(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Bisnis Islam & Profesi)
Kelas A
Prodi : Akuntansi Syariah
Kelompok 1
1. Septika Baeti Zahrotunisa 2151030086
2. Wegy Aprilia Pratiwi 2151030097
3. Yogi Irwanda 2151030100
Assalamualaikum wr.wb
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmat berupa kesehatan dan ilmu pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Revolusi Industri Dari Masa Ke
Masa”. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Etika Bisnis Islam & Profesi
yang diampu oleh Ibu Dyah Mukminatul Hasimi, M.E.Sy, pada Program Studi
Akuntansi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Raden intan Lampung.
Tentunya kami sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk kesempurnaan makalah ini nantinya.
Akhirnya, kepada Allah SWT kami kembalikan semua urusan dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khusunya bagi penulis dan
pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Revolusi industri merupakan istilah yang dikenal oleh Friedrich
Engels dan Louis-Aguste Blangui dipertengahan abad ke-19, dimulai di
Britania Raya dan kemudian menyebar keseluruh Eropa Barat, Amerika
Utara, Jepang dan kemudian menyebar keseluruh dunia. Awal mula
penggunaan istilah revolusi industri ditemukan dalam surat seorang utusan
Prancis Louis-Guillaume Otto (tahun 1799) yang menuliskan bahwa
Prancis telah memasuki era industrialise. Revolusi industry adalah
perubahan yang sangat besar yang terjadi pada kehidupan manusia,
dinamakan revolusi karena perubahan tersebut terjadi sangat cepat dan
radikal. Inti dari revolusi adalah perubahan tren industri dari menggunakan
tenaga manusia, beralih menjadi tenaga mesin.
Beberapa waktu ini, kehidupan manusia sering kali dikaitkan
dengan era 4.0 atau banyak yang menyebutnya dengan era disruptif. Era
disruptif adalah masa dimana situasi pergerakan dunia industry
berlangsung sangat cepat dan mendobrak tatanan lama, sehingga pemain
industry lama akan cenderung tersisihkan. Pola tatanan baru ini didahului
oleh era berburu dimana tenaga manusia tergantikan oleh mesin tenaga
uap dan air, atau yang disebut dengan era 1.0. selanjutnya masuk pada era
pertanian, dimana mesin tenaga uap dan air digantikan dengan mesin
tenaga listrik, atau dikenal dengan era 2.0. era setelahnya, yaitu 3.0
merupakan era revolusi digital, dimana industry berkembang dengan
pesatnya dengan bantuan computer dan era 4.0 merupakan era teknologi
informasi. Adapun era 5.0 disinyalir akan ada pergerakan dimana
teknologi bergerak bersama-sama dengan manusia, dan sisi humanism
manusia akan lebih kental lagi di era ini.
Revolusi industry 1.0 berlangsung pada rentang tahun 1750-1850.
Revolusi industry 2.0 berlangsung pada rentang waktu antara akhir abad
ke-19 (sekitar tahun 1870-an) sampai dengan awal abad ke-20 (sekitar
1
tahun 1914-an, atau awal perang dunia). Revolusi industry 3.0 pada akhir
abad ke-20. Revolusi industry 4.0 berlangsung pada awal abad ke-21 dan
revolusi industry 5.0 berlangsung dimasa yang akan datang, bisa jadi
kedatangan era 5.0 akan lebih cepat dibandingkan dengan era sebelumnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Revolusi industri 1.0: Tenaga manusia tergantikan mesin
tenaga uap dan air?
2. Bagaimana Revolusi industri 2.0: Revolusi teknologi?
3. Bagaimana Revolusi industri 3.0: Revolusi digital?
4. Bagaimana Revolusi industri 4.0: Cyber technology?
5. Bagaimana Revolusi industri 5.0: Era smart-society?
C. TUJUAN
1. Mengetahui Revolusi industri 1.0: Tenaga manusia tergantikan mesin
tenaga uap dan air
2. Mengetahui Revolusi industri 2.0: Revolusi teknologi
3. Mengetahui Revolusi industri 3.0: Revolusi digital
4. Mengetahui Revolusi industri 4.0: Cyber technology
5. Mengetahui Revolusi industri 5.0: Era smart-society
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Revolusi Industry 2.0 : Revolusi Teknologi
Ketika revolusi industry 1.0 ditandai dengan tergantikannya tenaga
manusia dengan mesin, maka revolusi industry 2.0 dimulai dengan
berkembangnya industrialisasi yang dimaknai dengan produksi massal.
