Anda di halaman 1dari 2

CAKRANAGARA WIBISONO A31107047

PROMOSI EKSPOR ATAU SUBTITUSI IMPOR ?

Ada dua strategi yang dapat digunakan untuk memacu industrialisasi, yaitu strategi subtitusi impor dan strategi promosi ekspor. Strategi subtitusi impor lebih bersifat inward looking ( berfokus ke dalam ), yang lebih menekankan pada pengembangan industry yang berorientasi pada pasar domestic dengan membuat barang-barang yang menggantikan impor. Di sisi lain strategi promosi ekspor lebih bersifat outward looking ( berfokus keluar ), lebih berorientasi pada pasar internasional dalam usaha pengembangan industry dalam negeri. Negara-negara berkembang di asia pada awalnya menerapkan strategi subtitusi impor, tetapi ternyata strategi ini memiliki banyak kelemahan. Salah satunya adalah proteksi yang berlebihan dapat membuat pengusaha manja. Akibatnya infant industry tak pernah dewasa dan selalu meminta pertolongan dan fasilitas. Kelemahan lain adalah alokasi sumber daya tidak efisien, dya saing jadi lemah, ekonomi berbiaya tinggi, serta penggunaan teknologi padat modal dan skala besar menyebabkan tingginya angka pengangguran dan matinya perusahaan-perusahhaan skala kecil dan menengah. Proteksi yang terdapat dalam strategi subtitusi pasar juga rawan terhadap unsur-unsur kepentingan politik dan kepentingan pribadi pihak-pihak tertentu. Seperti hasil survey literature Basri dan Hill (1996) mengenai teori-teori yang mencoba menerangkan pola atau struktur proteksi menunjukkan bahwa ada tiga model yang dapat digunakan untuk menjelaskan kenapa tingkat proteksi berbeda antar industry yakni the adding machine model, the interest group model, dan the national interest model. The adding machine model menjelaskan bahwa pemerintah berusaha memaksimalkan kemungkinan untuk dipilih kembali. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah akan memberi proteksi lebih kuat terhadap industry padat karya karena industry tersebut merupakan calon pemilih yang besar. The interest group model menjelaskan bahwa besarnya tarif proteksi terhadap industry adalah hasil tekanan dari kelompok-kelompok tertentu ( interest group ), misalnya pemilim industry, distributor, pemilik modal, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan agar industry tersebut dapat berkembang atau survive. Jika permintaan proteksi disetujui pemerintah maka mereka akan memberikan hak pilih yang menguntungkan bagi pemerintah di dalam pemilihan umum berikutnya. The national interest model mengasumsikan bahwa pemerintah memiliki sutu policy preference tertentu yang secara normative konsisten dengan kepentingan bangsa/negara. Krisis ekonomi yang terjadi pada akhir 1997 atau awal 1998 telah membuktikan bahwa ternyata selama pemerintahan Orde Baru yang

mengimplementaikan strategi subtitusi pasar, sector industry manufaktur telah berkembang

CAKRANAGARA WIBISONO A31107047

secara tidak sehat. Walaupun laju pertumbuhan outputnya rata-rata positif setiap tahun, namun sector tersebut sangat tergantung pada impor, khususnya untuk barang-barang modal dan bahan baku yang telah diolah. Subtitusi impor juga dianggap menyebabkan isolasi terhadap pasar, maka menurut saya strategi promosi ekspor merupakan strategi yang lebih superior. Sebagai contoh kita bisa melihat Negara Korea, sejak presiden Park pada tahun 1961 mendorong strategi promosi ekspor melalui berbagai insentif ekspor. Secara bertahap pemerintah mengkoreksi distorsi harga-harga yang diciptakan dalam kaitan dengan kebijaksanaan subtitusi impor. Proses penghimpunan modal yang ditunjukkan oleh kasus korea tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi berkat pengorganisasian melalui suatu mekanisme tertentu. Dalam tulisannya berjudul the spread of economic growth to the third world: 1950-1980, Reynolds (1983) mencoba menerangkan mengapa hanya beberapa Negara berkembang saja yang telah mengalami kemajuan selama ini. Reynolds menyimpulkan bahwa perbedaan pencapaian mereka bukanlah disebabkan oleh prbedaan pemilikan factorfaktor produksi ( factor endowments ), tetapi factor utama yang menerangkannya adalah organisasi politik dan kemampuan administratif pemerintah. Berdasarkan argumen serta sumber-sumber literature dan penjelasan yang sya kemukakan, kesimpulan saya ialah strategi promosi ekspor lebih superior.

Anda mungkin juga menyukai