Anda di halaman 1dari 15

Nama : Ferdi Firdaus

NIM : 43218010207

Soal Analisis

1. Contoh kertas kerja audit untuk audit piutang


Contoh kertas kerja audit untuk audit hutang
Contoh kertas kerja audit untuk audit persediaan
2. Contoh working balance suatu perusahaan
Contoh working profit and loss
3.
Soal Kasus

1. Kasus Siklus Penjualan 14-33 (Tujuan 14-6)

A.

B. Tujuan audit yang berkenaan dengan transaksi atas pengendalian internal :

1. Penjualan yang dicatat adalah yang benar – benar dikirim kepada pelanggan non – fiktif
(keterjadian)
2. Transaksi penjualan yang ada telah dicatat (kelengkapan)
3. Penjualan yang dicatat adalah sebesar jumlah barang yang dikirimkan dan ditagih serta
dicatat dengan benar (keakuratan)
4. Transaksi penjualan dimasukan dengan benar ke dalam file induk piutang usaha dan
diikhtisarkan dengan benar (posting dan ikhtisar)
5. Transaksi penjualan diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi)
6. Penjualan dicatat pada tanggal yang benar (waktu)

Dalam tujuan audit dalam pengendalian internal atas transaksi penjualan gunanya agar tujuan
audit berkaitan dengan transaksi. Contohnya, pengendalian internal kunci yang kedua untuk
tujuan keterjadian adalah penjualan didukung oleh dokumen pengiriman yang diotorisasikan dan
pesanan pelanggan yang disetujui. Pengujian pengendakian adalah untuk memeriksa faktur
penjualan guna mendukung bill of landing dan pesanan pelanggan. Untuk tujuan kelengkapan
pengujian pengendalian umum untuk penjualan adalah memperhitungkan urutan dari berbagai
jenis dokumen.

C. Pengujian pengendalian yang bermanfaat untuk memverifikasi keefektifan pengendalian :

1. Memeriksa pesanan pelanggan menyangkut bukti persetujuan kredit


Memeriksa faktur penjualan utnuk mendukung bill of landing dan pesanan pelanggan
Memeriksa file total batch untuk melihat tanda tangan klerk pengendalian data
Mengamati apakah laporan bulanan telah dikirim
2. Memeriksa urutan dokumen pengiriman
Memeriksa file total batch menyangkut tanda tangan klerk pengendalian data
3. Memeriksa dokumen pendukung dari faktur penjualan
Memeriksa file total batch untuk melihat tanda tangan klerk pengendalian data
Memeriksa daftar harga yang disetujui untuk melihat keakuratan otorisasi yang tepat
Mengamati apakah laporan bulanan telah dikirim
4. Memeriksa bukti bahwa file induk piutang usaha telah direkonsiliasi dengan buku besar
umum
Memeriksa apakah laporan bulanan telah dikirim
5. Memeriksa paket dokumen untuk verifikasi internal
6. Memeriksa urutan dokumen pengiriman

Pengujian pengendalian yang sesuai untuk pemisahan tugas biasanya terbatas pada

pengamatan auditor atas aktivitas dan diskusi dengan personil dan mencegah kemungkinan
penjualan fiktif. Sebagai contoh, auditor hanya akan mengamati apakah klerk penagihan
memiliki akses ke kas ketika surat yang tiba dibuka atau kas disetorkan. Pengujuan pengendalian
juga dapat dilaksanakan menggunakan komputer, keterjadian

penjualan dapat diuji dengan memasukkan nomor pelanggan yang tidak ada, yang akan segera
di tolak oleh komputer.

D. Prosedur audit pengujian substantif atas transaksi yang sesuai :

1. Memeriksa urutan faktur penjualan


 Mereview jurnal penjualan dan file induk untuk transaksi dan jumlah yang tidak biasa
 Menelusuri ayat jurnal penjualan ke dokumen pendukung, yang mencakup faktur penjualan
duplikat, bill of landing, pesanan penjualan, dan pesanan pelanggan
2. Menelusuri dokumen pengiriman terpilih ke jurnal penjualan untuk memastikan bahwa
semuanya telah dimasukkan
3. Menelusuri ayat jurnal dalam jurnal penjualan ke faktur penjualan Menghitung kembali
harga dan perkiraan pada faktur penjualan Menelusuri rincian pada faktur penjualan ke:
dokumen pengiriman, pesanan penjualan, dan pesanan pelanggan
4. Menelusuri faktur penjualan terpilih dari jurnal penjualan ke file induk piutang usaha dan
menguji jumlah, tanggal, serta nomor faktur Menggunakan perangkat lunak audit untuk
memfoot dan crossfoot jurnal penjualan serta menelusuri totalnya ke buku besar umum
5. Memeriksa salinan faktur penjualan demi klasifikasi akun yang tepat
6. Membandingkan tanggal pencatatan penjualan dalam jurnal penjualan dengan salianan
faktur penjualan bill of landing

