Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
Kelompok 5
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah kelompok
ini yang berjudul “Revolisi Industri”.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas kelompok kami yaitu pada mata kuliah Sejarah Dunia 2. Dengan keterbatasan ilmu
dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu kami berterima kasih kepada Bapak Prof.
Dr. H. Sulasman, M.Hum dan juga Ibu Dina Marliana, M.Ag yang telah memberikan kami
arahan dan juga ilmunya dalam proses penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, meskipun
kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini. Untuk itu
arahan serta masukkan kami terima untuk menyempurnakan makalah ini jikalau masih ada
kesalahan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca yang lain.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................1
C. TUJUAN.......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................2
B. LATAR BELAKANG.......................................................................................................................6
A. KESIMPULAN............................................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................53
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Dapat mengetahui bagaimana awal mulanya Revolusi Industri ini dapat terjadi
serta latar belakang dan juga dampak-dampaknya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Etimologi
Revolusi industri adalah proses transisi ke manufaktur baru di Eropa dan
Amerika Serikat (AS), pada periode antara 1760 hingga 1820 dan 1840. Transisi
ini termasuk beralih dari produksi tangan ke mesin, manufaktur kimia baru dan
proses produksi besi, mesin, peningkatan tenaga uap dan tenaga air dan lahirnya
sistem pabrik mekanis. Revolusi industri juga menyebabkan peningkatan laju
pertumbuhan. (Nahason “Pendidikan Kristen dan revolusi Industri 4.0)
Permulaan mula penggunaan istilah "Revolusi Industri" ditemukan dalam
surat oleh seorang utusan Perancis bernama Louis-Guillaume Otto pada tanggal
6 Juli 1799, dimana ia menuliskan bahwa Perancis sudah memasuki
era industrialise.. Dalam buku terbitan tahun 1976 yang berjudul : Keywords: A
Vocabulary of Culture and Society, Raymond Williams mencetuskan bahwa kata
itu kepada sebutan kepada istilah "industri".
Revolusi Industri merupakan perubahan luhur, secara cepat, dan radikal yang
mempengaruhi kehidupan corak manusia sering dikata revolusi. Istilah revolusi
pada umumnya dipergunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem
pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya merupakan
perubahan dalam prosedur pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan
dengan tangan (tenaga manusia) yang belakang sekali digantikan dengan
tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah
jumlah dengan waktu yang relatif singkat.
2. Sejarah
Revolusi Industri dimulai pada abad ke-18, ketika masyarakat pertanian
menjadi lebih maju. Kereta api lintas benua, mesin uap, listrik, dan penemuan-
penemuan lainnya mengubah masyarakat secara permanen. Makna dari Revolusi
Industri sendiri yakni perubahan besar cara manusia memproduksi barang atau
jasa. Hingga saat ini Revolusi Industri sendiri telah memasuki Revolusi Industri
keempat atau lebih dikenal dengan istilah Revolusi Industri 4.0. Perubahan yang
terjadi berdampak pada seluruh bidang kehidupan seperti dalam bidang
ekonomi.politik, sosial, dan juga budaya, serta bersifat global.
2
Mulai digunakannya mesin-mesin dan pendirian pabrik-pabrik itu mempunyai
akibat-akibat luas tidak saja terhadap ekonomi, tetapi juga terhadap kehidupan
sosial dan politik. Perubahan – perubahan radikal dan luas sebagai akibat
penerapan teknologi modern pada industry inilah yang dikenal dengan istilah
“Revolusi Industri”. (Samekto, S.s (UI), M.A., (Exeter) “Ikhtisar Sejarah Bangsa
Inggris”.1998)
Revolusi dikenal sebagai perubahan sosial dan kebudayaan yang
berlangsung secara cepat dan menyangkut dan atau pokok kehidupan
masyarakat. Revolusi berupa perubahan secara mendasar yang dapat
mempengaruhi pola pikir masyarakat.
Revolusi industri berupa perubahan yang terjadi abad ke- 18 atau awal abad
ke-19 yang menandai pergantian ekonomi pekerja, menjadi ekonomi berbasis
industri atau mesin. Revolusi industri dimulai di Inggris dengan digunakannya
mesin uap.
Revolusi industri dapat dikatakan sebagai perubahan mendasar dari sistem
ekonomi agraris menjadi sistem ekonomi industri. Penanda utamanya adalah
digunakannya mesin sebagai alat produksi (Juma’De Putra, 2014: 12 ). Sebelum
revolusi industri, masyarakat Eropa adalah masyarakat yang menggunakan alat
produksi tradisional dengan mengandalkan tenaga manusia dan hewan, seperti
cangkul, parang, sekop, pisau, palu, gergaji, pancung, jala, dan lain sebagainya.
Ketika terjadi revolusi industri, seluruh peralatan tersebut menjadi jarang
digunakan. Masyarakat mulai menggunakan mesin tenun, pemintal, lokomotif,
dan lain sebagainya. Revolusi industri merupakan era kekuatan manusia sudah
mulai berkurang. Mesin menjadi kekuatan produksi paling vital dalam
menggerakkan produksi.
4
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah
terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke-16 dengan munculnya para
ilmuwan seperti Francis Bacon, René Descartes, Galileo Galilei. Disamping itu,
disertai adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga
riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan
The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan
politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang
luas dan kaya akan sumber daya alam.
3. Sebab – sebab
1. Situasi politik yang stabil. Adanya Revolusi Agung tahun 1688 yang
mengharuskan raja bersumpah setia kepada Bill of Right sehingga raja tunduk
kepada undang-undang dan hanya menarik pajak berdasarkan atas persejutuan
parlemen.
2. Inggris kaya bahan tambang, seperti batu bara, biji besi, timah, dan kaolin. Di
samping itu, wol juga yang sangat menunjang industri tekstil.
3. Adanya penemuan baru di bidang teknologi yang dapat mempermudah cara
kerja dan meningkatkan hasil produksi, misalnya alat-alat pemintal, mesin tenun,
mesin uap, dan sebagainya.
4. Kemakmuran Inggris akibat majunya pelayaran dan perdagangan sehingga
dapat menyediakan modal yang besar untuk bidang usaha. Di samping itu, di
5
Inggris juga tersedia bahan mentah yang cukup karena Inggris mempunyai
banyak daerah jajahan yang menghasilkan bahan mentah tersebut.
5. Pemerintah memberikan perlindungan hukum terhadap hasil-hasil penemuan
baru (hak paten) sehingga mendorong kegiatan penelitian ilmiah. Lebih-lebih
setelah dibentuknya lembaga ilmiah Royal Society for Improving
Natural Knowledge maka perkembangan teknologi dan industri bertambah maju.
6. Arus urbanisasi yang besar akibat Revolusi Agraria di pedesaan mendorong
pemerintah Inggris untuk membuka industri yang lebih banyak agar dapat
menampung mereka.
B. LATAR BELAKANG
Revolusi industri pertama kali dimulai di Inggris pada abad ke-18. Revolusi
tersebut terus menjalar ke berbagai negara Eropa hingga Benua Amerika. Ada
banyak pendapat yang menyebabkan terjadinya revolusi industri.( 'Wahjudi Djaja,
(Yogyakarta: Ombak, 2012), hlm. 95. )
6
tanaman pokok. Hasil produksi telah membuat Inggris me- miliki banyak modal.
