NAMA KELOMPOK :
S1 AKUNTANSI 2010
FAKULTAS EKONOMI
Dalam contoh ini analisis dilakukan mengindikasi adanya nilai cadangan yang
dinyatakan kurang saji (understated). Hal ini disebabkan karena klien sulit menentukan
cadangan atau karena faktor ekonomi. Perlu dicatat bahwa potensi kurang saji pada
cadangan dapat dilihat dari prosedur analitis pada 14-3 untuk PT Perkasa Prima.
Standar auditing mensyaratkan konfirmasi piutang dagang dalam kondisi normal. PSA
07 (SA 330) menyebutkan tiga pengecualian terhadap persyaratan konfirmasitersebut, yaitu:
1. Piutang dagang jumlahnya tidak material
Hal ini biasa terjadi pada perusahaan tertentu, misalnya toko diskon dengan penjualan
tunai dan kartu kredit.
2. Auditor mempertimbangkan bahwa konfirmasi merupakan bukti yang tidak efektif
karena tingkat respon yang rendah atau tidak dapat diandalkan.
Dalam industri tertentu, seperti rumah sakit, tingkat respon untuk konfirmasi ini
sangat rendah.
3. Kombinasi dari tingkat risiko bawaan dan risiko pengendalian adalah rendah dan
bukti substantif lain dapat diakumulasikan sebagai bukti yang cukup.
Jika klien memiliki pengendalian internal efektif dan risiko bawaan yang cukup
rendah terhadap siklus penjualan dan penagihannya.
Jenis-Jenis Konfirmasi
a) Konfirmasi Positif
Konfirmasi positif adalah komunikasi yang ditujukan kepada debitor ubutk meminta
konfirmasi secara langsung apakah saldo yang disebutkan dalam konfirmasi tersebut benar
atau salah. Adapun pembagian konfirmasi positif yaitu:
- Formulir konfirmasi kosong
- Konfirmasi tagihan
b) Konfirmasi Negatif
Konfirmasi negatif juga ditujukan kepada debitor, tetapi hanya meminta respons jika
debitor tidak menyetujui jumlah yang dinyatakan dalam konfirmasi. Konfirmasi negatif
biasanya digunakan untuk audit rumah sakit, toko ritel, dan industri lain yang piutang
dagangnya berhubungan dengan masyarakat umum.
Penetapan Waktu (Timing)
Auditor perlu berhati-hati dan menghindari pengaruh dari klien saat memilih sampel
untuk konfirmasi piutang dagang. Jika klien berusaha menghalangi auditor melakukan
konfirmasi pada pelanggan tertentu, maka auditor perlu mempertimbangkan kemungkinan
bahwa klien ingin menutupi salah saji fiktif atas piutang dagang.
Menjalankan Pengendalian
Analisis Perbedaan
Pengambilan Kesimpulan
Salah saji yang dapat diterima. Ketentuan awal atas materialitas adalah dia atas Rp
442.000.000 (sekitar 6 % dari laba operasi sebesar Rp 7.370.000.000). Ia
mengalokasikan Rp 265.000.000 ke audit piutang dagang (lihat jilid 1, Bab 7, Tabel 7-
3).
Risiko audit yang bisa diterima. Mira menentukan risiko audit yang dapat diterima
adalah tinggi karena perusahaan dalam kondisi keuangan yang bagus, stabilitas
keuangan yang tinggi, dan pengguna laporan keuangan hanya sedikit.
Risiko bawaan. Mira menentukan bahwa tingkatan risiko yang tak terhindarkan
adalah medium untuk keberadaan dan pisah batas karena hal-hal yang perlu
diperhatikan mengenai pengakuan pendapatan dalam PSA 70. Mira juga menentukan
risiko yang tak terhindarkan adalah medium untuk nilai realisasi. Pada tahun-tahun
sebelumnya, klien membuat penyesuaian audit atas cadangan piutang tak tertagih
karena terbukti kurang saji.risiko bawaan untuk tujuan lain ditetapkan rendah.
Risiko pengendalian. Penentuan risiko ppengendalian untuk setiap tujuan audit adalah
sama denga Figur 13-6 (Jilid 1). (Perlu diingat bahwa hasil uji pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi pada Bab 13 adalah konsisten dengan penentuan
risiko pengendalian awal yang ditetapkan auditor, kecuali pada akurasi dan nilai
realisasi penjualan).
Pengujian substantif atas hasil transaksi. Hasil pengujian ini juga diambil dari Figur
13-6. (Perlu diingat Bab 13 bahwa seluruh hasil diterima kecuali tujuan akurasi dan
pisah batas untuk penjualan).
Prosedur analitis. Lihat Tabel 14-2 dan 14-3.
