DAN EKSPOR-
IMPOR
ANGGOTA
KELOMPOK
Ni Putu Anggun Miamithadewi (2007511127) (14)
01 02 03
Peran Industri dalam Keterkaitan Industri dalam Industrialisasi dan Ekspor
Pembangunan Pembangunan EKonomi Impor Indonesia
PERAN
INDUSTRI
DALAM
PEMBANGUNAN
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) industri adalah suatu unit/kesatuan produksi yang terletak
pada suatu tempat tertentu yang melakukan kegiaan ekonomi, bertujuan untuk mengubah suatu
barang secara mekanik, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi benda/barang/produk baru
yang nilainya lebih tinggi, dan sifatnya lebih dekat kepada konsumen akhir.
Proses industrialisasi dapat didefenisikan sebagai proses perubahan struktur ekonomi dimana
terdapat kenaikan kontribusi sektor industri dalam permintaan konsumen, PDB, ekspor dan
kesempatan kerja.
Dilihat dari distribusi (PDB) Produk Domestik
Bruto Indonesia sektor industri pengolahan di
Indonesia pada tahun 2010 sampai tahun 2016
setiap tahunnya mengalami peningkatan.
Dimana sektor industri lebih besar dari pada
sektor lainnya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel
Distribusi PDB Indonesia Menurut Lapangan
Usaha ADH Konstan 2010,Tahun 2010 – 2016
(Milyar Rupiah).
KETERKAITAN
INDUSTRI
DALAM
PEMBANGUNAN
EKONOMI
Produk–produk industrialisasi selalu memiliki “dasar tukar” (terms of trade) yang tinggi atau
lebih menguntungkan serta meciptakan nilai tambah yang lebih besar dibandingkan produk–
produk sector lain. Hal ini disebabkan karena sektor industri memiliki produk yang sangat
beragam dan mampu memberikan manfaat marjinal yang tinggi kepada pemakainya seta
memberikan marjin/keuntungan yang lebih menarik. Oleh sebab itu industrialisasi dianggap
sebagai ‘obat mujarab’(panacea) untuk mengatasi masalah pembangunan ekonomi di negara
berkembang (Dumairy, 1996).
Peningkatan pembangunan nasional pada dasarnya tidak terlepas dari pembangunan regional
suatu daerah. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional di Indonesia salah satu tujuannya
adalah pemerataan hasil pembangunan dan menciptakan pertumbuhan ekonomi, termasuk
pemerataan pendapatan suatu wilayah.
ARGUMENTASI KEBIJAKAN INDUSTRIALISASI
Negara-negara yang menganut basis teori Negara-negara yang bertolak dari keterkaitan
keunggulan komparatif (comparative industrial (industrial linkage) akan lebih
advantage) akan mengembangkan sub sektor mengutamakan pengembangan bidang-bidang
atau jenis-jenis industri yang memiliki industri yang paling luas mengait
keunggulan komparatif baginya. perkembangan bidang-bidang kegiatan atau
sektor-sektor ekonomi lain.
ARGUMENTASI KEBIJAKAN INDUSTRIALISASI
Loncatan Teknologi
Penciptaan Kesempatan Kerja
Kebutuhan untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi atas output sektor primer memacu investasi
besar di sektor manufaktur. Itu juga didukung oleh berbagai aspek lainnya termasuk infrastruktur, inovasi
teknologi dan teknik produksi, regulasi dan kebijakan pemerintah, dan maju pasar keuangan.
Pada era industrialisasi di masa kini suatu negara tidak akan terlepas dari kegiatan perdagangan
internasional. Negara-negara yang sedang berkembang percaya bahwa melalui Industrialisasi pembangunan
akan dapat dijalankan.
Di dalam teori ekonomi, ada dua macam pola strategi yang dapat digunakan
dalam melaksanakan suatu proses industrialisasi, yaitu strategi Substitusi Impor/Import Subtitution (SI) yang
sering disebut dengan istilah inward-looking strategy atau ”orientasi ke dalam” dan strategi Promosi
Ekspor/export promotion (PE) yang sering disebut dengan istilah outwardlooking strategy ”orientasi ke luar”
Sebagai negara berkembang Indonesia telah menerapkan strategi SI sepanjang proses industrialisasinya sampai dengan
pertengahan tahun 1980-an, pemerintah menerapkan strategi SI di dalam pengembangan industrinya. Beberapa dasar
pertimbangan di dalam memilih penggunaan strategi ini adalah:
● Sumber daya alam dan faktor produksi cukup tersedia di dalam negeri
● Potensi permintaan di dalam negeri yang memadai
● Mendorong perkembangan sektor industri manufaktur di dalam negeri
● Meningkatkan kesempatan kerja
● Mengurangi ketergantungan terhadap impor, yang juga berarti mengurangi defisit saldo neraca perdagangan dan
menghemat cadangan devisa.
Pelaksanaan strategi SI terdiri atas dua tahap. Pertama, industri yang dikembangkan adalah industri yang membuat barang-
barang konsumsi. Dalam tahap kedua, industri yang dikembangkan adalah industri hulu (upstream industries).
Sedangkan, dalam transisi ke tahap berikutnya banyak negara menghadapi
kesulitan. Dalam banyak kasus, industri yang dikembangkan menjadi highcostindustries. Ada beberapa penyebabnya, yaitu:
● Proses substitusi impor terhadap barang modal dan input perantara cenderung lebih padat modal dibandingkan proses
substitusi impor terhadap barang konsumsi.
● Proses produksi di industri hulu mengandung skala ekonomis dan sangat sensitive terhadap faktor efisiensi di dalam sistem
organisasi, penggunaan teknologi dan metode produksi.
Industri Expor Indonesia
Industri Substitusi Impor Indonesia
Industrialisasi di Indonesia menggunakan pasar dalam negeri sebagai sasaran hasil produknya. Oleh karena itu,
industrialisasi didukung pula dengan sejumlah kebijakan yang sifatnya nasionalistis, seperti peraturan investasi dan peningkatan
kepemilikan pemerintah.
Salah satu jenis industri yang berkembang pesat selama awal rezim
Orde Baru adalah industri tekstil. Keberhasilan industri tekstil Indonesia untuk hidup dan berkembang pada masa awal Orde
Baru merupakan satu contoh keberhasilan industri substitusi impor.
Kalau kita lihat di masa kini, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang tetapkan
kebijakan substitusi impor 35 persen di tahun 2022. Menteri Perindustrian menyatakan akan mengintegrasikan peta jalan
substitusi impor dengan program Making Indonesia 4.0.
Kebijakan substitusi impor merupakan salah satu instrument pengendalian impor sehingga memberikan kesempatan bagi
industri dalam negeri untuk tumbuh berkembang dan meningkatkan daya saing sampai mereka mapan dan mampu bertarung di
persaingan global.
S
E
S
I
SESI DISKUSI!
D
I
S
K
U
S
I
T
H
A
N
K
Thank you! Y
O
U