Anda di halaman 1dari 27

Makalah Tentang Revolusi Industri

Posted by Derry Jie on 6:04:00 AM

KATA PENGANTAR

Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Pemurah, tugas Sosiologi mengenai Revolusi
Industri ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Proses penulisan ini mengalami beberapa
kendala namun, berkat kesungguhan dan kerja keras serta bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun secara tidak langsung, kendala-kendala itu dapat
diatasi.
Makalah ini di susun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Geografi Sejarah yang
telah diberikan oleh Ibu/Bapak Dosen. Dalam makalah ini disajikan penjelasan tentang
Dimana revolusi industri pertama kali dilahirkan?, Bagaimana proses revolusi industri
terjadi? Dan Apa saja akibat yang ditimbulkan oleh revolusi industri?
Disamping itu makalah ini juga dilengkapi dengan beberapa foto alat-alat yang
ditemukan dan digunakan dalam revolusi industri. Saya telah berusaha sebaik mungkin untuk
mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang bisa membantu dalam penulisan makalah
ini. Dengan segala kerendahan hati, saya sebagai penulis mengakui bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Sehubungan dengan hal tersebut, tegur sapa, saran, dan kritik yang
bersifat membangun agar buku ini menjadi lebih baik sangat diharapkan dan diterima dengan
tangan terbuka. Mudah-mudahan makalah sederhana ini bermanfaat bagi para peminat yang
ingin dan lebih memehami Revolusi Industri.

Punulis
DAFTAR ISI
Judul ......................................................................................1
Kata Pengantar ....................................................................2
Daftar Isi ...............................................................................3
BAB I Pendahulu .................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................... 4

1.2 Batasan Masalah ............................ ......4

1.3 Rumusan Masalah .......... .............. .......4


1.4 Tujuan Penelitian ...................................5

1.5 Manfaat Penelitian ..... ...........................5

BAB II Pembahasan ............................................................ 6


2.1 Tempat Pertama Kali Revolusi Industri Dilahirkan .6

2.2 Proses Revolusi Industri Terjadi ...............................7

2.3 Dampak Yang Ditimbulkan oleh Revolusi Industri..13

BAB III Penutup ....................................................................16


Kesimpulan ....................................................................16

Daftar Pustaka ........................................................................17


Lampiran ..................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Revolusi biasanya diartikan sebagai suatu perubahan yang terjadi secara cepat,
perombakan, pembaharuan yang radikal, mengganti tatanan lama menjadi tatanan baru dari
kehidupan masyarakat. Namun revolusi lebih sering diartikan orang sebagai suatu
pemberontakan. Revolusi biasanya didahului oleh adanya evolusi melalui proses yang cukup
matang. Meskipun antara revolusi dan evolusi memiliki pengertian yang berbeda namun
antara keduanya sulit dipisahkan.
Revolusi sering juga dilukiskan sebagai suatu perubahan mendasar yang dapat berakibat
mempengaruhi pola pikir masyarakat atau rakyat, kehidupan, dan cara-cara menata
pemerintahan. Revolusi industri memicu tibulnya berbagai peristiwa yang menjadikan
manusia mengerti arti human nature dan lingkungan masyarakat.
Terjadi berbagai perubahan dalam industri barang-barang dan dalam perdagangan
selama tahun 1700 yang mengantarkan pada peristiwa revolusi. Revolusi industri
menghasilkan cara-cara menggunakan metode-metode produksi dan pola-pola baru dalam
kehidupan ekonomi. Pada revulusi industri, perubahan tidak hanya terjadi pada aspek
industri, namun juga mengubah kehidupan masyarakat di berbagai aspeknya. Revolusi
industri diwarnai oleh berbagai perubahan. Perubahan cara kerja yang radikal dari
penggunaan tenaga manusia menjadi cara kerja dengan tenaga mesin yang bekerja secara
mekanis. Dengan ini dimulailah zaman mesin yang memberi sumbangan positif maupun
negatif bagi masyarakat.
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah revolusi industri dan segala yang dihasilkan dari
revolusi industri ini dari tahun 1700 sampai pada tahun 1900.