Revolusi ini berlangsung sekitar tahun 1870-1914 atau sekitar akhir abad
ke-19 sampai dengan awal abad ke-20. Pada era revolusi 2.0 inilah
berkembang pula ilmu pengetahuan dan juga pembagian kerja, kelahiran
pengetahuan mengakibatkan muncul alat telekomunikasi dan transportasi
dan kelahiran pembagian kerja memunculkan disiplin ilmu manajemen
untuk meningkatkan produktivitas kerja. Revolusi ini dikenal dengan
revolusi teknologi, karena merupakan fase perkembangan industrialisasi
dengan sangat pesat, ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan
dan keilmuan modern. Nama-nama besar muncul di era ini, seperti
Thomas alfa Edison, nikola tesla, nielbohr, albert Einstein, dan lain
sebagainya.
Pada revolusi ini muncul pembangkit tenaga listrik dan juga motor
pembakaran dalam (combustion chamber). Masih teringat dengan jelas
bagaimana Henry Ford menghasilkan kendaraan saat energy mulai
dimanfaatkan dengan optimal. Di sisi lainnya, era industry 2.0 juga
mengenalkan ilmu manajemen yang kemudian menegaskan efisiensi
pembagian kerja, sehingga industry di bidang manufaktur berjalan dengan
sangat efektif. Pertemuan antara kelahiran mesin listrik ditunjang dengan
adanya pembagian kerja yang baik menyebabkan gelombang pertumbuhan
industrialisasi semakin meroket tajam dan ini berimbas pada
perkembangan perekonomian secara global. Dampak dari adanya revolusi
industry 2.0 ini menyebabkan kondisi militer pada perang dunia II. Maka
di era ini, terjadi perubahan signifikan dari kondisi kelompok masyarakat
agrasis menjadi kelompok masyarakat industry, yang ditandai dengan
adanya mass production (produksi massal). Revolusi ini banyak ditemui di
Inggris, Jerman dan Amerika.
4
C. Revolusi Industri 3.0 : Revolusi Digital
Jika pada revolusi industri 1.0 ditandai dengan adanya mesin uap
dan revolusi industri 2.0 ditandai dengan adanya listrik maka pada revolusi
industi 3.0 di tandai dengan teknologi informasi dan penggunaan
elektronika menggunakan otomatisasi produksi. Revolusi industri 3.0 lahir
pada awal 1970, kemunculan revolusi industri mengubah lagi peradaban
dunia jika pada revolusi sebelumnya mesin masih dikendalikan oleh
manusia maka pada revolusi insustri 3.0 sudah menggunakan sistem
otomatisasi yang dikontrol oleh Komputer. Sistem komunikasi yang telah
menggunakan teknologi digital membuat penyebaran akses informasi
semakin cepat. Dan pemanfaatan alat elektronika dan komputer pada
otomatisasi prokduksi merupakan bukti berkembangnya industry.
Revolusi ini dikenal dengan sebutan sebagai revolusi digital yaitu
mengubah pola relasi dan komunikasi masyarakat kontemporer yang
berimbas pada praktik bisnis digital agar tidak tertelan oleh waktu dan
zaman. Salah satu komputer yang pertama yang dikembangkan di era
perang dunia ke-2, merupakan mesin untuk memecah kode buatan Nazi
Jerman komputer tersebut bernama Collosus merupakan mesin raksasa
yang dapat diprogram sebesar ruang tidur yang tidak memiliki RAM dan
tidak bisa menerima perintah dari manusia dengan menggunakan
keyboard. Kemajuan teknologi yang berkembang dengan sangat pesat di
perang dunia ke-2 ditandai dengan adanya penemuan semikonduktor,
transistor dan integrated chip (IC) yang membuat komputer menjadi
semakin kecil daya listrik yang dibutuhkan juga semakin sedikit dengan
kemampuan yang sangat canggih. Sejak saat itu komputer mampu
menggantikan manusia untuk bisa mengoperasionalkan mesin produksi
karena sebelumnya manusia mempunyai peran sebagai operator dan lini
produksi dan mesin produksi.
