Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada industri sepeda motor di

Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2016, maka dapat diperoleh beberapa

kesimpulan untuk menjawab tujuan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis struktur industri sepeda motor di Indonesia,

konsentrasi rasio (CR4) tidak berpengaruh signifikan terhadap PCM. Rata-

rata CR4 dari industri sepeda motor di Indonesia selama tahun 2005 sampai

dengan tahun 2016 adalah sebesar 99,69 persen artinya dengan berdasarkan

pada kriteria oligopoli J.S. Bain termasuk ke dalam tipe pasar oligopoli ketat

di mana pasar ini terbentuk dikarenakan penggabungan pangsa pasar dari

empat perusahaan besar yang menghasilkan pangsa pasar sebesar 60 persen

sampai dengan 100 persen. Hasil struktur pasar tersebut menjelaskan bahwa

adanya tingkat konsentrasi yang tinggi, begitu juga perusahaan yang ingin

masuk ke dalam pasar (barriers to entry) cukup tinggi serta jenis produk

sepeda motor yang heterogen. Hal ini mempunyai kecerendungan ke arah

kolusi untuk menaikkan harga di atas harga normal. Saat ini, Pangsa pasar

sepeda motor Indonesia masih dikuasai oleh perusahaan merek Honda. Honda

memiliki pangsa pasar sekitar 72 persen, diikuti oleh Yamaha berkisar 24

persen, Suzuki sebesar 1,07 persen dan Kawasaki mempunyai pangsa pasar

113
sebesar 1,74 persen. Pangsa pasar yang tinggi merupakan salah satu indikator

adanya peningkatan dalam kinerja perusahaan.

2. Perilaku dalam industri sepeda motor di Indonesia memiliki strategi penjualan

yang berbeda-beda setiap perusahaan sepeda motor. Dalam melakukan

penjualan sepeda motor, ada perusahaan yang membuat iklan promosi di

televisi maupun surat kabar. Iklan tersebut diharapkan dapat meningkatkan

penjualan sepeda motor, selain itu dalam melakukan promosi sepeda motor

perusahaan Honda dan Yamaha menggunakan artis seperti pembalap MotoGP

seperti Marc Marquez yang mempromosikan Honda dan Valentino Rossi yang

mempromosikan produk Yamaha. Dalam analisis empat perusahaan terbesar

yang ada di Indonesia, strategi produk yang dilakukan industri sepeda motor

yaitu dengan diferensiasi produk yang berkualitas dan bermutu tinggi. Honda

memiliki kualitas mesin yang hemat bahan bakar dari dulu hingga sekarang

sehingga penjualan Honda pun lebih tinggi dari merek lain. Saat ini, Yamaha

juga menjual produk dengan hemat bahan bakar yang dinamai blue core.

Persaingan penjualan sepeda motor dengan kualitas tinggi antara Honda dan

Yamaha berlangsung sampai saat ini. Kawasaki pun berbeda dengan merek

lain, dengan menjual produk motor sport atau motor gede (moge)

penjualannya pun meningkat. Sementara itu, perusahaan merek Suzuki

mengalami penurunan penjualan dan juga berkurangnya diferensiasi produk

yang dilakukan perusahaan tersebut. Dalam analisis ini memungkinkan

terjadinya kolusi diantar dua perusahaan sepeda motor terbesar di Indonesia.

114
Hal ini disebabkan adanya pemusatan kekuatan pangsa pasar atau kesamaan

biaya, sehingga memungkinkan kolusi dilakukan. AISI yang merupakan

asosiasi industri sepeda motor di Indonesia telah menentukan tujuh kegiatan

yang harus dilakukan oleh para anggotanya untuk mencapai tujuan tersebut

sehingga dapat menghindari adanya kartel ataupun kolusi.

3. Dari segi kinerja industri, tingkat keuntungan industri (PCM) memiliki

hubungan positif dan signifikan dengan tingkat produktifitas dan efisiensi.

