Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 4

Antya Feodora Odetta Dey (201910060) KETUA KELOMPOK


Arif Nur Apriyanto ( 201910087 )
Fitria Sani ( 201910124 )
Syarif Maulana Hasan ( 201910069 )
Wildan Wiriana ( 201910020 )

 SUB MATERI 1 & 2 ( ARIF NUR APRIYANTO 201910087 )


1. Bagaimana keadaan perdagangan internasional Indonesia pada saat ini?
Kinerja perdagangan internasional Indonesia kembali menunjukkan performa impresif di tengah
eskalasi perang Rusia-Ukraina. Surplus yang berkelanjutan ini akan terus mendorong kenaikan
cadangan devisa, sekaligus meningkatkan kapasitas dan ketahanan sektor eksternal Indonesia.
Solidnya performa surplus Indonesia pada Maret 2022 ditopang oleh kinerja ekspor yang terus
menguat di tengah peningkatan harga berbagai komoditas andalan yang cukup signifikan. Di
tengah momentum kenaikan harga komoditas, Indonesia terus memacu hilirisasi komoditas
unggulan. Sehingga ekspor Indonesia tidak lagi berasal dari komoditas hulu, namun
mengandalkan komoditas hilir yang memiliki nilai tambah. Sementara itu, dari sisi impor terlihat
bahwa komposisi utamanya didominasi oleh golongan bahan baku/penolong dengan porsi
sebesar 77,46% dengan peningkatan sebesar 32,60% (mtm) atau 31,53% (yoy). Disusul oleh
impor barang modal dengan porsi mencapai 14,26% yang mengalami pertumbuhan sebesar
20,31% (month to month) atau 30,12% (year on year ). Selain itu, impor konsumsi tercatat hanya
mencapai 8,28% dari total impor. Dominasi dan kenaikan impor bahan baku menunjukkan
bahwa impor Indonesia ditujukan untuk aktivitas produktif guna mendorong output nasional,
sementara kenaikan pada barang modal menunjukkan perusahaan manufaktur terus mendorong
ekspansi usahanya.

2. bagaimanakah kebijakan industri yang berlaku di Indonesia sekarang?


Visi pembangunan Industri Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Presiden
Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional adalah Indonesia menjadi Negara
Industri Tangguh pada tahun 2025, dengan visi antara pada tahun 2020 sebagai Negara Industri
Maju Baru, karena sesuai dengan Deklarasi Bogor tahun 1995 antar para kepala Negara APEC
pada tahun tersebut liberalisasi di negara-negara APEC sudah harus terwujud. Sebagai negara
industri maju baru, sektor industri Indonesia harus mampu memenuhi beberapa kriteria dasar
antara lain:
1) Memiliki peranan dan kontribusi tinggi bagi perekonomian Nasional
2) IKM memiliki kemampuan yang seimbang dengan Industri Besar
3) Memiliki struktur industri yang kuat (Pohon Industri lengkap dan dalam)
4) Teknologi maju telah menjadi ujung tombak pengembangan dan penciptaan pasar
5) Telah memiliki jasa industri yang tangguh yang menjadi penunjang daya saing
internasional industri
6) Telah memiliki daya saing yang mampu menghadapi liberalisasi penuh dengan negara-
negara APEC. Diharapkan tahun 2020 kontribusi industri non-migas terhadap PDB telah mampu
mencapai 30%, dimana kontribusi industri kecil (IK) ditambah industri menengah (IM) sama
atau mendekati kontribusi industri besar (IB). Selama kurun waktu 2010 s.d 2020 industri harus
tumbuh rata-rata 9,43% dengan pertumbuhan IK, IM, dan IB masing-masing minimal sebesar
10,00%, 17,47%, dan 6,34%.
Untuk mewujudkan target-target tersebut, diperlukan upaya-upaya terstruktur dan terukur, yang
harus dijabarkan ke dalam peta strategi yang mengakomodasi keinginan pemangku kepentingan
berupa strategic outcomes yang terdiri dari:
1) Meningkatkan nilai tambah industri
2) Meningkatnya penguasaan pasar dalam dan luar negeri
3) Kokohnya faktor-faktor penunjang pengembangan industri
4) Meningkatnya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi industri yang hemat energi
dan ramah lingkungan
5) Menguat dan lengkapnya struktur industri
6) Meningkatnya persebaran pembangunan industri serta
7) Meningkatnya peran industri kecil dan menengah terhadap PDB.
Dalam rangka merealisasikan target-target tersebut, Kementerian Perindustrian telah menetapkan
dua pendekatan guna membangun daya saing industri nasional yang tersinergi dan terintegrasi
antara pusat dan daerah. Pertama, melalui pendekatan top-down dengan pengembangan 35
klaster industri prioritas yang direncanakan dari Pusat (by design) dan diikuti oleh partisipasi
daerah yang dipilih berdasarkan daya saing internasional serta potensi yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Kedua, melalui pendekatan bottom-up dengan penetapan kompetensi inti industri
daerah yang merupakan keunggulan daerah, dimana pusat turut membangun pengembangannya,
sehingga daerah memiliki daya saing. Pengembangan kompetensi inti di tingkat provinsi disebut
sebagai Industri Unggulan Provinsi dan di tingkat kabupaten/kota disebut Kompetensi Inti
Industri Kabupaten/Kota.
 SUB MATERI 3 , 4 & 5 (SYARIF MAULANA HASAN 201910069 )
Sub materi : Cara mengoptimalkan potensi ekonomi daerah
1. Cara mengembangkan potensi ekonomi daerah?
1. Perbanyak keterampilan dan tingkatkan Kualitas Diri
Tak hanya menjadi pribadi yang lebih berkualitas tapi dengan memperbanyak keterampilan juga
turut serta dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan, salah satu faktor
yang membuat ekonomi tumbuh adalah potensi SDM atau Sumber Daya Alam yang baik. SDM
yang kompeten sangat diperlukan untuk melaksanakan segala kegiatan yang menunjang
meningkatnya perekonomian.
2. Kelola Potensi Sumber Daya Alam Sebaik- baiknya
Selain SDM, Sumber Daya Alam atau SDA juga menjadi salah satu aspek dalam pertumbuhan
ekonomi. Tanpa adanya hal ini, pertumbuhan ekonomi mustahil bisa terjadi. Maka dari itu,
mengelola potensi SDA sangat penting dilakukan. Dalam perekonomian, SDA berperan sebagai
bahan dasar untuk setiap produksi, tanpa adanya hal ini maka suatu negara tidak akan
memproduksi secara optimal.
3. Update Dengan Berbagai Berita Teknologi Terbaru
Dengan adanya perkembangan yang menuju kehidupan modern, ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah pelengkap bagi manusia untuk berkembang menjadi lebih berkualitas. Ilmu pengetahuan
dan teknologi merupakan dua unsur yang berbeda, tapi jika digabung akan membentuk satu
kesatuan yang besar dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi. Tak hanya menjadi berkembang
tetapi juga bisa mengetahui berbagai cara serta taktik dalam mengelola sumber daya yang ada
lebih efektif dan efisien.
4. Jaga Keutuhan Sarana dan Prasarana yang Tersedia
Kehadiran sarana dan prasarana menjadi penting, karena kelengkapannya mampu membuat
mudah semua pihak yang bersangkutan dalam pertumbuhan ekonomi. Ketika sebuah sarana
prasarana tidak mendukung, upaya untuk meningkatkan perekonomian bisa terhambat dan
kurang optimal.
5. Mulai Lakukan Investasi di Pasar Modal
Berinvestasi di pasar modal. Ada dua manfaat yang secara umum didapat dari keberadaan pasar
modal, yaitu sebagai sarana atau sumber pendanaan untuk mengembangkan finansial dan sebagai
sumber untuk mendapatkan tambahan dana bagi pertumbuhan ekonomi. Pilihlah investasi yang
aman dengan manfaat yang lebih. Asuransi Investasi bisa menjadi rencana yg baik. Secara
sederhana sebagai berikut; dana yang ada akan dipecah menjadi dua bagian. Sebagian untuk
asuransi, sementara lainnya akan disetorkan ke seorang manajer investasi.
Sub materi : Optimalisasi potensi ekonomi daerah
2. Sebutkan potensi apa saja yang dimiliki desa yang terdapat korelasi dengan pengembangan
daerah perkotaan? Jelaskan!
Potensi desa yang berkorelasi dengan pengembangan perkotaan adalah sebagai berikut.
1. Sumber daya manusia, dapat berperan sebagai tenaga kerja untuk mengembangan daerah
perkotaan.
2. Air, dapat dimanfaatkan untuk konsumsi masyarakat kota dan bagi kegiatan pembangunan
perkotaan.
3. Sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan yang dapat memasok kebutuhan
pangan masyarakat perkotaan.
3. Sub materi : Kondisi terkini baik data maupun kebijakan industri di Indonesia.
Bagaimana kondisi sektor industri di Indonesia tahun 2022?
Kinerja ekspor industri pengolahan menembus USD50,52 miliar pada Januari-Maret 2022, atau
naik 29,68% dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar
USD38,95 miliar. Sepanjang kuartal I tahun 2022, sektor industri tetap memberikan kontribusi
paling dominan, yakni 76,37% dari total nilai ekspor nasional yang berada di angka USD66,14
miliar.
4. Sub materi : kondisi terkini baik data maupun kebijakan perdagangan internasional Indonesia.
Bagaimana keadaan perdagangan internasional Indonesia saat ini?
Neraca perdagangan Indonesia pada bulan Maret 2022 kembali mengalami surplus yang cukup
besar yakni mencapai USD4,53 miliar. Surplus ini sekaligus melanjutkan tren surplus yang
sudah terjadi sejak Mei 2020 lalu atau telah terjadi dalam kurun waktu selama 23 bulan berturut-
turut.
Tercatat, nilai ekspor pada Maret 2022 mencapai USD26,50 miliar dan nilai ini meningkat
signifikan sebesar 29,42% (mtm) atau sebesar 44,36% (yoy). Di saat yang bersamaan, nilai
impor pada Maret 2022 mencapai USD21,97 miliar dengan pertumbuhan sebesar 32,02% (mtm)
atau 30,85% (yoy).
5. Sub materi : kondisi terkini mengenai kebijakan perdagangan internasional Indonesia yang
terkait dengan kerjasama multilateral, plurilateral, dan bilateral.
Bagaimana kondisi terkini mengenai kebijakan perdagangan internasional Indonesia yang terkait
dengan kerjasama multilateral, plurilateral, dan bilateral?
Saat ini melakukan kerjasama internasional baik itu multilateral, plurilateral, dan bilateral harus
dilakukan karena dapat menguatkan ekonomi negara dan juga mendorong pertumbuhan ekonomi
global ditengah tekanan akibat pandemi Covid-19

 SUB MATERI 1 & 2 ( WILDAN WIRIANA 201910020 )


Sub materi : Cara mengoptimalkan potensi ekonomi daerah
1. Cara mengembangkan potensi ekonomi daerah?
1. Perbanyak keterampilan dan tingkatkan Kualitas Diri
Tak hanya menjadi pribadi yang lebih berkualitas tapi dengan memperbanyak keterampilan juga
turut serta dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan, salah satu faktor
yang membuat ekonomi tumbuh adalah potensi SDM atau Sumber Daya Alam yang baik. SDM
yang kompeten sangat diperlukan untuk melaksanakan segala kegiatan yang menunjang
meningkatnya perekonomian.
2. Kelola Potensi Sumber Daya Alam Sebaik- baiknya
Selain SDM, Sumber Daya Alam atau SDA juga menjadi salah satu aspek dalam pertumbuhan
ekonomi. Tanpa adanya hal ini, pertumbuhan ekonomi mustahil bisa terjadi. Maka dari itu,
mengelola potensi SDA sangat penting dilakukan. Dalam perekonomian, SDA berperan sebagai
bahan dasar untuk setiap produksi, tanpa adanya hal ini maka suatu negara tidak akan
memproduksi secara optimal.
3. Update Dengan Berbagai Berita Teknologi Terbaru
Dengan adanya perkembangan yang menuju kehidupan modern, ilmu pengetahuan dan teknologi
adalah pelengkap bagi manusia untuk berkembang menjadi lebih berkualitas. Ilmu pengetahuan
dan teknologi merupakan dua unsur yang berbeda, tapi jika digabung akan membentuk satu
kesatuan yang besar dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi. Tak hanya menjadi berkembang
tetapi juga bisa mengetahui berbagai cara serta taktik dalam mengelola sumber daya yang ada
lebih efektif dan efisien.
4. Jaga Keutuhan Sarana dan Prasarana yang Tersedia
Kehadiran sarana dan prasarana menjadi penting, karena kelengkapannya mampu membuat
mudah semua pihak yang bersangkutan dalam pertumbuhan ekonomi. Ketika sebuah sarana
prasarana tidak mendukung, upaya untuk meningkatkan perekonomian bisa terhambat dan
kurang optimal.
5. Mulai Lakukan Investasi di Pasar Modal
Berinvestasi di pasar modal. Ada dua manfaat yang secara umum didapat dari keberadaan pasar
modal, yaitu sebagai sarana atau sumber pendanaan untuk mengembangkan finansial dan sebagai
sumber untuk mendapatkan tambahan dana bagi pertumbuhan ekonomi. Pilihlah investasi yang
aman dengan manfaat yang lebih. Asuransi Investasi bisa menjadi rencana yg baik. Secara
sederhana sebagai berikut; dana yang ada akan dipecah menjadi dua bagian. Sebagian untuk
asuransi, sementara lainnya akan disetorkan ke seorang manajer investasi.

Sub materi : Optimalisasi potensi ekonomi daerah


2. Sebutkan potensi apa saja yang dimiliki desa yang terdapat korelasi dengan pengembangan
daerah perkotaan? Jelaskan!
Potensi desa yang berkorelasi dengan pengembangan perkotaan adalah sebagai berikut.
1. Sumber daya manusia, dapat berperan sebagai tenaga kerja untuk mengembangan daerah
perkotaan.
2. Air, dapat dimanfaatkan untuk konsumsi masyarakat kota dan bagi kegiatan pembangunan
perkotaan.
3. Sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan yang dapat memasok kebutuhan
pangan masyarakat perkotaan.

 SUB MATERI 1, 2 & 3 ( FITRIA SANI 201910124 )

1. Sub materi: kesempatan kerja


Bagaimana kondisi kesempatan kerja di indonesia?
= Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat kesempatan kerja secara nasional sebesar
93,74% pada Februari 2021. Angkanya naik dari Agustus 2020 yang sebesar 92,93%. Seiring
dengan kenaikan tersebut, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia menurun 0,81% dari
7,07% pada Agustus 2020 menjadi 6,26% pada Februari 2021. Berdasarkan lokasinya, tingkat
pengangguran terbuka di perkotaan mengalami penurunan 0,98%, lebih tinggi dibandingkan di
perdesaan yang berkurang 0,6%. Masyarakat pun kian optimistis bahwa lapangan kerja akan
semakin terbuka lebar ke depannya. Ini terlihat dari Indeks Ekspektasi Lapangan Kerja yang
sebesar 117,9 pada April 2021, naik dari Maret 2021 yang sebesar 109,8. Indeks ini menguat di
semua tingkat pendidikan, terutama kelompok responden dengan latar belakang akademisi.
2. Sub materi : ketenagakerjaan
Sebutkan dan jelaskan masalah-masalah yang terdapat dalam ketenagakerjaan?
= -Rendahnya kualitas tenaga kerja
Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan dengan melihat tingkat pendidikan
negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah.
Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah. Minimnya
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja,
sehingga hal ini akan berpengaruh terhada rendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.
Untuk mengatasi rendahnya kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara pelatihan kerja,
pemagangan, penggalakan program pendidikan dari pemerintah, dan peningkatan kualitas hidup
tenaga kerja.
-Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan
membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam
lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin
banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi.
Untuk mengatasi jumlah angkatan kerja yang berlebihan dapat dilakukan dengan peningkatan
lapangan kerja pada berbagai sektor dan penggalakan program Keluarga Berencana (KB).
-Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa, dikarenakan bekerja di pulau
jawa dianggap strategis dalam mencari penghasilan yang layak. Sementara di daerah lain masih
kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Dengan
demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran, sementara di daerah lain masih
banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal dan peningkatan lapangan kerja.
Persebaran tenaga kerja dapat dilakukan secara merata dengan cara peningkatan transmigrasi,
pemberdayaan tenaga kerja non-lokal, dan pengembangan usaha sektor lokal.
-Pengangguran dan Pemutusan hubungan kerja (PHK)
Pengangguran merupakan masalah yang dihadapi tenaga kerja
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami
gulung tikar. Akibatnya, banyak tenaga kerja yang berhenti bekerja atau di-PHK. Selain itu,
banyaknya perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang
ada. Di sisi lain jumlah angkatan kerja terus meningkat. Dengan demikian pengangguran akan
semakin banyak.
-Gaji yang rendah
Tenaga kerja diwajibkan dibayar dengan gaji atau upah, tetapi gaji atau upah yang didapatkan
tidak sebanding dikarenakan kualitas dari tenaga kerja itu sendiri, seperti pada tenaga kerja tidak
terdidik dan tidak terampil.

3. Sub materi : Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)


Bagaimana tingkat partisipasi angkatan kerja dalam beberapa tahun belakangan ini?
=Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) diindonesia terus meningkat sejak 2016 hingga
2020. Berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) , TPAK sebesar 67,77% pada agustus 2020,
naik 1,43% dibandingkan pada agustus 2016 yang sebesar 66,34%.
Kenaikan TPAK paling tinggi terjadi pada agustus 2018 yang sebesar 0,64% menjadi 67,31%.
Sementara, kenaikan TPAK terendah terjadi pada agustus 2019 yang sebesar 0,22% menjadi
67,53%.

Anda mungkin juga menyukai