Prosedur Penyelesaian Sengketa Dalam Ekonomi Syariah
Prosedur Penyelesaian Sengketa Dalam Ekonomi Syariah
Hasby al-Shiddieqi, shulhu adalah “Akad yang Shulhu adalah suatu usaha untuk
disepakati oleh dua orang yang bertengkar mendapaimakn dua pihak yang berselisih,
dalam hak untuk melaksanakan sesuatu, bertengkar, saling dendam, dan bermusuhan
dengan akad itu akan dapat hilang persediaan dalam mempertahankan hak, dengan usaha
tersebut diharapkan akan berakhir perselisihan
Dasar Hukum
Perdamaian itu lebih baik “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu
daripada perselisihan (QS damaikan antara keduanya! Tetapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain,
An-Nisa ayat 128) hendaklah yang melenggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah
Allah, kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah
kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”
(QS Al-Hujarat : 9)
Istilah tahkim sendiri berasal dari kata Tempat bersandarnya dua orang yang bertikai
"hakkama" yang berarti mengangkat untuk orang yang ingin ditinjau pertikaian para
(seseorang) menjadi wasit. pihak yang ingin bersambung. aktivitas
penunjukan wasit, maka orang yang ditunjuk itu
disebut hakam (jamak dari hukam)
Dasar Hukum
1. Dan jika kamu khawatir akan ada persengketaan antara pasangan (suami-istri), maka kirimlah
seseorang hakim dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakim itu mengadakan perbaikan (islah)
niscaya Allah akan memberi taufik kepada suami istri itu. Sesungguhnya Allah maha mengerti lagi
maha pengenal (QS.An-Nisa [4]: 35).
2. Tidak ada yang lebih disukai dari bisikan-bisikan mereka kecuali bisikanbisikan dari orang yang
menyuruh manusia memberi sedekah atau mengambil ma'ruf atau melakukan kerjasama antara sesama
manusia Dan barangsiapa yang melakukan demikian karena mencari keridhaan, maka Allah kelak akan
meminta persetujuan pahala yang besar (QS.An- Nisa [4]: 114).
3. Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak adil dari penilaian, maka tidak mungkin
agi yang mengatur perdamaian yang sebenar- benarnya. Dan perdamaian itu menurut tabiatnya adalah
kikir. Dan jika kamu menggauli dirimu dan nusjuz dan sikap tidak acuh, maka sesungguhnya Allah
adalah maha mengetahe apa yang kamu kerjakan (AS.An-Nisa [4): 128
Pembentukan Badan Arbitrase Syariah di Indoensia
Kalangan ulama dan tokoh Surat Keputusan Dewan
cendikiawan Muslim Indonesia,
Pimpinan MUI No.392 / MUIV /
dimotori oleh Dewan Pimpinan
1992 tanggal 4 Mei 1992 tentang
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
kelompok Kerja Pembentukan
berkumpul membuat Lembaga Tanggal 2 Mei 1992 diadakan
Arbitrase pada tanggal 22 April 1992
Badan Arbitrase Hukum Islam
rapat lanjutan dengan peserta
yang sama ditambah Bank
Muamalat Indonesia (BMI)
Dalam rapat kerja MUI se-
Indonesia pada tanggal 24-27
November 1992, rencana
pembentukan arbitrase syariah
ditempatkan sebagai agenda
Kemudian berdasarkan keputusan Rapat Dewan tanggal 21 Oktober 1993 utama
Pimpinan Majelis Ulama Indonesia No: Kep-09 Badan Arbitrase Muamalat
/ MUI / XII / 2003 tanggal 24 Desember 2003 Indonesia (BAMUI) secara
nama Badan Arbitrase Muamalat diubah resmi didirikan
menjadi Badan Arbitrase Syariah Nasional
(BASYARNAS) yang kedudukannya tetap tanggal 21 Oktober 1993
diakses oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Badan Arbitrase Muamalat
Indonesia (BAMUI) secara
resmi didirikan
Prosedur Badan Arbitrase Syariah
Indonesia
BAB I BAB II
BAB III
BAB V
◦ BERAKHIRNYA PEMERIKSAAN
◦ GUGURNYA HAK MEMBANTAH
LEMBAGA
PERADILAN
SYARIAH (QADHA)
Secara terminologi, istilah Peradilan pada hakikatnya
qadha dapat diartikan merupakan suatu
Qadha secara lembaga/institusi yang
sebagai lembaga/institusi
harfiah berarti
peradilan yang bertugas berfungsi untuk menegakkan
memutuskan
atau menetapkan untuk menyampaikan hukum dalam menyelesaikan
keputusan hukum yang perkara berdasarkan hokum-
bersifat mengikat. hukum syara’.