Perolehan modal ini juga didapatkan dari tanah jajahannya.
Selain itu, Inggris tidak lupa melakukan investasi modal dengan cara
memperluas jalan lalu lintas di Inggris. Dari jalan raya, mereka mendapatkan modal
dari memungut cukai jika ada orang yang memakai jalan tersebut.
Kedua, tenaga kerja, Inggris memiliki tenaga kerja yang mendukung revolusi
industri. Tenaga kerja itu berasal dari Irlandia yang masuk ke Inggris. Juga dari
daerah pedesaan yang di tempat asalnya kehilangan mata pencaharian karena tanah
pertanian dijadikan tanah peternakan oleh golongan bangsawan.
Gilda berubah menjadi pabrik setelah adanya ketertarikan luar biasa dari
masyarakat Inggris untuk menghasilkan produksi yang lebih besar. Ketertarikan
masyarakat Inggris terhadap Gilda membuat kegiatan ekonomi manufaktur muncul
sebagai konsekuensinya. Mereka tidak lagi bekerja di rumah-rumah, tetapi di tempat
khusus yang disediakan pengusaha sebagai tempat produksi.
Keempat, kekayaan alam yang besar. Inggris sangat men- dukung adanya
revolusi industri berkat kekayaan alam berupa batu bara dan biji besi yang melimpah.
Batu bara dan biji besi telah membantu mengembangkan industri dalam
menghasilkan produksi yang relatif besar.
Batu bara dijadikan bahan bakar mesin-mesin, dan biji besi diperlukan untuk
industri berat. Kekayaan alam tersebut ditunjang dengan kemampuan dan keinginan
7
masyarakat yang juga besar. Masyarakat sangat antusias mengembangkan produksi
yang lebih besar.
Orang Inggris dikenal sebagai orang yang rajin dan tekun dalam penelitian
alam. Kemauan dan keuletan mereka didukung oleh adanya lembaga penelitian
bernama The Royal for Improving Natural Knowledge yang didirikan tahun 1662.
Lembaga penelitian lainnya adalah The French Academy of Science yang didirikan
pada tahun 1666. Kedua lembaga tersebut mampu mensponsori kegiatan eksplorasi
alam yang mendorong adanya penemuan-penemuan penting di ke- mudian hari.
Penemuan mesin uap didukung dengan penemuan mesin pintal dan mesin
lainnya yang akhirnya mendukung terjadinya revolusi industri. Penggunaan mesin
uap dan mesin lain- nya telah mampu menjadikan produksi pabrik di Inggris berlipat
ganda jika dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia. Hal ini mendorong
kemajuan luar biasa bagi Inggris di bidang industri.
Hasil pemikiran para ilmuwan tersebut telah membuka cakrawala baru untuk
berpikir secara kritis dan ilmiah, yang sebelumnya dibatasi oleh dogma-dogma
bersifat mistis dan menyesatkan. Para ilmuwan tersebut, di antaranya Galileo Galilee,
Francis Bacon, Rene Descartes, Nicolai Copernicus, Johannes Keppler, Sir Isaac
Newton, dan lain sebagainya. Pencerahan dalam bidang ilmu pengetahuan tersebut
mendorong lahirnya para pemikir-pemikir baru yang berusaha mengembangkan
teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Apalagi setelah teknologi mesin pintal tersebut di- sempurnakan oleh Edmund
Cartwright (1785) dan Samuel Crompton (1790), sehingga mesin pintal yang
digerakkan oleh tenaga mesin itu dapat menghasilkan produk tekstil lebih banyak
lagi.
Penemuan paling revolusioner pada saat itu adalah mesin uap yang
dikembangkan oleh James Watt pada tahun 1796. Penemuan mesin uap ini mampu
mendorong peningkatan hasil industri lebih banyak dan mendorong pengembangan
temuan-temuan lainnya untuk menunjang industry (HISTORIA: Jurnal Program Studi
Pendidikan Sejarah Volume 8 (1) 2020 ISSN 2337-4713 (E-ISSN 2442-8728) DOI :
10.24127/hj.v8i1.2214 83 ).
Hasil penemuan Watt kemudian digunakan oleh sebagian besar industri baru
di bidang tekstil, pengolahan gula, serta gandum. Pengembangan mesin uap memiliki
peran sangat besar bagi dimulainya revolusi industri di Britania Raya.
9
Revolusi industri di Inggris mengalami percepatan pada awal abad ke-19
setelah ditemukannya teknologi baru dalam bidang transportasi darat. Penemuan
tersebut berupa lokomotif yang dihasilkan oleh seorang penemu yang bernama
George Stephenson pada tahun 1825. Penemuan ini kemudian diwujudkan dengan
membangun jaringan kereta api pertama yang menghubungkan antara kota Liverpool
dan Manchester pada tahun 1830.
Adapun yang menarik adalah bahwa terdapat suatu kerja sama yang cukup
baik antara para pengusaha dan para penemu (inovator), sehingga memperlancar
dan mem percepat proses revolusi industri. Hasil-hasil penemuan dimanfaatkan oleh
para pengusaha untuk membangun industri dengan menggunakan mesin-mesin hasil
penemuan tersebut sebagai alat produksi yang sangat penting dalam sistem industri.
Bahkan, ada beberapa dari penemu itu yang ke- mudian berkembang menjadi
pengusaha. Setelah berhasil menciptakan suatu mesin, kemudian ia mendirikan
industri dengan memanfaatkan mesin hasil temuannya. Golongan pengusaha inilah
yang pada perkembangan berikutnya menjadi kaum kapitalis.
10
Sejak tanah itu diubah menjadi lahan pe- ternakan, jumlah pekerja yang dibutuhkan
relatif sedikit. Akibatnya, banyak para petani beralih sebagai pekerja di tambang batu
bara dan pabrik-pabrik tekstil.
Ada pula yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan. Namun, lapangan
pekerjaan terbatas dan akhirnya muncul gelandangan. Munculnya gelandangan
menjadi masalah ter sendiri bagi pemerintah. Pada saat perkembangan industri
sangat pesat di perkotaan, pemerintah dapat menanggulangi masalah gelandangan
degan menjadikan mereka sebagai buruh.
Ide dan gagasan baru tersebut mendorong terjadi- nya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang didasarkan atas ide dan gagasan
11
baru itu, muncul pula penemuan-penemuan baru yang dapat memperingan pekerjaan
manusia. Dengan temuan-temuan baru inilah, Revolusi Industri dimulai.
Temuan ini lebih maju dibandingkan temuan John Hargreaves, yaitu mesin
pemintal yang dapat menghasilkan beberapa benang (spinning jenny). Mesin
tersebut masih di- gerakkan oleh tenaga kuda dan air. Tahun 1785, penemuan mesin
tenun yang lebih otomatis (power loom) dibuat oleh Edmund Carwright. Dia
menggabungkan penemuan Arkwirght, Kay, Hargreaves, dan James Watt. Mesin dan
pintal temuan Edmund Cartwright menggunakan mesin uap. tenun
Hasil temuan James Watt ternyata menjadi inspirasi bagi penemuan teknologi
lainnya dalam bidang industri ataupun alat transportasi. Di antaranya adalah Henry
Cort, yang me nemukan mesin pelebur bijih besi dengan bahan bakar batu bara.
