Anda di halaman 1dari 15

SUBTANSI AKAD AS-SULHU jalaludin as-suyuti dalam kitab asbah

SEBAGAI INDUKNYA wanadhoir dijelaskan bahwa


PENYELESAIAN SENGKETA kandungan as-sulhu (negosiasi)
DALAM MU’AMALAH MENURUT ternyata bisa mencakup beberapa
IMAM JALALUDIN AS-SUYUTI istilah akad muamalah.as-sulhu bisa
menyakup jual beli, bisa menyakup
Ahmad muflikhudin1 sewa menyewa, bisa menyakup hutang
ahmadkansya@gmail.com piutang dll. Selanjutnya didalam kitab
tausyeh ‘ala ibnu qosim di jelaskan
Abstrak bahwa al-sulhu merupakan induk dari
pada beberapa hukum hususnya hukum
Dalam permasalahan mu’amalah di muamalah artinya bisa mengandung
dalam islam tidak lepas dari hubungan akad-akad mu’amalah yang lainya.
sosial. Karena dengan adanya
hubungan sosial kita bisa mendapatkan
keuntungan atau kesuksesaan dalam
bermu’amalah, selanjutnya dalam
interaksi sosial suatu saat akan terjadi
persengketaan. Dalam penyelesain
kasus persengketaan ada yang lewat
pengadilan (litigas), dan juga ada yang
diselesaikan secara damai (diluar
pengadilan) atau non litigasi. Didalam
hukum ekonomi islam, menyelesaikan
permasalahan diluar pengadilan di
istilahkan dengan tahkim dan as-sulhu.
Kata lain As-sulhu kalau dalam
undang-undang disebut dengan istilah
negosiasi. Secara garis besar as-sulhu
terbagi menjadi dua yaitu; sulhu al-
hathitah yaitu akad al-sulhu dengan
cara mengambil sebagian barang yang
di persengketakan, dan al-sulhu al-
mu’awadhah yaitu akad al-sulhu
dengan cara mengganti barang yang di
persengketakan, al-sulhu ini hukumnya
seperti jual beli. Menurut imam
1
Mahasiswa pascasarjana prodi HES IAIN
Purwokerto

1
Pendahuluan Dalam konteks ini pelaku non

Dalam penjelasan terhadap pasal muslim yang menggunakan akad

49 UU nomor 3 tahun 2006 tersebut syari’ah berarti menundukkan diri

ditegaskan bahwa, Penyelesaian kepada hukum Islam, sehingga oleh

sengketa tidak hanya di bidang karenanya UU Nomor 3 Tahun 2006

perbankan syaria’ah, melainkan juga di menentukan bahwa sengketanya harus

bidang ekonomi syaria’ah lainnya. diselesaikan di pangadilan agama.

Yang dimaksud dengan “ antara orang- Sejalan dengan itu maka yang

orang yang beragama Islam” adalah disebutkan pada penjelasan pasal demi

termasuk orang atau badan hukum yang pasal UU No.3/2006 pasal 49 huruf I,

dengan sendirinya menundukkan diri Yang dimaksud dengan ekonomi

dengan sukarela kepada hukum Islam syari’ah, adalah perbuatan atau kegiatan

mengenai hal-hal yang menjadi usaha yang dilaksanakan menurut

kewenangan peradilan agama sesuai prinsip syari’ah, harus dimaknai bahwa

dengan ketentuan pasal ini. Setiap orang kewenangan Pengadilan Agama

atau badan hukum yang melakukan menjangkau kalangan non muslim yang

transaksi dengan menggunakan akad bertransaksi (menggunakan akad)

syariah, berarti dia menundukkan diri syari’ah. Tindakan non muslim yang

secara sukarela. Dengan sebutan melibatkan dirinya dalam kegiatan

perbuatan atau kegiatan usaha, maka ekonomi syari’ah dipandang sebuah

yang menjadi kewenangan pengadilan penundukan diri secara terbatas

agama adalah transaksi yang terhadap hukum Islam.

