Anda di halaman 1dari 12

PAPER BERPIKIR SISTEM

INDUSTRIALISASI

DISUSUN OLEH :
1. Hasmi Nasanjy El Mantiqy 21042010156
2. Denny Juniartha 21042010216
3. Muhammad Khulilurrohman 21042010230
4. Rhevuano Naoval Saputra 21042010246
5. Titan Baihaqi Akbar Nugroho 21042010248
6. Muhammad Falihul Royhan 21042010261

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS SOSIAL DAN POLITIK
UPN “VETERAN” JAWA TIMUR
TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Industrialisasi
Secara Bahasa industrialisasi berasal dari kata industri yang memiliki arti suatu unit
atau kesatuan produk yang terletak pada suatu tempat tertentu yang meletakan kegiatan untuk
mengubah barang-barang secara mekanis atau kimia, sehingga menjadi barang (produk yang
sifatnya lebih dekat pada konsumen terakhir), termasuk disini memasang bagian dari suatu
barang atau assembling. Ketika satu negara telah mencapai tahapan dimana sektor industri
sebagai sektor utama maka dapat dikatakan negara tersebut sudah mengalami industrialisasi
(Yustika, 2000). Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), usaha dalam
menggalakan industri dalam suatu negara dapat disebut sebagai Industrialisasi.
Industrialisasi memiliki arti sebagai bagian dari proses ekonomi yang sedang
mengalami modernisasi yang berimbas pada seluruh sektor ekonomi, tak terkecuali industri
pengolahan. Industrialisasi yang ditujukan untuk membuat sektor ekonomi sebuah negara
mengalami penambahan nilai dengan industri pengolahan sebagai lini utama yang dimana
dengan adanya perkembangan industri dalam sebuah negara akan membuat sektor lainnya
pun akan mengalami modernisasi. Peralihan ini juga dapat dilihat dari berubahnya mata
pencaharian yang asalnya pada sektor agraris sekarang beralih pada sektor industri.
Pada proses industrialisasi terdapat perubahan yang datang seiring adanya
modernisasi ekonomi. Perubahan disebabkan adanya proses industrialisasi berupa adanya
restrukturisasi industri itu sendiri yang berpengaruh pada kematangan individu atau sumber
daya manusia (humanresources), hal ini termasuk pada kematangan masyrakat dalam
menghadapi industrialisasi baik secara fisik ataupun mental.
Pada sebagian contoh kecil dari kematangan masyarakat dalam menghadapi
industrialisasi seperti adanya pergantian nilai-nilai kerja sama dan gotong royong yang
ditekankan pada masyarakat agraris perlahan berubah menjadi metode pembagian kerja yang
memiliki tugas dengan tujuan yang sama. Perubahan yang merupakan imbas dari adanya
industrialisasi akan menyebabkan pergeseran pada beberapa aspek pada masyarakat.
Maka pada dasarnya, industrialisasi bukan hanya berarti sebagai transformasi
ekonomi pada suatu negara namun juga berarti transformasi sosial pada negara tersebut.
Perubahan pola pikir pada hal ekonomi atau industri akan berdampak pada pola pikir
manusia dalam menjadi kehidupan sosial yang berubah kearah modernisasi. Industrialisasi
merupakan bagian krusial pada suatu negara dalam perkembangan untuk mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara. Cita-cita industrialisasi nasional adalah
menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat, dalam hal pemenuhan kebutuhan barang dan
jasa tercukupi, masyarakat punya daya beli, karena penghasilan yang layak disertai
produktivitas tinggi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang maju secara adil dan
merata. Berdiri sejajar dengan itu, industrialisasi juga bermakna membangun ketahanan
ekonomi nasional, sehingga kedaulatan sebagai negara-bangsa nyata terwujud (Dominggus
Oktavianus, 2007).
Dari berbagai argument tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Industrialisasi
merupakan sebuah transformasi ekonomi pada suatu negara yang disertai dengan adanya
perubahan pada aspek-aspek lainnya. Dengan adanya industrialisasi, kehidupan masyarakat
secara menyeluruh akan mengalami perubahan dari berbagai aspek di dalamnya, mulai dari
sosial, politik, teknologi dan masih banyak lagi.

