EKONOMI PUBLIK
Disusun Oleh:
Syukur Utama Zega (22305020)
Michael Rionaldo Lelet (22305011)
Maldini Tangkilsan (22305049)
Puji syukur, kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,
karunia serta berkat yang melimpah sehingga kami dapat menyelesaikan Study and doing by
study case dengan baik meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Dan kami juga
berterimakasih pada Nci Alzefin Y.R.M Sinolungan S.E, M.Si selaku dosen mata kuliah
Ekonomi Publik Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri
Manado yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami harap projek ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan dan Ilmu
Pengetahuan kita mengenai materi yang kami akan bahas, terutama memgembangkan softskill
baik kami maupun audiens. Kami menyadari bahwa makalah studi kasus ini jauh dari kata
sempurna, oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang saya buat menjadi lebih baik kedepannya. Mengingat bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga studi kasus ini, dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sedikitnya
projek makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami dan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Publik. Demikian makalah studi kasus ini kami buat, mohon maaf apabila ada
kesalahan kata-kata yang berkenan di hati pembaca.
Penyusun
BAGAN MATERI
RINGKASAN MATERI
Dari tabel tersebut dilihat bahwa Kevin, Utin, dan Surya harus membayar Rp 30,00 untuk
membangun suatu proyek, sedangkan hanya Kevin dan Utin yang menerima manfaat neto
yang positif sehingga mereka menyutujui pembangunan proyek tersebut. Sebaliknya, Surya
karena menerima manfaat neto yang negatif tidak menyutujui pembangunan proyek, tetapi
karena hanya dia sendiri yang tidak setuju maka proyek tersebut akan dilaksanakan. Proyek
tersebut hanya memberikan manfaat sebesar Rp 30.00, sehingga proyek tersebut secara total
tidaklah efisien. Orang yang setuju menerima manfaat bersih sebesar 6 sedangkan manfaat
neto bagi yang tidak setuju sebesar -8, sehingga yang memperoleh manfaat tidak dapat
memberikan kompesasi bagi yang kalah sehingga kondisi pareto optimum tidak tercapai.
Karena proyek tersebut disetujui oleh dua orang dan tidak disetujui oleh satu orang saja,
maka proyek tersebut akan dilaksanakan dan Surya terpaksa membayar dan menikmati
proyek tersebut
BAB VI : EKSTERNALITAS
1.1 Defenisi Eskternalitas
Dalam mata kuliah toon ekonomi kita pernah mungkin mendengar sesekali istilah
"ekstemalitus". Sebenarnya apa definisi dari eksternalitas itu? Eksternalitas digambarkan
sebagai efek yang dirasakan oleh seseorang yang ditimbulkan oleh tindakan orang lain.
Dalam berbagai literature bacaan ada beberapa definisi eksternalitas dan klasifikasi dari
berbagai jenis eksternalitas Definisi eksternalitas secara implisit membedakan antara dua
kategori yaitu eksternalitas dalam hal hubungan laba dan eksternalitas konsumsi setiap kali
tingkat utilitas terpengaruh
Eksternalitas hadir setiap kali kesejahteraan (utilitas atau keuntungan) beberapa agen
ekonomi yang secara langsung dipengaruhi oleh tindakan agen lain baik konsumen ataupun
produsen di dalam perekonomian. Contohnya eksternalitus ada jika produktivitas perikanan
dipengaruhi oleh kilang minyak yang berada di hulu sungai yang mencemari air sungai
sehingga produktivitas perikanan menjadi turun. Eksternalitas juga menyatakan hubungan
antara agen ekonomi yang terletak diluar sistem harga ekonomi. Tingkat ekstemalitas yang
dihasilkan tidak dikontrol secara langsung oleh harga, sehingga standar efisiensi pads
keseimbangan pasar tidak dapat diterapkan. Contoh sehari-hari termasuk polusi pabrik yang