menggunakan akad syari’ah, walaupun Didalam penyelesain masalah


pelakunya bukan muslim. Ukuran persengketaan didadalam masalah
Personalitas keIslaman dalam sengketa ekonomi ada yang di selesaiakan
ekonomi syari’ah adalah akad yang dengan cara ligitasi dan non ligitasi.
mendasari sebuah transaksi, apabila Adapun ligitasi yang menyelesaikan
menggunakan akad syari’ah, maka persengketaan adalah pengadilan agama
menjadi kewenangan peradilan agama. dan pengadilan negeri. Sedangkan non

2
ligitasi menyelesaikan masalah sengketa yang paling menarik, khususnya bagi
di luar pengadilan baik pengadilan kalangan pengusaha. Bahkan, arbitrase
negeri maupun pengadilan agama. Hal dinilai sebagai suatu "pengadilan
ini menyangkup mediasi, negosiasi, pengusaha" yang independen guna
arbitrase, katalisasi. Mediasi adalah menyelesaikan sengketa yang sesuai
upaya penyelesaian sengketa dengan dengan keinginan dan kebutuhan
melibatkan pihak ketiga yang netral, mereka.
yang tidak memiliki kewenangan
Konsiliasi pada dasarnya hampir
mengambil keputusan, yang membantu
sama dengan mediasi, mengingat
pihak-pihak yang bersengketa mencapai
terdapat keterlibatan pihak ke-3 yang
penyelesaian (solusi) yang diterima oleh
netral (yang tidak memihak) yang
kedua belah pihak.2
diharapkan dapat membantu para pihak
Negosiasi adalah pengelolaan dalam upaya penyelesaian sengketa
atau kesepakatan antara dua pihak mereka, yaitu konsiliator. Namun
dimana para pihak yang bersengketa demikian, Anda perlu perhatikan bahwa
berusaha untuk membujuk antara satu konsiliator pada umumnya memiliki
sama lain, menemukan titik dasar untuk kewenangan yang lebih besar daripada
diskusi, dan menjiwai jalan mereka mediator, mengingat ia dapat
melalui proses give-and-take ke arah mendorong atau “memaksa” para pihak
mencari penyelesaian.3Arbitrase adalah untuk lebih kooperatif dalam
penyelesaian sengketa di luar peradilan, penyelesaian sengketa mereka.
berdasarkan pada perjanjian arbitrase
Pengertian al-shulhu, rukun, dan
yang dibuat oleh para pihak, dan syarat.
dilakukan oleh arbiter yang dipilih dan
Secara bahasa, kata al- shulhu (
diberi kewenangan mengambil
‫ ) الص====لح‬Berarti ‫ قط====ع ال====تراع‬artinya:
keputusan. Arbitrase merupakan pilihan
Memutus pertengkaran atau
2
Khotibul Umam, Penyelesaian Sengketa diluar perselisihan. Secara istilah (Syara’)
Pengadilan, (Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Yustisia, 2010), hlm. 10 ulama mendefinisikan as-shulhu sebagai
3
Steven Vago, Law and Society, New Jersey :
Printice-Hall, 1988, hlm. 239

