Anda di halaman 1dari 7

PERANAN SEKTOR INDUSTRI TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI
PENDAHULUAN

Pembangunan ekonomi dapat berhasil terlihat dari GDP (Gross Domestic


Product) dan GNP (Gross National Product). GDP (Gross Domestic Product)
adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu priode
tertentu yang dihitung dengan cara menjumlahkan semua hasil dari warga negara
(didalam negeri) ditambah warga negara asing yang berkerja di dalam negeri, dan
GNP (Gross National Product) adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara dalam priode tertentu (satu tahun) yang di ukur dengan satuan uang.

Untuk mencapai keberhasilan pembangunan ekonomi dibutuhkan


kerjasama yang baik antar sektor perekonomian, dalam kerjasama mengakibatkan
setiap kegitan sektor produksi memiliki daya menarik (backward linkage), dan
daya mendorong (forward linkage) dari setiap sektor. Pembangunan ekonomi
dilakukan oleh negara yang berkembang yang mempunyai tujuan untuk
menciptakan pembangunan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat,
meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi perbedaan antar daerah, dan struktur
ekonomi yang seimbang.

Negara berkembang, sektor industri mampu mengatasi masalah


perekonomian. Dimana sektor industri dapat memimpin sektor perekonomian
lainnya menuju pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, sektor industri mampu
menjadi pemimpin terhadap perkembangan sektor perekonomian. Pembangunan
ekonomi merupakan proses transformasi yang dalam perjalanan waktu ditandai
oleh perubahan struktural.

Pembangunan ekonomi proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan


perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai
dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan
pemerataan pendapatan bagi penduduk suatu negara. Pembangunan ekonomi tidak
lepas dari pertumbuhan ekonomi, pembangunan ekonomi mendorong
pertumbuhan ekonomi begitu sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar
proses pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dimana proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional, negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila
terjadi peningkatan GNP (Gross National Product) di negara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia berjalan dengan cenderungnya proses
transformasi struktural yang ada di berbagai negara. Sektor industri pengolahan
telah menggeser peranan sektor pertanian dalam struktur perekonomian yang ada
di Indonesia. Sektor industri pengolahan menambah nilai terbesar di bandingkan
dengan sembilan sektor lainnya, berkembangnya sektor tersebut meningkatkan
permintaan akan produk barang jadi atau setengah jadi baik domestik maupun
Internasional.

Sektor industri merupakan salah satu sektor andalan perekonomian


nasional, bahkan sektor industri pengolahan merupakan lapangan usaha terbesar
dalam tenaga kerja. Dilihat dari distribusi (PDB) Produk Domestik Bruto
Indonesia sektor industri pengolahan di Indonesia pada tahun 2010 sampai tahun
2016 setiap tahunnya mengalami peningkatan. Dimana sektor industri lebih besar
dari pada sektor lainnya. Hal ini dapat dilihat pada Tabel Distribusi PDB
Indonesia Menurut Lapangan Usaha ADH Konstan 2010,Tahun 2010 – 2016
(Milyar Rupiah).

PEMBAHASAN

Di era globalisasi ini, sektor perindustrian di seluruh dunia sangat


berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan teknologi dalam
bidang perindustrian yang semakin lama semakin canggih. Pada beberapa negara
yang tergolong maju, peranan sektor industri lebih dominan dibandingkan sektor
pertanian. Sektor industri memegang peranan kunci sebagai mesin pembangunan,
karena sektor industri memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sektor lain
yaitu dengan nilai kapasitas modal yang tertanam sangat besar, kemampuan
menyerap tenaga kerja yang besar, dan juga kemampuan menciptakan nilai
tambah (value added creation) dari setiap input yang dapat menuju pada taraf
ekspor. Pada negara-negara berkembang, peranan sektor industri juga
menunjukkan kontribusi yang semakin tinggi. Kontribusi yang semakin tinggi dari
sektor indusri menyebabkan perubahan struktur perekonomian negara yang
bersangkutan secara perlahan ataupun secara cepat dari sektor pertanian ke sektor
industri.
Di beberapa daerah di Indonesia, industri sudah berkembang pesat dan
mampu mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerahnya. Adanya
pertumbuhan ekonomi, maka akan mencapai tujuan pembangunan nasional yaitu
meningkatkan kesejahteraan rakyat yang merata untuk mencapai masyarakat yang
adil dan makmur. Sesuai isi GBHN 1990 pada UUD 1945 disebutkan bahwa
pembangunan Indonesia merupakan bagian dari usaha jangka panjang dalam
upaya mempercepat tercapainya struktur ekonomi dengan titik berat industri, baik
itu undustri kecil dan industri besar yang maju didukung oleh rencana yang
tangguh (Hastina Febrianti, 2007). Dalam UU No.22 dan No.25 tahun 1999
tentang otonomi daerah di Indonesia, pertumbuhan ekonomi daerah semakin
meningkat. Otonomi daerah memberi kebebasan kepada daerah untuk
merencanakan dan mengelola kegiatan ekonomi sendiri. Sehingga, setiap daerah
harus mengembangkan potensi ekonomi yang dimilikinya. Potensi ekonomi
tersebut tergambar dari kontribusi dari setiap lapangan usaha atau sektor yang
akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Adapun pertumbuhan ekonomi daerah dapat bersumber dari peningkatan


