AUDIT I
KESINAMBUNGAN USAHA
15
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA
Abstract Kompetensi
Pada pokok bahasan ini akan Mahasiswa diharapkan mampu
dijelaskan : menjelaskan :
Kesinambungan Usaha. 1. Melakukan penilaian risiko
2. Menanggapi risiko
3. Pelaporan
Pendahuluan
Istilah kesinambungan usaha dan usaha yang berkesinambungan yang digunakan
merupakan terjemahan dari “going concern”. ISA 570 menjadi acuan dalam kesinambungan
usaha.
a. Pertimbangkan dan Tanya kepda manajemen apakah ada peristiwa atau kondisi
(conditions) yang mungkin menimbulkan keraguan mengenai kemamouan entitas untuk
melanjutkan usahanya sebagai usaha yang berkesinambungan
(3) Reviu keandalan data yang digunakan dan pendukung asumsi prakiraan arus kas
c. Pertimbangkan fakta atau informasi tambahan yang masuk secara bertahap; waspada
selama berlangsung audit
a. Tentukan apakah:
(1) terjadi ketidakpastian yang material, berkenaan dengan peristiwa atau kondisi
yang diidentifikasi
1. Memperoleh bukti yang cukup dan tepat tentang tepat/tidaknya penggunaan asumsi
kesinambungan usaha oleh manajemen dalam membuat laporan keuangan
2. Menyimpulkan, berdasarkan bukti audit yang diperoleh, apakah ada ketidakpastian
material mengenai peristiwa atau kondisi yang mungkin menimbulkan keraguan
mengenai kemampuan entitas untuk melanjutkan usahanya yang
berkesinambungan; dan
3. Menentukan implikasinya terhadap laporan auditor
Selayang Pandang
Penggunaan asumsi “kesinambungan usaha” (going concern assumption) sangat
fundamental dalam membuat laporan keuangan.
ISA 570 memberikan petunjuk mengenai tanggungjawab auditor dalam audit atas laporan
keuangan berkenaan dengan penggunaan asumsi “kesinambungan usaha”penilaian
menajemen mengenai kemampuan entitas untuk melanjutkan usanya sebagai usaha
berkesinambungan.
1. Indikator Keuangan
a. Posisi liabilitas bersih (net liability position) atau liabilitas lancer bersih (net
current liability position)
b. Pinjaman yang mendekati tanggal jatuh tempo prospek yang realistis untuk
perpanjangan atau pelunasan, atau ketergantungan yang besar akan pinjaman
jangka pendek untuk membelanjai aset tetap
g. Penurunan nilai aset yang digunakan untuk menghasilkan arus kas, secara
signifikan
2. Indikator Operasional
c. Kehilangan pasar yang sangat penting, pelanggan utama, waralaba, lisensi, atau
pemasok utama
d. Kesulitan dengan SDM, mogok kerja berkepanjangan, bentrok dalam pabrik, dan
seterusnya
3. Lain-lain
g. Bencana besar yang tidak diasuransikan atau yang underinsured (asuransi yang
terlalu rendah)
1. Kemampuan entitas menghadapi kondisi buruk. Entitas kecal dapat bereaksi cepat
untuk menyerap peluang baru, tetapi sering kali mempunyai sumber daya terbatas
untuk melanjutkan usaha
2. Tersedianya sumber-sumber pembelanjaan. Bank dan kreditur lain menghentikan
pinjaman atau dukungan sama sekali. Atau, pemilik (atau pihak ketiga yang masih
terkait dangan pemilik) menarik dukungan/agunan/jaminan pribadi
3. Menghadapi perubahan besar seperti kehilangan pemasok utama, pelanggan besar,
pegawai penting, lisensi untuk beroperasi, waralaba, atau perikatan hokum lainnya
Menanggapi Risiko
2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 7
Kewajiban Auditor Menanggapi Risiko yang Ditemukan
Jika peristiwa atau kondisi sudah diidentifikasi dapat menimbulkan keraguan besar
mengenai kemampuan entitas melanjutkan usahanya secara berkesinambungan, auditor
wajib memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menentukan apakah ada
ketidakpastian material, dnegan melakukan prosedur audit tambahan, termasuk
mempertimbangkan faktor-faktor yang memitigasi. Prosedur ini meliputi:
Ketidakpastian Material
Peristiwa atau kondisi dapat diidentifikasi sebagai menimbulkan keraguan besar mengenai
kamampuan entitas melanjutkan usahanya secara berkesimabungan. Ketidakpastian
material timbul jika besaran (magnitude) dan peuang terjjadinya (likelihood of occurrence)
sedemikian rupa sehingga auditor berpendapat, harus ada pengungkapan yang tepat
mengenai sifat dan implikasi dari ketidakpastian tersebut, agar laoran keuangan disajikan
secara wajar (fair presentation), atau, agar laporan keuangan tidak menyesatkan (dalam
compliance framework atau kerangka pelaporan keuangan dalam kepatuhan).
a. Apakah hasil akhir (outcome) dari rencana tersebut dapat memperbaiki keadaaan?
b. Apakah rencana tersebut feasible dalam sitiasi yang dihadapi?
c. Berapa andalnya prakiraan laba/arus kas, dan hal apa yang mendukung ausmsi
yang digunakan? Kemampuan kesinambungan usaha entitas, seperti:
1. Hasil operasi terakhir, buruk aatau sangat buruk
2. Pelanggaran syarat-syarat yang ditetapkan dalam perjanjian kredit
3. Kesulitan keuangan yang diungkapkan dalam pertemuan pimpinan entitas, dan
terekam dalam risalah rapat
4. Adanya litigasi/ tuntutan hokum dan taksiran mengenai implikasi keuangannya
5. Ada/tidaknya, sah/tidaknya, dan dapat dipaksakan (enforceability)/tidaknya
pengaturan yang memberikan atau mempertahankan dukungan keuangan dari
pihak terkait dan pihak ketiga
6. Kemampuan keuangan pihak terkait dan pihak ketiga untuk pendanaan tambahan
atau pemberian jaminan
7. Peristiwa kemudian (subsequent events) lainnya
8. Indikasi kecurangan seperti management override, transaksi fiktif, atau
penyembunyian fakta penting yang meterial
d. Masih berlanjutnya (tidak diakhirinay) fasilitas pinjaman dan dengan syarat yang
sama
Juga pertimbangkan apakah fakta atau informasi tambahan tersedia, sejak tanggal
manajemen malaksanakan penilaian.
Minta representasi tertulis dari manajemen dan, jika perlu, dari TCWG (those charged
with governance), tentang rencana mereka untuk tindakan di amsa mendatang dan
tentang feasibility dari rencana tersebut.
Pelaporan
Langkah terkahir adalah bagi auditor melaporkan kesimpulannya.
570.18 Jika auditor menyimpulkan asumsi kesinambungan usaha memang tepat dalam
situasi tersebut, namun ada ketidakpastian material, auditor wajib menentukan
apakah laporan keuangan:
a. Menjelaskan dengan cukup peristiwa atau kondisi yang menimbulkan keraguan
besar mengenai kemampuan entitas untuk melanjutkan usahanya secara
Ya
Apakah laporan keuangan Prndapat WTP dengan
Menggunakan asumsi mengungkapan secara alinea “Penekanan Hal
usaha berkesinambungan, penuh peristiwa/kondisi Tertentu”
namun ada ketidakpastian ketidakpastian material
material
2019 Audit I Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Afly Yessie, SE., Msi, Ak, CA, CPA http://www.mercubuana.ac.id 12
Tidak
Keliru menggunakan
asumsi usaha Berikan Pendapat TW
berkesinambungan
Daftar Pustaka
1. Audit Berbasis ISA (Internasional Standard on Auditing), Theodorus M. Thuanakotta,
Salemba Empat, 2013
2. Audit Kontemporer, Theodorus M. Thuanakotta, Salemba Empat, 2013
3. Standar Akuntansi Keuangan, Institut Akuntan Publik Indonesia (SAK).
4. Undang-undang Akuntan Publik, 2011 (UU AP).