3
berikut: Menurut Taqiy al- Din Abu adalah suatu usaha untuk mendamaikan
Bakar Ibnu Muhammad al- Husaini dua pihak yang berselisihan, bertengkar,
saling dendam, dan bermusuhan dalam
ِ َ‫ال َع ْق ُد الَّ ِذىْ يَ ْنقَ ِط ُع بِ ِه ُخصُوْ َمةُ ال ُمتَخ‬
‫اص َمي ِْن‬
mempertahankan hak, dengan usaha
Artinya: “ Akad yang memutuskan tersebut dapat di harapkan akan
perselisihan dua pihak yang bertengkar berakhir perselisihan. Dengan kata lain,
(berselisih). sedangakan Hasby Ash-
4
sebagai mana yang di ungkapkan oleh
Siddiqie dalam bukunya Pengantar Wahbah Zulhaily As-shulhu adalah
Fiqih Muamalah berpendapat bahwa akad untuk mengakhiri semua bentuk
yang dimaksud al- Shulh adalah: pertengkaran atau perselisihan.7 Dasar
Hukum As- Shulhu yang disyari’atkan
‫ق َعلَى َما يَرْ تَفِ ُع بِ ِه‬
ِّ ‫َان فِي َح‬ ُ ِ‫َع ْق ُد يَتَّف‬
ِ ‫ق فِ ْي ِه ال ُمتَن‬
ِ ‫َاز ع‬
oleh Allah SWT. Sebagaimana yang
ِ ‫النِّ َز‬
‫اع‬
tertuang dalam Al- Qur’an:
Artinya:“Akad yang disepakati dua
‫اال ُمْؤ ِمنُوْ نَ ِإ ْخ َوةٌ فََأصْ لِحُوْ ابَ ْينَ َأ َخ َو ْي ُك ْم َواتَّقُوْ اهللا‬
ْ ‫ِإنَّ َم‬
orang yang bertengkar dalam hak untuk
َ‫َلَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُموْ ن‬
melaksanakan sesuatu, dengan akad itu
dapat hilang perselisihan.5 Artinya: “Sesungguhnya orang mukmin
itu bersaudara, karena itu damaikanlah
Selanjutnya Sayyid Sabiq
antara kedua saudaramu dan
berpendapat bahwa yang dimaksud
bertaqwalah kepada Allah supaya kamu
dengan al–Shulhu  adalah suatu jenis
mendapat rahmat”.
akad untuk mengakhiri perlawanan
antara dua orang yang berlawanan.6 Dan juga di dalam surat (Qs. Al Hujurat
Dari beberapa definisi di atas maka : 10).
dapat di simpulkan bahwa As-Shulhu
‫َوالصُّ ْل ُح َخ ْي ٌر‬
4
Imam Taqiyuddin Abu Bakar Bin Muhammad
al- Husaini, Kifayah al- Akhyar, ( Bandung: PT “Perdamaian itu lebih baik “(Al-
al- Marif, tt), hlm. 271 Nisa:128)
5
Hasbi Ash Siddiqi, Pengantar Fiqih
Muamalat,(Bulan Bintang: Jakarta, 1984),
hlm.92 7
Wahbah Zuhaily, al- Fiqih al – Islami wa
6
Sayid Sabiq, Fiqh al- Sunnah,(Dar al- Fiqir, Adillatuhu, (Beirut: Dar al- Fikr al- Muashir,
1987), hlm.189. 2005), jilid IV, hlm. 4330

