Anda di halaman 1dari 7

MINI ARTIKEL

EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN


(Untuk Memenuhi Tugas Ekonomi Pebangunan Pertanian)

Disusun Oleh :

M. Alim Fahmi 2003060168

Siti Nurazizah 2003060169

M. Aufa Abirafdi 2003060171

Moch. Amiruddin Al Alawiyi 2003060175

M. Bahrul ‘Ilmi 20030601

PROGRAM STUDY AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HABULLAH

TAMBAKBERAS JOMBANG 2022


ARTIKEL
EKONOMI
PEMBANGUNAN PERTANIAN

PERTUMBUHAN EKONOMI PADA SEKTOR PERTANIAN


DIINDONESIA

Oleh :

M. Aufa Abirafdi, Moch. Amirudin, M. Bahrul ‘ilmi, M. Alim Fahmi, Siti Nurazizah

ABSTRAK
Pendidikan merupakan kunci membangun kapasitas negara berkembang untuk
menyerap banyak wawasan, teknologi, dan berkembang untuk pertumbuhan dan
pembangunan yang berkelanjutan. Dengan hal ini dapat dilaksanakan pembangunan yang
berorientasi pada pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil-hasil ekonomi keseluruh
golongan masyarakat, dengan mengandalkan inovasi dan potensi-potensi yang dimiliki setiap
elemen masyarakat yang berkontribusi dalam sektor pertanian. sehingga keberhasilan
pembangunan subsektor pertanian memberikan kontribusi yang sangat besar bagi
pembangunan negara, yang berarti meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat
pedesaan dan, pada gilirannya, meningkatkan taraf hidup sebagian besar masyarakat
Indonesia. dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan nasional bruto.

Kata Kunci :

PENDAHULUAN

Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam
pembangunan ekonomi Indonesia. Peran sektor pertanian dalam mendorong perekonomian
dapat dilihat secara lebih luas, terutama dalam mendistribusikan hasil-hasil pembangunan
kepada mereka yang berada di pedesaan. Sektor pertanian dituntut untuk berperan dalam
perekonomian nasional dengan menghasilkan produk domestik bruto, menghasilkan devisa,
menyediakan pangan dan bahan baku industri, mengentaskan kemiskinan dan menjadi kaya,
menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Keberhasilan pembangunan subsektor pertanian memberikan kontribusi yang sangat


besar bagi pembangunan negara, yang berarti meningkatkan kesejahteraan petani dan
masyarakat pedesaan dan, pada gilirannya, meningkatkan taraf hidup sebagian besar
masyarakat Indonesia. dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan nasional bruto. Indonesia
dikenal sebagai negara agraris dan perekonomiannya bergantung pada sektor pertanian. Salah
satu penopang subsektor pertanian adalah subsektor perkebunan. Sub sektor perkebunan
komoditi yang diunggulkan berupa Kelapa Sawit, Kelapa, Karet, Tebu, Kakao dan Kopi.
Setiap komoditas memiliki karakteristik tersendiri yang menjadikan Indonesia sebagai salah
satu eksportir terbesar di dunia. Karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang
memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, selain sebagai penyumbang
ekspor Indonesia juga merupakan sumber devisa negara dan sumber pendapatan bagi petani
itu sendiri.

Perkembangan sektor pertanian di Indonesia memegang peranan penting dalam


perekonomian dan dapat membawa manfaat bagi masyarakat. Akibatnya, dengan
pembangunan pertanian, tercipta lapangan kerja bagi petani dan masyarakat pedesaan dengan
pengetahuan, teknologi, keterampilan yang terbatas, pendapatan petani meningkat, dan
tersedia berbagai komoditas konsumsi yang bermutu tinggi harga sangat terjangkau.

