Anda di halaman 1dari 13

INDUSTRILISASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata


Kuliah Ekonomi Industri
Dosen pengampu : Ima Maspupah, S.E.I.,M.E.

Disusun oleh :
Asri Aulia Rohadatul Aisyah
Herlinda

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM KH RUHIAT CIPASUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Pencipta alam semesta Allah SWT,
sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para
sahabat, keluarga dan seluruh umatnya.
Berkat pertolongan Allah kami mampu menyelesaikan makalah ini, demi
memenuhi tugas pada mata kuliah Ekonomi Industri dan kami berharap makalah
ini bisa bermanfaat.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan
demi perbaikan penyusunan makalah yang akan datang.

Tasikmalaya, Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................1
C. TUJUAN MASALAH.................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................1
PEMBAHASAN.....................................................................................................1
A. PENGERTIAN INDUSTRIALISASI.......................................................1
B. STRATEGI INDUSTRIALISASI.............................................................3
C. ALTERNATIF STRATEGI INDUSTRIALISASI..................................5
D. PROSPEK INDUSTRIALISASI...............................................................7
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................8
E. KESIMPULAN............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
perkembangan teknologi, berdampak sangat ketatnya persaingan dan
cepatnya terjadi perubahan lingkungan usaha. Produk-produk hasil
manufaktur di dalam negeri saat ini begitu keluar dari pabrik langsung
berkompetisi dengan produk luar, dunia usaha pun harus menerima
kenyataan bahwa pesatnya perkembangan teknologi telah mengakibatkan
cepat usangnya fasilitas produksi, semakin singkatnya masa edar
produk,serta semakin rendahnya margin keuntungan. Dalam melaksanakan
proses pembangunan industri, keadaan tersebut merupakan kenyataan yang
harus dihadapi serta harus menjadi pertimbangan yang menentukan dalam
setiap kebijakan yang akan dikeluarkan, sekaligus merupakan paradigma
baruyang harus dihadapi oleh negara manapun dalam melaksanakan
prosesindustrialisasi negaranya.
Setiap negara pasti mempunyai strategi tertentu untuk membangun
negaranya, baik di negara maju maupun di negara sedang berkembang
seperti Indonesia. Salah satu yang tepat digunakan untuk pembangunan di
negara sedang berkembang khususnya Indonesia yaitu strategi
industrialisasi. Industrialisasi adalah suatu keharusan karena menjamin
kelangsungan proses pembangunan ekonomi jangka panjang dengan laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan yang menghasilkan
peningkatan pendapatan per kapita setiap tahun. Hanya sebagian kecil
negara dengan jumlah penduduknya yang sedikit dan kekayaan sumber daya
alamnya yang melimpah dapat berharap mencapai tingkat pendapatan per
kapita yang tinggi tanpa lewat proses industrialisasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Industrialisasi

1
2. Strategi Industrialisasi
3. Alternatif Strategi Industrialisasi
4. Prospek Industrialisasi
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian Industrialisasi
2. Untuk mengetahui strategi Industrialisasi
3. Untuk mengetahui alternatif strategi Industrialisasi
4. Untuk mengetahui prospek Industrialisasi

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN INDUSTRIALISASI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), industrialisasi adalah
usaha menggalakan industri dalam suatu negara. Menurut Kamus Oxford,
industrialisasi adalah pengembangan industri di suatu negara atau wilayah
dalam skala luas. Dikutip dari Ekonomi Pembangunan (2004) karya Lincolin
Arsyad, industrialisasi adalah proses modernisasi ekonomi yang mencakup
seluruh sektor ekonomi yang berkaitan satu sama lain dengan industri
pengolahan. Artinya, industrialisasi bertujuan meningkatkan nilai tambah
seluruh sektor ekonomi dengan sektor industri pengolahan sebagai sektor
utama. Industrialisasi mencakup transformasi cepat dalam manufaktur yang
signifikan kaitannya dengan semua bentuk produksi lainnya dan pekerjaan
yang dilakukan dalam ekonomi nasional atau regional. Kesimpulannya,
industrialisasi adalah transformasi dari ekonomi berbasis pertanian atau
sumber daya menuju ekonomi berbasis manufaktur massal.
Adapun kunci Industrialisasi yaitu meliputi tanah, tenaga kerja, modal,
teknologi dan koneksi. Tanpa pasokan besar dari elemen-elemen tersebut dan

