi dibandingkan dengan
sektor pertanian atau pekerjaan tradisional lainnya. Pertumbuhan sektor industri juga
berdampak pada keterkaitan ekonomi yang lebih luas. Lebih banyaknya produksi dan
distribusi barang menciptakan rantai nilai tambahan yang berpotensi meningkatkan
pendapatan bagi berbagai sektor terkait, seperti transportasi, layanan, dan perdagangan

Namun, dampak industrialisasi terhadap pendapatan tidak selalu merata. Meskipun


sebagian masyarakat mendapatkan peningkatan pendapatan, kesenjangan pendapatan
antara pekerja industri dan sektor lainnya dapat memperbesar disparitas sosial-ekonomi.
Peningkatan pendapatan secara keseluruhan dalam masyarakat dapat menjadi salah satu
indikator keberhasilan pertumbuhan ekonomi akibat industrialisasi. Namun, penting untuk
diingat bahwa distribusi pendapatan yang adil dan inklusif juga menjadi faktor penting dalam
menilai dampak positif industrialisasi terhadap kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.

6. Urbanisasi dan Pergeseran Struktur Ekonomi


Urbanisasi adalah fenomena di mana individu bermigrasi dari daerah pedesaan ke wilayah
perkotaan dalam jumlah yang signifikan. Pertumbuhan sektor industri yang cepat menjadi
salah satu pendorong utama urbanisasi. Proses industrialisasi menciptakan peluang kerja di
kota-kota yang berkembang, menarik penduduk dari pedesaan untuk mencari pekerjaan di
pabrik-pabrik dan sektor industri lainnya. Urbanisasi tidak hanya mengubah pola demografis
masyarakat tetapi juga mempengaruhi struktur ekonomi secara substansial. Pergeseran
struktur ekonomi terjadi dari sektor pertanian ke sektor industri dan jasa. Pada awalnya,
sebagian besar ekonomi bergantung pada pertanian, tetapi dengan adanya urbanisasi, sektor
industri mulai mendominasi. Peningkatan jumlah kota dan pusat-pusat industri menyebabkan
sektor ini menjadi lebih penting dalam kontribusinya terhadap PDB.

Pergeseran ini juga menciptakan transformasi dalam keahlian dan jenis pekerjaan yang
diminati. Pekerjaan yang awalnya terpusat di sektor pertanian berubah menjadi pekerjaan
industri dan jasa. Hal ini memengaruhi pola kerja dan keahlian yang dibutuhkan dalam
masyarakat. Walau urbanisasi membawa peluang ekonomi, ia juga membawa tantangan
seperti masalah perumahan, kesehatan, dan infrastruktur. Pemerintah perlu merencanakan
perkembangan kota yang berkelanjutan dan menyediakan layanan yang memadai bagi
penduduk yang bermigrasi untuk memastikan efek urbanisasi yang positif bagi pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

7. Kesenjangan Sosial Ekonomi


Kesenjangan sosial-ekonomi adalah perbedaan yang signifikan dalam distribusi kekayaan,
kesempatan, atau akses terhadap sumber daya antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat. Proses industrialisasi sering kali menjadi salah satu faktor utama yang
memperbesar kesenjangan ini. Saat sektor industri berkembang, kesenjangan antara mereka
yang terlibat secara langsung dalam sektor ini dan mereka yang tidak, dapat memperbesar
perbedaan pendapatan. Pekerja di sektor industri cenderung memiliki pendapatan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan pekerja di sektor lain, terutama sektor pertanian. Hal ini dapat
menciptakan jurang pendapatan yang signifikan antara kelas pekerja.

Selain itu, kesenjangan juga terlihat dalam akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan,
dan infrastruktur antara kota dan pedesaan. Pusat-pusat industri yang berkembang pesat
seringkali memiliki akses yang lebih baik terhadap layanan ini daripada daerah pedesaan,
menciptakan ketidaksetaraan dalam kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan
kesempatan dan sumber daya. Kesenjangan sosial-ekonomi dapat mengakibatkan polarisasi
yang meningkat antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, menciptakan ketidakstabilan
sosial dan ekonomi. Dalam konteks ini, kebijakan inklusif yang mengurangi kesenjangan,
termasuk program pendidikan, akses layanan kesehatan yang merata, dan peluang pekerjaan,
sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan secara
ekonomi.

8. Dampak Lingkungan dan Pertumbuhan Industri


Pertumbuhan industri memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan, mencakup polusi
udara, air, dan tanah, serta pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan. Proses produksi
dalam skala besar sering kali menghasilkan emisi gas rumah kaca, partikel berbahaya, dan
limbah industri yang mencemari udara dan air, mengancam kesehatan manusia dan
ekosistem. Pertumbuhan industri juga berkontribusi pada deforestasi dan degradasi habitat
alami untuk memperluas infrastruktur industri. Penggunaan bahan bakar fosil dan teknologi
produksi yang tidak ramah lingkungan dapat menyebabkan perubahan iklim dan kerusakan
lingkungan yang serius.

Namun, pertumbuhan industri juga dapat menjadi katalisator untuk inovasi teknologi yang
berkelanjutan. Kemajuan dalam teknologi lingkungan seperti energi terbarukan, pengelolaan
limbah yang lebih efisien, dan teknologi ramah lingkungan lainnya sedang dikembangkan
untuk mengurangi dampak industri terhadap lingkungan. Penting untuk memperhatikan
bahwa keberlanjutan pertumbuhan industri harus menjadi fokus dalam mengatasi dampak
negatifnya pada lingkungan. Langkah-langkah seperti regulasi lingkungan yang ketat, investasi
dalam teknologi bersih, serta kesadaran akan praktik-produksi yang bertanggung jawab dapat
membantu menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian
lingkungan untuk generasi mendatang. Dengan menggabungkan pertumbuhan industri yang
berkelanjutan dengan inovasi lingkungan, dapat diciptakan sebuah masa depan di mana
industri dan lingkungan dapat saling beriringan.
9.Upaya Mitigasi Solusi
Upaya mitigasi dan solusi untuk mengatasi dampak negatif pertumbuhan industri terhadap
lingkungan dapat melibatkan serangkaian tindakan dan kebijakan yang bertujuan untuk
menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Salah satu
solusi utama adalah investasi dalam teknologi ramah lingkungan. Pengembangan dan
penerapan teknologi bersih, seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah yang lebih efisien,
dan proses produksi yang lebih ramah lingkungan, dapat secara signifikan mengurangi jejak
karbon dan dampak negatif lainnya.

Regulasi lingkungan yang ketat juga penting dalam menekan dampak industri. Kebijakan
yang mengatur emisi, pengelolaan limbah, penggunaan sumber daya alam, dan tata kelola
lingkungan lainnya perlu diterapkan dan diperkuat untuk memastikan bahwa industri
beroperasi dengan memperhatikan lingkungan. Pendidikan dan kesadaran lingkungan juga
menjadi faktor penting dalam upaya mitigasi. Melibatkan masyarakat dan industri dalam
praktek-produksi yang bertanggung jawab serta mengedukasi tentang pentingnya konservasi
lingkungan dapat mempengaruhi perubahan perilaku.

Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sipil menjadi kunci.
Kerjasama dalam menciptakan inovasi, mendorong kebijakan yang pro-lingkungan, dan
mengembangkan praktik-produksi yang berkelanjutan dapat membentuk landasan untuk
pertumbuhan industri yang ramah lingkungan. Dengan pendekatan yang holistik dan
terintegrasi, langkah-langkah mitigasi dan solusi ini dapat menjadi landasan untuk
membangun masa depan di mana pertumbuhan industri dan pelestarian lingkungan dapat
beriringan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pertumbuhan industri, yang didorong oleh proses industrialisasi, telah menjadi kekuatan
utama dalam mengubah dinamika ekonomi global. Melalui revolusi teknologi, produksi
massal, dan urbanisasi, industri telah menciptakan kemajuan ekonomi yang signifikan.
Namun, dampaknya pada lingkungan, kesenjangan sosial-ekonomi, dan tantangan
keberlanjutan menjadi perhatian krusial. Pertumbuhan industri yang cepat telah
meningkatkan polusi, memperburuk kualitas udara dan air, serta mengancam keberlanjutan
lingkungan. Sementara itu, kesenjangan ekonomi antara sektor industri dan sektor lainnya,
serta antara daerah perkotaan dan pedesaan, memperumit isu sosial.

Upaya mitigasi dan solusi diperlukan untuk mencapai pertumbuhan industri yang
berkelanjutan. Investasi dalam teknologi ramah lingkungan, regulasi ketat, edukasi
lingkungan, dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci. Dalam rangkaian solusi ini, kesadaran
akan pentingnya mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan
pelestarian lingkungan menjadi landasan penting. Dengan kesadaran akan tantangan ini,
industri memiliki peluang untuk mengubah paradigma, mengadopsi praktik-produksi yang
lebih berkelanjutan, dan menjadi motor bagi pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan
keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial. Dengan demikian, pertumbuhan industri
yang berkelanjutan bukan hanya menjadi tujuan, tetapi juga menjadi kebutuhan untuk masa
depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.
Daftar Pustaka
1. Smith, Adam. (1776). "The Wealth of Nations." London: W. Strahan and T. Cadell.
2. Landes, David S. (1969). "The Unbound Prometheus: Technological Change and
Industrial Development in Western Europe from 1750 to the Present." Cambridge
University Press.
3. Acemoglu, Daron, & Robinson, James A. (2012). "Why Nations Fail: The Origins of
Power, Prosperity, and Poverty." Crown Business.
4. Maddison, Angus. (2001). "The World Economy: A Millennial Perspective." OECD
Publishing.
5. Mokyr, Joel. (1990). "The Lever of Riches: Technological Creativity and Economic
Progress." Oxford University Press.
6. Crafts, Nicholas, & Harley, C. Knick. (1992). "Output Growth and the British Industrial
Revolution: A Restatement of the Crafts-Harley View." Economic History Review,
45(4), 703-730.
7. Clark, Gregory. (2007). "A Farewell to Alms: A Brief Economic History of the World."
Princeton University Press.
8. Acemoglu, Daron, & Autor, David. (2011). "Skills, Tasks, and Technologies: Implications
for Employment and Earnings." Handbook of Labor Economics, 4, 1043-1171.
9. Goldin, Claudia, & Katz, Lawrence F. (2008). "The Race between Education and
Technology." Harvard University Press.
10. World Bank. (2020). "World Development Indicators." Washington, DC: World Bank
Publications.

Anda mungkin juga menyukai