DI BIDANG MANUFAKTUR
DISUSUN OLEH :
KELAS 1A
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-NYA kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikn Tugas Makalah ini dengan
tepat waktunnya yang berjudul “SEJARAH TEKNOLOGI DI BIDANG MANUFAKTUR”.
Makalah ini berisi tentang pembahasan judul di atas sehingga dapat menambah
wawasasan ilmu pengetahuan untuk pembaca.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karna itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi nya. Semoga Allah SWT
senantiasa meridoi segala usaha kita .
Penyusun,
ACHMAD SHOLEH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang
setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk
kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian
dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung,
kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Kegiatan
proses produksi dalam industri itu disebut dengan perindustrian. Dari definisi tersebut, istilah
industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Padahal, pengertian industri
sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya
produktif dan komersial. Karena merupakan kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam
industri berbeda-beda untuk tiap negara atau daerah.
Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah,
makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha
tersebut. Cara penggolongan atau pengklasifikasian industri pun berbeda-beda. Tetapi pada
dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga
kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan. Selain faktor-faktor tersebut,
perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman
industri negara tersebut, semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi,
maka semakin beranekaragam jenis industrinya.
Istilah industrialisasi secara ekonomi juga diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan
sejenis dimana kata industri dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya. Misalnya,
industri obat-obatan, industri garmen, industri perkayuan, dan sebagainya.
Pesatnya kemajuan industri tidak dapat di pungkiri merupakan salah satu efek dari pada kemajuan
teknologi. Aktifitas manusia yang dinamik dan cenderung berkembang tanpa batas sangat
mempengaruhi keadaan lingkungan hidup. Industri yang mengalami laju pertumbuhan relatif cepat
merupakan bagian dari teknologi. Teknologi industri sebagai teknologi yang modern memiliki andil
besar dalam proses perubahan panas bumi (Global Warming). Meski demikian Potensi industri telah
memberikan sumbangan bagi perekonomian Indonesia melalui barang produk dan jasa yang
dihasilkan, namun di sisi lain pertumbuhan industri telah menimbulkan masalah lingkungan yang
cukup serius.
Teknologi secara umum berarti keseluruhan peralatan dan prosedur yang terus mengalami
penyempurnaan, baik di lihat dari segi pencapaian tujuan maupun proses pelaksanaannya. Teknologi
sebagai budidaya manusia dalam beradaptasi dengan alam sesuai dengan maksud dan tujuan
manusia penggunanya. Alhasil teknologi adalah ide-ide manusia dalam mempermudah aktifitas
pencapaian tujuan.
B. Rumusan Masalah
2. Pengerian manufaktur?
3. Refolusi eknologi ?
C. Tujuan
SEJARAH EKNOLOGI
BAB II
PEMBAHASAN
Teknologi berasal dari kata technologia (bahasa Yunani) techno artinya ‘keahlian’
dan logia artinya ‘pengetahuan’. Pada awalnya makna teknologi terbatas pada benda-
benda berwujud seperti peralatan- peralatan atau mesin.
Seiring berjalannya waktu makna teknologi mengalami perluasan. ia tidak terbatas pada
benda berwujud, melainkan juga benda tak berwujud. semisal perangkat lunak, metode
pembelajaran, metode bisnis, pertanian dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Teknologi adalah alat, mesin, cara, proses, kegiatan ataupun gagasan yang dibuat
untuk mempermudah aktifitas manusia dalam kehidupan sehari hari.
Yang jelas, teknologi tidak terbatas pada smartphone, laptop, Komputer, pesawat,
kereta. Peralatan sederhana seperti palu, sendok, kursi, botol pun adalah bagian dari
teknologi.
A. Pengertian Manufaktur
B. Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga
kerja dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi yang
memiliki nilai jual.
C. Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi
dengan teknologi tinggi, tetapi demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, di
mana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.
D. Manufaktur ada dalam segala bidang sistem ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas,
manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara massal untuk dijual ke pelanggan untuk
mendapatkan keuntungan.
Industri Manufaktur dan produksi berkenaan dengan proses pembuatan barang dan
jasa dalam jumlah besar dengan menggunakan tenaga kerja dan peralatan, dengan cara
mengubah bahan baku menjadi produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Metode
manufaktur dan produksi bisa bervariasi, dari kerajinan tangan yang sederhana hingga
melibatkan alat-alat berat yang lebih rumit. Hasil akhir dari manufaktur dan produksi bisa
digunakan menjadi bahan baku dari industri yang lebih kompleks, misalnya spare part yang
diproduksi oleh suatu pabrik digunakan sebagai bahan baku oleh industri automotif, pesawat
terbang, komputer dan sebagainya.
