Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH EKONOMI PUBLIK

FUNGSI PEMERINTAH, KEGAGALAN PASAR, DAN CAMPUR TANGAN

PEMERINTAH (EKONOMI CAMPURAN)

Dosen Pengampu :

Dr. H. Burhanuddin Yusuf, M.M., M.A.

Kelompok 2 :

Putri Farida Herliana 11170860000052

Muhammad Suhaeil 11170860000055

Nur Adibah 11170860000071

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2019

0
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kekhadirat Allah SWT, Tuhan yang telah
memberikan beragam nikmat-Nya kepada kita semua sehingga Alhamdulillah kami diberikan
kelancaran dalam membuat makalah yang berjudul “Fungsi Pemerintah, Kegagalan Pasar,
dan Campur Tangan Pemerintah (Ekonomi Campuran)”. Salawat dan salam semoga
selamanya tercurah dan terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para
sahabatnya serta seluruh umatnya termasuk kita yang akan melanjutkan perjuangan
dakwahnya semoga kita akan mendapatkan safa’atnya nanti diakhirat, amin.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh pihak yang
telah mendukung terselesaikanya makalah ini.

Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena kami pun
masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Semoga
Makalah ini memberikan manfaat yang besar bagi kita semua. Aamiin.

Ciputat, April 2019

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
Latar Belakang..................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
A. Fungsi Pemerintah........................................................................................................................2
Ceiling Price..................................................................................................................................6
Floor Price.....................................................................................................................................7
B. Kegagalan Pasar............................................................................................................................7
C. Campur Tangan Pemerintah........................................................................................................14
1. Peran Pemerintah dalam Kegagalan Pasar...............................................................................14
2. Tujuan Campur Tangan Pemerintah....................................................................................14
3. Bentuk-Bentuk Campur Tangan Pemerintah........................................................................15
D. Studi Kasus.................................................................................................................................16
BAB III PENUTUPAN......................................................................................................................18
Kesimpulan......................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................19

ii
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perekonomian suatu negara tidak dapat terlepas dari campur tangan pemerintah dan
mekanisme pasar yang terjadi. Pemerintah mempunyai pengaruh dengan tingkat yang
berbeda-beda terhadap perekonomian. Ada pemerintahan yang mengatur secara ketat, ada
pula yang membatasi dan hanya bekerja sebagai pendukung saja dalam perekonomian suatu
negara.

Peran pemerintah dalam perekonomian dilakukan melalui aktivitas ekonomi dengan


menjalankan fungsi alokasi, distribusi dan stabilisasi. Melalui aktivitas tersebut, sumber daya
yang tersedia dapat diolah dan dimanfaatkan oleh setiap manusia melalui wujud barang dan
jasa melalui aktivitas atau mekanisme pasar. Melalui tarik ulur pada mekanisme pasar dalam
segala proses aktivitas ekonomi, semuanya akan berjalan menuju keseimbangan pasar yang
tercermin dengan terciptanya kesejahteraan dan keadilan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
keadilan dan kesejahteraan merupakan tujuan akhir dalam sebuah kegiatan ekonomi.

Namun, pada kenyataannya keseimbangan pasar sangat sulit untuk dicapai atau terjadi
kegagalan pasar, yaitu kondisi dimana mekanisme pasar tidak berfungsi secara efisien dalam
mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada kepada masyarakat. Hal ini menyebabkan
barang yang dihasilkan menjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit, dan pada keadaan yang
sangat ekstrim akan menyebabkan pasar tidak terjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak
dihasilkan oleh pasar tersebut. Esensi timbulnya kegagalan pasar karena masyarakat tidak
bertindak secara kooperatif, sebab perilaku kooperatif inilah yang akan menyebabkan kondisi
Pareto Optimal. ( Mangkoesoebroto, 1999 dalam Mansjur, 2005)

Terjadinya kegagalan pasar disebabkan karena beberapa faktor seperti imperfect


competition, barang publik, eksternalitas, dan biaya transaksi. Sehingga pasar tidak mampu
bekerja secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonominya dimana terdapat
keseimbangan umum yang semakin baik atau semakin buruk dalam konteks kesejahteraan.
(Mansjur, 2005)

Dalam hal ini, terjadinya kegagalan pasar menuntut campur tangan pemerintah dalam
menjaga stabilitas mekanisme pasar. Peran pemerintah dalam perekonomian adalah

1
mengurangi dampak akibat kegagalan pasar, sehingga alokasi sumber-sumber ekonomi dapat
tercapai secara efisien.

BAB II PEMBAHASAN

A. Fungsi Pemerintah

Pemerintah merupakan suatu bentuk organisasi yang bekerja dan menjalankan tugas
untuk mengelola sistem pemerintah dan menetapkan kebijakan dalam mencapai tujuan
Negara Fungsi pemerintah dalam ekonomi sektor publik berkaitan erat dengan pemerintah
yang mempunyai kewenangan dalam menetapkan kebijakan publik.1 Kebijakan publik
diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk melalui penyediaan barang-
barang publik dan barang-barang konsumsi lain. Dalam ekonomi publik peran pemerintah
sangat penting. Peran pemerintah itu diantaranya sebagai fungsi alokasi. Tidak semua
barang dan jasa yang ada dapat disediakan oleh sektor swasta. Barang dan jasa yang tidak
dapat disediakan oleh sistem pasar ini disebut barang publik, yaitu barang yang tidak dapat
disediakan melalui transaksi antara penjual dan pembeli. Barang swasta adalah barang
yang dapat disediakan melalui sistem pasar, yaitu melalui transaksi antara penjual dan
pembeli. Adanya barang yang tidak dapat disediakan melalui sistem pasar ini disebabkan
karena adanya kegagalan sistem pasar. Sistem pasar tidak dapat menyediakan barang atau
jasa tertentu oleh karena manfaat dari adanya barang tersebut tidak hanya dirasakan secara
pribadi akan tetapi dinikmati oleh orang lain.