Pengujian substantif atas transaksi, auditor sering kali menggunakan beberapa prosedur bagi
setiap audit tanpa memandang situasinya, sementara yang lain tergantung pada kelayakan
pengendalian dan hasil pengujian pengendalian, tujuannya untuk menentukan apakah ada salah
saji moneter bagi tujuan teresebut.

E. Prosedur Audit

Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, pengujian pengendalian, dan pengujian substantif atas transaksi
penjualan
Tujuan audit yang berkaitan
Tujuan audit yang berkaitan dengan dengan pengujian Tujuan audit yang berkaitan dengan
transaksi pengendalian pengujian substantif atas transaksi penjualan
Memeriksa pesanan
pelanggan menyangkut bukti
persetujuan kredit. Memeriksa urutan faktur penjualan
Memeriksa faktur penjualan
untuk mendukung bill of
1. Penjualan yang dicatat adalah yang landing dan pesanan - Mereview jurnal penjualan dan file induk
benar - benar dikirim kepada pelanggan untuk transaksi dan jumlah yang tidak biasa
pelanggan non-fiktif (keterjadian) - Menelusuri ayat jurnal penjualan ke
Memeriksa file total batch dokumen pendukung, yang mencakup faktur
untuk melihat tanda tangan penjualan duplikat, bill of landing, pesanan
klerk pengendalian data penjualan, dan pesanan pelanggan
Mengamati apakah laporan
bulanan telah dikrim  
Memeriksa urutan dokumen Menelusuri dokumen pengiriman terpilih ke
2. Transaksi penjualan yang ada telah
pengiriman jurnal penjualan untuk memastikan bahwa
dicatat (kelangkapan)
Memeriksa file total batch semuanya tela dimasukan
menyangkut tanda tangan
klerk pengendalian data
- Memeriksa dokumen
pendukung dari faktur Menelusuri ayat jurnal penjualan dalam jurnal
penjualan penjualan ke faktur penjualan
- Memeriksa file total batch
3. Penjualan yang dicatat adalah untuk melihat tanda tangan Menghitung kembali harga dan perkiraan
sebesar jumlah barang yang dikirim klerk pengendalian data pada faktur penjualan
dan ditagih serta dicatat dengan benar - Memeriksa daftar harga
(keakuratan) yang disetujui untuk melihat Menelusuri rincian pada faktur penjualan ke :
keakuratan otorisasi yang dokumen pengiriman, pesanan penjualan,
tepat dan pesanan pelanggan
Mengamati apakah laporan
bulanan telah dikrim  
Memeriksa bukti bahwa file - Menelusuri faktur penjualan terpilih dari
induk piutang usaha telah jurnal penjualan ke file induk piutang usaha
4. Transaksi penjualan dimasukan
direkonsiliasi dengan buku dan menguji jumlah, tanggal, serta nomor
dengan benar kedalam file induk
besar umum faktur
piutang usaha dan diikhtisarkan
- Menggunakan perangkat lunak audit untuk
dengan benar (posting dan ikhtisar)
Memeriksa apakah laporan memfoot dan crossfoot jurnal penjualan serta
bulanan telah dikirim menelusuri totalnya ke buku besar umum
5. Transkaksi penjualan diklasifikasikan Memeriksa paket dokumen Memeriksa salinan faktur penjualan demi
dengan benar (klasifikasi) untuk verifikasi internal klasifikasi akun yang tepat
Membandingkan tanggal pencatatan
6. Penjualan dicatat pada tanggal yang Memeriksa urutan dokumen penjualan dalam jurnal penjualan dengan
benar (waktu) pengiriman salinan faktur penjualan bill of landing
2. Soal Kasus Piutang 16-31 (Tujuan 16-4)

Langkah yang disarankan :

1. a. Periksa dokumen yang


mendukung
b. Review buku penerimaan
kas setelah 31 December
2006, dan periksa
setiap penerimaan kas dari
perusahaan PDQ
1. A. Periksa dokumen yang mendukung

B. Review buku penerimaan kas setelah 31 December 2006, dan periksa setiap
penerimaan kas dari perusahaan PDQ

2. A. Penyebab harus diperiksa. Jika salah posting ke akun, kemungkinan hanyaerror

B. Karena ini mengindikasikan jeda saat posting dan menyetor penerimaan, maka auditor
memberikan saran atas langkah yang benar kepada perusahaan.

3. Cek apakah informasi pelanggan itu sama dengan catatan perusahaan (sudah diterima per
Januari).
4. Cek apakah informasi tersebut sudah sama dengan jurnal penerimaan kas.

5. Cek lama pengiriman. Jika ternyata lebih dari 5 hari, maka tak ada indikasi kesalahan.
Periksa invoice dan dokumen pengiriman. Bandingkan dengan aturan perusahaan tentang
pengiriman.

6. A. Periksa apakah pembayaran telah diterima dan dicatat di jurnal penerimaan kas

B. Jika ternyata nilai penerimaan menutup invoice, maka perlu melakukan penyesuaian.

7. A. Periksa apakah barang sudah dikirim. Jika sudah, maka perlu dicek apakah bukti
pengiriman ada.

B. Jika telah dikirim (terbukti), maka pelanggan perlu mengkonfirmasi ulang.Jika pelanggan
membantah penerimaan, perusahaan perlu ditanyai tentang masalah ini.

C. Jika pengiriman belum dilakukan, maka perusahaan perlu menyesuaikan kembali Laporan
Keuangannya.

8. Perlu didiskusikan dengan lembaga resmi (pemerintah) dan pelanggan mengenai


penyisihan pitutang tak tertagih karena terkait dengan undang - undang (peraturan).

9. Karena pengiriman atas barang konsiyasi belum dicatat sebelum barang terjual, ayat
jurnal penjualan perlu dibalik. Juga persediaan dan COGS perlu dikurangi. Sehingga catatan
perusahaan akan menjadi benar.
10. Perlu untuk ‘mencoret’ ayat akun tersebut dan menggantinya ke “sewa dibayar dimuka”.

11. Karena menyebabkan jeda, auditor perlu memberikan saran kepada perusahaan
untuk menjalankan langkah yg benar.
3. Soal Kasus Akuisisi (Pembelian) 19-23 (Tujuan 19-4, 19-7)
4. Soal Kasus Persediaan 21-28 (Tujuan 21-6)

A. Auditor harus melihat pencatatan pengiriman disaat pengiriman terjadi dan mencatat hal ini di
kertas kerja audit, sehingga dapat mengambil keputusan apakah pengiriman ini mempengaruhi
perhitungan persediaan.

B. 1. Hal ini tidak bisa dipastikan, karena hal ini tergantung pada beberapa faktor. Seperti sampel
yang acak dan apakah harga dari barang tersebut secara relatif bertingkat. Hal ini juga tergantung
dari resiko bawaan dari pehitungan persediaan dan sifat materil dari persediaan dan total aset.

2. Meminta perhitungan kembali kepada klien atau menambah jumlah sampel dalam jumlah
yang besar untuk menentukan apakah kesalahan perhitungan benar – benar ada.

C. Auditor harus menentukan bagaimana penilaian persediaan ini dan setelah berdiskusi dengan
klien, kemungkinan benda ini akan dikategorikan sebagai barang rusak. Auditor harus
mengidentifikasi secara khusus barang ini di kertas kerja audit, untuk evaluasi substantif. Auditor
juga harus mempertimbangkan bahwa masalah ini juga bisa tersebar ke barang persediaan lain.

D. Tugas paling penting bagi auditor selama melakukan observasi adalah menentukan apakah tag
yang digunakan pada barang - barang persediaan sudah benar. Hal ini untuk memastikan tidak
ada persediaan yang tidak terhitung karena tagnya hilang, dan tidak ada persediaan yang
terhitung terlalu besar karena persediaan dikategorikan pada tag yang salah. Dalam situasi ini
auditor harus mencari tag yang hilang, dan meminta seluruh kegiatan pemberian tag dilakukan
dibawah pengawasannya.

Anda mungkin juga menyukai