Anda di halaman 1dari 18

Pengaruh IPTEK Dalam Bidang Ekonomi industri

Disusun Oleh :

 Putri Yolanti Oktavina


 M. Fauzan
 M. Rikhan
Kelas : XII IPS 3

SMAN 8 PEKANBARU

JL. ABDUL MUIS NO.14

PEKANBARU-RIAU
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
dengan Rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
pendidikan kewanegaraan tentang pengaruh IPTEK dalam bidang ekonomi
indusri. Saya juga berterimakasih pada guru mata pelajaran pendidikan
kewanegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
dalam menambah wawasan serta pengetahuan dan mengenai pengaruh
IPTEK dalam bidang ekonomi indusri. Makalah ini saya susun dengan sebaik
mungkin dengan mengumpulkan bukti-bukti dari berbagai sumber yang
dapat disusun untuk pembuatan makalah ini. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi semua kalangan pembaca.

Pekanbaru, 25 Januari 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... iii
BAB I................................................................................................................................................. iv
PENDAHULUAN........................................................................................................................... iv
1.1. Latar Belakang............................................................................................................... iv
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................... v
BAB II................................................................................................................................................ vi
PEMBAHASAN............................................................................................................................... vi
2.1. Pengertian IPTEK............................................................................................................ vi
2.2. Perbedaan Ekonomi Industri.................................................................................... vii
2.3. Pengaruh positif dan negatif.................................................................................... xiii
2.4. Sikap dalam menghadapi pengaruh IPTEK........................................................xv
BAB III........................................................................................................................................... xvii
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................. xvii
3.2. Kesimpulan..................................................................................................................... xvii
3.2. Saran................................................................................................................................. xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan IPTEK (ilmu dan teknologi) menjadi pendorong bagi


masyarakat dunia dari berbagai bidang untuk meningkatkan kemajuan
pertumbuhan negaranya. Salah satu hal yang paling dominan adalah bidang
ekonomi. Di mana terjadi transaksi berskala internasional yang biasa disebut
dengan perdagangan antar negara. Yang oleh masyarakat selalu diartikan sebagai
suatu kegiatan pertukaran barang dan jasa yang melibatkan dua negara atau lebih
dengan kegiatan utamanya adalah melakukan ekspor dan impor.

Jika berbicara tentang skala internasional tentunya negara Amerika Serikat


(AS) menjadi negara yang selalu menjadi pusat perdagangan. AS adalah salah satu
negara maju di bidang ekonomi di dunia. Beberapa hal yang mendasari adalah
adanya ketersediaan SDA yang melimpah, infrastuktur yang baik, dan produktifitas
yang tinggi. Untuk kegiatan ekspor dan impor, Amerika Serikat bekerjasama dengan
Kanada , RRC, Meksiko, Jepang, dan Jerman. Komoditas utama perdagangan mereka
dalam hal impor adalah minyak, sedangkan alat transportasi menyeimbanginya
dalam bidang ekspor.

Sementara itu Indonesia menganut sistem perekonomian yang


terbuka (open economic system), sistem yang mempunyai konsekuensi yang luas
bagi Indonesia karna keterbukaannya terhadap mekanisme ekonomi luar negeri.
Walaupun masih negara berkembang namun Indonesia juga memiliki sumber daya
alam yang besar termasuk diantaranya minyak mentah, gas alam, timah, tembaga,
dan emas. Bahkan dalam Wikipedia tercatat sebagai negara pengekspor gas alat
terbesar kelima. Rekan dagang utamanya adalah Amerika Serikat, Jepang, Australia
dan hongkong.

Dalam perekonomian suatu negara, saat sekarang ini jarak dan waktu
bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Banyak berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya. Perekonomian suatu
negara dapat dilihat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di
negara tersebut. Semakin tinggi perkembangan teknologi informasi maka semakin
tinggi pula pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Namun sekali lagi,
perkembangan teknologi informasi ini juga mempunyai sisi negatif. Dimana masih
banyak penyalahgunaan teknologi dalam melakukan kejahatan. Dengan demikian,
walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain
juga juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif dari kemajuan teknologi
dalam kehidupan manusia.