Jadi dalam hal ini dikatakan bahwa sistem pasar gagal menyediakan barang dan jasa
yang tidak mempunyai sifat pengecualian, yaitu pengecualian oleh orang yang memiliki
suatu barang tehadap orang lain dalam menikmati barang tersebut. Jalan raya adalah salah
satu contoh barang publik yang tidak dapat diterapkan prinsip pengecualian secara teknis
maupun secara ekonomis. Secara teknis setiap orang membutuhkan jalan sehingga kalau
pun ada seseorang pemakai jalan maka tidak mungkin orang lain dilarang untuk
menikmati atau memanfaatkan jalan tersebut.

Secara ekonomis misalnya pemerintah tidak dapat memberi pagar disisi setiap jalan
secara teknis mungkin dapat dilaksanakan akan tetapi untuk melakukannya diperlukan
biaya yang sangat besar dibandingkan dengan membuat pagar itu sendiri. Sehingga secara
1
https://uraiantugas.com/2017/04tugas-dan-fungsi-pemerintah.html?m=1. Diakses pada 26 Maret 2019 pukul
17.00 WIB

2
ekonomis pemerintah tidak melakukannya. Jadi yang disebut barang publik murni adalah
barang yang baik secara teknis maupun secara ekonomis tidak dapat diterapkan prinsip
pengeculian atas barang tersebut. Jadi dalam fungsi alokasi ini, peran pemerintah adalah
untuk mengusahakan agar alokasi sumber-sumber ekonomi dilaksanakan secara efisien.
Berkaitan dengan peran ini, maka yang perlu diperhatikan adalah berapa besar harus
menyediakan barang-barang publik seperti jalan dan berapa dana yang harus dialokasikan
untuk membangun sebuah jalan.
Selain itu fungsi pemerintah sebagai fungsi distribusi, selain peranan alokasi maka
fungsi lain pemerintah adalah berperan sebagai alat distribusi pendapatan atau kekayaan.
Adapun distribusi merupakan penyaluran atau pembagian pengiriman kepada beberapa
orang atau ke beberapa tempat. Pembagian barang keperluan sehari-hari terutama dalam
masa darurat oleh pemerintah kepada pegawai negeri, penduduk dan
sebagainya. Distribusi pendapatan tergantung dari pemilikan faktor-faktor produksi, sistem
warisan, permintaan dan penawaran faktor produksi dan kemampuan memperoleh
pendapatan.
Distribusi pendapatan dan kekayaan yang ditimbulkan oleh sistem pasar mungkin
dianggap oleh masyarakat sebagai tidak adil. Masalah keadilan dalam distribusi
pendapatan merupakan masalah yang rumit dalam teori ekonomi. Ada sebagian ahli
ekonomi yang berpendapat bahwa masalah efisiensi ekonomi harus dipisahkan dari
masalah keadilan. Perubahan ekonomi dikatakan efisien apabila perubahan yang dilakukan
untuk memperbaiki suatu golongan dalam masyarakat dilakukan sedemikian rupa sehingga
tidak memperburuk keadaan golongan yang lain. Secara sederhana, fungsi distribusi ini
merupakan fungsi menyeimbangkan, menyesuaikan pembagian pendapatan masyarakat
dan kesejahteraan masyarakat.
Fungsi pemerintah dalam ekonomi sector public juga bisa sebagai Stabilisasi. Selain
peranan alokasi dan distribusi, peranan utama pemerintah adalah stabilisasi
ekonomi. Perekonomian yang sepenuhnya diserahkan kepada swasta akan sangat peka
terhadap goncangan keadaan yang akan menimbulkan penggangguran dan inflasi. Inflasi
dan deflasi merupakan hal yang mengganggu stabilitas ekonomi. Oleh karena itu masalah
ini harus ditangani oleh pemerintah melalui seperti kebijakan moneter. Pemerintah
berperan muntuk menciptakan keadaan yang aman dan nyaman dalam kehidupan
bernegara demi terciptanya kondisi masyarakat yang sejahtera. Diantara ketiga fungsi
ekonomi pemerintah, fungsi stabilisasi ini merupakan yang paling kecil kewenangan dan

3
dukungannya terhadap peran pemerintah daerah dan bahkan hampir tak mendapatkan
bagian untuk berperan dalam fungsi stabilisasi ini.
Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa fungsi stabilisasi berbeda antar satu daerah
dengan daerah lain dalam suatu negara. Disamping itu kecilnya kewenangan dan
dukungan peran pemerintah daerah dalam fungsi stabilisasi disebabkan akan adanya efek
sampingan yang timbul akibat penggunaan instrumen yaitu kebijakan moneter dan
kebijakan fiskal untuk mengontrol variabel ekonomi makro dan efek langsung dari
penggunaan instrumen tersebut. Pemerintah lebih berperan sebagai stabilisator, untuk
menjaga agar perekonomian berjalan normal yaitu dengan cara menjaga agar
permasalahan yang terjadi pada satu sektor perekonomian tidak merembet ke sektor lain.
Selain itu peran pemerintah untuk menjaga agar perekonomian kondusif inflasi terkendali
sistem keamanan terjamin, dan kepastian hukum terjaga. Tanpa adanya campur tangan
pemerintah perekonomian akan tidak terkendali sehingga nantinya akan menimbulkan
penganguran tenaga kerja yang akan mengganggu stabilitas ekonomi.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, pemerintah memiliki beberapa fungsi seperti yang


dijelaskan beberapa tokoh dibawah ini :

 Menurut Adam Smith (1976)

1. Memelihara keamanan dan pertahanan dalam negeri.


2. Menyelenggarakan peradilan.
3. Menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh pihak swasta.

 Menurut Richard A. Musgrave, dibedakan menjadi tiga fungsi dan tujuan kebijakan
anggaran belanja pemerintah, yaitu:
1. Fungsi Alokasi (Allocation Branch) yaitu fungsi pemerintah untuk menyediakan
pemenuhan untuk kebutuhan Publik (public needs). Fungsi pemerintah akan alokasi
ini telah diperkuat secara teoritis oleh Stiglitz, 1986 (dalam Syahrir, 1986 : hal 4),
disebutkan ada 2 elemen yang selalu ada pada setiap barang publik, yakni :
 Tidak dimungkinkannya menjatah barang-barang publik bagi setiap individu
(orang-perorang)
 Sangat sulit untuk menjatah dan membagi-bagikan barang publik.
Contoh langsung untuk fungsi alokasi ialah seperti jaminan kesehatan,
programpendidikan, infrastruktur publik, dll.

4
2. Fungsi Distribusi (Distribution Branch) yaitu fungsi yang dilandasi dengan
mempertimbangkan pengaruh sosial ekonomis; yaitu pertimbangan tentang kekayaan
dan distribusi pendapatan, kesempatan memperoleh pendidikan, mobilitas sosial,
struktur pasar. Macam-ragam warga negara dengan berbagai bakatnya termasuk
tugas fungsi tersebut.
3. Fungsi Stabilisasi (Stabilizaton Branch) yaitu fungsi menyangkut usaha untuk
mempertahankan kestabilan dan kebijaksanaan- kebijaksanaan yang ada. Disamping
itu, fungsi ini bertujuan untuk mempertahankan kestabilan perekonomian
(stabilisator perekonomian)(Guritno, 2000:2)

Berdasarkan dua pendapat diatas, pemerintah diantaranya memiliki fungsi sebagai


berikut :

1. Fungsi Pelayanan

Perbedaan pelaksanaan fungsi pelayanan yang dilakukan Pemerintah Pusat dan


Pemerintah Daerah terletak pada kewenangan masing-masing. Kewenangan
pemerintah pusat mencakup urusan Pertahanan Keamanan, Agama, Hubungan luar
negeri, Moneter dan Peradilan. Secara umum pelayanan pemerintah mencakup
pelayanan publik (Public service) dan pelayanan sipil (Civil service) yang
menghargai kesetaraan.

2. Fungsi Pengaturan

Fungsi ini dilaksanakan pemerintah dengan membuat peraturan perundang-undangan


untuk mengatur hubungan manusia dalam masyarakat. Pemerintah adalah pihak yang
mampu menerapkan peraturan agar kehidupan dapat berjalan secara baik dan
dinamis. Seperti halnya fungsi pemerintah pusat, pemerintah daerah juga mempunyai
fungsi pengaturan terhadap masyarakat yang ada di daerahnya. Perbedaannya, yang
diatur oleh Pemerintah Daerah lebih khusus, yaitu urusan yang telah diserahkan
kepada Daerah. Untuk mengatur urusan tersebut diperlukan Peraturan Daerah yang
dibuat bersama antara DPRD dengan eksekutif.

3. Fungsi Pembangunan

5
Pemerintah harus berfungsi sebagai pemacu pembangunan di wilayahnya, dimana
pembangunan ini mencakup segala aspek kehidupan tidak hanya fisik tapi juga
mental spriritual. Pembangunan akan berkurang apabila keadaan masyarakat
membaik, artinya masyarakat sejahtera. Jadi, fungsi pembangunan akan lebih
dilakukan oleh pemerintah atau Negara berkembang dan terbelakang, sedangkan
Negara maju akan melaksanakan fungsi ini seperlunya.

4. Fungsi Pemberdayaan (Empowerment)

Fungsi ini untuk mendukung terselenggaranya otonomi daerah, fungsi ini menuntut
pemberdayaan Pemerintah Daerah dengan kewenangan yang cukup dalam
pengelolaan sumber daya daerah guna melaksanakan berbagai urusan yang
didesentralisasikan. Untuk itu Pemerintah Daerah perlu meningkatkan peranserta
masyarakat dan swasta dalam kegiatan pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintahan. Kebijakan pemerintah, pusat dan daerah, diarahkan untuk
meningkatkan aktifitas ekonomi masyarakat, yang pada jangka panjang dapat
menunjang pendanaan Pemerintah Daerah. Dalam fungsi ini pemerintah harus
memberikan ruang yang cukup bagi aktifitas mandiri masyarakat, sehingga dengan
demikian partisipasi masyarakat di Daerah dapat ditingkatkan. Lebih-lebih apabila
kepentingan masyarakat diperhatikan, baik dalam peraturan maupun dalam tindakan
nyata pemerintah.

Ceiling Price

Ceiling price adalah kebijakan untuk mengontrol tingkat harga suatu barang agar tidak
terlalu tinggi. Agar barang tersebut masih dapat terjangkau oleh masyarakat.

Mengapa ceiling price dapat menyebabkan shortage?

6
Ceiling price adalah kebijakan untuk menentukan harga suatu barang dibawah harga pasar.
Sehingga akan meningkatkan permintaan, tetapi jumlah barang ditawarkan tidak dapat
memenuhi tingkat permintaan tersebut. Selisih antara tingkat permintaan yang lebih tinggi
dibanding tingkat penawaran inilah yang disebut dengan shortage atau surplus demand.
Untuk mangatasi keadaan shortage ini pemerintah dapat melakukan kebijakan seperti
operasi pasar,memberikan subsidi produsen,megurangi pajak dan impor barang agar
jumlah barang meningkat dan permintaan dapat terpenuhi pada tingkat harga eceran
terendah.

Floor Price

Floor price adalah kebijakan menetapkan harga eceran terendah. Floor price bertujuan agar
harga duatu narang tidak terlalu rendah

Mengapa floor price menyebabkan surplus?