merugikan perikanan lokal dan in hati yang dirasakan saat tetangga bangga menampilkan
mobil barunya Eksternalitas tersebut tidak dikendalikan secara langsung oleh harga. Namun
konsumen atau suatu perusahaanlah yang dapat secara langsung dipengaruhi oleh tindakan
dari agen lain dalam perekonomian, yaitu, mungkin ada efek eksternal dari tindakan
konsumen lain atau perusahaan
Eksternalitas juga dapat didefinisikan sebagai hiaya ekonomi atau manfaat yang
merupakan produk sampingan dari kegiatan ekonomi tetapi yang dialokasikan di luar sistem
pasar. Ini berarti baliwa pembuat eksternalitas tidak memiliki insentif untuk
mempertimbangkan biaya eksternal atau manfaat yang dilusikan. Hal ini sama persis dengan
definisi yang diberikan sebelumnya, halwa ekstemulitas adalah biaya ekonomi atas manfaat
yang merupakan produk sampingan dari kegiatan ekonomi tetapi yang dialokasikan di luar
sistem pasar
5W 1H
Eksternalitas adalah konsep dalam ekonomi yang merujuk pada efek samping dari suatu kegiatan
ekonomi yang memengaruhi pihak ketiga yang tidak terlibat dalam transaksi tersebut.
What (Apa):
o Eksternalitas adalah efek samping dari tindakan ekonomi atau kegiatan yang tidak
tercermin dalam harga pasar atau transaksi yang terkait dengan kegiatan tersebut.
o Ini bisa berupa efek positif (eksternalitas positif) atau efek negatif (eksternalitas
negatif) yang mempengaruhi pihak ketiga yang tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.
Why (Mengapa):
o Eksternalitas muncul ketika pasar tidak memperhitungkan semua biaya atau manfaat
yang terkait dengan suatu tindakan atau kegiatan.
o Ini penting dalam analisis ekonomi karena dapat mengarah pada alokasi sumber daya
yang tidak efisien dan dapat merugikan masyarakat.
Who (Siapa):
o Pihak-pihak yang terlibat dalam kasus eksternalitas meliputi pihak yang melakukan
kegiatan (penghasil eksternalitas), pihak yang terkena dampaknya (pihak ketiga), dan
pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengendalikan eksternalitas.
When (Kapan):
o Eksternalitas dapat terjadi dalam berbagai konteks dan sektor ekonomi, termasuk
lingkungan (polusi), produksi (kebisingan), konsumsi (merokok), dan lainnya.
o Pengenalan dan penanganan eksternalitas seringkali menjadi perhatian saat peraturan
dan kebijakan diperbarui atau diubah.
Where (Dimana):
o Eksternalitas dapat terjadi di berbagai tempat, baik di lingkungan perkotaan maupun
pedesaan, serta di negara maju maupun berkembang.
o Efek samping dapat terjadi di tingkat lokal, regional, nasional, atau bahkan global
tergantung pada sifat kegiatan yang menghasilkan eksternalitas.
How (Bagaimana):
o Untuk mengatasi eksternalitas negatif, pemerintah dapat menerapkan berbagai
instrumen kebijakan, seperti pajak polusi, peraturan lingkungan, dan subsidi untuk
teknologi bersih.
o Analisis eksternalitas juga dapat digunakan untuk memahami implikasi ekonomi dari
tindakan atau kebijakan tertentu dan memutuskan apakah tindakan korektif diperlukan.
penelitian ini untuk penghitungan hanya didapat dari manfaat langsung dan sifatnya
terbatas, karena tingkat kesulitan menilainya secara ekonomi
1.2 Tujuan Teknik “Analisis Biaya & Manfaat”
Analisis Biaya/Manfaat atau CBA merupakan salah satu teknik penilaian risiko yang
membantu penggunanya untuk memilih atau memutuskan opsi perlakuan mana yang perlu
diambil untuk suatu risiko Teknik ini akan menimbang sisi manfaat dan sisi biaya dari setiap
perlakuan risiko Dari sisi manfaat, organisasi dapat memperoleh manfaat yang paling
menguntungkan, sedangkan dari sisi biaya, organisasi dapat mencapai tingkat efisiensi
tertentu.
