Anda di halaman 1dari 15

PENGANTAR BISNIS

Selamat siang ijin menanggapi ….


Menurut saya keuntungan dan kerugian yang bisa didapat dengan menerapkan
kebijakan perdagangan bebas dalam perekonomian Negara tergantung pada
bagaimana kebijakan tersebut di implementasikan dengan situasi ekonomi
Negara tertentu…
Keuntungan
- Kerjasama internasional ====Perdagangan bebas dapat mempromosikan
kerja sama diplomatik antara negara-negara yang dapat membantu
mengurangi konflik dan ketegangan internasional
- Peningkatan akses ke pasar luar negeri===dengan perdagangan bebas
Negara dapat lebih mudah mengakses pasar internasional, meningkatkan
peluang ekspor, mendapatkan pelanggan baru di luar negeri.
- Pilihan konsumen yang lebih banyak ===memiliki akses ke beragam
barang dan jasa dari seluruh dunia yang lebih berkualitas dan mungkin
lebih terjangkau
- Peningkatan Efisiensi===Hal ini dapat menghasilkan produktivitas yang
meningkat dan inovasi, serta pertumbuhan ekonomi yang meningkat
Kerugian
- Produksi dalam Negeri yang semakin menurun karena kurangnya
kompetitif oleh industri domestik yang dapat mengakibatkan kehilangan
pekerjaan
- Kebijakan distribusi yang tidak tepat dapat mengakibatkan pendapatan
yang tidak setara, manfaat perdagangan bebas tidak merata
- Kehilangan kedaulatan ekonomi saat situasi darurat karena Negara sangat
berganatung pada impor untuk barang penting misalnya makanan atau
energy.
- Perdagangan bebas yang tidak teratur dapat mengakibatkan eksploitasi
sumber daya alam dan polusi lingkungan
- Tergantung pada pasar internasional dapat membuat ekonomi Negara
rentang terhadap fluktuasi global dan krisis ekonomi

Perlu di ingat bahwa penerapan kebijakan perdagangan bebas harus di kelolah


dengan bijak dan diimbangi dengan kebijkan lain yang berpihak pada
kepentingan msyarakat, pekerja dan lingkungan
Demikian tanggapan saya…
Sumber:
** Modul EKMA4111 edisi 3
** https://www.kompas.com/skola/read/2022/04/08/140000869/perdagangan-
bebas--pengertian-keuntungan-dan-kerugiannya?page=all
** https://id.quora.com/Apa-keuntungan-dan-kekurangan-perdagangan-bebas-
bagi-negara-negara-berkembang

ORGANISASI
Menurut Anda bagaimana kaitan pendekatan-pendekatan dalam pengukuran efektivitas
suatu organisasi? Bagaiman pemilihan pendekatan yang tepat?

Pengukuran efektivitas suatu organisasi adalah proses untuk menilai sejauh mana organisasi
mencapai tujuannya dengan cara yang efisien. Ini penting untuk mengukur kinerja
organisasi, memahami pencapaian tujuan, dan membuat perbaikan yang diperlukan.

beberapa pendekatan yang digunakan dalam pengukuran efektivitas suatu organisasi


Uraian singkat…
Pengukuran efetivitas suatu organisasi adalah suatu proses menilai sejauh mana
organisasi mencapai tujuan
Hal ini penting untuk mengukur kinerja organisasi, memahami pencapaian tujuan
dan membuat perbaikan yang diperlukan.
Beberapa pendekatan yang digunakan dalam pengukuran efektivitas suatu
organisasi
1. Pendekatan pencapaian tujuan atau Sasaran. Menurut pendekatan ini,
sebuah organisasi dibuat untuk mencapai tujuan yang sebelumnya telah
ditetapkan. Selain itu, pendekatan ini juga menjelaskan bahwa efektifitas
organisasi harus dinilai berdasarkan pencapaian tujuan organisasi, bukan
berdasarkan caranya
2. Pendekatan sistem. Pendekatan ini menyatakan bahwa sebuah organisasi
harus dinilai berdasarkan kemampuannya dalam mendapatkan masukan,
mengolah masukan, menyalurkan output yang telah dihasilkan, dan
mempertahankan keseimbangan dan stabilitas.
3. Pendekatan konstituensi strategis. Pendekatan ini menjelaskan bahwa
organisasi akan efektif apabila dapat memenuhi permintaan dari bagian
penting yang terdapat dalam lingkungan organisasi tersebut.
4. Pendekatan nilai-nilai bersaing. Pendekatan ini menawarkan kerangka kerja
integratif dari seluruh variabel yang saling berkaitan. Menurut pendekatan ini,
tidak ada tujuan tunggal yang disepakati oleh semua orang.