Efek dari adanya revolusi industri 3.0 ini adalah, teknologi
menjadikan pabrik dan industri menjadi lebih kuat dari manusia karena
mesin lebih canggih dan memiliki kemampuan memproduksi lebih hebat
daripada manusia. Setelah datang era 3.0 manusia tidak memegang
5
peranan penting lagi atau pengangguran tenaga kerja menjadi suatu hal
yang tidak bisa ditolak, karena mesin lebih efektif dibandingkan dengan
tenaga manusia. Memproduksi produk ulang jatuh lebih mudah
dibandingkan sebelumnya karena dalam hitungan jam produk bisa
dihasilkan dan sangat berbeda ketika masih dilakukan dengan tenaga
manusia. Setelah revolusi industri 3.0 inilah manusia tidak lagi
mempunyai peran penting dan revolusi ini kemudian pelan-pelan berakhir
dan abad informasi kemudian dimulai di era 4.0.
6
dalam bisnis. Di era 4.0 tidak menjamin adanya keberlangsungan umur
perusahaan besar dan raksasa, akan tetapi menjamin keberlangsungan
perusahaan yang mampu bergerak cepat mengakomodir perusahaan
teknologi.
Misalnya di Indonesia go-jek mampu menumbangkan perusahaan-
perusahaan pemain lama di bidang transportasi go-jek menjadikan banyak
hal yang awalnya tidak terpikirkan tiba-tiba muncul dan menjadi inovasi
baru dalam dunia bisnis. Peran go-jek ini sangat besar dalam membuka
lapangan kerja, di sisi lain sistem sharing antara pengemudi dengan
penyedia layanan go-jek juga bisa diterima dengan baik. Gojek mampu
menjadi ikon di Indonesia untuk usaha-usaha sejenis yang digerakkan
dengan aplikasi online, go-jek juga turut mengenalkan profesi baru sebagai
ojol (ojek online) yang sebelumnya tidak ada di Indonesia.
Revolusi 4.0 mampu melahirkan berbagai macam bisnis kreatif
yang digerakkan oleh teknologi cerdas dan mampu mempermudah
manusia di berbagai lini kehidupan mereka perubahan-perubahan ini yang
disebut kemudian menimbulkan dampak positif bagi mereka yang
menyadari dan mengambil peran di dalamnya akan tetapi tidak jarang
banyak di antara masyarakat yang terpapar dampak negatifnya
dikarenakan ketidaksiapan mereka menghadapi era baru ini, revolusi ini
merupakan satu ceruk peluang baru bagi semua generasi yang bisa
memanfaatkan era ini, akan tetapi menjadi bumerang bagi siapapun yang
mengabaikan perubahan-perubahan yang ada.
7
efisiensi usaha contohnya seorang petani akan tergantikan dengan robot
maka tidak menutup kemungkinan, banyak aktivitas yang akan digantikan
oleh robot dan digunakan secara massal di era ini.
Melalui society 5.0, maka kecerdasan buatan diharapkan bisa
memperhatikan sisi kemanusiaan, sehingga manusia bisa menjalani
kehidupannya menjadi lebih bermakna. Transformasi jutaan dalam melalui
internet di segala bidang kehidupan diharapkan bisa menyelesaikan
problem sosial, sehingga terjadi keseimbangan ekonomi. Dalam industri
4.0 dikenal adanya cyber physical system (CPS) yaitu integrasi antara
fisikal sistem komputer dan network atau komunikasi, sedangkan dalam
society 5.0 merupakan penyempurnaan dari (CPS) menuju cyber physical
human sistem. Dimana manusia tidak hanya dijadikan objek (pasif
elemen), akan tetapi berperan aktif sebagai subjek (active layer) yang
bekerja bersama physical system dalam mencapai tujuan atau gold maka
interaksi antara mesin dan manusia sangat diperlukan.