HASIL PEMBAHASAN

Dalam konsep pembangunan ekonomi, pemerataan pendapatan khususnya di berbagai


wilayah Indonesia merupakan syarat penting yang harus dipenuhi untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi. Ada cukup uang untuk meningkatkan kapasitas produksi, yang akan
menghasilkan output yang lebih tinggi dan dengan demikian meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Pembangunan ekonomi daerah adalah proses dimana pemerintah daerah dan
kelompok masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan menjalin kemitraan untuk
menciptakan lapangan kerja dan merangsang kegiatan ekonomi di wilayah tersebut. Dalam
konteks ini, sektor pertanian memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi daerah. Tenaga kerja di sektor pertanian memiliki dampak yang signifikan terhadap
pertumbuhan ekonomi sektor pertanian. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk
Indonesia hidup sebagai petani dan karena disana terdapat penyerapan tenaga kerja yang
besar terutama di bidang pertanian.(jurnal 1)

Sektor pertanian meliputi beberapa jenis seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,
perikanan, peternakan dan kehutanan. Sektor pertanian hadir untuk mengembangkan
perekonomian Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
khususnya di sektor pertanian adalah pendidikan. (jurnal 2) Menjadikan pendidikan sebagai
tujuan pembangunan yang mendasar. Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, sehingga akan menghasilkan tenaga kerja yang sangat
produktif yang akan menghasilkan lebih banyak output untuk pertumbuhan ekonomi.
Pendidikan adalah kunci untuk membangun kapasitas negara berkembang untuk menyerap
teknologi dan berkembang untuk pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan.(jurnal
3)
Problematika pendidikan di indonesia

● Dana pendidikan yang terbatas


● Bahan belajar mengejar yang masih minim
● Sarana dan prasarana kurang memadai
● Jumlah guru yang terampil masih minimum
● Mahalnya biaya pendidikan

Solusi problematika pendidikan

● Meningkatkan kualitas tenaga pendidik


● Meningkatkan efisiensi proses belajar
● Menambah penyediaan dana pendidikan

Variabel adalah investasi pemerintah dan pertumbuhan ekonomi saling mempengaruhi


atau memiliki hubungan timbal balik. Adanya variabel pertumbuhan ekonomi akan
berdampak terhadap adanya pengaruh pendidikan di Indonesia seperti jumlah penduduk.
sehingga ke depan hendaknya dapat dilaksanakan pembangunan yang berorientasi pada
pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil-hasil ekonomi keseluruh golongan masyarakat,
dengan mengandalkan potensi-potensi yang dimiliki.

Untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia, pemerintah dapat meningkatkan


anggaran APBD terutama pada bidang pendidikan. Pemerintah dan hendaknya memberikan
jaminan pendidikan bagi masyarakat miskin seperti memberikan beasiswa dan meningkatkan
fasilitas-fasilitas pendidikan yang merata ke seluruh daerah dan wilayah di Indonesia. Adanya
sektor pertanian memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah penduduk miskin
melalui pertumbuhan ekonomi, sehingga diharapkan pemerintah daerah melalui Peraturan
Daerah (Perda) dapat melindungi kelestarian lahan dan membatasi adanya alih fungsi lahan
secara bijaksana agar lahan usaha pertanian tetap terjaga. Pemerintah daerah juga perlu
mengembangkan pertumbuhan perkonomian melalui perluasan investasi terutama di sektor
pertanian di daerah perdesaan dengan menjalankan proyek-proyek investasi yang bersifat
padat modal untuk membuka lapangan pekerjaan terutama di sektor pertanian.(jurnal 3)

Dalam sektor pertanian keseimbangan sektor penopang dan penggerak itu penting
untuk merangsang pertumbuhan sektor satu dengan yang lainnya. Dengan adanya kebijakan
regional dan sektoral yang tepat dan mangsimal tidak hanya mengandalkan sumber daya yang
ada saja tetapi juga diperlukan pemanfaatan potensi dari luar baik melakukan kerja sama
untuk membuka penanaman modal dan investor agar perekonomian dapat terus berkembang
secara optimal. (jurnal 4)

Salah satu indikator penting untuk melihat kondisi perekonomian suatu wilayah dalam
suatu periode tertentu dengan melihat data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baik
atas harga yang berlaku maupun harga konstan. Produk Domestik Regional Bruto diartikan
sebagai jumlah nilai tambah (velue added)yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam
suatu wilayah tertentu atau jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit
usaha. PDRB atas harga konstan menggambarkan nilai tambah barang dan jasa berdasarkan
tahun tertentu pada tahun dasar, di mana untuk perhitungan ini menggunakan tahun dasar,
sedangkan PDRB atas harga berlaku menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga pada setiap tahun. Harga konstan PDRB digunakan untuk
mengetahui pertumbuhan ekonomi, sedangkan harga berlaku digunakan untuk melihat
pergeseran struktur ekonomi atau usaha. (jurnal 5)

Hubungan kausalitas satu arah berarti antara kedua variabel hanya investasi
pemerintah yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi atau hanya pertumbuhan ekonomi
yang mempengaruhi investasi pemerintah. Sedangkan hubungan kausalitas dua arah berarti
antara kedua variabel yaitu investasi pemerintah dan pertumbuhan ekonomi saling
mempengaruhi atau memiliki hubungan timbal balik. Besarnya pengaruh pertumbuhan
ekonomi menunjukkan bahwa dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang cenderung
meningkat akan mengakibatkan semakin berkembangnya kegiatan perekonomian di segala
bidang terutama disektor pertanian. Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat akan
meningkatkan pendapatan daerah dan bisa mengembangkan suatu daerah tersebut seperti
fasilitas umum dan lain sebagainya.(jurnal 6)

Dalam pembangunan nasional, sejak awal orde lama dan terutama sejak orde baru dan
sampai saat ini di era reformasi,pembangunan di Indonesia selalu menitikberatkan kepada
pembangunan ekonomi,sebagai upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat. Dengan pendekatan konvensional,kosekuensi logis yang terjadi
adalah bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi tersebut telah berdampak negatif terhadap
lingkungan.

Kesadaran akan dampak lingkungan akibat pembangunan tersebut sebenarnya telah


ada. Hal ini tercermin dari adanya kementerian yang menangani lingkungan seperti
Kemetrian Negara Lingkungan Hidup pada era Orde Baru. Kepedulian akan adanya dampak
lingkungan dituangkan dengan adanya kewajiban analisis dampak lingkungan (Amdal) pada
berbagai izin pelaksanaan proyek pembangunan, termasuk pembangunan fisik pada sektor
pertanian. Walaupun dalam pelaksanaannya seringkali masih terjadi masalah lingkungan
yang timbul akibat dari pembngunan berbagai proyek yang kurang sesuaidengan daya
dukung alam.Penerapan pertanian konvensional yang dilakukan masa lalu pada awal memang
mampu meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian terutama pangan secara nyata,
namun kemudian efisiensi produksi semakin menurun karena pengaruh umpan balik berbagai
dampak samping yang merugikan tersebut di atas. Praktek pertanian konvensional secara
terus menerus telah meningkatkan penggunaan bahan kimia yang tidak ramah lingkungan
dan secara langsung berdampak kepada degradasi lahan dan lingkungan serta menurunkan
kualitas hasil produksi pertanian Dengan memperhatikan berbagai masalah sumber daya dan
lingkungan pertanian yang terjadi serta adanya tekanan dan tuntutan dari berbagai pihak,
semakin menimbulkan kesadaran pemerintah akan pembangunan pertanian berkelanjutan.
Untuk itu dalam rencana strategis Kementrian Pertanian (Renstra Kemtan) tahun 2010 – 2014

Aspek ini mendapat perhatian. Sebagaimana dikemukakan dimuka pembangunan


berkelanjutan bukan hanya bertumpu pada aspek lingkungan hidup semata, tetapi juga pada
pembangunan ekonomi dan sosial, yang satu sama lain saling berkaitan. Dalam kaitan itu,
maka implementasi pembangunan pertanian berkelanjutan bukan hanya tugas dari
Kementerian Pertanian atau Kementerian Lingkungan Hidup saja namun juga terkait dengan
institusi yang luas. Sayangnya justru dalam koordinasi dan kerjasama antar instansi dan antar
sektor merupakan titik lemah pelaksanaan pembangunan kita selama ini, sehingga harus ada

komitmen politik yang kuat agar baik pembangunan ekonomi dan sosial sudah dapat
mengintegrasikan aspek lingkungan secara utuh. Salah satu penyebab kegagalan dalam
implementasi pembangunan berkelanjutan adalah pendekatan penerapan secara sektoral dan
parsial. Pendekatan yang egosektoral tersebut mengakibatkan banyak komitmen indonesia
pada banyak konvensi dan kesepakatan internasional tidak dapat dilaksanakan secara penuh
di lapangan. Pendekatan egosektoral tersebut juga yang menyebabkan dalam era persaingan
global saat ini, Indonesia selalu ketinggalan dan belum memperlihatkan komitmen tinggi
terhadap berbagai kesepakatan global. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan mengharuskan
penerapan secara terpadu, lintas sektoral dan lintas disiplin ilmu, baik pada tingkat pusat
dan/atau daerah.(jurnal 7)

Tantangan utama yang dihadapi Indonesia di tahun-tahun mendatang adalah sebagai


negara yang berbasis pertanian, sektor ini perlu digarap dengan sebaik-baiknya agar seluruh
kebutuhan dalam negeri dapat diproduksi di dalam negeri, tidak bergantung pada impor.
Bahkan sebagai negara yang berbasis pada sektor pertanian, Indonesia seharusnya menjadi
pengekspor utama produk pertanian, termasuk ekspor produk pertanian olahan. Kedua, baik
dalam rangka meningkatkan nilai tambah hasil pertanian, maupun dalam rangka mendorong
ekspor hasil pertanian, perlu dikembangkan agroindustri dengan melibatkan langsung petani
khususnya petani yang memiliki lahan pertanian kurang dari 0,50. ha per keluarga. Dengan
demikian, mereka memiliki sumber pendapatan tambahan, dan produk pertanian akan lebih
mudah diproses untuk diekspor. Ketiga, sekitar 8,7 juta keluarga yang memiliki lahan
pertanian kurang dari 0,50 ha per keluarga umumnya tergolong setengah menganggur dan
berpenghasilan sangat terbatas. Oleh karena itu, perlu dikembangkan industri rumah tangga
atau kerajinan tangan. sebagai sumber pendapatan tambahan. Untuk itu perlu dikerahkan
tenaga-tenaga muda yang berdedikasi dan siap memberikan motivasi, bimbingan dan
penyuluhan kepada petani untuk mengembangkan usaha keluarga tersebut. Keempat, masalah
yang sering dihadapi oleh mereka yang berhasil mengembangkan bisnis keluarga adalah
memasarkan produknya. Untuk itu perlu dilakukan pemberdayaan Koperasi Unit Desa, baik
berinisiatif mengembangkan usaha pengolahan hasil pertanian, maupun menampung dan
memasarkan hasil usaha keluarga. Terakhir, perlu dikembangkan sumber daya manusia untuk
menyiapkan tenaga penggerak, serta membangun agroindustri, serta tenaga yang mumpuni
sebagai pengelola koperasi. (jurnal 8)

Kesimpulan

Pembangunan sektor pertanian di Indonesia sangat berperan penting terhadap


perekonomian yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Sehingga dengan adanya
pembangunan sektor pertanian bisa membuka kesempatan kerja bagi petani dan masyarakat
pedesaan yang masih terbatas tentang ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan,
meningkatkan pendapatan petani, menyediakan beragam komoditas yang dapat di konsumsi
dengan mutu yang baik dan harga yang terjangkau. Dalam sektor pertanian keseimbangan
sektor penopang dan penggerak itu penting untuk merangsang pertumbuhan sektor satu
dengan yang lainnya. Sehingga dengan adanya kebijakan regional dan sektoral yang tepat dan
maksimal tidak hanya mengandalkan sumber daya yang ada saja tetapi juga diperlukan
pemanfaatan potensi dari luar baik melakukan kerja sama untuk membuka penanaman modal
dan investor agar perekonomian dapat terus berkembang secara optimal dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai