Anda di halaman 1dari 28

TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

Nama: Danu Septian


NIM: 221210000434

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NAHDATUL ULAMA JEPARA


KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta'ala yang telah memberikan nikmat yang
tak terhingga,sehingga saya bisa menulis makalah ini tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi besar kita Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wasallam semoga kita selalu mendapat syafa’at darinya.

Dengan menyelesaikan makalah ini, penulis berusaha untuk belajar akan


pentingnya mengetahui sejarah munculnya revolusi industri serta pengaruh
Revolusi Industri dan penemuan-penemuannya guna untuk menambah wawasan
baik bagi penulis maupun bagi para pembaca. Selain itu dengan menyelesaikan
makalah ini saya juga dapat menambah wawasan tentang sejarah lengkap
Revolusi Industri.

Dengan selesainya makalah ini diharapkan teman-teman mahasiswa bisa lebih


mengetahui Revolusi Industri. Penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, oleh sebab itu sumbangan pemikiran yang bersifat
koreksi untuk penyempurnaan sangat di harapkan. Penulis mengharapkan semoga
makalah ini dapat bermanfaat dalam menunjang pelaksanaan perkuliahan yang
sedang kita laksanakan bersama.

Wassalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jepara, 25 September 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Pengertian Revolusi Industri.....................................................................2
2.2 Faktor–Faktor Terjadinya Revolusi Industri.............................................2
2.3 Wujud Revolusi Industri...........................................................................3
2.3.1 Revolusi Industri 1.0..........................................................................3
2.3.2 Revolusi Industri 2.0..........................................................................6
2.3.3 Revolusi Industri 3.0..........................................................................8
2.3.4 Revolusi Industri 4.0........................................................................10
2.3.5 Revolusi Industri 5.0/Era Society 5.0..............................................13
2.4 Dampak Revolusi Industri.......................................................................14
2.5 Tokoh/Ilmuwan di Balik Perkembangan Industri...................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................................24
3.1 Kesimpulan..............................................................................................24
3.2 Saran........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana
terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang
mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi
Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa
Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.

Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, dimana terjadinya


peralihan dalam penggunaan tenaga kerja yang sebelumnya menggunakan
tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan
mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya
mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi
dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut
dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel
kereta api. Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke
perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya
perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya
menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar.

Revolusi industri telah dirasakan oleh seluruh umat manusia di Dunia


termasuk Negara Indonesia. Indonesia yang dikenal dengan negara agraris,
sebelum hadirnya industri, Indonesia yang dulu mata pencahariannya sangat
bergantung dengan alam misalnya pertanian, perkebunan. Setelah terjadinya
revolusi Industri,muncul pergeseran mata pencaharian seperti pembagunan
pabrik, yang memproduksi barang metah menjadi barang siap pakai, sehingga
banyak menyerapkan tenaga kerja. Oleh karena itu, mata pencaharian di
Indonesia sudah bervariasi yaitu tidak hanya bergantug pada bercocok tanam
saja.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Revolusi Industri


Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung
secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat.
Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa
direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau
melalui kekerasan.

Sedangkan pengertian Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat di


bidang ekonomi yaitu dari kegiatan ekonomi agraris keekonomi industri yang
menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap
pakai. Revolusi Industri telah mengubah cara kerja manusia dari penggunaan
tangan menjadi menggunakan mesin. Istilah "Revolusi Industri"
diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di
pertengahan abad ke-19.

2.2 Faktor–Faktor Terjadinya Revolusi Industri


Terdapat 2 Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri,
diantaranya:
 Faktor Eksternal
Terjadinya revolusi ilmu pengetahuan abad-16 dengan munculnya para
ilmuwan dan juga ditunjang dengan adanya Lembaga riset yang
bermunculan.
 Faktor Internal
a) Keamanan dan politik dalam negeri yang stabil di negara Inggris
b) Berkembangnya kegiatan wiraswasta
c) Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur
d) Negara Inggris yang memiliki jajahan yang luas
e) Kaya akan sumber alam
f) Munculnya paham ekonomi liberal
g) Munculnya revolusi agraria

2
h) Berkembangan dunia pelayaran dan perdagangan di Inggris pada
abad-17
Secara umum dikatakan bahwa revolusi industri berawal dari negara Inggris
sekitar tahun 1760. Inggris mendahului negara-negara lainnya dalam hal
pembangunan pabrik-pabrik yang menggunakan mesin-mesin berat.

