Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Interaksi memegang peranan penting dalam hubungan ataupun jalinan
antara individu satu dengan individu lainnya, korganisasi satu dengan
organisasi lainnya, dan individu dengan lingkungan, serta organisasi dengan
lingkungan. Interaksi ini pasti terjadi dimana saja, kapan saja, dan pada siapa
saja. Tidak terkecuali di sebuah organisasi yang berisikan banyak individu,
interaksi ini dapat terjadi apabila terdapat kontak dan komunikasi. Kontak ini
hanya sebatas entah itu kontak secara fisik ataupun dengan tatapan namun
belum ada tindakan secara konkret sedangkan komunikasi adalah salah satu
unsur dalam interaksi dimana peran komunikasi ini sangat penting untuk
menjadi sarana mengantar dan menerima informasi, mengikat kesatuan
organisasi, dan membantu individu atau kelompok mencapai suatu tujuan,
dengan kata lain komunikas ini adalah perpanjangan tangan dari kontak.
Interaksi individu dengan lingkungan nya yaitu proses berlangsungnya
interaksi dengan dua pihak atau unsur yang berperan antara individu di satu
pihak dan lingkungan di pihak lain yang saling berpengaruh. Lingkungan
adalah tempat kita hidup untuk pertentangan diri mengembangkan diri,
bersosialisasi, berinteraksi, kita hidup didalam diri sendiri dan luar diri sendiri.
Organisasi adalah sekumpulan orang atau kelompok untuk mencapai sutautujuan tertentu
dengan cara tertentu dan aturan tertentu. Secara umum tujuandaripada organisasi adalah untuk
mencapai tujuan individu yang dilaksanakandengan cara berkelompok. Setiap organisasi,
baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, semuanya akan
berinteraksi dengan lingkungan di mana organisasi tersebut berada.
Lingkungan itu sendiri selalu mengalami perubahan-perubahan sehingga,
organisasi yang bisa bertahan hidup adalah organisasi yang bisa menjesuaikan
diri dengan perubahan lingkungan. Latar belakang dari makalah ini adalah
untuk mengetahui bagaimana interaksi individu dengan lingkungan serta
mengetahui bagaimana interaksi organisasi dengan lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana interaksi individu dengan lingkungan?
2. Bagaimana interakasi organisasi dengan lingkungan?

1.3 Tujuan Masalah


1.Mengetahui proses interaksi individu dengan lingkungan.
2.Mengetaui hubungan dan interasksi organisasi dengan lingkungannya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Interaksi Individu Dengan Lingkungan


Interaksi individu dengan lingkungannya ini mempunyai pengertian yang
luas, artinya individu tidak hanya berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan luar
yang nampak (jasmaniah), akan tetapi juga dalam kegiatan-kegiatan yang
tidak nampak (bersifat rohaniah). Orang yang sedang melamun, pada
hakekatnya ia sedang berinteraksi dengan lingkungannya, hanya tidak
nampak. Karena melamun merupakan kegiatan yang bersifat rohaniah.
Dalam teori konvergensi, telah dikemukakan bahwa lingkungan
mempunyai peranan yang penting datam perkembangan individu, dan teori
ini pada umumnya menunjukkan kebenarannya. Secara garis besar,
tingkungan dapat dibedakan menjadi:
1. Lingkungan fisik, yaitu lingkungan yang berupa atam, misatnya, keadaan
tanah, keadaan musim dan sebagainya. Lingkungan atam yang berbeda
akan memberikan pengaruh yang berbeda pula kepada individu,
misatnya, daerah pegunungan akan memberikan pengaruh yang lain bila
dibandingkan dengan daerah pantai. Daerah yang mempunyai musim
dingin akan memberikan pengaruh yang berbeda dengan daerah yang
penuh dengan musim panas.
2. Lingkungan sosial, merupakan lingkungan masyarakat, di mana datam
tingkungan masyarakat ini adanya interaksi individu satu dengan individu
Lain. Keadaan masyarakat pun akan memberikan pengaruh tertentu
terhadap perkembangan individu. Lingkungan sosial ini biasanya
dibedakan:
- Lingkungan sosial primer, yaitu lingkungan sosial di mana terdapat
hubungan yang erat antara anggota satu dengan anggota lain, anggota
satu sating kenal mengenal dengan baik dengan anggota lain. Karena
di antara anggota telah ada hubungan yang erat, maka sudah tentu
pengaruh dari lingkungan sosial ini akan tebih mendatam bita
dibandingkan dengan lingkungan sosial yang hubungannya tidak erat.
- Lingkungan sosial sekunder, yaitu lingkungan sosial yang hubungan
anggota satu dengan anggota lain agak longgar. Pada umumnya,
anggota satu dengan anggota lain kurang atau tidak sating kenal
mengenal. Karena itu pengaruh lingkungan sosial sekunder akan
kurang mendalam bila dibandingkan dengan pengaruh lingkungan
sosial primer.
Adapun interaksi individu dengan lingkungan adalah sebagai berikut
a. Persoalan-persoalan pokok psychology