1.3 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Dimana revolusi industri pertama kali dilahirkan?
2. Bagaimana proses revolusi industri terjadi?
3. Apa saja akibat yang ditimbulkan oleh revolusi industri?
1.4 Tujuan Penulisan
Penulisan ini memilki tujuan sebagai berikut:
1. Kita bisa mengetahui tempat pertama kali revolusi industri dilahirkan.
2. Mengatahui bagaimana proses revolusi industri terjadi.
3. Mengetahui akibat yang ditimbulkan oleh revolusi industri.
1.5 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah revolusi industri 1700-1900 memberi pemahaman yang
lebih kapada semua pembaca. Dimulai dari kelahiran revolusi industri, proses terjadinya
revolusi industri sampai pada akibat-akibat yang ditimbulkan oleh revolusi industri itu
sendiri.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah:
1. Sebagai salah satu tugas mata kuliah Geografi Sejarah.
2. Sebagai salah satu kajian dalam matakuliah Geografi Sejarah.
3. Menambah pemahaman dan cakrawala berfikir bagi penulis.
4. Sebagai bahan diskusi bagi para mahasiswa agar dapat lebih memahami tentang pengaruh
geografi terhadap perkembangan kebudayaan, politik, agama dan sosial masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tempat Pertama Kali Revolusi Industri Dilahirkan
Untuk mengetahui mengapa Revolusi Industri terjadi di Inggris dan bukan terjadi di tempat
lain, yang perlu kita ketahui adalah syarat-syarat yang dapat menimbulkan revolusi industri
itu, pendapatan-pendapatan yang merupakan langkah penting dalam perkembangannya dan
akibat pentind dari revolusi itu. Ada beberapa faktor yang mendorong revolusi industri terjadi
di Inggris, yakni sebagai berikut:
a) Faktor Geografis
Letak geografis Inggris yang bersebelahan dengan samudra Atlantik memberikan banyak
keuntungan bagi negara ini dan biasanya disebut sebagai “samudra dunia” pada masa itu.
Pergeseran pusat kegiatan ekonomi dari Laut Tengah ke daerah pesisir Samudra Atlantik, ke
negara Inggris dan Belanda. Pergeseran ini disebabkan karena penemuan jalan menuju benua
Amerika dan timbulnya Kerajaan Turki-Islam dibagian timur Laut Tengah. Akibatnya, sejak
abad XVIII posisi Inggris yang terletak di Samudra Pasifik memperoleh banyak keuntungan
dari segi ekonomi, industri, dan perdagangan yang menyebabkan kemakmuran negara Inggris
mulai meningkat karena keuntungan yang diperoleh.
b) Faktor Modal
Kemakmuran yang mulai nampak di Inggris pada abad XVIII mulai nampak dan
menempatkan negara tersebut memiliki banyak uang (modal). Selain itu, perolehan modal
yang melimpah ini juga didapatkan dari tanah jajahan, yakni: emas dari Benggala dan India.
Emas yang mengalir dari tanah jajahan merupakan salah satu syarat yang diperlukan bagi
pertumbuhan industri. Investasi modal digunakan untuk memperluas lalulintas jalan-jalan di
Inggris yang belum dapat dikatakan baik (jalan berpasir, sempit, pada saat musim panas
menjadi jalan yang berdebu dan dalam musim dingin menjadi semacam kubangan). Dan dari
pihak swasta ada yang berinisiatif memperbaiki jalan-jalan namun dengan memungut cukai
jika orang memakai jalan tersebut.
Tampilnya kaum borjuis merupakan kesempatan yang baik untuk mendapatkan banyak
keuntungan. Dengan cara harus meninggalkan cara-cara lama yang tidak memadai maka
dicarilah cara-cara baru sebagai uapaya untuk meningkatkan usahanya. Misalnya ketika para
pemilik pengecor besi mengetahui bahwa mereka tidak dapat melayani permintaan barang
yang meningkat karena kekurangan bahan bakan pada masa itu karena masih mengguanakan
bahan bakar kayu maka dicobalah pemakainan batu bara yang ternyata memiliki hasil lebih
baik.
c) Faktor Sumber Daya Manusia
Inggris memiliki ilmuwan terkenal yang berhasil mendorong banyaknya penemuan dalam
bidang fisika dan teknologi terapan seperti yang ditemukan oleh Thomas Newcomen (1663-
1792), ia disebut sebagai penemu pertama mesin uap yang dapat dipakai. Mesin tertua ini
hanya dapat dipakai naik turun saja dan dapat digunakan untuk pompa tambang. James Watt
orang yang berjasa sebagai pembuka jalan bagi modernisasi pertambangan (1736-1819),
penemuan mesin yang ditemukan oleh Thomas Newcomen kemudian disempurnakan oleh
James Watt ketika orang mulai tertarik untuk menggali tambang dengan arang batu dan besi,
gerak turun naik dijadikan gerak putar hingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
James Hargreaves dikenal sebagai penemu mesin pintal (...-1778), Richard Arkwright dikenal
sebagai penemu mesin tenun(1732-1792), Elie Whitney penemu cotton gin yakni alat yang
dapat mengeluarkan biji dari serabut kapas (1765-1825), dan George Stephenson dikenal
sebagai pemnbuat lokomotif dan pada tahun1830, ia berhasil mengendarai besi pertama
antara Liverpool dan Manchester dengan kecepatan antara 19-46 km/jam(1781-1840).
Sumber daya manusia ini merupakan salah satu komponen yang penting didalam revolusi
industri.
d) Faktor Sumber Daya Alam
Inggris memiliki sejumlah potensi daya alam yang menunjang, seperti: besi dan batu bara
yang jumlahnya sangat melimpah, disamping tersedianya bahan mentah. Tersedianya sumber
bahan mentah ini sebagian didapatkan dari tanah-tanah jajahan yang kemudian diolah
menjadi barang jadi oleh mesin-mesin itu. Inggris memiliki armada laut yang sangat tangguh
dan armada niaganya sangat besar yang menjamin pengangkutan bahan-bahan mentah dan
barang-barang jadi ke dan dari pelabuhan-pelabuhan Inggris dengan lancar dan aman. Para
buruhpun tersedia dalam jumlah besar diperuntukkan guna melayani mesin-mesin baru.
Tenaga-tenaga buruh itu didapat dari bekas petani kecil korban revolusi Agraria dan banyak
juga yang diperoleh dari orang-orang pencari kerja yang dahulu mendapat nafkah dari
industri rumah tangga yang tidak mampu bersaing dengan industri-industri besar yang mulai
bermunculan.
2.2 Proses Revolusi Industri Terjadi
Revolusi industri ini ditandai dengan adanya perubahan ekonomi dan teknik yang terjadi di
Inggris pada abad XVIII dan XIX. Untuk membahas terjadinya revolusi industri kita terlebih
dahulu membahas berbagai masalah yang medahului terjadinya revolusi, seperti Revolusi
Agraria, Pertekstilan, Transportasi, dan Industri Besi dan Baja.
1) Revolusi Agraria
Faktor penting dalam revolusi industri adalah terjadinya perubahan-perubahan dalam bidang
pertanian yang kemudian disebut sebagai revolusi agraria. Sitem pembagian tanah untuk
tujuan penggrapan yang berlangsung dan merupakan warisan feodal abad pertengahan tidak
dapat dipertahankan lagi, lebih-lebih pada awal abad XVIII mulai terasa terjadinya
pertambahan penduduk. Sistem manor yang menempatkan kedudukan lord dan petani, corak
ekonomi rumah tangga alam yang harus memenuhi kebutuhan sendiri secara lambat laun
mulai berubah kearah perdagangan pertanian menuju pada sasaran hasil panen untuk
kepentingan pasar.
Pada pertengahan abad XVIII terjadi gerakan pemagaran yang dianggap sebagai gerkan
revolusi Agraria di Inggris. Pera pemilik tanah memiliki keinginan untuk meningkatkan hasil
pertanian dan pertenakan dengan metode-metode baru yang ditemukan oleh Jethro Tull, Lord
Charles Townshend, dan Robert Bakewell.
Sistem pemagaran dan ladang tertutup ini sangat menguntungkan bagi pemilik tanah yang
sebagai petani besar mengelola ladangnya sendiri namun sangat tidak menguntungkan bagi
golongan petani kecil yang pada akhirnya mereka terpaksa menjual tanahnya kepada petani
besar. Dengan demikian mereka menjadi orang-orang yang tidak memiliki tanah dan untuk
mencari nafkah mereka menjadi buruh di usaha-usaha pertanian besar ataupun pabrik-pabrik
yang sudah banyak mulai bermunculan. Meskipun sistem pemagaran dan ladang tertutup ini
memberikan dampak negatif pada para petani kecil, tetapi dilihat dari kepentingan bangsa
Inggris secara keseluruhan, sistem ini merupakan suatu keharusan. Berkat sistem ini produksi
pertanian dan peternakan dapat ditingkatkan. Peningkatan ini sangat perlu mengingat
terjadinya peningkatan jumlah penduduk di Inggris. Dari pertengahan hingga akhir abad
XVIII penduduk Inggris dan Wales meningkat dari 6 juta menjadi 9 juta, dan seabad
kemudian bahkan meningkat menjadi 36 juta jiwa.
Revolusi Agraria telah menempatkan metode baru di bidang pertanian sehingga mendorong
lebih cepatnya hasil-hasil pertanian seiring dengan laju pertambahan penduduk pada masa itu.
Akibat Revolusi Agraria telah ditemukan tehnik unsur kimia untuk pertanian yang diciptakan
oleh Von Liebig, seorang sarjana kimia bangsa Jerman (1840) yaitu melalui pemupukan yang
mengandung unsur-unsur kimia, tanah bisa menjadi lebih subur dan banyak menghasilkan
tanaman-tanaman pangan.
2) Revolusi Pertekstilan
Setelah tahun 1500 beberapa penemu alat pintal berhasil. Pemakaian cara kerja mesin pintal
dan tenun mendorong terjadinya Revolusi Pertekstilan. Dapat kita katakan bahwa Revolusi