Penemuan ini melahirkan temuan lain dalam bidang transportasi, seperti kapal uap
oleh Robert Fulton dan kereta api uap oleh George Stephenson.
12
berkembangnya sarana jalan dan alat transportasi yang digerakkan oleh mesin
(Perpustakaancyber.blogspot.com).
Agricultural revolution
Di antara metode rotasi tanaman baru tersebut adalah sistem empat jalur
Norfolk, yang didirikan di daerah Norfolk, Inggris, yang menekankan tanaman pakan
ternak dan tidak adanya tahun bera yang sebelumnya digunakan secara
konvensional. Gandum ditanam di tahun pertama dan lobak di tahun kedua, diikuti
jelai, dengan semanggi dan ryegrass ditanam di tahun ketiga. Semanggi dan
ryegrass dipotong untuk pakan atau digembalakan pada tahun keempat. Di musim
dingin, sapi dan domba diberi makan lobak. Pengembangan sapi potong Shorthorn
melalui pemuliaan selektif sapi lokal di distrik Teeswater, wilayah Durham,
menunjukkan kemajuan yang dibawa oleh pemuliaan ilmiah (This article was most
recently revised and updated by Jeff Wallenfeldt.)
Sistem pemagaran dan ladang tertutup ini sangat meng- untungkan bagi
pemilik tanah yang sebagai petani besar mengelola ladangnya sendiri, namun sangat
tidak meng- untungkan bagi golongan petani kecil yang pada akhirnya terpaksa
menjual tanahnya kepada petani besar.
Dengan demikian, mereka menjadi orang-orang yang tidak memiliki tanah dan
untuk mencari nafkah mereka menjadi buruh di usaha-usaha pertanian besar
ataupun pabrik-pabrik yang sudah mulai bermunculan. Meskipun sistem pemagaran
dan ladang tertutup ini memberikan dampak negatif bagi para petani kecil, tetapi
13
dilihat dari kepentingan bangsa Inggris secara keseluruhan, sistem ini merupakan
suatu keharusan.
Revolusi Pertekstilan
Alat untuk memisahkan biji-biji kapas yang masih ter buat dari kayu
membutuhkan banyak tenaga manusia dan hal ini dinilai tidak efisien mengingat
kebutuhan sandang sejak Abad 18 di Eropa mulai meningkat. Seperti kita ketahui
bahwa pada masa itu, sumber bahan mentah kapas (tree wool) diimpor dari dunia
timur dan proses pembuatan bahan sandang masih manual, termasuk pembuatan
kain wool.
John Kay of Bury (d. 1764) telah menemukan pengganti perkakas tenun
manual dengan menggunakan mesin yang pertama. Penemuan alat ini mendorong
percepatan cara kerja alat itu dalam memproses pembuatan kain. Dalam tahun 1700,
produksi tekstil terbesar dan terkenal adalah Inggris.
14
geraknya adalah air, bukan lagi manusia. Namun, setelah menggunakan tenaga uap,
pabrik-pabrik dapat didirikan di mana pun.
Persaingan tekstil dari dunia Timur mendorong para pengusaha tekstil Inggris
untuk merebut kembali pasarannya di dalam negeri maupun di Eropa. Oleh karena
itu, harus di- lakukan perubahan peningkatan produksi maupun kualitas barang.
Untuk memenuhi hal tersebut, perlu diciptakan mesin-mesin alat produksi baru
(Juma’ De Putra,2014: 26).
Coba bayangkan seperti apa hidup Anda tanpa ada mesin yang bekerja untuk
Anda. Buatlah daftar mesin di rumah Anda dan pada diri Anda; Anda mungkin
sampai pada angka yang mengejutkan.
Pada suatu waktu, manusia, didorong oleh hewan dan tumbuhan yang
mereka makan dan kayu yang mereka bakar, atau dibantu oleh hewan piaraan
mereka, menyediakan sebagian besar energi yang digunakan. Kincir angin dan kincir
air menangkap energi ekstra, tetapi cadangannya sedikit. Semua kehidupan
beroperasi dalam aliran energi yang cukup cepat dari Matahari ke Bumi.
Sebagian besar minyak dan gas Bumi terbentuk lebih dari seratus juta tahun
yang lalu dari kerangka hewan kecil dan materi tumbuhan yang jatuh ke dasar laut
atau terkubur dalam sedimen. Bahan organik ini dipadatkan oleh berat air dan tanah.
Batubara, minyak, dan gas, meskipun relatif melimpah, tidak terdistribusi secara
merata di Bumi; beberapa tempat memiliki lebih banyak dari yang lain, karena faktor
geografis dan beragam ekosistem yang sudah ada sejak lama.
16
Revolusi industri adalah masa inovasi dan kemajuan besar. Salah satu aspek
terpenting dari revolusi ini adalah perkembangan teknologi modern yang
memungkinkan produksi barang secara massal.
Batubara dan besi adalah dua bahan penting yang memainkan peran kunci
dalam proses ini. Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi pentingnya batu bara dan
besi dalam revolusi industri dan membahas beberapa perkembangan penting dalam
produksinya.
• Penambangan tradisional
https://pixabay.com/photos/
coal-miners-minerals-booty-1521718/
Besi adalah bahan penting lainnya untuk revolusi industri. Itu digunakan untuk
membuat alat, mesin, dan bangunan. Metode produksi besi tradisional disebut
'peleburan'. Ini melibatkan pemanasan bijih besi dalam tungku sampai mencair, dan
kemudian menuangkannya ke dalam cetakan untuk mendinginkan dan memadat.
17
Masalah dengan metode ini adalah menghasilkan besi tidak murni yang rapuh dan
lemah.
Metode produksi besi Darby yang baru secara signifikan lebih efisien daripada
peleburan tradisional, dan menghasilkan bentuk besi yang lebih murni yang dapat
digunakan untuk produk dengan kualitas lebih baik.
https://
pixabay.com/photos/forge-iron-meta-metal-forging-1405847/
Proses ini, yang dikenal sebagai 'peleburan kokas', jauh lebih efisien daripada
perbankan dan memungkinkan ekstraksi batubara dari lapisan yang lebih dalam. Ini
menghasilkan bentuk besi yang lebih kuat dan lebih murni yang disebut 'pig iron'.
Disebut demikian karena berbentuk ingot berbentuk babi.
18
Pig iron kemudian dapat diproses lebih lanjut menjadi bentuk lain seperti baja.
Inovasi Darby menyebabkan ledakan di industri pertambangan batu bara, dan pada
tahun 1800 ada lebih dari 500 tungku berbahan bakar kokas di Inggris.
• Genangan besi
Keuntungan dari proses ini adalah menghasilkan produk dengan kualitas lebih
tinggi daripada peleburan tradisional, dan jauh lebih efisien daripada tungku
pelumpuran yang digunakan selama abad ke-18. Akibatnya, besi tempa menjadi
bentuk dominan dari besi yang digunakan selama revolusi industry
(https://www.historyskills.com/classroom/year-9/yr-9-coal-and-iron-reading/)
Besi kasar dan besi genangan merupakan bahan penting untuk revolusi
industri. Mereka digunakan untuk membuat berbagai produk seperti perkakas, mesin,
dan bangunan. Tungku genangan pertama dibangun pada tahun 1784, dan pada
tahun 1800 ada lebih dari 200 tungku genangan di Inggris.
• Jembatan besi
19
Pada 1779 Wilkinson membangun jembatan besi pertama di dunia, yang
membentang di atas Sungai Severn di Ngarai Ironbridge. Ini merupakan pencapaian
penting karena menunjukkan bahwa besi dapat digunakan untuk membangun
bangunan permanen yang besar. Jembatan ini masih berdiri sampai sekarang dan
sekarang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.
Kumparan terbang (flying shuttle) ciptaan John Kay (1733). Dengan alat ini bagian
pemintalan dapat berlangsung secara cepat.
Mesin pemintal benang (spinning jenny) ciptaan James Hargreves (1767) dan Richard
Arkwright (1769). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.
Cottongin, alat pemisah biji kapas dari serabutnya ciptaan Whitney (1794). Dengan
alat ini maka kepentingan kapas bersih dalam jumlah yang luhur dapat tercukupi.
Cap selinder ciptaan Thomas Bell (1785). Dengan alat ini kain putih dapat dilukisi pola
kembang 200 kali bertambah cepat jika dibandingkan dengan pola cap balok dengan
tenaga manusia.
Mesin uap, ciptaan James Watt (1769). Dari mesin uap ini dapat diciptakan berbagai
peralatan luhur yang menakjubkan, seperti lokomotif ciptaan Richard Trevethiek
(1804) yang yang belakang sekali disempurnakan oleh George Stepenson dijadikan
kereta api penumpang (https://p2k.unkris.ac.id/id1/1-3073-2962/Revolusi-
Industri_25731_p2k-unkris.html#Tahap_Perkembangan_Industri). Kapal perang yang
digerakkan dengan mesin uap diciptakan olehRobert Fulton (1814). Mesin uap
merupakan isi dari Revolusi Industri sehingga James Watt sering dianggap sebagai
Bapak Revolusi Industri I'. Penemuan-penemuan baru selanjutnya, semakin lengkap
dan menyempurnakan. Hal ini merupakan hasil Revolusi Industri II dan III, seperti
mobil, pesawat terbang, industri kimia dsb-nya.
20
Selain itu, Revolusi Industri merupakan masa perkembangan ilmu ilmu dan
teknologi yang menimbulkan penemuan-penemuan baru, seperti berikut :
Tahun 1750 : Abraham Darby menggunakan batu bara (cokes) bagi melelehkan
besi bagi mendapatkan nilai besi yang bertambah sempurna.
Tahun 1807 : Robert Fulton menciptakan kapal api yang sudah menggunakan
baling-baling yang dapat menggerakkan kapal. Kapal itu diberi nama Clermont
yang mengarungi Lautan Atlantik pertama kali. Kapal ini beranjak dari Paris dan
berlabuh di New York. Selanjutnya, Robert Fulton berhasil menciptakan kapal
perang pertama (1814) yang sudah digerakkan oleh mesin uap.
Tahun 1903 : Wilbur Wright dan Orville Wright menciptakan pesawat terbang.
21
Dalam bidang politik, revolusi industri memberikan dampak munculnya
gerakan sosialis, para buruh yang pernah diperlakukan dengan tidak adil perlahan
mulai bergerak untuk memperbaiki nasib mereka. Selain itu, muncul pula Partai
Buruh yang memiliki kedudukan kuat sebagai wadah perjuangan politik para buruh.
Sedangkan para pengusaha masuk ke dalam sebuah partai yang bernama Partai
Liberal.
1. Terjadinya pengurangan tenaga kerja atau pemecatan dan perampingan tenaga kerja
pada sebuah perusahaan. Hal ini merupakan dampak dari globalisasi dikarenakan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan mesinisasi atau
penggunaan mesin dan komputer yang akan menggantikan fungsi manusia sebagai
tenaga kerja. Hal ini terjadi dikarenakan pertimbangan manusia yang kurang efisien
dan terlalu banyak biaya.
2. Individu bersifat lebih individualis dibandingkan sebelumnya. Hal ini dikarenakan
privasi individu dalam globalisasi dapat dengan mudah terekspos bila bersifat lebih
sosial dibandingkan sebelumnya.
3. Masuknya pola hidup ataupun budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita.
Dampak negatif globalisasi ini akan semakin besar apabila budaya yang masuk
dapat menyerap dan dijadikan sebagai salah satu nilai dalam kebudayaan kita.
Contoh, budaya barat yang mengizinkan terjadinya perzinahan akan sangat merusak
moral tiap individu yang ada dalam masyarakat Indonesia.
22
Dampak positif yang kita dapat pada perkembangan indutri
1. Adanya pola hidup yang serba cepat atau semakin instan. Dampak positif globalisasi
ini mendukung dalam kecepatan produksi produksi barang khususnya makanan.
Contoh langsungnya dibidang pertanian.
2. Perkembangan informasi dan teknologi yang lebih pesat dan maju: Dampak positif
globalisasi ini tentu saja akan hadir dengan sendirinya karena adanya perpaduan
atau minimal pertemuan kebudayaan yang didalamnya tentu saja hasil pemikiran
tentang informasi informasi dan teknologi yang mereka kembangkan.
3. Perbedaan yang ada dalam satu negara khususnya negara yang memiliki warga
negara berbagai ras, etnis dan agama lebih mudah disatukan. Dampak positif
globalisasi ini terjadi dikarenakan adanya interaksi antara warga negara lain yang
berbeda ras, etnis dan agama sehingga perbedaan yang ada diantara mereka
khususnya disekitar wilayah tempat tinggal mereka akan semakin lenyap.
4. Peningkatan Ekonomi dan Kesejahteraan. Dampak positif ini akan hadir bila
masyarakat dan negara dapat memanfaatkan kemudahan berinteraksi dengan
negara lain diwilayah perekonomian, bisnis barang dan jasa. Apalagi dengan
menggunakan ecommerce. Ekspor dan impor barang.
5. Peningkatan kesehatan. Dampak positif ini ada karena adanya pertukaran dan
penambahan ilmu pengetahuan medis dari luar negara kita. (Adit Kusnandar,
“REVOLUSI INDUSTRI 1.0 HINGGA 4.0” https://osf.io/6hsz7/download , diakses
tanggal 10 maret 2023, hal 6)
23
politik dan kemudian mereka mengambil alih kepemimpinan tersebut dikarenakan
kemampuan mereka menjadikan industry sebagai pilar ekonomi negara .
4. Ekploitasi kelas pekerja , Hal negative berikutnya adalah adanya ekploitasi pekerja,
hal ini dikarenakan migrasi yang tak terbatas ke kota mengakibatkan terjadinya
penggunaan tenaga kerja yang tidak terseleksi termasuk didalamnya ekploitasi anak
untuk bekerja.Pergeseran dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industry .