4
Disamping firman- firman dilakukan oleh salah satu pihak
Allah, Rasulullah SAW. Juga terhadap lawannya untuk memutuskan
menganjurkan untuk melaksanakan perselisihan. Hal ini disebut dengan
perdamaian dalam salah satu hadis yang istilah badal al-Shulhu. Shigat ijab
di riwayatkan oleh Ibnu Hibban dan kabul yang masing-masing dilakukan
Tirmizi dari Umar Bin Auf Al- oleh dua pihak yang berdamai. Seperti
Muzanni Rasulullah Saw. Bersabda: ucapan “aku bayar utangku kepadamu
yang berjumlah lima puluh ribu dengan
‫صلَحًا َأ َح َّل َح َرا ًما َو‬ ْ
َ ‫الصُّل ُح َجاِئ ٌز بَ ْينَ ال ُم ْسلِ َم ْي ِن إآل‬
seratus ribu (ucapan pihak pertama)”.
ً‫َح َّر َم َحالال‬
Kemudian, pihak kedua menjawab
Artinya: Mendamaikan dua muslim “saya terima”. Jika telah di ikrarkan
( yang berselisih) itu hukumnya boleh maka konsekuensinya kedua belah
kecuali perdamaina yang mengarah pihak harus melaksanakannya. Masing
kepada upaya mengharamkan yang – masing pihak tidak dibenarkan untuk
halal dan menghalalkan yang haram”. mengundurkan diri dengan jalan
(HR. Ibnu Hibban dan Turmudzi). memaksanya kecuali di sepakati oleh
kedua belah pihak.
Adapun Contoh menghalalkan yang
haram seperti berdamai untuk Adapaun Syarat-syarat As-
menghalalkan riba. sulhu: ada Syarat yang berhubungan
dengan Musahlih (orang yang
Contoh mengharamkan yang
berdamai) yaitu disyaratkan mereka
halal berdamai untuk mengharamkan
adalah orang yang tindakannya di
jual beli yang sah. Didalam al-sulhu ada
nyatakan sah secara hukum. Jika tidak
Rukun dan Syarat as- Shulhu. Rukun
seperti anak kecil dan orang gila maka
as-Shulhu yaitu Musalih yaitu dua belah
tidak sah Syarat yang berhubungan
pihak yang melakukan akad sulhu untuk
dengan Musahlih bih yaitu; Berbentuk
mengakhiri pertengkaran atau
harta yang dapat di nilai, diserah-
perselisihan. Mushalih ‘anhu yaitu
terimakan, dan berguna. Di ketahui
persoalan yang diperselisihkan.
secara jelas sehingga tidak ada
Mushalih bih yaitu sesuatu yang

5
kesamaran yang dapat menimbulkan Kedua, Perdamaian antara
perselisihan. Syarat yang berhubungan kepala negara (Imam/ Khalifah) dengan
dengan Mushalih ‘anhu yaitu sesuatu pemberontak, yakni membuat
yang di perkirakan termasuk hak perjanjian- perjanjian atau peraturan
manusia yang boleh diiwadkan mengenai keamanan dalam negara yang
(diganti). Jika berkaitan dengan hak- harus dia taati, lengkapnya dapat di lihat
hak Allah maka tidak dapat bershulhu. dalam pembahasan khusus tentang
Secara garis besar as-sulhu terbagi bughat.
menjadi dua yaitu; as-sulhu al-hathitah
Ketiga, Perdamaian antara
yaitu akad as-sulhu dengan cara
suami dan istri yaitu membuat
mengambil sebagian barang yang di
perjanjian dan aturan – aturan
persengketakan, dan al-sulhu al-
pembagian nafkah, masalah durhaka,
mu’awadhah yaitu akad al-sulhu
serta dalam masalah haknya kepada
dengan cara mengganti barang yang di
suaminya manakala terjadi perselisihan.
persengketakan, al-sulhu ini hukumnya
seperti jual beli. Keempat,Perdamaian dalam
mua’malah, yaitu membentuk
Macam – macam As-hulhu
perdamain dalam masalah yang ada
Dijelaskan dalam buku Fiqih,
kaitannya dalam perselisihan yang
Syafi’iyah oleh Idris Ahmad bahwa al-
terjadi dalam masalah muamalat.8
shulhu (perdamaian) di bagi menjadi 4
bagian berikut ini. Didalam kitab fiqih manhaji
dijelaskan bahwa ada 5 jenis
Pertama, Perdamaian antara
rekonsiliasi/as-sulhu yaitu sebagai
muslimin dengan kafir, yaitu membuat
berikut:
perjanjian untuk meletakkan senjata
dalam masa tertentu, secara bebas atau 1. Rekonsiliasi antar negara,
dengan jalan mengganti kerugian yang yang di kenal dengan konsep
di atur dalam undang – undang yang di hudnah (perjanjian genjatan
8
sepakati dua belah pihak. Muhibin Aman Aly, Mengenal Istilah Dan
Rumus Fuqaha: Kediri, Madrasah Hidayatul
Mubtadiin, 2002, hlm. 65