Floor price adalah kebijakan menentukan harga diatas harga pasar, sehingga produsen
akan menjual lebih banyak barang tetapi permintaan akan turun karena harga yang lebih
tinggi dari harga pasar(hukum  permintaan). Sehingga akan terjadi selisih antara barang
yang di supply dengan konsumsi di masyarakat.selisih inilah yang disebut surplus supply.
Barang surplus yang terjadi dapat dibeli pemerintah atau diekspor.

B. Kegagalan Pasar
Kegiatan yang tidak terlepas dalam kegiatan publik yaitu kegiatan untuk
bertransaksi tidak akan luput dalam pengaruh dan adanya pasar. Pasar yang mana
didalamnya terdapat sebuah transaksi atau tempat bertemunya antara konsumen dan para
rodusen ataupun distributor, ternyata mampu menjadi daya tarik tersendiri dalam sebuah
kehidupan dan mekanisme perekonomian. Pasar akan selalu berkembang dan tetap hidup,

7
apabila didalamnya terdapat sebuah transaksi dan yang paling utama adalah mampu
memberikan fungsi bagi masyarakat. Tidak hanya itu, pasar juga menjadi salah satu
wadah maupun tempat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam
berbagai bentuk kebutuhan, baik primer, sekunder maupun tersier.

Pada dasarnya pelaku dalam pasar yakni konsumen, produsen dan pemerintah.
Dalam mekanisme perputaran transaksi serta segala macam bentuk dari berbagai
kegiatan yang terjadi di dalam pasar, terdapat di dalamnya mekanisme yang ternyata
dipantau oleh pemerintah. Pemerintah harus mampu untuk mengendalikan perputaran
mekanisme pasar. Bukan berarti pemerintah menentukan harga ataupun mengubah harga
dengan seenaknya. Melainkan pemerintah mampu untuk memberikan pengontrolan
secara langsung terhadap perputaran mekanisme pasar, memberikan solusi yang tepat
dalam kenaikan beberapa barang-barang yang dianggap menjadi kebutuhan primer
masyarakat serta menjadikan pasar sebagai pasar yang efisien.

Namun, dalam berjalannya mekanisme pasar terkadang tidak selamanya dalam


keadaan yang baik. Adapun beberapa pasar yang ternyata mengalami kegagalan pasar.
Kegagalan pasar ini menjadi salah satu permasalahan dalam perekonomian publik
ataupun masyarakat. Sehingga, patutnya mulai di telaah kembali bagaimana mekanisme
pasar yang efisien serta faktor-faktor apakah yang menyebabkan timbulnya kegagalan
pasar.

Kegagalan pasar terjadi ketika mekanisme pasar tidak mampu mengalokasikan


sumber-sumber ekonomi kepada individu secara optimal. Pada kondisi ini, pasar tidak
mampu memenuhi kriteria-kriteria dalam pasar persaingan sempurna. Kriteria-kriteria
dalam pasar persaingan sempurna tersebut antara lain, pengetahuan produsen dan
konsumen tentang keadaan pasar persaingan sempurna, barang yang diperjualbelikan
bersifat homogen, produsen dan konsumen pengaruhnya kecil terhadap mekanisme
pembentukan harga yang lebih ditentukan oleh pasar (produsen dan konsumen bertindak
sebagai penerima harga), tidak adanya hambatan buatan (kebebasan membuka dan
menutup usaha), dan adanya mobilitas sumber daya ekonomi yang sempurna. Apabila
pasar gagal memenuhi kriteriakriteria pada pasar persaingan sempurna, maka tingkat
produksi, konsumsi dan distribusi tidak akan mencapai pareto optimal. Penyebab
kegagalan pasar antara lain :

1. Persaingan Tidak Sempurna

8
Persaingan tidak sempurna adalah penyebab kegagalan pasar. Di bawah pasar
persaingan tidak sempurna perusahaan mengalami penurunan kemiringan kurva
permintaan untuk produknya. Penyimpangan pendapatan marginal dari pendapatan
rata-rata dan harga tidak lagi sama dengan biaya marginal. Pada kondisi ini,
perusahaan monopoli menetapkan harga yang melebihi biaya marginal untuk
memaksimalkan keuntungan. Sehingga menyebabkan output yang lebih kecil dari yang
dihasilkan oleh perusahaan yang bersaing sempurna dan beroperasi di bawah kondisi
biaya yang sama. Dengan begitu, tingkat output berada pada kondisi yang tidak
optimal. Contoh dari persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut :

a. Monopoli
Monopoli merupakan struktur pasar dimana hanya ada satu penjual atau satu
produsen sehingga tidak ada persaingan. Pada pasar monopoli, produsen
mempunyai prinsip keuntungan yang maksimum yaitu pada tingkat produksi
MC=MR. (MR = marginal revenue, MC = marginal cost)
b. Oligopoli
Sebuah keadaan dimana dalam pasar jumlah perusahaan yang menguasai pasar
lebih dari dua tetapi tidak banyak (2-10), sehingga tindakan antar perusahaan akan
saling terkait dan berpengaruh. Akibat bebasnya masing-masing perusahaan dalam
menentukan kebijakan, terutama kebijakan harga dan produksi, menimbulkan
perang harga dan berdampak pada kehancuran bagi beberapa perusahaan tertentu.
c. Monopoli Alamiah Ketika pemerintah berusaha menghapuskan monopoli pada
suatu industri, akan tetapi persaingan di antara produsen yang ada akan
menyebabkan hanya ada satu produsen yang mampu bertahan. Hal ini bisa
disebabkan karena pasar akan barang tersebut terlalu kecil dan investasi yang
dibutuhkan sangat besar sehingga tingkat ekonomi yang efisien akan tercapai
ketika tingkat produksi besar.

2. Barang Publik

Barang publik adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh salah satu konsumen tidak
akan mengurangi jumlah yang tersedia untuk dikonsumsi konsumen lainnya, dan
kegunaannya untuk kepentingan publik, tidak ada pengecualian konsumen untuk
mengkonsumsinya. Dengan begitu, barang publik harus disediakan dalam jumlah yang
besar dan kualitas yang sama untuk seluruh individu. Keadaan ini akhirnya cenderung

9
mengakibatkan berkurangnya insentif atau rangsangan untuk memberikan kontribusi
terhadap penyediaan dan pengelolaan barang publik. Kalaupun ada kontribusi, maka
sumbangan itu tidaklah cukup besar untuk membiayai penyediaan barang publik yang
efisien, karena masyarakat cenderung memberikan nilai yang lebih rendah dari
seharusnya. (Mansjur, 2005)

Penggunaan barang publik oleh satu orang tidak akan mengurangi kegunaan barang
tersebut pada orang lainnya selama barang tersedia, sehingga menyebabkan tidak
adanya persaingan dalam konsumsi. Kondisi ini menyiratkan bahwa pasar tidak akan
mampu menyediakan barang atau jasa secara efisien, karena pasar berfungsi dengan
mengecualikan orang yang tidak membayar untuk barang. Oleh karena itu, untuk
mengatasi kegagalan pasar yang terjadi, diperlukan penyediaan anggaran barang
publik oleh pemerintah dikarenakan pihak swasta tidak mau menyediakan barang
publik, sedangkan kebutuhan masyarakat tetap harus terpenuhi.

3. Eksternalitas

Eksternalitas merupakan dampak yang ditanggung oleh pelaku ekonomi atas aktivitas
ekonomi yang dilakukan. Sedangkan menurut Reksohadiprojo (2001), yang dimaksud
ekternalitas adalah biaya atau manfaat transaksi pasar yang tercermin dalam harga.
Pada aktivitas dan tindakan ekonomi, efisiensi alokasi sumber daya dan distribusi
konsumsi pada ekonomi pasar dengan persaingan bebas dan sempurna bisa terganggu,
apabila individu pelaku ekonomi baik produsen maupun konsumen mempunyai
eksternalitas baik terhadap mereka sendiri ataupun terhadap pihak lain. Menurut
Pearee dan Nash (1991) dalam Mansjur (2005), eksternalitas dari empat interaksi
ekonomi antara lain:

a.Efek atau dampak satu produsen terhadap produsen lain Suatu kegiatan produksi
dikatakan mempunyai dampak eksternal terhadap produsen lain jika kegiatannya
mengakibatkan terjadinya perubahan atau pergeseran fungsi produksi pada produsen
lain. Contohnya adalah pada suatu proses produksi pembuatan kain (garment)
menghasilkan limbah produk beracun yang masuk ke aliran sungai atau waduk yang
mengalir ke sawah sehingga mencemari tanaman dan merugikan petani. Dalam hal
ini, kegiatan produksi garment mempunyai dampak negatif terhadap produsen lain
(petani).

10
b. Efek atau dampak kegiatan produksi terhadap konsumen Suatu kegiatan produksi
dikatakan mempunyai dampak eksternal terhadap konsumen jika kegiatan
produksinya mengakibatkan pergeseran fungsi utilitas konsumen. Contohnya adalah
berkurangnya lahan terbuka hijau dengan udara yang segar karena pembangunan
pabrik. Selain itu, seringkali kegiatan produksi pabrik menghasilkan limbah yang
mencemari air, sehingga mengganggu masyarakat luas (konsumen).
c.Efek atau dampak suatu konsumen terhadap konsumen lain Dampak konsumen
terhadap konsumen lain terjadi jika aktivitas seseorang atau kelompok tertentu
mempengaruhi atau mengganggu fungsi utilitas konsumen lain. Dampak dari
kegiatan seorang konsumen terhadap konsumen lain dapat terjadi dalam berbagai
bentuk. Seperti, asap rokok seseorang di tempat umum.
d. Efek atau dampak suatu konsumen terhadap produsen Dampak konsumen terhadap
produsen terjadi jika aktivitas konsumen mengganggu proses produksi suatu
produsen atau kelompok produsen tertentu. Misalnya pembuangan limbah rumah
tangga di sungai yang membuat air sungai tercemar sehingga mengganggu produsen
yang memanfaatkan air bersih tergannggu, contohnya petani.

4. Kegagalan Institusional

Gillis, Perkins dan Roemer di dalam Nizar, telah mengidentifikasi kegagalan


institusional sebagai penyebab utama kegagalan pasar di negara berkembang. Hal ini
didasarkan pada pandangan bahwa lembaga terbelakang mengecualikan banyak orang
dari pasar. Kegagalan kelembagaan menyebabkan kerusakan di negara berkembang.
Meskipun pemerintah memiliki hak atas sebagian besar kawasan hutan di negara
berkembang, tetapi pemerintah tidak mampu menegakkan peraturan di bidang ini.
Hutan merupakan sumber daya milik umum tetapi penyebab kerusakan hutan adalah
kelembagaan itu sendiri, sedangkan mekanisme pasar tidak dapat mengatur
penggunaan sumber daya milik umum. Kegagalan pasar ini dikenal sebagai “tragedi
milik bersama (tragedy of common)”.

