Anda di halaman 1dari 11

KONSEP PENENTUAN HARGA BARANG

PUBLIK SERTA JENIS-JENIS ATURAN


PEMERINTAH YANG MENDUNGKUNGNYA
Dosen Pengampu: Dr. Made Heny Urmila Dewi, SE, M.Si
KELOMPOK 13

• Ni Kadek Sepiawati (2007511209)

• I Gede Wahyu Indrayana (2007511261)


Tujuan Kebijakan Harga
Secara umum, pemerintah tidak menjual jasanya kepada masyarakat, akan tetapi pemerintah
menyediakan jasa publik kepada masyarakat tanpa harus membayar. Sebagai contoh, jasa
pertahanan nasional tidak dijual kepada para individu dimana individu harus membayar bila
memanfaatkannya. Jasa ini disediakan secara seragam kepada seluruh pengguna di seluruh
daerah dan seluruh masayarakat dapat memanfaatkan jasa ini. Namun demikian, bukan berarti
bahwa penyediaan jasa publik ini tanpa menimbulkan biaya. Tujuan kebijakan harga oleh
pemerintah mencakup Tindakan-tindakan yang diperlukan agar pasar bekerja lebih baik,
termasuk memperbaiki arus informasi atau mengurangi unsur-unsur monopoli dan batasan-
baasan dalam masuknya perusahaanperusahaan baru dalam pasar. Akan selalu ada tujuan-
tujuan ekonomi dan non-ekonomi yang dapat diikuti pemerintah melalui campur tangan,
dalam meminimalkan biaya ekonomi guna mencapai sasaran-sasaran yang diinginkan.
Pajak Dalam Upaya Menutup
Defisit
Defisit pemerintah dalam memproduksi barang publik dapat ditutup dengan pajak, akan
tetapi pemungutan pajak akan menimbulkan beberapa masalah. Apabila pajak yang
dikenakan pada masyarakat adalah jenis pajak lump-sum (dikenakan dalam jumlah yang
sama pada setiap orang) maka tidak ada masalah dari segi efisiensi karena pajak ini tidak
mempengaruhi perilaku masyarakat (hanya menimbulkan efek pendapatan tetapi tidak
ada efek substitusi). Akan tetapi pajak lump-sum bertentangan dengan prinsip
kemampuan membayar pajak (ability to pay). Apabila defisit pemerintah ditutup dengan
pajak pendapatan maka dari segi kemampuan membayar pajak pendapatan bersifat adil,
tetapi pajak pendapatan menimbulkan efek pendapatan dan efek substitusi yang
menyebabkan perubahan perilaku konsumen sehingga pajak tersebut dikatakan tidak
efisien.
Pungutan Untuk
Menutupi Defisit
Adalah lebih adil apabila defisit perusahaan-perusahaan negara ditutup dengan
pungutan bagi orang yang menikmati jasa perusahaan-perusahaan negara tersebut.
Masalahnya, apabila jumlah pungutan terlalu tinggi karena dimaksudkan menutup biaya
produksi maka output yang diproduksikan akan menjadi terlalu sedikit dan harga
menjadi lebih tinggi daripada harga pada tingkat output yang efisien, yaitu pada
MC=AR.Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan negara yang bersangkutan dapat
mempergunakan kebijaksanaan harga yang kurang menimbulkan inefisiensi
dibandingkan dengan sisten harga dimana harga barang perunit sama dengan biaya
perunit (TR=TC).
Diskriminasi Harga
Untuk Menutup Defisit

Sistem diskriminasi harga adalah pengenaan harga yang berbeda antara jumlah barang
yang berbeda. Terdapat dua jenis diskriminasi harga untuk menutup defisit yaitu diskriminasi
sempurna dan diskriminasi tidak sempurna. Untuk melakukan diskriminasi harga diperlukan
syarat:
1. konsumen tidak dapat saling berhubungan,
2. elastisitas permintaan berbeda untuk konsumen yang berbeda pula. Kebijaksanaan
diskriminasi harga banyak dilaksanakan oleh perusahaan minum, perusahaan listrik yang
mengenakan tarif berbeda untuk jenis golongan konsumen (rumah tangga, industri, sosial).
Peraturan Pemerintah
Untuk Menutup Defisit

Peraturan pemerintah juga bisa digunakan sebagai suatu sistem pengenaan harga
yang ditetapkan oleh suatu perusahaan negara. Pada umumnya peraturan pemerintah
menetapkan bahwa harga yang harus dipungut adalah harga yang dapat menutupi
seluruh biaya produksi, termasuk pengembalian modal. Tingkat pengembalian modal
yang dilakukan oleh perusahaan pemerintah harus sama dengan tingkat
pengembalian modal pada industri-industri swasta lainnya.
Penentuan Harga
Barang Publik
Tergantung pada masing-masing tujuannya, pemerintah mempunyai banyak pilihan
berkaitan dengan keputusan penyediaan barang atau jasanya:
1. Dapat dijual dengan harga pasar.
2. Dijual dengan tingkat harga tertentu yang berbeda dengan harga pasar.
3. Diberikan secara gratis kepada para konsumennya
Keputusan penentuan harga oleh pemerintah ditujukan untuk memperbaiki alokasi sumber
daya ekonomi pada sektor publik. Dalam perekonomian, tingkat harga merupakan suatu tanda
tingginya nilai yang merupakan kesediaan konsumen untuk membayar atas barang yang
dihasilkan oleh produsen.
Implementasi Penentuan
Harga dalam Produk Pertanian

Kebijakan penentuan harga merupakan salah satu kebijakan yang dapat digunakan oleh
pemerintah untuk mencapai tujuantujuan khusus, misalnya mendorong produksi atau memelihara
kestabilan Dalam menentukan harga atas produk pertanian, kebijakan publik dapat difungsikan.
Produk-produk pertanian merupakan barang primer, seperti bahan makanan atau bahan mentah
yang akan diolah menjadi barang jadi atau setengah jadi. Produk pertanian mempunyai posisi
strategis dan erat kaitannya dengan produk non pertanian, seperti alat-alat pertanian, pupuk
kimia dan obat pembasmi hama.
Kesimpulan
Pengeluaran konsumsi pemerintah mencakup pengeluaran untuk belanja pegawai, penyusutan
barang modal, dan belanja barang (termasuk belanja perjalanan, pemeliharaan, dan
pengeluaran lain yang bersifat rutin) dikurangi penerimaan dari produksi barang dan jasa yang
dihasilkan. Pengeluaran rutin pemerintah terdiri dari belanja pegawai, belanja barang, belanja
pemeliharaan, belanja perjalanan dinas, angsuran pinjaman/ hutang dan bunga, ganjaran
subsidi dan sumbangan pada daerah, pensiun dan bantuan, pengeluaran yang tidak termasuk
bagian lain, dan pengeluaran tak terduga. Apabila pemerintah telah menetapkan suatu
kebijakan untuk membeli barang dan jasa, pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang
harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Pengeluaran
pemerintah menurut teori Wagner, Sollow, dan Musgrave digambarkan dalam bentuk kurva
yang eksponensial, sedangkan teori Peacock dan Wiseman mengatakan bahwa pengeluaran
pemerintah jika digambarkan dalam kurva seperti bentuk tangga. Ketika masyarakat tidak
ingin membayar pajak yang tinggi yang ditetapkan pemerintah, maka pemerintah tidak bisa
meningkatkan pengeluarannya, walaupun pemerintah ingin senantiasa menaikkan
pengeluarannya.
Sesi Diskusi

Anda mungkin juga menyukai