Anda di halaman 1dari 46

A.

SEPAK BOLA

1.Pola Penyerangan dan Pola Pertahanan

a. Pola Penyerangan
Tujuan utama dari permainan sepak bola adalah memasukan bola ke gawang lawan. Teknik
permainan yang tinggi dengan control bola yang baik, kerjasama yang terjalin rapi, semangat
yang tinggi, daya tahan yang prima dan factor keberuntungan menjadikan sebuah tim dapat
memenangkan pertandingan. Semua usahatersebut bertujuan untuk dapat menghasilkan
permainan yang baik sehingga dapat mencetak gol. Kemungkinan mencetak dapat mencetak gol
jika dapat melakukan pola penyerangan yang baik.
Penyerangan bertujuan untukmemasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya. Pola
penyerangan dapat dijalankan oleh suatu kesebelasan apabila mereka sedang mengendalikan
permainan di lapangan. Tajamnya serangan dapat menentukan keberhasilan kesebelasan tersebut,
baik secara individu maupun kerjasama tim. Selain itu, yang diperlukan dalammeyususn pola
penyerangan adalah sebagaiberikut:
1)Adanya pemain yang bertugas sebagai pengatur serangan.
2)Adanya pemain yang bertugas sebagai pembantu serangan.
3)Adanya pemain yang bertugas sebagai penembak utama untuk mencetak gol (gol getter).
4)Adanya pemain yang bertugas sebagai pemancing lawan bertahan, agar teman satu timdapat
menerobos ke daerah lawan.
Supaya pihak lawan mendapat tekanan, maka pola penyerangan yang digunakan harus dibuat
sedemikian rupa dengan kombinasi serangan yang bervariasi. Selain itu, penyerang harus
mencari titik-titik terlemah darilawan. Polapenyerangan dalam permainan sepakbola yang sering
digunakan adalah sebagai berikut:
1)Pola melakukan gerakan tersususn.
2)Pola bermain menghadapi pertahanan sekuat tembok.
3)Pola mencari ruang kosong.
Untuk dapat melakukan pola penyerangan yang baik dan dapat menghasilkan gol, maka
dibutuhkan adanya koordinasi antar pemain perlini, baik belakang, tengah maupun depan.
Karena keberhasilan sebuah tim dalam memenangkan suatu pertandinagn adalah keberhasilan
bersama semua pemain bukan keberhasilan individu pemain.
b. Pola Pertahanan
Pertahanan bertujuan untuk merampas bola dan mempertahankan wilayah, sehingga tidak terjadi
gol. Pertahanan dapat dijalankan ketika sedang mendapatkan tekanan dari lawan (pressing).
Berdasarkan cara melakukannya, pertahanan dapat dibedakan menjadi:
1)Pola pertahanan dengan “ Man to Man “
Man to man artinya cara bertahan satu lawan satu yang dilakukan didaerah pertahanan. Setiap
pemain yangmasuk kedaerah. Yang dijaga harus dikawal denganketat kemanapun dia bergerak
didalam daerah yang harus dipertahankan. Jika pemain penyerang keluar dari daerah yang
dijaganya, maka menjaga bukan tugasnya lagi. Akan tetapi, penjaga tersebut harus selalu siap
dan waspada terhadap kemungkinan adanya pemain lain yang masuk kedaerah yang dijaganya.
Pola pertahanan dapat diterapkan jika para pemain mempunyai teknik dan fisik yang baik dan
prima.
2)Pola pertahanan daerah ( Zone Marking)
Pola pertahanan Zone Marking adalah bertahan di aderahnya sendiri dengan cara membentuk
formasi. Prinsip pertahanan zone marking adalah sebagai berikut:
a)Dibutuhkan kerjasama tim yang baik.
b)Dapat menghambat gerakan pemain penyerang.
c)Mengamankan daerah pertahanan dari tekanan serangan lawan.
d)Pola pertahanan harus berlapis sehingga sulit ditembus penyerang lawan
e)Pola penyerangan harus membentuk formasi yangkokoh.
f)Pertahanan harus dapat mendorong pemain lawan untuk kembali kedaerah sendiri.
3)Pola pertahanan Kombinasi “ Man to Man & Zone Marking”
Pola pertahanan ini adalah pola pertahanan yang paling kompleks. Artinya setiap pemain
menjaga lawannya dan dengan tiba-tiba berpindah tempat.kemudian tugasnya diserahkan kepada
temannya yanglebih dekat. Pertahanan ini akan berhasil dengan baik apabila ada koordinasi antar
pemain dan ada tanggung jawab pemain perlini akan daerahnya masing-masing.

2.Perwasitan Dalam Sepak Bola


a. Syarat-syarat Menjadi Wasit
Untuk menjadi wasit harusmemenuhi persyaratan sebagai berikut:
1)Berbadan sehat menurut keterangan dokter (tidak berkacamata, tidak buta warna, dan
penglihatan baik.
2)Umur antara 24 sampai 40 tahun.
3)Berijazah SMA atau sederajat.
4)Memahami dan melaksanakan janji wasit
5)Mengetahui dan memahami peraturan sepak bola dengan baik.

b. Perlengkapan wasit
1)Perlengkapan pakian dan sepatu bola yang lengkap.
2)Peluit
3)Notes dan alat tulis
4)Pencatat waktu (jam, stop watch)
5)Koin untuk undian.
6)Kartu merah dan kartu kuning.

c. Kerjasama Antara Wasit, Hakim Garis, dan Wasit Cadangan


Dalam memimpin suatu pertandingan wasit dibantu oleh 2 orang hakim garis dan 1 wasit
cadangan. Tugas dan kewenangan yang diberikan kepadanya dimulai setelah memasuki
lapanganpermainan. Wasit dan hakim garis harus saling bekerjasama yang baik dalam
menjalankan tugasnya, supaya pertandingan dapat berjalan dengan baik dan lancer. Berhasil atau
tidaknya seorang wasit dalam memimpin tergantung dari kerjasama pengadil dilapangan
tersebut.
1)Tugas Seorang Wasit
a)Menegakkan dan menjalankan peraturan.
b)Membuat putusan yang memihak pada tim yang membuat pelanggaran.
c)Membuat catatan jalannya pertandingan.
d)Memberikan tendangan bebas langsung atau tidak langsung.
e)Memberikan hukuman tendangan (penalty kick).
f)Memberikan teguran dan peringatan pada pemain yangmembuat pelanggaran.
g)Menghentikan permainan untuk sementara atau seterusnya.
h)Menentukan bola sesuai dengan syarat atau standar tidak.
2)Tugas Hakim Garis
a)Membantu tugas wasit dengan berpegang teguh pada peraturan-peraturan yang berlaku.
b)Memberi isyarat kepada wasit dalam hal-hal sebagai berikut:
•Menentukan arah bola (trow in, corner kick, goal kick)
•Menentukan seorang pemain off-side atau tidak.
3)Tugas Wasit Cadangan
a)Menggantikan wasit atau hakim garis apabila ada yang berhalangan.
b)Mengurusi pergantian pemain.
c)Memberi isyarat padawasit jika pertandingan sudah selesai.
d)Mengatur official adan pemain pangganti.
e)Menerima isyarat dari wasit tentang penghentian pertandingan.
f)Memberikan pendapatnya bila diminta oleh wasit utama.
d. Posisi Wasit dan Hakim Garis
Agar wasit dapat mengamati pertandingan dengan cermat,maka wasit dan pembantu wasit perlu
menempatkan diri di tempat yang benar, sehingga semua kejadian penting dapat diamati dengan
baik. Kejadian itu seperti; permulaan pertandingan, tendangan sudut, tendangan gawang,
tendangan hukuman, dll.
e. Isyarat-Isyarat Wasit dan Hakim Garis
Isyarat ialah suatu tanda berkenaan dengan permainan. Dalampermainan sepak bola isyarat
tersebut dapat diberikan oleh wasit atau hakim garis, atau wasit pengganti.
1)Isyarat Wasit
Isyarat wasit dapat berupa peluit dan gerakan tangan, yaitu:
a)Bunyi Peluit
Bunyi peluit dari wasit umunya ada 2 macam yang didasarkan atas tujuan atau keguanaannya.
Bunyi peluit dua kali pendek yang diikuti panjang, ini digunakan wasit sebagai isyarat dalamhal-
hal sebagai berikut:
•Agar para pemain siap untuk memasuki lapangan permainan.
•Permainan dalam babak 1 selesai.
•Permainan dalam babak 2 selasai.
Bunyi peluit panjang satu kali,ini digunakan wasit sebagai isyarat dalam hal-hal berikut:
•Permainan dapat dimulai.
•Penghentian permainan untuk sementara karena ada kejadian
-Terjadi pelanggaran atas peraturan permainan.
-Bola keluar lapangan.
-Terjadi gol.
-Ada pemain yang cidera.
-Gangguan oleh cuaca atau penonton.
b)Gerakan Tangan
Untuk lebih memperjelas keputusannya isyarat wasit yang berupa bunyi peluit akan diikuti
dengan gerakan tangan sebagai isyarat. Isyarat tangan itu diantaranya:
•Mengankat salah satu tangan lurus ke atas baik tangan kanan atau kiri berarti “ terjadi
pelanggaran dengan hukuman tendangan bebas tidak langsung “.
•Mengangkat kedua tangan didepan dada menghadap kebawah dan digerakkan menyilang berarti
“ tidak terjadi pelanggaran “.
•Kedua tangan menggantung sejajar disamping badan dengan telapak tanganmenghadap kedepan
selanjutnta digerakan ke depan berarti “ meminta pemain untuk mundur ke belakang “.
•Salah satu tanganmenunjuk titik tengah berarti “ terjadi bola masuk kegawang/gol secara sah”.
•Salah satu tanganmenunjuk ke suatu tempat,sedang tangan yanglain menunjuk ke suatu arah,
berarti “ menunjukkan tempat terjadinya pelanggaran dan arah bola “.
•Pada permulaan permainan wasit mengangkat salah satu tangan kea rah hakim garis dan
pemain, berarti “ meminta yang bersangkutan siap untukmemulaipertandingan “.
2)Isyarat Hakim Garis
Untuk memberikan isyarat hakim garis menggunakan bendera. Isyarat itu adalah:
a)Mengangkat bendera lurus ke atas, berarti “ memberitahu kepada wasit untuk menghentikan
permainan, karena bola keluar atau ada kejadian ataupun terjadi pelanggran, dengan
menunjukkan bendera kearah tempat tersebut.
3)Isyarat Wasit Cadanagan
Isyarat dari wasit cadangan diberikan dari luar lapangan.isyarat itu antara lain:
a)Adanya pergantian pemain
b)Memberitahukan sisa waktu pertandingan
f. Isyarat-Isyarat Wasit Dalam Pertandingan

B.BOLA VOLY

1.Pola Penyerangan dan Pola Pertahanan


a. Pola Penyerangan
Pola penyerangan adalah suatu siasat yang dipergunakan dalam suatu pertandingan untuk
mencari kemenangan secara sportif. Bentuk taktik penyerangan maupun pertahanan mencakup
taktik individu maupun kelompok. Taktik penyerangan diartikan sebagai siasat yang
mengharuskan regu lawan bertindak menuruti regu yang menjalankan penyerangan. Prinsip
penyerangan adalah usaha untuk mematikan bola dilapangan lawan dengan jalan apapun yang
diperkenankan dalam peraturan permainan.
Langkah-langkah menyusun suatu pola penyerangan adalah sebagai berikut:
•Menaganalisis situasi pertandingan sesuai dengan kondisi lawan dan alam sekitar.
•Proses pemecahan mental dalam suatu taktik yang akan dikerjakan.
•Tindakan gerakan secara otomatis terhadap hasil keputusan yang diambil.
•Adaptasi dengan lingkungan sekitar.
•Survey pertandingan tentang system yang digunakan
.
1) Melindungi Penyerang (cover)
Cover adalah suatu proses serangan dari pemain penyerang yang melambung kembali dari block
(block) bendungan pihaklawan harus diterima oleh pemain seregunya yang bersama-sama telah
mempersiapkan diri untuk membela dan membentuk pertahanan.
Tujuan dari mengcover penyerang adalah mengcover seluruh lapangan terhadap segala bola yang
dilambungkan kembali dari block pihak lawan. Jarak antara kelompok-kelompok yang
berkumpul disekitar penyerangan bergantung dari:
•Lambungan pss dari setter (pengumpan)
•Kualitas block pihak lawan
•Arah lajunya yang dipukul oleh penyerang

2)Teknik-teknik Penyerangan
Smash merupakan suatu keahlian yangpenting untuk mendapatkan angka. Seorang pemain yang
pandai melakukan smash atau dengan istilah asing disubut smasher harus memiliki kegesitan,
pandaimelompat, dan mempunyai kemampuan memukulbola dengan keras.
Ada empat jenis smash, antara lain:
•Frontal smash (smash depan)
•Frontal smash dengan twist (smash depan dengan memutar)
•Samsh dari pergelangan tangan
•Dump (smash pura-pura)

Dalam melakukan smash ada 4 tahap gerakan yangharus diperhatikan antara lain, sebagai
berikut:
•Tahap pertama : run-up (lari menghampiri)
•Tahap kedua: take-off (melompat)
•Tahap ketiga: hit (memukul)
•Tahap keempat: landing (mendarat)

b. Pola Pertahanan
Pola pertahanan mempunyai arti bahwa pemain bertahan dalam keadaan pasif menerima
serangan, dengan harapan regu lawan membuat kesalahan dari penyerangannya. Taktik bertahan
harus mempunyai prinsipagar dengan pertahan itu regunya dapat menyerangkembali regu lawan.

1)Pola Bendungan Berteman


Seorang pemain dapat digolongkan sebagai pemain defensive yang baik, jika mampu bertahan
dan mengimbangi smash-smash pihak lawan. Pertahanan mencakup 2 aspek, yaitu: menerima
smash lawan dan melindungi dengan block. Jenis-jenis pertahanan yang paling penting adalah
harus menerima bola dengan kedua belah lengan pada posisi berdiri.

2)Taktik-Taktik Bendungan (block)


Block dansistem pertahanan harusmampubekerja sama dengan baik jikaingin mengalahkan
penyerangan yang mematikan daripihak lawan. Block yang sering digunakan dalam permainan
bola voli adalah sebagai berikut:
a)Bendungan Satu Pemain
Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan yang sangat cepat, cermat dan
kuat, sehingga pihak bertahan tidak mempunyai kesempatan sama sekali untuk membantu teman
melakukan block.
b)Bendungan Dua Pemain
Block jenis ini digunakan jika lawan memainkan penyerangan dengan ketepatan sasaran,
sehingga pihak bertahan masih mempunyai kesempatan untuk membantu teman melakukan
block.
c)Bendungan Tiga Pemain
Block jenis ini digunakan jika menghadapi lawan yang tangguh memainkan penyerangan dengan
samsh-smash yang tajam,keras dan menungkik. Sehingga diharapkan dengan adanya block yang
banyak penyerangan dapat digagalkan.
2.Perwasitan Dalam Bola Voli

a. Syarat-Syarat Menjadi Wasit Bola Voli

1)Seorang wasit harus berbadan sehat danmemiliki fisik yang normal.


2)Mempunyai bakat untuk menjadi seorang wasit.
3)Senang terhadap permainan bola voli.
4)Berpendidikan serendah-rendahnya lulusan SMA.
5)Berumur antara 20 – 40 tahun.
6)Mempunyai dedikasi yang baik.
7)Harus menjadi anggota salah satu perkumpulan bola voli.

b. Pakian Wasit

1)Bercelana putih.
2)Baju kaos putih polos berkrah.
3)Sepatu karet putih
4)Mamakai badge wasit yang sesuai dengan klasifikasinya.

c. Tugas, Kewajiban, dan Wewenang Wasit

1)Tugas seorang wasit bola voli adalah sebagai berikut:


•Memimpin pertandingan agar dapat berjalan dengan lancer.
•Meningkatkan keterampilan dan kemampuan serta pengetahuan tentang perwasitan bola voli.
•Menyebar luaskan peraturan permainan bola voli di masyarakat.
•Meningkatkan mutu perwasitan di masyarakat pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

2)Kewajiban dan Wewenang Wasit:


•Wasit berkewajiban memimpin pertandinagn bola voli baik ditingkat cabang, daerah, nasional
maupun tingkat Internasional.
•Seorang wasit tidak berhak memimpin pertandingan di atas klasifikasi sertifikat yang
dimilikinya.

3)Tanggung Jawab Wasit 1


a)Sebelum Pertandingan
•Memeriksa keadaan lapangan permainan dan perlengkapan pertandingan.
•Melakukan undian untuk menentukan hak servis pertama dan penempatan lapangan.
•Mengawasipemenasan kedua regu.
b)Selama Pertandingan
•Berhak untuk menentukan kesalahan yang terjadi selama permainan, missal (servis, passing,
smash,block).
•Harus dapat memimpin jalannya pertandingan dengan baik (netral), yaitu tidak memihak
sebelah dan dapat menyelesaikan jika ada masalah selama pertandingan.
c)Sesudah Pertandingan
•Wasit mengesahkan skor dengan menandatangani daftar skor hasil permainan.

4)Tugas Wasit II
Wasit II merupakan pembantuwasit I dan dapat menggantikannya, mewakilinya serta
menkalankan tugas wsit I pada keadaan yang memaksa. Tugas wasit II adalah sebagai berikut:
•Mengawasi posisi pemain selama pertandingan berlangsung.
•Mengawasi perilaku pemain di bands cadangan.
•Mengawasi jumlah time-out.
•Menolak pengajuan time-out yang tidak sesuai, dan mengawasi jangka waktu pelaksanaannya.
•Menetapkan diperlukannya atau tidaknya lapangan dibersihkan.

5)Hakim Garis (linesmen)


Tugas hakim garis dalam permainan bola voli adalah mengawasi masuk tidaknya alur bola
selama pertandingan berlangsung. Pada pertandingan Internasional diwajibkan ada 4 hakim
garis, sedangkan pada pertandingan Nasional diperkenankan menggunakan 2 hakim garis. Hakim
garis bertanggungjawab memberikan isyarat mengenai yang menjadi wewenangnya.
d. Isyarat-Isyarat Tangan Wasit dan Pembantunya

C.Bola Basket

1.Pola Peyeranagn dan Pola Pertahanan

a. Pola Penyerangan
Pola penyerangan dalampermainan bola basket adalah usaha yang dijalankan untuk menerobos
daerah pertahanan lawan, sehingga dapat membuahkan hasil atau angka. Pola-pola penyerangan
adalah sebagai berikut:

1)Penyerangan Bebas
Penyerangan bebas adalah penyerangan tanpabola yang sangat bergantung dari penguasaan
teknik, taktik dan kesempurnaan fisik setiap anggota tim yang baik. Meskipun bebas, namun
penyerangan ini harus tetap ada koordinasi dan kerjasama antar pemain, sehingga terwujud
adanya saling pengertian tiap pemain.
2)Penyerangan Kilat
Dasar penyerangan kilat adalah dengan 2 atau 3 operan harus sudah melakukan tembakan.
Serangan kilat merupakan usahauntukmemperoleh posisi tembakan,pada saat lawan belum
sempat menempati posisi jaganya. Serangan kilatmerupakan senjatayang sangat baik untuk
menghancurkan pertahanan lawan.
3)Penyerangan Kilat Berpola
Serangan kilat berpola dimulai dengan adanya situasi-situasi tertentu,misalnya; dari bola loncat,
lemparan kedalam, dll.

4)Penyerangan Berpola
Penyerangan berpola adalah penyerangan dengan mengatur setiap pemain yang mempunyai
tugas-tugas tertentu dan menguasai jalur-jalur gerakan.pergerakan pemain dan boladitentukan
dengan pasti,sehingga tim memperoleh serangan-serangan yangteratur dan sangat menghemat
tenaga. Penyerangan berpola sangat baik dilakukan bilasetiap pemain sukar menembus
penjagaan lawan, sertausaha-usaha untuk memperlambat permainan.

Dasar-dasar yang perlu diperhatiakan dalam membuat pola:


•Ada seorang pengatur serangan.
•Ada seorang pengaman.
•Ada seorang atau beberapa orang penembak
•Ada seorang yang menutupi daerahbila tembakan gagal.
Pedoman untuk membuat pola penyerangan dalam menghadapi daerah pertahanan lawa:
•Ingat dasar-dasar membuat pola
•Buat sedemikian rupa, sehingga memecahkan perhatian dan kosentrasi pemain lawan
•Ada pengatur yang hilir mudik dibawah basket lawan
•Ada penekan pada daerah tertentu yang berpindah-pindah tempat
•Pilihlah pemain yang mampu melakukan tembakan jarak sedang, atau jarak jauh.
•Pilihlah pemain yang mahir oper-mengoper bola-bola cepat

Macam-macam jenis (adegan-adegan) pola penyerangan adalah sebagai berikut:


1)Adegan 1-3-1 (pola diamond)
Adegan diamond sangat buntuk penyerangan terhadap pertahanan daerah maupun pertahanan
satu lawan satu.
2)Adegan 1-2- 1 (pola ault mann)
Adegan ault mann dapat diterapkan apabila suatu regu tidak mempunyai pemain jangkung.
3)Adegan 2-3 (pola reverse)
Adegan reverse diperlukan untukpenyerangan terhadap pertahanan satu lawan satu. Kemahiran
memotong dan membayang serta kelincahan sangat dibutuhkan dalam melakukan pola
penyerangan ini.
b. Pola Pertahanan
Pola pertahanan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka menghalau
serangan lawan. Unsure-unsur pelaksanaan pola pertahanan adalah sebagai berikut:

1)Sikap Jaga
2)Gerakan Kaki Dalam Langkah Ketika Melakukan Pertahanan
3)Dasar-Dasar Umum Dalam Penjagaan
Penjaga harus berdiri diantara lawan dan ring basket.
4)Posisi Jaga dan Pembagian Daerah
Posisi jaga dengan mempertimbangkan daerah, kemampuan dan penguasaan penyerang.
5)Pertahanan Bersama

Macam-mavam bentuk pertahanan berrsama antara lain sebagai berikut:


a)Pertahanan daerah
Pada pertahanan daerah setiap pemain diberi tugas menjaga daerah tertentu. Bila tim mempunyai
pemain-pemain yang tinggi besar tapi lamban gerakannya maka pertahanan daerah sangat
menguntungkan bagi tim tersebut. Akan tetapi pertahanan daerah ini juga ada kelebihan dan
kekurangannya, yaitu:
KELEBIHANNYA
1.sangat baik untuk melawan tim yang lemah dalam mengelolah bola
2.sangat baik untuk melawan tim yangmenggunakan penyerangan berpola
3.mematikan penyerangan penembak dengan memoros
4.menghindari kesalahan perorangan
5.sangat baik untuk melawan penyerangan denganmenggunakan pemain penggiring yang
terampil
6.sangat baik untuk melawan pemain pemotong-pemotong yang terampi

KEKURANGAN
1.apabila lawan menggunakan pola penyerangan kilat
2.bila lawan terampil oper-mengoper dengan cepat
3.bila lawan menembak dari jarak jauh atau sedang dengan terampil
4.perhatian pemain terpecah terhadap 2 lawan atau lebih
5.ada aderah-daerah lemah (tidak terjaga)
b)Pertahanan satu lawan satu
Pertahanan satu lawan satu adalahpertahanan dengan menugaskan setiap pemain untuk menjaga
seorang lawan. Macam-macam pertahanan ini meliputi:
•Pertahanan satu lawan satu dengan tetap
Pertahanan satu lawan satu dengan tetap artinya penjaga harus tetap menjaga seorang pemain
lawan kemanapun ia bergerak
•Pertahanan satu lawan satu dengan ganti jaga
Pertahanan ini dilakukan apabila terjadi pembayangan, maka segera pemain penjaga
mengadakan pergantian penjagaan.
•Pertahanan satu lawan satu dengan penolong
Maksud dari pertahanan ini adalah apabila dalam penjagaan satu lawan satu terjadi kebobolan
dari salah seorang penjaga, maka salah seorang penjaga terdekat menolong untuk menututp
pemain yangmenerobos sampai penjaga yang kebobolan tadi siap untuk menjaganya kembali.
2.Perwasitan Dalam Bola Basket
a. Klasifikasi Wasit
Wasit bola basket ditentukan oleh PERRBASI, dibantu oleh komisis wasit. Hak dankewajiban
komisi wasit adalah; menatar, mengangkat, menghentikan wasit dari tingkat C sampai A,
danmengusulkan para wasit untukmengikutiujian wasit Internasional.klasifikasi wasit PERBASI
terdiri atas:
1)Wasit anggota (C)
2)Wasit daerah (B2)
3)Wasit wilayah (B1)
4)Wasit Nasional (A)
5)Wasit Internasional
b. Perlengkapan Wasit
Perlengkapan wasit dalam permainan bola basket adalah sebagai berikut:
1)Peluit
2)Celana panjangberwarna abu-abu
3)Kemeja atau kaos abu-abu
4)Sepatu basket
c. Tugas dan Kewajiban Wasit
Pertandingan bola basket dipimpin oleh 2 orang wasit, kewajiban dan kekuasaannya adalah
sebagai berikut:
1)Melaksanakan bola loncat pada tiap babak
2)Memeriksa dan mengesahkan semua perlengkapan alat pertandingan
3)Menetapkan jam permainan yang resmi
4)Melarang pemain menggunakan acecoris yang membahayakan
5)Berhak menghentikan permainan bila keadaan menghendaki
6)Secara mutlak berhak memutuskan dalam permainan
7)Memeriksa dan mengesahkan angka dalam daftar angka tiap akhir babak

D.Renang

Renang Gaya Bebas

1. Sejarah

Manusia sudah berenang gaya bebas sejak zaman kuno. Didunia Barat, gaya bebas
diperlombakan pertama kali pada tahun 1844 di London. Perenang dari Suku Indian dengan
mudah mengalahkan perenang dari Inggris. Walaupun demikian, pria Inggris waktu itu
menganggap gaya bebas tidak elegan, karena banyak memercikan air kesana-kemari. Dalam
lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada. Sewaktu pergi ke Argentina
antara tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya bebas dari
penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda,
namun tahun 1873 adalah angka tahun yang paling sering dikutip. Namun di Inggris Trudgen
memakai gerakan kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan gerakan kaki lurus melecut
naik turun seperti gaya bebas yang dikenal orang sekarang ini. gaya renang campuran yang
diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya Trudgen.
Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond ( Dick ) Cavill, putra dari
instruktur renang Inggris “Profesor frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879.
Frederick Cavill memiliki 6 anak laki-laki yang semuanya perenang mahir, Ernest, Charles,
Percy, Arthur (Tums), dan Richmond (Dick). Ketika Dick dan Tums sedang mengembangkan
gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang berenang dengan gerakan kaki lurus
melecut naik turun. Wickham adalah orang Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam
kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavillmemenangi lomba renagn 100 yard dengan
catatan 58,8 detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah salah satu
anggota keluarga Cavill, “ seperti merangkak ( crawl ) didalam air". Dikemudian hari, gaya
renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya krol ( crawl ).
Pada tahun 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang
mengadakan tour di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles
Daniels memutuskan untuk menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieren. Gaya
krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya bebas seperti dikenal orang sekarang.

2. Sikap Tubuh
Posisi tubuh pada saat berenang adalah streamline atau sejajar sedatar mungkin dengan
permukaan air. Tubuh harus berputar pada garis pusat atau sumbu rotasinya.

3. Gerakan Tungkai
Gerakan tungkai dilakukan dengan naik turun pada bagian yang vertikal, bergantian antara
tungkai kanan dan kiri. Gerakan dimulai dari pangkal paha, dan gerakan menendang tekuk pada
lutut, kemudian luruskan pada akhir tendangan. Gerakan ke atas dilakukan dengan gerakan lurus.

4. Gerakan Lengan

ayunan keluar dari air.


Terdiri atas dua gerakan :
a. Gerakan recovery , gerakan lengan selama diluar air yaitu memindahkan telapak tangan saat
keluar dari air untuk dibawa kedepan kepala dan masuk kedalam air.
Gambar :

b. Gerakan mendayung yang terdiri atas gerakan dorong. Gerakan ini dimulai dari ujung jari
tengah menyentuh air sampai dengan selesai melakukan

5. Pernafasan
Pernafasan dilakukan ketika lengan digerakan keluar air, saat tubuh dalam posisi miring dan
kepala berpaling ke samping. Posisi kepala jangan diangkat keatas, tetapi hanya tolehkan kearah
samping kanan atau kiri.

6. Koordinasi Renang Gaya Bebas


Pergerakan dimulai dari posisi mengapung telungkup, dengan posisi kaki diayunkan.
Ayunkan kedua kaki bergantian keatas dan kebawah secara terus menerus. Ayunkan tangan kiri
kedepan untuk masuk kembali kedalam air, sedangkan tangan kanan digerakan naik
kepermukaan air. Pada saat itu, gerakan kepala kekanan atau kekiri untuk mengambil nafas. Saat
itu tolehkan kepala untuk mengambil nafas. Ulangi langkah-langkah tersebut dengan tetap selalu
menggerakkan kaki keatas dan kebawah.
7. Gambar Renang Gaya Bebas
7.a. Renang gaya bebas

7.b. gerakan tungkai dan lengan saat berenang gaya bebas

B. Renang Gaya Dada

1. Sejarah
Manusia sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan dalam lukisan di
Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir Barat Daya. Gerakan kaki gaya dada diperkirakan meniru
berenang katak . Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan
di Babilonia.
Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman bernama Nicolas
Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku
bukan untuk mempromosikan berenang, melainkan untuk mengurangi bahaya tenggelam.
Meskipun demikian, buku tersebut berisi cara belajar gaya dada.
Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisedech Thevenot menulis buku The Art of
Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini.
salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.
Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagaian besar perenang memakai gaya
dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah perenang suku Indian ikut serta.
Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian berenang gaya bebas.
Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih senang berenang gaya dada.
Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai orang pertama
yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu diseberanginya dengan
gaya dada selama 21 jam 45 menit.
Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor
gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor
gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.

2. Sikap Badan
Setiap kali tubuh melakukan luncuran diusahakan posisi tubuh lurus dengan permukaan air,
lengan lurus ke muka badan diluruskan ke depan dan kedua kaki lurus ke belakang.

3. Gerakan Tungkai
a. Posisi badan sejajar dengan kolam, kedua tungkai lurus dan rapat.
b. Tarik tumit ke arah pinggul dengan meliput lutut.
c. Memutar pergelangan kaki ke samping sehingga telapak kaki siap untuk mendorong keluar.
d. Telapk kaki didorong kesamping dengan tenaga yang kuat sambil memutar pergelangan
kaki.
e. Dorongan dilakukan dengan serentak dan dengan melecutkan kedua ujung telapak kaki.
f. Setelah melecutkan kedua ujung telapak kaki, tungkai kembali lurus, posisi tubuh sejajar
dengan permukaan air.

4. Gerakan Lengan
a. Berdiri dengan kaki kangkang, bungkukan badan hingga rata-rata air, dan kedua tangan
lurus kedepan.
b. Jari-jari tangan rapat tetapi tidak kaku.
c. Tarik tangan ke samping melebihi bahu di bawah permukaan air dengan siku lebih tinggi
dari tangan.
d. Tarik kedua tangan sampai membuat seperempat lingkaran sampai kedua tangan berada di
bawah dada.
e. Dekatkan kedua siku di bawah dada, kedua tangan didorongkan serentak kedepan sampai ke
posisi semula.

5. Teknik Pengambilan Nafas


Pada saat tangan ditarik ke arah dasar kolam, kepala diangkat ke atas permukan air. Pada saat
kedua tangan di bawah dada, ambil nafas melalui mulut. Kemudian kedua tangan lurus dan
kepala ikut lurus sambil membuang nafas dengan mulut

C. Renang Gaya Punggung


1. Sejarah

Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali
diperlombakan di Olimpiade Paris tahun 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua
yang diperlombakan setelah gaya bebas. Pada tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai
nomor baru renang Olimpiade.

2. Sikap Badan

Sikap badan pada renang gaya punggung , yaitu tidur telentang dengan posisi streamline,
dengan badan terapung.

3. Gerakan Kaki

Gerakan kaki padang renang gaya punggung sama dengan gerakan kaki pada renang gaya
bebas, bedanya badan dalam keadaan terbalik.

4. Gerakan Lengan
Dalam proses gerakan lengan renang gaya punggung ada tiga fase, yaitu fase menarik, fase
mendorong, dan fase istirahat.
Bentuk-bentuk latihan gerakan lengan adalah sebagai berikut.
a. Latihan gerakan lengan di darat.
b. Latihan gerakan lengan sambil meluncur.
c. Latihan gerakan lengan sambil memakai pelampung di bagian perut

5. Gerakan Pengambilan Nafas

Walaupun pengambilan nafas bisa dilakukan sewaktu-waktu, namun yang paling baik adalah
mengambil nafas saat satu lengan istirahat dan mengeluarkan nafas saat istirahat.

6. Gambar Renang Gaya Punggung

D. Renang Gaya Kupu – Kupu

1. Sejarah
Pada akhir tahun 1933, perenang Amerika serikat bernama Henry Myers berenang gaya kupu-
kupu di perlombaan renang Brooklyn Central YMCA. Gaya kupu-kupu merupakan hasil
pengembangan gaya dada. Pelatih renang David Armbruster dari Universitas Iowa meneliti
masalah hambatan air sewaktu berenang gaya dada. Pada tahun 1934, Armbruster diduga telah
memperbaiki metode mengayunkan lengan ke depan sewaktu berenang gaya dada. Armbruster
menyebut gaya “baru” tersebut sebagai gaya “kupu-kupu”. Walaupun gaya kupu-kupu sulit
dipelajari , perenang gaya kupu-kupu bisa berenang lebih cepat. Pada tahun berikutnya (1935),
perenang Jack Sieg dari Universitas Iowa mengembangkan teknik menendang seperti sirip ekor
ikan, Sieg berenang dengan tubuh dimiringkan ke salah satu sisi. Ia menyebut tendangannya
sebagai “tendangan sirip ekor lumba-lumba”. Armbruster dan Sieg lalu bersama-sama
mengembangkan kedua teknik ini menjadi gaya renang yang sangat cepat. Satu ayunan lengan
kupu-kupu dipadu dengan dua tendangan lumba-lumba. Richard Rhodes mengklaim bahwa
Volney Wilson adalah orang yang menciptakan “ tendangan lumba-lumba” setelah mempelajari
gerakan ikan. Volney Wilson mencoba gerakan barunya di penyaringan wakil Amwrika Serikat
untuk Olimpiade 1938. Hasilnya, Wilson terkena diskualifikasi.

2. Sikap Badan
Sikap badan naik- turun secara vertikal dan meliuk-liuk seperti halnya ikan lumpa-lumba yang
sedang berenang.

3. Gerakan Tungkai
Menggerakkan kedua kaki sedikit keatas permukaan air secara bersamaan dan
menjatuhkannya bersamaan pula.

4. Gerakan Lengan
Gerakan kedua tangan ke bawah bersamaan.
5. Gerakan Pengambilan Nafas
Pada saat gerakan tangan kebawah inilah, waktu yang tepat untuk sedikit menaikkan kepala
ke atas untuk mengambil nafas. Gerakan kaki dan tangan secara bergantian

1. OLAHRAGA RENANG

1.1 Sejarah Renang


Renang telah dikenal sejak zaman prasejarah. Dari gambar-gambar yang berasal dari zaman
batu diketahui adanya gua-gua bagi para perenang di dekat Wadi Sora sebelah barat daya Mesir.
Gambar-gambar yang ada di dalam gua nampak menunjukan gaya dada atau gaya anjing
mengayuh, meskipun bisa jadi ia mungkin menunjukan gerakan yang berkaitan dengan prosesi
ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang.
Gua ini juga digambarkan pada film English Patient Stempel lilin Mesir yang bertanggal
antara 4000 dan 9000 tahun SM, menunjukan empat perenang yang diyakini berenang dengan
variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul
Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yang menunjukan variasi dari gaya dada.
Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan
berasal dari sekitar 4000 tahun SM. Gambar timbul Nagoda juga menunjukan perenang yang
berasal dari 3000 tahun SM. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi
memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga
dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun SM menunjukan variasi dari
gaya bebas. Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan Masyarakat
Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mozaik di
Pompeii.
Ada juga beberapa yang menyinggung para perenenang dalam naskah kuno Vatikan,
Borgian dan Bourbon. Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan
Olympiade kuno, namun mempraktekan olahraga tersebut, sering kali membangun kolam renang
sebagai bagian dari bak mandi mereka. satu pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani
adalah dengan mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya ataupun
berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukan gambar para perenang dalam
600 tahun SM, dan makam kuno di Yunani menunjukan gmbar perenang-perenang 500 tahun
SM. Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia King Xerxes I pada
480 tahun SM. Setelah mengetahui serangan yang akan datang untuk Angkatan Laut Yunani, ia
mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang malam dan dengan menggunakan alat bantu
pernafasan ( snorkel ) yang terbuat dari buluh, ia berenang kembali kearah kapal dan memotong
talinya. Juga dinyatakan bahwa keterampilan berenang telah menyelamatkan bangsa Yunani
pada perang Salamis ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika kapal mereka
dihancurkan.
Julius Caesar juga dikenal sebagai perenag yang baik. Sejumlah relief dari 850 tahun SM di
Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukan para perenang yang sebagaian besar dalam
konteks militer, sering menggunakan alat bantu renang. Di Jepang renang merupakan salah satu
keahlian terhormat Samurai, dan catatan sejarah menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36
SM diadakan oleh kaisar Suigui ( ejaannya tidak jelas), yang pertama kali dikenal sebagai
perlombaan renang. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang yang dengan sukses
digunakan dalam perang melawan bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.

1.2 Organisasi FINA


Federasi Renang Internasional ( Federation Internationationale de Natation disingkat
FINA) adalah induk organisasi internaional olahraga renang. Orgaisasi ini diakui oleh Komite
Olimpiade Internasional ( IOC ). Selain renang, FINA juga merupakan induk orgaisasi
internasional polo air, selam, renang indah, dan renang perairan terbuka. Markas besar FINA
berada di Lausanne, Swiss. Induk organisasi olahraga renang, renang perairan terbuka, selam,
polo air, dan renang indah disetiap negara dan teritori berhak menjadi anggota FINA. Selain
mengadakan kejuaraan internasional dan regional, FINA berusaha memajukan olahraga renang
diseluruh dunia, antara lain dengan menambah jumlah fasilitas olahraga renang. FINA bertugas
membuat peraturan internasional untuk kejuaraan renang, renang perairan terbuka, selam, polo
air, dan renang indah.

1.3 Sejarah Renang Di Indonesia


Umumnya olahraga renang sebelum kemerdekaan kita hanya dilakukan oleh bangsa kulit
putih dengan teknik yang sudah maju sedang bangsa indonesia hanya dilakukan disungai atau
danau tanpa teknik memadai namun perkembangan renang di zaman Jepang menjajah
kesempatan umum lebih besar. Pada tahun 1951 setelah terbentuk P.B.S.I (Perserikatan
Berenang Seluruh Indonesia) Sejak itu renang di Indonesia maju pesat. P.B.S.I diterima menjadi
anggota P.O.R.I (Perserikatan Olahraga Republik Indonesia)yang kemudian dirubah menjadi
K.O.I (Komite Olympiade Indonesia). Tahun 1952 P.B.S.I diterima menjadi anggota F.I.N.A dan
I.O.C pada Olympiade Helsinki 1952. Indonesia telah mengirim seorang perenang.Tahun 1959
P.B.S.I berubah menjadi P.R.S.I (Perserikatan Renang Seluruh Indonesia) dan renang mengalami
kemajuan hingga sekarang.

1.4 Macam – Macam Gaya Renang


A. Renang Gaya Bebas
B. Renang Gaya Dada
C. Renang Gaya Punggung
D. Renang Gaya Kupu – kupu

2. Manfaat Renang Bagi Tubuh


1. Membentuk otot
Saat berenang, kita menggerakan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh mulai dari kepala,
leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah dan telapak
kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus “melawan”
massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan
kaki dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya berenang
dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.

3. Menambah tinggi badan


Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh lebih tinggi (bagi yang masih dalam
pertumbuhan tentunya).

4. Melatih pernafasan
Sangat dianjurkan bagi orang yang terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem
crdiovaskuler dan pernafasan dapat menjadi kuat. Pernafasan kita menjadi lebih sehat, lancar,
dan lebih panjang.

5. Membakar kalori lebih banyak


Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang
dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar kalori
tubuh.

. Self safety
Dengan berenang, kita perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak
diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air ( jatuh ke laut, dll)

7. Menghilangkan stress
Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan
berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin
dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.

.E. softbaal

1. Pengertian Permainan Softball


Softball adalah olahraga yang paling digemari anak-anak sekolah, terutama para pelajar dan
mahasiswa. Biasanya mereka menggunakan seragam sekolah yang menarik, disertai teriakan
istilah-istilah asing ketika bermain.
Olahraga ini di Indonesia mirip dengan permainan bola kasti. Namun demikian, permainan
softball benar-benar membutuhkan ketangkasan dan kecerdikan, karena hal ini sangat
berpengaruh kepada pemain. Permainan ini dilakukan secara beregu, baik pria maupun wanita
.
2. Lapangan dan Perlengkapan Permainan Softball
Lapangan permainan softball berbentuk segi empat dengan panjang sisi-sisinya 16,76 m.
jarak dari pelempar (pitcher plate) ke home base adalah 13,07 m. ukuran tempat pitcher plate
adalah 60 x 15 cm.
Perlengkapan untuk penjaga memakai sarung tangan terbuat dari kulit tebal seberat 283,33
gram. Untuk penjaga dibelakang, selain sarung tangan juga memakai pelindung muka dan kepala
atau masker serta pelindung badan (body protector).
Bola terbuat dari kulit berwarna putih dengan berat 190 gram, lingkar bola sekitar 30 cm.
stick terbuat dari kayu sepanjang 40 cm. hal ini sesuai dengan peraturan (PERBASASI). Tiap-
tiap regu menggunakan seragam menurut regu masing-masing.
Dalam permainan softball masing-masing regu terdiri atas 9 pemain. Lapangan permainan
dilengkapi dengan 4 base atau home plate. Home plate I, II dan III terdapat di pojok lapangan.
Adapun home plate IV adalah tempat memukul bola. Base berukuran 38 x 38 cm dengan tebal 5
sampai 12,5 cm. adapun home base IV atau home plate berukuran 43 x 22 cm.

3. Peraturan Permainan Softball


Pemain
Peraturan yang penting untuk diperhatikan pemain sebagai berikut:
1) Satu regu terdiri atas 9 orang pemain.
2) Pergantian pemain harus memberitahukan kepada umpire/wasit.
3) Pemain yang sudah diganti tidak boleh bermain lagi.
Permainan
Peraturan untuk pemain sebagai berikut:
1) Untuk menentukan siapa yang menjadi partai penjaga (home-team/HT) dan siapa partai
pemukul (visiting-team/VT) harus dilakukan undian/toss dengan uang logam.
2) Permainan dilakukan dalam 7 inning. Untuk pertandingan antar sekolah dapat dibatasi
dengan waktu 1½ jam, tetapi dengan catatn sesudah mencapai inning penuh (perjanjian
setempat).
3) Apabila suatu regu tidak dating di lapangan pada waktu bertanding, regu tersebut dinyatakan
kalah dan regu yang menang dapat nilai 7-0.
4) Nilai tidak dihitung bila terjadi bersamaan dengan terjadinya out yang ke-3 di first-base atau
dikatuk di tempat lain (sebelum mencapai base).

Mendapatkan nilai/angka

Peraturan tentang nilai sebagai berikut:


1) Setia pemain (batter) yang berhasil kembali ke home dengan selamat dan melalui jalan yang
benar, baik atas pukulannya sendiri atau karena pukulan orang lain, mendapat nilai satu.
2) Dalam permainan softball, pemain jaga dapat dibedakan menjadi dua yaitu : Infielders dan
outfielders. Yang disebut outfielders ialah left fielders, center fielders, dan right fielders. Posisi
jaga mereka di luar lapangan segi empat
.
4. Teknik Dasar Bermain Softball
Teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain softball ialah melempar, menangkap,
memukul bola, lari mengelilingi lapangan (base running), sliding, dan tanging. Teknik bermain
softball tersebut akan diuraikan satu-persatu berikut ini.
a. Cara memegang bola
Cara memegang bola bermacam-macam tergantung dari ukuran tangan (jari-jari) pemain
(pelempar). Jika tangan pemain tersebut besar dan berjari panjang, dia dapat mempergunakan
pegangan dengan dua jari (seperti gambar A dan B). sebaliknya bila tangannya kecil dan jarinya
pendek-pendek, dia dapat mempergunakan pegangan tiga jari atau empat jari. Pegangan
semacam ini biasanya digunakan oleh pemain putrid (gambar C). antara ajri yang satu dengan
jari yang lain dipakai untuk memegang bola harus renggangkan agar dapat mengontrol jalannya
bola dan memperoleh kekuatan lemparan.

b. Menangkap dan melempar bola


1) Teknik melempar bola
a) Teknik lemparan dengan ayunan atas (overhand throw)
b) Teknik lemparan dengan ayunan samping (side arm throw)
c) Teknik lemparan bawah (underhand throw)
d) Teknik lemparan dengan lecutan tangan

2) Teknik menagkap bola


a) Teknik menangkap bola yang bergulir di tanah (ground-ball)
b) Teknik menangkap bola yang melambung (fly-ball)
c) Teknik menangkap bola lurus (straight-ball).
3) Teknik pemain pitcher

Pitcher adalah seorang fielder yang bertugas melambung bola. Di dalam permainan softball,
pitcher merupakan salah satu posisi yang sangat sukar. Seorang pitcher tidak hanya dituntut
dengan tugas-tugas yang banyak memeras tenaga saja, tetapi juga selalu menggunakan
pikirannya dalam menghadapi situasi permainan, baik situasi bertahan maupun menyerang.

4) Teknik pemain catcher


Catcher adalah pemain jaga yang posisinya berada di belakng home plate. Dia bertugas
menangkap bola yang dilemparkan pitcher ke arah pemukul. Terutama bila bola tersebut tidak
dipukul atau gagal dipukul atau terjadi foul strike. Bola-bola semacam itu harus dia kuasai
dengan baik dan secara langsung, terutama bila ada pelari-pelari di base. Hal ini untuk mencegah
jangan sampai pelari-pelari tersebut dapat maju ke base berikutnya dengan mudah
.
5) Teknik memukul bola (batting)
Memukul dalam permainan softball ada dua macam, yaitu:
(1) Memukul bola dengan ayunan penuh (swing)
(2) Memukul bola tanpa ayunan (bunting)

Kedua cara tersebut sama-sama mempunyai kelemahan dan kelebihannya. Mengenai kapan
atau saat apa teknik-teknik tersebut dipergunakan untuk menyerang lawan, hal itu tergantung
dari situasi dan kondisi pada waktu itu.
Tujuan memukul dalam permainan softball sebagai berikut.
(1) Mencapai base di depannya dengan selamat
(2) Menciptakan nilai
(3) Memajukan pelari di depannya

Di dalam memukul bola, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh seorang pemain,
yaitu:
(1) Grip atau cara memegang tongkat pemukul
(2) Stance atau cara berdirinya
(3) Stride atau cara menggeserkan/melangkahkan kaki depan
(4) Swing atau cara mengayunkan tongkat pemukul
(5) Follow-through atau gerak lanjutan si pemukul (batter)

Kilas Sejarah
Olahraga softball lahir di Amerika Serikat yang diciptakan oleh George Hancoc pada 1887
di kota Chicago. Semula, permainan ini hanya sebagai rekreasi dan dimainkan dalam ruangan
tertutup. Daya tarik utama adalah permainan ini dapat dimainkan oleh semua usia, baik pria
maupun wanita. Lalu dari Amerika berkembang ke Canada dan dari sanalah berkembang ke
seluruh penjuru dunia.
Perkembangan selanjutnya, terbentuklah Federasi Softball Internasional dan lahir pula
peraturan-peraturan permainan ini. Terutama untuk pertandingan antarnegara. Untuk pertemuan
ini biasanya diawali dengan kejuaraan nasional dan regional di belahan Negara peserta.
Sampai 1966, di Indonesia olahraga softball masih dianggap sebagai kaum wanita. Akan
tetapi, setelah melihat Asean Games di Bangkok, diketahui bahwa kaum pria juga bermain
softball. Melihat keterbukaan ini, Indonesia mulai serius. Perkembangan mulai tampak di
Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang dan Surabaya.
Melihat perkembangan yang sangat pesat, dan softball sudah menjadi olahraga masyarakat,
maka dibentuklah organisasi softball yang bernama “Perserikatan Baseball dan Softball Amatir
Seluruh Indonesia (PERBASASI)”. Kejuaraan nasional pertama diadakan pada 1967 di Jakarta.
Pada PON VII 1969 di Surabaya, softball merupakan salah satu cabang yang dipertandingkan.

F.Bulu tangkis

Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang
(untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling berlawanan.
Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock")
melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha
mencegah lawan melakukan hal yang sama.
partai
Ada lima partai yang biasa dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu:

1. Tunggal putra
2. Tunggal putri
3. Ganda putra
4. Ganda putri
5. Ganda campuran
Lapangan dan jaring

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran seperti terlihat
pada gambar. Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus
berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah putih atau
kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan sintetis yg lunak.
Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik yang keras sangat tidak
dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada tepat
di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan
75 mm harus berwarna putih.

Perlengkapan

 Raket
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya
menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raketbulu tangkis profesional berkomposisikan
komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap
perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun,
sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau
keseluruhan raket.

 Senar
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya.
Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi
dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18
sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.

 Kok
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa
yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat
dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik.

 Sepatu
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan
dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karetuntuk
cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan
teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak
stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki.
Memainkan bulu tangkis

Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi jaring di lapangan
bulu tangkis.
Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis.
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melewati jaring ke
wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda
untuk partai tunggal dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok jatuh di luar
area tersebut maka kok dikatakan "keluar".
Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau
keluar lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin.
Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu.

Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis

a. Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu: 1. Pegangan forehand
(pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak
dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman.
2. Pegangan backhand Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke
kanan dari pegangan forehand.
3. Pegangan pukul kasur/Amerika Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan secara
mendatar di atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga
bagian tangan antar ibu jari dan jaritelunjuk menempel pada bagian permukaan yang lebar.
b. Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan
bulutangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat macam-
macam teknik dasar pukulan dalam permainan bulutangkis, yaitu: 1. Pukulan Servis Pukulan
servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan
lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan
servis, yaitu: a. Pukulan servis pendek b. Pukulan servis panjang c. Pukulan servis mendatar d.
Pukulan servis cambuk
2. Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan untuk
menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan.
Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Overhead lob, yaiutu pukulan lob yang
dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah
belakang.b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara memukul
shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke belakang.
Servis

Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area
lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti
yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan
"keluar" dan poin untuk penerima servis.
Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah
dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah
poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat
jumlah poin masih nol.
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan dengan
undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya.

Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin
menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin:
Sistem pindah bola

 Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap
pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.
 Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan servis.
 Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap pemain)
sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat
kesempatan kedua.
 Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan,
bukan oleh "orang pertama".
 Sistem reli poin

 Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.
 Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh
pasangan tersebut.
 Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh
lawan.
G.Senam

Sejarah Senam
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk
menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam
abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan
yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam
senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games,
senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga
yang teraturMenurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company,
New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari
latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan
tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga :
unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.
Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun Pelajaran Praktek Senam, STO
Bandung,
Maret 1970 menyatakan, "Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun
secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan
pribadi secara harmonis".
Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah,
senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang
demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang.
Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan.
Dibentuklah wadah senam internasional, dengan nama Federation International de Gymnastique
(FIG), yang mengelola antara lain :
1. Senam Artistik (Artistic Gymnastics)
2. Senam Ritmik (Modern Rhytmic)
Pengertian Senam
Senam adalah aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri
maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain
umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk
gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh
dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan,
kelentukan, agilitas dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang
selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik.
Pada tingkat sekolah atau yunior pertandingan dapat dibatasi pada nomor-nomor tertentu,
biasanya senam lantai dan kuda-kuda lompat. Pertandingan tingkat Nasional dan Internasional
bagi pria terdiri dari 6 (enam) nomor yakni : senam lantai, kuda-kuda lompat, kuda-kuda pelana,
palang sejajar, palang tunggal, dan gelang-gelang. Sedang bagi wanita ada 4 (empat) nomor :
senam lantai, kuda-kuda lompat, balok keseimbangan, dan palang bertingkat.
Penilaian diberikan oleh 4 (empat) orang wasit yang dipimpin oelh seorang wasit kepala. Setiap
peserta pertandingan harus melakukan 2 (dua) macam rangkaian pada setiap nomor atau alat,
satu rangkaian wajib (yang telah ditentukan terlebih dahulu) dan satu rangkaian pilihan atau
bebas masing-masing. Nilai seseorang adalah rata-rata dari dua nilai tengah dengan membuang
nilai tertinggi dan nilai terendah dari 4 (empat) orang wasit. Pesenam dengan nilai akumulasi
tertinggi menjadi juara ke I dalam kategori serba bisa, tertinggi kedua menjadi juara ke II dan
seterusnya.
Juara regu ditentukan dengan penjumlahan 5 (lima) nilai terbaik dari 6 (enam) anggota
regu dan setiap alat. 6 (enam) peserta terbaik dari semua atlet turut dalam pertandingan final
pada tiap-tiap atlet dan nilai akhir yaitu rata-rata dari rangkaian bebas/pilihan dan wajib
terdahulu disatukan dengan nilai rangkaian bebas/pilihan dalam final. Nilai ini menentukan
urutan pemenang tiap alat.
Para wasit memberikan nilai pada waktu bersamaan. Nilai maksimum adalah : 10,000.
Hukuman-hukuman diberikan dengan pengurangan nilai pada pelaksanaan yang salah,
penguasaan yang kurang baik, dibantu orang lain, jatuh dari alat atau melampaui batas waktu.
Selain itu dinilai pula faktor kesulitan gerak dan penampilan estetikanya. Besar pengurangan
nilai adalah persepuluhan. Peraturan penilaian direvisi setiap 2 (dua) tahun. Semua gerakan
mempunyai faktor kesulitan yaitu : A, B dan yang tersukar adalah C. Rangkaian latihan biasaya
terdiri atas sikap-sikap statis yang memerlukan tenaga yang besar disambung dengan gerakan-
gerakan berirama yang sesuai. Sementara sejumlah berntuk gerak memerlukan kekuatan yang
lain memerlukan mobilitas atau keterampilan.

G.Senam lantai
Tujuan Senam Lantai
Tujuan senam lantai selain bagian dari cabang olah raga yang pastinya untuk memberikan
kesehatan yang prima kepada anda. Mungkin kaum wanita yang cenderung mendominasi olah
raga ini. Tujuan Senam lantai dengan macam-macam gerakan ini akan menjadikan anda jauh
awet muda.
Biasanya merupakan nomor pertama dalam pertandingan atas pertimbangan kesempatan bagi
para pesenam untuk juga berlaku sebagai pemanasan karena gerakan-gerakannya tidak
memerlukan tenaga otot yang luar biasa. Nomor ini mungkin merupakan tontonan yang paling
mengasyikkan dibanding dengan alat-alat lain meskipun sebenarnya relatif berkembang paling
baru. Untuk pertama kali nomor ini sebagai nomor perseorangan dalam Olympiade 1932 dan
bagi wanita baru 20 tahun kemudian.
Senam lantai sangat populer terutama bagi penyelenggaraan secara massal yang dapat diikuti
oleh ribuan peserta bersama-sama. Gerakan-gerakannya dapat dikerjakan secara seragam dan
membentuk formasi-formasi yang menarik dan mengesankan. Di negeri kita sekarang sedang
digalakkan apa yang disebut senam pagi Indonesia.
Lantai pertandingan berukuran 12 m2 dalam ruang yang berukurang 14 m2 dilapisi karpet kenyal
setebal 0,045 m. Pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita dengan diiringi musik 90 detik.
Keduanya bertujuan untuk memberikan kesan kepada para wasit dengan rangkaian urutan dari
berbagai lompatan, putaran, keseimbangan dicampur dengan unsur-unsur lonjakan dan akrobatik.
Gerakan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis
sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.

Macam-macam bentuk gerakan senam lantai antara lain:


1. Guling ke depan
Rol depan atau guling depan adalah berguling ke depan dengan perkenaan bagian
belakang badan, seperti tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang.
a. Teknik Roll Depan
Ada beberapa langkah atau cara melakukan gerakan Roll Depan, diantaranya :
1) Posisi badan siap
2) Badan tegak, kemudian tangan kanan di julurkan lurus ke atas
3) Badan dibungkukkaan dan kedua tangan menyentuh/menempel pada matras
4) Posisi jongkok, dagu ditempelkan pada dada
mengguling, tengkuk dijadikan sebagai tumpuan
6) Saat mengguling lutut ditekuk, tangan lurus kedepan kemudian dagu masih tetap menempel
di dada
7) Setelah selesai mengguling (masih dalam posisi jongkok) kedua tangan diluruskan ke depan
kemudian berdiri dengan kedua tangan diangkat ke atas
Pada Gerakan Roll Depan
Ada beberapa kesalahan yang sering sekali terjadi saat melakukan gerakan Roll Depan, misalnya
:
1) Kedua tangan yang bertumpu tidak tepat (dibuka terlalu lebar atau terlalu sempit, terlalu jauh
atau terlalu dekat) dengan ujung kaki.
2) Tumpuan salah satu atau kedua tangan kurang kuat, sehingga keseimbangan badan kurang
sempurna dan akibatnya badan jatuh ke samping.
) Bahu tidak diletakkan di atas matras saat tangan dibengkokkan.
4) Saat gerakan berguling ke depan kedua tangan tidak ikut menolak.

2. Guling ke belakang
Cara melakukan gerakan berguling ke belakang adalah sebagai berikut :
1) Dari sikap jongkok, dilanjutkan berguling ke belakang
2) Jongkok dengan tumit diangkat dan kedua tangan ditempatkan di samping telinga dengan siku
bengkok mengarah ke depan
3) Gulingkan badan ke belakang dengan kedua lutut ditekuk rapat, dagu menempel di dada.
Pada waktu badan berguling ke belakang kedua lutut dipeluk, kemudian kembali ke sikap
jongkok
3. Lompat harimau
Cara Melakukan Lompat Harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan
lurus ke depan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan
sikap akhir jongkok. Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan
teknik gerakan roll kedepan. Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua
tangan lurus kedepan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling kedepan
dan sikap akhir jongkok.
Cara melakukannya sebagai berikut:
1) Sikap awal
2) Berdiri tegak, kedua lengan lurus disamping, pandangan lurus kedepan
3) Sikap melayang
4) Dengan gerakan awalan jongkok melakukan gerakan meloncat kedepan
atas dengan tolakan dua kaki, saat melayang kedua lengan lurus kedepan. Pada saat kedua tangan
menyentuh, kepala menunduk kedada antara kedua tangan, sehingga bahu dan tengkuk
menyentuh matras, lipat kedua kaki, selanjutnya mengguling ke depan dengan tangan lurus.
5) Sikap akhir
6) Sikap akhir jongkok kemudian berdiri.
4. Handspring
Gerakan lenting tangan bukanlah suatu hal yang mudah, maka untuk dapat melakukan
gerakan tersebut perlu latihan secara bertahap, yaitu :
a. Latihan melecutkan kedua kaki dilanjutkan dengan sikap kayang. Bentuk latihan ini
dilakukan dari sikap tidur telentang.
lecutkan kedua kaki dilanjutkan dengan sikap berdiri.
c. Setelah menguasai latihan di atas, maka dilanjutkan dengan gerakan lencutan kedua kaki
dari sikap handstand, kemudian mendarat dengan kaki pada matras dan langsung berdiri.
ting tangan.
1) Dengan melakukan awalan beberapa langkah.
2) Letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
3) Kemudian diikuti dengan lecutan kedua kaki ke atas depan.
4) Lecutan tersebut dibantu dengan gerakan pinggul, pinggang, dan tolakan kedua tangan. Dan
kedua kaki mendarat pada matras secara bersamaan dan kembali pada sikap berdiri kedua tangan
lurus ke atas
5. Kayang
Cara Melakukan Gerakan Kayang
Yang dimaksud dengan kayang adalah suatu bentuk sikap badan yang terlentang dan membusur,
bertumpu pada telapak kaki dan tangan dengan siku dan lutut yang lurus.
Anak-anak akan mudah untuk menguasai sikap tersebut jika:
ai kelentukan otot perut, punggung dan paha.
b. Keleluasaan persendian panggul, ruas tulang belakang dan bahu
c. Kekuatan lengan dan bahu untuk menopang
Cara melakukan:
a. Badan berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka selebar bahu, kedua tangan lurus ke atas.
b. Jatuhkan badan ke belakang dengan melengkungkan badan,
c. Dapat dibantu oleh teman dengan cara memegang punggung anak yang sedang melakukan
d. Setelah dapat dilakukan, selanjutnya berusaha kembali ke sikap permulaan.

6. Sikap lilin
Sikap Lilin (Konstan) Merupakan sikap berdiri tegak lurus bertumpu pada kedua tangan
dan kepala bagian depan. Rangkaian senam pada sikap lilin adalah termasuk senam lantai yang
membutuhkan kekuatan, ketangkasan, dan keseimbangan. Latihan sikap lilin ini dapat dibantu
dengan sesama teman dan dapat dilakukan ssecara bergantian.
Cara melakukan sikap lilin :
a. Jongkok kedua kaki dapat dibantu teman yang berada di belakangnya
b. Meletakkan kedua tangan pada matras membentuk posisi segitiga sama sisi.
c. Meletakkan dahi di atas matras di antra kedua lengan
d. Mengangkat kedua kaki bersamaan dengan pinggul.
e. Pada waktu mengangkat kedua kaki bersamaan dengan pinggul. Teman yang berada di
belakangnya memegang kedua kaki dan berusaha meluruskanya
f. Setelah berdiri sikap lilin (Kopstand) dengan lurus pertahankan keseimbangannya
g. Berikutnya berlatih sendiri berulang-ulang tanpa bantuan teman
h. Melakukan sikap lilin yang didahului dengan awalan melangkah yang dilanjutkan dengan
meloncatkan kedua tangan sehingga akhirnya dapat berdiri tegak

Senam Artistik
Perkembangannya di Indonesia
Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I
di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga
yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para
pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI
(Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang
menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat
diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang
dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia
menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim
senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk
mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan
demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat
disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana
politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan
ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih
Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik
selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang
olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969)
di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.

Peralatan Senam Artistik


Ukuran alat
1. Bentuk putera ada 6 (enam) alat :
- Floor exercise (lantai)
Ukuran 12x12 m
- Pommel horse (kuda-kuda pelana)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.10 m
- Rings (gelang-gelang)
Tinggi 2.55 m
Jarak 0.50 m
- Horse vault (kuda-kuda lompat)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.35 m
- Parallelbar (palang sejajar)
Panjang 3.50 m
Jarak 0.48 s/d 0.52 m
Tinggi 1.75 m
- Horizontal bar (palang tunggal)
Panjang 2.40 m
Tinggi 2.55 m
2. Untuk puteri ada 4 (empat) alat :
- Horse vault (kuda-kuda lompat)
Panjang 1.60 m
Tinggi 1.20 m

- Uneven bars (palang bertingkat)


Panjang 2.40 m
Tinggi palang bawah 1.50 m
Tinggi palang atas 2.30 m
- Balance beam (balok keseimbangan)
Panjang 5.00 m
Tinggi 1.20 m
- Floor exercise (lantai)
Ukuran 12 x 12 m

Peraturan Umum Senam Artistik


1. Kejuaraan beregu (Kompetisi I)
- Setiap regu terdiri dari 6 (enam) pesenam putera/puteri.
- Terdiri dari rangkaian wajib dan rangkaian pilihan, pada putera 6 (enam)
alat, puteri 4 (empat) alat.
- Juara beregu (Kompetisi I) adalah regu dengan jumlah nilai terbanyak,
dari jumlah 5 (lima) pesenam
terbaik pada masing-masing alat untuk rangkaian wajib dan rangkaian
pilihan.
# Nilai maksimum untuk putera adalah : 12 nomor pertandingan x 50 = 600 (wajib dan pilihan)
6 nomor
pertandingan x 50 = 300 (pilihan)
# Nilai maksimum untuk puteri adalah : 8 nomor pertandingan x 50 = 400 (wajib dan pilihan) 4
nomor
pertandingan x 50 = 200 (pilihan)
2. Kejuaraan perorangan serba bisa (Kompetisi II)
- Peserta finalis diambil dari 36 pesenam terbaik dari hasil kompetisi I, atau 1/3 dari jumlah
peserta.
- Dibatasi 3 (tiga) pesenam dari tiap negara/daerah
- Hanya melakukan rangkaian pilihan :
* untuk putera 6 (enam) alat
* untuk puteri 4 (empat) alat
- Juara perorangan serba bisa (Kompetisi II) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari
nilai
rata-rata pada Kompetisi I (wajib & pilihan), ditambah dengan nilai kompetisi II pada seluruh
alat.
Nilai maksimum untuk putera = 120
Nilai maksimum untuk puteri = 80
3. Kejuaraan perorangan per alat (Kompetisi III)
- Peserta finalis diambil dari 8 (delapan) pesenam terbaik dari hasil kompetisi I pada alat
tersebut.
- Dibatasi 2 (dua) pesenam dari tiap negara/daerah, dan hanya 3 (tiga) alat yang boleh diikuti
oleh
seorang pesenam
- Hanya melakukan rangkaian pilihan :
* untuk putera 6 (enam) alat
* untuk puteri 4 (empat) alat
- Juara perorangan per alat (kompetisi III) adalah pesenam dengan jumlah nilai terbanyak dari
nilai
rata-rata pada kompetisi I (wajib dan pilihan) ditambah dengan nilai kompetisi III pada
masing-masing alat.
Nilai maksimum untuk putera maupun puteri = 20.

Senam Ritmik
Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam yang dilakukan dengan
iramamusik atau latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Senam ritmik dapat dilakukan
dengan menggunakan alat ataupun tanpa alat. Alat yang sering digunakan adalah gada, simpai,
tongkat, bola, pita dan topi
Unsur-unsur yang diperlukan dalam senam irama adalah :
Bola adalah salah satu contoh alat yang sering digunakan pada Senam Irama
1. Kelentukan
2. Keseimbangan
3. Keluwesan
4. Fleksibilitas
5. Kontinuitas
6. Ketepatan dengan irama

Kita perlu menguasai teknik gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi dan
bermanfaat bagi jasmani dan rohani. Hal ini sesuai dengan tujuan senam yaitu membentuk
keindahan tubuh, kebugaran dan kekuatan. Ada tiga hal yang harus ditekankan pada senam
irama, yaitu :
a. Ketepatan musik/irama
b. Kelentukan (fleksibilitas)
c. Kontinuitas gerakan

H.LARI ESTAFET

1. Pengertian Lari Estafet

Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Lari ini dilakukan bersambung dan bergantian
membawa tongkat
dari garis start sampai ke garis finish. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari.
Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu
memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Start yang digunakan dalam lari bersambung adalah untuk pelari pertama menggunakan start
jongkok. Sedangkan untuk pelari kedua, ketiga, dan pelari yang keempat menggunakan start
melayang. Jarak lari bersambung yang sering diperlombakan dalam atletik baik untuk putra
maupun putri adalah 4 x 100 meter atau 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan
teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah
pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

2. Sejarah Lari Estafet


Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk meneruskan berita
yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya
dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api
olimpiade berasal dari tradisi Yunani tersebut.
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang ini, pertama-tama
diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4 x 100 meter bagi wanita
sejak tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400 meter dilombakan sejak tahun 1972.

3. Peraturan Lari Estafet


Masing-masing pelari mempunyai peran penting dalam olahraga lari estafet. Oleh karena itu,
kekompakan dan irama lari juga harus selalu dijaga. Dalam jarak tempuh 4 x 100 meter, pelari
tidak diperbolehkan untuk menjatuhkan tongkat estafet. Jadi harus benar-benar dilatih cara
mengoper tongkat. Karena bila terjatuh, peserta lari akan langsung didiskualifikasi. Berbeda
halnya dengan olahraga lari estafet dengan jarak tempuh 4 x 400 meter. Karena jarak tempuh
yang lebih jauh, maka peraturannya pun lebih ringan. Peserta lari boleh menjatuhkan dan
mengambil kembali tongkat estafet yang terjatuh. Tetapi resikonya adalah kalah. Karena ketika
peserta lari mengambil tongkat, maka dipastikan peserta tersebut akan jauh tertinggal dari
peserta-peserta lain.
4. Tongkat Estafet

Tongkat estafet adalah benda yang diberikan secara bergilir dari satu peserta ke peserta lari
lainnya dalam satu regu. Karena itu, tongkat ini pun tidak sembarang tongkat. Ukurannya dibuat
sesuai dan pas dengan panjang genggaman pelari pada umumnya.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah:
• Panjang tongkat : 29 – 30 cm
• Diameter tongkat : 3,81 cm (dewasa) dan 2,54 cm (anak-anak)
• Berat tongkat : 50 gr
Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang tongkat dapat
dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat dipegang
oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat estafet
berikutnya. Dan bagi pelari pertama, tongkat estafet harus dipegang dibelakang garis start dan
tidak menyentuh garis start.

5. Teknik Pergantian Tongkat Estafet


Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pergantian tongkat, yaitu:
a. Teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat (visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari sambil menolehkan kepala untuk
melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya. Penerimaan tongkat dengan cara melihat
biasanya dilakukan pada nomor 4 x 400 meter.

b. Teknik penerimaan tongkat dengan cara tidak melihat (non visual)


Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat tongkat yang akan
diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya digunakan dalam lari estafet 4 x
100 meter.
Dilihat dari cara menerima tongkat, keterampilan gerak penerima tongkat tanpa melihat lebih
sulit dari pada dengan cara melihat. Dalam pelaksanaannya, antara penerima dan pemberi perlu
melakukan latihan yang lebih lama melalui pendekatan yang tepat.

6. Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat Estafet


Prinsip lari sambung adalah berusaha membawa tongkat secepat-cepatnya yang dilakukan
dengan memberi dan menerima tongkat dari satu pelari kepada pelari lainnya, agar dapat
melakukan teknik tersebut, pelari harus menguasai keterampilan gerak lari dan keterampilan
memberi serta menerima tongkat yang dibawanya.
Dalam beberapa perlombaan lari sambung, seringkali suatu regu dikalahkan oleh regu lainnya
hanya karena kurang menguasai keterampilan gerak menerima dan memberikan tongkat dari satu
pelari kepada pelari yang lainnya. Bahkan, seringkali suatu regu didiskualifikasi hanya karena
kurang tepatnya penerimaan dan pemberian tongkat.

Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pemberian dan penerimaan tongkat, yaitu:
a. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari bawah
Teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat dengan tangan kiri. Sambil berlari
atlet akan memberikan tongkat tersebut dengan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan
tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara itu, tangan penerima telah siap
dibelakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-
jari tangan lainnya dirapatkan.
b. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari atas
Teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari belakang ke depan, kemudian
dengan segera meletakan tongkat dari atas pada telapak tangan penerima. Pelari yang akan
menerima tongkat mengayunkan tangan dari depan ke belakang dengan telapak tangan
menghadap ke atas. Ibu jari di buka lebar dan jari-jari tangan lainnya rapat.
Ada sebuah cara yang dilakukan dalam olahraga lari estafet agar tongkat estafet tidak jatuh saat
diberikan pada peserta lain. Yaitu pelari yang memegang tongkat estafet meegang tongkat estafet
dengan tangan kiri dan memberikannya juga dengan tangan kiri. Sedangkan si penerima tongkat
bersiap menerima tongkat dengan tangan kanan.

7. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam olahraga lari estafet, sebagai berikut:
a. Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada
tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima atau memegang tongkat dengan tangan kiri
atau sebaliknya.
b. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing pelari.
Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan
pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
c. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat.
d. Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.
8. Peraturan Perlombaan
Adapun peraturan perlombaan dalam olahraga lari estafet, sebagai berikut:
a. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter dan bagi pelari estafet 4 x 100
meter ditambah 10 meter prazona. Prazona adalah suatu daerah di mana pelari yang akan
berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi di sini tidak terjadi pergantian tongkat.
b. Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing meskipun sudah memberikan
tongkatnya kepada pelari berikutnya. Apabila tongkat terjatuh, pelari yang menjatuhkannya
harus mengambilnya.
c. Dalam lari estafet, pelari pertama berlari pada lintasannya masing-masing sampai tikungan
pertama, kemudian boleh masuk ke lintasan dalam, pelari ketiga dan pelari keempat menunggu
di daerah pergantian secara berurutan sesuai kedatangan pelari seregu
I.ATLETIK

A.Sejarah Atletik
Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua yang telah dilakukan oleh manusia sejak
zaman purba sampai dewasa ini. Bahkan boleh dikatakan sejak adanya manusia dimuka bumi ini
atketik sudah ada, kerena gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabangolahraga atletik, seperti
berjalan, berlari, melompat, dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia di dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk semester 2 ini kitaakan belajar beberapa macam lari.
Atletik berasal dari Yunani, pada saat itu diperlombakan penthion atau sekarang disebut dengan
pancalomba, artinya lima nomor perlombaan. Pada olimpiade 1896 di Athena nomor marathon
dipertandingkan. Bangsa indonesia mengenal olahraga atletik tahun 1930-an,pada waktu
pemerintah Hindia Belanda memasukkan atletik sebagai salah satu pelajaran sekolah. Pada
tanggal 3 September 1990 terbentuklah Persatuan Atletik seluruh Indonesia atau disingkat PASI.
Atletik adalah salah satu nomor olahraga perorangan yang terdiri dari lari, lompat,lempar/tolak
yang dilakukan pada lintasan atau lapangan. Atletik sebagai aktivitas fisik yang sangat baik
untuk kebugaran jasmani, karena ada gerak alamiah, seperti lari, lompat, lempar/tolak.
Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua yang telah dilakukan oleh manusia sejak
zaman purba sampai dewasa ini. Bahkan boleh dikatakan sejak adanya manusia dimuka bumi ini
atketik sudah ada, kerena gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabangolahraga atletik, seperti
berjalan, berlari, melompat, dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia di dalam
kehidupansehari-hari.
J.PENCAK SILAT

Sejarah Perkembangan Pencak Silat

Pencak Silat sebagai bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang sejalan dengan
sejarah masyarakat Indonesia. Dengan aneka ragam situasi geografis dan etnologis serta
perkembangan zaman yang dialami oleh bangsa Indonesia, Pencak Silat dibentuk oleh situasi
dan kondisinya. Kini Pencak Silat kita kenal dengan wujud dan corak yang beraneka ragam,
namun mempunyai aspek-aspek yang sama. Pencak Silat merupakan unsur-unsur kepribadian
bangsa Indonesia yang dimiliki dari hasil budi daya yang turun temurun. Sampai saat ini belum
ada naskah atau himmpunan mengenai sejarah pembelaan diri bangsa Indonesia yang disusun
secara alamiah dan dapat dipertanggung jawabkan serta menjadi sumber bagi pengembangan
yang lebih teratur. Hanya secara turun temurun dan bersifat pribadi atau kelompok latar belakang
dan sejarah pembelaan diri inti dituturkan. Sifat-sifat ketertutupan karena dibentuk oleh zaman
penjajahan di masa lalu merupakan hambatan pengembangan di mana kini kita yang menuntut
keterbukaan dan pemassalan yang lebih luas. Sejarah perkembangan Pencak Silat secara selintas
dapat dibagi dalam kurun waktu :

a. Perkembangan sebelum zaman penjajahan Belanda


b. Perkembangan pada zaman penjajahan Belanda
c. Perkembangan pada zaman penjajahan Jepang
d. Perkembangan pada zaman kemerdekaan
a. Perkembangan pada zaman sebelum penjajahan Belanda

Nenek moyang kita telah mempunyai peradaban yang tinggi, sehingga dapat berkembang
menjadi rumpun bangsa yang maju. Daerah-daerah dan pulau-pulau yang dihuni berkembnag
menjadi masyarakat dengan tata pemerintahan dan kehidupan yang teratur. Tata pembelaan diri
di zaman tersebut yang terutama didasarkan kepada kemampuan pribadi yang tinggi, merupakan
dasar dari sistem pembelaan diri, baik dalam menghadapi perjuangan hidup maupun dalam
pembelaan berkelompok.

Para ahli pembelaan diri dan pendekar mendapat tempat yang tinggi di masyarakat. Begitu pula
para empu yang membuat senjata pribadi yagn ampuh seperti keris, tombak dan senjata khusus.
Pasukan yang kuat di zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan lainnya di masa itu
terdiri dari prajurit-prajurit yang mempunyai keterampilan pembelaan diri individual yang tinggi.
Pemukupan jiwa keprajuritan dan kesatriaan selalu diberikan untuk mencapai keunggulan dalam
ilmu pembelaan diri. Untuk menjadi prajurit atau pendekar diperulan syarat-syarat dan latihan
yang mendalam di bawah bimbingan seorang guru. Pada masa perkembangan agama Islam ilmu
pembelaan diri dipupuk bersama ajaran kerohanian. Sehingga basis-basis agama Islam terkenal
dengan ketinggian ilmu bela dirinya. Jelaslah, bahwa sejak zaman sebelum penjajahan Belanda
kita telah mempunyai sistem pembelaan diri yang sesuai dengan sifat dan pembawaan bangsa
Indonesia.

b. Perkembangan Pencak Silat pada zaman penjajahan Belanda

Suatu pemerintahan asing yang berkuasa di suatu negeri jarang sekali memberi perhatian kepada
pandangan hidup bangsa yang diperintah. Pemerintah Belandan tidak memberi kesempatan
perkembangan Pencak Silat atau pembelaan diri Nasional, karena dipandang berbahaya terhadap
kelangsungan penjajahannya. Larangan berlatih bela diri diadakan bahkan larangan untuk
berkumpul dan berkelompok. Sehingga perkembangan kehidupan Pencak Silat atau pembelaan
diri bangsa Indonesia yang dulu berakar kuat menjadi kehilangan pijakan kehidupannya. Hanya
dengan sembunyi-sembunyi dan oleh kelompok-kelompok kecil Pencak Silat dipertahankan.
Kesempatan-kesempatan yang dijinkan hanyalah berupa pengembangan seni atau kesenian
semata-mata masih digunakan di beberapa daerah, yang menjurus pada suatu pertunjukan atau
upacara saja. Hakekat jiwa dan semangat pembelaan diri tidak sepenuhnya dapat berkembang.
Pengaruh dari penekanan di zaman penjajahan Belanda ini banyak mewarnai perkembangan
Pencak Silat untuk masa sesudahnya.

c. Perkembangan Pencak Silat pada pendudukan Jepang

Politik Jepang terhadap bangsa yang diduduki berlainan dengan politik Belanda. Terhadap
Pencak Silat sebagai ilmu Nasional didorong dan dikembangkan untuk kepentingan Jepang
sendiri, dengan mengobarkan semangat pertahanan menghadapi sekutu. Di mana-mana atas
anjuran Shimitsu diadakan pemusatan tenaga aliran Pencak Silat. Di seluruh Jawa serentak
didirkan gerakan Pencak Silat yang diatur oleh Pemerintah. Di Jakarta pada waktu itu telah
diciptakan oleh para pembina Pencak Silat suatu olarhaga berdasarkan Pencak Silat, yang
diusulkan untuk dipakai sebagai gerakan olahraga pada tiap-tiap pagi di sekolah-sekolah. Usul
itu ditolak oleh Shimitsu karena khawatir akan mendesak Taysho, Jepang. Sekalipun Jepang
memberikan kesempatan kepada kita untuk menghidupkan unsur-unsur warisan kebesaran
bangsa kita, tujuannya adalah untuk mempergunakan semangat yang diduga akan berkobar lagi
demi kepentingan Jepang sendiri bukan untuk kepentingan Nasional kita.

Namun kita akui, ada juga keuntungan yang kita peroleh dari zaman itu. Kita mulai insaf lagi
akan keharusan mengembalikan ilmu Pencak Silat pada tempat yang semula didudukinya dalam
masyarakat kita.
d. Perkembangan Pencak Silat pada Zaman Kemerdekaan

Walaupun di masa penjajahan Belanda Pencak Silat tidak diberikan tempat untuk berkembang,
tetapi masih banyak para pemuda yang mempelajari dan mendalami melalui guru-guru Pencak
Silat, atau secara turun-temurun di lingkungan keluarga. Jiwa dan semangat kebangkitan
nasional semenjak Budi Utomo didirikan mencari unsur-unsur warisan budaya yang dapat
dikembangkan sebagai identitas Nasional. Melalui Panitia Persiapan Persatuan Pencak Silat
Indonesia maka pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta terbentuklah IPSI yang diketuai oleh Mr.
Wongsonegoro.

Program utama disamping mempersatukan aliran-aliran dan kalangan Pencak Silat di seluruh
Indonesia, IPSI mengajukan program kepada Pemerintah untuk memasukan pelajaran Pencak
Silat di sekolah-sekolah.

Usaha yang telah dirintis pada periode permulaan kepengurusan di tahun lima puluhan, yang
kemudian kurang mendapat perhatian, mulai dirintis dengan diadakannya suatu Seminar Pencak
Silat oleh Pemerintah pada tahun 1973 di Tugu, Bogor. Dalam Seminar ini pulalah dilakukan
pengukuhan istilah bagi seni pembelaan diri bagnsa Indonesia dengan nama Pencak Silat yang
merupakan kata majemuk. Di masa lalu tidak semua daerah di Indonesia menggunakan istilah
Pencak Silat. Di beberapa daerah di jawa lazimnya digunakan nama Pencak sedangkan di
Sumatera orang menyebut Silat. Sedang kata pencak sendiri dapat mempunyai arti khusus begitu
juga dengan kata silat.

Pencak, dapat mempunyai pengertian gerak dasar bela diri, yang terikat pada peraturan dan
digunakan dalam belajar, latihan dan pertunjukan.

Silat, mempunyai pengertian gerak bela diri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian
yang suci murni, guna keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri/
manusia dari bela diri atau bencana. Dewasa ini istilah pencak silat mengandung unsur-unsur
olahraga, seni, bela diri dan kebatinan. Definisi pencak silat selengkapnya yang pernah dibuat
PB. IPSI bersama BAKIN tahun 1975 adalah sebagai berikut :

Pencak Silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk membela/mempertahankan eksistensi
(kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup/alam sekitarnya
untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

Pencak Silat sebagai ajaran kerohanian

Umumnya Pencak Silat mengajarkan pengenalan diri pribadi sebagai insan atau mahluk hidup
yang pecaya adanya kekuasaan yang lebih tinggi yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Biasanya, Pencak
Silat sebagai ajaran kerohanian/kebatinan diberikan kepada siswa yang telah lanjut dalam
menuntut ilmu Pencak Silatnya. Sasarannya adalah untuk meningkatkan budi pekerti atau
keluhuran budi siswa. Sehingga pada akhirnya Pencak Silat mempunyai tujuan untuk
mewujudkan keselarasan/ keseimbangan/keserasian/alam sekitar untuk meningkatkan iman dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, guna mengisi Pembangunan Nasional Indonesia dalam
mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang Pancasilais.

Pencak Silat sebagai seni

. Ciri khusus pada Pencak Silat adalah bagian kesenian yang di daerah-daerah tertentu terdapat
tabuh iringan musik yang khas. Pada jalur kesenian ini terdapat kaidah-kaidah gerak dan irama
yang merupakan suatu pendalaman khusus (skill). Pencak Silat sebagai seni harus menuruti
ketentuan-ketentuan, keselarasan, keseimbangan, keserasian antara wirama, wirasa dan wiraga.

Di beberapa daerah di Indonesia Pencak Silat ditampilkan hampir semata-mata sebagai seni tari,
yang sama sekali tidak mirip sebagai olahraga maupun bela diri. Misalnya tari serampang dua
belas di Sumatera Utara, tari randai di Sumatera Barat dan tari Ketuk Tilu di Jawa Barat. Para
penari tersebut dapat memperagakan tari itu sebagai gerak bela diri yang efektif dan efisien
untuk menjamin keamanan pribadi

Pencak Silat sebagai olahraga umum

Walaupun unsur-unsur serta aspek-aspeknya yang terdapat dalam Pencak Silat tidak dapat
dipisah-pisahkan, tetapi pembinaan pada jalur-jalur masing-masing dapat dilakukan. Di tinjau
dari segi olahraga kiranya Pencak Silat mempunyai unsur yang dalam batasan tertentu sesuai
dengan tujuan gerak dan usaha dapat memenuhi fungsi jasmani dan rohani. Gerakan Pencak Silat
dapat dilakukan oleh laki-laki atau wanita, anak-anak maupun orang tua/dewasa, secara
perorangan/kelompok.

Usaha-usaha untuk mengembangkan unsur-unsur olahraga yang terdapat pada Pencak Silat
sebagai olahraga umum dibagi dalam intensitasnya menjadi

a. Olahraga rekreasi
b. Olahraga prestasi
c. Olahraga massal

Pada seminar Pencak Silat di Tugu, Bogor tahun 1973, Pemerintah bersama para pembina
olahraga dan Pencak Silat telah membahas dan menyimpulkan makalah-makalah :

1. Penetapan istilah yang dipergunakan untuk Pencak Silat


2. Pemasukan Pencak Silat sebagai kurikulum pada lembaga-lembaga pendidikan
3. Metode mengajar Pencak Silat di sekolah
4. Pengadaan tenaga pembina/guru Pencak Silat untuk sekolah-sekolah
5. Pembinaan organisasi guru-guru Pencak Silat dan kegiatan Pencak Silat di lingkungan sekolah
6. Menanamkan dan menggalang kegemaran serta memassalkan Pencak Silat di kalangan
pelajar/mahasiswa.
Sebagai tindak lanjut dari pemikiran-pemikiran tersebut dan atas anjuran Presiden Soeharto,
program olahraga massal yang bersifat penyegaran jasmani digarap terlebih dahulu, yang telah
menghasilkan program Senam Pagi Indonesia (SPI).

Pencak Silat sebagai olahraga prestasi (olahraga pertandingan)

Pengembangan Pencak Silat sebagai olahraga & pertandingan (Championships) telah dirintis
sejak tahun 1969, dengan melalui percobaan-percobaan pertandingan di daerah-daerah dan di
tingkat pusat. Pada PON VIII tahun 1973 di Jakarta telah dipertandingkan untuk pertama kalinya
yang sekaligus merupakan Kejuaraan tingkat Nasional yang pertama pula. Masalah yang harus
dihadapi adalah banyaknya aliran serta adanya unsur-unsur yang bukan olahraga yang sudah
begitu meresapnya di kalangan Pencak Silat. Dengan kesadaran para pendekar dan pembina
Pencak Silat serta usaha yang terus menerus maka sekarang ini program pertandingan olahraga
merupakan bagian yang penting dalam pembinaan Pencak Silat pada umumnya. Sementara ini
Pencak Silat telah disebarluaskan di negara-negara Belanda, Belgia, Luxemburg, Perancis,
Inggris, Denmark, Jerman Barat, Suriname, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru.

Program pembinaan Pencak Silat

Pencak Silat sebagai budaya Nasional bangsa Indonesia mempunyai banyak ragam khas maisng-
masing daerah, jumlah perguruan/aliran di segenap penjuru tanah air ini diperkirakan sebanyak
820 perguruan/aliran.

Oleh karena itu dirasakan perlu adanya pembinaan yang sistimatis untuk melestarikan warisan
nenek moyang kita. Terlebih-lebih setelah Kungfu masuk IPSI, atas anjuran Pemerintah
berdasarkan pertimbangan lebih baik Kungfu berada di dalam IPSI sehingga lebih mudah dalam
mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadapnya, sekaligus menasionalisasikan.

Standarisasi yang telah dirintis pembuatannya, hanyalah untuk jurus dasar bagi keperluan khusus
olahraga dan bela diri. Sedangkan pengembangannya telah diserahkan kepad setiap perguruan
yang ada. Sistem pembinaan yang dipakai oleh IPSI ialah setiap aspek yang ada dijadikan jalur
pembinaan, sehingga jalur pembinaan Pencak Silat meliputi :

1. Jalur pembinaan seni


2. Jalur pembinaan olahraga
3. Jalur pembinaan bela diri
4. Jalur pembinaan kebatinan

Keempat jalur ini diolah, dengan saringan dan mesin sosial budaya, yaitu Pancasila.

Peraturan Pertandingan Pencak Silat


Gelanggang dapat di lantai atau dipanggung dan dilapisi matras dengan tebal maksimum 5 cm,
permukaan rata dan tidak memantul serta ditutup dengan alas yang tidak licin, berukuran 9 x 9
meter.

Gelanggang terdiri dari :

Bidang Gelanggang berbentuk segi empat bujur sangkar dengan ukuran 7 x 7 m.

Bidang Laga berbentuk lingkaran dalam bidang gelanggang

Batas Gelanggang dan bidang laga dibuat dengan garis selebar ke arah luar 5 cm dan berwarna
kontras dengan permukaan gelanggang. Pada tengah-tengah bidang laga dibuat lingkaran dengan
garis tengah 2 m selebar 5 cm sebagai batas pemisah sesaat akan dimulai pertandingan.

Lingkaran tersebut mempunyai tanda garis lurus pada garis tengah lingkaran selebar 5 cm. Yang
sejajar dengan sisi bujur sangkar dan berwarna kontras dengan permukaan gelanggang.

Sudut pesilat adalah ruang pada sudut bujur sangkar yang berhadapan dan dibatasi oleh lingkaran
bidang laga. Sudut yang berhadapan lainnya adalah sudut netral.

Perlengkapan gelanggang :
a. Ember, gelas, kain pel dan kesed dari ijuk,
b. Jam pertandingan/game match
c. Gong atau alat yang berfungsi sama
d. Lampu babak atau tanda lain untuk menentukan ronde/babak
e. Lampu pemenang berwarna merah dan biru atau alat/kode lain untuk menentukan pemenang
f. Perlengkapan lain-lain
g. Formulir pertandingan

Kelas B, di atas 36 – 39 kg
Kelas C, di atas 39 – 42 kg
Kelas D, di atas 42 – 45 kg
Kelas E, di atas 45 – 48 kg
Kelas F, di atas 48 – 51 kg
Kelas G, di atas 51 – 54 kg
Kelas H, di atas 54 – 57 kg
Kelas I, di atas 57 – 60 kg
Golongan Teruna :
Kelas A, 40 – 45 kg
Kelas B, di atas 45 – 50 kg
Kelas C, di atas 50 – 55 kg
Kelas D, di atas 55 – 60 kg
Kelas E, di atas 60 – 65 kg
Kelas F, di atas 65 – 70 kg
Kelas G, di atas 70 – 75 kg
Kelas H, di atas 75 – 80 kg
Dengan seterusnya selisih 5 kg
Kelas bebas, berat di atas 65 kg.
Waktu Pertandingan

Permainan dilangsungkan dalam 3 babak yang setiap babak terdiri dari 2 menit. Di antara babak
yang satu dengan lainnya diberikan waktu istirahat 1 menit. Waktu ketika wasit menghentikan
pertandingan tidak termasuk waktu bertanding dan perhitungan terhadap pemain yang jatuh
karena serangan yang sah tidak termasuk waktu bertanding.

K.Motor kros

Teknik-teknik dasar ini juga dipakai oleh para pemula yang hendak terjun keolahraga motokros
saya coba berbagi dengan rekan-rekan untuk melakukan olahraga roda dua ini dengan teknik
yang baik dan sebagaimana mestinya. Dari teknik-teknik dasar ini, nantinya dapat dikembangkan
sendiri atau mengikuti pelatihan kembali dalam tingkat yang lebih tinggi.
Adapun materi pelatihan akan dibagi dalam 5 sesi:
1. Pre riding preparation
a. Kelengkapan pelindung tubuh
b. Pengenalan olah raga offroad roda dua
2. Bike inspection and warming up
a. Menyiapkan Sepeda motor
b. Pemanasan tubuh sebelum berkendara
3. Teknik berkendara di berbagai rintangan (teori, demo dan praktek)
a. Posisi tubuh yang baik di atas sepeda motor
b. Penguasaan kendaraan
c. Pengenalan jenis lintasan
d. Teknik melewati tanjakan, turunan serta jalan bergelombang.
e. Teknik menikung
4. Free Fun Riding
5. Evaluasi hasil pelatihan
Kelengkapan pelindung tubuh
Perlengkapan untuk pengendara motokros/dirt rider:

 Kaus kaki panjang dipakai pada langkah yang pertama , gunanya untuk mengurangi
gesekan antara kaki dengan sepatu boot. Selain itu juga untuk menyerap keringat karena
dalam sepatu boot yang tinggi udara di dalam cukup panas. Setelah itu langkah
berikutnya mengenakan pelindung lutut. Terbuat dari bahan plastik keras dipasang
dengan karet yang melingkar di seputar lutut. Untuk proteksi yang lebih baik lagi ada
sebuah alat bernama knee brace. Alat ini memperkuat persendian lutut dengan engsel
yang biasanya terbuat dari besi campuran yang ringan sehingga memungkinkan lutut
untuk bergerak hanya dua arah yang lurus.
 Mengenakan celana khusus untuk motokros. Celana ini biasanya terbuat dari kanvas yang
memungkinkan udara dapat keluar dan masuk. Memiliki bantalan di sekitar lutut bagian
dalam, pinggang dan paha bagian luar. Tahan terhadap gesekan dan sukar untuk
terkoyak. Dalam memilih celana balap yang baik perlu diperhatikan tingkat kekuatan dan
kenyamanan pemakaiannya, sebab pabrikan yang bermutu sangat memperhatikan
keleluasaan gerak pemakai.
 Sepatu balap (boot) motokros merupakan kelengkapan penting yang sering diabaikan, hal
tersebut terjadi karena harga sepatu khusus ini relatif cukup mahal. Biasanya terbuat dari
kulit, tetapi dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sering kita jumpai sepatu
balap yang dibuat dari bahan campuran sintetis (plastik, polyurethane). Namun semua itu
bertujuan untuk memberi perlindungan dan kenyamanan yang maksimal. Perlu
diperhatikan pada pemakai diharuskan mengencangkan semua kunci pengaitnya, supaya
tidak mudah lepas. Sepatu ini akan melindungi pengendara dari batu, tanah, benturan
dengan sepeda motor serta panas dari pipa saluran sisa pembuangan udara (knalpot).
 Memakai kaos lengan panjang (jersey) yang memiliki bantalan pada siku tangan. Kaos
ini selain melindungi kulit juga dapat menyerap keringat pengendara. Relatif cepat kering
dan tidak membatasi kulit tubuh untuk bernafas. Biasanya untuk melindungi siku pada
lengan jersey terdapat busa (pad) pelindung atau pengendara khusus menggunakan
pelindung siku (elbow pad) supaya lebih aman.
 Pengendara motokros akan sering mengalami guncangan dalam berkendara dan
guncangan yang cukup keras bisa menyebabkan cedera pada bagian dalam perut. Untuk
mengantisipasi hal tersebut para pengendara motokros memakai sabuk yang ukurannya
lebar (belt). Biasanya pada bagian belakang terbuat dari bahan yang keras dan bagian
depan elastis. Tujuannya untuk memberi perlindungan pada perut juga bagian pinggang
serta sebagai penyangga tulang punggung bagian bawah.
 Memakai pelindung dada (chest protector) untuk melindungi tulang rusuk, dada, hingga
ke punggung bagian atas. Terbuat dari plastik keras dengan bantalan pada bagian tertentu.
Benturan dengan stang kemudi serta batu dan tanah dari arah depan dapat menyebabkan
cedera yang cukup serius, hendaknya pengendara menyadari betul pentingnya pelindung
ini.
 Helm atau pelindung kepala, merupakan faktor paling penting dari semua peralatan
pelindung tubuh. Sebagai pusat saraf kepala juga paling rentan terhadap benturan yang
keras. Oleh karena itu dalam memlih helm perlu diutamakan kualitasnya. Biasanya helm
untuk pengendara motokros dan enduro lebih banyak memungkinkan udara untuk
bersirkulasi, fungsinya untuk memberi pernafasan yang baik. Selain itu dilengkapi juga
dengan pet helm (visor) untuk melindungi cipratan tanah juga terhadap sinar matahari
yang menyilaukan. Tidak memerlukan kaca pada bagian depan karena pengelihatan
pengendara akan dilindungi oleh kacamata khusus (goggle). Perlu diingat bahwa ukuran
helm harus cocok dengan kepala pengendara dan tidak dapat dipinjamkan ke orang lain.
Kunci pengait helm harus terpasang dengan baik bila memakainya.
 Sarung tangan juga merupakan faktor yang penting, dipakai terakhir sebelum
mengenakan kacamata. Berfungsi untuk melindungi tangan akibat gesekan dengan grip
stang, juga terhadap lemparan kerikil atau pecahan tanah keras dari akibat dari sepeda
motor di depan. Sarung tangan motokros harus elastis dan nyaman. Dalam
penggunaannya harus diperhatikan ukuran yang tepat serta pengunci harus terpasang.
 Kacamata khusus untuk motokros (goggle). Kaca terbuat dari kaca plastik (lexan lens),
memberi perlindungan untuk mata dari debu. Pada bagian dalam terbuat dari busa yang
empuk dan memberi kenyamanan pada wajah. Cara pemakaiannya dengan memasukkan
kaca terlebih dahulu baru karet (strap) di pasang melingkari helm kearah belakang.
 Untuk pengendara trail adventure jarak jauh jangan lupa untuk membawa jas hujan serta
celananya, membawa beberapa perlengkapan seperti kunci 8, 10, 12, tang, obeng, alat
penarik, dsb.

Anda mungkin juga menyukai