Ekonomi Industri
Tentang Revolusi Industri 4.0
Disusun
O
L
E
H
Nama :
KATA PENGANTAR
0
Assalamualaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat yang tak terhingga,
sehingga kelompok kami bisa menulis makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat serta
salam semoga tercurah kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW semoga kita selalu
mendapat syafa’at darinya.
Dengan menyelesaikan makalah ini, penulis berusaha untuk belajar akan pentingnya
mengetahui sejarah munculnya revolusi industri serta pengaruh Revolusi Industri baik di
Eropa dan penemuan-penemuannya guna untuk menambah wawasan baik bagi penulis
maupun bagi para pembaca. Selain itu dengan menyelesaikan makalah ini kami juga dapat
menambah wawasan tentang sejarah lengkap Revolusi Industri 4.0.
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................11
3.2. Saran..................................................................................................................................11
Daftar
Pustaka.....................................................................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana terjadinya peralihan dalam
penggunaan tenaga kerja yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia, yang
kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal
dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik
pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut
dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya
peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis
manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota,
dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar.
Revolusi industri telah dirasakan oleh seluruh umat manusia di Dunia termasuk
Negara Indonesia. Indonesia yang dikenal dengan negara agraris, sebelum hadirnya industri,
Indonesia yang dulu mata pencahariannya sangat bergantung dengan alam misalnya
pertanian, perkebunan. Setelah terjadinya revolusi Industri,muncul pergeseran mata
pencaharian seperti pembagunan pabrik, yang memproduksi barang metah menjadi barang
siap pakai, sehingga banyak menyerapkan tenaga kerja. Oleh karena itu, mata pencaharian di
Indonesia sudah bervariasi yaitu tidak hanya bergantug pada bercocok tanam saja.
Adalah Prof Klaus Schwab, Ekonom terkenal dunia asal Jerman, Pendiri dan Ketua
Eksekutif World Economic Forum(WEF) yang mengenalkan konsep Revolusi Industri 4.0.
Dalam bukunya yang berjudul “The Fourth Industrial Revolution”, Prof Schawab
(2017) menjelaskan revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara
fundamental. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri generasi ke-4
ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Kemajuan teknologi baru
yang mengintegrasikan dunia fisik, digital dan biologis telah mempengaruhi semua disiplin
ilmu, ekonomi, industri dan pemerintah. Bidang-bidang yang mengalami terobosoan berkat
kemajuan teknologi baru diantaranya robot kecerdasan buatan (artificial intelligence robotic),
teknologi nano, bioteknologi, dan teknologi komputer kuantum, blockchain (seperti bitcoin),
teknologi berbasis internet, dan printer 3D. Revolusi industri 4.0 merupakan fase keempat
dari perjalanan sejarah revolusi industri yang dimulai pada abad ke -18. Menurut Prof
Schwab, dunia mengalami empat revolusi industri. Revolusi industri 1.0 ditandai dengan
penemuan mesin uap untuk mendukung mesin produksi, kereta api dan kapal layar. Berbagai
peralatan kerja yang semula bergantung pada tenaga manusia dan hewan kemudian
digantikan dengan tenaga mesin uap. Dampaknya, produksi dapat dilipatgandakan dan
didistribusikan ke berbagai wilayah secara lebih masif. Namun demikian, revolusi industri ini
juga menimbulkan dampak negatif dalam bentuk pengangguran masal. Ditemukannya enerji
listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk menghasilkan produksi dalam jumlah besar
pada awal abad 19 telah menandai lahirnya revolusi industri 2.0. Enerji listrik mendorong
para imuwan untuk menemukan berbagai teknologi lainnya seperti lampu, mesin telegraf, dan
teknologi ban berjalan. Puncaknya, diperoleh efesiensi produksi hingga 300 persen.
Dalam makalah ini, akan membahas tentang Revolusi Industri 4.0 yang perumusan
masalahnya dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
Dari perumusan masalah diatas, maka dapat diidentifikasi tujuan dari masalah Revolusi
Industri sebagai berikut :
BAB II
PEMBAHASAN
Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital yang
berdampak masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi industri terkini atau
generasi keempat mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses aktivitas.