Kaitan atau hubungan dari pendekatan-pendekatan diatas tentunya mempunyai


kelemahannya sendiri-sendiri, hal yang paling efektiv dalam mengukur efektivitas
organisasai adalah dengan mengabungkan pendekatan tersebut dengan
bersamaan, sehingga kelemahan dari suatu pendekatan dapat ditutup oleh
kelebihan yang dimiliki oleh pendekatan lainnya atau kita sebut saja sebagai
pendekatan gabungan.

Menurut saya pemilihan pendekatan yang tepat adalah pendekatan tujuan atau
sasaran, keuntungan dari pendekatan tujuan atau sasaran meliputi focus yang jelas
pada hasil yang diinginkan, pengukuran kinerja yang terukur .

Sumber :
*** Modul EKMA 4157 edisi 2
*** https://duta.co/pendekatan-pendekatan-dalam-menjelaskan-efektivitas-
organisasi
*** Baca artikel detikedu, "Efektivitas adalah: Pengertian, Pendekatan, dan
Kriteria Pengukuran" selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6944770/efektivitas-adalah-pengertian-pendekatan-dan-kriteria-pengukuran.
Jelaskan dan berikan pendapat anda mengenai perubahan yang terjadi pada
agrarian era, industrial era dan information era

Selamat siang Tutor dan Teman-teman berikut uraian singkat dan tangapan
saya tenatang hal diskusi diatas

1. Era Agrarian juga dikenal sebagai era pertanian dimana pertanian adalah
bentuk utama pencaharian dan penghidupan bagi sebagian populasi. Era
agrarian adalaha periode penting dalam sejara manusia karena
membentuk dasar bagi perkembangan masyarakat, budaya, dan teknologi.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat pertanian menjadi lebih canggih
yang akhirnya mengarah pada revolusi industri
Secara umum era pertanian memiliki beberapa karakteristik
 Tanah adalah basis bagi kegiatan ekonomi, kehidupan, budaya,
struktur keluarga, dan politik.
 Konflik antar petani biasanya terjadi seputar kepemilikan dan
penggunaan tanah garapan termasuk di dalamnya dalam hal distribusi
air.
 Sumber energi pada umumnya berasal dari makhluk hidup (manusia
itu sendiri atau hewan bertenaga seperti kerbau dan sapi), atau dari
tenaga matahari, angin, dan air.
 Penemuan-penemuan baru lebih banyak terkait dengan hal-hal yang
bisa mengurangi penggunaan otot manusia atau penggunaan hewan.
 Dalam hal kegiatan perdagangan
 Sistem komunikasi pada era ini cenderung komunikasi langsung.
 Menjelang akhir era pertanian beberapa inovasi yang mengarah pada
pergeseran ke era industrial adalah penggunaan jam, alat cetak
mencetak, dan kebutuhan akan alat alat pertanian mendorong inovasi
dibidang peralatan berbasis besi baja.