Kemajuan teknologi di bidang industri menyebabkan terjadinya


perubahan proses produksi. Sebelum kemajuan teknologi, pekerjaan di bidang
industri hanya menggunakan alat yang masih tradisional namun sekarang menjadi
lebih canggih dan sangat membantu proses produksi. Penerapan teknologi dapat
menimbulkan efek negatif yang meliputi faktor fisik seperti panas, bising, sistem
pencahayaan yang kurang, radioaktif dan gelombang elektromagnetik yang terdapat
di lingkungan dan tempat kerja (Soedirman,2011)

I.2. Rumusan Masalah

II. Apa pengertian IPTEK dalam bidang ekonomi industri?


III. Bagaimana perbedaan ekonomi industri dahulu dan sekarang?
IV. Apa pengaruh positif dan negatif IPTEK dalam bidang ekonomi industri?
V. Apa sikap dalam menghadapi pengaruh IPTEK dalam bidang ekonomi
industri?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian IPTEK

I. Menurut Iskandar Alisyahbana (1980)

Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena
dorongan untuk hidup lebih nyaman, makmur dan sejahtera. Jadi sejak awal
peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah itu belum
digunakan. Istilah teknologi berasal dari techne atau cara dan logos atau
pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan
tentang cara. Pengertian IPTEK menurutnya adalah cara melakukan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat. Sehingga
seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.

II. Jaques Ellul (1967: 1967 xxv)

IPTEK berarti sebagai keseluruhan metode yang secara rasional


mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.
Termasuk di antaranya:

Proses yang meningkatkan nilai tambah.

Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan


meningkatkan kinerja. Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu
dikembamngkan dan digunakan

III. Secara umum

Tekonologi adalah metode bersistem untuk merencanakan,


menggunakan, dan menilai seluruh kegiatan pengajaran dan pembelajaran
dengan memperhatikan, baik sumber teknis maupun manusia dan interaksi
antara keduanya, sehingga mendapatkan bentuk pendidikan yang lebih
efektif.
2.2. Perbedaan Ekonomi Industri

A. Zaman dahulu

Revolusi Industri dimulai pada abad ke-18, ketika masyarakat pertanian


menjadi lebih maju dan urban. Kereta api lintas benua, mesin uap, listrik, dan
penemuan-penemuan lainnya mengubah masyarakat secara permanen. Makna
dari Revolusi Industri sendiri yakni perubahan besar cara manusia
memproduksi barang atau jasa. Hingga saat ini Revolusi Industri sendiri telah
memasuki Revolusi Industri keempat atau lebih dikenal dengan istilah Revolusi
Industri 4.0. Perubahan yang terjadi berdampak pada seluruh bidang kehidupan
seperti dalam bidang ekonomi.politik, sosial, dan juga budaya, serta bersifat
global.

Revolusi Industri adalah keadaan dimana banyak aspek kehidupan yang


terpengaruh oleh perubahan global tersebut. Proses produksi atau jasa yang
mulanya sulit, memakan waktu lama, dan memakan biaya mahal menjadi lebih
mudah, lebih cepat, dan lebih murah dalam prosesnya. Bila menghubungkan
dengan konsep ekonomi yang membicarakan upaya manusia dalam menghadapi
kelangkaan, konsep Revolusi Industri adalah salah satu cara mengatasinya.
Bahkan dengan adanya konsep Revolusi Industri, resiko kelangkaan tersebut
dapat diturunkan atau bahkan dihilangkan. Sehingga tenaga, waktu, dan biaya
yang dibutuhkan sebelumnya cukup besar dapat menjadi tidak ada dan
dialihkan ke hal lain. Sekarang mari kita bahas Revolusi Industri 1.0 hingga
Revolusi Industri 3.0:
Revolusi Industri 1.0

Sebelum Revolusi Industri 1.0 terjadi, manusia memproduksi barang atau


jasa hanya mengandalkan tenaga otot, tenaga air, ataupun tenaga angin. Hal ini
memiliki kendala yang cukup besar, karena seperti kita ketahui bahwa tenaga-
tenaga tersebut cukup terbatas. Misalkan tenaga otot: untuk mengangkat barang
berat, bahkan dengan menggunakan katrol, dibutuhkan istirahat berkala. Hal
tersebut merupakan bentuk non-efisiensi waktu dan tenaga.