6
senjata) berdasarka dengan hendaklah kamu damaikan
firman Allah SWT sebagai antara keduanya! Tapi kalau
berikut; yang satu melanggar perjanjian
‫َوِإ ْن َجنَحُوا لِلس َّْل ِم فَاجْ نَحْ لَهَا َوت ََو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ ۚ ِإنَّهُ ه َُو‬ terhadap yang lain, hendaklah
‫ال َّس ِمي ُع ْال َعلِي ُم‬ yang melanggar perjanjian itu
Artinya; Dan jika mereka kamu perangi sampai surut
condong kepada kembali pada perintah Allah.
perdamaian, maka Kalau dia telah surut,
condonglah kepadanya dan damaikanlah antara keduanya
bertawakkallah kepada menurut keadilan, dan
Allah. Sesungguhnya Dialah hendaklah kamu berlaku adil;
Yang Maha Mendengar lagi sesungguhnya Allah mencintai
Maha Mengetahui. (Al- orang-orang yang berlaku adil.
qur’an Surat Al-Anfal Ayat 3. Rekonsiliasi antara suami
61) istri ketiaka terjadi konflik
rumah tangga, yang dikenal
2. Rekonsiliasi antara dengan konsep syiqaq,
pemerintah dengan nusyuz, dan qasam,
kelompok pembrontak, yang berdasarkan firman Allah
dikenal dengan konsep SWT sebagai berikut;
bughah (makar), ‫ت ِم ْن بَ ْعلِهَا نُ ُشو ًزا َأوْ ِإ ْع َراضًا فَاَل‬
ْ َ‫َوِإ ِن ا ْم َرَأةٌ َخاف‬
berdasarkan firman Allah ۗ ‫ُجنَا َح َعلَ ْي ِه َما َأ ْن يُصْ لِ َحا بَ ْينَهُ َما ص ُْلحًا ۚ َوالصُّ ْل ُح خَ ْي ٌر‬
SWT sebagai berikut; َ ‫ت اَأْل ْنفُسُ ال ُّش َّح ۚ َوِإ ْن تُحْ ِسنُوا َوتَتَّقُوا فَِإ َّن هَّللا‬ِ ‫ض َر‬ ِ ْ‫َوُأح‬
ۖ ‫َوِإ ْن طَاِئفَتَا ِن ِمنَ ْال ُمْؤ ِمنِينَ ا ْقتَتَلُوا فََأصْ لِحُوا بَ ْينَهُ َما‬ ‫َكانَ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِيرًا‬
‫َت ِإحْ دَاهُ َما َعلَى اُأْل ْخ َر ٰى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَب ِْغي‬ ْ ‫فَِإ ْن بَغ‬ Artinya; Dan jika seorang
‫ت فََأصْ لِحُوا بَ ْينَهُ َما‬
ْ ‫َحتَّ ٰى تَفِي َء ِإلَ ٰى َأ ْم ِر هَّللا ِ ۚ فَِإ ْن فَا َء‬ wanita khawatir akan nusyuz
َ‫بِ ْال َع ْد ِل َوَأ ْق ِسطُوا ۖ ِإ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ ْال ُم ْق ِس ِطين‬ atau sikap tidak acuh dari
Artinya; Dan kalau ada dua suaminya, maka tidak mengapa
golongan dari mereka yang bagi keduanya mengadakan
beriman itu berperang perdamaian yang sebenar-

