Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................3
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
2.1 Definisi Ekonomi Kreatif..........................................................................4
2.2 Perlunya Indonesia Mengembangkan Ekonomi Kreatif...........................5
2.3 Manfaat Pengembangan Ekonomi Kreatif................................................6
2.4 Ruang Lingkup Ekonomi Kreatif............................................................10
KESIMPULAN......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi dan konektivitas mengubah cara bertukar informasi,


berdagang, dan konsumsi dari produk-produk budaya dan teknologi dari berbagai
tempat di dunia. Dunia menjadi tempat yang sangat dinamis dan kompleks
sehingga kreatifitas dan pengetahuan menjadi suatu aset yang tak ternilai dalam
kompetisi dan pengembangan ekonomi. Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep
yang menempatkan kreativitas dan pengetahuan sebagai aset utama dalam
menggerakkan ekonomi.

Ekonomi kreatif merupakan gelombang ekonomi baru yang lahir awal


abad 21. Gelombang ini mengutamakan intelektual sebagai kekayaan yang dapat
menciptakan uang, kesempatan kerja, pendapatan, dan kesejahteraan. Inti dari
ekonomi kratif terletak pada industri kreatif yang digerakkan oleh para kreator dan
inovator.

Begitu juga di Indonesia. Saat ini, ekonomi kreatif selalu ramai


dikarenakan ekonomi kreatif besar pengaruhnya terhadap perekonomian
Indonesia. Ekonomi kreatif ini merupakan hasil dari pemanfaatan kreatifitas,
ketrampilan dan bakat individu untuk menghasilkan daya kreasi setiap individu.

Dengan memperkuat struktur industri berbasis tradisi dan budaya,


kekayaan intelektual dan warisan budaya bangsa dpat dilestarikan sebagai suatu
sumber untuk menghasilkan produk-produk inovatif bernilai jual tinggi didukung
dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini.

2
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Kreatif?


b. Mengapa Indonesia perlu mengembangkan Ekonomi Kreatif?
c. Apa manfaat pengembangan Ekonomi Kreatif?
d. Bagaimana ruang lingkup Ekonomi Kreatif?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui pengertian Ekonomi Kreatif


b. Untuk mengetahui alasan Indonesia perlu mengembangkan Ekonomi Kreatif
c. Untuk mengetahui manfaat pengembangan Ekonomi Kreatif
d. Untuk mengetahui ruang lingkup Ekonomi Kreatif

1.4 Manfaat Penulisan

Dari penulisan makalah ini, kami dapat mengetahui arti dari ekonomi kreatif
beserta kegiatan yang menuju ke ekonomi kreatif. Selain itu, menambah
pengetahuan agar kelak kami juga dapat mengembangkan ekonomi kreatif
kedepannya.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ekonomi Kreatif

Menurut ahli ekonomi Paul Romer (1993), ide adalah barang ekonomi
yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan
model-model ekonomi. Di dunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya penemuan
ide-ide besar bersamaan dengan penemuan jutaan ide-ide kecil-lah yang membuat
ekonomi tetap tumbuh. Ide adalah instruksi yang membuat kita
mengkombinasikan sumber daya fisik yang penyusunannya terbatas menjadi lebih
bernilai. Romer juga berpendapat bahwa suatu negara miskin karena
masyarakatnya tidak mempunyai akses pada ide yang digunakan dalam
perindustrian nasional untuk menghasilkan nilai ekonomi.

Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era


ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan
mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM)
sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Struktur
perekonomian dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan
pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA)
sekarang menjadi berbasis SDM, dari era pertanian ke era industri dan informasi. 

Alvin Toffler (1980) dalam teorinya melakukan pembagian gelombang


peradaban ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah
gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga
adalah gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang
keempat yang merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada
ide dan gagasan kreatif.

4
2.2 Perlunya Indonesia Mengembangkan Ekonomi Kreatif

Salah satu alasan dari pengembangan industri kreatif adalah adanya


dampak positif yang akan berpengaruh pada kehidupan sosial, iklim bisnis,
peningkatan ekonomi, dan juga berdampak para citra suatu kawasan tersebut.
Dalam konteks pengembangan ekonomi kreatif pada kota-kota di Indonesia,
industri kreatif lebih berpotensi untuk berkembang pada kota-kota besar atau kota-
kota yang telah “dikenal”. Hal ini terkait dengan ketersediaan sumber daya
manusia yang handal dan juga tersedianya jaringan pemasaran yang lebih baik
dibanding kota-kota kecil. Namun demikian, hal itu tidak menutup kemungkinan
kota-kota kecil di Indonesia untuk mengembangkan ekonomi kreatif.

Secara umum, sejarah perkembangan peradaban ekonomi dapat dibedakan


menjadi empat jaman:

(1) Jaman Pertanian;


(2) Jaman Industri;
(3) Jaman Informasi;
(4) Jaman Konseptual.

Dalam konteks globalisasi, daya saing merupakan kunci utama untuk bisa
sukses dan bertahan. Daya saing ini muncul tidak hanya dalam bentuk produk
dalam jumah banyak namun juga berkualitas. Kualitas produk tersebut dapat
diperoleh melalui pencitraan ataupun menciptakan produk-produk inovatif yang
berbeda dari wilayah lainnya. Diperlukan kreativitas yang tinggi untuk dapat
menciptakan produk-produk inovatif. Berangkat dari poin inilah, ekonomi kreatif
menemukan eksistensinya dan berkembang (Salman, 2010).

Ekonomi kreatif sangat potensial dan penting untuk dikembangkan di


Indonesia. Dr. Mari Elka Pangestu dalam Konvensi Pengembangan Ekonomi
Kreatif 2009-2015 menyebutkan beberapa alasan mengapa industri kreatif perlu
dikembangkan di Indonesia, antara lain :

1. Memberikan kontibusi ekonomi yang signifikan.


2. Menciptakan iklimbisnis yang positif.
3. Membangun citra dan identitas bangsa.

5
4. Berbasis kepada sumber daya yang terbarukan.
5. Menciptakan inovasi dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif
suatu bangsa.
6. Memberikan dampak sosial yang positif.

2.3 Manfaat Pengembangan Ekonomi Kreatif

Ekonomi kreatif akan menggeser produk-produk hasil industri


konvensional dan memberikan solusi baru yang lebih tepat untuk kebutuhan
pasar. Berikut manfaat-manfaat ekonomi kreatif yang erat kaitannya dalam
memberikan perubahan besar dan solusi baru, antara lain:

1. Munculnya Bisnis Startup

Tren dan gaya hidup yang kita kenal saat ini merupakan dampak dari
perkembangan teknologi yang berperan penting bagi kehidupan sosial masyarakat.
Hadirnya teknologi memberikan kemudahan akses dalam memperoleh informasi
lebih cepat, sehingga membuat manusia semakin cepat mengetahui perkembangan
dunia, kemajuan teknologi lainnya, dan melihat masalah-masalah yang ada di
dunia. Dengan adanya akses yang seperti ini maka akan melahirkan manusia-
manusia yang lebih melek pengetahuan, sehingga akan menciptakan pemikiran-
pemikiran yang lebih kreatif dalam melihat dan membuat sebuah solusi.

Bisnis startup lahir karena adanya manusia-manusia yang bisa melihat


masalah itu dari sudut yang berbeda dan ditambah dengan adanya teknologi
semakin mempermudah menemukan solusi yang lebih tepat sesuai dengan
kebutuhan manusia. Hadirnya bisnis startup membawa perubahan baru dalam
menawarkan produk dan hal ini yang tidak akan pernah ditemukan sebelum
adanya perkembangan ekonomi kreatif.

