Struktur ekonomi secara sederhana dapat diartikan sebagi peran atau sumbangan
sektor-sektor dalam perekonomian Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia. menurut Eka Nurdiano Struktur ekonomi dapat diartikan sebagai
komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian baik menurut
lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder dan
tersier.
Pada dasarnya teori ini membahas proses pembangunan ekonomi yang terjadi di
perdesaan dan di perkotaan. Dalam teorinya, mengasumsikan bahwa perekonomian
suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi 2, yaitu perekonomian tradisional di
perdesaan yang didominasi oleh sektor pertanian dan perekonomian modern di
perkotaan dengan industri sebagai sektor utama. Di pedesaan tingkat pertumbuhan
penduduk sangat tinggi, sehingga kelebihan supply tenaga kerja dan tingkat hidup
yang subsistence, sehingga produk marjinalnya sama dengan nol dengan upah yang
rendah.
Diperkotaan, sektor industri kekurangan tenaga kerja, sehingga produktivitas tenaga
kerja menjadi tinggi dan nilai produk marjinalnya positif yang menunjukkan fungsi
produksinya belum mencapai titik optimal, sehingga upahnya juga tinggi
Aspek penting lain dari perubahan struktural adalah sisi ketenagakerjaan. Bahwa
pertumbuhan ekonomi melalui 2 proses transformasi dapat dicapai melalui
peningkatan produktivitas tenaga kerja di setiap sektor dan transfer tenaga kerja dari
sektor yang produktivitas tenaga kerjanya rendah ke sektor yang produktivitas tenaga
kerjanya lebih tinggi . Peningkatan kegiatan ekonomi di berbagai sektor akan
memberikan dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap penciptaan
lapangan kerja. Tanggung jawab ideal dari dunia kerja adalah bagaimana dapat
menyerap sebesar-besarnya tambahan angkatan kerja yang terjadi setiap tahun,
dengan tetap memperhatikan peningkatan produktivitas pekerja secara keseluruhan.
Sebab dengan meningkatnya produktivitas, diharapkan upah juga meningkat sekaligus
kesejahteraan pekerja dapat diperbaiki. Perubahan struktural tersebut juga
memberikan dampak tidak langsung terhadap perubahan struktur ketenagakerjaannya.
Ketidakserasian antara perkembangan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, secara
umum akan menimbulkan kelemahan pada sistem penawaran dan permintaan tenaga
kerja.
Selain tu, selama periode orde lama, kegiatan paroduksi di sektor pertanian dan sektor
industri manufaktur berada pada tingkat yang sangat rendah karena keterbatasan
kapasitas produksi dan infrastruktur pendukung, baik fisik maupun nonfisik seperti
pendanaan dari bank. Akibat rendahnya volume produksi dari sisi suplai dan
tingginya permintaan akibat terlalu banyaknya uang beredar di masyarakat
mengakibatkan tingginya tingkat inflasi yang sempat mencapai lebih dari 300%
menjelang akhir periode orde lama.
Struktur Ekonomi Indonesia Masa Orde Baru (1966-1998)
Menjelang tahun 1977 perekonomian Indonesia telah mengalami perubahan
struktural yang cukup menyolok,sebagai akibat kebijaksanaan pemerintah yang
ditunjang oleh naiknya harga minyak bumi. Dalam sektor pertambangan,
sampai dengan tahun 1985 masih memegang peran yang penting dalam
pemasukan PDB bagi negara, meskipun sudah mulai mengalami penurunan
Sektor industri disini diartikan sebagai industri pengolahan (manufaktur
ringan,manufaktur padat pemrosesan dan manufaktur padat engineering) dan
industri pertanian, yang dibedakan dengan industri pertambangan. Meskipun
industrialisasi di Indonesia bisa dikatakan baru mulai (dibandingkan negara
berkembang lainnya seperti India dan Cina), namun telah memperlihatkan
kemajuan yang menggembirakan.
Jika tolok ukur proses industrialisasi adalah sumbangan sektor manufaktur terhadap
PDB,maka Indonesia baru memasuki industrialisasi tahap kedua pada akhir Repelita I
(1974-1978). Hal tersebut ditunjukkan oleh bagian nilai tambah sub sektor
manufaktur terhadap PDB baru mampu melampaui ambang batas 10 %pada tahun
1974,yaitu 10,4 %. Tetapi jika tolok ukurnya adalah sektor-sektor komoditi,maka
indeks industrialisasi di Indonesia baru berhasil melampaui ambang batas 20 %pada
tahun 1978. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa proses industrialisasi
haruslah diikuti dengan penyiapan keterampilan dan keahlian bagisumber
dayamanusia pendukungnya,serta diarahkan kepada perlakuan yang samaantara
industri besar dengan industri kecil dan menengah.
Sumber:
https://meilina03.wordpress.com/2013/04/06/perubahan-struktur-ekonomi/
https://www.academia.edu/11882236/STRUKTUR_EKONOMI_INDONESIA-
Mutia_Farida_Hudaya?auto=download