Pertekstilan merupakan awal Revolusi Industri. Alat untuk memisahkan biji-biji kapas yang
masih terbuat dari kayu membutuhkan banyak tenaga manusia dan hal ini dinilai tidak efisien
mengingat kebutuhan sandang sejak Abad XVIII di Eropa mulai meningkat. Seperti kita
ketahui bahwa pada masa itu sumber bahan mentah kapas (tree wool) diimpor dari dunia
timur dan proses pembuatan bahan sandang masih manual termasuk pembuatan kain wool.
John Kay of Bury (d.1764) telah menemukan pengganti perkakas tenun manual dengan
menggunakan mesin yang pertama. Penemuan alat ini mendorong percepatan cara kerja alat
itu dalam memproses pembuatan kain. Dalam tahun 1700, produksi tekstil terbesar dan
terkenal adalah Inggris. Akibat uang melimpah, orang-orang dapat menanam modalnya
dalam pemakaian mesin baru. Penemuan masin-mesin baru ini mendorong banyak didirikan
pabrik-pabrik tekstil yang didirikan di tepi sungai-sungai deras karena daya pengeraknya
adalah air bukan lagi manusia. Namun setelah menggunakan tenaga uap, pabrik-pabrik dapat
didirikan dimanapun.
Penggatian dari tenaga manusia ke tenaga mesin yang bersifat mekanis, tidak terlepas dari
pertumbuhan penduduk Eropa yang meningkat. Daerah-daerah koloni Inggris khususnya di
Amerika Utara sangat membutuhkan sandang dan untuk mencukupi hal tersebut, jumlah
produksi harus ditingkatkan secara cepat melalui penggunaan mesin. James Hargreave,
Richard Arkwright, dan Elie Whitney merupakan para penemu mesin baru dan berjasa
menemukan cotton gin yaitu mesin pemisah biji kapas dan memudahkan kapas tampak lebih
putih. Sejak digunakan cotton gin dalam waktu sehari menghasilkan ratusan pound kapas
bersih dan produksi kapas di Amerika Serikat melonjak tajam dari 189.000 pound pada
tahun1791 menjadi 2.000.000 pound dalam tahun 1860, dan patahun 1900 menjadi 5.000.000
pound.
Persaingan tekstil dari dunia Timur mendorong para pengusaha tekstil Inggris untuk merebut
kembali pasarannya di dalam negeri maupun di Eropa dan harus dilakukan perubahan
peningkatan produksi maupun kualias barang. Untuk memenuhi hal tersebut perlu diciptakan
mesin-mesin alat produksi baru.
3) Revolusi Transportasi
Pertengahan Abad XVIII, pengangkutan barang dari satu tempat ke tampat lain sangat
lamban dari pada zaman pemerintahan Roma 15 abad sebelumnya dikarenakan buruknya
kondisi jalan-jalan. Jalan-jalan hampir tidak dapat dilalui pada musim dingin, dan kuda-kuda
beban serta sapi-sapi penarik merupakan satu-satunya alat pengangkut yang dapat digunakan.
Sebagian besar kehidupan ekonomi di Inggris terpusat di daerah-daerah bagian timur, selatan,
dan disekitar kota London, dan pengangkutan barang lewat sungai-sungai dirasa sudah
mencukupi mengakibatkan belum adanya penanganan yang serius untuk memperbaiki jalur
perhubungan sampai pada pertengahan abad ini.
Sarana transportasi berupa jalan-jalan, jembatan-jembatan, dan alat angkutan harus disiapkan
dengan baik baru disadari oleh Inggris sejak digunakannya batu bara sebagai bahan bakar
pengecor besi dan pengerak mesin-mesin uap. Kehidupan ekonomi sebagian besar berubah ke
utara karena pabrik-pabrik baru hampir semuanya berlokasi di utara agar dekat dengan
tambang-tambang batu bara. Prasarana jalan amat penting untuk mengangkut bahan-bahan
mentah serta keperluan-keperluan lainya ke pabrik-pabrik dan perkampungan-perkampungan
industri. Hal ini mempermudah dan memperlancar pengangkutan barang-barang jadi dari
daerah-daerah industri ke segala penjuru negeri bahkan kesegala penjuru dunia. Kaum
industrialis mendesak pemerintahan agar jalan-jalan segera diperbaiki dan Parlemen
memberikan respon positif dengan perusahaan dengan apa yang dinamakan Turnpike Acts
yaitu undang-undang yang memberi wewenang kepada para tuan tanah dan usahawan yang
berniat untuk membangun dan memelihara jalan-jalan serta memungut bayaran dari orang-
orang yang menggunakan jalan tersebut. Dengan adanya undang-undang itu maka, dalam
waktu yang tidak lama jaringan jalan-jalan yang agak bermutu telah dibangun di Inggris
dibawah kekuasaan para pemegang Turnpike namun jalan-jalan itu masih sukar ditemui
apalagi saat musim dingin.
Baru pada awal Abad XIX dapat dibagun jalan-jalan yang tahan terhadap segala cuaca
setelah Telford dan John Mac Adam menemukan cara-cara ilmiah untuk membangun jalan.
Sementara itu, jalan-jalan yang masih kurang baik dan pungutan yang dirasa memberatkan
bagi pengguna mendorong Duke of Brigewater untuk mengali saluran-saluran yang dapat
digunakan sebagai sarana angkutan air. Hal ini segera diikuti oleh pengusaha lain sehingga
dalam waktu yang relatif singkatjaringan saluran yang silang menyilang didaratan Inggris
telah meliputi ratusan mil.
Awal abad XIX dilakukan percobaan-percobaan dengan kapal-kapal yang digerakkan oleh
tenaga mesin uap dengan hasil yang cukup memuaskan. Pada tahun 1820-an, kereta api
pertama dicobakan dengan hasil yang memuaskan pula. George Stephenson (1781-1848)
berhasil menemukan lokomotif yang digerakkan oleh tenaga uap dengan kecepatan 29
mil/jam dari daerah Liverpool ke Manchester mengalahkan kecepatan kereta uap sebelumnya
yang memiliki kecepatan 5 mil/jam. Pemakaian transportasi dengan menggunakan lokomotif
temuan Stepehenson ini mendorong para usahawan untuk memperluas jaringan kereta api di
Inggris. Kereta api memiliki fungsi penting sebagai sarana darat karena tidak hanya untuk
membawa para penumpang tetapi dapat juga digunakan untuk mengangkut barang. Maka,
dibuatlah jalan-jalan kereta api di pusat-pusat industri seperti yang terdapat di Birmingham,
Manchester, Leeds, dan Shaeffied, dan kemudian dihubungkan dengan setiap pelabuhan di
London, Southampton, Plymouth, Bristol, dan Liverpool.
Penggunaan mesin uap pada transportasi berkembang dengan cepat dan membantu
perkembangan industri di Inggris. Lebih banyak bahan mentah, bahan bakar, dan bahan
keperluan lainnya dapat diangkut ke daerah-daerah industri, dan sebaliknya, banyak barang-
barang jadi diangkut dan dipasarkan kemanapun di dunia dengan lebih cepat dan murah.
4) Revolusi Pengolahan Besi dan Batubara
Kebutuhan besi yang meningkat mempenggaruhi industri logam menjadi keperluan pokok
sebab perdagangan dan industri yang semakin luas. Sebelum tahun 1760an, penambangan
besi dilakukan secara manual melalui tungku-tungku sederhana dengan menggunakan arang
kayu yang dinilai kurang efisien dan hasilnya juga kurang maksimal dikarenakan pembuatan
barang dari besi belum melalui pemrosesan besi dalam tanur-tanur yang bersuhu tinggi.
Sementara itu, batubara menjadi menjadi barang tambang penting selama abad XVIII. Orang
pertama yang berhasil menemukan batu bara untuk bahan melebur besi adalah Abraham
Darby (sekitar tahun1700) dipicu penggunaan kayu hutan sebagai bahan bakar sangat
merugikan hutan di Inggris dan menjadi gundul. Melalui percobaan itu, Darby
membandingkan bahwa penggunaan arang kayu tidaklah efisien dan menguntungkan jika
dibanding dengan pemakaian biji batubara. Penggunaan biji batubara ini juga lebih murah
serta dapat menghasilkan barang-barang yang terbuat dari besi dalam jumlah besar.
Penemuan Darby ini kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh dua insinyur mesin, yakni
John Smeaton (1724-1792) dan Henry Cort (1740-1800). Dalam peleburan biji besi Darby
menggunakan sumber tenaga air dengan komponen isi empat silinder dilengkapi dengan
piston dan katup untuk mengerakkan roda air namun kedua insinyur itu menggunakan proses
baru yaitu puddling (genangan air). Png-iron (besi tuang) ditempatkan kedalam reverberatory
furnace (tungku yang bergema) kemudian dipanaskan dalam suhu tinggi sampai berubah
menjadi tidak lagi mempunyai unsur karbon (decarbonized) yang berarti oksigennya terdapat
dalam sirkulasi udara dalam tanur tersebut. Berkat penemuan ini produksi besi meningkat
dari 48.000 ton pada tahun 1740 menjadi 8.000.000 pada tahun 1884 dan 7,517 puddling
dioperasikan. Inggris dikenal sebagai negara penghasil besi dan baja yang berlimpah dan
berkualitas tinggi dan mendapat julukan workshop of the world yaitu bengkel Eropa karena
melimpahnya hasil industri besi dan juga menguasai pasar-pasar industri dunia di samping
menjadi anutan dalam teknologi metal. Industrialisasi ini juga meluas ke kontinen, bahkan
sampai Amerika Utara.
2.3 Dampak Yang Ditimbulkan oleh Revolusi Industri
Revolusi Industri tidak hanya memacu meningkatnya barang-barang produksi di Inggris
namun juga dapat mengubah struktur sosial kemasyarakatan. Perubahan ini menyentuh
berbagai aspek kehidupan sosial ekonomi, sistem politik, dan sistem kekuasaan.
Dampak yang pertama adalah dalam masalah ekonomi yang membawa akibat sosial yang
mendalam. Yaitu terjadi perpindahan penduduk dari desa-desa ke daerah-daerah industri
yang sebagian besar terletak di Inggris barat laut. Ditinjau dari aspek sosial, terjadinya
perubahan struktur masyarakat. Sebelum lahirnya revolusi industrio masyarakat Inggris
merupakan masyarakat feodal, raja beserta kaum bangsawan menempati strata teratas,
sedangkan rakyat jelata yang terdiri dari petani kecil, buruh, pengrajin, dan sebagainya
merupakan lapisan bawah. Setelah revolusi Industri muncul golongan baru, yaitu: 1.
Golongan Aristokrat, kaum bangsawan yang meskipun masih terhormat namun peran mereka
dalam bidang ekonomi telah berkurang dan tersisih; 2. Golongan Borjuis atau kapitalis,
kelompok baru yang muncul. Mereka sebelumnya merupakan para tuan tanah yang
mengalihkan usahanya ke bidang industri, sebagian lagi menjadi kaum pedagang yang
memiliki modal besar dan para bankir. Golongan ini tidak menguasai sebagian besar ekonomi
negara namun menguasai bidang politik melalui Majelis Rendah; 3. Golongan Menengah ini
terdiri dari para pegawai, pedagang kecil yang hidupnnya tidak tergantung pada pertanian; 4.
Kaum Buruh Pabrik, jumlahnya semakin hari semakin besar. Mereka bernasib tidak baik,
upah mereka sangat ditentukan oleh para majikan; 5. Petani Kecil, hidupnya semakin sulit
karena peranan pertanian semakin merosot.
Dampak Revolusi Industri di bidang ekonomi. Berbagai pendirian pabrik sangat
membutuhkan kapital. Hal ini memunculkan para pembisnis yang bertindak sebagai
pengusaha. Para kapitalis membentuk usaha bersama, membentuk organisasi perdagangan
(koporasi). Mereka menganut ekonomi liberal jadi menolak segala campur tangan negara
dalam perusahaan, sebab dianggap sebagai paksaan gilda yang mereka anggap telah menjadi
usang.
Muncul sistem kerja pabrik dan timbul apa yang dinamakan buruh pabrik. Kaum borjuis yang
sebagian menjadi kaum industrialis semata-mata mencari dan memupuk kekayaan, mereka
hanya memperhatikan hal-hal yang menurut mereka dapat memperbesar keuntungan. Dalam
hal ini yang menjadi korban adalah kaum buruh karena mereka kawatir kehilangan sebagian
keuntungannya jika memperhatikan dan mengusahakan kesejahteraan kaum pekerja. Tenaga
murah sengaja dieksploitasi, para buruh dipaksa bekerja 10-18 jam sehari sesuai keinginan
majikan. Para majikan yang telah menjadi kaya dan melihat negaranya menjadi kuat dan
disegani berkat usaha mereka, tidak mengalami kesulitan dalam menemukan alasan-alasan
mengapa kaum buruh sedemikian keadaanya. Mereka menentang usaha-usaha pemerintah
untuk mencampuri dalam urusan-urusan ekonomi yang dapat dianggap merugikan
kepentingan mereka. Kaum borjuis atau kapitalis memiliki slogan laissez faire (biarkan saja)
keadaan ini bukan kesalahan siapapun, melainkan sudah merupakan akibat alamiah
berlakunya hukum-hukum ekonomi, demikian pandangan kaum kapitalis.
Dampak dalam bidang ketenagaaan menjadikan posisi tenaga kerja buruh sebagai kelas yang
tertindas. Mereka dikenal sebagai kelompok proletariat, bekerja di pabrik dan menerima upah
yang terlalu murah, bekerja sangat lama, tidak ada jaminan sosial, serta hidupnya semakin
sulit.
Revolusi industri juga menghasilkan kaum tehnokrat atau tehnisi yang memegang peranan
penting dalam dunia industri. Karena tanpa kemahiran yang mereka miliki tentunya tidak ada
pabrik yang dapat berjalan atau bahkan didirikan. Kaum tehnisi memperoleh penghargaan
tinggi baik dalam arti materiil maupun status sosial namun mereka tidak ikut memainkan
peran penting dalam gerakan sosial dan politik yang sedang dan akan terjadi.
Produksi mekanis juga menunjukkan dampak segi negatif. Selain menghasilkan
kemakmuran, zaman mesin ini juga telah membawa bencana yang tidak terelakkan.
Meskipun orang mencegah peraturan sosial mengenai upah rendah, kerja bagi wanita dan
kanak-kanak, kerja malam dan perumahan yang buruk, tetapi disitu masih terdapat problem
sosial, seperti berjejalnya penduduk di kota-kota, berkuasanya motif mencari untung,
kerangnya hubungan kewargakotaan dan keagamaan. Selama periode industrialisasi, telah
menunjjukkan kemajuan hasil industri yang sangat pesat di antara tahun1750-1850, produksi
perkapita bertambah dua setengah kali. Kelas Atas dan kelas Menengah memperoleh
keuntungan di antara kehidupan kaum pekerja yang miskin.
Proletariat industri tergantung dari perekonomian dunia dan mereka sangat dieksploitasi.
Organisasi pabrik, kehidupan di pabrik, dan efisiensi tehnis tidak memperhitungkan
kemanusiaan dan nilai-nilai pekerja sebagai manusia, maka akibatnya sebagai reaksi keras
kerap kali timbul agitasi yang berkobar-kobar. Hubungan antara kapital dengan pekerja
menimbulkan masalah sosial yang tidak dapat dipecahkan hanya dengan philantropy. Pekerja
mulai sadar akan kedudukannya dan menjadi semakin peka terhadap aturan perbaikan
masyarakat.
Damapak negatif lain yang ditimbulkan adalah hancurnya tata nilai lama. Bagi mereka yang
dulu terbiasa bekerja di desa kemudian tinggal dan bekerja di kota, tidak saja sistem kerja
yang dirombak tetapi juga seluruhsusunan kehidupan sosialnya berubah. Mereka
dicampakkan seorang diri ditengah-tengah kebisingan mesin dan pabrik, dimana hanya ada
oersaingan dan setiap orang hanya bisa menolong dirinya sendiri. Kehidupan keluarga hilang
karena kemiskinan, jerih payah dan jam-jam kerja yang panjang. Sistem kekerabatan hilang
karena tidak ada waktu untuk bersantai dan tidak ada tempat berteduh untuk bercengkrama.
Para buruh dari desa datang tanpa ketrampilan, tidak hanya kehilangan hak-hak dan harga diri
namun juga kehilangan tradisi dan sistem nilai yang pernah ada. Alam industri membuat
manusia bekerja bukan menurut keinginannya sendiri tetapi diatur oleh kepentingan pihak
lain dan terkadang pekerja diperlakukan seperti mesin. Awal industrialisasi menunjukkan
gejala-gejala pelanggaran hak azasi manusia.
Selama awal abad XIX, telah terjadi beberapa pemberontakan kaum buruh di Inggris pada
tahun 1816, 1822, dan 1830. Mereka tidak hanya menghancurkan pabrik-pabrik besar di
Inggris tetapi juga menuntut agar Parlemen melindungi hak-hak mereka namun dalam
prakteknya Parlemen tidak dapat membelaka kepentingan kaum miskin. Ikatan sekerja buruh
Inggris pada Abad XIX terus berjuang agar hak-hak mereka dapat terjamin dan terpenuhi.
Tahun 1809, pemerintahan Inggris mendirikan gedung khusus untuk perusahaan asuransi dan
diberi nama Room of Lloyd of London. Pada akhir Abad XIX, Lloyd sebagai perusahaan
asuransi disebut-sebut sebagai perusahaan terbesar di dunia. Perusahaan ini memberikan
banyak manfaat bagi para pekerja yang ikut terdaftar demi memperbaiki nasib dan pekerjaan
mereka di masa depan. Tahun 1833, Parlemen telah membuat undang-undang untuk
melindungi para tenaga kerja. Para pengusaha pabrik dilarang memperkerjakan anak dibawah
umur (kurang dari 9 tahun), anak-anak yang berusia 9-13 tahun dapat dipekerjakan tidak
lebih dari 48 jam per minggu atau 9 jam perhari. Undang-undang ini khusus diterapkan pada
industri pertekstilan. Meskipun undang-undang ini telah dibuat namun undang-undang ini
masih berpihak pada para pemilik pabrik.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Revolusi industri telah memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan kehidupan
masyarakat Inggris maupun masyarakat di dunia. Revolusi industri menghasilkan cara-cara
menggunakan metode-metode produksi dan pola-pola baru dalam kehiduoan ekonomi dan
memberikan beberapa peruabahan dalam industri barang dan dalam perdagangan.
Hal ini memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Berbagai perusahaan yang
dihasilkan oleh proses industrialisasi berpengaruh bagi perkembangan transportasi,
komunikasi dan perdagangan. Meskipun kekayaan yang besar telah dihasilkan namun
distribusi kekayaan tidak dapat dicapai secara merata dan terjadi kesenjangan sosial.
Masyarakat yang hidup di kawasan industri menghadapi berbagai problem seperti polusi,
kemacetan, kebisingan, dan perkampungan kumuh. Dengan revolusi industri maka zaman
mesin telah dimulai. Irama mesin telah mengubah corak kehidupan dunia kita sampai saat ini.
Daftar Pustaka
Sundoro, Mohammad Hadi.2007.Dari Renaisans sampai Imperialisme
Modern.Jember:University Press.
Revolusi Industri: Latar Belakang, Proses
Revolusi, & Dampaknya
Ahmad Fathoni 13.40
Revolusi Industri ~ Revolusi bisa diartikan sebagai perubahan secara cepat atau perubahan
yang cukup mendasar dalam suatu bidang atau di suatu tempat. Sementara Industri artinya
proses membuat atau menghasilkan suatu barang. Perubahan yang terjadi di Inggris pada
abad ke-18 merupakan perubahan dalam memproduksi barang-barang dari penggunaan
tenaga manusia kepada mesinmesin. Jadi Revolusi Industri adalah perubahan cara membuat
atau menghasilkan barang yang semula menggunakan tenaga manusia beralih ke tenaga
mesin. Nah, pada kesempatan kali ini Zona Siswa akan mencoba menghadirkan penjelasan
lengkap mengenai Revolusi Industri baik dari segi latar belakang, proses revolusi dan
dampaknya. Semoga bermanfaat. Check this out!!!

