Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu. Anggapan itu merupakan beban moral yang
ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan generasi tua. Selain memikul
beban tersebut pemuda juga dihadapkan persoalan-persoalan diantaranya kenakalan remaja, ketidak
patuhan pada orang tua/guru, kecanduan narkotika, frustasi, masa depan suram, keterbatasan lapangan
kerja dan masalah lainnya. Seringkali pemuda dibenturkan dengan “nilai” yang telah ada jika mereka
berkelakuan di luar nilai tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Pemuda ?

2. Apa pengertian Sosialisasi ?

3. Midia, Tujuan dan Proses Sosialisasi Pemuda ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian pengertian Pemuda

2. Mengetahui pengertian Sosialisasi

3. Mengetahui Midia, Tujuan dan Proses Sosialisasi Pemuda

4. Memenuhi tugas kelompok

D. BATASAN MASALAH

Batasan-batasan masalah hanya membahas tentang :

1. Apa pengertian Pemuda

2. Apa pengertian Sosialisasi

3. Midia, Tujuan dan Proses Sosialisasi Pemuda


BAB II

PEMBAHASAN

PEMUDA DAN SOSIALISASI

A. PEMUDA

1. Pengertian Pemuda

Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan
dengan masalah nilai.hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini.
Didalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan
bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.

Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat,antara lain :

a. Kemurnian idealismenya

b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru

c. Semangat pengabdiannya

d. Sepontanitas dan dinamikanya

e. Inovasi dan kereativitasnya

f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru

g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri

h. Masihlangkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat,sikap dan


tindakanya dengan kenyatan yang ada.

2. Arti Sosok Pemuda Harapan

Pemuda adalah jiwa seorang insan manusia yang memiliki ketangguhan dan semangat yang tinggi dalam
memperjuangkan revolusi dan renovasi peradaban bangsanya menuju arah yang lebih baik. Dengan
kecerdasan intelektualnya,

dia dapat melihat segala bentuk permasalahan secara menyeluruh sehingga sering muncul ide-ide
brilian sebagai solusi dari permasalahan yang ada.
Dengan ketajaman mata hatinya, dia dapat melihat celah-celah kenistaan dan kekejian yang ada
disekitarnya untuk segera ia perbaiki menjadi celah-celah yang mengeluarkan sinar kebaikan. Dengan
kekuatan fisiknya, dia dapat melumpuhkan mesin-mesin tirani dan monster-monster kebiadaban yang
senantiasa menghancurkan sendi-sendi keadilan dalam masyarakat. Dengan keceriaan wajahnya, ia
dapat menghibur lingkungan sekelilingnya dengan lampu-lampu kebahagiaan.

Dengan kebersihan hatinya, dia senantiasa melakukan yang terbaik bagi bangsa dan agamanya tanpa
putus asa dan pamrih. Dengan kekuatan spiritualnya, dia meyakini segala upaya pengorbanan
merupakan aktivitas ibadah yang akan menjadi batu bata Istananya di surga kelak.

Dengan segenap potensi dan kekuatan ini, dia merupakan matahari yang siap mengeluarkan energi
terbesarnya untuk mengawali secercah sinar kebangkitan bagi bangsa dan nusa. Sebagaimana sebuah
pepatah bahasa Arab, ‘Kebangkitan sebuah bangsa terletak pada telapak tangan para pemuda-
pemudanya’.

B. SOSIALISASI

1. Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari
kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat
dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para
ahli

a. Charlotte Buhler

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana
cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.

b. Peter Berger

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam
masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

c. Paul B. Horton

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam
masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

d. Soerjono Soekanto

Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.
C. SOSIALISASI PEMUDA

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri,
bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi,baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat.Ada beberapa hal yang perlu kiya ketahui dalam sosialisasi,antara lain:
Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.

1. Media Sosialisasi

ü Orang tua dan keluarga

ü Sekolah

ü Masyarakat

ü Teman bermain

ü Media Massa.

2. Tujuan Pokok Sosialisasi Pemuda

ü Setiap pemuda harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak
di masyarakat.

ü Setiap pemuda harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.

ü Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.

ü Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada
lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.

3. Proses Sosialisasi Pemuda

Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras
dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu
bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkunga budayanya. Dari proses
tersebut,seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Menurut George Herbert Mead, sosialisasi yang dialami seseorang dapat dibedakan dalam tahap-tahap
sebagai berikut.

Ø Tahap persiapan (Preparatory Stage)

Tahap ini dialami manusia sejak dilahirkan, ketika seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal
dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri.

Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna. Contoh: Kata
“makan” yang diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita. Makna kata tersebut juga belum
dipahami dengan tepat oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata “makan”
tersebut dengan cara menghubungkannya dengan kenyataan yang dialaminya.

Ø Tahap meniru (Play Stage)

Tahap ini ditandai dengan:

· Semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa.

· Mulai terbentuk kesadaran tentang nama diri dan siapa nama orang tua, kakak, dan sebagainya.

· Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang
ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai
terbentuk pada tahap ini.

· Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang. Sebagian dari orang tersebut
merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan pertahanan diri, yakni dari mana
anak menyerap norma dan nilai (Significant other).

Ø Tahap siap bertindak (Game Stage)

Peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan oleh peran yang secara langsung
dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri pada posisi orang lain
pun meningkat sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai
menyadari adanya tuntutan untuk bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini lawan
berinteraksi semakin banyak dan hubungannya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan
teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yang berlaku di luar keluarganya secara
bertahap juga mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada norma tertentu
yang berlaku di luar keluarganya.

Ø Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage)

Pada tahap ini seseorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi
masyarakat secara luas. Dengan kata lain, ia dapat bertenggang rasa tidak hanya dengan orang-orang
yang berinteraksi dengannya tapi juga dengan masyarakat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya
peraturan, kemampuan bekerja sama bahkan dengan orang lain yang tidak dikenalnya secara mantap.
Manusia dengan perkembangan diri pada tahap ini telah menjadi warga masyarakat dalam arti
sepenuhnya.

BAB III

KESIMPULAN

Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan
sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai
peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain
mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah
Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda
harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu
bangsa ini akan maju aman dan sentosa.

Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki cirri-ciri
khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di
Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi
66, dengan masing-masing ciri khasnya.

Anda mungkin juga menyukai