5. Kesempatan dan Peningkatan Standar Hidup, efek lainnya ,pada sisi lain maka
revolusi industry pada masa itu ,adanya kesempatan bekerja dan peningkatan
standar hidup artinya , munculnya kelas menengah akibat membaiknya upah
pekerja .Akibat munculnya kota-kota industry mengakibatkan adanya peluang
pekerjaan baru seperti pegawai bank, penjaga toko, akuntan , pegawai asuransi,
pengacara , guru , dokter dan lain sebagainya .
7. Polusi dan penghancuran lingkungan, konsekwensi lain yang timbul adalah dengan
adanya penggunaan bahan bakar kayu dan fosil yang akan berdampak timbulnya
polusi dari pabrik maupun penghancuran lingkungan karena terbatasnya bahan baku
fosil di alam .
8. Munculnya faham sosialis dan marxisme, akibat jarak antara orang kaya dengan para
buruh yang demikian besar serta populasi kelas pekerja yang demikian besar maka
muncullah ketegangan sosial diantara keduanya , hal inilah yang memunculkan
faham sosialis yang pada teorinya menyatakan semua orang adalah sama dan harus
berbagi kepemilikan atas kekayaan negara .
Pada era revolusi industry ke dua ini hal yang paling menonjol adalah adanya
produksi massal , perakitan, dan tenaga listrik atau dikenal juga dengan revolusi
24
teknologi .Pada era ini beberapa lompatan teknologi demikian pesat namun juga ada
dampak negative yang timbul karenanya ,diantaranya :
1. Penemuan listrik , Michael Faraday , Thomas Alfa Edison dan Joseph Swan yang
menemukan listrik dan bola lampu serta diciptakannya generator listrik komersil
membuat listrik dapat dinikmati oleh public .
2. Semakin banyak penemuan , pada era ini beberapa penemuan prestegsius yaitu:
b.penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell dan disempurnakan oleh Antonio
Meucci;
a.Urbanisasi meningkat ;
25
c.Era Tahun tahun 1960 ( Revolusi Industri ke tiga )
Revolusi industry pada masa ini lebih dikenal dengan sebutan revolusi digital dengan
adanya penemuan dan pengembangan bidang elektronik, sistem teknologi informasi dan
otomatisasi .Revolusi masa ini membawa semikonduktor, komputasi mainframe , komputasi
personal dan internet menuju revolusi digital .
Pada masa era ini teknologi hijau ( Green Teknology ) menjadi pilihan utama hal ini
disebabkan penggunaan dari bahan fosil sudah ketinggalan zaman .Lima pilar yang
menandai revolusi industry ke tiga :
4.Menggunakan teknologi internet untuk mengubah jaringan listrik tiap benua menjadi
energy seperti internet, yaitu dapat mendistribusikan kelebihan energy terbarukan pada
suatu tempat dan membagikannya bagi tempat lain yang membutuhkannya ; dan
Masa revolusi industry ke empat atau yang disebut dengan revolusi industry
4.0 merupakan ledakan besar dalam dunia teknologi yang secara radikal mengubah
cara manusia hidup dan bekerja .Hal ini memberi peluang adanya efesiensi dan
mendorong adanya inovasi-inovasi secara besar-besaran .Beberapa keuntungan
yang telah dirasakan pada era ini adalah:
1. Efesiensi Operasional , yaitu adanya penghematan biaya operational baik pada saat
industry itu sendiri beroperasi maupun melalui prediksi kemampuan mesin-mesin
industry terhadap life time serta kemungkinan pemeliharaan yang di lakukan.
2. Adanya pertumbuhan Ekonomi Data Baru ,beberapa perusahaan peralatan saat ini
telah melengkapi produknya bukan saja berfokus pada pembuatan dan penjualannya
saja tetapi berikut penjualan kosultasi efesiensi produk peralatan yang mereka
produk.
Namun kondisi ini bukan tidak mengandung resiko ,beberapa resiko yang mungkin
terjadi ,antara lain :
Pada era industry 4.0 ini penemuan IoT ( Internet of Thing ) menghilangkan
celah fisik antara proses produksi dengan web .Oleh karenanya kondisi ini sanagat
rentan terhadap serangan – serangan peretas-peretas yang bermain untuk k para
pesaing maupun orang-orang dengan tujuan tertentu .
1. PT.Pan Brothers Tbk, yang memproduk tekstil dengan merek top dunia seperti
Uniqlo, Adidas, The Nort Face, serta H&M
2. PT Sri REjeki Isman ( anak perusahaan Sritex ) Sukoharjo , mengubah pola kerja
pemintalan benang yang tadinya dikerjakan dengan tenaga manusia diganti dengan
menggunakan teknologi industry 4.0.
(Letkol cpl Nasrul Helmi, REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN PENGARUHNYA BAGI INDUSTRI
DI INDONESIA, https://www.kemhan.go.id/pusbmn/2019/04/30/revolusi-industri-4-0-dan-
pengaruhnya-bagi-industri-di-indonesia.html , di akses tanggal 10 maret 2023)
Golongan Liberal dengan tokohnya Dirk van Hogendorp yang menghendaki supaya
pemerintah Hindia Belanda menjalankan sistem pemerintahan langsung dan
menggunakan sistem pajak. Sistem penyerahan paksa yang dimainkan oleh VOC
supaya digantikan dengan sistem penyerahan pajak.
Pulau Jawa dibagi dijadikan sembilan prefectur. Hal ini bagi mempermudah
administrasi pemerintahan.
Kasultanan Banten dan Cirebon dijadikan daerah pemerintah Belanda yang dikata
pemerintah gubernemen.
Para bupati dijadikan pegawai pemerintah sehingga mereka mendapat gaji dan
bukan lagi memiliki tanah dengan segala hasilnya. Dengan demikian, mereka bukan
lagi sebagai penguasa daerah, melainkan sebagai pegawai yang menjalankan tugas
atas perintah dari atasannya.
Menghapus segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa atau rodi. Rakyat diberi
kebebasan bagi menanam tanaman yang dianggap menguntungkan.
30
Raffles menganggap bahwa pemerintah kolonial merupakan pemilik seluruh tanah
yang berada di daerah tanah jajahan. Oleh karena itu, Raffles menganggap para
penggarap sawah merupakan penyewa tanah pemerintah.
Oleh karena itu, para petani mempunyai kewajiban membayar sewa tanah
kepada pemerintah. Sewa tanah atau landrente ini wajib diserahkan sebagai suatu
pajak atas pemakaian tanah pemerintah oleh penduduk. Sistem sewa tanah smacam
itu oleh pemerintah Inggris dijadikan pegangan dalam menjalankan kebijaksanaan
ekonominya selama berkuasa di Indonesia. Sistem ini yang belakang sekali juga
diteruskan oleh pemerintah Hindia Belanda setelah Indonesia diserahkan kembali
kepada Belanda.
Sistem sewa tanah dengan uang wajib dihapus karena pemasukannya tidak jumlah
dan pelaksanaannya sulit.
Sistem tanam bebas sama sekali wajib ditukar dengan tanam wajib dengan jenis-
jenis tanaman yang sudah dipastikan oleh pemerintah.
Pajak atas tanah wajib dibayar dengan penyerahan beberapa dari hasil tanamannya
kepada pemerintah Belanda.
Apa yang dimainkan oleh van den Bosch itulah yang yang belakang sekali
dikenal dengan nama sistem tanam paksa atau cultuur stelsel. Sistem tanam paksa
yang diajukan oleh van den Bosch pada dasarnya merupakan gabungan dari sistem
31
tanam wajib ( VOC ) dan sistem pajak tanah (Raffles ). Pelaksanaan sistem tanam
paksa jumlah menyimpang dari aturan pokoknya dan cenderung bagi mengadakan
eskploitasi agraris semaksimal mungkin. Oleh karena itu, sistem tanam paksa
menimbulkan dampak sebagai berikut.
32
Negeri Belanda. Mereka juga bersedia menerapkan asas-asas liberalisme di tanah
jajahan. Dalam hal ini kaum Liberal berpendapat bahwa pemerintah semestinya tidak
ikut campur tangan dalam masalah ekonomi, tugas ekonomi haruslah diserahkan
kepada orang-orang swasta, dan supaya kaum swasta dapat menjalankan tugasnya
maka wajib diberi kebebasan berusaha. Sesuai dengan tuntutan kaum Liberal maka
pemerintah kolonial segera memberikan peluang kepada usaha dan modal swasta
bagi menanamkan modal mereka dalam berbagai usaha di Indonesia, terutama
perkebunan-pekebunan di Jawa dan di luar Jawa. Selama periode tahun 1870–1900
Indonesia membuka bagi modal swasta Barat. Oleh karena itu masa ini sering dikata
zaman Liberal. Selama masa ini kaum swasta Barat membuka perkebunan-
perkebunan seperti, kopi, teh, gula dan kina yang cukup luhur di Jawa dan Sumatera
Timur. Selama zaman Liberal (1870–1900), usaha-usaha perkebunan swasta Barat
mengalami kemajuan pesat dan mendatangkan keuntungan yang luhur bagi
pengusaha. Kekayaan dunia Indonesia mengalir ke Negeri Belanda. Akan tetapi, bagi
penduduk pribumi, khususnya di Jawa sudah membawa kemerosotan kehidupan,
dan kemunduran tingkat kesejahteraan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor,
seperti berikut.
2) Beradanya sistem tanam paksa dan kerja rodi yang jumlah menimbulkan
penyelewengan dan penyalahgunaan dari pihak pengusaha sehingga membawa
korban bagi penduduk.
33
Ereschuld (Berhutang Budi) sehingga dikenal politik etis atau politik balas budi.
Gagasan van Deventer terkenal dengan nama Trilogi van Deventer.
Hal itu disebabkan karena tujuan utama yang harus dilakukannya adalah
mengeksploatasi tanah jajahan untuk dapat memberikan keuntungan terhadap negeri
induk. Di samping itu juga karena kurangnya pengertian terhadap suasana
masyarakat Jawa.
Sementara itu pada tahun 1830 keadaan di tanah jajahan dan di Negeri
Belanda sangat buruk. Pemberontakan Negara Belgia dan Perang Diponegoro telah
banyak memakan beaya, sehingga beban hutang Negeri Belanda semakin besar.
Penanaman itu bukan dilakukan secara bebas, namun dengan sistem tanam
paksa. Hal ini dilakukan Van den Bosch setelah melihat kegagalan sistem pajak
tanah. Apa yang kemudian dilakukan Van den Bosch itu kemudian terkenal dengan
Sistem tanam paksa atau dengan nama resminya cultuurstelsel.
Sistem tanam paksa yang diperkenalkan itu pada dasarnya berisi suatu
keharusan bagi penduduk Jawa untuk membayar pajak pemerintah dalam bentuk
34
barang, yaitu hasil-hasil tanaman pertanian, untuk selanjutnya diekspor ke pasaran
dunia oleh Belanda.
Pusat perdagangan dunia tersebut adalah Negeri Belanda sendiri, yaitu pusat
perdagangan bagi hasil-hasil tanaman dari daerah tropis. Dengan cara demikian
pemerintah memungut pajak dalam bentuk hasil tanaman dagangan secara besar-
besaran yang dapat dikirim ke Negara Belanda.
Sistem tanam paksa yang diajukan oleh Van den Bosch itu pada dasarnya
merupakan gabungan dari sistem VOC, yang diajukan Parahyangan dengan sistem
pajak tanah. Menurut ketentuannya sistem tanam paksa itu dilakukan atas dasar
ketetapan-ketetapan, selengkapnya bisa anda baca di artikel sejarah 7 Ketentuan
pokok tanam paksa
Kegagalan panen sering ditanggung oleh para petani. Banyak tenaga yang
semestinya dibayar tetapi tidak dibayar. Pembayaran penyerahan gula banyak yang
tidak sesuai dengan ketentuannya. Pekerjaan yang harus dikerjakan di pabrik-pabrik
gula ternyata lebih berat daripada pekerjaan di sawah.
35
Penetapan pohon kopi yang harus di tanam sering dilakukan secara
sewenang-wenang. Banyak penduduk dikerahkan untuk pekerjaan yang berat,
seperti pengangkutan, pengolahan gula di pabrik, membuat jalan, saluran air,
jembatan, yang semuanya tanpa diyar.
Pengerahan tenaga tersebut dilakukan selama tujuh bulan dan mereka tidak
terurus. Mereka tidak bisa menghindarkan diri dari pekerjaan di perkebunan nila
karena diancam dengan sangsi-sangsi yang berat.
Keadaan yang sama juga dialami oleh Penduduk Rembang, Jawa Tengah.
Pada suatu ketika sebanyak 34.000 keluarga selama 8 bulan dalam satu tahun
diharuskan mengerjakan tanaman dagangan dengan menerima upah yang kecil
sekali setiap harinya. Tambahan lagi rakyat masih harus menyerahkan balok, bambu,
dan kayu untuk pembuatan bangunan untuk tanaman tembakau.
Sebagai contoh pada tahun 1858 sebanyak 450.000 orang telah dikerahkan
untuk mengerjakan penanaman kopi, kurang lebih 300.000 orang untuk penanaman
gula, dan 110.000 orang dipaksa untuk bekerja di perkebunan nila.
Apabila ditentukan bahwa tanah yang digunakan untuk penanaman wajib itu
tidak dikenakan pajak tanah, dalam kenyataannya dikenakan juga. Dengan demikian
36
juga kelebihan dari nilai taksir dari hasil yang diserahkan dari luas tanah yang harus
dikenakan pajak, yang semestinya dibayarkan kembali kepada rakyat dalam
prakteknya tidak dibayarkan.
38
Sebelum Sistem tanam paksa diperkenalkan pada tahun 1830,
orangorang Eropa telah melakukan langkah simpatik dengan cara
meninggalkan Sistem penyerahan hasil bumi dan pengeluaran ongkos secara
paksa yang Merupakan ciri khas dari operasi VOC. Adapun para produsen
potensial dari Komuditi-komuditi pertanian yang dapat di ekspor, pada tahun-
tahun 1830 Adalah sebagai berikut.