2. Era Industri juga di kenal sebagai rovolusi Industri, periode dalam


sejarah yang ditandai oleh perubahan mendasar dalam cara produksi
barang dan layanan. Karena di tandai dengan penggunaan mesin,
teknologi dan tenaga kerja pabrik untuk menggantikan motede produksi
tradisional. Revolusi industri mengubah cara hidup manusia secara
dramatis. Perubahan ini mebawa kemajuan teknologi yang besar,
perubahan dalam organisasi pekerjaan, pertumbuhan ekonomi yang pesat

3. Era Informasi periode dalam sejarah yang ditandai oleh perkembangan


dan penyebaran teknologi informasi, khususnya computer dan internet.
Era informasi ini sangat pesat kemajuannya dan sangat mendominasi
informasi dan teknologi komunikasi hampir setiap aspek kehidupan
manusia termasuk bisnis, pendidikan, hiburan, dan kominukasi personal.
karakteristik penting dari era informasi adalah :
o Teknologi informasi
o Globalisasi
o Rovolusi Digital
o Ekonomi Berbasis Pengetahuan
o Pertumbuhan Sosial Media
o Tantangan Privasi dan Keamanan
o Pendidikan dan Pelatihan

=== Menurut pendapat saya perubahan yang terjadi pada Era Agrarian, Era
Industri, dan Era Informasi menunjukan perubahan masyarakat dan hidup
manusia. Perubahan Teknologi dan cara hidup berperan secara menyeluruh .
Era Agrarian menciptakan dasar untuk kehidupan pertanian dan pemukiman
permanen
Era Industri membawah perubahan besar dalam produksi dan Urbanisasi
Era Informasi mempercepat perkembangan teknologi informasi, menubah cara
kita bekerja, berkominukasi dan berinteraksi dengan dunia secara dramatis
Perubahan-perubahan ini telah membawa tantangan dan peluang yang unik
dalam sejarah manusia…
Sekian tanggapan singkat saya……..salam….

Sumber : Modul EKMA4565 edisi 3 Universitas Terbuka


https://www.academia.edu/11082289/
Masyarakat_Agraris_Indutri_Dan_Informasi
Manajemen Pemasaran

perilaku konsumen dapat terlihat ketika konsumen melakukan pembelian akan


barang-barang konsumsi secara berulang-ulang (p. 196). Perilaku konsumen
terdiri dari 3 tahapan, yaitu: tahap pra-pembelian (prepurchase stage), tahap
pembelian (purchase stage), dan tahap paska pembelian (postpurchase stage).
Tahapan-tahapan tersebut belum tentu terjadi pada setiap proses pembelian
dan tidak semua proses pembelian memerlukan tahapan-tahapan tersebut.
Masing-masing tahapan terdiri dari beberapa jenis perilaku yang ditunjukkan
oleh konsumen, sebagai berikut ini: 1. Tahap Pra-pembelian a. Pencarian akan
Informasi Proses pencarian akan informasi terjadi saat konsumen secara
sengaja maupun tidak sengaja mendapatkan informasi mengenai suatu
produk, merek, maupun toko dengan membaca atau melakukan pengamatan
melalui koran, majalah, ataupun media-media lainnya (Peter dan Olson, 2008,
p. 197) b. Pengadaan Biaya Tahapan pengadaan biaya merupakan kunci pokok
akan pertukaran yang dilakukan konsumen untuk mendapatkan suatu barang
(Peter dan Olson, 2008, p.200). Hal ini tidak hanya menyangkut perihal materi
atau uang, tetapi waktu dan pengorbanan juga diperhitungkan. 2. Tahap
Pembelian a. Pencarian Lokasi Menurut Peter dan Olson (2008, p. 202),
sebagian besar proses pencarian akan pembelian barang-barang konsumsi
terjadi secara langsung pada sebuah toko atau tempat tertentu, meskipun ada
beberapa fasilitas lainnya seperti pembilan secara online maupun pembelian
melalui telepon. Aktivitas ini meliputi pencarian lokasi dan penjelajahan suatu
lokasi dimana barang tersebut dapat diperoleh. b. Pencarian Barang Proses
pencarian barang lebih terfokus kepada model barang yang ditawarkan serta
merek dari barang tersebut (Peter dan Olson, 2008, p. 203). Selain itu
konsumen seringkali mendapatkan pengaruh dari pull strategies, dimana
konsumen didorong untuk membeli suatu barang dari suatu merek tertentu
dengan mendapat keuntungan tambahan yang ditawarkan oleh merek
tersebut. c. Transaksi Menurut Peter dan Olson (2008, p. 205), sebuah
transaksi akan terjadi pada saat sejumlah uang yang dimiliki oleh konsumen
ditukarkan dengan sebuah barang yang akan dikonsumsi. 3. Tahap Paska
Pembelian a. Konsumsi dan Penggantian Setelah melakukan konsumsi dan
merasa puas, konsumen akan memberikan gambaran perilaku yang akan
mengakibatkan meningkatkan kemungkinan pembelian kembali akan produk
tersebut (Peter dan Olson, 2008, p. 205). Tetapi apabila produk yang
dikonsumsi tersebut kurang memuaskan kebutuhan konsumen, maka akan
terjadi proses penggantian ke produk-produk lainnya. b. Komunikasi Menurut
Peter dan Olson (2008), setelah melakukan proses konsumsi, konsumen akan
membagikan informasi mengenai produk yang dikonsumsinya kepada orang
lain serta mendorong orang lain untuk ikut mengkonsumsi produk tersebut (p.
206).