Sementara tingkat pertumbuhan memiliki nilai negatif dan tidak berpengaruh

signifikan terhadap PCM. Industri sepeda motor di Indonesia menerima

keuntungan (Price Cost Margin) dengan rata-rata sebesar 54,28 persen.

Sementara itu, efisiensi memiliki rata-rata sebesar 157,62 persen. Nilai

efisiensi yang tinggi menggambarkan perusahaan dalam industri sepeda motor

tersebut mengelola dengan baik dan para pekerja berusaha semaksimal

mungkin memproduksi unit sepeda motor. Sedangkan indikator pertumbuhan

penjualan sepeda motor mengalami fluktuasi. Adapun pertumbuhan penjualan

menurun drastis pada tahun 2006 sebesar -12,73 persen, dikarenakan adanya

kenaikan BBM akhir tahun 2005 sehingga berdampak pada penjualan sepeda

motor.

115
6.2 Saran

Dari kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat dituliskan untuk

peningkatan kinerja industri sepeda motor di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Industri sepeda motor di Indonesia memiliki struktur pasar oligopoli ketat, hal

ini karena adanya perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang sangat besar.

Disamping itu terdapat perusahaan yang memiliki pangsa pasar yang kecil

sehingga pemerintah perlu memerhatikan pola persaingan yang terjadi di

industri sepeda motor agar tidak terjadi perilaku-perilaku yang dapat

merugikan konsumen maupun perusahaan sepeda motor lainnya.

2. Terbentuknya pasar oligopoli dalam industri sepeda motor di Indonesia,

merupakan bentuk persaingan yang tidak sempurna. Hal ini memerlukan

pengawasan yang ketat dari Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU),

pemerintah, dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) agar tidak

muncul perilaku-perilaku yang tidak sehat seperti kolusi, yang dapat

merugikan konsumen dan juga beberapa perusahaan sepeda motor yang ada di

Indonesia. Dalam hal ini, pemerintah dan instansi yang terkait sebaiknya

melakukan kajian lebih mendalam untuk mendapatkan bukti-bukti yang

menguatkan perilaku tersebut, sehingga suatu saat nanti akan menemukan

cara-cara mengantisipasi perilaku ini dalam persaingan industri di Indonesia.

Selain itu, perusahaan – perusahaan-perusahaan yang ingin meningkatkan

pangsa pasar bisa memberikan inovasi terbaru dalam produknya. Begitu juga

116
dengan strategi harga maupun dalam melakukan promosi harus bisa membuat

konsumen tertarik pada produk tersebut, seperti PT Astra Honda Motor dan

PT Yamaha Industri Motor Mfg mempromosikan produknya dengan

menggunakan artis dari pembalap MotoGP. Kawasaki, Suzuki, dan

perusahaan merek lain pun diharapkan melakukan pengembangan maupun

riset untuk meningkatkan penjualan perusahaan tersebut.

3. Perusahaan yang termasuk dalam industri sepeda motor di Indonesia harus

meningkatkan kinerja perusahaannya melalui peningkatan efisiensi alokatif

dengan penggunaan sumber daya ekonomi yang efisien dan efektif, efisiensi

teknis yang digambarkan pada efisiensi internal di mana pengelolaan

perusahaan dengan peningkatan sumber daya manusia, pemerataan distribusi

penjualan sepeda motor di seluruh wilayah Indonesia, penggunaan kemajuan

teknologi dalam menghasilkan output, kualitas produk yang bermutu tinggi,

perluasan kesempatan kerja serta pencapaian keuntungan perusahaan. Bagi

penelitian selanjutnya, diharapkan menganalisis MES atau Minimum Efficient

Scale. MES dapat ditentukan besarnya pangsa pasar yang harus diperoleh

ketika perusahaan baru ingin masuk ke dalam pasar.

117

Anda mungkin juga menyukai