1.2 Teori Pola Pikir Counter Intuitiveness


Dalam berpikir system terdapat salah satunya prinsip Counter Intuitiveness yang
mana pada prinsip ini menekankan pada menetapkan keputusan berdasar keuntungan serta
resiko atau konsekuensi, yang pada akhirnya keputusan yang diambil merupakan keputusan
yang benar-benar matang dan siap akan seluruh konsekuensi yang akan didapatkan terhadap
keputusan yang telah diambil.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Industrialisasi

Dalam Industrialisasi ada perubahan filosofi manusia dimana manusia merubah


pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas (tindakan didasarkan atas
pertimbangan, efisiensi,dan perhitungan, tidak lagi mengacu kepada moral, emosi,kebiasaan
atau tradisi). Menurut para peniliti ada faktor yang menjadi acuan modernisasi industri dan
pengembangan perusahaan. Mulai dari lingkungan sosial dan ekonomi yang menguntungkan
untuk dunia industri dan perdagangan,bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan
melimpah, dan juga sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki
kemampuan dan bisa beradaptasi dengan pekerjaannya.
Oleh karena itu, perubahan sosial ekonomi yang merubah sistem atau pola pencaharian
masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bagian dari proses
modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan
inovasi teknologi. Perubahan terjadi seiring dengan kemampuan manusia dalam melahirkan
inovasi. Produk baru dan metode baru tercipta seiring dengan kemajuan industri. Setiap
periode jaman selalu saja melahirkan inovasi dahsyat yang berorientasi pada kebutuhan dan
kemaslahatan kehidupan. Inovasi merupakan kunci kesuksesan di bidang industri.
Negara pertama yang melakukan industrialisasi adalah Inggris ketika terjadi revolusi
industri pada abadke 1. Corak perekonomian Inggris yang semula agraris berubah menjadi
industri. Diantara ciri-cirinya adalah status sosial sangat dipengaruhi oleh luasnya
kepemilikan tanah. Saat itu cara membuat barang juga masih konvensional yaitu
mengandalkan tenaga manusia dan tenaga hewan. Pembuatan barang juga masih dikerjakan
di rumah-rumah belum dilakukan di pabrik. Disinalah bisa diartikan dengan revolusi
ekonomi.

2.2. Transformasi Industri

Industri terus berkembang dari masa ke masa. Sejarah perkembangan industri dimulai
sejak Revolusi Industri yang terjadi di negara Inggris. Transformasi tersebut terjadi setelah
ditemukannya mesin uap pada tahun 1776 oleh James Watt. Hal tersebut ditandai dengan
didigunakannya mesin tenun mkanis bertenaga uap pertama didunia. Mesin tersebut
digubakan untuk meningkatkan produktivitas tekstil yang sebelumnya dikerjakan secara
manual engan tangan manusia. Transformasi berikutnya terjadi pada Revolusi Industri 2.0
yang disebut dengan Lini Produksi atau Assembly Line. Pada masa ini transformasi terjadi
pada proses produksi, berbeda dengan sebelumnya yang terjadi transformasi yang efisiensi
mesin. Salah satu contohnya adalah proses pembuatan mobil yang pada awalnya tidak bisa
dilakukan di tempat lain karena biaya yang sangat mahal, kemudian diselesaikan dengan
konsep Lini Produksi (Assembly Line) yang memanfaatkan conveyor belt pada tahun 1913.
Akibatnya proses perakitan mobil bisa dilakukan lebih efisien oleh orang lain di tempat yang
berbeda. Prinsip ini lalu berkembang menjadi spesialisasi, dimana 1 orang hanya menangani
1 proses perakitan.

Memasuki era Revolusi Industri 3.0 yang disebut dengan era Teknologi Otomasi. Era ini
ditandai dengan dikuranginya peran manusia di industri dan digantikan dengan mesin pintar
dengan teknologi baru. Di masa ini juga mulai digunakan komputer untuk menggantikan
pekerjaan manusia, seperti menulis dokumen, mengirimkan surat, menghitung formula yang
rumit hingga membuat pencatatan keuangan. Dalam dunia manufaktur, Revolusi Industri 3.0
merupakan sebuah revolusi yang penting, karena dalam dunia manufaktur diperlukan
ketelititan dan tingkat ketepatan yang tinggi, dimana hal itu sulit dilakukan oleh manusia,
sehingga penggunaan mesin modern dan komputer merupakan sebuah solusi yang membantu
proses manufaktur.

Berlanjut ke masa sekarang, yaitu Revolusi Industri 4.0 yang disebut dengan era Digital
dan Innternet. Era ini ditandai dengan berbagai inovasi pengembangan internet seperti
artificial inteligence, cloud computing, dan penerapan internet lain yang membantu
kehidupan manusia. Maka dari itu, fokus pengembangan di masa revolusi ini adalah
pengembangan dunia digital dan internet atau yang disebut dengan internet of things. Dalam
skala industri, Revolusi Industri 4.0 meningkatkan kemampuan software dan internet untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan. Salah satu contohnya adalah pengumpulan data historis
mesin oleh software yang digunakan untuk menjadwalkan maintenance bulanan secara
otomatis. Data-data tersebut nantinya akan diproses oleh algoritma, sehingga menghasilkan
keputusan logis layaknya manusia.
2.3. Dampak Transformasi Industri

Industrialisasi juga mendorong pertumbuhan ekonomi modern dan pesatnya peningkatan


pendapatan masyarakat. Industrialisasi berperan penting dalam pembangunan negara-negara
belum maju, dengan melakukan industrialisasi daripada fokus pada pertanian atau produksi
sumber daya nasional. Beberapa efek positif dari Industrialisasi diantaranya :

1. Peningkatan pendapatan nasional


Industrialisasi memungkinkan negara-negara mengoptimalkan sumber daya mereka
yang mulai berkurang. Industrialisasi meningkatkan kuantitas dan kualitas akan barang-
barang yang diproduksi suatu perusahaan. Inilah yang membuat kontribusi lebih besar
pada produk nasional bruto atau Gross National Product (GNP).
2. Menstimulasi kemajuan sektor lain
Industrialisasi mendorong kemajuan sektor-sektor ekonomi lainnya. Perkembangan pada
satu industri berdampak pada pengembangan dan perluasan industri terkait.
3. Spesialisasi pekerja lebih besar
Industrialisasi membuka jalan pada tenaga kerja khusus atau tenaga kerja ahli untuk
lebih dikenal. Pembagian kerja ini meningkatkan produk nilai marjinal tenaga kerja.
Tenaga kerja khusus lebih menguntungkan. Pendapatan sektor pekerja di industri rata-
rata akan lebih tinggi daripada pekerja di sektor pertanian.
Selain menimbulkan dampak positif, efek industrialisasi juga membawa dampak negatif
seperti :
a. Urbanisasi
Terpusatnya tenaga kerja pada pabrik – pabrik di suatu daerah, sehingga daerah tersebut
berkembang menjadi kota besar.
b. Eksploitasi tenaga kerja
Pekerja harus meninggalkan keluarga agar bisa bekerja di mana industri itu berada.
c. Perubahan pada struktur keluarga
Perubahan struktur sosial berdasarkan pada pola pra industrialisasi di mana suatu
keluarga besar cenderung menetap di suatu daerah. Setelah industrialisasi keluarga
biasanya berpindah pindah tempat dan hanya terdiri dari keluarga inti (orang tua dan
anak-anak). Keluarga dan anak – anak yang memasuki kedewasaan akan semakin aktif
berpindah pindah sesuai tempat di mana pekerjaan itu berada.
d. Lingkungan hidup
Industrialisasi menimbulkan banyak masalah penyakit. Mulai polusi udara, air, dan
suara, masalah kemiskinan, alat alat berbahaya, kekurangan gizi. Masalah kesehatan di
Negara industri disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial politik, budaya dan juga patogen
(mikroorganisme penyebab penyakit)

2.4. Pro dan Kontra Industrialisasi

Industrialisasi menyebabkan adanya perubahan pada banyak aspek kehidupan di


dalamnya, hal ini pun memicu adanya pendapat yang berbeda dari masyarakat. Pendapat
yang berbeda mengenai proses terjadinya industrialisasi hingga dampak yang diberikan
memberikan pendapat yang beragam pula. Pro kontra industrialisasi pun tak jarang menjadi
sebuah perdebatan antara pihak pro dan pihak kontra.

A. Pro Terhadap Industrialisasi


Dengan adanya industrialisasi ini,dapat menjadi sebuah kemungkinan untuk
pengoptimalan sumber daya yang mulai berkurang. Industrialisasi ini juga dianggap
sebagai proses ‘linier’ yang harus dilalui oleh beberapa tahapan yang saling berkaitan
dan berurutan dalam transformasi struktur ekonomi pada banyak negara. Selain
itu,industrialisasi juga dianggap ampuh untuk mengatasi masalah keterbelakangan,
kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran. Selain itu,industrialisasi juga dianggap
sebagai salah satu tahap penting dalam usaha negara-negara berkembang dalam
meningkatkan kemakmurannya, termasuk juga mengatasi masalah-masalah
pengangguran dan meningkatkan produktivitas kerja sebagai salah satu penyebab
rendahnya pendapatan. Maka dari itu, banyak orang yang setuju dengan adanya
industrialisasi ini. Karena selain dinilai memiliki pengaruh yang besar dalam
pengoptimalan sumber daya, industrialisasi juga dinilai mampu untuk menjadi jalan
dalam berbagai masalah khusunya pada bidang ekonomi.
Dengan adanya pengembangan ekonomi di suatu negara dalam periode jangka
panjang akan membawa perubahan dasar dalam struktur ekonomi negara tersebut.
Misalnya dari ekonomi tradisional yang di titik beratkan pada sektor pertanian ke
ekonomi modern yang di dominasi oleh sektor industri.
Dalam hal ini,konsentrasi kegiatan ekonomi terutama industrialisasi akan
mendorong terjadinya urbanisasi yang berkaitan erat dengan kesempatan kerja dan
peningkatan masyarakat. Selain itu, industrialisasi juga berpengaruh bagi sisi sosial
masyarakat dan memberi pengaruh untuk perubahan sosial masyarakat,seperti dari
masyarakat desa menjadi masyarakat kota. Hal tersebut dapat dilihat dari perubahan
mata pencaharian setiap harinya yang dulunya bertani menjadi seorang buruh pabrik.
Selain dari sisi ekonomi dan sosialnya, industrialisasi juga bisa berdampak pada sisi
ekologi.
Pada sisi ekologi atau kelingkungan, industrialisasi akan berdampak pada
terjadinya pencemaran lingkungan dan perubahan fungsi lahan. Hal tersebut memang
bukanlah suatu hal yang positif namun, kita juga harus bisa mengelola hal tersebut agar
menyelesaikan permasalahan yang ada. Dari beberapa penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwasannya banyak hal-hal positif dari dampak adanya industrialisasi
yang membuat banyak pihak setuju dengan adanya industrialisasi ini.
B. Kontra pada Industrialisasi
Industrialisasi berkontribusi negatif terhadap lingkungan antara lain polusi yaitu
udara, air dan tanah. Industrialisasi juga menyebabkan perubahan fungsi lahan (dari
lahan pertanian menjadi lahan industrialisasi), perubahan lahan ini dapat berdampak
pada kerusakan lingkungan serta menurunnya produktivitas pertanian setempat.
Industrialisasi juga dapat merubah sifat gaya hidup tradisionalis seperti sederhana, apa
adanya, tidak boros menjadi pola hidup modernis seperti konsumtif, matrealialistis dll.
Industrialisasi akan mengancam lini usaha yang ada, karena profesi dan lapangan kerja
digantikan oleh sistem otomasi dan robot. Penggunaan tenaga robot berdampak pada
biaya yang lebih murah, efektif dan efisien.
Kontra industrialisasi yang dapat terjadi antara lain meningkatnya permasalahan
sosial di perkotaan. Masalah lingkungan seperti sampah muncul di perkotaan. Dengan
populasi yang padat, sampah menumpuk setiap hari dan tanpa membangun sistem
pengolahan sampah yang memadai, itu memunculkan berbagai masalah terhadap
lingkungan, seperti polusi air. Dengan pertumbuhan manufaktur yang pesat, itu
menyebabkan perilaku eksploitatif, membuat sumber daya alam semakin menipis dan
merusak kelestarian lingkungan. Industrisasi juga dapat menyebabkan peningkatan
impor untuk bahan baku, komponen, dan barang modal.
Efek investasi asing yang negatif Industrialisasi mungkin lebih banyak didorong
oleh investasi asing langsung daripada investasi langsung domestik. Selain itu, lebih
banyak pemain asing seperti multinasional meningkatkan persaingan dan mengurangi
kesempatan bisnis lokal untuk berkembang karena permodalan yang lebih terbatas.
Kondisi kerja yang menyedihkan dan perekrutan tenaga kerja di bawah umur dapat
menjadi praktik yang umum selama industrialisasi. Permintaan tenaga kerja yang
signifikan membuat pekerja tidak memiliki daya tawar. Apalagi, sistem peraturan dan
organisasi ketenagakerjaan juga seringkali belum berkembang. Memang pabrik dapat
menghasilkan lebih banyak output dan menikmati skala ekonomi yang lebih besar. Tapi,
itu mengharuskan pekerja untuk menghabiskan banyak waktu mereka di dalam
pekerjaan dengan kondisi yang menyedihkan dan berbahaya. Mereka harus melakukan
tugas rutin dan sama berkali-kali, mirip seperti robot yang ditugaskan untuk sebuah
pekerjaan. Akhirnya, itu memunculkan stres dan antara pekerja di pabrik.