A. Latar Belakang Revolusi Industri

Istilah revolusi industri diperkenalkan untuk pertama kalinya oleh Friedrich Engels dan
Louis-Auguste Blanqui pada pertengahan abad ke-19. Tidak jelas penanggalan secara pasti
tentang kapan dimulainya revolusi industri. Tetapi T.S. Ashton mencatat permulaan revolusi
industri terjadi kira-kira antara tahun 1760-1830. Revolusi ini kemudian terus berkembang
dan mengalami puncaknya pada pertengahan abad ke-19 , sekitar tahun 1850, ketika
kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan mesin
tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut berkembang mesin kombusi dalam serta
mesin pembangkit tenaga listrik.

Revolusi Industri terjadi pada pertengahan abad ke-18. Awalnya didahului oleh revolusi
agraria. Ada dua tahap revolusi agraria. Revolusi Agraria I adalah tahapan terjadinya
perubahan penggunaan tanah yang semula hanya untuk pertanian menjadi usaha pertanian,
perkebunan, dan peternakan yang terpadu. Revolusi Agraria II mengubah cara mengerjakan
tanah yang semula tradisional dengan penggunaan mesin-mesin atau mekanisasi. Revolusi
Industri terjadi di Inggris karena sebab-sebab berikut.

1. Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Glorius tahun 1688 yang mengharuskan
raja bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk kepada undang-
undang dan hanya menarik pajak berdasarkan atas persejutuan parlemen.
2. Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di
samping itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
3. Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan
meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap,
dan sebagainya.
4. Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat
menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga
tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan
yang menghasilkan bahan mentah tersebut.
5. Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru
(hak paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah
dibentuknya lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka
perkembangan teknologi dan industri bertambah maju.
6. Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong
pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat
menampung mereka.

Revolusi Industri, Sejarah Revolusi Industri, Latar Belakang Revolusi Industri, Sebab
Terjadinya Revolusi Industri, Penyebab Revolusi Industri, Kapan Revolusi Industri Terjadi,
Faktor-faktor yang Menyebabkan Revolusi Industri, Tokoh Dibalik Revolusi Industri, Proses
Revolusi Industri, Dampak Revolusi Industri, Dampak Revolusi Industri di Bidang Sosial,
Dampak Revolusi Industri di Bidang Ekonomi, Dampak Revolusi Industri di Bidang Politik.
Kereta Api Tenaga Uap ~ Salah satu penemuan penting dalam revolusi industri

B. Proses Revolusi Industri

Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang sebagai pusat kerajinan dan
perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang merupakan warga berjiwa bebas menjadi
tulang punggung perekonomian kota. Mereka bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam
perekonomian. Pertumbuhan kerajinan menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti
berikut.

1. Domestic System

Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah (home industri). Para pekerja
bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang mereka miliki sendiri. Bahkan,
kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah selesai dikerjakan disetorkan
kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan jumlah barang yang dikerjakan. Dengan cara
kerja yang demikian, majikan yang memiliki usaha hanya membayar tenaga kerja atas
dasar prestasi atau hasil. Para majikan tidak direpotkan soal tempat kerja dan gaji.

2. Manufactur

Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan tempat khusus untuk bekerja
agar majikan dapat mengawasi dengan baik cara mengerjakan dan mutu produksinya.
Sebuah manufactur (pabrik) dengan puluhan tenaga kerja didirikan dan biasanya
berada di bagian belakang rumah majikan. Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal
dan bagian depan sebagai toko untuk menjual produknya. Hubungan majikan dengan
pekerja (buruh) lebih akrab karena tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya
masih sedikit. Barang-barang yang dibuat kadang-kadang juga masih berdasarkan
pesanan.

3. Factory System
Tahap factory system sudah merupakan industri yang menggunakan mesin.
Tempatnya di daerah industri yang telah ditentukan, bisa di dalam atau di luar kota.
Tempat tersebut untuk untuk tempat kerja, sedangkan majikan tinggal di tempat lain.
Demikian juga toko tempat pemasaran hasil industri diadakah di tempat lain. Jumlah
tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah puluhan, bahkan ratusan. Barang-barang
produksinya untuk dipasarkan.

Adanya penemuan teknologi baru, besar peranannya dalam proses industrialisasi sebab
teknologi baru dapat mempermudah dan mempercepat kerja industri, melipatgandakan hasil,
dan menghemat biaya. Penemuan-penemuan yang penting, antara lain sebagai berikut.

1. Kumparan terbang (flying shuttle) cipataan John Kay (1733). Dengan alat ini proses
pemintalan dapat berjalan secara cepat.
2. Mesin pemintal benang (spinning jenny) ciptaan James Hargreves (1767) dan Richard
Arkwright (1769). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.
3. Mesin tenun (merupakan penyempurnaan dari kumparan terbang) ciptaan Edmund
Cartwight (1785). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.
4. Cottongin, alat pemisah biji kapas dari serabutnya cipataan Whitney (1794). Dengan
alat ini maka kebutuhan kapas bersih dalam jumlah yang besar dapat tercukupi.
5. Cap selinder ciptaan Thomas Bell (1785). Dengan alat ini kain putih dapat dilukisi
pola kembang 200 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan pola cap balok dengan
tenaga manusia.
6. Mesin uap, ciptaan James Watt (1769). Dari mesin uap ini dapat diciptakan berbagai
peralatan besar yang menakjubkan, seperti lokomotif ciptaan Richard Trevethiek
(1804) yang kemudian disempurnakan oleh George Stepenson menjadi kereta api
penumpang. Kapal perang yang digerakkan dengan mesin uap diciptakan olehRobert
Fulton (1814).

Mesin uap merupakan inti dari Revolusi Industri sehingga James Watt sering dianggap
sebagai Bapak Revolusi Industri I'. Penemuan-penemuan baru selanjutnya, semakin lengkap
dan menyempurnakan. Hal ini merupakan hasil Revolusi Industri II dan III, seperti mobil,
pesawat terbang, industri kimia dan sebagainya.

C. Dampak Revolusi Industri

Revolusi industri telah menimbulkan perubahan besar dalam tatanan kehidupan masyarakat
Inggris. Revolusi Industri memberikan bermacam dampak positif dalam bidang ekonomi,
sosial, politik dan ilmu pengetahuan. Secara umum, dampak revolusi industri bagi kehidupan
penduduk Inggris antara lain sebagai berikut.

1. Bidang Sosial

Akibat berkembangnya industri, pusat pekerjaan berpindah ke kota. Terjadilah


urbanisasi besar-besaran ke kota. Para buruh tani pergi ke kota untuk menjadi buruh
pabrik. Kota-kota besar pun menjadi padat dan semakin sesak. Para buruh hidup
berjejal-jejal di tempat tinggal yang kumuh dan kotor. Tidak hanya itu, dalam
pekerjaan, mereka menjadi objek pemerasan majikan. Buruh bekerja rata-rata 12 jam
dalam sehari, namun tetap miskin. Kemiskinan berakibat langsung pada
meningkatnya kejahatan dan ketergantungan pada minuman keras. Dampak lain
adalah pengangguran, wanita dan anak ikut bekerja, dan kurangnya jaminan
kesejahteraan.

2. Bidang Ekonomi

Pengaruh Revolusi Industri dalam bidang ekonomi ditandai dengan pembangunan


daerah-daerah industri dilakukan secara besar-besaran. Revolusi industri juga
berpengaruh terhadap munculnya kota-kota industri seperti Manchester, Liverpool,
dan Birmingham. Kemunculan kota-kota industri tersebut merupakan satu
keniscayaan ketika industri berkembang. Perkembangan pesat dalam bidang industri
ternyata tidak hanya bersifat kuantitas melainkan juga berpengaruh terhadap kualitas
barang industri yang meningkat tajam. Revolusi industri telah banar-benar mendorong
warga Inggris untuk memperbaiki segala sesuatu berhubungan dengan hasil pekerjaan
mereka.

3. Bidang Politik

Dampak Revolusi Industri dalam bidang politik antara lain, (1) munculnya kaum
borjuis sebab kemajuan industri melahirkan orang-orang kaya baru yang merupakan
penguasa industri. (2) Tumbuhnya demokrasi dan nasionalisme. (3) Munculnya
imperialisme modern, yaitu upaya mengembangkan imperialisme yang berlandaskan
kekuatan ekonomi, mencari tanah jajahan, bahan mentah serta mengembangkan pasar
bagi industrinya. (4) Berkembangnya liberalisme yang awalnya hanya berkembang di
Inggris ketika berlangsung Revolusi Agraria dan Revolusi Industri. Dalam
menentukan kebijakan politik dan ekonomi, partai liberal sangat berpengaruh.

Bagi Indonesia, revolusi induestri memiliki dampak tersendiri. Revolusi Industri


menimbulkan adanya imperialisme modern yang bertujuan mencari bahan mentah, tenaga
kerja murah, dan pasar bagi hasil-hasil produksi. Perdagangan bebas melahirkan konsep
liberalisme. Hal ini mengimbas pada negara-negara koloni, seperti juga wilayah-wilayah di
Asia yang menjadi jajahan bangsa Eropa. Termasuk Indonesia.

Ketika Thomas Stamford Raffles, gubernur jenderal dari Inggris, berkuasa di Indonesia (1811
– 1816), ia berupaya memperkenalkan prinsip-prinsip liberalisme di Indonesia. Kebijakan
yang diberlakukannya, antara lain, memperkenalkan sistem ekonomi uang, memberlakukan
pajak sewa tanah untuk memberi kepastian siapa pemilik tanah, menghapus penyerahan
wajib, menghapus kerja rodi, serta menghapus perbudakan. Ketika Inggris menyerahkan
Indonesia ke tangan Belanda, dibuat perjanjian bahwa Belanda akan tetap memberlakukan
perdagangan bebas.
REVOLUSI INDUSTRI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Pelajaran : Sejarah
Guru : Safrudin M.pd

Disusun Oleh :
Qoidul Umam
M. Adib Syaifuddin

Madrasah Aliyah Negeri 02 Pati


Jl. Ratu Kalinyamat Gg. Melati Kabupaten Pati
Program : IPS
2013
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era sebelum revolusi industri terjadi, dunia berada pada periode dengan perubahan
yang sangat lambat dan nyaris tak terlihat dbidang teknologi dan perdagangan. Beberapa
perubahan kecil hanya terjadi hanya jumlah produksi per kapita. Perubahan ini hanya
berakibat pada meningkatnya populasi penduduk tanpa mengubah standar dan gaya hidup. Ini
hampir terjadi seluruh bagian dunia.
Standar hidup penduduk didunia ditahun 1700 sulit dibedakan dengan penduduk dunia
era babilonia ditahun 2000 SM silam. Fakta ini disebut dengan Malthusian trap, setelah
malthus (seorang ahli ekonomi dan politik inggris menganalisa hubungan antara produksi
barang (yang seharusnya meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk) dan
peningkatan jumlah penduduk (yang terus tumbuh secara geometris).
Sejarah revolusi industri adalah sebuah proses ketika, untuk pertama kalinya kehidupan
manusia, sebuah negara mematahkan teori Malthusian trap dengan membuat perubahan besar
pada produktivitas per kapita. Hal ini menghasilkan kemajuan pesat dibidang teknologi, dan
lambat laun mengubah standar hidup penduduk secara signifikan.
Pada tahun 1760, dimulailah sejarah revolusi industri. Saat itu manusia menggunakan
tenaga air, angin, dan uap dibandingkan dengan tenaga manusia. Populasi inggris saat itu
sekitar 7 juta jiwa. Pertanda pertama terjadinya revolusi terdapat pada gerakan enclosure
yang terjadi sejak abad ke-16 dan mencapai puncaknya pada tahun 1760 sampai 1832.
Revolusi Industri merupakan momentum perubahan radikal struktur masyarakat agraris
ke masyarakat industri. Revolusi Industri ini ditandai dengan perubahan penggunaan sarana
produksi, dari tenaga manusia ke tenaga mesin.
Apapun penyebab besarnya, penemuan-penemuan (terutama dibidang pabrik tekstil)
mulai dihailkan oleh para penemu dan ini telah meningkatkan produktivitas pekerja.
Beberapa waktu kemudian, tepatnya pada tahun 1776, James Watt menciptakan teknologi
mesin uap. Mesin uap mampu menghasilkan daya secara lebih efisien dibidang apapun, ini
lantas memicu berbagai penemuan berbagai peralatan bermesin.
Peralatan bermesin inilah yang secara signifikan meningkatkan produksi pabrik-pabrik
tekstil. Di bidang lain, penggunaan mesin uap mampu merevolusi transportasi massa dan
barang dengan diciptakanya jalur kereta api dan kapal api (uap).