Teknologi internet yang semakin masif tidak hanya menghubungkan jutaan manusia di
seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi
secara online. Munculnya bisnis transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab
menunjukkan integrasi aktivitas manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi
menjadi semakin meningkat. Berkembangnya teknologi autonomous vehicle (mobil tanpa
supir), drone, aplikasi media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi semakin menegaskan
bahwa dunia dan kehidupan manusia telah berubah secara fundamental.
Dikutip dari Wikipedia, revolusi industri 4.0 memiliki empat prinsip yang
memungkinkan setiap perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan
berbagai skenario industri 4.0, diantaranya adalah:
2.4 Tantangan
Revolusi industri generasi empat tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga tantangan
bagi generasi milineal. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu revolusi
indutri juga diikuti dengan implikasi lain seperti pengangguran, kompetisi manusia vs mesin,
dan tuntutan kompetensi yang semakin tinggi.
Menurut Prof Dwikorita Karnawati (2017), revolusi industri 4.0 dalam lima tahun
mendatang akan menghapus 35 persen jenis pekerjaan. Dan bahkan pada 10 tahun yang akan
datang jenis pekerjaan yang akan hilang bertambah menjadi 75 persen. Hal ini disebabkan
pekerjaan yang diperankan oleh manusia setahap demi setahap digantikan dengan teknologi
digitalisasi program. Dampaknya, proses produksi menjadi lebih cepat dikerjakan dan lebih
mudah didistribusikan secara masif dengan keterlibatan manusia yang minim. Di Amerika
Serikat, misalnya, dengan berkembangnya sistem online perbankan telah memudahkan proses
transaksi layanan perbankan. Akibatnya, 48.000 teller bank harus menghadapi pemutusan
hubungan kerja karena alasan efisiensi.
Inovasi dan kemajuan di mana-mana dipimpin oleh kemunculan kuat bidang seperti
Kecerdasan Buatan, Robotika, halaman internet, kendaraan robot, bioteknologi,
nanoteknologi, pencetakan 3-D, ilmu material, komputasi quantum, dan penyimpanan
energi. Dampak dari teroboan tersebut begitu pesat. Karena menghadapi berjalannya RI 4.0
tersebut maka dunia pendidikan juga harus mengantisipasi dan mulai lebih awal dengan
pendidikan 4.0 sebuah langkah kecil untuk memenuhi tujuan tersebut. Pendidikan tidak
terbatas pada kelas. Pendidikan 4.0 berkembang pada premis dasar. Ruang kelas online telah
memfasilitasi pembelajaran dengan lebih banyak cara daripada yang pernah kita bayangkan.
Pendidikan sekarang dipandang lebih sebagai proses seumur hidup daripada ritual yang
berorientasi pada kelas atau dalam hal ini hanya sekedar batu loncatan ke dunia profesional.
Peserta didik dan pendidik sekarang akan mencari cara untuk mendefinisikan kembali cara-
cara di mana pembelajaran selalu mempengaruhi kehidupan mereka. Pendidikan 4.0 tentang
bagaimana sekolah menyiapkan untuk memasuki babak baru dunia pendidikan yang berubah
begitu cepat.
Jika mengacu pendapat Martadi Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Era revolusi industri 4.0
juga mengubah cara pandang tentang pendidikan. Perubahan yang dilakukan tidak hanya
sekadar cara mengajar, tetapi jauh yang lebih esensial, yakni perubahan cara pandang
terhadap konsep pendidikan itu sendiri. Pendidikan setidaknya harus mampu menyiapkan
anak didiknya menghadapi tiga hal: a) menyiapkan anak untuk bisa bekerja yang
pekerjaannya saat ini belum ada; b) menyiapkan anak untuk bisa menyelesaikan masalah
yang masalahnya saat ini belum muncul, dan c) menyiapkan anak untuk bisa menggunakan
teknologi yang sekarang teknologinya belum ditemukan. Sungguh sebuah pekerjaan rumah
yang tidak mudah bagi dunia pendidikan. Untuk bisa menghadapi semua tantangan tersebut,
syarat penting yang harus dipenuhi adalah bagaimana menyiapkan kualifikasi dan
kompetensi guru yang berkualitas. Pasalnya, di era revolusi industri 4.0 profesi guru makin
kompetitif.
Weaknesses
Kendati memiliki sumber daya manusia (SDM) yang banyak dan sumber
daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki kualitas sumber daya manusia
yang rendah. Karena kualitas rendah, maka produktivitas tenaga kerja Indonesia
juga rendah.
Opportunities
Dengan implementasi industri 4.0, target besar nasional dapat tercapai.
Target itu antara lain membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi dunia pada
tahun 2030, mengembalikan angka ekspor netto industri sebesar 10 persen, dan
meningkatkan produktivitas tenaga kerja industri hingga dua kali lipat
dibandingkan peningkatan biaya tenaga kerja industri dengan mengadopsi
teknologi dan inovasi yang mampu menciptakan kurang lebih 10 juta lapangan
kerja baru di tahun 2030.
Threats
Revolusi industri 4.0 tidak datang tanpa membawa masalah baru. Salah
satu masalah yang mungkin ditimbulkan oleh revolusi ini yakni terciptanya
pengangguran yang dipengaruhi oleh melebarnya ketimpangan ekonomi.
Digitalisasi dapat menggeser peran konvensional di dalam pasar. Sopir
transportasi konvensional seperti sopir ojek pangkalan, angkot, dan taksi
berpeluang masuk jurang pengangguran akibat kemunculan transportasi daring
yang dinilai jauh lebih murah dan nyaman di mata masyarakat saat ini. Tidak
hanya itu, pedagang di kios-kios tradisional dapat merugi dan akhirnya bangkrut
akibat gelombang e-commerce melalui kemunculan berbagai toko daring yang
menyediakan barang yang lebih bervariasi, murah, dan mudah diakses.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dengan segala konsekuensinya,
industri akan semakin kompak dan efisien. Namun ada pula risiko yang mungkin muncul,
misalnya berkurangnya Sumber Daya Manusia karena digantikan oleh mesin atau robot.
Dunia saat ini memang tengah mencermati revolusi industri 4.0 ini secara saksama.
Berjuta peluang ada di situ, tapi di sisi lain terdapat berjuta tantangan yang harus dihadapi.
Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan berkembangnya Internet of/for Things, kehadirannya
begitu cepat.
Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan menjadi inovasi baru,
serta membuka lahan bisnis yang sangat besar. Munculnya transportasi dengan sistem ride-
sharing seperti Go-jek, Uber, dan Grab. Kehadiran revolusi industri 4.0 memang
menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru, profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.
2.6 Saran
Apabila terdapat kekurangan dalam data-data yang penulis susun maka penulis memohon
kepada pembaca agar memberi masukan atau menyempurnakan makalah ini. Adapun penulis
mendapatkan sumber data yang belum tentu sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri
Karnawati, D. 2017.Revolusi industri, 75% jenis pekerjaan akan hilang. Diambil dari
https://ekbis.sindonews.com/read/1183599/34/r evolusi-industri-75-jenis-pekerjaan-
akan-hilang-1488169341
Kasali, R. 2017. Meluruskan Pemahaman soal Disruption. Diambil dari
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/05/05/073000626/meluruskan.pemahaman.so
al. disruption.
Rakhmat, J. 1997. Hegemoni budaya. Yogyakarta: Yayasan. Bentang Budaya.
Schwab, K. 2017. The fourth industrial revolution. Crown Business Press.
Tofler, A. 1970. Future shock . USA: Random House.
Untung rugi revolusi industri 4.0 versi Presiden Jokowi. 2018. Diambil November
https://www.merdeka.com/uang/untung-rugi-revolusi-industri-40-versi-presiden-
jokowi.html
www.anneahira.com/penemuan-penemuan-saat-revolusi-industri.htm
https://rudiirawanto.files.wordpress.com/2011/01/revolusi-industri.pdf