Selain dengan otot, tenaga lain yang sering digunakan adalah tenaga air dan
tenaga angin. Biasanya ini digunakan di penggilingan. Untuk memutar
penggilingan yang begitu berat, seringkali manusia menggunakan kincir air atau
kincir angin. Masalah utama dari dua tenaga ini adalah, kita tak bisa
menggunakannya di mana saja. Kita cuma bisa menggunakannya di dekat air
terjun dan di daerah yang berangin.

Hingga pada tahun 1776, James Watt menemukan mesin uap yang mengubah
sejarah. Penemuan mesin uap menjadikan proses produksi lebih efisien dan
murah. Tiada lagi permasalahan waktu dan tempat spesifik yang diperlukan
untuk memproduksi sesuatu.

Sebagai contoh, sebelum mesin uap ditemukan, kapal berlayar dengan tenaga
angin dimana memerlukan waktu bertahun-tahun untuk berkeliling dari satu
negara ke negara lainnya. Sedangkan dengan adanya mesin uap, dapat
menghemat waktu hampir 80%.
Revolusi Industri 2.0

Revolusi Industri 2.0 tidak seterkenal Revolusi Industri 1.0. Revolusi Industri
2.0 terjadi di awal abad 20. Sebelum adanya Revolusi Industri 2.0, proses
produksi memang sudah cukup berkembang, tenaga otot tidak lagi banyak
diperlukan. Pabrik pada umumnya telah menggunakan tenaga mesin uap
ataupun listrik. Namun kendala lain ditemukan dalam proses produksi, yaitu
proses transportasi. Untuk memudahkan proses produksi di dalam pabrik yang
umumnya cukup luas, alat transportasi untuk pengangkutan barang berat
seperti mobil sangat diperlukan. Sebelum Revolusi 2.0 proses perakitan mobil
harus dilakukan disatu tempat yang sama demi menghindari proses transportasi
dari tempat spare part satu ke tempat spare part lainnya.

Hingga akhirnya pada tahun 1913, Revolusi 2.0 dimulai dengan menciptakan
“Lini Produksi” atau Assembly Line yang menggunakan “Ban Berjalan” atau
conveyor belt di tahun 1913. Proses produksi berubah total. Tidak ada lagi satu
tukang yang menyelesaikan satu mobil dari awal hingga akhir, para tukang
diorganisir untuk menjadi spesialis, cuma mengurus satu bagian saja, seperti
misalnya pemasangan ban.
Revolusi Industri 3.0

Bila pada revolusi pertama pemicunya adalah ditemukannya mesin uap,


revolusi kedia dipicu dengan ditemukannya ban berjalan dan listrik, lalu apa ada
yang bisa menebak apa yang terjadi pada Revolusi Industri 3.0?

Pada Revolusi Industri 3.0 yang digantikan adalah manusianya. Revolusi


Industri 3.0 adalah penemuan mesin yang bergerak, yang berpikir secara
otomatis: komputer dan robot. Di saat ini, dunia bergerak memasuki era
digitalisasi. Sebagian aktifitas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan manusia
seperti menghitung atau menyimpan hal penting seperti dokumen, mulai dapat
dilakukan oleh computer. Revolusi yang terjadi juga bergerak, tidak hanya
mengenai Revolusi di bidang industri namun juga di bidang informasi.

Dilihat dari sisi postifinya, kemajuan teknologi digital ini mempermudah


perkerjaan manusia. Sehingga potensi terbesar manusia yang sesungguhnya
dapat lebih dioptimalkan, seperti berpikir, memimpin, dan menciptakan karya.
Setelah perang dunia kedua, perkembangan computer juga semakin cepat.
Komputer yang dulunya sebesar ruangan, terus mengecil dengan fungsi yang
semakin luar biasa. Saat ini fungsi dari computer tersebut hanyalah sebagai
salah satu perangkat, dan kita mulai memasuki era Revolusi Industri baru yaitu
Revolusi Industri 4.0.Kamu penasaran dengan Revolusi Industri 4.0?
B. Zaman sekarang

Revolusi Industri 4.0

Istilah  Indonesia 4.0 pasti sudah tidak asing lagi bagi kita. Awal mula dari
istilah ini adalah terjadinya revolusi industri di seluruh dunia, yang mana
merupakan sebuah revolusi industri keempat. Dapat dikatakan sebagai sebuah
revolusi, karena perubahan yang terjadi memberikan efek besar kepada ekosistem
dunia dan tata cara kehidupan. Revolusi industri 4.0 bahkan diyakini dapat
meningkatkan perekonomian dan kualitas kehidupan secara signifikan. Yuk, kita
bahas secara singkat mengenai sejarah dan apa itu Revolusi Industri 4.0.

Pertama-tama, mari kita bahas awal mula dari Revolusi Industri 4.0 terlebih
dahulu. Mulai dicetuskan pertama kali oleh sekelompok perwakilan ahli berbagai
bidang asal Jerman, pada tahun 2011 lalu di acara Hannover Trade Fair. Dipaparkan
bahwa industri saat ini telah memasuki inovasi baru, dimana proses produksi mulai
berubah pesat. Pemerintah Jerman menganggap serius gagasan ini dan tidak lama
menjadikan gagasan ini sebuah gagasan resmi. Setelah resminya gagasan ini,
pemerintah Jerman bahkan membentuk kelompok khusus untuk membahas
mengenai penerapan Industri 4.0.

Pada 2015, Angella Markel mengenalkan gagasan Revolusi Industri 4.0 di


acara World Economic Forum (WEF). Jerman sendiri menggelintirkan modal sebesar
€200 juta untuk menyokong akademisi, pemerintah, dan pebisnis untuk melakukan
penelitian lintas akademis mengenai Revolusi Industri 4.0. Tidak hanya Jerman yang
melakukan penelitian serius mengenai Revolusi Industri 4.0, namun Amerika
Serikat juga menggerakkan Smart Manufacturing Leadership Coalition (SMLC),
sebuah organisasi nirlaba yang terdiri dari produsen, pemasok, perusahaan
teknologi, lembaga pemerintah, universitas dan laboratorium yang memiliki tujuan
untuk memajukan cara berpikir di balik Revolusi Industri 4.0.

Bila kita melihat kembali Revolusi Industri 3.0 dimana merupakan titik awal
dari era digital revolution, yang memadukan inovasi di bidang Elektronik dan
Teknologi Informasi. Ada perdebatan apakah Revolusi Industri 4.0 cocok disebut
sebagai sebuah revolusi industri atau hanya sebuah perluasan atau pengembangan
dari Revolusi Industri 3.0. Namun nyatanya, perkembangan Revolusi Industri 3.0 ke
Revolusi Industri 4.0 sangat signifikan, hal baru yang sebelumnya tidak pernah ada
di era Revolusi Industri 3.0 mulai ditemukan. Para ahli meyakini era ini merupkana
era dari Revolusi Industri 4.0, dikarenakan terdapat banyak inovasi baru di Industri
4.0, diantaranya Internet of Things (IoT), Big Data, percetakan 3D, Artifical
Intelligence (AI), kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetika, robot dan mesin
pintar. Salah satu hal terbesar didalam Revolusi Industri 4.0 adalah Internet of
Things.

IoT (Internet of Things) memiliki kemampuan dalam menyambungkan dan


memudahkan proses komunikasi antara mesin, perangkat, sensor, dan manusia
melalui jaringan internet. Sebagai contoh kecil, apabila sebelumnya di era Revolusi
Industri 3.0 kita hanya dapat mentransfer uang melalui ATM atau teller bank, saat
ini kita dapat melakukan transfer uang dimana saja dan kapan saja selama kita
terhubung dengan jaringan internet. Cukup dengan aplikasi yang ada di dalam
gadget kita dan koneksi internet, kita dapat mengontrol aktifitas keuangan kita
dimanapun dan kapanpun.

Selain Internet of Things, ada juga istilah Big Data yang berperan penting
dalam Revolusi Industri 4.0. Big data adalah seluruh informasi yang tersimpan di
cloud computing. Analitik data besar dan komputasi awan, akan membantu deteksi
dini cacat dan kegagalan produksi, sehingga memungkinkan pencegahan atau
peningkatan produktivitas dan kualitas suatu produk berdasarkan data yang
terekam. Hal ini dapat terjadi karena adanya analisis data besar dengan sistem 6c,
yaitu connection, cyber, content/context, community, dan customization.

Proses tersebut dapat memberikan wawasan yang berguna bagi manajemen


pabrik. Data diproses dengan alat canggih (analitik dan algoritma) untuk
menghasilkan informasi yang logik. Data yang diproses tersebut juga dapat
membantu mempertimbangkan adanya masalah yang terlihat dan tidak terlihat di
pabrik industri. Algoritma pembuatan informasi harus mampu mendeteksi masalah
yang tidak terlihat seperti degradasi mesin dan kehausan komponen.

2.3. Pengaruh positif dan negatif

A. Pengaruh positif :

 Dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat dengan


seluas luasnya.

 Dimana pertumbuhan ekonomi suatu negara akan semakin


meningkat seiring dengan pertumbuhan atau masuknya investasi
di negara tersebut. Misalnya saja contoh di Indonesia sendiri.

 Adanya penambahan atau membentuk suatu keterampilan baru


dan pengetahuan baru yang dimiliki oleh setiap orang dalam
persaingan di dunia industri dan ekonomi di masyarakat.

 Semakin marak dan berkembangnya dunia digital dengan adanya


internet banking, sms banking di perbankan. Dan muncul banyak
star-up jualan online atau e-commerce di Indonesia, sebut saja
Shopee, Bukalapak, dan banyak lagi.

 Nah dimana pada produktivitas dunia industri semakin meningkat


perkembangan teknologi, maka akan meningkatkan kemampuan
produktivitas dalam dunia industri itu sendiri.

 Dapat memberikan kemudahan dalam pendistribusian barang


dagangan, dimana bisa dikirim keseluruh daerah yang
membutuhkan produk tersebut. Dengan inilah dapat
mempercepat distribusi barang, serta dapat dengan cepat produk
barang yang dikirim sampai kepada tangan konsumen. Kamu bisa
lihat lah kita bisa dengan mudah membeli barang dari luar negeri,
dan sampai di Indonesia, begitu juga dalam pendistribusian
barang dari daerah ke daerah lainnya.
 Memudahkan konsumsen atau pembeli dalam mencari dan
menemukan kebutuhan yang diinginkan dalam pemenuhan
kebutuhan sehari harinya di dalam keluarga maupun dalam
lingkungan luas di masyarakat di kehidupan sehari harinya. Jadi
lebih mudah, fleksibel dan praktis.

 Akan dapat memberikan dan menambah nilai guna suatu barang


yang akan diperjual belikan kepada masyarakat secara luas. tidak
hanya barang atau produk saja, melainkan bisa juga dalam hal jasa
juga bisa dilakukan dan ditambah nilai guna serta manfaatnya.

B. Pengaruh negatif

 Tentu akan ada aksi tipu dan menipu yang dilakukan secara
online kepada konsumen saat jual beli atau pun dalam transaksi.
Dimana hal ini akan memberikan kerugian tersendiri bagi setiap
pihak yang bersangkutan. Misalnya teman teman lihat dalam
arisan online yang bodong. Penipuan investasi online, dan masih
banyak lagi kasus yang merugikan banyak orang dalam ekonomi
yang sering terjadi di masyarakat.

 Akan membuat terjadinya pengangguran yang terjadi pada tenaga


kerja yang tidak memiliki keterampilan baru. Atau kualifikasi
tertentu yang dibutuhkan perusahaan atau dunia industri
tersebut. Nah dengan demikian, jika seseorang tidak dapat
menyesuaikan kebutuhan. Dan peluang dalam perekonomian,
maka ini akan menjadi bencana serius khususnya meningkatkan
pengangguran di Indonesia.