2.3 Wujud Revolusi Industri


2.3.1 Revolusi Industri 1.0

Gambar 2.3.1 Industri pada Masa Revolusi Industri 1.0

Revolusi Industri 1.0 adalah era yang terjadi pada abad ke-18 (1760–
1840) dan ditandai dengan adanya penemuan mesin uap pada tahun 1776
oleh James Watt di negara Inggris sehingga membawa perubahan besar di
berbagai sektor. Pada era ini juga terjadi perubahan besar pada cara manusia
dalam mengelola sumber daya yang ada serta memproduksi sebuah produk
khususnya pada beberapa bidang sebagai berikut, pertanian, manufaktur,
transportasi, pertambangan, dan juga teknologi di seluruh dunia.

Revolusi industri 1.0 ini pertama kali muncul di Britania Raya, yang
pada akhirnya tersebar ke seluruh negara yang ada di daerah Eropa Barat,
Amerika Utara, Jepang dan pada akhirnya ke berbagai negara yang ada di
seluruh dunia. Sebelum adanya revolusi ini, proses sebuah produksi maupun
jasa merupakan suatu hal yang sulit karena memakan waktu yang lama dan
membutuhkan biaya besar karena semuanya dilakukan secara manual.

3
Dengan adanya revolusi tersebut, segala proses produksi yang ada
menjadi lebih efisien, mudah, dan juga murah. Tepatnya di Inggris, dimana
mesin uap tersebut digunakan sebagai keperluan alat tenun mekanis pertama
yang dapat meningkatkan hasil serta produktivitas industri di sektor tekstil.

Pada awalnya, peralatan kerja memiliki ketergantungan terhadap


tenaga kerja manusia atau SDM dan juga makhluk hidup lain seperti hewan,
yang kemudian dapat digantikan dengan mesin uap tersebut. Selain
digunakan sebagai keperluan alat tenun, mesin uap yang ada juga digunakan
dan diimplementasikan ke dalam sektor transportasi.

Pada era tersebut, transportasi internasional yang digunakan adalah


transportasi laut yang masih menggunakan serta mengandalkan tenaga angin
yang tidak selalu bisa diandalkan karena dapat bertiup dari arah yang
berlawanan atau bahkan tidak ada angin saat dibutuhkan sama sekali.

Dengan adanya penemuan James Watt tersebut, penggunaan tenaga


angin pada alat transportasi pun semakin berkurang dikarenakan
penggunaan mesin uap yang diperkirakan lebih murah dan efisien. Dengan
adanya mesin uap tersebut, sebuah kapal dapat berlayar 24 jam penuh
dengan adanya kayu serta batu bara yang cukup. Revolusi industri tersebut
memungkinkan bangsa Eropa untuk dapat mengirim kapal perangnya ke
seluruh penjuru dunia dengan jangka waktu yang lebih singkat dan efisien.
Berbagai negara imperialis yang ada di Eropa memulai perjalanannya
dengan menjajah berbagai kerajaan yang ada di Afrika serta Asia.

4
Gambar 2.3.1 Mesin Uap Rancangan James Watt
Namun, selain adanya penjajahan tersebut revolusi industri yang
terjadi memiliki dampak lain terhadap lingkungan, yaitu pencemaran
lingkungan akibat asap yang dikeluarkan mesin uap dikarenakan melakukan
proses pembakaran kayu serta batu bara yang menyebabkan polusi udara
serta munculnya limbah pabrik akibat penggunaan mesin uap tersebut dalam
proses produksi.

Berdasarkan sumber yang ada, revolusi industri 1.0 yang terjadi di


zamannya berhasil dalam mendongkrak perekonomian yang ada, dimana
selama lebih dari dua abad setelah terjadinya revolusi ini, terjadinya
peningkatan rata-rata sebesar enam kali lipat pendapatan perkapita di
berbagai negara yang ada di seluruh dunia.

5
2.3.2 Revolusi Industri 2.0

Gambar 2.3.2 Perkembangan Industri pada Masa Revolusi Industri 2.0

Kemunculan revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20 yang


dikenal dengan revolusi teknologi. Revolusi industri yang terjadi ini
ditandai dengan adanya penemuan tenaga listrik yang membuat mesin uap
yang tadinya sering digunakan dalam proses produksi semakin lama
digantikan dengan adanya tenaga listrik tersebut. Namun, terdapat kendala
yang dapat menghambat proses produksi yang terjadi di sebuah pabrik yaitu
permasalahan transportasi.

Di akhir tahun 80an, transportasi mobil mulai diproduksi secara


massal. Namun, proses tersebut tidak membuat pembuatan transportasi
mobil lebih singkat dikarenakan setiap kendaraan yang ada harus dirakit
dari awal hingga akhir oleh seorang perakit mobil. Hal ini memiliki arti, jika
proses produksi transportasi tersebut ingin cepat selesai membutuhkan
tenaga banyak orang untuk merakit mobil di waktu yang bersamaan.
Namun, dengan adanya lini produksi atau yang dikenal dengan assembly
line pada tahun 1913 yang menggunakan ban berjalan atau conveyor belt
memudahkan proses produksi yang terjadi sehingga terciptanya sebuah
revolusi.

Revolusi tersebut menyebabkan proses produksi yang ada menjadi


berubah secara keseluruhan. Dengan adanya hal tersebut, proses produksi

6
mobil tidak lagi memerlukan banyak tenaga kerja untuk merakit dari awal
hingga akhir, namun karena adanya bantuan kemajuan teknologi tersebut,
sebuah proses produksi transportasi mobil hanya membutuhkan perakit
mobil untuk menjadi spesialis yang masing-masing mengurus satu bagian
saja.

Penemuan pembangkit tenaga listrik serta motor pembakaran dalam


combustion chamber ini sendiri yang menandakan terjadinya revolusi
industri 2.0. Penemuan tersebut yang memicu berbagai kemunculan
teknologi baru, seperti mobil, pesawat terbang, pesawat telepon, dan masih
banyak lagi yang mempengaruhi kemajuan seluruh dunia secara signifikan.

Dampak dari revolusi industri 2.0 ini yang lain dapat kita lihat
dengan adanya kejadian Perang Dunia II, dimana pada hal tersebut terjadi
berbagai kendaraan perang seperti pesawat tempur, tank, hingga senjata
lainnya melakukan proses produksi dalam skala yang besar.

Pada era revolusi industri ini juga terjadinya perkembangan pada


manajemen bisnis yang membuat semakin besarnya kemungkinan untuk
meningkatkan efektifitas serta efisiensi berbagai fasilitas yang ada di
industri.

Revolusi tersebut yang membuat terbentuknya berbagai divisi


pekerjaan dimana setiap individu ataupun pekerja hanya berfokus pada
pekerjaannya di bagian tertentu dari keseluruhan proses produksi yang ada.
Sehingga, assembly lines atau proses manufaktur yang ada, dimana setiap
divisi memiliki perannya masing-masing dan disusun berdasarkan urutan
yang jelas untuk menciptakan sebuah produk dari proses yang berlangsung
akan lebih efisien dan cepat.

7
2.3.3 Revolusi Industri 3.0

Gambar 2.3.4 Kehadiran Internet pada Revolusi Industri 3.0

Kemunculan revolusi industri 3.0 yang terjadi pada akhir abad ke-20
ditandai dengan adanya teknologi digital serta internet. Berdasarkan
sosiolog Inggris yaitu David Harvey yang mengemukakan cara pandangnya
mengenai revolusi industri yang terjadi di masa ini sebagai sebuah proses
pemampatan ruang dan waktu yang semakin terkompresi.

Jika dibandingkan dengan revolusi industri terdahulu, dimana


revolusi industri 1.0 yang dipicu dengan adanya mesin uap, revolusi industri
2.0 yang dipicu dengan adanya ban berjalan dan juga tenaga pembangkit
listrik, revolusi industri 3.0 ini dipicu dengan adanya berbagai mesin yang
dapat bergerak dan juga berpikir secara otomatis, yang dibuat dalam bentuk
komputer dan juga robot.

Selain itu, puncak revolusi industri 3.0 ini sendiri ditandai dengan
adanya revolusi digital. Dimana yang membuat ruang serta waktu yang ada
tidak lagi menjadi sebuah jarak. Jika dibandingkan dengan revolusi industri
2.0 yang menghadirkan inovasi mobil yang mempersingkat waktu dan jarak
yang ada, revolusi industri 3.0 ini menyatukan keduanya, dimana era digital
yang terjadi mengusung waktu yang sebenarnya atau sisi kekinian.

8
Salah satu komputer pertama yang dibuat merupakan inovasi yang
dikembangkan pada era Perang Dunia II yang digunakan sebagai mesin
untuk memecahkan kode buatan Nazi Jerman yang diberi nama dengan
Colossus. Komputer tersebut merupakan sebuah mesin raksasa yang
memiliki ukuran sebesar ruang tidur.

Komputer tersebut tidak memiliki RAM dan juga tidak dapat


menerima perintah melalui keyboard. Komputer tersebut hanya dapat
menerima perintah melalui pita kertas yang ada dan membutuhkan daya
listrik yang sangat besar dengan 8.500 watt. Berikut ini beberapa inovasi
dari hasil era revolusi industri 3.0 yaitu, teknologi komputer, munculnya
akses internet, penggunaan berbagai peralatan elektronik smartphone,
berbagai inovasi pada sistem perangkat lunak, serta inovasi pada
pengembangan sumber energi baru. Dengan adanya revolusi industri 3.0,
terjadinya perubahan pada pola relasi serta komunikasi yang terjadi pada
masyarakat kontemporer. Berbagai bisnis yang adapun harus beradaptasi
dan merubah cara kerjanya agar dapat menyesuaikan dengan keadaan yang
ada dan tidak hilang tertelan karena adanya kemajuan zaman ini.

Selain itu, kemajuan teknologi komputer yang terjadi saat itu yang
berkembang dengan sangat pesat setelah Perang Dunia II selesai. Berbagai
penemuan seperti semikonduktor, transistor, hingga kemunculan IC atau
Integrated Chip yang membuat sebuah komputer dapat berukuran lebih
kecil, menggunakan daya listrik yang sedikit pula, dan kemampuan
menghitung dan menerima perintah yang semakin canggih.

Namun, dengan adanya revolusi ini sendiri, banyak industri pabrik


yang lebih memilih untuk menggunakan mesin dibandingkan tenaga
manusia yang membuat peluang lowongan tenaga kerja semakin sempit. Hal
ini dikarenakan, penggunaan mesin yang semakin canggih tersebut dapat
membuat proses produksi berkali-kali lipat lebih cepat dan berkualitas.
Kemunculan bisnis dengan dasar teknologi pun semakin banyak, sehingga
munculnya sebuah istilah yang disebut dengan Technopreneur.

9
2.3.4 Revolusi Industri 4.0

Gambar 2.3.4 Industri dengan Otomatisasi pada Era 4.0

Revolusi Industri 4.0 adalah era yang saat ini kita jalani di mana
pengembangan teknologi lebih lanjut seperti internet, komputerisasi,
microchip, IoT, kecerdasan buatan (AI), machine learning, deep learning,
cloud analytics, bahkan kendaraan otonom merevolusi setiap proses mulai
dari produksi hingga distribusi dan berfokus kepada keberlanjutan
(Sustainability).

Berdasarkan pengalaman terdahulu, perkembangan industri yang ada


sendiri telah memakan banyak korban yang membuat kemunduran berbagai
sektor. Menurut Kanselir Jerman yaitu Angela Merkel pada tahun 2014
yang menyatakan arti dari revolusi industri 4.0 sebagai sebuah transformasi
komprehensif dari segala aspek produksi yang terjadi di dunia industri
melalui penggabungan antara teknologi digital serta internet dengan industri
konvensional.

Selain itu, menurut Schlechtendahl dkk (2015) mendefinisikan


revolusi industri yang menekankan pada unsur kecepatan dari ketersediaan
sebuah informasi, yaitu sebuah lingkungan industri dimana seluruh
entitasnya dapat selalu terhubung serta mampu berbagai informasi dengan
mudah antara satu sama lain.

10
Dengan adanya revolusi industri 4.0 ini sendiri mengubah perspektif,
dimana ukuran perusahaan bukan lagi menjadi sebuah jaminan, tetapi
bagaimana sebuah perusahaan dapat beradaptasi dan memiliki kelincahan
merupakan sebuah kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan serta prestasi
yang ada.

Berbagai teknologi baru yang tadinya tidak pernah terpikirkan pun


bermunculan, seperti layanan ojek online, pembayaran melalui gadget,
hingga warung digital yang bermunculan di tengah revolusi industri yang
ada saat ini.

Jika kita melihat revolusi yang ada dalam skala industri, revolusi
yang terjadi tersebut meningkatkan kemampuan software serta internet yang
dapat membuat peningkatan efisiensi dalam sebuah perusahaan. Salah satu
contohnya adalah penggunaan software untuk mengumpulkan data historis
mesin yang dapat digunakan untuk mengatur maintenance bulanan secara
otomatis.

Data yang ada tersebut nantinya akan diproses dan diolah untuk
menghasilkan sebuah keputusan logis melalui algoritma yang ada. Selain
itu, di Indonesia sendiri seperti yang diutarakan oleh Kementrian
Perindustrian mengenai Makin Indonesia 4.0 sebagai salah satu strategi
Indonesia dalam pengemplementasiannya serta memasuki revolusi industri
4.0.

Terdapat lima sektor industri yang akan difokuskan oleh pemerintah


yang terdiri dari kimia, elektronik, garmen, otomotif, dan juga FMCG.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh World Economic Forum dapat
diketahui bahwa setidaknya ada empat teknologi yang mendominasi pada
era ini di tahun 2018 hingga 2022 yang terdiri dari, high-speed mobile
internet, AI atau artificial intelligence, cloud technology, serta big data
analytics.

Revolusi industri keempat atau yang jug sering disingkat dengan RI


4.0 merupakan puncak dari revolusi industri dimana terlahirnya teknologi

11
digital yang berdampat masif terhadap hidup manusia di seluruh dunia,
seperti halnya yang dibahas pada buku Teknologi Informasi Dan Komputer
di Era Revolusi Industri 4.0.

Survei tersebut juga menunjukkan, bahwa 92% perusahaan yang ada


di Indonesia akan mengimplementasikan penggunaan big data analytics ini
sebagai salah satu bentuk teknologi utama di perusahaan.

Kemajuan ini dapat kita lihat melalui adanya kemunculan aplikasi


Uber yang mengancam berbagai layanan jasa taksi konvensional, maupun
Airbnb yang membuat banyak perusahaan di bidang industri pariwisata
harus beradaptasi.

Pada era ini juga ditunjukkan, bahwa perusahaan yang ada tidak lagi
bersaing atau fokus terhadap jumlah atau hasil produksi yang dibuat, namun
persaingan ditunjukkan ke bagaimana setiap perusahaan mampu
memberikan inovasi, pelayanan yang maksimal, serta kecepatan sebuah
perusahaan dalam mengembangkan sebuah ide.

Dengan terus berkembangnya industri yang ada sendiri, kita dapat


melihat pola yang terus muncul yaitu setiap orang terus menerus mencari
cara termudah dan efisien dalam melakukan aktivitas. Namun, dengan
adanya kemudahan tersebut juga menimbulkan berbagai konsekuensi karena
pergerakannya yang sangat cepat. Jika sebuah perusahaan ingin bertahan
pada kerasnya persaingan antar industri di revolusi industri 4.0 ini, alat atau
mesin hanya dijadikan sebuah pemicu dan agen yang membawa
perubahannya adalah tenaga kerja atau sumber daya manusia itu sendiri.

Pada era ini, setiap orang dituntut untuk memahami teknologi serta
menggunakannya dan mengimplementasikannya ke kehidupan sehari-hari
agar dapat bersaing dengan segala otomasi yang ada di era ini.

12
2.3.5 Revolusi Industri 5.0/Era Society 5.0

Gambar 2.3.5 Perkembangan Industri sampai saat ini

Kemajuan teknologi yang dibuat oleh manusia seiring waktu


semakin maju dan berkembang. Salah satunya ialah Society 5.0 yang
digagas oleh negara Jepang. Konsep ini memungkinkan kita menggunakan
ilmu pengetahuan yang berbasis modern seperti IoT, AI dan Robot untuk
kebutuhan manusia dengan tujuan agar manusia dapat hidup dengan nyaman
dan lebih efektif. Society 5.0 sendiri baru saja diresmikan 2 tahun yang lalu,
pada 21 Januari 2019 dan dibuat sebagai resolusi atas resolusi industri 4.0.

Konsep Industri 4.0 dan Society 5.0 pada dasarnya tidak memiliki
perbedaan yang jauh, akan tetapi konsep Society lebih focus pada konteks
terhadap manusia. Jika revolusi industri menggunakan AI, dan kecerdasan
buatan sebagai komponen utamanya sedangkan Society 5.0 menggunakan
teknologi modern hanya saja mengandalkan manusia sebagai komponen
utamanya.

13
Konsep Society 5.0 merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep
yang ada sebelumnya. Dimana seperti kita ketahui dari tahapan revolusi
berikut;

 Revolusi Industri 1.0 adalah pada saat manusia masih berada di era
berburu dan mengenal tulisan.
 Revolusi Industri 2.0 adalah era pertanian dimana manusia sudah
mengenal bercocok tanam.
 Revolusi Industri 3.0 sudah memasuki era industri yaitu ketika manusia
sudah mulai menggunakan mesin untuk membantu aktivitas sehari-hari,
 Revolusi Industri 4.0 dimana manusia sudah mengenal komputer
hingga internet.
 Society 5.0 era dimana semua teknologi adalah bagian dari manusia itu
sendiri, internet bukan hanya digunakan untuk sekedar berbagi
informasi melainkan untuk menjalani kehidupan.

Dalam Society 5.0 dimana komponen utamanya adalah manusia


yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi dapat
meminimalisir adanya kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi
dikemudian hari. Memang rasanya sulit dilakukan di negara berkembang
seperti Indonesia, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan karena saat ini
Negara Jepang sudah membuktikannya sebagai Negara dengan teknologi
yang paling maju.

2.4 Dampak Revolusi Industri


Dampak revolusi industri bagi umat manusia terasa dalam berbagai bidang,
yaitu:
a. Munculnya industri secara besar-besaran.
b. Peningkatan mutu hidup, hidup menjadi lebih dinamis, manusia bisa
menciptakan berbagai produksi untuk memenuhi kebutuhannya.
c. Harga barang menjadi murah, karena ongkos produksi lebih murah
menggunakan mesin daripada hasil pembuatan tradisional.
d. Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota industri.

