1. Struktur organisasi: Dilakukan inovasi dalam jaringan institusi pemerintah dan swasta
yang melakukan impor. Sebagai pihak yang membawa,mengubah, mengembangkan
dan menyebarluaskan teknologi.
2. Ideologi: Perlu sikap dalam menentukan pilihan untuk mengembangkan suatu
teknologi apakah menganut tecno-nasionalism,techno-globalism, atau techno-hybrids.
3. Kepemimpinan: Pemimpin dan elit politik Indonesia harus tegas dan cermat dalam
mengambil keputusan untuk mengembalikan kepercayaan pasar dalam negeri maupun
luar negeri.
Permasalahan Pembangunan Sektor Industri di Indonesia berasal dari internal dan eksternal
Permasalahan internal:
Permasalahan eksternal:
Isu globalisasi dan liberalisasi ekonomi
Kesepakatan internasional
Munculnya raksasa ekonomi baru
Arah perkembangan pasar dunia
Perkembangan teknologi yang sedemikian pesat akan memengaruhi keterserapan tenaga kerja
dalam industri dan berdampak terhadap peningkatan angka pengangguran. Perkembangan
teknologi dapat ditunjukkan dengan diciptakannya robot yang semakin mirip dengan manusia
yang nantinya dapat menggantikan peran manusia dalam melakukan berbagai pekerjaan.
(kelanjutannya pake slide foto aja keterangan di bawah buat suara aja)
Contohnya seperti dalam industri tekstil yang dapat mengantikan pekerjaan buruh dengan
robot buatan supaya lebih efektif dan efisien. Namun, hal tersebut dapat menyebabkan
tingginya angka pengangguran sebab para pekerja sudah tergantikan dengan teknologi.
(nanti disini ditampilin gambar sama animasi aja gausah pake kata kata. Kata kata
yang dibawahnya cuma buat suara aja)
Berdasarkan laporan IHS Markit, Purchasing Managers Index Manufacture Indonesia pada
bulan Agustus berada di 50,8 yang menandakan industri dalam negeri sedang ekspansif dan
kepercayaan pelaku bisnis terhadap Indonesia masih bertumbuh.
Meningkatnya level PMI Manufaktur Indonesia dalam beberapa bulan terakhir disokong oleh
implementasi adaptasi kebiasaan baru yang secara bertahap meningkatkan kegiatan
opersional sektor industri. Capaian positif PMI menunjukkan bahwa langkah pemerintah
dalam melakukan mitigasi di sektor industri manufaktur saat pandemi covid-19 sudah sesuai.
Dari data ini, dapat dilihat terjadi perbaikan pada kinerja sektor industri pengolahan di
Triwulan III 2020 menjadi 44,91% dibandingkan dengan Triwulan II sebesar 28,55%, serta
diproyeksikan semakin membaik pada Triwulan IV meskipun masih berada pada fase
kontraksi. Perbaikan ini terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMIBI seiring dengan
diberlakukannya AKB yang mendorong aktivitas masyarakat, kegiatan produksi, dan
kelancaran distribusi.
Sedangkan, berdasarkan subsektor industri pada Triwulan III tahun 2020, indeks tertinggi
tercatat pada subsektor Semen dan Barang Galian Non Logam sebesar 48,49%, kemudian
Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 48%, dan Kertas dan Barang Cetakan sebesar
46,37%.
Pada tahun 2020 kementerian perindustrian melaksanakan program revitalisasi industri pupuk
yang meliputi penggantian pabrik usia tua, pembangunan pabrik pupuk baru, maupun
pengamanan operasi pabrik pupuk yang sudah ada. Hal ini dilakukan untuk mendukung
program ketahanan pangan nasional.
Data terakhir yang kami dapat yaitu pada tanggal 30 Oktober 2020, pemerintah AS
memperpanjang fasilitas GSP bagi Indonesia. GSP merupakan fasilitas pembebasan bea
masuk bagi beberapa jenis produk sesuai ketentuan Pemerintah AS dalam rangka
meningkatkan akses pasar bagi negara negara berkembang. Hal ini sangan menguntungkan
bagi Indonesia yang termasuk dalam negara berkembang.