2
Persoalan-persoalan yang timbul dalam psychology adalah apakah
yang sebenarnya hendak diketahui oleh psychology dari kegiatan atau
tingkah laku individu tersebut. Secara sederhana, persoalan-persoalan
pokok dari psychology dapat dirumuskan dalam tiga buah pertanyaan
saya yaitu : what (apa), why (mengapa), dan how (bagaimana) tentang
tingkah laku individu. “what (apa) yang diperbuat individu” kegitan-
kegiatan apa saja yang dicapainya ? “why (mengapa) individu berbuat
demikian ? “how (bagaimana) individu berbuat ?. artinya proses apakah
yang dilalui dalam mencapai hasil-hasil tertentu ? dengan perkataan lain,
persoalan psychology adalah goal (what) apa yang dituju dan apa yang
diperbuat, motive (why) yaitu alas an yang langsung menyebabkan
individu berbuat dan raute (how) atau cara melakukan tindakan dalam
mencapai tujuan tersebut. .
b. Yang Diperbuat Individu Dalam Berhubungan Dengan Lingkungannya
Dari persoalan why, yaitu apa yang diperbuat individu, ada satu
jawaban yang umum yaitu “ ia berinteraksi dengan lingkungannya “.
Interaksi individu dengan lingkungannya ini mempunyai pengertian luas,
artinya individu tidak hanya berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan luar
yang Nampak (jasmaniah). Akan tetapi juga dalam kegiatan yang tidak
Nampak (bersifat rohaniah). Orang yang sedang melamun, pada
hakikatnya ia sedang berinteraksi dengan lingkungannya, hanya tidak
nampak karena melamun merupakan kegiatan yang rohaniah individu
dalam intersksinya denga. Secara umum dapat dikelompokkan dalam 4
(empat) jenis bentuk kegiatan n lingkungan, yaitu :
 Individu menggunakan lungkungan (uses the environment).
Dalam kegiatan-kagiatan / tindakan-tindakannya individu
membuktikan sesuatu yang ada dilingkungannya. Untik kelangsungan
hidupnya, individu menggunakan makanan dan minuman untuk
menjaga kelangsungan hidupnya. Para mahasiswa menggunakan
kecakapan –kecakapannya yang telah diperolahnya untuk mengikuti
kulia dengan baik.
 Individumenentang lingkungannya (resist the environment).
Disamping individu menggunakan lingkungannya sebagaimana telah
disebutkan diatas, untuk menjaga kelangsungan hidupnya, individu
harus menentang atau melawan atau menghindari lingkungan. Individu
harus mempertahankan diri terhadap lingkungan-lingkungan yang
mengganggu hidupnya atau berbahaya. Cara-cara individu
mempertahankan dirinya dapat dibagi dalam dua bentuk yaitu bentuk
prlawanan (resistance). Atau dalam bentuk penghindaran (avoidance).
Beberapa contoh dari bentuk interaksi ini, adalah misalnya jika hari
hujan, kita memakai payung atau jas hujan, memakai baju tebal dan
hangat pada cuaca dingin.

3
 Individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya (adjustment)
Bentuk penyesuaian diri/adjustment ini ada dua kemungkinan, yaitu
individu mengubah dirinya sendiri gar interaksi dengan lingkungannya
lebih baik. Bentuk yang pertama disebut penyesuaian autoplastis, dan
yang kedua disebut penyesuaian alloplas. Seorang mahasiswa yang
akan menempati kamarnya yang baru berusaha untuk mengubah,
mengatur dan menyusun segala sesuatu isi kamarnya agar ia merasa
betah dalam kamarnya, dan dapat belajar dengan baik. Dipasangnya
hiasan-hiasan pada dinding dengan warna-warna yang cocok. Ini
adalah salah satu contoh dari bentuk penyesuaian alloplastis. Contoh
bentuk penyesuaian autoplastis misalnya seorang pemuda yang
beruaha belajar bahasa sunsda karena pacarnya adalah seorang
bandung asli, sedang ia sendiri berasal dari Kalimantan. Tidak
selamanya usaha penyesuaian diri ini berhasil baik, kadang-kadang
individu mengalami kegagalan dalam memperoleh penyesuaian.
Kegagalan dalam penyesuian diri disebut maladjustment.
 Individu turut serta dengan kegiatan yang sedang berlangsung
(participation)
Dalam kegiatan percakapan-percakapan, permainan-permainan
nyanyian-nyanyian dan sebagainya, individu harus turut ambil bagian
atau turut serta dengan kegiatan yang siftnya dawlam keadaan diam
(statis) maupun merupakan suatu proses ynag dinamis atau bergerak,
baik yang sedang be langsung maypun yang telah berlangsung. Dalam
pergaulan-pergaulan social kegiatan partisipasi ini merupakan slah satu
syarat untuk tercapainya interaksi social yang efisien.
c. Formula interaksi.
Dalam proses berlangsungnya interaksi ada 2 pihak atau unsure yang
berperan yaitu individu disatu pihak dan lingkungan dipihak lain.
Individu memberi pengaruh kepada lingkungan dan lingkungan member
pengaruh kepada individu. Individu memperoleh sesuatu dari lingkungan
dan lingkungan memperoleh sesuatu dari individu. Begitu peristiwa
timbale balik saling berpengaruh itu terjadi dalam setiap kegiatan
individu Dengan merumuskan dengan formula sebagai berikut :
W – O – W atau L – I – L dimana :
W = world atau lingkungan
O = organism atau individu
Jadi world atau lingkungan member pengaruh kepada organism atau
individu dan individu member pengaruh kepada lingkungan.
Lingkungan memberi rangsangan atau stimuli kepada individu jika
tunggal (jika tunggal = stimuli dan dalam bentuk jamaknya = stimulus).
Stimulus yang diberikan oleh lingkungan ini bermacam-macam
bentuknya, antara lain dalam bentuk suara, cahaya, wujud, bau-bauan,

4
tekanan, rasa dan sebagainya. Dalam diri individu terdapat alat-alat yang
berfungsi untuk menerima stimulus tersebut dan mengirimkannya kepusat
kesadaran dan kemudian individu memberikan respoon (jawaban) atau
reaksi kepada lingkungan.
Alat-alat penerima dalam diri individu itu disebut receptors
(alatdria) yaitu yang menerima tenaga-tenaga dari lingkungan (stimulus).
Alat-alat ndria itu antara lain mata sebagai alt penerima rangsang
(stimulus berupa cahaya, telinga sebagai alat penerima suara, kulit
sebagai alat penerima tekanan (oerba), lidah sebagai alt pengecap,hidung
sebagai alat pencium bau-bauan dan sebagainya. Perangsang (stimulus)
yang sampai kea lat indera (receptors) dilanjutkan ke syaraf sensoris yang
kemudian menyampaikan ke otak sebagai pusat kesadaran. Dari otak
kemudian disampaikan kepada syaraf motoris yang melanjutkan kepada
effectors. Yang dimaksud dengan effectors adalah organ-organ individu
untuk mengadakan reaksi (respon), misalnya otot-otot, kelenjer-kelenjer
dan sebagainya. Jadi dalam individu terdapat receptors sebagai alat
penerima rangsang (stimulus) dari lingkungan dan effectors sebagai alat
untuk memberikan respon kepada lingkunganya. Dengan demikian
individu dapat menerima stimulus dan memberkan reaksi atau respon
kepada lingkungannya. Dengan singkat, suatu peristiwa interaksi dapat
dirumuskan sebagai berikut :
W – S – O – W atau L – S – I – R – L
Artinya world atau lingkungan memberikan stimulus atau perangsang
kepada organism atau individu dn individu memberikan respon atau
jawaban kepada lingkungan. Antara lain sebagai berikut:
- structure, permanent characteristic ( structure dan karekteristik yang
menetap )
Structure, permanent characteristic adalah seluruh kecakapan dan
karekteristik individu yang telah tetap sebagai hasil interaksi antara
pembawaan dan lingkungan. Yang termasuk kedalam factor ini adalah
antara lain : umur, kelamin, pendidikan, pengalan, struktur, falsafah
hidup, agama dan sebagainya. Contoh : seorang pria akan
memberikan reaksi yang berbeda dengan seorang wanita ketika
menunggu kelahiran bayinya ( pikiran dan perasaan )
- Temporary state (keadaan sementara)
Keadaan sementara adalah suatu situasi dalam diri individu yang
bersifat sementara. Contoh dari keadaan sementara misalnya sakit,
marah , sedih, gembira, lapar, lelah dan sebagainya. Seseorang yang
sedang lapar akan lain reaksinya dengan orang yang tidak lapar kalau
kepada mereka di hidangkan makanan
- Aktivity in process (kegiatan yang sedang berlangsung)

5
individu-individu yang sedang melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
tetu akan mengarahkan segalanya untuk mencapai tujuannya. Ia
memusatkan segalanya baik pikiran, tenaga, kemauan, tindakan-
tindakan dan sebagainya. Untuk percapaian tuhjuan itu segal
rangsangan-rangsangan yang datang dari luar yang menghalangi
kegiatan akan dihindarkan dan sebaliknya perangsang yang
membantu kegiatannya akan didekati atau dipergunakan. Oleh sebab
itu kegiatan yang sedang dilakukan individu itu akan mempengaruhi
responnya terhadap rangsangan yang sampai kepadanya . contoh :
seprang prajurit yang sedang dalam pertempuran, karena semangatnya
yang menyala-nyala, maka ia tidak menghiraukan luka-lukanya.

2.1 Interaksi Organisasi Dengan Lingkungan


Setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil,
semuanya akan berinteraksi dengan lingkungan di mana organisasi tersebut
berada. Lingkungan itu sendiri selalu mengalami perubahan-perubahan
sehingga, organisasi yang bisa bertahan hidup adalah organisasi yang bisa
menjesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Lingkungan
organisasi(organizational environment) dapat diartikan sebagai kekuatan-
kekuatan yang mempengariihi, baik secara langsung maupun tidak langsung
terhadap kincrja organisasi. Ada tiga jenis lingkungan yang dapat
mempengaruhi suatu organisasi yaitu lingkungan internal, lingkunagan
eksternal mikro, serta lingkungan eksternal makro.
 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan
Lingkungan selalu mempengaruhi organisasi dalam melakukan aktifitas,
baik secara langsung maupun secara tak langsung. Kelangsungan hidup
organisasi sangat dipengaruhi oleh kemampuan organisasi dalam
mengelola pengaruh lingkungan ini. Lingkungan dalam organisasi terbagi
atas dua macam yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal
A. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal diketahui mempunyai peranan besar dalam
mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial, proses dan struktur
organisasi, maka lingkungan eksternal penting untuk selalu dipantau
dan dianalisis. Tetapi lingkungan eksternal secara keseluruhan sangat
sulit untuk dianalisis, karena lingkungan eksternal sangat kompleks
dan saling terkait satu sama lain. Lingkungan eksternal adalah institusi
atau kekuatan luar yang potensial mempengaruhi kinerja organisasi.
Menurut Sopiah (2008 : 6) faktor lingkungan eksternal berpengaruh
besar terhadap kemajuan atau kegagala sebuah organisasi dalam upaya
mencapai tujuan. Lingkungan eksternal terdiri dari dua komponen,
yakni berikut ini. Lingkungan eksternal terdiri dari atas unsur-unsur
yang berada diluar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat
dikendalikan dan diketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu
juga akan mempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan
yang akan dibuat. Lingkungan ekternal dibagi menjadi dua yaitu

6
lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan eksternal mikro
yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap
kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, para pesaing,
langganan, lembaga perbankan dan bukan bank dan lain sebagainya.
Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai
pengaruh tidak langsung, seperti kondisi ekonomi, perubahan
teknologi, politik, social dan lain sebagainya.
1. Lingkungan eksternal mikro (khusus)
Lingkungan eksternal mikro adalah unsur-unsur yang berpengaruh
langsung terhadap organisasi, yang terdiri dari pesaing
(competitors), penyedia (suppliers), langganan (customers),
lembaga keuangan (financial institutions), pasar tenaga kerja
(labour supply) , dan perwakilan-perwakilan pemerintah.
 Para Pesaing
Pemahaman terhadap lingkungan persaingan yang dihadapi akan
membantu organisasi mengetahui posisi persaingannya sehingga
organisasi mampu mengoptimalkan operasionalnya sehingga
organisasi dapat memahami arena, sifat persaingan serta
kekuatan dan kelemahan para pesaing.
 Para Langganan
Situasi pasar dan langganan sangat mempegaruhi perusahaan
dalam menyusun strategi, kebijaksanaan dan taktik pemasaran.
Untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran, perusahaan
harus menganalisis profil langganan pada masa sekarang dan
masa yang akan datang serta kondisi pasar. Perusahaan akan
dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan berkembang bila ia
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
 Pasar Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan mitra strategis perusahaan karena
dengan memiliki tenaga kerja yang trampil perusahaan dapat
melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien dan
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan perusahan lain.
Oleh karena itu perusahaan harus mampu merekrut dan
mempertahankan tanaga kerja yang terampil.
 Lembaga Keuangan
Untuk memperluas usahanya perusahaan memerlukan adanya
tambahan modal dari pihak lain yaitu lembaga-lembaga
keuangan seperti perbangkan, perusahaan investasi, asuransi dan
pasar modal.
 Instansi Pemerintah Kebijakakan instansi pemerintah sangat
berpengaruh terhadap aktifitas perusahaan dalam banyak hal,
seperti peraturan-peraturan, syarat-syarat berdirinya perusahaan,
perizinan, perpajakan, pemberian pinjaman dari bank-bank
pemerintah dan pembatasan-pembatasan terhadap perusahaan
untuk melindungi masyarakat dan lingkungan (Handoko, 2012).
B. Lingkungan eksternal makro (umum) Menurut Sukriah (2009),
lingkungan umum pada lingkungan organisasi merupakan kondisi
eksternal yang luas yang dapat mempengaruhi organisasi serta

7
berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja organisasi.
Lingkungan eksternal makro meliputi berbagai faktor, antara lain
kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, demografi,
teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempengaruhi
organisasi. Perubahan lingkungan umum biasanya tidak
mempunyai dampak sebesar perubahan lingkungan khusus, namun
demikian manajer harus memperhatikannya ketika merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan serta mengendalikan aktivitas
organisasi .
 Kondisi ekonomi.
Tingkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat pertumbuhan
pendapatan nasional, keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar
saham serta fluktuasi kurs valuta asing dan suku bunga, secara
umum adalah beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi
praktik manajemen dalam aktivitas. Terdapat hubungan timbal
balik antara keadaan perekonomian dan aktivitas atau dunia
usaha. Kestabilan dan pertumbuhan ekonomi akan mendorong
perkembangan dunia usaha, dan sebaliknya perkembangan
dunia usaha akan mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan
ekonomi.
 Kondisi politik dan hukum.
Terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan pemerintah yang
sesuai dapat menciptakan suasana kondusif untuk
mengembangkan aktivitas organisasi di berbagai bidang.
Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan perusahaan, antara
lain adanya peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan
pengawasan organisasi yang membatasi kebijakan manajerial,
termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia.
 Kondisi sosial budaya
Para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan sosial
budaya masyarakat khususnya pola dan tren pasar yang dituju.
Manajer perlu menyesuaikan strategi terutama pemasarannya
dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera
konsumen. Sebagai contoh saat ini tren nilai dan selera
masyarakat perkotaan adalah kembali ke alam sehingga
perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misal
dengan membuat produk yang alami tanpa bahan pengawet.
 Kondisi demografi
Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam
karakteristik fisik dari populasi, seperti jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi
keluarga. Perubahan pada karakteristik-karakteristik ini dapat
berpengaruh pada kebijakan manajemen perusahaan dalam
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol
organisasi nya.
 Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang
paling dramatis atau paling cepat mengalami perubahan.

8
Teknologi pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
keputusan manajer terutama dalam hal pengembangan produk.
Sebagai contoh, saat ini dinamika industry ponsel sedang
berkembang pesat, kita selalu mendapat informasi adanya
tawaran produk ponsel dengan berbagai fitur dan manfaat baru
dalam waktu yang sangat cepat. Hal ini karena terkait dengan
perkembangan teknologi yang terjadi. Dahulu kita hanya
mengenal ponsel digunakan untuk menelepon saja, namun
dalam waktu beberapa tahun belakangan ini dengan
perkembangan teknologi yang sangat pesat, kita sudah dapat
menemukan ponsel dengan tambahan fitur kamera, video
kamera atau bahkan komputer.
 Globalisasi
Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi
organisasi . Manajer dari perusahaan besar maupun kecil yang
ada di dalam negeri semakin ditantang dengan meningkatnya
jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang
merupakan bagian dari lingkungan eksternal.

B. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah tempat manajer bekerja yang
mencakup budaya perusahaan, teknologi produksi, struktur organisasi,
dan fasilitas fisik. Lingkungan internal perusahaan merupakan
kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan memiliki
sifat yang dapat dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal
meliputi ; pekerja/karyawan, dewan komisaris, dan pemegang saham.
Penjelasannya adalah sebagai berikut :
 Pekerja/karyawan
Pekerja merupakan orang-orang yang bekerja di dalam lingkungan
suatu perusahaan atau organisasi yang menginginkan imbalan
berupa upah atau gaji, sementara manajer menginginkan adanya
kinerja yang tinggi.
 Dewan komisaris
Dewan komisaris mewakili kepentingan para pemegang saham
dimana dewan komisaris memantau kegiatan dan mengawasi
manajemen, serta memastikan kegiatan akan berjalan mencapai
tujuan. Kedudukannya adalah independen terhadap manajemen.
 Pemegang saham
Tanggung jawab pemegang saham didasarkan pada seberapa besar
saham mereka terhadap perusahaan. Jika perusahaan memperoleh
keuntungan maka mereka memperoleh imbalan sebesar yang
mereka sertakan.
 Hubungan Organisasi dengan Lingkungan
Lingkungan bagi sebuah organisasi merupakan sebuah kepercayaan.
Organisasi tidak dapat berdiri sendiri melainkan merupakan bagian dari
system yang lebih besar yang dimaksud sebagai lingkungan (Wahab, 2011
: 271). Organisasi sangat dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dimana
dia berada sehingga mengharuskan manajer memperhatikan fenomena

9
yang terjadi pada lingkungan organisasi. Pengaruh lingkungan tersebut
sangat berbeda antara satu organisasi dan organisasi lainnya, bahkan
antara satu divisi dengan divisi lainnya serta antara satu tingkatan yang
lebih tingggi dengan tingkatan yang lebih rendah. Parson Scoot dalam
Arni Muhammad (2011 : 28) memberikan perhatian terhadap pentingnya
hubungan antara tujuan organisasi dengan lingkungan masyarakat yang
lebih luas. Suatu organisasi mungkin mengharapkan dukungan sosial bagi
aktifitasnya untuk merefleksikan nilai-nilai masyarakat pada fungsinya.
Hubungan lingkungan dan organisasi dapat dillihat melalui model
berdasarkan James D. Thomson yaitu adanya tingkat perubahan dan
tingkat homogenitas. Tingkat perubahan melihat sejauh mana stabilitas
suatu lingkungan yang diukur dengan skala tingkat perubahan stabil dan
perubahan dinamis. Sedangkan tingkat homogenitas melihat sejauh mana
kompleksitas lingkungan yang diukur dengan skala homogenitas
sederhana dan homogenitas kompleks. Semakin besar ketidakpastian
lingkungan yang dihadapi organisasi, maka semakin lingkungan itu
membatasi pilihan-pilihan dan kebebasan para manajer. Strategi untuk
menghadapi perubahan lingkungan dan ketidakpastian adalah melakukan
penyesuaian terhadap perubahan lingkungan, melakukan pemantauan
lingkungan secara tidak langsung, dan mempengaruhi lingkungan
langsung.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Interaksi individu dengan lingkungan nya yaitu proses
berlangsungnya interaksi dengan dua pihak atau unsur yang berperan antara
individu di satu pihak dan lingkungan di pihak lain yang saling berpengaruh.
Lingkungan adalah tempat kita hidup untuk pertentangan diri
mengembangkan diri, bersosialisasi, berinteraksi, kita hidup didalam diri
sendiri dan luar diri sendiri. Organisasi adalah sekumpulan orang atau
kelompok untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan cara tertentu dan
aturan tertentu. Secara umum tujuan dari pada organisasi adalah untuk
mencapai tujuan individu yang dilaksanakan dengan cara berkelompok.
Setiap organisasi, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil,
semuanya akan berinteraksi dengan lingkungan di mana organisasi tersebut
berada. Lingkungan itu sendiri selalu mengalami perubahan-perubahan
sehingga, organisasi yang bisa bertahan hidup adalah organisasi yang bisa
menjesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Secara umum dapat
dikelompokkan dalam 4 (empat) jenis bentuk kegiatan n lingkungan, yaitu :
 Individu menggunakan lungkungan (uses the environment).
 Individumenentang lingkungannya (resist the environment).
 Individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya (adjustment)
 Individu turut serta dengan kegiatan yang sedang berlangsung
(participation)
Sedangkan ada tiga jenis lingkungan yang dapat mempengaruhi suatu
organisasi yaitu lingkungan internal, lingkunagan eksternal mikro, serta
lingkungan eksternal makro.

3.2 Saran

Setiap individu maupun organisasi tentunya akan selalu memiliki interaksi


dengan lingkungannya atas aktivitas yang mereka lakukan, oleh karena itu
sebaiknya individu maupun organisasi tersebut harus bisa menyesuaiakan diri
dengan lingkungan dan menentukan keputusan yang tepat agar tujuan dapat
terlakasana dengan baik.

11
Daftar Pustaka

http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/06/interaksi-individu-
dengan-lingkungan.html, diakses pada 8 Mei 2019, pukul 20.00

http://bennyantoni.blogspot.com/2010/03/hubungan-lingkungan-dengan-
organisasi.html, diakses pada 8 Mei 2019, pukul 20.30

Mine coins - make money: http://bit.ly/money_crypto, diakses pada 8 Mei 2019,


pukul 21.00

https://aristhyar.wordpress.com/2013/10/23/psikologi-umum-part-3/

12

Anda mungkin juga menyukai