14
e. Berkembangnya kapitalisme modern.
f. Golongan kapitalis mendesak pemerintah untuk menjalankan imperialisme
modern.

Sedangkan, dampak negatif revolusi industri khususnya di Inggris adalah


upah buruh yang murah menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat
pada munculnya kriminalitas dan kejahatan. Upaya untuk memperbaiki nasib
buruh dan masalah sosial di Inggris melahirkan aliran sosialisme dan revolusi
sosial yang ditandai dengan keluarnya undang-undang berikut ini:
a. Catholic Emancipation Bill (1829) menetapkan hak yang sama bagi umat
protestan dan katolik untuk menjadi pegawai negeri dan anggota parlemen.
Sebelumnya berlaku Test Act sejak tahun 1673 yang melarang umat
katolik menjadi pegawai negeri dan anggota Parlemen, sehingga mereka
banyak yang pindah terutama ke Amerika.
b. Abolition Bill (1833) berisi penghapusan sistem perbudakan di daerah
jajahan Inggris.
c. Factory Act (1833) yang menetapkan:
 Anak-anak yang berusia 9 tahun tidak boleh dipekerjakan sebagai
buruh perusahaan dan tambang.
 Anak -anak di atas usia 9 tahun boleh bekerja 9 jam sehari dengan 2
jam mendapat pendidikan dari majikan. Pada tahun 1842 muncul
undang-undang yang melarang kaum wanita dan anak-anak untuk
bekerja di perusahaan tambang. Mereka bekerja di lorong-lorong
pertambangan yang gelap di bawah tanah dengan badan dirantai.
Bekerja lebih dari 10 jam per hari dengan gaji rendah.
d. Poor Law (1834) berisi pendirian rumah-rumah bagi pengemis dan
penganggur agar tidak berkeliaran. Bantuan bagi yang berusia lanjut serta
perawatan bagi penganggur dan pengemis yang cacat atau sakit.

15
2.5 Tokoh/Ilmuwan di Balik Perkembangan Industri
Revolusi industri, yang berlangsung antara 1760-1840, memperkenalkan
banyak penemuan baru yang akan mengubah dunia selamanya. Pengenalan
mesin skala luas, transformasi kota, dan perkembangan teknologi yang
signifikan di berbagai bidang, terjadi di era ini.
Berikut adalah para tokoh yang berjasa pada perkembangan industry.

 James Hargreaves - Spinning Jenny (1764)

Gambar 2.5.1 Spinning Jenny

Spinning Jenny adalah mesin untuk memintal wol atau kapas yang
ditemukan pada tahun 1764 oleh James Hargreaves, yang mematenkannya
pada tahun 1770. Mesin ini mampu dioperasikan oleh pekerja tidak
terampil. Ini merupakan perkembangan kunci dalam industrialisasi tenun,
karena dapat memutar banyak spindel sekaligus. Tenun kain kini tidak lagi
terpusat di rumah-rumah pekerja tekstil. Berpindah dari 'industri rumahan'
ke industri manufaktur.

16
 James Watt - Mesin Uap (1763)

Gambar 2.5.2 Mesin Uap James Watt

Insinyur Skotlandia, James Watt menemukan mesin uap praktis pertama


pada tahun 1763. Mesin Watt sangat mirip dengan Newcomen, tetapi
hampir dua kali lebih efisien karena membutuhkan lebih sedikit bahan
bakar untuk menjalankannya. Desain yang lebih hemat bahan bakar ini
diterjemahkan ke dalam penghematan moneter yang besar untuk industri.
Mesin uap atmosfer asli Newcomens kemudian diubah menjadi desain baru
Watts. Hal ini diperkenalkan secara komersial pada tahun 1776. Mesin uap
lantas menjadi sumber tenaga utama untuk berbagai macam industri
Inggris.

17
 Richard Trevithick - Lokomotif/Kereta Api Uap (1804)

Gambar 2.5.3 Lokomotif Pen-y-Darren

Perjalanan kereta api uap pertama yang tercatat terjadi pada tanggal 21
Februari 1804. Saat itu, lokomotif 'Pen-y-Darren' Cornishman Richard
Trevithick membawa sepuluh ton besi, lima gerobak dan tujuh puluh orang
sejauh 9,75 mil dari pabrik besi di Penydarren ke Merthyr-Cardiff Canal
dalam empat jam lima menit. Perjalanan tersebut memiliki kecepatan rata-
rata 2,4 mil per jam.

Dua puluh lima tahun kemudian, George Stephenson dan putranya, Robert
Stephenson, merancang Stephenson's Rocket. Ini adalah lokomotif paling
canggih pada zamannya, memenangkan uji coba Rainhill tahun 1829
sebagai satu-satunya dari lima peserta yang menyelesaikan lintasan satu
mil di Lancashire. Desain Rocket, dengan cerobong asap di bagian depan
dan kotak api terpisah di bagian belakang, menjadi model lokomotif uap
untuk 150 tahun ke depan.

