Anda di halaman 1dari 4

Forum 3

DISKUSIKAN SUBSTANSI DARI MODUL INI

by AGENG WILANDRA 43217120177 - Saturday, 20 March 2021, 8:53 PM


Selamat malam pak

Modul 3 mengenai tentang Melengkapi Pengujian Dalam Siklus Penjualan dan Penagihan:
Piutang Dagang

Usaha (accounts receivable-related audit objectives)dan adalah sebagai berikut :

1. Piutang usaha dalam neraca saldo sama dengan jumlah file induk terkait ,dan totalnya telah
ditambahkan dengan benar serta sama dengan buku besar umum(detai tie-in)
2. Piutang usaha yang dicatat ada.(keberadaan)
3. Piutang usaha yang ada telah dicantumkan(kelengkapan)
4. Piutang usaha sudah akurat(keakuratan)
5. Piutang usaha telah di klasifikan dengan benar(klasifikasi)
6. Pisah batas piutang usaha sudah benar(pisah batas)
7. Piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi (nilai raelisasi)
8. Klien memiliki hak atas piutang usaha

1) Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang usaha (tahap I)

Pengujian piutang usaha didasarkan pada prosedur penilaian risiko auditor yang memberikan
pemahaman mengenai bisnis dan industry klien,auditor mempelajari proses bisnis untuk
mengidentifikasi risiko bisinis klien yang signifikan yang dapat mempengaruhi laporan
keungan ,termasuk piutang usaha.

2) Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai risiko inheren(tahap I)

Pertama auditor akan mempertimbankan pendahuluan mengenai materialitas laporan keuangan


secara keseluruhan ,dan kemudian mengalokasikan jumlah pertimbangan pendahuluan setiap
akun neraca yang sginifikan termasuk piutang usaha ,sebagai penetapan salah saji yang dapat di
toleransi (setting tolerable misstatement)

3) Menilai resiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan (tahap I)

Pengendalian internal pada penjualan dan penerimaan kas serta piutang usaha terkait
setidaknyaharus cukup efektif karena manajemen sangat menginginkan catatan yang akurat
untuk mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan.auditor terutama harus memperhatikan
tiga aspek pengendalian internal.

1. Pengendalian yang mencegah atau m,endeteksi penggelapan


2. Pengendalian terhadap pisah batas
3. Pengendalian yang terkait dengan penysihan piutang tak tertagih

4) Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substansif atas


transaksi (tahap II)

Membahas perancangan prosedur audit untuk pengujian pengendalian dan pengujian subtansif
atas transaksi ,memutuskan ukuran sampel ,dan akan menentukan apakah penilaian resiko
pengendalian untuk penjualan dan penerimaan kas harus revisi.auditor menggunakan hasil
pengujian subtansif atas transaksi untuk menentukan sejauh mana resiko deteksi yang
direncanakan akan dipenuhi bagi setiap tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang usaha.

5) Merancang dan melaksanakan prosedur analitis (tahap III)

Prosedur analisis sering kali dilakukan selama tiga tahap audit:selama perencanaan,ketika
melaksanakan pengujian yang terperinci,dan sebagai bagian dari penyelesaian audit.sebagian
besar prosedur analitis yang dilaksanakan selama tahap pengujian yang terperinci dilakukan
setelah tanggal neraca tetapi sebelum pengujian atas rincian saldo.

Sebagian besar prosedur analitis yang dilaksanakan selama tahap pengujian yang terperinci
dilakukan setelah tanggal neraca tetapi sebelum pengujian atas rincian jadi masih dibolehkan
melakukan prosedur  analitis yang ektensif sebelum klien mencatat semua transaksi selama tahun
tersebut dan menyelesaikan laporan keuangannya.

Selain prosedur analitis,auditor juga harus mereview  piutang yang memiliki jumlah besar yang
tidak biasa,seperti saldo besar,piutang yang telah lama beredar,piutang dan perusahaan
afiliasi,pejabat direktur,pihak lain yang terkait,serta saldo kredit.untuk mengidentifikasi jumlah –
jumlah tersebut,auditr harus mereview daftar akun (aged trial balance).

6) Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo piutang usaha (tahap III)

Pengujian atasrincian saldo yang tepat tergantung pada factor-faktor yang tercantum pada kertas
kerja perencanaan bukti.risiko deteksi yang direncanakan untuk setiap tujuan audit yang
berkaitan dengan piutang usaha ditunjukkan pada baris kedua dari bawah.hal tersebut merupakan
keputusan subjektif yang di buat oleh auditor setelah mengombinasikan kesimpulan yang dicapai
mengenai setiap factor yang tercantum pada baris tersebut.

Konfirmasi piutang usaha konsep yang terus berulang dalam pembahasan mengenai
perancangan pengujian atas rincian saldo piutang usaha.tujuan utama konfirmasi piutang usaha
adalah untuk memenuhi tujuan eksistensi,keakuratan,serta pisah batas.

Auditor harus selalu mengevaluasi sifat kualitatif salah saji yang ditemukan dalam sampel
,dalam memandang jumlah dolar salah saji populasi yang diestimasi.meskipun salah saji yang
diestimasi lebih kecil dari salah saji yang dapat di toleransi  untuk piutang usaha,salah saji yang
ditemukan dalam sampel dapat menjadi masalah yang lebih serius.
by AZHYQA REREANTICA MARTKLIANA 43217120150 - Friday, 26 March 2021, 7:04 PM
Selamat malam Bapak,
Substansi dari Modul 3: Melengkapi Pengujian Dalam Siklus Penjualan dan Penagihan: Piutang
Dagang adalah sebagai berikut..

Dalam merancang pengujian atas rincian saldo untuk piutang usaha, auditor harus memenuhi
masing-masing tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang. Tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo piutang usaha :
1. Detail tie-in. Piutang usaha dalam neraca saldo sama dengan jumlah file induk terkait dan
totalnya telah ditambahkan dengan benar serta sama dengan buku besar umum.
2. Keberadaan. Piutang usaha dicatat ada.
3. Kelengkapan. Piutang usaha yang ada telah dicantumkan.
4. Keakuratan. Piutang usaha sudah akurat.
5. Klasifikasi. Piutang usaha sudah diklasifikasikan dengan benar.
6. Pisah Batas. Pisah batas piutang sudah benar.
7. Nilai realisasi. Piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi.
8. Hak. Klien memiliki hak atas piutang usaha.

Metodologi untuk merancang pengujian rincian saldo terdiri dari 3 fase, yaitu :

Fase 1

Mengidentifikasi Resiko Bisnis Klien yang MempengaruhiPiutang Dagang


Mengatur Salah Saji yang Ditoleransi dan menilai Riseko yang melekat
Menilai Pengendalian Resikountuk Siklus Penjualan dan Penagihan
Fase 2

Merancang dan Melakukan PengujianPengendaian dan Substantif pada Transaksi


Fase 3

Merancang dan Melakukan Prosedur Analitis


Merancang dan Melakukan Pengujian Secara Rinci terhadap Saldo Piutang Dagang

Konfirmasi piutang usaha ada 2 jenis, yaitu :


1. Konfirmasi Positif
Konfirmasi positif adalah komunikasi yang ditujukan kepada debitur meminta penerima untuk
mengkonfirmasi langsung apakah saldo yang tercantum dalam permintaan konfirmasi benar atau
salah

2. Konfirmasi Negatif
Konfirmasi negatif juga ditujukan kepada debitur tetapi meminta respon hanya ketika debitur
tidak setuju dengan jumlah yang dinyatakan.

Keputusan Sampling
Faktor utama yang mempengaruhi ukuran sampel untuk mengkonfirmasi piutang usaha berada
dalam beberapa kategori dan mencakup hal-hal berikut :
1. Salah saji
2. Risiko inheren
3. Risiko pengendalian
4. Risiko deteksi yang dicapai dari pengujian substantif lainnya
5. Jenis Konfirmasi

Terima kasih, Bapak..

Anda mungkin juga menyukai