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Revolusi Industri ?
2. Apa saja sebab-sebab terjadinya Revolusi Industri ?
3. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi eropa pada masa pra-revolusi industri ?
4. Bagaimana keadaan Revolusi Industri di Inggris ?
5. Barang apa saja yang telah ditemukan dimasa Revolusi Industri ?
6. Apa saja dampak revolusi industri ?

Tujuan Pembahasan
1. Mampu mengetahui pengertian dari Revolusi Industri
2. Mampu mengetahui sebab-sebab pasti Revolusi Industri
3. Untuk mengetahui keadaan kehidupan sosial ekonomi eropa pada masa pra-revolusi
industri
4. Mendeskripsikan keadaan Revolusi Industri di Inggris
5. Mampu mengenali beberapa tokoh penemu-penemu di masa Revolusi Industri
6. Dapat memahami dampak negatif maupun positif dari Revolusi Industri
PEMBAHASAN
A. Pengertian Revolusi Industri
Pengertian revolusi industri mengacu pada dua hal. Pertama, adalah perubahan cepat
dalam teknologi pembuatan barang-barang. Kedua, adalah perubahan dalam kehidupan sosial
dan ekonomi masyarakat dunia. Pada pengertian pertama dapat dikatakan bahwa revolusi
industry telah merubah proses dan cara kerja manusia dalam menghasilkan suatu barang.
Sebelumnya pembuatan barang-barang dilakukan secara manual dengan hanya menggunakan
tangan dan kaki manusia, sedangkan pasca revolusi industry pembuatan barang-barang
menggunakan bantuan alat-alat mekanik dan otomatis. Pembuatan barang-barang yang pada
awalnya hanya mengandalkan kecepatan tangan dan kaki mengalami perubahan pasca
revolusi industri. Tenaga manusiahanya sedikit diperlukan karena proses pengerjaan lebih
banyak dilakukan oleh alat-alat yang bekerja secara otomatis dan digerakkan oleh tenaga
mesin. Hasilnya pun akan sangat berbeda. Secara manual hanya dihasilkan barang dalam
jumlah sedikit dan lama, sedangkan dengan bantuan mesin, barangbarang yang dihasilkan
pun akan lebih banyak dan prosesnya cepat. Pengertian kedua yaitu perubahan dalam bidang
sosial dan ekonomi berkaitan dengan terjadinya perubahan yang besar dan cepat dari pola
ekonomi agraris menjadi pola ekonomi industri. Pada masa sebelum berkembangnya revolusi
industri, mata pencaharian yang umumnya berkembang di masyarakat adalah pertanian.
Tentu saja hal ini akan menghasilkan budaya masyarakat pertanian. Pasca revolusi industri,
mata pencaharian masyarakat semakin beragam dan lebih banyak berada pada sektor industri.
Kegiatan produksi yang dilakukan pada masa sebelum dikenalnya revolusi industri lebih
bersifat industri rumahan. Di Eropa dikenal dengan istilah gilda yang merujuk pada suatu
bengkel kerja atau tempat usaha pembuatan barang-barang. Umumnya barang-barang yang
dibuat di gilda tersebut adalah alat-alat pertanian dan rumah tangga. Setiap gildahanya
membuat satu jenis barang saja, sehingga dikenal berbagai macam gilda,
misalnya gilda tas, gilda sepatu, gilda kursi, dan sebagainya. Gilda baru akan bekerja bila ada
pemesanan dari masyarakat. Biasanya pemesannya adalah kelompok masyarakat kelas atas,
sebab harga-hargabarang yang dijual gilda sangat mahal sehingga tidak terjangkau oleh
masyarakat banyak.

Istilah revolusi industri diperkenalkan untuk pertama kalinya


oleh FriedrichEngels dan Louis-Auguste Blanqui pada pertengahan abad ke-19. Tidak jelas
penanggalan secara pasti tentang kapan dimulainya revolusi industri. Tetapi T.S.
Ashton mencatat permulaan revolusi industri terjadi kira-kira antara tahun 1760-1830.
Revolusi ini kemudian terus berkembang dan mengalami puncaknya pada pertengahan abad
ke-19 , sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum
dengan perkembangan mesin tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut
berkembang mesin kombusi dalam serta mesin pembangkit tenaga listrik.
B. Sebab-sebab terjadinya Revolusi Industri
Revolusi Industri untuk kali pertamanya muncul di Inggris. Adapun faktor-faktornya
yang menyebabkannya adalah sebagai berikut:
· Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Agung tahun 1688 yang mengharuskan raja
bersumpah setia kepada Bill of Rightsehingga raja tunduk kepada undang-undang dan hanya
menarik pajak berdasarkan atas persejutuan parlemen.
· Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di samping itu,
wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
· Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara kerja dan
meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun, mesin uap, dan
sebagainya.
· Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga dapat
menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di Inggris juga tersedia
bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai banyak daerah jajahan yang
menghasilkan bahan mentah tersebut.
· Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan baru (hak
paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih setelah dibentuknya
lembaga ilmiah Royal Society for Improving Natural Knowledge maka perkembangan
teknologi dan industri bertambah maju.
· Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong pemerintah
Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat menampung mereka.

C. Kehidupan Sosial Ekonomi Eropa Pada Masa Pra-Revolusi Industri


Revolusi Industri berkembang pertama kali di Inggris. Kondisi kehidupan sosial
ekonomi Eropa sebelumnya terjadinya Revolusi Industri sangat mempengaruhi munculnya
momentum ini di Inggris. Kehidupan sosial ekonomi Eropa pada masa sebelum munculnya
Revolusi Industri ditandai dengan berkembangnya tata kehidupan agraris yang bercorak
feodal. Kondisi ini mulai berubah ketika meletus perang salib (1096-1291) yang memberi
ruang hubungan antara negara-negara Eropan dengan dunia Timur. Kebutuhan yang sama
akan barang-barang keperluan hidup antara kedua wilayah ini mendorong terbentuknya
hubungan perdagangan. Hal tersebut juga mendorong munculnya kota-kota dagang Eropa
seperti Florence, Venesia, Genoa, dan lain-lain.
Munculnya kota-kota dagang inikemudian diikuti dengan munculnya usaha-usaha
industri bersekala kecil yang disebut industri rumah tangga (home industry). Hingga tahun
1200, industri rumah tangga semakin berkembang dengan terbentuknya gilda. Gilda adalah
persekutuan industri rumah tangga sejenis hak yang mendapat monopoli dan perlindungan
pemerintah.
Tahun 1350, di Eropa mulai terbentuk perserikatan kota-kota dagang yang disebut
hansa. Hansa dimaksudkan untuk melindungi usaha perdagangan secara mandiri. Dengan
pekembangan ini, Eropa mulai memasuki tahap masyarakat industri yang digerakkan oleh
sektor perdagangan. Sejak abad ke-14, Inggris di bawah perlindungan Raja Edward III mulai
membangun industri-industri laken (sejenis kain wol).
D. Revolusi di Inggris
Semenjak era Renaissance, ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Para ilmuwan
menciptakan penemuan baru. Penemuan besar yang menjadi titik balik revolui industri adalah
mesin uap yang ditemukan oleh James Watt pada tahun 1769. Mesin uap segera
dimanfaatkan untuk menggerakkan mesin-mesin industri terutama pada pabrik-pabrik tekstil.
Selain mesin uap, penemuan lain yang mendorong munculnya revolusi industri
dilakukan oleh Abraham Darby. Insinyur berkebangsaan inggris ini berhasil menggunakan
batu bara untuk melelehkan besi dengan hail yang lebih baik. Dengan kedua penemuan ini,
momentum revolusi industri di Inggri mulai menemukan bentuk. Pemerintah Inggris mulai
menetapka langkah-langkah untuk mengembangkan sektor industri, terutama industri wol.
Langkah-langkah yang ditempuh tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Melarang usaha ekspor bahan baku wol ke luar negeri.
2. Membangun pusat-pusat industri wol sebagai industri berbasis rumah tangga.
3. Mengundang penemu-penemu untuk membimbing para pekerja di inggris.
Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut didukung pula dengan
situasi politik dan keamanan di Inggris yang relatif stabil dibanding negara-negara lain di
Eropa.

E. Para Penemu dan Hasil Temuanya


Selain James Watt dan Abraham Darby,erdapa nama beberapa penemu lain yang
mendorong lahirnya revolusi industri di negara-negara lain seperti yang terlihat pada tabel
berikut :

Tahun Penemuan Nama Penemu Hasil Temuanya

1733 John Key Mesin Tenun (flying shuttle)

1763 James Hargraves Alat Pemintal (spinning jenny)


1769 Richard Arkwright Alat tenun otomatis

1769 Nichoas Josep Cugnot Mobil bermesin uap

1770-1790 Benjamin Franklin Percobaan listrik

Luigi Galvani Kekuatan listrik (volt digunakan

Alessandro Volta Sebagai satuan ukuran unit )

Andre Ampere Alat ukur arus listrik ( ampere


digunakan sebagai satuan arus
listrik )
1804 Richard Trevithick Kereta api bertenaga uap

1807 Robert Fulton Kapal uap

1837 Samuel Morse Pesawat telegra

1876 Alexander Graham Bell Pesawat telephone

1895 Guglielmo Marconi Pesawat telegraf tanpa kawat

1879 Thomas Alva Edison Lampu pijar

1839 Charles Goodyear Ban manvulkanisir

1851 Isaac Merrit Singer Hak paten mesin jahit

F. Akibat Revolui Industri


a. Akibat di bidang ekonomi
· Barang melimpah dan harga murah
Revolusi Industri telah menimbulkan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran dengan
proses mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu singkat dapat menghasilkan barang-
barang yang melimpah. Produk barang menjadi berlipat ganda sehingga dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Akibat pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta
dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi lebih murah.
· Perusahaan Kecil Gulung Tikar
Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga harga
barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini membawa akibat perusahaan tradisional
terancam dan gulung tikar karena tidak mampu bersaing.
· Perdagangan makin Berkembang
Berkat peralatan perhubungan yang modern, cepat dan murah, produksi lokal berubah
menjadi produksi internasional. Pelayaran dan perdagangan internasional makin berkembang
pesat.
· Transportasi makin Lancar
Adanya penemuan di berbagai sarana dan prasarana transportasi makin sempurna dan lancar.
Dengan demikian, dinamika kehidupan masyarakat makin meningkat.
b. Akibat di bidang sosial
· Berkembangnya urbanisasi
Berkembangnya industrialisasi telah menimbulkan kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang
baru. Oleh karena kota dengan kegiatan industrinya tampaknya menjanjikan kehidupan yang
lebih layak maka banyak petani desa pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini
mengakibatkan terabaikannya usaha kegiatan pertanian.
· Upah buruh rendah
Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga makin
melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang menggunakan tenaga mesin. Dengan
demikian, upah tenaga kerja menjadi murah. Selain itu, jaminan sosial pun kurang sehingga
kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan, para pengusaha banyak memilih tenaga buruh
wanita dan anak-anak yang upahnya lebih murah.
· Munculnya golongan pengusaha dan golongan buruh
Di dalam kegiatan industrialisasi dikenal adanya kelompok pekerja (buruh) dan kelompok
pengusaha (majikan) yang memiliki industri atau pabrik. Dengan demikian, dalam
masyarakat timbul golongan baru, yakni golongan pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup
penuh kemewahan dan golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan.
· Adanya kesenjangan antara majikan dan buruh
Dengan munculnya golongan pengusaha yang hidup mewah dan satu pihak, sedangkan di
pihak lain adanya golongan buruh yang hidup menderita, menimbulkan kesenjangan antara
majikan dan buruh. Kondisi seperti ini, sering menimbulkan ketegangan-ketegangan yang
diikuti dengan pemogokan kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan
kebencian terhadap sistem ekonomi kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada paham
sosialis.
· Munculnya revolusi sosial
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin
dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib
rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin
perbaikan nasib kaum buruh dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai
berikut:

·
· Tahun 1832 dikeluarkan Reform Bill atau Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan.
Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan hak-hak perwakilan dalam parlemen.
· Tahun 1833 dikeluarkan Factory Act atau Undang-Undang Pabrik. Menurut undang-
undang ini, kaum buruh mendapatkan jaminan sosial. Di samping itu, undang-undang juga
berisi larangan pengunaan tenaga kerja kanak-kanak dan wanita di daerah tambang di bawah
tanah.
· Tahun 1834 dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh karena
itu, didirikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga tidak
berkeliaran.
· Makin kuatnya sifat individualisme dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya
Revolusi Industri sifat individualitas makin kuat karena terpengaruh oleh sistem ekonomi
industri yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan kekeluargaan.

c. Akibat di bidang politik


· Munculnya gerakan sosialis
Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha mulai bergerak menyusun
kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Mereka kemudian membentuk organisasi yang
lazim disebut gerakan sosialis. Gerakan sosialis dimotivasi oleh pemikiran Thomas
Marus yang menulis buku Otopia. Tokoh yang paling populer di dalam pemikiran dan
penggerak paham sosialis adalah Karl Marxdengan bukunya Das Kapital.
· Munculnya partai politik
Dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum buruh terus menggalang persatuan.
Apalagi dengan makin kuatnya kedudukan kaum buruh di parlemen mendorong dibentuknya
suatu wadah perjuangan politik, yakni Labour Party (Partai Buruh). Partai ini berhaluan
sosialis. Di pihak pengusaha mengabungkan diri ke dalam Partai Liberal.
· Munculnya imperialisme modern
Kaum pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai pengaruh yang kuat dalam pemerintahan
untuk melakukan imperialisme demi kelangsungan industrialisasinya. Dengan demikian,
lahirlah imperialisme modern, yaitu perluasan daerah-daerah sebagai tempat pemasaran hasil
industri, mencari bahan mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapatkan
tenaga buruh yang murah. Dalam hal ini Inggris-lah yang menjadi pelopornya.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Revolusi industri telah memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan kehidupan
masyarakat Inggris maupun masyarakat di dunia. Revolusi industri menghasilkan cara-cara
menggunakan metode-metode produksi dan pola-pola baru dalam kehiduoan ekonomi dan
memberikan beberapa peruabahan dalam industri barang dan dalam perdagangan.
Hal ini memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Berbagai perusahaan
yang dihasilkan oleh proses industrialisasi berpengaruh bagi perkembangan transportasi,
komunikasi dan perdagangan. Meskipun kekayaan yang besar telah dihasilkan namun
distribusi kekayaan tidak dapat dicapai secara merata dan terjadi kesenjangan sosial.
Masyarakat yang hidup di kawasan industri menghadapi berbagai problem seperti polusi,
kemacetan, kebisingan, dan perkampungan kumuh. Dengan revolusi industri maka zaman
mesin telah dimulai. Irama mesin telah mengubah corak kehidupan dunia kita sampai saat ini.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan realitas perkembangan IPTEKS sekarang ini, maka
mayarakat Indonesia harus dapat mencintai produk atau produksi dalam negeri sebagai suatu
wujud apresiasi terhadap perkembangan teknologi Indonesia. Hal ini merupakan suatu
langkah maju dari suatu revolusi yang panjang sehingga akan menciptakan revolusi-revolusi
baru pada masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai