Oleh:
Dosen:
Dosen UTS: Dr. Ir. Wiwiek Rindayati, M. Si
Dosen UAS: Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M. Si
1
ABSTRAK
Disrupsi adalah inovasi. Perkembangan zaman saat ini berdampak besar terhadap
keberlangsungan perekonomian negara. Pada era ini, perubahan terjadi dengan cepat
dan memberikan dampak yang luas. Sebuah usaha yang sudah puluhan tahun berjaya
dapat dikalahkan oleh usaha yang masih muda dengan modal yang jauh lebih sedikit.
Disrupsi memiliki ciri 1. Real time dan exponensial; 2. Sharing economy (ekonomi
berbagi, akses); 3. On demand economy (ketika diingiinkan, saat itu juga tersedia); 4.
Supply-demand dengan jejaring; 5. Lawan – lawannya tak terlihat. Pada era ini,
pembaruan berupa inovasi terhadap produk barang dan jasa yang ditawarkan dituntut
untuk berkembang cepat dan akurat.
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia sedang memasuki era teknologi dalam kegiatan perdagangan lokal maupun
internasional. Pada era ini, hampir segala hal dalam perdagangan baik barang maupun
jasa bertransformasi menyesuaikan kebutuhan konsumen. Peristiwa ini terjadi hampir
di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia.
Sama seperti negara lainnya, indonesia juga membuka jalur perdagangan
internasional untuk memcukupi permintaan pasar. Dalam mencukupi permintaan pasar
di era teknologi yang berkembang pesat, produsen maupun penyedia jasa atau barang
didorong untuk terus melakukan inovasi dan upaya memudahkan konsumen untuk
mendapatkan barang atau jasa. Hal ini menyebabkan teralihnya permintaan pasar
menuju pengusaha yang menyesuaikan diri dengan era teknologi. Peristiwa itu disebut
disruption (disrupsi).
Peristiwa disrupsi yang saat ini terjadi berdampak baik bagi perekonomian
Indonesia. Namun, ada hal yang harus diwaspadai, yaitu tergesernya perusahaan –
perusahaan besar yang disebabkan inovasi – inovasi yang terus bermunculan. Disisi
lain, era teknologi atau era dirupsi ini memiliki dampak baiknya dan potensi besar
untuk menaikkan perekonomian Indonesia jika berhasil dikuasai oleh pengusaha lokal.
3
1.3 Tujuan
1. Mengidentifikasi disrupsi dan dampak terhadap perekonomian Indonesia
2. Mengidentifikasi pengaruh disrupsi terhadap perusahaan – perusahaan di
Indonesia
3. Mengidentifikasi efek negatif disrupsi
4. Mengidentifikasi dampak disrupsi terhadap pekerja lokal
4
BAB II
LANDASAN TEORI
5
dan terjangkau sehingga membuat mereka tersedia untuk populasi yang jauh lebih
besar. Dalam teori Christensen, para pelaku ( incumbent ) sering meremehkan pendatang
baru yang hadir sebagai alternatif kualitas lebih murah dan lebih rendah.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
Kedua, model bisnis terdahulu, yaitu berbasis kepemilikan akan kalah dengan
bisnis yang mengandalkan kolaorasi dan akses. Pengusaha baru akan berbagi aset dan
sumber dayanya untuk memenuhi permintaan pasar. Contohnya, jika jasa transportasi
dahulu memerlukan izin dan birokrasi yang panjang, pada era ini inovasi jasa
transportasi tidak perlu mengurus perizinan birokrasi yang panjang serta seluruh
kendaraan yang tersedia semua berasal dari pegawai.
Ketiga, kebutuhan konsumen dapat terpenuhi tanpa harus antre dan menunggu (on
demand). Produk berupa barang dan jasa disediakan dekat dengan lokasi konsumen.
Keempat, pada era disrupsi, penawaran dan permintaan dapat dilakukan dalam sebuah
aplikasi sehingga setiap penawaran dan permintaan menyangkut jaringan ribuan pihak.
Kelima, lawan dalam berbisni tidak terlihat. Saat ini, lawan – lawan baru langsung
menawarkan produknya ke konsumen tanpa terlihat merk dagangnya dari luar seperti
perusahaan – perusahaan besar lainnya.
Dari kelima ciri tersebut, perusahaan baru dan perusahaan lama yang mengalami
disrupsi akan menyebabkan peningkatan GDP. Sedangkan perusahaan – perusahaan
yang tetap menggunakan cara lama perlahan akan mengalami penurunan produksi dan
keuntungan.
8
Pada grafik di atas, dapat dilihat bahwa GDP Indonesia mengalami peningakatan
yang signifikan sejak memasuki fase berkembangnya teknologi di Indonesia. Hal ini
dapat dilihat pada tahun 1998 setelah mengalami krisis moneter, perekonomian
Indonesia bangkit dengan gagasan ekonomi yang mengandalkan UMKM. Sejak
memasuki tahun 2000, pertumbuhan ekonomi semakin pesat. Pada sekitar tahun 2000
juga teknologi penunjang usaha sudah mulai banyak yang masuk ke Indonesia dan
membuat perusahaan – perusahaan di Indonesia mulai berbasis teknologi. Beberapa
tahun sebelum tahun 2016 ini, GDP terus meningkat kecuali pada tahun 2015. Dari
data tersebut, dapat terlihat pengaruh disrupsi di Indonesia terhadap GDP Indonesia
pada awal masuknya jasa – jasa berbasis online yang dampaknya mulai terasa pada
tahun 2017.
9
yang populer adalah Spotify, Joox, dan iTunes. Bisnis ini secara revolusioner
mengubah sifat kepemilikan dalam pasar musik.
Selain pada bisnis rekaman musik, disrupsi juga terjadi pada angkutan umum. Jika
sebelumnya angkutan kota (angkot) yang menguasai jasa transportasi, maka pada era
teknologi angkot semakin berkurang peminatnya. Selain disebabkan waktu tempuh dan
keamanan, pengguna jasa juga akan memilih transportasi yang nyaman, tidak
menunggu lama, dan dapat mengantarnya sampai depan rumah atau kantor tanpa biaya
tambahan yang signifikan.
Kemudian hal serupa juga terjadi pada taksi. Perusahaan taksi ternama di Indonesia,
Blue Bird, mengalami penurunan yang signifikan. Hanya dalam kurun waktu satu
tahun, perusahaan taksi ini sudah mulai ditinggalkan konsumennya.
10
baru di bidang penyedia jasa transportasi. Lawan – lawan baru ini tidak dapat diprediksi
karena tidak memiliki iklan seperti halnya Blue Bird.
Munculnya taksi online sebagai penyedia jasa transportasi yang baru seketika
membuat konsumen beralih dari jasa transportasi lamanya. Taksi online memiliki
kelebihan yang tidak dimiliki pesaingnya, yaitu akses yang mudah, kendaraan nyaman,
dan konsumen dapat mengetahui harga taksi sebelum memesan.
Hal serupa juga terjadi pada jasa angkutan laut. Sebanyak 11 perusahaan
perkapalan besar di dunia telah mengumumkan kerugian besar. Sebaliknya, perusahaan
perkapalan, Djakarta Lloyd yang sebelumnya terancam bangkrut dengan kerugian
mencapai 554 miliar rupiah pada tahun 2008 – 2013, kini kembali mendapat
keuntungan sebesar 40 miliar rupiah pada tahun 2016.
Kemudian pada bisnis ritel, beberapa mall besar di Indonesia mengumumkan
menutup gerai karena hasil penjualan yang terus menurun. Lawan – lawan baru yang
melakukan disrupsi terhadap bisnis ritel yang saat ini dikenal sebagai online shop
berhasil menguasai pasar. Online shop menawarkan produk yang terkadang memiliki
harga lebih murah, mudah diakses, memberi diskon dan promosi tersendiri, dan
konsumen dapat memesan kapanpun tanpa perlu menyediakan waktunya untuk pergi
ke mall ataupun pasar.
11
Grafik3.3: potensi pertumbuhan penjualan online di Indonesia
Pada kedua grafik diatas menjelaskan alasan perekonomian Indonesia meningkat,
akan tetapi pendapatan bisnis konvensional, misalnya seperti bisnis ritel, mengalami
penurunan keuntungan.
12
kembali mendapatkan pekerjaannya. Hal ini menyebabkan pengusaha yang berhasil
melakukan disrupsi terhambat. Sebagai contoh beberapa bulan yang lalu terjadi bentrok
antara ojek online dengan supir angkot di Bogor. Peristiwa ini juga terbilang sering
terjadi di beberapa daerah karena konsumen yang mulai memilih jasa transportasi
online.
Kedua, disrupsi juga mematikan perusahaan di Indonesia dan pengusaha lokal.
Sebagai contoh adalah perusahaan ritel yang mulai tergantikan dengan online shop.
Kemudian pengusaha lokal dalam lingkup UMKM yang belum terdisrupsi dan masih
melakukan usaha tanpa kolaborasi atau membuat koperasi perlahan akan tergantikan
oleh online shop.
Ketiga, berpeluang menurunkan tingkat kesejahteraan. Hal ini diakibatkan bisnis
maupun sumber pendapatan masyarakat terkalahkan oleh online shop, ojek online, dan
sejenisnya. Sulitnya mendapat pekerjaan juga menjadi salah satu penyebab
menurunnya tingkat kesejahteraan.
13
Solusinya adalah seluruh elemen masyarakat terutama dalam perdagangan harus
memahami konsep disrupsi. Pengenalan konsep disrupsi kepada incumbent dan
pengusaha muda harus digencarkan. Yang menjadi target utama dalam mengenalan
konsep adalah pengusaha muda karena pengusaha muda lebih mudah untuk menerima
konsep yang baru dan beradaptasi dibandingkan incumbent.
Kemudian, pengusaha lokal harus memiliki jaringan yang luas serta akses yang
mudah karena kedepannya pengusaha lokal akan bersaing dengan alibaba, amazon, dan
berbagai disrupsi asing lainnya. Melakukan kolaborasi dan merekrut calon pengusaha
muda adalah solusinya. Pengusaha muda dapat melakukan kolaborasi dan membuat
bisnis start up lainnya dengan mengutamakan kemudahan akses, pelayanan yang cepat
dan jujur, menawarkan harga yang bersaing, dan berkolaborasi dengan banyak pihak.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Disrupsi yang dilakukan oleh perusahaan di Indonesia akan sangat mempengaruhi
GDP Indonesia. Disrupsi memiki dampak posistif, yaitu memiliki cakupan pasar yang
lebih luas, mendapat keuntungan yang lebih dari sebelumnya, mengangkat
perekonomian negara, mempermudah pengusaha lain untuk berbisnis dengan cara
berkolaborasi, dan kemudahan akses bagi konsumen. Selain itu, disrupsi juga memiliki
dampak negatif, yaitu dapat meningkatkan pengangguran, mematikan perusahaan lokal
dan pengusaha lokal, dan berpeluang menurunkan tingkat kesejahteraan sebagian
masyarakat.
4.2 Saran
Dalam melakukan disrupsi terhadap suatu bisnis, hendakna memperhatikan kondisi
pasar dan kebutuhan konsumen serta melihat peluang dengan data real time.
15
DAFTAR PUSTAKA
Fajrian, Hilman. 2017. Dilema Inovasi dan Kekalahan Sebuah Bangsa. Selasar.com.
Anonim. Kanibalisasi saham matahari departemen store anjlok 8 persen dalam 3 hari.
www.bareksa.com.
16