Anda di halaman 1dari 27

KELOMPOK 4

MIYANAH (15-004)
MAYTA PUTRI (15-024)
RIDHWAN ADJIE (15-021)
VIVI NADIANI (15-067)
PUTRI AULIA (15-068)
APA ITU TRANSFORMASI STRUKTURAL ?
Transformasi struktural berarti suatu proses
perubahan struktur perekonomian dari sektor pertanian ke
sektor industri atau jasa, dimana masing-masing sektor
akan mengalami proses transformasi yang berbeda-beda.
Proses perubahan struktur ekonomi terkadang diartikan
sebagai proses industrialisasi.
Transformasi struktural merupakan prasyarat dari
peningkatan dan kesinambungan pertumbuhan dan
penanggulangan kemiskinan, sekaligus pendukung bagi
kelanjutan pembangunan

TRANFORMASI
PERTANIAN KE
INDUSTRI
BAGAIMANA TRANFORMASI STRUKTUR
PEREKONOMIAN INDONESIA ?
Indonesia memiliki potensi pembangunan paling lengkap dan
luar biasa besarnya untuk menjadi bangsa yang maju, sejahtera,
dan berdaulat.
 Pertama berupa 255 juta jiwa penduduk (terbanyak keempat
di dunia) dengan jumlah kelas menengah yang cukup banyak
(65 juta orang) merupakan human capital dan potensi pasar
domestik yang sangat besar.
 Kedua, kekayaan alam yang begitu beragam dan besar, baik
yang terdapat di daratan, apalagi di lautan.
 Ketiga, posisi geoekonomi yang sangat strategis, dimana 45%
dari seluruh barang yang diperdagangkan di dunia dengan nilai
1.500 trilyun dolar AS per tahun dikapalkan melalui laut
Indonesia
Pada kenyataannya,pertumbuhan ekonomi di Indonesia
tidak disertai dengan perubahan struktur tenaga kerja yang
berimbang. artinya titik balik untuk aktivitas ekonomi tercapai lebih
dahulu dibanding titik balik penggunaan tenaga kerja.
Sehingga terjadi masalah-masalah yang seringkali
diperdebatkan diantaranya apakah pangsa PDB sebanding dengan
penurunan pangsa serapan tenaga kerja sektoral dan industri mana
yang berkembang lebih cepat, agroindustri atau industri
manufaktur. Apabila transformasi kurang seimbang dikuatirkan
akan terjadi proses pemiskinan dan eksploitasi sumber daya
manusia pada sektor primer.
Perubahan Struktur PDB 4 Sektor di Indonesia (periode 1960 - 2020)
100

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10

0%
196 197 198 198 199 199 2020

Pertanian Pertambangan Industri Jasa-jasa

Dari gambar yang ada kita dapat memberikan analisis serta menentukan trend untuk setiap sektor
sebagai berikut : sampai dengan tahun 1970, struktur perekonomian Indonesia masih didominasi oleh
sektor pertanian. Hal ini berarti, sumbangan sektor pertanian terhadap pendapatan nasional masih lebih
banyak dibanding sektor-sektor lainnya (khususnya industri).
PENJELASAN PDB INDONESIA
PROSES PERUBAHAN STRUKTUR
PEREKONOMIAN DI INDONESIA

 Proses perubahan struktur perekonomian di


Indonesia ditandai dengan:
1. Merosotnya pangsa sektor primer (pertanian)
2. Meningkatnya pangsa sektor sekunder (industri)
3. Pangsa sektor jasa kurang lebih konstan, tetapi
kontribusinya akan meningkat sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi.
Dampak positif proses transformasi Dampak negatif proses
perekonomian : transformasi perekonomian :

1. Peningkatan produksi pertanian 1. Hilangnya lahan pertanian


yang dirangsang oleh perubahan (sawah dan non sawah), yang
sistem pertanian subsistence ke mengakibatkan para petani
pertanian modern (agroindustri). dan buruh penggarap
kehilangan mata pencaharian.
2. Penyerapan tenaga kerja
(pengangguran) di perkotaan 2. Munculnya pengangguran
pada industri-industri baru. struktural yang tidak mungkin
tertampung seluruhnya pada
3. Percepatan arus uang dan sektor industri dan jasa.
barang yang merangsang
percepatan pendapatan 3. Tingginya laju urbanisasi yang
perkapita masyarakat, yang menjadikan beban kota
pada gilirannya memperbaiki semakin berat serta
tingkat kesejahteraannya. menimbulkan masalah-
masalah sosial lainnya.