Tahap pra-pembelian adalah langkah yang harus diambil sebelum seseorang melakukan
pembelian produk atau layanan. Tahap ini penting dalam proses pengambilan keputusan
pembelian karena membantu pembeli untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka, menilai
alternatif, dan membuat keputusan yang tepat.
Tahap pra-pembelian umumnya mencakup beberapa langkah berikut:
1. Identifikasi Kebutuhan: Langkah pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan atau
masalah yang perlu dipecahkan.
Contoh : Seseorang mungkin menyadari bahwa komputernya sudah usang dan tidak
lagi memenuhi kebutuhan mereka untuk pekerjaan
2. Penelitian dan Informasi: Setelah kebutuhan diidentifikasi, langkah berikutnya adalah
mencari informasi tentang produk atau layanan yang dapat memenuhi kebutuhan
tersebut. Ini dapat melibatkan penelitian online, membaca ulasan, bertanya kepada
teman atau kolega, atau berbicara dengan ahli.
3. Penyusunan Kriteria: Setelah mendapatkan informasi, pembeli harus menyusun
kriteria untuk menilai produk atau layanan yang relevan. Kriteria ini bisa mencakup
harga, kualitas, merek, dan fitur produk.
4. Identifikasi Alternatif: Pembeli kemudian harus mengidentifikasi alternatif produk
atau layanan yang memenuhi kriteria mereka. Ini dapat melibatkan perbandingan
antara merek, model, atau pemasok yang berbeda.
5. Evaluasi Alternatif: Setelah mengidentifikasi alternatif, pembeli harus mengevaluasi
masing-masing berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Ini mungkin melibatkan
membandingkan harga, kualitas, ulasan pelanggan, dan lainnya.
6. Pengambilan Keputusan: Setelah evaluasi, pembeli harus membuat keputusan
pembelian. Ini bisa berarti memilih satu produk atau layanan tertentu atau
memutuskan untuk tidak membeli sama sekali.
7. Pemesanan dan Pembayaran: Tahap terakhir adalah melakukan pemesanan produk
atau layanan yang dipilih dan melakukan pembayaran sesuai dengan syarat yang
ditetapkan.
Tahap pra-pembelian dapat berbeda-beda tergantung pada kompleksitas dan nilai dari
pembelian yang dilakukan. Dalam konteks bisnis atau pembelian besar, tahap ini dapat
melibatkan proses pengadaan yang rumit dan memerlukan persetujuan dari beberapa pihak.
Dalam konteks pembelian konsumen, tahap ini bisa jauh lebih sederhana.
Sumber: Modul EKMA4568 edisi 3 Universitas Terbuka
https://ameera.republika.co.id/berita/r1ojtb463/empat-hal-yang-dipertimbangkan-konsumen-
saat-beli-furnitur

Bank dan lembaga keuangan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang


bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengatur sektor
jasa keuangan di Indonesia.
Lembaga ini dibentuk untuk memastikan stabilitas sektor
keuangan dan melindungi kepentingan konsumen, serta untuk
mengembangkan industri keuangan yang sehat dan
berkelanjutan berdasarkan UU No.21Tahun 2011.
Beberapa tujuan utamanya adalah
1. Mengatur dan Mengawasi berbagai jenis institusi
keuangan, termasuk bank, perusahaan asuransi,
perusahaan sekuritas, perusahaan pembiayaan, dan
lembaga keuangan non-bank lainnya. Hal ini dilakukan
untuk memastikan bahwa institusi-institusi ini beroperasi
dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan secara keseluruhan.
Mereka memantau risiko-risiko sistemik dan
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk bank
sentral, untuk mencegah krisis keuangan dan menjaga
stabilitas ekonomi.

3. Melindungi kepentingan konsumen sektor jasa keuangan.


Mereka memberikan panduan, menangani keluhan
konsumen, dan menyediakan edukasi keuangan kepada
masyarakat agar konsumen memiliki pemahaman yang
lebih baik tentang produk-produk keuangan.

4. Mempromosikan perkembangan pasar keuangan di


Indonesia, seperti pasar modal dan pasar perbankan.
Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

5. Menetapkan peraturan dan standar yang mengatur


industri jasa keuangan. Mereka memastikan bahwa
institusi keuangan mematuhi peraturan-peraturan tersebut
untuk mencegah penyalahgunaan, praktik ilegal, dan
risiko-risiko yang dapat merugikan konsumen dan sistem
keuangan.

6. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas di sektor


jasa keuangan dengan memastikan bahwa informasi yang
relevan dan penting tersedia dan dapat diakses oleh
publik.
7. Memajukan daya saing sektor jasa keuangan Indonesia di
tingkat internasional dengan mematuhi standar dan
praktik internasional.

Peran OJK sangat besar penting dalam menjaga keamanan


dan kesehatan sektor keuangan Indonesia serta memastikan
bahwa sektor ini mendukung pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan dan melindungi kepentingan konsumen. Melalui
tujuan-tujuan tersebut, OJK berkontribusi pada stabilitas dan
perkembangan ekonomi Indonesia.

Sumber : modul EKSI4205 edisi 4 Universitas Terbuka


https://ojk.go.id/id/tentang-ojk/pages/tugas-dan-fungsi.aspx
https://tirto.id/tujuan-otoritas-jasa-keuangan-serta-wewenang-
tugas-dan-fungsi-ojk-gl2v

Perekonomian Indonesia
Berikan contoh masalah pertanian yang dihadapi Indonesia
pada tahun 2023 ini beserta solusinya!

2. Berikan contoh permasalahan industrialisasi yang dihadapi


Indonesia akhir-akhir ini serta berikan solusinya!
Permasalahan pertanian di Indonesia dapat bervariasi dari
tahun ke tahun, tergantung pada faktor-faktor eksternal seperti
cuaca, perubahan iklim, misalnya didaerah saya NTT
khususnya daratan Sumba yang mengalami kekeringan
panjang menyebabkan gagal panen. Banyak sawa yang
kering. Ketersediaan air untuk irigasi menjadi masalah utama,
terutama di musim kemarau.
Salah satu solusi adalah mengembangkan sistem irigasi yang
lebih efisien, seperti irigasi tetes dan memanfaatkan teknologi
untuk mengelola air dengan lebih baik.

Permasalahan Industrialisasi
Industrialisasi adalah hal penting untuk pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan di Indonesia, namun banyak permasalahan
yang perlu diatasi seperti
Teknologi dan Inovasi: Kemajuan dalam teknologi dan
inovasi menjadi faktor penting dalam industrialisasi yang
sukses. Indonesia perlu berinvestasi dalam penelitian dan
pengembangan serta mendorong sektor industri untuk
mengadopsi teknologi modern.
Isu Lingkungan: Seiring dengan pertumbuhan industri,
masalah lingkungan, seperti polusi air dan udara, serta
deforestasi, menjadi perhatian. Pengembangan industri yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan penting untuk
menjaga ekosistem yang penting bagi keberlanjutan jangka
panjang.
Sumber : Modul ESPA4314 Edisi 4 Universitas Tebuka
https://nationalgeographic.grid.id/read/131944045/10-daerah-
di-indonesia-yang-mengalami-kekeringan-
terpanjang#:~:text=Berikut%20daftarnya%3A
%201%201.%20Sumba%20timur%2C%20Nusa
%20Tenggara,hari%29%208%208.%20Nganjuk%2C
%20Jawa%20Timur%20%28215%20hari%29
https://www.dikasihinfo.com/pendidikan/98010470867/
berikan-contoh-permasalahan-industrialisasi-yang-dihadapi-
indonesia-akhir-akhir-ini-serta-berikan-solusinya?page=3

Lingkungan ekonomi yang seringkali berubah-ubah, menjadi


tugas yang kompleks dan menantang dalam Menyusun
strategi operasi jasa dalam lingkungan ekonomi dan hal
tersebut perlu disesuaikan dengan perubahan ini.
Berikut beberapa kesulitan yang mungkin dihadapi
a. Ketidakpastian: Lingkungan ekonomi seringkali penuh
ketidakpastian. Kita perlu memiliki rencana darurat dan
fleksibilitas dalam strategi operasi untuk mengatasi
ketidakpastian ini
b. Loyalitas pelanggan. Perusahaan jasa yang sudah mapan
biasanya menggunakan sumber daya manusia yang
mampu menciptakan pelanggan yang loyal, sehingga
mampu menjadi penghalang bagi masuknya jasa baru.
c. Persaingan yang Ketat: Lingkungan ekonomi yang
kompetitif seringkali berarti persaingan yang intens
dalam industri jasa. kita perlu mengidentifikasi
keunggulan kompetitif kita dan menonjolkan hal ini
dalam strategi operasi
d. Perubahan Teknologi: Perkembangan teknologi dapat
mengubah cara jasa disediakan dan diakses oleh
pelanggan. kita harus mengikuti perkembangan teknologi
terbaru dan menerapkannya dalam operasi untuk tetap
relevan.
e. Regulasi: Perubahan dalam peraturan dan kebijakan
pemerintah dapat mempengaruhi operasi jasa. Penting
untuk selalu memantau perkembangan regulasi yang
berhubungan dengan bisnis kita dan memastikan
kepatuhan.
f. Fluktuasi Permintaan: Permintaan untuk jasa dapat
bervariasi berdasarkan musim, tren, atau situasi khusus.
kita perlu memiliki strategi untuk mengelola fluktuasi
ini, seperti peningkatan stok tenaga kerja sementara atau
penawaran khusus selama periode dengan permintaan
tinggi.
g. Biaya Operasional: Meningkatnya biaya operasional bisa
menjadi hambatan dalam menyediakan layanan jasa yang
kompetitif. Menerapkan praktik penghematan biaya yang
bijaksana dan efisien sangat penting.
h. Kualitas Layanan: Memastikan kualitas layanan yang
konsisten adalah kunci kesuksesan dalam bisnis jasa.
Perlu ada strategi yang jelas dalam menjaga dan
meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada
pelanggan.
Strategi operasi jasa harus terus diperbarui dan disesuaikan
dengan perubahan dalam lingkungan ekonomi. mengadopsi
pendekatan yang proaktif, berinovasi, dan berorientasi pada
pelanggan untuk mengatasi berbagai kesulitan
Sumber :
Modul EKMA4369 edisi 2 Universitas Terbuka
https://www.harmony.co.id/blog/strategi-operasi-yang-efektif-
dalam-bisnis/

Anda mungkin juga menyukai