Sumber: diptra.id
Revolusi Industri Pertama ditandai dengan dikembangkannya mesin uap oleh James Watt
pada abad ke-18, serta diciptakannya mesin-mesin bertenaga air. Pekerjaan yang
sebelumnya dikerjakan oleh manusia mulai dialihkan menggunakan mesin uap.
Revolusi ini dicatat oleh sejarah berhasil mendongkrak perekonomian, dimana selama dua
abad setelah Revolusi Industri Pertama terjadi peningkatan rata-rata pendapatan perkapita
Negara-negara di dunia menjadi enam kali lipat. Revolusi Industri 1.0 berakhir pertengahan
tahun 1800-an, diselingi oleh perlambatan dalam penemuan makro sebelum Revolusi
Industri 2.0 muncul pada tahun 1870.
Sumber: diptra.id
Revolusi Industri 2.0 juga dikenal sebagai Revolusi Teknologi, sebuah fase pesatnya
industrialisasi di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Revolusi ini ditandai dengan
terciptanya tenaga listrik sebagai sumber utama dan Combustion Chamber (Ruang
Pembakaran). Penemuan ini kemudian diikuti dengan kemunculan pesawat telepon, mobil,
serta pesawat terbang yang mengubah wajah dunia secara signifikan.
Pada era ini, manajemen bisnis pun mengalami perkembangan yang memungkinkan untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi fasilitas industri. Hal tersebut pun membentuk adanya
divisi-divisi pekerjaan dimana setiap pekerja hanya bekerja dalam bagian tertentu dari
seluruh proses pekerjaan. Sehingga, Assembly Lines atau proses manufaktur dimana setiap
bagian disusun berdasarkan urutan untuk menghasilkan produk jadi yang lebih cepat dari
metode manufaktur yang biasa dilakukan.
Revolusi Generasi Ketiga ini ditandai oleh perkembangan semikonduktor dan proses
otomatisasi industri. Dengan kata lain, dunia sedang bergerak memasuki era digitalisasi.
Kemunculan teknologi digital dan internet menandai dimulainya Revolusi Indusri 3.0.
Bisnis berbasis teknologi pun mulai muncul yang dikenal dengan istilah Technopreneur.
Dengan ditemukannya internet pada generasi 3.0 menjadi dasar dari terbukanya gerbang
menuju Revolusi Industri 4.0. Salah satu grand design-nya adalah pemanfaatan Internet
of Thing (IoT). IoT ini berambisi menginterkoneksikan segala perangkat yang ada dengan
internet. Seperti remote control, yang dapat mengontrol dari kejauhan. Pada tahun 2018
seperti yang dilansir MIT Technology Review, para peneliti Massachussets Institute of
Technology sukses menciptakan pesawat yang bisa terbang tanpa mengandalkan satupun
bagian yang berputar. Pesawat tersebut memanfaatkan electroaerodynamic propulsion.
Inovasi terus berkembang memasuki tahun 2019 ini mulai dari peran robot di bidang
industri, Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Drone Operation Centre, Self-Powered
Data Centre, hingga rencana pengembangan Virtual Workers.
Model bisnis pun berubah dengan memanfaatkan teknologi, baik itu untuk jual–beli,
manajemen manusia, maupun kebutuhan perusahaan.
Begitu besar dampak perkembangan peradaban manusia mengikuti revolusi industri hingga
saat ini. Lebih dari itu, pada era Industri Generasi 4.0 ini ukuran besar perusahaan tidak
menjadi jaminan, namun kelincahan perusahaan menjadi kunci keberhasilan meraih
kesuksesan dengan cepat.
Dalam sektor industri maupun bisnis, kecepatan menjadi tantangan yang patut diperhatikan,
yakni bagaimana cara perusahaan mendapatkan dan mengevaluasi informasi dengan segera
lalu kemudian menggunakan informasi tersebut untuk merespon setiap kejadian serta
masalah secara cepat dan tepat pula. Disisi lain, kecepatan menjadi faktor penting dalam
menumbuhkan nilai kompetitif suatu perusahaan.
Selain industri modern saat ini juga memanfaatkan robot yang secara otomatis melakukan
kerja-kerja tertentu dalam sebuah industri yang dikontrol oleh komputer yang tidak mungkin
dikerjakan oleh manusia. Contohnya tangan robot dikendalikan oleh komputer digunakan untuk
memasang komponen-komponen renik dan chip-chip (microprosesor) pada motherboard
komputer, memasang komponen-komponen pada perangkat elektronik seperti televisi, radio/tape,
vcd/dvd player, dan lain sebagainya. Bahkan untuk merakit kendaraan, mobil, motor, atau alat-
alat berat lain yang telah dikendalikan oleh komputer
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan