Modul 3 mengenai tentang Melengkapi Pengujian Dalam Siklus Penjualan dan Penagihan:
Piutang Dagang
1. Piutang usaha dalam neraca saldo sama dengan jumlah file induk terkait ,dan totalnya telah
ditambahkan dengan benar serta sama dengan buku besar umum(detai tie-in)
2. Piutang usaha yang dicatat ada.(keberadaan)
3. Piutang usaha yang ada telah dicantumkan(kelengkapan)
4. Piutang usaha sudah akurat(keakuratan)
5. Piutang usaha telah di klasifikan dengan benar(klasifikasi)
6. Pisah batas piutang usaha sudah benar(pisah batas)
7. Piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi (nilai raelisasi)
8. Klien memiliki hak atas piutang usaha
Pengujian piutang usaha didasarkan pada prosedur penilaian risiko auditor yang memberikan
pemahaman mengenai bisnis dan industry klien,auditor mempelajari proses bisnis untuk
mengidentifikasi risiko bisinis klien yang signifikan yang dapat mempengaruhi laporan
keungan ,termasuk piutang usaha.
2) Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai risiko inheren(tahap I)
Pengendalian internal pada penjualan dan penerimaan kas serta piutang usaha terkait
setidaknyaharus cukup efektif karena manajemen sangat menginginkan catatan yang akurat
untuk mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan.auditor terutama harus memperhatikan
tiga aspek pengendalian internal.
Membahas perancangan prosedur audit untuk pengujian pengendalian dan pengujian subtansif
atas transaksi ,memutuskan ukuran sampel ,dan akan menentukan apakah penilaian resiko
pengendalian untuk penjualan dan penerimaan kas harus revisi.auditor menggunakan hasil
pengujian subtansif atas transaksi untuk menentukan sejauh mana resiko deteksi yang
direncanakan akan dipenuhi bagi setiap tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang usaha.
Prosedur analisis sering kali dilakukan selama tiga tahap audit:selama perencanaan,ketika
melaksanakan pengujian yang terperinci,dan sebagai bagian dari penyelesaian audit.sebagian
besar prosedur analitis yang dilaksanakan selama tahap pengujian yang terperinci dilakukan
setelah tanggal neraca tetapi sebelum pengujian atas rincian saldo.
Sebagian besar prosedur analitis yang dilaksanakan selama tahap pengujian yang terperinci
dilakukan setelah tanggal neraca tetapi sebelum pengujian atas rincian jadi masih dibolehkan
melakukan prosedur analitis yang ektensif sebelum klien mencatat semua transaksi selama tahun
tersebut dan menyelesaikan laporan keuangannya.
Selain prosedur analitis,auditor juga harus mereview piutang yang memiliki jumlah besar yang
tidak biasa,seperti saldo besar,piutang yang telah lama beredar,piutang dan perusahaan
afiliasi,pejabat direktur,pihak lain yang terkait,serta saldo kredit.untuk mengidentifikasi jumlah –
jumlah tersebut,auditr harus mereview daftar akun (aged trial balance).
6) Merancang dan melaksanakan pengujian atas rincian saldo piutang usaha (tahap III)
Pengujian atasrincian saldo yang tepat tergantung pada factor-faktor yang tercantum pada kertas
kerja perencanaan bukti.risiko deteksi yang direncanakan untuk setiap tujuan audit yang
berkaitan dengan piutang usaha ditunjukkan pada baris kedua dari bawah.hal tersebut merupakan
keputusan subjektif yang di buat oleh auditor setelah mengombinasikan kesimpulan yang dicapai
mengenai setiap factor yang tercantum pada baris tersebut.
Konfirmasi piutang usaha konsep yang terus berulang dalam pembahasan mengenai
perancangan pengujian atas rincian saldo piutang usaha.tujuan utama konfirmasi piutang usaha
adalah untuk memenuhi tujuan eksistensi,keakuratan,serta pisah batas.
Auditor harus selalu mengevaluasi sifat kualitatif salah saji yang ditemukan dalam sampel
,dalam memandang jumlah dolar salah saji populasi yang diestimasi.meskipun salah saji yang
diestimasi lebih kecil dari salah saji yang dapat di toleransi untuk piutang usaha,salah saji yang
ditemukan dalam sampel dapat menjadi masalah yang lebih serius.
by AZHYQA REREANTICA MARTKLIANA 43217120150 - Friday, 26 March 2021, 7:04 PM
Selamat malam Bapak,
Substansi dari Modul 3: Melengkapi Pengujian Dalam Siklus Penjualan dan Penagihan: Piutang
Dagang adalah sebagai berikut..
Dalam merancang pengujian atas rincian saldo untuk piutang usaha, auditor harus memenuhi
masing-masing tujuan audit yang berkaitan dengan saldo piutang. Tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo piutang usaha :
1. Detail tie-in. Piutang usaha dalam neraca saldo sama dengan jumlah file induk terkait dan
totalnya telah ditambahkan dengan benar serta sama dengan buku besar umum.
2. Keberadaan. Piutang usaha dicatat ada.
3. Kelengkapan. Piutang usaha yang ada telah dicantumkan.
4. Keakuratan. Piutang usaha sudah akurat.
5. Klasifikasi. Piutang usaha sudah diklasifikasikan dengan benar.
6. Pisah Batas. Pisah batas piutang sudah benar.
7. Nilai realisasi. Piutang usaha dinyatakan pada nilai realisasi.
8. Hak. Klien memiliki hak atas piutang usaha.
Metodologi untuk merancang pengujian rincian saldo terdiri dari 3 fase, yaitu :
Fase 1
2. Konfirmasi Negatif
Konfirmasi negatif juga ditujukan kepada debitur tetapi meminta respon hanya ketika debitur
tidak setuju dengan jumlah yang dinyatakan.
Keputusan Sampling
Faktor utama yang mempengaruhi ukuran sampel untuk mengkonfirmasi piutang usaha berada
dalam beberapa kategori dan mencakup hal-hal berikut :
1. Salah saji
2. Risiko inheren
3. Risiko pengendalian
4. Risiko deteksi yang dicapai dari pengujian substantif lainnya
5. Jenis Konfirmasi