modal melalui investasi dan tabungan masyarakat, peningkatan kualitas dan
kuantitas tenaga kerja melalui pertumbuhan angkatan kerja dan peningkatan
pengetahuan serta keterampilan, dan adanya penyempurnaan teknologi dalam
proses produksi yang akan menghasilkan nilai output suatu produksi.
Pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan perkembangan nilai Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) dalam mencerminkan kesejahteraan penduduk dalam
skala daerah.

Zona industri memegang kedudukan kunci bagaikan mesin pembangunan


sebab zona industri mempunyai sebagian keunggulan dibanding zona lain sebab
nilai kapitalisasi modal yang tertanam sangat besar, keahlian meresap tenaga kerja
yang besar, pula keahlian menghasilkan nilai tambah dari tiap input ataupun
bahan dasar yang diolah.

Peranan zona industri dalam pembangunan ekonomi di bermacam negeri


sangat berarti sebab zona industri mempunyai sebagian keunggulan dalam perihal
akselerasi pembangunan. Cocok dengan tahapan pertumbuhan negeri kita, telah
saatnya kita melaksanakan perpindahan andalan zona ekonomi kita dari industri
primer ke industri sekunder, spesialnya industri manufaktur nonmigas.

Dari ke 4 kriteria tersebut serta bersumber pada analisa keunggulan


komparatif serta kompetitif, hingga prioritas dalam 5 tahun ke depan merupakan
pada penguatan klaster– klaster: industri santapan serta minuman; industri
pengolah hasil laut; industri tekstil serta produk tekstil; industri alas kaki; industri
kelapa sawit; industri benda kayu; industri karet serta benda karet; industry pulp
serta kertas; industri mesin listrik serta perlengkapan listrik; serta industri
petrokimia. Dalam upaya menggapai perkembangan zona industri manufaktur
yang ditargetkan dalam RPJMN 2005– 2009, pengembangan zona industri
manufaktur difokuskan pada perkuatan struktur serta energi saing, yang
berikutnya dijabarkan pada program pokok pengembangan industri manufaktur
serta program penunjang.

Industrialisasi merupakan suatu proses interaksi antara pengembangan


teknologi, inovasi, spesialisasi, dan perdagangan antarnegara uang pada akhirnya
sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat mendorong perubahan
struktur ekonomi. Pada tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada
posisi 5,01 persen, dengan 4 sektor yang memberikan kontribusi besar (lebih dari
10 persen) terhadap PDB adalah sektor industri manufaktur sebesar 20,5 persen,
sektor pertanian sebesar 13,5 persen, sektor perdagangan dan reparasi mobil dan
sepeda motor sebesar 13,2 persen serta sektor konstruksi sebesar 10,4 persen.
Namun pada tahun 2017, pertumbuhan PDB justru disumbangkan oleh sektor
yang kontribusinya relatif kecil.yaitu sektor informasi dan komunikasi yang
tumbuh 9,1 persen hanya berkontribusi 3,6 persen terhadap PDB, kemudian sektor
transportasi dan warehousing yang tumbuh 7,6 persen hanya berkontribusi 5,2
persen terhadap PDB.

Sementara dari 4 sektor teratas yang berkontribusi terhadap pembentukan


PDB diketahui bahwa hanya sektor pertanian yang tumbuh 7,1 persen dan sektor
konstruksi yang tumbuh 6,3 persen diatas pertumbuhan PDB, sememntara sektor
perdagangan dan reparasi mobil, sepeda motor tumbuh 4,7 persen dan sektor
manufaktur hanya tumbuh 4,2 persen.
Pada sektor manufaktur terdapat 3 sub-sektor industri unggulan yang
mempunyai laju pertumbuhan yang tinggi diatas pertumbuhan nasional antara lain
industri makanan dan minuman, industri elektronik, serta industri bahan kimia. 3
sub-sektor tersebut merupakan klasifikasi dari sektor industri pengolahan. Maka
terlihat bahwa sektor industri pengolahan merupakan sektor yang cukup unggul
dalam sektor perekonomian Indonesia, baik dilihat melalui pertumbuhannya
maupun melalui kontribusinya terhadap pendapatan nasional. Ketiga cabang
industri tersebut menjadi motor penggerak utama sektor industri pengolahan non-
migas dengan total rata-rata kontribusi selama tahun 2014-2017 sebesar 76,3
persen. Besarnya peran dari ketiga cabang industri tersebut menandakan bahwa
telah terjadi pendalaman dan penguatan struktur industri ke arah produksi produk-
produk yang bernilai tambah tinggi dan penggunaan teknologi produksi yang
lebih tinggi.

Dampak dari peningkatan pertumbuhan di sektor industri pengolahan saat


ini, membuat penyerapan tenaga kerja di sektor industri juga mengalami
peningkatan yakni sebesar 15,54 juta tenaga kerja. Maka pemerintah dapat
mengharapkan sektor industri pengolahan bisa menjadi suatu penggerak
perekonomian negara Indonesia dan sebagai penopang sektor rill. Keadaan
kependudukan yang ada saat ini, sangat mempengaruhi dinamika pembangunan
yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah. Jumlah penduduk yang besar, jika
diikuti dengan kualitas penduduk yang memadai, akan menjadi pendorong bagi
pembangunan nasional. Sebaliknya, jumlah penduduk yang besar jika diikuti
dengan kualitas yang rendah, menjadikan penduduk tersebut sebagai beban bagi
pembangunan nasional. Untuk mewujudkannya hal tersebut, maka salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan keterampilan sumber daya
manusianya. Hal ini juga menjadi penting dikarenakan sumber daya manusia
merupakan modal utama dalam faktor produksi industri pengolahan, sehingga
sumber daya yang terampil kelak akan menjadi pendorong perumbuhan sektor
industri pengolahan dan perekonomian yang lebih baik.

PENUTUP
Pertumbuhan sektor industri merupakan prioritas utama dalam
pertumbuhan ekonomi. Sektor industri merupakan salah satu sektor yang
memegang peranan sangat penting dalam perekonomian di Indonesia. Sebab,
sektor industri mampu memimpin sektor-sektor lain menuju kearah perekonomian
yang modern. Dengan demikian, sektor industri mampu memodernisasikan
perekonomiannya dan menjadi salah satu industri baru di bidang agro industri.
Hal ini penting, karena banyak negara sedang berkembang yang kurang
menyadari bahwa memajukan sektor industri harus seiring dengan sektor-sektor
lainnya, dan utamanya ialah sektor pertanian. Dengan sektor pertanian yang
sangat maju akan diperlukan oleh sektor industri, baik sebagai penyedia bahan
baku industri, maupun sebagai pasar hasil produk industri. Dengan demikian,
kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah dapat mewujudkan mekanisme saling
mendukung antara sektor industri dengan sektor-sektor lainnya, terutama sektor
pertanian.

REFERENSI

Boediono. (1999). Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE – UGM.

Hilman, A. M., & Ester, A. M. (2019). PERANAN SEKTOR INDUSTRI


PENGOLAHAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA: MODEL
INPUT-OUTPUT. Media Ekonomi, 26(1), 63-76.

Rahmah, A. N., & Widodo, S. (2019). Peranan Sektor Industri Pengolahan dalam
Perekonomian di Indonesia dengan Pendekatan Input–Output Tahun 2010–
2016. Economie, 1(1), 14-37.

Sukirno, S. (2001). Ekonomi Mikro. Jakarta: Rajawali Pers.

Widyawati, R. F. (2017). Analisis keterkaitan sektor pertanian dan pengaruhnya


terhadap perekonomian Indonesia (analisis input ouput). Jurnal
Economia, 13(1), 14-27.

Anda mungkin juga menyukai