DENGAN ADANYA DAMPAK-DAMPAK POSITIF MAUPUN NEGATIF, MAKA


PERMASALAHAN YANG PALING PENTING BAGI KITA ADALAH BAGAIMANA
MEMPERCEPAT PROSES TRANSFORMASI PEREKONOMIAN DENGAN MEMAKSIMALKAN
DAMPAK POSITIF YANG BISA DITIMBULKAN, SEKALIGUS MEMINIMALKAN
KEMUNGKINAN NEGATIF YANG TIDAK DIINGINKAN
PADA POSISI BERAPA PEREKONOMIAN
INDONESIA ?

Walau indonesia masih negara berkembang, ternyata


indonesia punya data perekonomian bagus di dunia.

Indonesia sudah termasuk kelompok “The top 10 Emerging


countries”. Kelompok negara-negara berkembang yang paling
maju. Bersama China, India, Brazil, Mexico, Afrika Selatan
dsb. Indonesia terpilih untuk menjadi anggota G20 yang
terdiri dari negara-negara maju dan negara-ngara bekembang
(emerging countries)
Demikian pula diantara negara-negara terbesar didunia
(termasuk negara-negara yang sudah maju) Indonesia telah
mencapai posisi ke-16. Diperkirakan akan dan dapat meraih
tempat yang lebih tinggi lagi. Posisi ke-7, melampaui berbagai
negara di Eropa yang sudah lama tergolong negara yang
maju. Sumber : http://thepresidentpostindonesia.com
 Peringkat pertumbuhan ekonomi indonesia
TEORI ARTHUR LEWIS (TEORI MIGRASI)
Lewis mengasumsikan bahwa perekonomian suatu negara
pada dasarnya terbagi menjadi dua yaitu perekonomian
tradisional di pedesaan yang didominasi sektor pertanian
dan perekonomian modern di perkotaan dengan industri
sebagai sektor utama.

Di pedesaan, pertumbuhan penduduknya tinggi sehingga terjadi


kelebihan suplai tenaga kerja. Akibat over supply tenaga kerja ini, tingkat upah
menjadi sangat rendah.
Sebaliknya, di perkotaan, sektor industri mengalami kekurangan tenaga
kerja. Hal ini menarik banyak tenaga kerja pindah dari sektor pertama ke sektor
kedua sehingga terjadi suatu proses migrasi dan urbanisasi. selain itu, tingkat
pendapatan di negara bersangkutan meningkat sehingga masyarakat cenderung
mengkonsumsi macam-macam produk industri dan jasa. Hal ini menjadi motor
utama pertumbuhan output di sektor-sektor nonpertanian.
TEORI HOLLINS CHENERY (TEORI
TRANSFORMASI STRUKTURAL).

 Teori Chenery memfokuskan pada perubahan


struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi
di suatu negara yang mengalami transformasi dari
pertanian tradisional ke sektor industri sebagai
mesin utama pertumbuhan ekonomi.
Diartikan sebagai suatu rangkaian perubahan yang
saling terkait satu dengan yang lainnya dalam
komposisi Agregat Demand, perdagangan luar negeri
(ekspor dan impor), Agregat Supply (produksi dan
penggunaan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja
dan modal) yang diperlukan guna mendukung proses
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TRANSISI EKONOMI

1. Kondisi dan Struktur awal ekonomi dalam negeri


Suatu negara yang pada awal pembangunan ekonomi
sudah memiliki industri-industri dasar yang relatif kuat
akan mengalami proses industrialisasi yang lebih pesat.

2. Besarnya pasar dalam negeri


Pasar dalam negeri yang besar merupakan salah satu
faktor insentif bagi pertumbuhan kegiatan ekonomi,
termasuk industri, karena menjamin adanya skala
ekonomis dan efisiensi dalam proses produksi.

3. Pola distribusi pendapatan


Merupakan faktor pendukung dari faktor pasar. Tingkat
pendapatan tidaklah berarti bagi pertumbuhan industri-
industri bila distribusinya sangat pincang.
4. Karakteristik Industrialisasi
Mencakup cara pelaksanaan atau strategi pembangunan
industri yang diterapkan, jenis industri yang diunggulkan,
pola pembangunan industri, dan insentif yang diberikan.

5. Keberadaan sumber daya alam


Ada kecenderungan bahwa negara yang kaya SDA
mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah,
terlambat melakukan industrialisasi, tidak berhasil
melakukan diversifikasi ekonomi (perubahan struktur) dari
pada negara yang miskin SDA.

