Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI

INDUSTRIALISASI
DI INDONESIA
Kuliah Ekonomi Industri

Dosen Pengampu:
Eri Nofriza, SST.,M.E.
Oleh Kelompok 3
Laili Khairiah (501200648)
Gita Silvia (501200409)
Doni Kurniawan (501200417)
Adi Setiawan (501200402)
Gilang Maulana (501200405)
Leonik (501200413)
Kamellia (501200429)
Elly Jupridah (501200492)
Rahmat Zidan H (501200401)
Agung Wicaksono (501200416)
Riki Saputra (501200431)
Strategi industrialisasi merupakan pandangan yang dianggap sebagai sebuah
keniscayaan untuk memajukan proses pembangunan di sebuah negara.
Industrialisasi dianggap sebagai satu-satunya jalan pintas untuk meretas nasib
kemakmuran suatu negara secara lebih cepat di bandingkan apabila tanpa
melalui proses tersebut. Dengan pegangan itulah, maka hampir semua negara
di dunia ini telah dan sedang menempuh strategi industrialisasi tersebut,
tentunya dengan beberapa karakteristik yang berbeda antara satu negara
dengan negara lainnya. Karena pararelisme antara jalannya pembangunan
dan strategi industrialisasi itulah, maka dalam perjalanannya bisa dikatakan
pemaknaan pembangunan hampir identik dengan industrialisasi sehingga di
antara keduanya tidak terpisahkan.
Perubahan Stuktur dan pola Industrialisasi

2.
1. Pengembangan Industri
Substitusi Impor: Berbasis Sumber Daya
Alam:

3. 5.
Peningkatan Pertumbuhan
4. Industri
Diversifikasi Perkembangan
Industri: Teknologi dan 
Industri Kreatif: Digital
Strategi Industrialisasi di
Indonesia secara detail

•Strategi industrialisasi di Indonesia mengacu pada


upaya pemerintah untuk mengembangkan sektor
industri dalam rangka mendorong pertumbuhan
ekonomi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan
nilai tambah produk domestik bruto (PDB), dan
meningkatkan daya saing ekonomi negara.
•Di dalam teori ekonomi, ada dua macam pola strategi
yang dapat digunakan dalam melaksanakan suatu
proses industrialisasi, yaitu
•strategi Substitusi Impor/Import Subtitution (SI) yang
sering disebut dengan istilah inward-looking strategy
atau ”orientasi ke dalam” dan
•strategi Promosi Ekspor/export promotion (PE) yang
sering disebut dengan istilah outward-looking strategy
”orientasi ke luar” Strategi SI lebih menekankan pada
pengembangan industri yang berorientasi pasar
domestik, sedangkan PE ke pasar internasional. 
Berikut secara Strategi Subtitusi impor Strategi Promosi Ekspor (PE)
umum strategi (SI)
Dalam melaksanakan
industrialisasi, ada dua
Melihat pengalaman yang
kurang berhasil dengan
industrialisasi pilihan strategi, yaitu
strategi subsitusi impor
strategi SI, badan-badan
dunia (seperti IMF dan
(SI) atau strategi promosi Bank Dunia)
ekspor (PE). Strategi SI menganjurkan agar
lebih menekankan pada negara-negara
pengembangan industri berkembang menerapkan
yang berorientasi kepada strategi PE. Sesuai
pasar domestik. SI adalah dengan teori klasik
industri domestik yang mengenai perdagangan
membuat barang-barang internasional, outward-
menggantikan impor, oriented strategy ini
sedangkan strategi PE melibatkan pembangunan
lebih berorientasi ke pasar sektor industri manufaktur
internasional dalam usaha sesuai dengan
pengembangan industri di keunggulan komperatif
dalam negri. yang dimiliki
negara bersangkutan.
Strategi Subtitusi impor (SI) Strategi Promosi Ekspor (PE)
Dalam melaksanakan Melihat pengalaman yang
industrialisasi, ada dua kurang berhasil dengan
pilihan strategi, yaitu strategi SI, badan-badan
strategi subsitusi impor dunia (seperti IMF dan

Berikut (SI) atau strategi promosi


ekspor (PE). Strategi SI
lebih menekankan pada
Bank Dunia)
menganjurkan agar
negara-negara
secara umum pengembangan industri
yang berorientasi kepada
berkembang menerapkan
strategi PE. Sesuai

strategi pasar domestik. SI adalah


industri domestik yang
dengan teori klasik
mengenai perdagangan

industrialisasi
membuat barang-barang internasional, outward-
menggantikan impor, oriented strategy ini
sedangkan strategi PE melibatkan pembangunan
lebih berorientasi ke pasar sektor industri manufaktur
internasional dalam usaha sesuai dengan
pengembangan industri di keunggulan komperatif
dalam negri. yang dimiliki
negara bersangkutan.
Di dalam perkembangan selanjutnya, sektor industri manufaktur ternyata tidak berkembang
cukup baik. Pengalaman menunjukkan bahwa kebijakan proteksi yang berlebihan, terutama
pada kurun waktu 1970-an sampai awal 1980-an telah mengakibatkan high cost economy
(ekonomi biaya tinggi). Hasibuan (1993) mencoba menjelaskan kegagalan penerapan
strategi SI di Indonesia. Analisanya adalah sebagai berikut :