39
perlindungan bagi para penanam modal, pengalaman antara tahun 1815 dan
1830 telah memperlihatkan, di mana hasil budi daya untuk diekspor seperti
perkebunan kopi diserakkan pada pengawasan desa, penanaman-
penanaman itu diabaikan atau dibiarkan saja produk-produk untuk ekspor,
seperti yang diperoleh selama masa ini, berasal dari para pengusaha
perkebunan swasta yang menyewa tanah dari tanah bengkok, atau dari
daerah-daerah di mana pelaksanaan serah paksa tetap berlaku (Van Niel,
1981). Sistem Tanam Paksa mempunyai tujuan utama untuk merangsang
produksi dan ekspor dari komoditi-komoditi pertanian yang dapat dijual di
pasaran dunia.
40
diri para petani inilah yang mendorong semangat para petani untuk berjuang
dalam menigkat tarap hidup yang lebih baik sekaligus sebagai awal mula
munculnya pengusaha pengusaha lokal di wilayah pedesaan dan mereka
sudah mulai memahami paham tentang menejmen permodalan dalam dunia
perdagangan serta mulai berani melepaskan diri dari cengkeraman
pemerintahan tradisional mulai dari pemimpin desa sampai ke pemimpin
diatasnya secara hirarkis.
41
Dalam hak-hak ini termasuk hak atas pelayanan para buruh, seperti
yang sebelumnya terjadi untuk membangun sarana dan prasarana seperti
pembangunan jalan-jalan, benteng, saluran irigasi, dan sarana-sarana umum
dimana pemerintah membayarnya dengan upah yang sangat murah. Kerja
paksa yang ditujukan untuk para kepala desa dan juga atasan-atasan dari
bangsa Jawa juga meningkat drastis, kendatipun pemerintah berwenang
mengawasi apakah terjadi penyalahgunaan wewenang di luar yang
ditentukan oleh pemerintah. Harus diakui bahwa peran dan keberadaan
kepala desa sangat penting dalam rangka menyalurkan tenaga buruh yang
tersedia untuk memungut pajak, sehingga pemerintah tidak dapat berbuat
banyak tanpa mereka.
Walaupun sistem upah sudah mulai diterapkan tapi para petani atau
Kaum buruh masih terikat dengan hubungan kekerabatan tradisional Jawa
yakni Masih tetap memenuhi kewajibannya selaku anggota masyarakat pada
perintah Desa. Hal ini dikarenakan para petani Jawa belum terbiasa dengan
sistem upah, Sehingga kegiatan kerja yang mendapat imbalan upah tetap
tidak membawa Perubahan berarti bagi penigkatan tarap hidup ke arah yang
lebih baik. Fenomena ini diakibatkan penduduk sudah terbiasa dengan pola
hidup Subsistensi yang hanya memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Di luar
itu Mereka tetap memandang bahwa bekerja tetap terbatas pada pelayanan
wajib Kepada penguasa, yang lebih tinggi dan harus dipenuhinya.
42
dengan Bertambahnya jumlah penduduk dan juga tekanan atas tanah-tanah
di daerah Penanaman pemerintah, maka uang ekstra dari upah makin lama
makin penting Artinya bagi ketahanan hidup para petani yang lebih miskin.
Para penulis tahap Pertama banyak memanfaatkan kenyataan, bahwa para
penguasa perkebunan Dan kontraktor sejak dasawarsa tahun 1840-an ke
atas mengatakan bahwa Buruh upah bekerja lebih baik dan efisien ketimbang
buruh-buruh paksa. Hal Ini dapat diterima mengingat tanggung jawabnya
sebagai buruh harus tetap Dijaga agar tetap dipercaya sebagai buruh yang
dibayar. Sementara bagi Mereka buruh yang tidak dibayar, maka tidak ada
ikatan formal, sehingga tidak Mengutakan pelayanan kerja yang baik. Namun
demikian, pada tahun 1850-an, usaha-usaha untuk memasukkan Buruh tani
ke dalam daerah yang biasanya dikerjakan oleh buruh rodi, harus
Ditinggalkan, karena tidak ada kaum buruh yang bersedia bekerja dengan
Tingkat upah yang dijanjikan oleh pemerintah. Sebagian besar petani Jawa
tidak Belajar menghargai pekerjaan sebagai alat untuk mencapai tujuan,
melainkan tetap memandang pekerjaan mereka sebagai beban yang harus
dipikul dan Menjadi derita kesehariannya.
Sistem cacah masih berlaku pada 1830, dan lambat laun sistem cacah
Dihapus oleh Van den Bosch karena setelah tahun 1838 tidak ada lagi
rujukan Dengan sistem tersebut. Alasannya cukup jelas, di mana untuk
pengadaan Tenaga kerja sebanyak-banyaknya maka perlu diterapkan
pelayan kerja Berdasarkan perorangan, bukan atas dasar rumah tangga.
Dampaknya, banyak Orang yang terlibat dalam pelayanan tanamm paksa
tidak lagi mempunyai hak Atas tanah. Banyak desa merasa perlu melakukan
penyesuaian dengan Menyerahkan hak penggunaan sebidang tanah kepada
beberapa orang sehingga Tenaga mereka dapat diikutsertakan dalam
pengaturan kerja yang dibutuhkan Oleh sistem Tanam Paksa.
46
interpretasi Yang berbeda atas kejadian-kejadian, berbeda dengan apa yang
telah Dikemukakan dalam tulisan-tulisan sebelumnya. Bukti-bukti fisik dari
Cirebon, Pekalongan, Jepara, dan Pasuruan, semua daerah dimana
penanaman untuk Pemerintah telah diperkenalkan, dan memperlihatkan
bahwa kepemimpinan Desa telah berhasil menarik keuntungan dari
kebutuhan-kebutuhan pemerintah Itu dan memperkuat kekuasannya dan
melakukan pendekatan pribadi di Lingkungan struktur pedesaannya (Elson,
1979).
47
Sementara pengaturan penguasaan bersama seringkali tidak meliputi
hak penuh Atas lahan tersebut, hanya terbatas pada penggunaannya dan
juga sama atas Hasilnya. Para pemimpin desa, yang hampir tidak pernah
secara langsung Menggarap lahan, dapat mempertahankan pengawasan
sepenuhnya atas Sebagian besar lahan-lahan pedesaan tersebut.
Pengaturan-pengaturan kontrak dalam berbagai bentuk yang luas, tersedia
bagi mereka dalam mempertahankan apa yang telah mereka miliki,
sementara membiarkan orang lain menjalankan pekerjaan di ladang atau di
mana saja. Para petani kecil yang mandiri, yang bukan merupakan bagian
dari lingkaran dalam desa itu atau yang telah melawan kemauan para
pemimpin desa, barangkali telah mengakibatkan hidup mereka tersiksa.
Dalam hal ini, sekali lagi biasanya kepala desa menguasai keadaan
dan sesuatu persetujuan selalu dapat dicapai. Dalam struktur golongan sosial
dan ekonomi desa ini, peralihan tidak secara keseluruhan mengubah ikatan
yang menyatukan desa sebagai suatu kesatuan sosial dan sebagai suatu unit
yang produktif. Meskipun para penduduk desa memahami perbedaan-
perbedaan sosial dan ekonomi, desa juga tetap merupakan pusat sistem
penghidupan bagi sebagian besar penduduk.
48
murah yang menguntungkan bagi sektor ekspor dari perekonomian.
Perangkat desa mengumpulkan dan mengelola penyediaan tenaga buruh
murah ini, harus mempertahankan ikatan-ikatan dan hubungan-hubungan
tradisional agar dapat memenuhi fungsi yang tidak dihapuskan ini dengan
cara mengubah buruh-paksa menjadi buruh yang diberi upah, sebab tingkat
upah yang rendah tergantung pada simbiose yang berkesinambungan antara
ekspor swasta dengan ekonomi pedesaan.
49
diambil dari kebijakan sistem tanam paksa. Namun dampak positifnya sangat
tidak sebanding dengan dampak negatif yang diderita oleh masyarakat pribumi.
Apa saja dampak positif tanam paksa bagi Indonesia? Berikut ini 4 dampak
positifnya, meliputi :
Berikut ini dampak negatif sistem tanam paksa bagi Indonesia, antara lain:
1. Produksi padi yang dihasilkan petani turun, hal ini karena beberapa tanahnya
digunakan untuk menanam tanaman wajib.
50
2. Dengan produksi padi menurun maka rakyat banyak yang kelaparan,
sehingga menimbulkan berbagai penyakit.
3. Rakyat hidup sangat menderita dan menyengsarakan, hal ini terjadi karena
banyak aturan / ketentuan yang dilanggar oleh Belanda.
4. Kemiskinan semakin meluas hal ini disebabkan karena kesejahteraan
masyarakat turun, sementara di lain pihak pemerintah Belanda mendapat
keuntungan yang besar.
5. Berkurangnya jumlah tanah yang diproduksi demi kepentingan petani/pemilik
tanah.
6. Jumlah penduduk menurun, hal ini karena banyak kematian akibat kelaparan.
7. Masyarakat yang tidak memiliki tanah sangat dirugikan dan menderita, hal ini
karena ia harus bekerja selama 20% hari dalam setahun.
8. Masyarakat mengalami banyak penderitaan karena mengalami kerja terlalu
berlebihan, selain itu mereka juga menderita secara mental.
9. Pajak yang dibebani pemilik tanah sangat tinggi.
Sistem tanam paksa bagi Belanda meliputi beberapa dampak, sebagai berikut:
1. Meningakatnya hasil tanaman ekspor dari negeri jajahan dan dijual Belanda di
pasaran di Eropa.
2. Perusahaan pelayaran Belanda yang semula kembang kempis setelah adanya
tanam paksa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
3. Pabrik gula yang semula disediakan oleh kaum swasta Cina kemudian juga
dikembangkan oleh Belanda.
4. Belanda mendapatkan keuntungan bati slot yang besar. Keuntungan tanam
paksa pertama kali pada tahun 1834 sebesar 3 juta gulden, pada tahun
berikutnya sekitar 12 juta sampai 18 juta gulden.
5. Kas kerajaan yang semula kosong bahkan minus menjadi penuh dan
mendapatkan keuntungan berlipat – lipat.
6. Pendapatan dari tanam paksa melebihi anggaran belanja kerajaan.
7. Hutang – hutang yang besar segera terlunasi.
51
8. Perdagangan dan kegiatan ekonomi Belanda berkembang pesat sehingga
Amsterdam sukses menjadi kota pusat perdagangan dunia.
52
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Revolusi industri adalah proses transisi ke manufaktur baru di Eropa dan Amerika
Serikat (AS), pada periode antara 1760 hingga 1820 dan 1840. Transisi ini termasuk beralih
dari produksi tangan ke mesin, manufaktur kimia baru dan proses produksi besi, mesin,
peningkatan tenaga uap dan tenaga air dan lahirnya sistem pabrik mekanis. Revolusi industri
juga menyebabkan peningkatan laju pertumbuhan. (Nahason “Pendidikan Kristen dan
revolusi Industri 4.0)
Revolusi Industri dimulai pada abad ke-18, ketika masyarakat pertanian menjadi lebih
maju. Kereta api lintas benua, mesin uap, listrik, dan penemuan-penemuan lainnya
mengubah masyarakat secara permanen. Makna dari Revolusi Industri sendiri yakni
perubahan besar cara manusia memproduksi barang atau jasa. Hingga saat ini Revolusi
Industri sendiri telah memasuki Revolusi Industri keempat atau lebih dikenal dengan istilah
Revolusi Industri 4.0. Perubahan yang terjadi berdampak pada seluruh bidang kehidupan
seperti dalam bidang ekonomi.politik, sosial, dan juga budaya, serta bersifat global.
Kumparan terbang (flying shuttle) ciptaan John Kay (1733). Dengan alat ini bagian
pemintalan dapat berlangsung secara cepat.
Mesin pemintal benang (spinning jenny) ciptaan James Hargreves (1767) dan Richard
Arkwright (1769). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.
Cottongin, alat pemisah biji kapas dari serabutnya ciptaan Whitney (1794). Dengan
alat ini maka kepentingan kapas bersih dalam jumlah yang luhur dapat tercukupi.
Cap selinder ciptaan Thomas Bell (1785). Dengan alat ini kain putih dapat dilukisi pola
kembang 200 kali bertambah cepat jika dibandingkan dengan pola cap balok dengan
tenaga manusia.
53
Mesin uap, ciptaan James Watt (1769).
DAFTAR PUSTAKA
A.V. Efimov. “Modern History”Text book for the Ninth Form Part One. Prosveshcheniye 1965.
Samekto, S.s (UI), M.A., (Exeter) “Ikhtisar Sejarah Bangsa Inggris”. Jakarta : 1998
Letkol cpl Nasrul Helmi, REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DAN PENGARUHNYA BAGI INDUSTRI
DI INDONESIA, https://www.kemhan.go.id/pusbmn/2019/04/30/revolusi-industri-4-0-
dan-pengaruhnya-bagi-industri-di-indonesia.html , di akses tanggal 10 maret 2023.
Wahjudi Djaja, Sejarah Eropo: Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (Yogyakarta: Ombak,
2012)
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Volume 8 (1) 2020 ISSN 2337-4713
(E-ISSN 2442-8728) DOI : 10.24127/hj.v8i1.2214 83
(Sartika Nuralifah, Sejarah Revolusi Industri dan Dampaknya Bagi Kehidupan Manusia,
https://www.ekrut.com/media/sejarah-revolusi-industri, di akses tanggal 10 maret
2023,)
Perpustakaancyber.blogspot.com
This article was most recently revised and updated by Jeff Wallenfeldt.
https://www.khanacademy.org/humanities/big-history-project/acceleration/bhp-acceleration/
a/the-industrial-revolution
https://www.historyskills.com/classroom/year-9/yr-9-coal-and-iron-reading/
https://p2k.unkris.ac.id/id1/1-3073-2962/Revolusi-Industri_25731_p2k-
unkris.html#Tahap_Perkembangan_Industri
54
https://www.pinhome.id/blog/latar-belakang-tanam-paksa/
https://www.researchgate.net/publication/
326709868_DAMPAK_PENERAPAN_SISTEM_TANAM_PAKSA_BAGI_MASYARAK
AT
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2017/09/dampak-positif-dan-negatif-tanam-paksa-bagi-
indonesia.html?m=1
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/10/latar-belakang-tanam-paksa.html
https://sumbersejarah1.blogspot.com/2017/09/dampak-positif-dan-negatif-tanam-paksa-bagi-
indonesia.html?m=1
55