6
2. Percepatan Inovasi

Perkembangan industri bisnis yang ada saat ini dengan bisnis yang ada
pada era tahun 90-an. Pada tahun 2005 dan seterusnya, kita mengenal yang
namanya teknologi internet telah merambah ke berbagai lapisan masyarakat.
Internet memicu lahirnya teknologi dan inovasi yang lebih cepat dan lebih
beragam. Sekarang kita bisa menikmati layanan seperti transportasi online, jual
beli tiket transportasi berbasis aplikasi, aplikasi pemesanan hotel, dan e-commerce
yang mencapai ribuan. Siapa yang bisa melihat inovasi sebesar ini jika tanpa
adanya teknologi ditengah-tengah kehidupan manusia. Apalagi sekarang teknologi
menjadi barang murah setiap prang memiliki kemampuan yang sama di tangan
mereka.

Di luar negeri, fenomena percepatan inovasi berdampak perubahan


perilaku manusia setelah penerapan teknologi semakin sederhana yaitu dikemas
dalam sebuah smartphone. Mereka lebih tertarik membaca berita lokal dan
hiburan hanya dengan menggunakan gadget mereka. Industri yang paling
dirugikan dengan adanya perubahan perilaku ini adalah industri berita media cetak
yang selama ini masih berupa koran atau majalah. Selain media cetak, hal serupa
dirasakan oleh industri media televisi, dimana periklanan lebih memilih media
online dibanding televisi, ada banyak kelebihan beriklan di media online
dibanding iklan di televisi, seperti biaya iklan lebih murah dan yang paling
menarik iklan bisa dilihat oleh manusia di belahan dunia manapun.

3. Bisnis Menjadi Lebih Kompetitif

Ketika pasar memiliki media yang sama dalam menjangkau masyarakat


yaitu teknologi, maka hal ini akan menjadi magnet bagi para pebisnis untuk
menawarkan produk kepada masyarakat. Tidak menutup kemungkinan kondisi
dimana masyarakat cukup cerdas dalam memilih produk, maka ini akan
memberikan peluang untuk melahirkan bisnis-bisnis yang serupa sehingga hal ini
akan menciptakan bisnis yang kompetitif.

7
Para pelaku bisnis akan berlomba-lomba untuk menjadi market leader
dengan menawarkan berbagai kelebihan produk kepada masyarakat. Untuk
menjadi market leader mereka harus mengetahui dengan jelas kebutuhan
masyarakat, penyebaran masyarakat yang membutuhkan produk tersebut, dan
melihat tingkat persaingan di bisnis tersebut, untuk menemukan informasi-
informasi tersebut bisa mudah diperoleh  dengan memanfaatkan teknologi
informasi atau media sosial dan inilah kunci lahirnya bisnis yang lebih kompetitif.

4. Menciptakan Manusia yang Kreatif

Ekonomi kreatif merupakan hasil karya dari manusia-manusia yang


kreatif, mereka akan semakin cerdas dalam membuat sajian produk ke masyarakat
terlebih mereka mendapat fasilitas untuk mewujudkan hal itu. Contoh hasil karya
seni yang kreatif adalah industri perfilman, sebut saja dalam dunia perfilman di
Hollywood. Kebanyakan film-film keluaran Hollywood mendapat apresiasi dan
antusiasme yang tinggi dari seluruh dunia. Melihat animo ini merupakan indikasi
bahwa mereka membutuhkan sebuah karya kreatif yang memberikan hiburan yang
menarik, unik, dan memberikan kesenangan tersendiri.

5. Meningkatkan Kualitas Produk

Mudahnya akses untuk menjangkau masyarakat akan dimanfaatkan oleh


para pelaku bisnis untuk menghasilkan produk sebanyak-banyaknya. Peluang ini
akan menimbulkan adanya persaingan bisnis untuk menjadi yang terbaik dalam
menghasilkan produk. Semakin banyak persaingan maka akan semakin kompetitif
dan akhirnya memaksa para pebisnis untuk menciptakan inovasi-inovasi produk
yang lebih baik dibanding produk yang sudah ada di pasar.

Kondisi akibat persaingan tersebut tentu berdampak positif pada


tersedianya banyak produk yang semakin berkualitas. Hal ini tentu sangat
bermanfaat, karena masyarakat akan menjadi objek yang paling diuntungkan dari
persaingan ini, mereka akan lebih selektif dan memiliki lebih banyak opsi dalam
memilih produk.

8
6. Membuka Lapangan Kerja

Perkembangan ekonomi kreatif akan menciptakan banyak pasar baru.


Sehingga secara langsung akan menciptakan adanya ketersediannya lapangan
pekerjaan bagi masyarakat. Apalagi jika pemerintah bisa mendorong berbagai
sektor industri kreatif untuk ikut terlibat dalam menciptakan hasil karya yang
semakin berkualitas sehingga bisa memperluas pasar, maka dengan adanya
kebijakan ini kebutuhan akan tenaga kerja juga akan semakin meningkat.

Meningkatnya lapangan kerja tentu akan berdampak pada berkurangnya


tingkat kemiskinan masyarakat. Kehidupan mereka akan semakin sejahtera karena
adanya pemerataan pendapatan dan disisi lain industri akan semakin siap untuk
menghasilkan produk terbaik dan inovasi berkelanjutan.

7. Pertumbuhan Ekonomi

Di Indonesia hingga tahun 2016, total pendapatan dari industri ekonomi


kreatif mencapai Rp 642 Trillun, namun dari sekain banyak industri kreatif hanya
ada 3 industri kreatif yang memberikan kontribusi paling besar untuk pendapatan
ini. Industri yang paling berperan tersebut yaitu kuliner, fashion, dan kerajinan.
Bayangkan bagaimana jika pemerintah bisa menggerakkan semua potensi  dari
berbagai sektor industri kreatif lainnya maka hal ini akan mendorong
pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat lagi.

Namun ada beberapa masalah yang harus diatasi jika pemerintah ingin
lebih cepat menggerakkan industri kreatif agar lebih memiliki peran yang vital
dalam mendorong pertumbuhan ekonomi negara, yaitu memberikan kemudahan
akses dan pendidikan untuk peningkatan SDM dan dibentuknya institusi khusus
yang bertugas memberikan pelatihan dan pendampingan dalam menjalankan
kegiatan di industri kreatif.

9
2.4 Ruang Lingkup Ekonomi Kreatif

Ruang lingkup ekonomi kreatif di Indonesia berdasarkan Inpres Nomor 6


Tahun 2009 berbeda dengan di negara seperti Inggris, hal mana bidang penelitian
dan pengembangan dimasukkan sebagai bagian dari ekonomi kreatif. Di Inggris,
bidang penelitian dan pengembangan tidak dimasukkan sebagai ruang lingkup
Industri Kreatif, tetapi bidang konsultasi sudah dimasukkan sebagai bagian dari
industri kreatif. Lebih rinci bidang-bidang apa saja yang termasuk dalam ruang
lingkup ekonomi kreatif di Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Periklanan (advertising): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa


periklanan, yakni komunikasi satu arah dengan menggunakan medium
tertentu. Meliputi proses kreasi, operasi, dan distribusi dari periklanan yang
dihasilkan, misalnya riset pasar, perencanaan komunikasi periklanan, media
periklanan luar ruang, produksi material periklanan, promosi dan kampanye
relasi publik. Selain itu, tampilan periklanan di media cetak (surat kabar dan
majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster dan
gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan media reklame
sejenis lainnya, distribusi dan delivery advertising materials or samples, serta
penyewaan kolom untuk iklan;
2. Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain bangunan secara
menyeluruh, baik dari level makro (town planning, urban design, landscape
architecture) sampai level mikro (detail konstruksi). Misalnya arsitektur
taman, perencanaan kota, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan
warisan sejarah, pengawasan konstruksi, perencanaan kota, konsultasi
kegiatan teknik dan rekayasa seperti bangunan sipil dan rekayasa mekanika
dan elektrikal;
3. Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan
barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni dan
sejarah yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan dan internet,
meliputi barang-barang musik, percetakan, kerajinan, automobile, dan film;
4. Kerajinan (craft): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan
distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang

10
berawal dari desain awal sampai proses penyelesaian produknya. Antara lain
meliputi barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun
buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu
dan besi), kaca, porselen, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk
kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil
(bukan produksi massal);
5. Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain
interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan
jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan;
6. Fesyen (fashion): kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian,
desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode
dan aksesorisnya, konsultasi lini produk berikut distribusi produk fesyen;
7. Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi
produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan
film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi,
sinetron, dan eksibisi atau festival film;
8. Permainan Interaktif (game): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi,
produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan,
ketangkasan, dan edukasi. Sub-sektor permainan interaktif bukan didominasi
sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau
edukasi;
9. Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi atau komposisi,
pertunjukkan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara;
10. Seni Pertunjukkan (showbiz): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha
pengembangan konten, produksi pertunjukkan. Misalnya, pertunjukkan
wayang, balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik
tradisional, musik teater, opera, termasuk musik etnik, desain dan pembuatan
busana pertunjukkan, tata panggung, dan tata pencahayaan;
11. Penerbitan dan Percetakan: kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan
konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten
digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita. Subsektor ini juga
mencakup penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat

11
andil, obligasi, saham dan surat berharga lainnya, paspor, tiket pesawat
terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga mencakup penerbitan foto-foto,
grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan
lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film;
12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software): kegiatan kreatif yang terkait
dengan pengembangan teknologi informasi, termasuk layanan jasa komputer,
pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak,
integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak,
desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk
perawatannya;
13. Televisi & Radio (broadcasting): kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti games, kuis,
reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten
acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar) siaran
radio dan televisi;
14. Riset dan Pengembangan (R&D): kegiatan kreatif terkait dengan usaha
inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan teknologi, serta mengambil
manfaat terapan dari ilmu dan teknologi tersebut guna perbaikan produk dan
kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan
teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.

12
KESIMPULAN

Ekonomi kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era-ekonomi baru


yang mengedepankan informasi, serta kreativitas dengan mengandalkan ide dan
berbagai ilmu pengetahuan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor
produksi utama dalam perekonomiannya. Ekonomi kreatif semakin meningkat
mengingat peran ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan perekonomian suatu
wilayah, terutama terhadap pengembangan ekonomi berbasis Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM). Sehingga, dapat dikatakan bahwa industri kreatif perlu
dikembangkan di Indonesia, karena memberikan kontribusi  ekonomi yang
signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif, membangun citra dan identitas
Bangsa, berbasis kepada Sumber Daya yang terbarukan, menciptakan inovasi dan
kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa, dan memberikan
dampak sosial yang positif. 

Inisiatif pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia telah berhasil


mengidentifikasi subsektor yang merupakan bagian dari industri berbasis
kreativitas, yaitu: 1) Periklanan; 2) Arsitektur; 3) Desain; 4) Pasar Barang Seni; 5)
Kerajinan, 6) Musik: 7) Fesyen; 8) Permainan Interaktif; 9) Video, Film; dan
Fotografi; 10) Seni Pertunjukan; 11) Layanan Komputer dan Piranti Lunak; 12)
Riset dan Pengembangan; 13) Penerbitan dan Percetakan; dan 14) Televisi dan
Radio.

Dalam rencana pengembangan ekonomi kreatif terdapat lima


permasalahan utama, antara lain: Kuantitas dan kualitas sumber daya insani
sebagai pelaku dalam industri kreatif; Iklim kondusif untuk memulai dan
menjalankan usaha di industri kreatif; Penghargaan/apresiasi terhadap insan
kreatif Indonesia dan karya kreatif yang dihasilkan; Percepatan tumbuhnya
teknologi informasi dan komunikasi; Lembaga Pembiayaan yang berpihak kepada
pelaku industri kreatif.

13
DAFTAR PUSTAKA

htpp://indonesiakreatif.bekraf.go.id/ikpro/programs/apa-itu-ekonomi-kreatif/

http://artikel-media.blogspot.com/2010/03/mengembangkan-ekonomi-kreatif.html

http://indonesiakreatif.net/creative-economy/what-is/what-is/

http://wikonomics.blogspot.com/2011/12/ekonomi-kreatif-dan-pembangunan-
di.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Industri_kreatif

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-mikro/manfaat-ekonomi-
kreatif

14

Anda mungkin juga menyukai