Sentuhan antara manusia dan dimensi kemanusiaan dengan
teknologi juga ditandaskan oleh Reevany. Beberapa aspek akan
berkolaborasi di era 5.0, antara lain aspek fisik, digital, biologis serta
dilengkapi dengan hadirnya aspek spiritual. Maka tidak diragukan lagi
agama akan kembali masuk dan memimpin sains kembali. Menurut
Budiman menambahkan bahwa Indonesia akan mampu menghadapi era
5.0 diawali dengan perbaikan alur produksi material dari hulu ke hilir
desain ulang zona industri, akomodasi standar sustainability untuk
memperkuat daya saing global. Indonesia juga harus meningkatkan
kualitas sdm pembentukan ekosistem inovasi penerapan insentif investasi
teknologi, harmonisasi aturan dan kebijakan titik faktor penting lainnya
menyambut 5.0 adalah pemberdayaan UMKM pembangunan infrastruktur
digital dan menarik investasi asing.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN :
Revolusi industri adalah terjadinya perubahan yang sangat besar
terkait bagaimana cara manusia ketika mengelola dan memproduksi
sumber daya yang mereka miliki menjadi output yang mereka butuhkan
dan inginkan.
Revolusi industri 1.0 dimulai ketika saat itu tenaga manusia
digantikan oleh mesin pekerjaan yang berhubungan dengan bisnis dan
industri dikerjakan oleh manusia dan juga hewan.
Revolusi industri 2.0 dimulai dengan perkembangannya
industrialisasi yang dimaknai dengan produksi massal, pada revolusi ini
muncul pembangkit tenaga listrik dan juga motor pembakaran dalam
(combustion Chamber) di era ini juga mengenalkan ilmu manajemen yang
kemudian menegaskan efisiensi sehingga industri di bidang manufaktur
berjalan dengan sangat efektif.
Revolusi industri 3.0 ditandai dengan teknologi informasi dan
penggunaan elektronika menggunakan otomatisasi produksi, revolusi ini
muncul mengubah peradaban dunia jika pada revolusi sebelumnya mesin
masih dikendalikan oleh manusia, pada revolusi ini sudah menggunakan
sistem otomatisasi yang dikontrol oleh komputer yang disebut dengan
revolusi digital. Efeknya menjadikan pabrik dan industri menjadi lebih
kuat dari manusia karena mesin-mesin lebih canggih memiliki kemampuan
memproduksi lebih hebat daripada manusia.
Revolusi industri 4.0 merupakan industri yang berhubungan
langsung dengan digital yang cakupannya yaitu dari berbagai jenis
teknologi istilah ini disebut sebagai proyek dalam strategi teknologi
canggih yang mengutamakan komputerisasi, revolusi ini sudah menyentuh
dunia virtual di mana manusia,mesin dan data saling terkoneksi satu sama
lain di sebut dengan Industrial Internet of Things (IIoT).
9
Revolusi industri 5.0 merupakan suatu era di mana manusia dan
mesin saling bekerja sama untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
produksi. Melalui society 5.0 maka kecerdasan buatan diharapkan, dalam
industri 4.0 dikenal adanya cyber physical system (CPS) yaitu integrasi
antara fisikal sistem komputer dan network atau komunikasi. Sedangkan
dalam society 5.0 merupakan penyempurnaan dari CPS menuju cyber
physical human system.
B. SARAN
Demikian makalah ini kami susun, semoga penulis dan pembaca
dapat lebih memahami mengenai Revolusi Industri Dari Masa Ke Masa
dari makalah ini. Didalam makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat
kami butuhkan dalam kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Fauzia, Ika Yunia. 2021. Etika Bisnis Islam Era 5.0. Depok: PT RajaGrafindo
Persada.
https://www.researchgate.net/profile/Amalia-
Annisa/publication/348293276_Sejarah_Revolusi_Industri_dari_10_sampai_40/li
nks/5ff666cd92851c13fef3278d/Sejarah-Revolusi-Industri-dari-10-sampai-40.pdf
11