 Kemudian, semakin meningkatnya budaya dan sifat konsumtif


yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Dimana hal ini sebagai
akibat dari ketatnya kompetisi di era global. Sebut saja termakan
gengsi yang tinggi. Sehingga sering boros, membeli barang yang
tidak dibutuhkan, dan kebanyakan ingin hal hal yang cepat dan
instan dalam mencari jalan pintas.
 Terjadinya resistensi saat melakukan transaksi online oleh
sebagian masyarakat. Apalagi bagi warga yang awam. Mereka
akan merasakan ketakutan akan pembayaran yang telah
dilakukan, apakah barang akan dikirim dan sampai di lokasinya.

 Semakin menipis atau berkurangnya sumber daya alam yang ada


di setiap negara karena terus dilakukan eksplotiasi. Sebut saja
seperti tambah, migas, batubara, dan sejenisnya

 Menimbulkan banyak polusi dan pencemaran lingkungan akibat


asap pubrik dan limbah pubrik yang dibuang di sungai atau laut.
Yang tentunya akan membuat habitat terganggu dan bisa
membuat punah habitat tertentu karena terus dicemari
lingkungan yang tidak sehat lagi.

 Sering terjadi suatu pembobolan yang dilakukan oknum tidak


bertanggungjawab dan merugikan masyarakat itu sendiri.
Misalnya saja kejahatan cyber, bisa membobol rekening online
milik nasabah atau mengambil dan mencuri uang secara online
dilakukan oleh oknum. Yang mana ia pandai dalam melakukan
kejahatan cyber tersebut. Akibat adanya kemajuan Iptek tersebut
di masyarakat

2.4. Sikap dalam menghadapi pengaruh IPTEK

 Berpegang teguh pada dasar-dasar negara dan konstitusi


 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
 Menegakkan supremasi hukum
 Berpegang pada nilai budaya dan norma yang berlaku di masyarakat
 Menanamkan nilai etika dan nilai agama dalam kehidupan sehari-hari
 Menegakkan hak asasi manusia (HAM) dan menjauhi penyimpangannya
 Terbuka, mendukung, dan mengikuti perkembangan IPTEK
 Menolak IPTEK yang memberikan pengaruh buruk pada HAM dan
menyalahi dasar negara
 Membiasakan berperilaku baik dan tolong-menolong pada sesama
 Belajar dengan giat agar tidak tertinggal dengan perkembangan IPTEK
 Menegakkan supremasi hukum tanpa adanya diskriminasi
 Bersikap kritis terhadap perubahan IPTEK yang terjadi
 Menjaga pengawasan penggunaan teknologi terutama pada anak di
bawah umur
 Pendidikan yang kuat akan dasar negara, nilai agama, dan nilai sosial di
sekolah
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.2. Kesimpulan

Perkembangan IPTEK khususnya dibidang ekonomi industri menjadi salah


satu hal yang penting dan wajib di kembangkan, karena pada dasarnya
perkembangan teknologi amat penting bagi kehidupan masyarakat. Dari abad ke
abad perkembangan teknologi semakin maju dan membawa berbagi dampak.
Dampak yang ditimbulkan pun bermacam yaitu dampak positif dan juga negatif.

Dilihat dari sisi postifinya, kemajuan teknologi digital ini mempermudah


perkerjaan manusia. Sehingga potensi terbesar manusia yang sesungguhnya dapat
lebih dioptimalkan, seperti berpikir, memimpin, dan menciptakan karya. Setelah
perang dunia kedua, perkembangan computer juga semakin cepat. Komputer yang
dulunya sebesar ruangan, terus mengecil dengan fungsi yang semakin luar biasa.

Namun dari sisi negatifnya, kemajuan teknologi ini membawa dampak yang
sangat buruk, seperti hadirnya kejahatan cyber yang dapat mencuri data-data
pribadi maupun data public.

3.2. Saran

Sebagai manusia yang mempunyai akal sehat, hendaklah kita menjadi selektif
dalam menggunakan teknologi untuk kehidupan sehari-hari. Karena dengan itu kita
dapat menjaga perkembangan tekologi kearah yang lebih positif.

Anda mungkin juga menyukai