1. Bahan baku dan tenaga kerja yang tersedia bukan siap pakai.
2. Karena pasar yang dilayani oleh produsen dalam negeri
3. Tingkat ketergantungan terhadap barang impor ternyata tidak
menjadi lebih rendah.
4. Diharapkan kesempatan kerja akan berkembang dengan luas.
5. Nilai tambah pada umumnya dapat ditingkatkan,
6. Tingkat proteksi yang tinggi cenderung membentuk sikap angkuh
produsen dalam negeri
7. Walaupun potensi permintaan di pasar dalam negeri cukup besar.
Penjelasan strategi industrialisasi di Indonesia:
1. Kebijakan Pengembangan Infrastruktur: 2. Penyediaan Sumber Daya 3. Pembentukan Kawasan Industri: Pemerintah telah
Pemerintah Indonesia telah mengadopsi Manusia Terampil: Peningkatan menetapkan kawasan industri di seluruh Indonesia
kebijakan yang kuat untuk mengembangkan kualitas dan ketersediaan sumber untuk mendukung pertumbuhan industri. Kawasan-
infrastruktur di seluruh negara. Infrastruktur daya manusia terampil sangat kawasan ini menawarkan fasilitas dan insentif khusus
yang baik seperti jalan, pelabuhan, bandara, penting untuk mendukung kepada perusahaan untuk memulai dan
dan jaringan listrik penting dalam mendukung pertumbuhan industri. mengembangkan kegiatan industri mereka.
pertumbuhan industri.

4. Mendorong Investasi: Pemerintah 5. Diversifikasi Sektor Industri: Strategi


Indonesia secara aktif mendorong industrialisasi Indonesia melibatkan diversifikasi 6. Pengembangan Riset dan Inovasi:
investasi dalam sektor industri. sektor industri. Tujuannya adalah mengurangi Peningkatan investasi dalam riset dan
Langkah-langkah telah diambil untuk ketergantungan terhadap sektor primer, seperti inovasi merupakan elemen penting
meningkatkan iklim investasi, seperti pertanian dan pertambangan, dan memperluas dalam strategi industrialisasi.
penyederhanaan perizinan, kehadiran sektor-sektor industri lainnya, seperti Pemerintah mendorong kolaborasi
peningkatan kepastian hukum, dan manufaktur, teknologi informasi, energi antara universitas,
insentif fiskal bagi investor. terbarukan, dan sektor kreatif.
Selanjutnya disini akan menjabarkan strategi dari struktur industry dalam, segi
pembangunan sector industry di Indonesia untuk mempercepat Pertumbuhan sector
industry nasional.

1. Koordinasi pembangunan industry dengan 2. penguatan ekspor dan substitusi impor


kementrian dan lembaga terkait. Upaya ini yaitu diantaranya melalui diserfikasi
meliputi dua aktivitas utama yaitu 1 2
industry unggulan untuk ekspor, membuka
penjaminan pemenuhan kebutuhan baha secara grafis pasar-pasar baru untuk produk
baku dan bahan penolong bagi industry. industry.

4. penguatan daya beli masyarakat 4 3


3. Mendorong investasi disektor industry
sehingga dapat meningkatkan konsumsi yang meliputi perbaikan kemudahan
produk dalam megeri, antara lailui perizinan dan fasilitad pemberian insentif
menurunkan besaran uang muka untuk investasi
produk pembelian mobil dan motor.
Perkembangan yang MASALAH INTERNAL
cukup penting dalam Struktur industry belum kuat
pengembangan industri,
namun dirasakan industri
Industry dasar yang menjadi pemasok bahan baku terbatas.
belum tumbuh seperti
yang diharapka.
Berbagai masalah baik Penurunan kinerja pada beberapa cabang industry
yang secara umum, Your Text Here

Strukturan dan Tidak tersedianya dana penelitian dan pengembangan produk


organisasi menghambat
pertumbuhan industri,
Penerapan standar produk komponen dan bahan baku Produk
maupun yang secara komponen dan bahan baku yang tersedia di pasar
khusus dihadapi oleh
beberapa permasalahan
industri (penting) tertentu Keterbatasan penguasaan pasar
dipaparkan pada uraian
di bawah ini.
MASALAH EKSTERNAL

•Keterbatasan infastruktur Keterbatasan infastruktur dari


pemerintah dan juga pengembangan infastruktur seperti
jaringan jalan, kereta api, listrik serta pasokan gas yang
notabennya sangat diperlukan
•Cepatnya perubahan situasi global Yang memnuat
industry kesulitan memetakan pasarr secara efektif dan
efisien. Akibatnya kompetisi juga meningkat tajam.
•Masalah Perburuhan Masalah ini salah satuya yaitu
tidak sesuainya pesangon para buruh dan juga untuk
gai pada UMR saat ini masih kurang untuk para buruh
memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak seimbang
dengan jam waktu keerja dan kesulitan pada kegiatan
produksi.
•Adanya arus impor illegal Adanya arus impor illegal ini
akan mengancam daya saing industry nasional seperti
produk yang tidak membayar pajak.
Permasalahan Strukturala.
Basic Ekspor dan pasar yang masih sempitb.

Ketergantungan Impor yang sangat tinggic. Tidak ada


Main Text

industry berteknologi menengah
Permasalahan Organisasi
Text A Text B Text C Text D c. Masalah sumber daya manusia
a. Masalah Investasi
(SDM)
Porsi investasi ke sector industry
Sektor industry juga tidak akan dapat
manufaktur baik penanaman modal
tumbuh secara siknifikan jika SDM
ataupun PMA maupun penanaman
yang tersedia kebanyakan hanya
modal dalam negeri PMDN terjadi
tamatan SMP. Sekarang porsi tenaga
perosotan pada tahun 2016-2017 yakn
kerja lulusan SMP mencapai 70%
dari 54,8% menjadi 39,7%
tota tenaga kerja.

b. Masalah daya saing.


Daya saing sector Indonesia saat ini dinilai semakin tertinggal
dari negara tetangga, seperti Vietnam dan Thailand. contoh
pada industry tekstik diindonesia kurang produktif fikarenakan
mesin-mesin yang digunakan sudah tua.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai