EKONOMI KREATIF
Disusun Oleh:
Nama:Nina Sulastri
Kelas: IX-C
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas portofolio ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan portofolio ini adalah untuk memenuhi tugas IPS.
Selain itu, portofolio ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Ekonomi
Kreatif bagi para pembaca
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan portofolio ini.
Saya menyadari, portofolio yang saya tulis ini masih jauh dari jata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan portofolio ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................. ii
A. Latar belakang............................................................................. 1
B. Pendahuluan................................................................................. 2
C. Evolusi Ekonomi Kreatif.............................................................. 3
D. Gelombang Ekonomi Baru.......................................................... 4
E. Rangkuman................................................................................... 5
Kesimpulan....................................................................................... 17
Saran................................................................................................. 18
BAB I
EVOLUSI DAN GELOMBANG EKONOMI BARU
A.Pendahuluan
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami evolusi ekonomi
kreatif, memahami peran dan pentingnya ekonomi baru, memahami peran kekayaan
intelektual, memahami adanya pergeseran orientasi ekonomi global, memahami kehadiran
gelombang ekonomi baru yang dapat menciptakan peluang, kesempatan kerja, pendapatan, dan
kesejahteraan.
B.Evolusi Ekonomi Kreatif
Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mampu mengubah
cara pandang, pola pikir, dan pola kehidupan manusia. Kekhawatiran terhadap kelangkaan
(scarcity) barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas, tampaknya telah
semakin berkurang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi telah mampu
mendorong terciptanya penemuan-penemuan yang dapat menghambat kelangkaan barang dan
jasa. Melalui inovasi, riset, dan pengembangan yang terusmenerus, telah mampu menciptakan
produk barang dan jasa baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Proses
tarik-menarik antara perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi telah mampu
menghambat kelangkaan barang dan jasa yang dibutuhkan Kelangkaan barang dan jasa dan
kebutuhan yang terus meningkat telah mendorong usaha manusia untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan telah mendorong kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi menciptakan berbagai inovasi produk barang dan jasa, yang berarti
menghambat kelangkaan. Dengan demikian, perkembangan ilmu pengetauan dan kemajuan
teknologi dapat mengatasi kesenjangan antara kelangkaan barang dan jasa serta kebutuhan
yang terus meningkat. Pada gilirannya, perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan
teknologi telah mengubah pola-pola kehidupan ekonomi masyarakat secara global dalam
berbagai bidang, seperti pola produksi, pola distribusi, dan pola konsumsi.
Disamping pola-pola ekonomi yang terus berubah, inovasi teknologi dan kreativitas
ilmu pengetahuan juga telah menggeser orientasi ekonomi, dari ekonomi pertanian ke ekonomi
industri, ekonomi jasa, ekonomi informasi (e-commerce) dan akhirnya ke ekonomi kreatif
(creative economy).
1. EKONOMI PERTANIAN
2. EKONOMI INDUSTRI
3. EKONOMI INFORMASI
4. EKONOMI KREATIF
Dari sudut pandang ekonomi, kreativitas lebih menunjukkan pada suatu tindakan kreasi
manusia, dimana seseorang menciptakan sesuatu yang baru, baik dalam bentuk produk barang
dan jasa, pekerjaan seniman, jenaka maupun dalam bentuk pemecahan masalah suatu persoalan
yang memiliki nilai ekonomi.
Pendekatan lain dari peran kreativitas adalah bahwa kreativitas dipandang sebagai alat
ukur untuk proses sosial. Kreativitas dapat meningkatkan nilai ekonomi seperti pendapatan,
kesempatan kerja, dan kesejahteraan, yang pada gilirannya dapar mengurangi permasalahan
sosial seperti kemiskinan, pengangguranm rendahnya pendidikan, kesehatan, ketimpangan,
dan persoalan ketidakstabilan sosial lainnya.
1. Tenaga kerja kreatif (the creative workforce), yaitu pemikir dan pelaksana yang
dilatih secara khusus dalam keterampilan budaya dan artistik yang mendorong
kepemimpinan industri yang tidak hanya terbatas pada budaya dan seni.
2. Kelompok kreatif (the creative cluster), yaitu perusahaan, kelompok, dan
individu yang secara langsung maupun tidak langsung menghasilkan produk
kultural.
3. Komunitas kreatif (the creative community), yaitu konsentrasi area goegrafis
dari pekerjaan kreatif, bisnis kreatif, dan organisasi sosial budaya.
Setiap domain dari kegiatan ekonomi saling berhubungan dimana creative cluster
merujuk pada pengertian industri, baik komersial maupun nonkomersial.Creative workforce
merujuk pada pekerjaan, dan creative community adalah wilayah dimana creative
clusterlainnya
1. Pemerintah
Pemerintah berkepentingan untuk mengarahkan perusahaan agar mengutamakan
kesejahteraan bersama, bukan sstem kapitalis yang individualis.
2. Perusahaan
Perusahaan berkepentingan untuk berkelanjutan investasi melalui keterlibatan
masyarakat, pendekatan kemitraan, pola adaptasi terhadap masyarakat lokal, serta
mengembangkan kepemilikan dan kemandirian masyarakat.
3. Masyarakat
Masyarakat berkepentingan untuk berpartisipasi, pemberdayaan, dan kepemilikan
usaha.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Perkembangan Ekonomi kreatif sangat bergantung pada berbagai faktor dan komponen
seperti faktor modal, komponen inti, komponen pendukung, faktor penggerak dan faktor
pendorong. Modal dalam persepsi pengusaha adalah modal finansial dan material guna
memperluas dan meningkatkan usaha. Namun dikemukakan Howkins (2001), modal kreatifitas
bukan merupakan modal material, tetapi merupakan modal intelektual, modal budaya, modal
sosial da modal struktural. Modal kreatif adalah modal intelektual berupa kekayaan intelektual,
seperti desain produk merek dagang, hak cipta, paten dan royalti. Dalam ekonomi kreatif
terdapat komponen inti dan pendukung dimana komponen inti adalah komponen utama pelaku
ekonomi kreatif, yang meliputi individu, kelompok, dan perusahaan yang menghasilkan
produk. Sementara itu, komponen pendukung adalah komponen yang mendukung
terciptanyaiklim ekonomi kreatif, seperti lingkungan geografis masyarakat, lingkungan
industri, dan organisasi budaya. Cepat atau lambatnya perkembangan ekonomi kreatif sangat
bergantung pada peran aktor.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis, yaitu 1. Pemerintah harus lebih
meningkatkan lagi kualitas kinerja dalam pengembangan ekonomi kreatif terutama dalam
mendukung pembangunan ekonomi modern saat ini.