5. Biaya Transaksi

Suatu pasar dikatakan lengkap apabila pasar tersebut menghasilkan semua barang dan
jasa yang biaya produksinnya lebih kecil daripada harga yang mau dibayar oleh
masyarakat. Ada beberapa jenis jasa yang tidak diusahakan oleh pihak privat dalam
jumlah yang cukup walaupun biaya penyediaan jasa tersebut lebih kecil daripada apa

11
yang mau dibayar oleh masyarakat. Kondisi seperti ini disebut sebagai pasar yang
tidak lengkap. Ada beberapa alasan yang mengakibatkan terjadinya pasar yang tidak
lengkap yaitu, adanya inovasi, biaya transaksi serta asimetri informasi dan biaya
pelaksanaan. (Stiglitz, 2000)

Biaya transaksi diterjemahkan sebagai biaya yang dikeluarkan sebagai bagian dari
biaya produksi dari keseluruhan total biaya produksi (total cost). Berbagai aturan,
pungutan liar, rent seeker dan free rider menyebabkan biaya transaksi tinggi. (Mansjur,
2005)

Biaya transaksi tidak hanya dalam bentuk finansial, tapi juga dipengaruhi oleh
ketidakpastian dalam perencanaan. Ketidakpastian usaha bagi pengusaha berarti
berkaitan dengan risiko yang mempunyai konsekuensi risiko yang tinggi, sehingga
berpengaruh pada profit margin yang diinginkan. (Mansjur, 2005)

Masalah biaya transaksi dapat diatasi dengan memperpendek jalur birokrasi,


meningkatkan kepastian hukum, menghilangkan free rider dan rent seeker, serta
menciptakan sistem perundangan dan kelembagaan yang efektif dalam mencegah
terjadinya biaya transaksi. (Mansjur, 2005)

Pasar sebagai tempat para produsen berkompetisi untuk menarik perhatian dan
mendapatkan keuntungan dari para konsumen, mampu memberikan pengaruh yang
sangat tinggi dalam mekanisme perekonmian masyarakat luas. Adapun pasar yang berada
dalam keadaan yang stabil ataupun establish merupakan suatu dambaan bagi seluruh
masyarakat dibelahan dunia manapun. Namun, pada hakikatnya pasar akan berfungsi
dengan baik apabila memberikan manfaat kepada semua pihak, baik konsumen, produsen
dan pemerintah. Pasar yang mampu memberikan fungsi dengan baik ke berbagi pihak
inilah yang disebut dengan pasar yang kompetitif atau pasar yang bersaing ataupun pasar
yang efisien. Sedangkan, pasar yang belum memberikan fungsinya ke semua pihak maka
itulah yang disebut dengan pasar yang gagal.

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mengindikasi kegagalan pasar, patutnya perlu bagi
seluruh masyarakat untuk mengetahui faktor-faktor indikasi berjalannya fungsi pasar,
yaitu:

1. Distribusi kesejahteraan di masyarakat berjalan normal.

12
Distribusi kesejahteraan masyarakat akan tergambar pada kebutuhan para konsumen
yang berjalan dengan baik. Seperti halnya, ketika seorang konsumen membutuhkan
makanan atau minuman atau alat tulis di malam hari dan para produsen pun memiliki
distribusi yang cukup untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen. Maka, akan
tercipta harga yang sesuai dengan konsumen dan produsen. Dan konsumen pun akan
merasa aman dan tentram denbgan harga yang telah terjadi di pasar, bahkan konsumen
tidak merasa khawatir dengan ketersediaan barang ataupun jasa yang dibutuhkan.
Hal ini menyebabkan seluruh kalangan masyarakat mampu merasakan dan memenuhi
kebutuhannya dengan sesuai. Baik itu dari warga yang berkecukupan ataupun warga
yang belum mampu untuk bertransaksi lebih.
2. Stabilitas ekonomi (harga barang dan jasa) berjalan normal. Stabilitas ekonomi sendiri
meliputi bagaimana suatu barang dan jasa berada dalam harga yang tidak terimplikasi
oleh nilai tukar mata uang ataupun tidak terjadi gejolak harga akibat kurangnya
distribusi barang tersebut dan selanjutnya menimbulkan kelangkaan barang. Maka,
penenakan pada stabilitas ekonomi sendiri sangatlah penting. Karena harga yang
terimplikasi, baik dari faktor internal ataupun eksternal sedikit banyak mampu
memberikan pengaruh yang besar bagi kegiatan perekonomian masyarakat.
3. Alokasi sumber daya berjalan dengan baik dan efisien.
Alokasi Sumber Daya Alam ataupun Buatan yang sesuai akan menimbulkan
munculnya kekuatan ekonomi. Sehingga, alokasi sumber daya yang sesuai sangat
berpengaruh dalam mekanisme kegiatan pasar dan mampu menunjang pasar menjadi
pasra yang terapi atau apapun itu.

Dalam pasar yang efisien pun tidak hanya memperhatikan 3 faktor tersebut. Karena pada
hakikatnya, masyarakat luas memiliki asumsi-asumsi untuk menentukan bahwa sebuah
pasar termasuk dalam kategori pasar yang kompetitif ataupun efisien, yaitu:

a. Kesejahteraan setiap orang perusahaan hanya ditentukan oleh faktor produksi


yang digunakannya.
b. Ada ketentuan mengenai hak kepemilikan setiap barang dan jasa.
c. Tersedia pasar untuk setiap pasar dan jasa.
d. Setiap perusahaan berperilaku kompetitif dan tidak terpengaruh signifikan pada
pasar.
e. Biaya untuk masuk pasar sangat murah.

13
f. Semua pemain di pasar mempunyai informasi yang sama mengenai barang dan
jasa yang tersedia dipasar.
Seluruh asumsi tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya campur tangan
dari pihak pemerintahan. Maka, patutnya untuk menciptakan pasar yang efisien dan
kompetitif, baik dari sisi konsumen, produsen dan pemerintah mampu bergerak dan
menggerakkan dengan sebaik-baiknya.

C. Campur Tangan Pemerintah


1. Peran Pemerintah dalam Kegagalan Pasar
Adanya kegagalan pasar merupakan salah satu sebab mengapa pemerintah harus turun
tangan dalam perekonomian agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara
optimal. Walaupun demikian, tidak selamanya campur tangan pemerintah
mennyebaban peningkatan kesejahteraan masyarakat, bahkan secara sistematis
senantiasa terjadi kegagalan pemerintah. Ini disebabkan karena pemerintah melakukan
fungsi alokasi tidak dengan cara yang efisien. Ketidak efisienan pemerintah ini
disebabkan oleh 4 hal, diantaranya: informasi yang terbatas, pengawasan yang terbatas
atau reaksi pihak swasta, pengawasan yang terbatas atas perilaku birokrat, hambatan
dalam proses politik.
Selain itu seperti yang di kutip Harjono (2011), sebagai prasyarat utama pemerintah
yang diperlukan untuk dapat mengembangkan sistem hukum yang dapat berfungsi
dengan baik bagi sistem ekonomi pasar yaitu untuk mempersiapkan seperangkat
hukum tertulis secara jelas yang mampu menunjukan batasan-batasan hak serta
pertanggungjawaban individual yang relevan dengan kebijakan ekonomi yang pro
mekanisme pasar.
Menurut Barton (2000), peran pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar tersebut
yaitu :

1. Dalam peran alokasi sumber daya tercakup soal penentuan ukuran absolut dan
relatif pemerintah dalam perekonomian dan penyediaan barang-barang publik serta
pelayanan kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
2. Pemerintah sebagai peran regulator. Hal ini mencakup undang-undang dan tata
tertib yang dibutuhkan masyarakat termasuk undang-undang yang mengatur dunia
bisnis yang memadai untuk memfasilitasi aktivitas bisnis dan hak-hak kepemilikan
pribadi.
3. Peran pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial. Mencakup kebijakan-

14
kebijakan yang mendorong pemerataan sosial di negara yang bersangkutan seperti
perpajakan, jaminan sosial (transfer payment) dan penyediaan sejumlah barang
publik campuran bagai masyarakat.
4. Peran pemerintah dalam mengelola ekonomi makro yang memfasilitasi stabilitas
secara umum dan kemakmuran ekonomi negara melalui kebijakan-kebijakan yang
didesain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil, full employment,
inflasi yang rendah, dan stabilitas neraca pembayaran.

2. Tujuan Campur Tangan Pemerintah


Menurut Sukirno (2003), kegagalan pasar menuntut pemerintah untuk memperbaiki
sistem regulasi perekonomian yang ada, dengan begitu perekonomian negara dapat
lebih maju.

Tujuan utama dibentuknya regulasi pemerintah yaitu sebagai berikut:


1) Menjamin agar kesamaan hak setiap individu tanpa penindasan.
2) Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembanagan yang
teratur dan stabil.
3) Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-persahaan besar
yang dapat mempengaruhi pasar agar mereka tidak menjalankan praktek-praktek
monopoli yang merugikan.
4) Menyediakan barang bersama seperti jalan raya, polisi dan tentara, yang
penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat untuk mempertinggi
kesejahteraan sosial masyarakat.
5) Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi yang merugikan masyarakat
dihindari atau dikurangi masalahnya.

3. Bentuk-Bentuk Campur Tangan Pemerintah


1. Membuat Peraturan-peraturan
Tujuan pokok dari peraturan pemerintah adalah agar kegiatan-kegiatan ekonomi
dijalankan secara wajar dan tidak merugikan khalayak ramai. Contohnya
peraturan mengenai syarat kerja pada para pekerja di sektor industri adalah
dibuat untuk menjamin dalam pemberian gaji, upah dan tunjangan lain yang
wajar dan tidak menindas. Contoh lain peraturan mengenai lokasi
pengembangan perusahaan yang bertujuan agar industri tidak dikembangkan

15
secara sembarangan, sehingga kegiatan industri ini tidak mengganggu
masyarakat sekitar dan menghindari pencemaran udara. Peraturan dibuat oleh
pemerintah meliputi berbagai aspek kegiatan ekonomi, bukan saja terbatas pada
kegiatan dan pendirian industri tetapi juga kegiatan ekspor impor, perbaikan lalu
lintas, pengembangan perusahaan dan aspek kegiatan ekonomi lainnnya.
2. Menjalankan Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan Fiskal adalah Strategi dan langkah-langkah pemerintah dalam
pengeluarannya dan dalam sistem dan cara-cara pengumpulan pajak. Kebijakan
Moneter adalah langkah-langkah pemerintah untuk mempengaruhi situasi
keuangan dalam perekonomian, yaitu mempengaruhi suku bunga, operasi bank-
bank dan mengatur jumlah uang yang beredar. Kedua kebijakan ini sangat
penting dalam mengatur kegiatan ekonomi. Perekonomian selalu menghadapi
masalah inflasi dan pengangguran, kebijakan ini merupakan tindakan untuk
mengatasi kenaikan harga dan kekurangan pekerjaan.
3. Melakukan Kegiatan Ekonomi Secara Langsung
Dalam kegiatan ekonomi terdapat perbedaan nyata antara keuntungan yang
dinikmati oleh orang yang melakukannya (keuntungan pribadi) dan keuntungan
yang diperoleh masyarakat secara menyeluruh (keuntungan sosial). Adakalanya
seseorang memperoleh keuntungan yang besar dalam kegiatan ekonomi yang
dijalankan tetapi masyarakat mengalami kerugian.

D. Studi Kasus

16
Harga Tertinggi (Ceiling Price) adalah batas maksimum harga penjualan yang harus
dipatuhi oleh produsen. Kebijakan penetapan harga maksimum ini bertujuan untuk
melindungi konsumen, agar dapat menikmati harga yang tidak terlalu tinggi. Dampak dari
kebijakan ini yaitu pemerintah harus menyediakan barang lebih banyak sesuai dengan
jumlah permintaan yang ada di masyarakat. Penambahan barang bisa dilakukan dengan
memberikan subsidi, mengimpor barang, mengurangi pajak dll.
Pada saat pemerintah menetapkan harga barang (p1) berada diatas harga keseimbangan
(p0), menyebabkan :
 Kelebihan jumlah barang yang ditawarkan (excess supply), terlihat dari Q0 menjadi
Qs.
 Kekurangan jumlah barang yang diminta (shortage demand), terlihat dari Q0 menjadi
Qd.
Contoh, misal harga tiket bus trans Jakarta pada awalnya adalah Rp. 5000. Kuantitas yang
diperjualbelikan dipasar adalah sebanyak 500 tempat duduk. Selanjutnya pemerintah
menetapkan harga tertinggi pada tiket bus trans Jakarta sebesar Rp. 4000. Pada tingkat
harga ini kuantitas yang diminta oleh konsumen meningkat menjadi 600 tempat duduk,
namun tempat duduk yang ditawarkan hanya 450. Oleh karena itu, terdapat kelebihan
permintaan sebesar 150 tempat duduk. Untuk mengatasi kelebihan pemintaan ini,
pemerintah melakukan penambahan jumlah bis yang beroperasi.

17
BAB III PENUTUPAN

Kesimpulan
Pemerintah memiliki peran penting dalam proses kegiatan ekonomi, yang berupa fungsi
alokasi, distribusi dan stabilisasi. Pada kondisi kegagalan pasar, mengharuskan pemerintah
untuk campur tangan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan ataupun berperan langsung
dalam proses ekonomi. Kegagalan pasar itu sendiri merupakan keadaan dimana mekanisme
pasar tidak mampu mengalokasikan sumber-sumber ekonomi kepada masyarakat, yaitu
dimana pasar tidak memenuhi kriteria persaingan sempurna, seperti pengetahuan produsen
dan konsumen tentang keadaan pasar persaingan sempurna, barang yang diperjualbelikan
bersifat homogen, produsen dan konsumen pengaruhnya kecil terhadap mekanisme
pembentukan harga yang lebih ditentukan oleh pasar (produsen dan konsumen beritndak
sebagai penerima harga), tidak adanya hambatan buatan (kebebasan membuka dan menutup
usaha), dan adanya mobilitas sumber daya ekonomi yang sempurna. Apabila pasar tidak
mampu memenuhi kriteria tersebut, maka tingkat produksi, konsumsi dan distribusi tidak
akan mencapai pareto optimal.

18
Faktor penyebab kegagalan pasar antara lain adanya persaingan tidak sempurna, adanya
barang publik, adanya eksternalitas, terjadinya kegagalan institusional dan biaya transaksi
yang tidak optimal. Oleh karena itu, peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengatasi
kegagalan pasar yang terjadi. Bentuk peranan pemerintah dalam mengatasi kegagalan pasar
yang terjadi antara lain melalui fungsi alokasi, fungsi distribusi dan fungsi stabilisasi. Namun,
campur tangan pemerintah tidak selamanya dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, atau
disebut sebagai kegagalan pemerintah. Hal-hal yang menyebabkan kegagalan pemerintah
antara lain keadaan lapangan yang sangat dinamis menyebabkan kondisi yang akan datang
sangat sulit untuk diidentifikasi, seringkali kebijakan pemerintah tidak sesuai dengan reaksi
masyarakat, adanya pihak dalam pembuat kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk
mencapai kepentingan pribadi, adanya hambatan dalam birokrasi, serta pengawasan dan
informasi yang tidak akurat.

DAFTAR PUSTAKA

 http://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-pemerintah.html. Diakses pada


26 Maret 2019 pukul 16.00 WIB
 http://pemerintah.net/fungsi-pemerintah/. Diakses pada 26 Maret 16.10 WIB
 https://www.academia.edu/36813687/
Peran_serta_fungsi_pemerintah_dalam_pembangunan_nasional. Diakses pada 26
Maret 16.30 WIB
 https://uraiantugas.com/2017/04tugas-dan-fungsi-pemerintah.html?m=1. Diakses
pada 26 Maret 2019 pukul 17.00 WIB
 https://www.academia.edu/31900212/KEGAGALAN_PASAR. Diakses pada 27
Maret 2019 pukul 20.00 WIB
 https://www.academia.edu/16974139/
KEGAGALAN_PASAR_dan_CAMPUR_TANGAN_PEMERINTAH. Diakses pada
27 Maret 2019 pukul 20.30 WIB

19
 https://www.academia.edu/35228084/
MAKALAH_KEGAGALAN_PASAR_PENYEBABNYA_DAN_SOLUSINYA.
Diakses pada 27 Maret 2019 pukul 21.00 WIB
 https://www.academia.edu/35634460/
PERAN_PEMERINTAH_DALAM_MENGATASI_KEGAGALAN_PASAR.
Diakses pada 2 April 2019 pukul 08.00 WIB
 https://www.academia.edu/people/search?utf8=%E2%9C
%93&q=fungsi+pemerintah+kegagalan+pasar. Diakses pada 2 April 2019 pukul
08.15 WIB
 https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/55499460/
FAKTOR_PENYEBAB_KEGAGALAN_PASAR_DALAM_CAMPUR_TANGAN_
PEMERINTAH_TERHADAP_PEREKONOMIAN_NEGARA.docx?
AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1553858891&Signatu
re=n8LdXicA0IQNaswMLuP8jQkBzR0%3D&response-content-
disposition=attachment%3B%20filename
%3DFAKTOR_PENYEBAB_KEGAGALAN_PASAR_DALAM_CA.docx. Diakses
pada 2 April 2019 pukul 09.00 WIB
 https://www.academia.edu/35630678/
FAKTOR_PENYEBAB_KEGAGALAN_PASAR_DALAM_CAMPUR_TANGAN_
PEMERINTAH_TERHADAP_PEREKONOMIAN_NEGARA.docx. Diakses pada 2
April 2019 pukul 09.30 WIB

20

Anda mungkin juga menyukai