2.5. Solusi

Adanya industrialisasi pada daerah tertentu di Indonesia membuat banyak respon dari
masyrakat Indonesia itu sendiri. Ada yang berpendapat pro dan kontra tentang masalah ini,
perbedaan ini terkadang membuat beberapa pihak berselisih karena adanya pro dan kontra
tersebut. Maka dari itu sebagaian pengamat dalam masalah ini melihat bagaimana solusi
yang ada untuk permasalahan ini, terdapat beberapa solusi yang timbul dikarenakan
permasalah dari industrialisasi.

Mungkin dari beberapa solusi yang nanti di sebutkan sudah ada sejak lama, tetapi masih
saja terhambat oleh beberapa faktor yang menjadikan solusi tersebut kurang berjalan efektif.
Tetapi dengan cara yang sudah ada sejak lama menurut kami sudah sangat bagus dan
relevan dengan kondisi daerah industrialisasi yang ada di Indonesia. Masalah yang timbul
adanya daerah industrialisasi juga sudah banyak ditemukan di Indonesia seperti contohnya
adalah, meningkatnya jumlah urbanisasi yang dimana menjadikan beberapa titik daerah di
Indonesia mengalami mobilitas yang tinggi, lalu selanjutnya terdapat membuat pencemaran
lingkungan dan menjadikan beberapa lingkungan masyarakat terdaptnya kesenjangan sosial.
Masalah yang timbul tadi adalah permasalahan yang bisa sering kita temukan di beberapa
titik daerah yang dekat dengan daerah industrialisasi. Maka dari itu inilah beberapa solusi
untuk mengurangi dampak negatif dari industrialisasi.

1. Menempatkan titik daerah industrialisasi yang aman untuk lingkungan masyrakat.


Dengan cara menempatkan titik daerah industrialisasi dengan benar dapat mengurangi
setidaknya sedikit masalah yang berdampak pada masyarakat itu sendiri.
2. Mengurangi adanya slum area (area tempat tinggal yang kumuh dan padat).
Banyaknya area industrialisasi dapat menimbulkan slum area di Indonesia, pemerintah dan
pihak yang berkaitan seharusnya memikirkan bagaimana jalan terang nya untuk mengurangi
slum area tersebut.
3. Menambah jumlah atau kapasitas lahan pertanian.
Dengan menambah jumlah lahan untuk wilayah pertanian perkebunan, dapat menjadi salah
satu solusi untuk menutupi efek samping datau dampak buruk dari industrialisasi.
4. Membuat dan menambah kapasitas tempat pembuangan limbah dari industrialisasi.
Limbah idustrialisasi masih sangat banyak di keluarkan oleh pabrik pabrik yang berkerja di
daerah industrialisasi, dan itu membuat pencemaran lingkungan sekitar. Oleh karena itu,
menambah jumlah tempat pembuangan limbah dari sektor industri dapat membantu
mengurangi jumlah limbah yang limbah yang dikeluarkan oleh pabrik langsung tersebar ke
daerah penduduk yang berada di sekitar.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Industrialisasi memiliki arti sebagai bagian dari proses ekonomi yang sedang
mengalami modernisasi yang berimbas pada seluruh sektor ekonomi, tak terkecuali
industri pengolahan. Industrialisasi yang ditujukan untuk membuat sektor ekonomi
sebuah negara mengalami penambahan nilai dengan industri pengolahan sebagai lini
utama yang dimana dengan adanya perkembangan industri dalam sebuah negara akan
membuat sektor lainnya pun akan mengalami modernisasi. Peralihan ini juga dapat
dilihat dari berubahnya mata pencaharian yang asalnya pada sektor agraris sekarang
beralih pada sektor industri.
Pada dasarnya industrialisasi memberikan dampak yang signifikan pada
kehidupan masyrakat, baik dampak positif atau dampak negatif. Dampak positif
dirasakan pada beberapa aspek seperti ekonomi, politik, sosial dan masih banyak lagi.
Selain itu adanya dampak negative harus dibarengi dengan solusi dan cara penyelesaian
agar dampak negative tidak terjadi secara terus menerus sehingga dapat segera diatasi.
3.2 Saran
Sejatinya kita sebagai manusia haruslah mengerti tentang perubahan yang dapat
dirasakan oleh adanya industrialisasi. Dampak-dampak negatif yang ditanggulangi akan
memberikan efek yang lebih baik bagi kehidupan bermasyarakat. Solusi dalam
menghadapi dampak negatif dari industrialisasi juga harus disesuaikan dengan daerah
atau regional yang terdapat di Indonesia, yang dimana kondisi setiap daerah memiliki
karakteristik dan permasalahan yang berbeda sehingga diperlukan penyikapan dan
penanganan yang berbeda pula. Jika hal tersebut dapat terwujud maka bukan tidak
mungkin negara Indonesia dapat menjadi negara maju yang bergerak pada bidang
Industri serta bersaing pada ranah internasional.
DAFTAR PUSTAKA

Susila, Jaka. 2018. Industrialisasi dan Pembangunan Berkesinambungan. Jurnal


Hukum. Diakses pada 23 Februari 2022.
Damayanti, Vivin R. 2012. Proses Industrialisasi di Indonesia dalam Prespektif
Ekonomi Politik. Jurnal Ekonomi Universitas Brawijaya. Diakses pada 23
Februari 2022
Rosanti, Neneng M, dkk. 2019. Dampak Industrialisasi dalam Kehidupan Masyarakat.
Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam. Diakses pada 23 Februari 2022.
Santosa, Agus B. 2018. Industrialisasi dan Perdagangan Internasional. Jurnal Ekonomi
Stikubank Semarang. Diakses pada 23 Februari 2022.

Anda mungkin juga menyukai