Dalam prosesnya, analisis biaya/manfaat akan mempertimbangkan tingkat efisiensi
biaya dan tingkat manfaat yang dapat diperoleh dari setiap perlakuan yang tersedia. Semakin
efisien biaya yang dikeluarkan dan semakin tinggi manfaat yang diperoleh dari sebuah
perlakuan risiko, maka semakin besar kecenderungan perlakuan tersebut dipilih.
Identifikasi Proyek atau Kebijakan: Identifikasikan proyek atau kebijakan yang akan
dievaluasi. Pastikan tujuan dari proyek atau kebijakan tersebut jelas.
Identifikasi Biaya: Identifikasikan semua biaya yang terkait dengan pelaksanaan
proyek atau kebijakan. Biaya ini bisa mencakup biaya awal, biaya operasional, biaya
pemeliharaan, dan lain sebagainya. Pastikan bahwa semua biaya yang relevan telah
dicatat.
Identifikasi Manfaat: Identifikasikan semua manfaat yang diharapkan dari proyek
atau kebijakan tersebut. Manfaat ini bisa berupa manfaat finansial, sosial, atau
lingkungan. Manfaat juga harus diukur dalam unit yang sama dengan biaya (misalnya,
dalam mata uang).
Estimasi Nilai Moneter: Estimasi manfaat yang tidak memiliki nilai moneter. Ini bisa
menjadi tugas yang sulit, tetapi seringkali diperlukan dalam CBA. Anda dapat
menggunakan berbagai metode seperti survei, analisis statistik, atau kajian literatur
untuk mengestimasi nilai moneter dari manfaat yang sulit diukur secara langsung.
Waktu: Tentukan periode waktu selama proyek atau kebijakan akan dievaluasi. Ini
dapat berupa periode tahunan atau lebih lama, tergantung pada sifat proyek atau
kebijakan.
Diskon Manfaat: Karena nilai uang di masa depan lebih rendah daripada nilai uang
saat ini, manfaat di masa depan harus didiskon ke nilai saat ini menggunakan tingkat
diskonto yang sesuai.
Perhitungan Net Present Value (NPV): Hitung nilai sekarang bersih (NPV) dengan
mengurangkan total biaya dari total manfaat yang didiskon. NPV positif
menunjukkan bahwa proyek atau kebijakan diharapkan menghasilkan keuntungan,
sementara NPV negatif menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak layak secara
finansial.
Analisis Sensitivitas: Lakukan analisis sensitivitas untuk mengidentifikasi faktor-
faktor yang dapat memengaruhi hasil CBA. Ini dapat membantu dalam memahami
risiko dan ketidakpastian dalam proyek atau kebijakan.
Pengambilan Keputusan: Dengan menggunakan hasil analisis biaya dan manfaat,
buatlah keputusan tentang apakah proyek atau kebijakan tersebut harus dilanjutkan,
dimodifikasi, atau dibatalkan.
Pelaporan: Presentasikan hasil analisis biaya dan manfaat dengan jelas dan transparan
kepada semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
Analisis biaya dan manfaat adalah alat yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan
bisnis, pemerintah, dan organisasi lainnya karena membantu mengidentifikasi dan mengukur
secara kuantitatif dampak finansial dan non-finansial dari suatu tindakan atau proyek. Namun,
penting untuk diingat bahwa CBA memiliki keterbatasan, terutama dalam mengukur manfaat
yang sulit diukur secara monetaris dan dalam menghadapi ketidakpastian. Oleh karena itu,
sebaiknya digunakan bersama dengan analisis lainnya dan pertimbangan kualitatif dalam
pengambilan keputusan.