2
kemampuan mengaturnya, masyarakat tidak dapat berkembang menjadi
masyarakat industri.
Berikut ini faktor industrialisasi dan penjelasannya:
 Tanah, merujuk bukan hanya permukaan yang digunakan untuk
pertanian, pabrik atau sarana transportasi. Apa yang ada di bawah
tanah terutama mineral adalah penting. Kandungan material mentah
membantu industri suatu negara menjadi berkembang.
 Tenaga kerja adalah elemen manusia dalam industrialisasi. Pada awal
perusahaan bekerja, banyak tenaga dibutuhkan. Faktor manusia ini
juga meliputi para pelaku usaha, atau orang yang membuat keuangan,
mengelola materi dan pekerja, operasional dan lainnya.
 Modal adalah uang, mesin produksi, dan perusahaan itu sendiri. Modal
memungkinkan pekerja mendapatkan izin untuk mengeola dan
memproses materi menjadi produk.
 Teknologi adalah ilmu pengetahuan terapan untuk penggunaan industri
maupun komersil. Ribuan penemuan pada abad ke-19 membantu
mekanisasi dan memperbaiki proses manufaktur. Penemuan-penemuan
tersebut membuat lebih efisien dan meningkatkan produktivitas.
 Koneksi adalah elemen kunci dalam perkembangan industrial.
Transportasi menghubungan antara materi mentah, produsen dan
konsumen. Koneksi adalah infrastruktur yang merupakan kombinasi
jaringan transportasi dan komunikasi. Koneksi adalah pondasi dan
bingkai pertumbuhan ekonomi.

B. STRATEGI INDUSTRIALISASI
Dalam melaksanakan industrialisasi, ada dua pilihan strategi, yaitu strategi
Subsitusi impor (SI) atau strategi promosi ekspor (PE). Strategi SI lebih
menekankan pada pengembangan industri yang berorientasi kepada pasar
domestik. SI adalah Industri domestik yang membuat barang-barang
menggantikan impor, sedangkan Strategi PE lebih berorientasi ke pasar

3
internasional dalam usaha pengembangan Industri di dalam negri. Jadi
berbeda dengan strategi SI, dalam strategi PE tidak ada diskriminasi dalam
pemberian insentif dan fasilitas-fasilitas kemudahan lainnya daripemerintah,
baik untuk industri yang berorientasi kepada pasar domestik maupun Industri
yang berorientasi ke pasar ekspor.
Strategi SI dilandasi oleh pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dapat dicapai dengan mengembangkan industri di dalam negeri
yang memproduksi barang-barang pengganti impor. Strategi PE dilandasi oleh
pemikiran bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa
direalisasikan jika produk-produk yang dibuat di dalam negeri dijual di pasar
ekspor.
a. Strategi Subtitusi Impor (SI)
Beberapa pertimbangan yang lazim digunakan dalam memilih strategi
impor adalah sebagai berikut :
 Sumber daya alam (seperti bahan baku) dan faktor produksi (terutama
tenaga kerja) cukup tersedia didalam negeri sehingga secara teoritis, biaya
produksi untuk intensitas penggunaan sumber-sumber ekonomi tersebut
yang tinggi menjadi rendah.
 Potensi permintaan didalam negeri yang memadai.
 Untuk mendorong perkembangan sektor industri manufaktur didalam
negeri.
 Dengan berkembangnya industri didalam negeri, maka kesempatan kerja
diharapkan terbuka luas.
 Dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor, yang berarti juga
mengurangi defisit saldo neraca perdagangan dan menghemat cadangan
devisa.
Pelaksanaan strategi SI terdiri atas dua tahap yaitu :
1. Industri yang dikembangkan adalah industri yang membuat barang-barang
konsumsi, walaupun tidak semuanya durable goods (seperti kendaraan
bermotor, kulkas, TV, alat pendingin). Untuk membuat barang-barang tersebut
diperlukan barang modal, input perantara, dan bahan baku uang dibanyak

4
negara yang menerapkan strategi ini tidak tersedia sehingga tetap harus
diimpor.
2. Industri yang dikembangkan adalah industri hulu (upstream industries).
b. Strategi Promosi Ekspor (PE)
Melihat pengalaman yang kurang berhasil dengan strategi SI, badan-badan
dunia (seperti IMF dan Bank Dunia) menganjurkan agar negara-negara
berkembang menerapkan strategi PE. Sesuai dengan teori klasik mengenai
perdagangan internasional, outward-oriented strategy ini melibatkan
pembangunan sektor industri manufaktur sesuai dengan keunggulan
komperatif yang dimiliki negara bersangkutan. Dalam prakteknya, banyak
negara yang menerapkan strategi PE dengan menghilangkan beberapa
rintangan terhadap ekspor.
Beberapa syarat penting yang diberikan agar penerapan strategi tersebut
membawa hasil yang baik adalah sebagai berikut:
1. Pasar harus menciptakan sinyal harga yang benar, yang sepenuhnya
merefleksikan kelangkaan dari barang yang bersangkutan, baik dipasar
output maupun pasar input.
2. Tingkat proteksi dari impor harus rendah.
3. Nilai tukar mata uang harus realistis, sepenuhnya merefleksikan
keterbatasan uang asing yang bersangkutan.
Lebih penting lagi, harus ada insentif untuk meningkatkan ekspor.
Menurut strategi ini, paling tidak kesempatan yang harus diberikan kepada
Industri-industri yang memproduksi untuk pasar dalam negeri dan indutri-
industri Untuk pasar ekspor.

C. ALTERNATIF STRATEGI INDUSTRIALISASI


Selain meningkatkan kesempatan kerja, ada tiga tujuan penting lainnya
dari Industrialisasi yang harus dicapai,yaitu sebagai berikut:
1. Menciptakan atau meningkatkan nilai tambah ekonomi, yakni nilai tambah
dari semua sektor ekonomi yang ada, termasuk industri, pertanian dan
pertambangan.

5
2. Meningkatkan efisiensi ekonomi.
3. Mengurangi ketergantungan pada impor.
Dalam memilih alternatif strategi industrialisasi yang tepat untuk
diterapkan di Indonesia untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, ada sejumlah
aspek yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
1. Melihat kenyataan bahwa ada dua sektor ekonomi yang besar dimana
Indonesia memiliki keunggulan komparatif atas sektor-sektor tersebut,
yaitu pertanian dan pertambangan, maka dalam proses industrialisasi harus
dibangun/ dikembangkan keterkaitan produksi ke depan dan ke belakang
antara kedua sektror primer tersebut dengan sektro industri manufaktur.
2. Selain dengan dua sektor primer,juga harus dibangun/ dikembangkan
keterkaitan produksi antara sektor industri manufaktur dengan sektor-
sektor sekunder lainnya dan sektor tersier. Di samping itu, juga harus
dibangun/ dikembangkan keterkaitan produksi di dalam sektor industri
manufaktur antar subsektor / kelompok industri dan antar unit produksi
dari skala yang berbeda di dalam setiap kelompok industri.
3. Strategi industrialisasi yang tepat bagi Indonesia adalah yang
memfokuskan pada perkembangan kelompok-kelompok industri berikut :
a. Industri– industri yang memakai komoditas–komoditas pertanian dan
pertambangan sebagai bahan baku utama. Strategi ini akan menghasilkan
berbagai jenis downstream industries di dalam negeri yang berdaya saing
tinggi.
b. Industri- industri mesin, alat-alat produksi, komponen, spare part, dan
material- material lain. Strategi in akan menghasilkan supporting
industries atau meadstream industries yang berarti akan mengurangi
ketergantungan sektor-sektor ekonomi di dalam negeri terhadap impor. Ini
yang dimaksud dengan pendalaman basis industri.
c. Industri-industri yang outward looking-oriented. Dalam strategi
pengembangan/ pembangunan industri yang berorientasi ekspor, hal
pertama yang perlu dikembangkan adalah industri-industri yang padat
karya. Terutama dalam hal SDM, teknologi, dan knowkedge.

6
4. Pengembangan sektor industri manufaktur harus berdasarkan spesialisasi
berdasarkan faktor-faktor keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia
dan faktor-faktor keunggulan kompetitif yang dapat dikembangkan; tidak
lagi industrialisasi berspektrum luas (broad based industry) seperti pada
zaman pemerintahan orde baru.
5. Industrialisasi harus memberi dampak positif terhadap saldo neraca
pembayaran, khususnya saldo neraca perdagangan, tidak hanya dengan cara
meningkatkan ekspor barang-barang dengan nilai tambah tinggi
(manufaktur), tetapi juga dengan cara mengurangi impor.
6. Industrialisasi harus mendukung potensi daerah, yang sekaligus mendukung
pelaksanaan otonomi daerah.
7. Strategi industrialisasi yang tepat adalah yang bisa meningkatkan
kemampuan perusahaan-perusahaan local / nasional dalam produksi,
mengembangkan teknologi dan produk dengan merek sendiri, serta
membangun jaringan distribusi global sehingga dapat mengurangi
ketergantungan pembangunan industri nasional terhadap investasi asing
(PMA).
8. Industrialisasi harus menciptakan atau mempercepat proses pendalaman
struktur industri ( diversifikasi ).
9. Pola industrialisasi juga harus berorientasi pada peningkatan dan
pemerataan pendapatan masyarakat, tentu tanpa mengurangi tingkat
efisiensi dan produktivitas.

Dari uraian di atas, jelas bahwa untuk dapat melaksanakan pola


industrialisasi yang tepat di Indonesia dengan memperhatikan aspek-aspek
tersebut, diperlukan sarana dan prasarana, terutama penyediaan SDM
termasuk wiraswasta, manajer, tenaga ahli, tenaga terampil, tenaga terdidik,
dan sebagainya dengan kualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan saat ini dan
yang akan datang; teknologi yang tepat guna dan infrastruktur fisik dan
nonfisik/ termasuk kelembagaan.

7
D. PROSPEK INDUSTRIALISASI
Industrialisasi telah menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi modern dan
pesatnya peningkatan pendapatan masyarakat. Berikut merupakan prospek
dari Industrialisasi:
1. Peningkatan pendapatan nasional industrialisasi memungkinkan negara-
negara mengoptimalkan sumber daya mereka yang mulai berkurang.
Industrialisasi meningkatkan kuantitas dan kualitas akan barang-barang
yang diproduksi suatu perusahaan. Inilah yang membuat kontribusi lebih
besar pada produk nasional bruto atau Gross National Product (GNP).
2. Standar hidup yang lebih tinggi Dalam masyarakat industri, tenaga kerja
lebih berharga. Apabila produktivitas lebih tinggi maka pendapatan
individu meningkat.
3. Stabilitas ekonomi Negara yang bergantung pada produksi dan ekspor
bahan mentah saja tidak dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi
yang cepat. Permintaan yang terbatas dan fluktuatif akan produk
pertanian dan bahan mentah didukung ketidakpastian alam akan
menghambat kemajuan ekonomi. Kemajuan ekonomi yang terhambat
mengarah pada ekonomi yang tidak stabil atau tidak aman.
4. Peningkatan neraca pembayaran Industrialisasi mengubah pola
perdagangan luar negeri di dalam suatu negara. Peningkatan ekspor
barang-barang manufaktur lebih menguntungkan dalam valuta asing.
Pada saat yang sama memproses bahan mentah di dalam negeri akan
membatasi impor barang sehingga menghemat devisa.
5. Menstimulasi kemajuan sektor lain Industrialisasi mendorong kemajuan
sektor-sektor ekonomi lainnya. Perkembangan pada satu industri
berdampak pada pengembangan dan perluasan industri terkait.
6. Peningkatan peluang kerja Industrialisasi memberikan peningkatan
kesempatan kerja di industri skala kecil dan besar. Industri menyerap
pekerja yang menganggur dan pengangguran dari sektor pertanian
sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat.

8
7. Spesialisasi pekerja lebih besar Industrialisasi membuka jalan pada
tenaga kerja khusus atau tenaga kerja ahli untuk lebih dikenal.
Pembagian kerja ini meningkatkan produk nilai marjinal tenaga kerja.
Tenaga kerja khusus lebih menguntungkan. Pendapatan sektor pekerja di
industri rata-rata akan lebih tinggi daripada pekerja di sektor pertanian.

BAB III
PENUTUP

E. KESIMPULAN
Industrialisasi bertujuan meningkatkan nilai tambah seluruh sektor
ekonomi dengan sektor industri pengolahan sebagai sektor utama.
Industrialisasi mencakup transformasi cepat dalam manufaktur yang
signifikan kaitannya dengan semua bentuk produksi lainnya dan pekerjaan
yang dilakukan dalam ekonomi nasional atau regional.
Dalam melaksanakan industrialisasi, ada dua pilihan strategi, yaitu strategi
Subsitusi impor (SI) atau strategi promosi ekspor (PE). Strategi SI lebih
menekankan pada pengembangan industri yang berorientasi kepada pasar
domestik sedangkan Ekspor pasar internasional.
Selain meningkatkan kesempatan kerja, ada tiga tujuan penting lainnya
dari Industrialisasi yang harus dicapai,yaitu sebagai berikut:
1. Menciptakan atau meningkatkan nilai tambah ekonomi, yakni nilai tambah
dari semua sektor ekonomi yang ada, termasuk industri, pertanian dan
pertambangan.
2. Meningkatkan efisiensi ekonomi.
3. Mengurangi ketergantungan pada impor.
Industrialisasi telah menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi modern dan
pesatnya peningkatan pendapatan masyarakat. Berikut merupakan prospek dari
Industrialisasi.

9
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisni Putri, Arum. 2019. Industrialisasi: Pengertian, Faktor, Ciri-ciri
dan Proses. Diakses Maret 2023:
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/30/180000269/industrialisasi-
pengertian-faktor-ciri-ciri-dan-proses.
Sutrisni Putri, Arum. 2019. Dampak Positif dan Negatif Industrialisasi.
Diakses Maret 2023:
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/30/150000469/dampak-positif-dan-
negatif
Candera, Mister. 2010. Startegi Industrialisasi Indonesia. Universitas
Jambi. Diakses Maret 2023 pada: https://www.scribd.com/doc/32146556.

10

Anda mungkin juga menyukai