6. Kebijakan perdagangan luar negeri


Negara yang menerapkan kebijakan ekonomi tertutup
(inward looking policy), pola hasil industrialisasinya akan
berkembang tidak efisien dibandingkan negara-negara yang
menerapkan outward looking policy.
PENDEKATAN -
PENDEKATAN
DALAM
PENGKAJIAN
PROSES
TRANSFORMASI
EKONOMI
KASUS DI INDONESIA
 Perubahan struktur ekonomi boleh dikatakan cukup pesat. Periode
sejak tahun 1983 hingga krisis ekonomi peran sektor-sektor primer
cenderung menurun sedangkan sektor sekunder (seperti industri
manufaktur; listrik, gas, dan air; serta kontruksi) dan sektor tersier
(perdagangan, hotel, dan restoran, transport& komunikasi, bank&
keuangan, dankegiatan-kegiatan ekonomi lainnya) terus meningkat.

 Pada sektor pertanian sendiri juga telah terjadi perubahan struktur


ekonomi antar subsektor yang tidak seimbang dengan perubahan
struktur pangsa penyerapan tenaga kerja. Beban penumpukan
tenaga kerja yang terjadi saat ini pada sektor pertanian tidak
terdistribusi dengan merata pada masing-masing subsektor, dimana
hampir semuanyaditanggung subsektor tanaman pangan sehingga
kondisi keluarga petani tanaman pangansemakin memprihatinkan.

 Secara umum telah terjadi perbaikan kualitas sumber daya manusia


di Indonesia, terbukti komposisi penduduk dengan pendidikan setara
pendidikan setara pendidikanmenengah ke atas semakin besar,
sebaliknya komposisi penduduk dengan tingkat
INDIKATOR PEMBANGUNAN EKONOMI

 Konsepsi pembangunan ekonomi


Pembangunan Ekonomi adalah usaha-usaha
untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang
seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan
riil perkapita (Irawan dan M. Suparmoko, 6:2002). Di
samping itu, pembangunan ekonomi juga dapat
dikatakan sebagai upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi yang berskala besar, yakni skala
sebuah Negara. Oleh karena skala yang besar tersebut,
dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan
pembangunan ekonomi masih sering mengalami
kesulitan. Ditambah lagi ukuran tingkat kesejahteraan
yang tidak sederhana karena meliputi banyak hal atau
multidimensi. Untuk mengatasi hal-hal tersebut, ahli
ekonomi pembangunan menyusun dan
mengidentifikasikan berbagai indicator pembangunan.
APA ITU INDIKATOR?

Merupakan sumber informasi yang sistematik serta obyektif .


Sebuah instrument yang menunjukkan keterkaitan berbagai
hal.
Pemerintah misalnya, secara regular mensurvei rumah tangga
ataupun perusahaan untuk mempelajari aktivitas dan dampak
kegiatan mereka terhadap kesejahteraannya. Tanpa adanya
indikator - indikator ini, pola atau gejala yang sedang terjadi
serta pengaruhnya akan sulit diketahui secara pasti. Indikator
yang diperoleh secara survey oleh pemerintah ataupun lembaga
yang berkepentingan digunakan sebagai tolak ukur untuk
mengawasi dan merumuskan suatu kebijakan. Dapat
disimpulkan bahwa indicator pembangunan ekonomi adalah
suatu instrument untuk mengetahui derajat pembangunan yang
dilakukan oleh suatu Negara yang meliputi beberapa aspek.
PEMBANGUNAN EKONOMI

Pada umumnya diartikan sebagai serangkaian


usaha dalam suatu perekonomian untuk mengembangkan
kegiatan ekonominya sehingga infrastruktur lebih banyak
tersedia, semakin banyak dan semakin berkembang,
taraf pendidikan semakin tinggi dan teknologi semakin
meningkat. Sebagai implikasi dari perkembangan ini
diharapkan kesempatan kerja akan bertambah, tingkat
pendapatan meningkat, dan kemakmuran masyarakat
menjadi semakin tinggi.
Keberhasilan dalam mewujudkan pembangunan
ekonomi tergambarkan dari pencapaian suatu sasaran
atau tujuan dari indikator pembangunan yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu indikator harus merupakan
sesuatu yang akan dihitung dan diukur serta digunakan
sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat kinerja
baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun tahap
setelah kegiatan selesai dan berfungsi
INDIKATOR PEMBANGUNAN
Indikator pembangunan dapat memberikan
gambaran mengenai lajunya perkembangan
tingkat kesejahteraan masyarakat dan corak
perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang
terjadi di berbagai negara. Selain itu, indikator
pembangunan juga dapat dipergunakan untuk
mengetahui syarat-syarat yang diperlukan oleh
negara berkembang untuk menyamakan tingkat
kehidupannya dengan negara maju. Indikator
Pembangunan dapat terbagi 2 yaitu

(1) Indikator Pembangunan Moneter dan


(2) Indikator Pembangunan Non Moneter
INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER

Indikator Pendapatan Per Kapita


 Perekonomian dikatakan sedang tumbuh / berkembang apabila
adanya serangkaian peristiwa yang timbul untuk mewujudkan
peningkatan pendapatan per kapita dalam jangka waktu panjang,
sehingga sekalipun ada satu waktu di mana peningkatan
pendapatan per kapita seolah-olah terhenti, tapi bila di waktu
mendatang terjadi peningkatan , maka itu tetap dapat disebut
terdapat pembangunan ekonomi.
 Pendapatan per kapita seringkali digunakan pula sebagai indicator
pembangunan selain untuk membedakan tingkat kemajuan
ekonomi antara Negara-negara nmaju dengan Negara sedang
berkembang. Pendapatan per kapita selain dapat memberikan
gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di
berbagai Negara juga dapat menggambarkan perubahan corak
perbedaan tingkat kesejahteraan masyarakat yang sudah terjadi di
antara berbagai Negara.
Melalui indikator pendapatan perkapita ini Bank Dunia (2003)
mengklasifikasikan negara menjadi tiga golongan, yaitu :

a) Negara berpenghasilan rendah (low-income economies)


Negara-negara ini memiliki Pendapatan perkapita Kurang
atau sama dengan US$ 745 petahun.

b) Negara berpenghasilan menengah (middle-income


economies)
Kelompok Negara ini memiliki Pendapatan perkapita lebih
dari US$ 745 namun kurang dari US$ 8.626 pertahun

c) Negara berpenghasilan tinggi (high- income economies)


Negara di dalam kelompok ini mempunyai GDP perkapita
sebesar US$ 9.206 atau lebih pada tahun 2001.
INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER

Yaitu Indikator Sosial


Oleh Backerman, yang dibedakan menjadi 3 kelompok :
 Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan
masyarakat di dua negara dengan memperbaiki cara
perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh
Collin Clark dan Golbert dan Kravis.
 Penyesuaian pendapatan masyarakat bandingkan
dengan mempertimbangkan tingkat harga berbagai
negara.
 Usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan
dari setiap negara berdasarkan data yang tidak
bersifat moneter (non monetary indicators).
INDEKS KUALITAS HIDUP DAN
PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)
Untuk mengukur tingkat kesejahteraan
masyarakat, ada sebuah indeks gabungan
yang dikenal dengan Physical Quality of
Line Index (PQLI) dan Indeks Kualitas
Hidup (IKH). Indeks ini diperkenalkan oleh
Morris D. Morris. Indeks Kulaitas Hidup
(IKH) terdiri dari 3 indikator yakni,
 tingkat harapan hidup,

 angka kematian,

 dan tingkat melek huruf.


INDIKATOR CAMPURAN
BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas)
Pendidikan tingkat pendidikan, tingkat melek huruf & tingkat
partisipasi pendidikan.

 Kesehatan : Rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan.


 Perumahan : Sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu
rumah.
 Angkatan Kerja : Partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja,
sumber penghasilan utama, status pekerjaan.
 Keluarga Berencana dan Fertilisasi : Penggunaan ASI,
tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran,
penggunaan alat kontrasepsi.
 Ekonomi : Tingkat konsumsi perkapita.
 Kriminalitas : Jumlah pencurian pertahun, jumlah pembunuhan
pertahun, jumlah perkosaan pertahun.
 Perjalanan wisata : Frekuensi perjalanan wisata pertahun.
 Akses di media massa : Jumlah surat kabar, jumlah radio dan
jumlah televisi.
SAAT INI KEARAH MANA TREND TRANSFORMASI
EKONOMI INDONESIA ?

Indonesia Sedang Bertransformasi Menuju Ekonomi


Kreatif dengan memanfaatkan SDM dan Teknologi

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)


TriawanMunaf mengatakan, pemerintah sedang berupaya
melakukan transformasi dari ekonomi ekstraktif yang
bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam menjadi
ekonomi kreatif.

Saat ini Bekraf membidangi 16 subsektor ekonomi kreatif


yaitu fashion, film dan animasi, kuliner, kriya, seni rupa,
seni pertunjukan, seni musik, arsitektur. Selain itu, desain
komunikasi visual, desain produk, aplikasi dan games
developer, periklanan, penerbitan, televisidan radio serta
fotografi. Sumber : Kompas

Anda mungkin juga menyukai