18
 Samuel Thomas von Sömmering - Telegraf (1809)

Gambar 2.5.4 Telegraf Pertama

Telegraf elektrik pertama kali ditemukan oleh Samuel Thomas von


Sömmering pada tahun 1809. Kemudian pada tahun 1832, Baron Schilling
membuat telegraf elektrik pertama. Carl Friedrich Gauss dan Wilhelm
Weber merupakan orang pertama yang menggunakan telegraf elektrik
untuk alat komunikasi tetap pada tahun 1833 di Göttingen. Telegraf
komersial pertama dibuat oleh William Fothergill Cooke dan dipasarkan
pada Great Western Railway di Inggris. Telegraf ini dipatenkan di Inggris
pada tahun 1837. Telegram ini dikirimkan pada jarak 13 mil/21 km dari
stasiun Paddington ke West Drayton dan mulai dioperasikan pada tanggal
9 April 1839.

Pada tahun 1843, seorang penemu asal Skotlandia, Alexander Bain,


menemukan sebuah alat yang bisa dikatakan merupakan sebuah mesin
faksimil pertama. Ia menyebut penemuannya ini dengan “recording
telegraph” (teleraf perekam). Telegraf yang ditemukan Bain ini mampu
mengirimkan gambar menggunakan kawat elektrik. Pada tahun 1855,
seorang biarawan Italia, Giovanni Caselli, juga membuat sebuah telegraf
elektrik yang dapat mengirimkan pesan. Caselli menamai penemuannya ini
dengan “Pantelegraf”. Pantelegraf telah sukses digunakan dan diterima
sebagai saluran telegraf antara kota Paris dan Lyon.

19
Sebuah telegraf elektrik, pertama kali dengan bebas ditemukan dan
dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1837 oleh Samuel F. B. Morse.
Asistennya, Alfred Vail, membuat kode morse yang menyimbolkan huruf
dengan Morse. Telegraf Amerika pertama dikirimkan oleh Morse pada
tanggal 6 Januari 1838 melalui 2 mil / 3 km kawat di Speedwell Ironworks
dekat Morristown, New Jersey. Pesannya dibaca "Seorang penunggu yang
sabar bukanlah pecundang" (A patient waiter is no loser) dan pada tanggal
24 Mei 1844, ia mengirim sebuah pesan “Apa yang telah Tuhan ciptakan"
(What hath God wrought) dari the Old Supreme Court Chamber di
Gedung DPR di Washington kepada Mt. Clare Depot di Baltimore.
Morse / Vail telegraf dengan cepat disebarkan pada 2 dasawarsa
berikutnya.

Kabel lintas atlantik mulai dicoba digunakan pada tahun 1857, 1858, dan
1865. Kabel pada tahun 1957 hanya dioperasikan beberapa kali. Kabel
telegraf komersial pertama yang mampu melintasi samudera atlantik
berhasil diselesaikan pada tanggal 18 Juli 1866.

Australia merupakan penghubung pertama dunia pada Oktober 1872


melalui telegraf bawah laut di Darwin. Hal ini menimbulkan berita baru
bagi dunia. Kemajuan teknologi telegraf selanjutnya terjadi pada awal
tahun 1870, ketika Thomas Edison menemukan "telegraf dua arah dengan
rangkap dua penuh" (full duplex two-way telegraf) dan melipatgandakan
kapasitasnya dengan menemukan guadruplex pada tahun 1874. Edison
mendaftarkannya pada lembaga pematenan US dan duplex telegraf
berhasil dipatenkan pada tanggal 1 september 1874.

20
 Michael Faraday - Generator Listrik (1831)

Gambar 2.5.5 Faraday Disk Generator

Penemuan generator listrik oleh Michael Faraday telah mengubah dunia.


Generator listrik memudahkan pekerjaan manusia dan menjadi salah satu
alat untuk membangun peradaban modern.

Manfaat dari penemuan Michael Faraday sebagai berikut:

o Alat Pembangkit Listrik

Bumi memiliki berbagai sumber energi listrik, generator


merupakan alat yang bisa mengkonversi sumber energi alam menjadi
energi listrik. Generator listrik adalah alat pembangkit listrik yang
digunakan untuk banyak sumber energi seperti batu bara, gas alam,
gelombang laut, ombak, aliran sungai, angin, dan juga nuklir. Tanpa
adanya generator listrik, manusia tidak bisa memperoduksi dan
menggunakan listrik.

o Sumber Listrik Darurat

Generator listrik juga dimanfaatkan sebagai penghasil listrik


darurat. Generator listrik jenis ini biasanya bertenagakan minyak bumi
dan digunakan saat listri mati, ataupun saat berada di tempat yang tidak
terjangkau kabel listrik.

21
 Charles Babbage – Komputer

Gambar 2.5.6 Analytical Engine

Pada tahun 1820, Babbage mulai tertarik pada mesin hitung, Pada
masa itu, perhitungan dengan menggunakan tabel matematika sering
mengalami kesalahan. Babbage ingin mengembangkan cara melakukan
perhitungan secara mekanik, sehingga dapat mengurangi kesalahan
perhitungan yang sering dilakukan oleh manusia. Pada saat itu, Babbage
mendapat inspirasi dari perkembangan mesin hitung yang dikerjakan oleh
Wilhelm Schickard, Blaise Pascal,dan Gottfried Leibniz.

Tahun 1821 Babbage menciptakan Difference Engine, sebuah mesin


yang dapat menyusun Tabel Matematika. Saat melengkapi mesin tersebut
pada tahun 1832, Babbage mendapatkan ide tentang mesin yang lebih
baik, yang akan mampu menyelesaikan tidak hanya satu jenis namun
berbagai jenis operasi aritmatika dan mesin ini bisa memanipulasi simbol
umum. Mesin buatan Charles Babbage ini menjadi cikal bakal dari
komputer modern. Mesin yang berhasil dikembangkan pada tahun 1856
diberi nama Analytical Engine. Mesin Analytical Engine yang telah
diciptakan dan dikembangkan oleh Charles Babbage memiliki
karakteristik dari komputer modern. Dalam hal ini, yang dimaksud
karakteristik modern, seperti pemakaian punched card, adanya sebuah

22
tempat memori yang berfungsi untuk memasukkan angka, dan beberapa
komponen dasar komputer lainnya.

Berkat penemuan yang berharganya tersebut, kita bisa menggunakan


alat elektronik komputer dengan baik dan maksimal.

 Vinton G. Cerf – TCP/IP Protocol


Di abad 21 ini adalah Revolusi Industri 4.0 dimana perkembangan
teknologi yang menggunakan jaringan internet dan semua kegiatan serba
online. Penemu dari jaringan internet ini adalah dua orang ilmuwan yaitu
Robert E. Kahn yang menciptakan Protokol TCP/IP untuk melakukan
pertukaran data pada jaringan internet. Dan Vinton G. Cerf yang disebut
sebagai Seorang ilmuwan komputer kebangsaan Amerika Serikat yang
sering disebut sebagai salah satu bapak pendiri Internet, atas peran
kuncinya dalam pembuatan protokol TCP/IP yang menjadi basis dari
jaringan Internet.

Cerf juga merupakan pendiri Internet Society pada tahun 1992,


organisasi yang berperan sebagai organisasi payung bagi berbagai
kelompok teknis yang bertugas mengembangkan internet (antara lain
Internet Engineering Task Force). Cerf menjabat sebagai ketua Internet
Society hingga 1999.

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Revolusi Industri pertama kali didorong oleh perlunya peningkatan suatu
reproduksi yang hanya dijalankan dengan penggunaan alat–alat mekanisme. Mulai
dari penemuan mesin uap hingga teknologi yang semakin canggih yang mampu
mengintegrasikan ruang maya dan fisik menjadi satu.

Era revolusi industri sudah terbukti memberikan peluang baru di setiap


tahapnya, mulai dari 1.0 sampai dengan 4.0. Tergantung kepada kita melihat hal
ini dari berbagai sudut pandang, bisa jadi adalah sebuah peluang baru atau bahkan
sebuah ancaman. Dan jika terwujudnya Society 5.0 sebagai gabungan ruang maya
dan ruang fisik akan menghasilkan teknologi yang semakin canggih.
Memungkinkan kita menggunakan konsep ilmu pengetahuan yang berbasis
modern untuk melayani kebutuhan manusia. evolusi Industri yaitu perubahan
yang cepat di bidang ekonomi

3.2 Saran
Apabila terdapat kekurangan dalam data-data yang penulis susun maka penulis
memohon kepada pembaca agar memberi masukan atau menyempurnakan
makalah ini. Adapun penulis mendapatkan sumber data yang belum tentu
sempurna.

24
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri
https://sasanadigital.com/mengintip-perkembangan-revolusi-industri-mulai-era-1-
0-sampai-4-0
https://www.gramedia.com/best-seller/perjalanan-revolusi-industri-1-0-hingga-5-
0/
https://www.kompasiana.com/farid418/616d48ce06310e403b5aab03/mengenal-
tokoh-tokoh-dibalik-berkembangnya-setiap-revolusi-industri?page=all#section1

25

Anda mungkin juga menyukai