Risiko deteksi terencana dan bukti audit terencana. Dua baris ini ditujukan untuk
setiap tujuan berdasarkan kesimpulan dan baris lainnya.
Tabel 14-4 menunjukkan pengujian proram audit perinci untuk piutang dagang, sesuai
tujuannya, dan untuk cadangan piutang tak tertagih. Program audit mereflesikan kesimpulan
atas bukti audit terencana terhadap kertas kerja perencanaan bukti dalam Figur 14-7.
Tabel 14-5 menunjukkan program audit dalam format kinerja. Prosedur auditnya sama
dengan yang ada dalam Tabel 14-4 kecuali pada prosedur 2, yaitu merupakan prosedur
analitis. Angka dalam penjelasan merupakan referensi silang antara kedua tabel tersebut.
Figur 14-7 (Kertas Kerja Perencanaan Bukti untuk Menentukan Pengujian Perincian
Saldo PT Perkakas Prima-Piutang Dagang)
perincian Kecocokan
Kelengkapan
Pisah batas
Klasifikasi
Keberadaan
Hak
Akurasi
Nilai terealisasi
Risiko audit Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
yang dapat
diterima
Risiko Tidak Tidak ada Tidak Tidak ada Tidak Tidak ada Tidak ada Rendah
pengendalian ada hasil ada hasil ada hasil hasil
- hasil hasil hasil
pengendalian
tambahan
Pengujian Hasil Hasil baik Hasil Fair baik Hasil Hasil Tidak Tidak
substansif baik baik baik tidak berlaku berlaku
atas diterima
transaksi-
penjualan
Pengujian Hasil Hasil baik Hasil Hasil baik Hasil Hasil baik Tidak Tidak
substantive baik baik baik berlaku berlaku
atas
transkasi-
penerimaan
kas
Prosedur Hasil Hasil baik Hasil Hasil baik Hasil Hasil baik Hasil Tidak
analitis baik baik baik tidak berlaku
diterima
Risiko Tinggi Menenga Tinggi Menenga Tinggi Rendah Rendah Tinggi
deteksi h h
terencana
untuk
pengujian
perincian
saldo
Bukti audit Renda Menenga Renda Menenga Renda Tinggi Tinggi Rendah
terencana h h h h h
untuk
pengujian
perincian
Saldo
Tabel 14-4
Tujuan Audit-Terkait Saldo dan Program Audit untuk PT Perkakas Prima-Siklus
Penjualan dan Penagihan (Format Desain)
Piutang dagang dalam neraca saldo jumlahnya Menelusuri 10 akun dari neraca saldo ke akun-
sama dengan berkas utma terkait, dan totalnya akun berkas utama (6).
ditambahkan denga benar serta samsa dengan Menjumlahkan ke bawah dua halaman neraca
perincian buku besar. saldo dan menghitung total seluruh halaman
(7).
Menelusuri saldo ke buku besar (8).
Piutang dagang muncul pada neraca saldo Melakukan konfirmasi piutang dagang dengan
(keberadaan). menggunakan konfirmasi positif. Melakukan
konfirmasi untuk semua saldo diatas Rp
100.000.000 dan sisanya diambil sampel secara
acak (10).
Melakukan prosedur alternatif untuk seluruh
konfirmasi yang tidak ditanggapi pada
permintaan kedua (11).
Melakukan telaah atas piutang dagang dalam
neraca saldo untuk akun yang nilainya besar
atau tidak lazim (1).
Piutang dagang ada di dalam neraca saldo Menelusuri lima akun dalam berkas utama
(kelengkapan). piutang dagang ke neraca saldo (9).
Jumlah piutang dagang dalam neraca saldo Melakukan konfirmasi piutang dagang dengan
adalah akurat (akurasi). menggunakan konfirmasi positif. Melakukan
konfirmasi untuk semua saldo diatas Rp
100.000.000 dan sisanya diambil sampel secara
acak (10).
Melakukan prosedur alternatif untuk seluruh
konfirmasi yang tidak ditanggapi pada
permintaan kedua (11).
Melakukan telaah atas piutang dagang dalam
neraca saldo untuk akun yang nilainya besar
atau tidak lazim (1).
Piutang dagang pada neraca saldo Melakukan telaah daftar piutang dalam neraca
diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi). saldo untuk piutang wesel atau piutang pada
pihak terkait (3).
Melakukan tanya jawab dengan manajemen
apakah ada piutang pada pihak terkait atau
piutang jangka panjang yang termasuk dalam
neraca saldo (4).
Transaksi dalam siklus penjualan dan Memilih 20 transaksi terakhir atas penjualan
penagihan dicatat pada periode yang benar dari jurnal penjualan tahun berjalan dan dicatat
(pisah batas). pada periode yang benar (pisah batas).
Memilih 20 transaksi pertama dari masa jeda
tahun berjalan dan menelusurinya ke dokumen
pengiriman masing-masing, serta melakukan
pengecekan terhadap tanggal pengiriman
aktual dan tanggal pencatatn yang benar (14).
Menelaah retur dan cadangan penjualan yang
jumlahnya besar sebelum dan setelah tanggal
neraca untuk menentukan apakah transaksi ini
dicatat pada periode yang benar (15).
Piutang dagang dinyatakan dalam nilai Menelusuri 10 akun dari neraca saldo ke
realisasinya (nilai terealisasi). berkas utama piutang dagang untuk menguji
perhitungan umur piutang dan saldonya (6).
Menjumlahkan ke bawah kolom umur piutang
dalam neraca saldo dan menghitung total
seluruh halaman (7).
Menjumlahkan kesamping kolom umur
piutang (7).
Mendiskusikan bagaimana kecenderungan
kolektibilitas dari tagihan-tagihan lama dengan
manajer kredit. Menguji penerimaan kas
selama masa tenggat dan berkas kredit pada
tagihan jatuh tempo lebih dri 90 hari dan
melakukan evaluasi apakah piutang dagang
tersebut masih bisa tertagih (12).
Mengevaluasi apakah cadangan mencukupi
setelah melakukan prosedur audit lain dalam
mengetahui kolektibilitas piutang (13).
Klien mempunyai hak atas piutang dagang Menelaah notulensi rapat pimpinan untuk
yang ada di dalam neraca saldo (hak). mengetahui indikasi adanya piutang yang
dijaminkan (5).
Melakukan tanya jawab dengan manajemen
jika ada piutang yang dijaminkan (5).
Tabel 14-5
Program Audit untuk Pengujian Perincian Saldo PT Perkakas Prima-Siklus Penjualan
dan Penagihan (Format Kinerja)
1. Melakukan telaah atas piutang dagang dalam neraca saldo untuk akun yang nilainya
besar atau tidak lazim.
2. Membuat prosedur analitis yang diindikasikan dalam skedul audit ke depan (tidak
termasuk) dan menindaklanjuti setiap perubahan penting dari tahun sebelumnya.
3. Menelaah piutang dalam daftar neraca saldo untuk wesel dan piutang pada pihak terkait.
4. Melakukan tanya jawab dengan manajemen apakah ada piutang kepada pihak terkait,
wesel, atau piutang jangka panjang yang termasuk dalam neraca saldo.
5. Menelaah notulensi rapat pimpinan dan melakukan tanya jawab dengan manajemen jika
ada piutang yang dijaminkan.
6. Menelusuri 10 akun dari neraca saldo ke piutang dagang untuk menghitung umur piutang
dan saldonya.
7. Menjumlahkan ke bawah (foot) saldo dari dua halaman neraca saldo pada kolom
perhitungan umur piutang dan saldo, menghitung total keseluruhan, dan menghitung
kesamping (cross-foot) saldo perhitungan umur piutang.
8. Menelusuri saldo ke buku besar
9. Menelusuri lima akun dalam berkas utama piutang dagang ke neraca saldo.
10. Melakukan konfirmasi positif atas piutang dagang . Mengonfirmasi seluruh akun diatas
Rp 100.000.000 dan melakukan pengambilan sampel acak terhadap sisanya.
11. Melakukan prosedur alternatif untuk seluruh konfirmasi yang tidak ditanggapi pada
permintaan kedua.
12. Mendiskusikan bagaimana kecenderungan kolektibilitas dari tagihan-tagihan lama
dengan manajer kredit. Menguji penerimaan kas selama masa tenggat dan berkas kredit
pada tagihan jatuh tempo lebih dri 90 hari dan melakukan evaluasi apakah piutang
dagang tersebut masih bisa tertagih.
13. Mengevaluasi apakah cadangan mencukupi setelah melakukan prosedur audit lain dalam
mengetahui kolektibilitas piutang.
14. Memilih 20 transaksi terakhir atas penjualan dari jurnal penjualan tahun berjalan dan
dicatat pada periode yang benar (pisah batas). Memilih 20 transaksi pertama dari masa
jeda (subsequent) tahun berjalan dan menelusurinya ke dokumen pengiriman masing-
masing, serta melakukan pengecekan terhadap tanggal pengiriman aktual dan tanggal
pencatatn yang benar.
15. Menelaah retur dan cadangan penjualan yang jumlahnya besar sebelum dan setelah
tanggal neraca untuk menentukan apakah transaksi ini dicatat pada periode yang tepat.