7
benarnya, dan perdamaian itu yang melibatkan materi
lebih baik (bagi mereka) (maliyah).
walaupun manusia itu menurut Biografi imam jalaluddin as-suyuthi.
tabiatnya kikir. Dan jika kamu Nama lengkapnya adalah
bergaul dengan isterimu secara Abdurrahman bin Abi Bakar bin
baik dan memelihara dirimu Muhammad bin Saabiquddien bin al-
(dari nusyuz dan sikap tak Fakhr Utsman bin Nashiruddien
acuh), maka sesungguhnya Muhammad bin Saifuddin Khadhari bin
Allah adalah Maha Mengetahui Najmuddien Abi ash-Shalaah Ayub ibn
apa yang kamu kerjakan. (al- Nashiruddien Muhammad bin asy-
qur’an surat An-Nisa Ayat 128 Syaich Hammamuddien al-Hamman al-
4. Rekonsiliasi antar kelompok Khadlari al-Asyuuthi Lahir setelah
ketika terjadi konflik Maghrib, hari Ahad malam, bulan Rajab
komunal yang bukan tahun 849 Hijriyah, yakni enam tahun
berkaitan dengan harta sebelum bapaknya wafat.9
benda berdasarkan hadist; Nama al-Khudhairi diambil dari
‫فق==د روي س==هل بن س==عد ان اه==ل قب==اء اقتتل==وا ح==تى‬ nama desa al-Khudhairiyah dekat
‫ترام==وا بالحج==ارة ف==اخبر رس==ول هللا‬ Baghdat. Hal ini diakui oleh Suyuthi
‫بذلك فقال اذهبوا بنا نصلح بينهم‬ sendiri meskipun semasa hidupnya
Artinya; sahal bin sa’id terdapat dua nama al-Khudhairiyah
meriwayatkan bahwa penduduk masing-masing di as-suth dan Kairo.
kuba’ saling bertengkar sampai Barangkali penegasan Suyuthi ini untuk
saling melempar batu kemudian mengembalikan jejak nenek moyangnya
rasulullah memberi intruksi, dari sebuah wilayah yang jauh dan
beliau berkata ; pergilah kepada terkenal.10
mereka dan damaikanlah Pendidikan dan Guru-Gurunya.
diantara mereka.
9
5. Rekonsiliasi antar pihak Jalaluddin Suyuthi, al-Asybah wa an-Nadzair,
(al-Qahirah: Maktabus tsaqafi, 2007), h. 15
(mudda’i dan mudda’a 10
Yusrin Abdul Ghani Abdullah, Historiografi
Islam Dari Klasik Hingga Modern, (Jakarta: PT
‘alaih) dalam muamalah Raja Grapindo Persada, 2004), cet. ke-1, h. 85

8
Jalaluddien as-Suyuthi berasal menghafal kitab al-’Umdah lalu
dari lingkungan cendekiawan sejak Minhajul Fiqhi dan Ushul, serta Alfiyah
kecilnya. Bapaknya berusaha Ibnu Malik. Dan mulai menyibukkan
mengarahkannya ke arah kelurusan dan diri dengan ilmu pada tahun 864 H,
keshalihan. Adalah beliau hafal Alquran yakni ketika berumur 15 tahun.
di usianya yang sangat dini dan selalu Menimba ilmu Fikih dari Syaikh
diikutkan bapaknya di berbagai majlis Sirajuddin al-Balqini. Bahkan
ilmu dan berbagai majlis qadhinya. mulazamah kepada beliau hingga
Bapaknya, yakni Kiai Abu wafatnya. Kemudian mulazamah
Bakar, telah memintakan kepada Imam kepada anak beliau, dan menyimak
Ibnu Hajar al-‘Asqalani supaya banyak pelajaran darinya seperti al-
mendo’akannya diberi berkah dan Haawi ash-Shaghir, al-Minhaaj, syarah
taufiq. Bapaknya melihat dalam diri al-Minhaaj dan ar-Raudhah. Belajar
anaknya seperti yang didapati dalam Faraidl dari syaikh Sihaabuddien Asy-
diri Ibnu Hajar, hingga ketika beliau Syaarmasaahi, dan mulazamah kepada
minum, sebagian diberikan kepada asy-Syari al-Manaawi Abaaz Kuriya
anaknya dan mendo’akannya agar ia Yahya bin Muhammad, kakak dari
seperti Ibnu Hajar, menjadi ulama yang Abdurrauf pensyarah al-Jami’ ash-
trampil dan tokoh penghafal (hadis). Shaghir.
Bapaknya wafat saat ia (Imam Kemudian menimba ilmu bahasa
Suyuthi) baru berumur lima tahun tujuh Arab dan ilmu hadis kepada
bulan. Tetapi Allah telah Taqiyuddien asy-Syamini al-Hanafi
memeliharanya dengan taufiq dari-Nya (872 H). Selanjutnya beliau mulazamah
dan mengasuhnya dengan asuhan-Nya. kepada syekh Muhyiddien Muhammad
Ini terbukti dengan telah ditakdirkan bin Sulaiman ar-Rumi al-Hanafi selama
Allah Ta’ala untuknya al-‘Allamah 14 tahun. Dari beliau ia menimba ilmu
Kamaaluddien bin Humam al-Hanafi tafsir, ilmu ushul, ilmu bahasa Arab dan
pengarang Fathul Qadir untuk menjadi ilmu ma’ani. Juga berguru kepada
guru asuhnya. Hingga hafal Alqur’an Jalaaluddien al-Mahilli (864 H) dan
dalam umur delapan tahun, kemudian ‘Izzul Kinaani Ahmad bin Ibrahim al-

9
Hanbali. Dan membaca Shahih Muslim, 2. Al-Raddu ‘ala man Akhlada
asy-Syifa, Alfiyah Ibnu Malik dan ila al-Ardi wa Jahlu Anna
penjelasaannya pada Syamsu as- Ijtihada fi Kulli ‘Ashrin fardhu.
Sairaami. 3. Al-Asybah wa an-Nadzairu
Karya-karya imam jalaludin as- al-Fiqhiyah
suyuti d. Ulumu al-Balaghah
Berikut ini pembahas kutipkan 1. Qu’udul al-Jaman fi Ilmi al-
sebagian karya-karya Imam Suyuthi: Ma’ani wa al-Bayan
a. Tafsir dan Ulumu al-Qur’an 2. Syabihatu bi al-fiyati Ibnu
1. Tafsir al-Jalalain. Maliki fi an-Nahwi wa al-Sharpi
2. Lubabu an-Nuqul fi Asbab e. Tarekh dan Adab
an-Nuzul. 1. Husnu al-Muhadharah
3. Durr al-Mantsur fi at-Tafsir bi Akhbaru Mishra wa al-Qahirah
al-Maktsur 2. Terekh al-Khulafa’
4. Al-Itqan fi Ulumi al-Qur’an 3. fi Ilmi at-Tarekh
5. Iklil fi Istinbathi at-Tanzil 4. Tuhfatu al-Kiram
6. An-Nasikh wa al-Mansukh 5. Bughyatu al-Wi’at fi
7. Mafhamatu al-Akran fi Thabaqat al-Lughawin wa an-Nuhat
Mubhamati al-Qur’an 6. Thabaqatu al-Huffadz
b. Ulumu al-Hadits 7. Thabaqatu al-Fuqaha al-
1. Ad-Dibaj ‘Ala Tashhihi Syafi’iyah
Muslim bin Hajaj 8. Tarekhu al-Suyuthi
2. Al-Khashaishu al-Kubra f. Tashawuf
3. Al-Jami’u al-Shagir 1. Tanbihu al-Ghabi
4. Ad-Duraru al-Muntasyirah fi 2. Al-‘Aridh
al-Ahaaditsu al-Musytahirati g. Fiqh Lughah
c. Fiqh 1. Al-Iqtirah
1. Al-Washailu ila Makrifati al- 2. Muzhar fi Ulumi al-Lughah.11
Awaail 11
Husyn Ahmad Amin mengungkapkan dalam
bukunya: Buku Muzhar ini salah satu buku
terpentingnya dalam bidang bahasa, karena dia

10
h. Nahwu kesepakatan, pada tahap berikutnya ada
1. Jam’ul Jawami’ saja penyebab terjadinya
2. Hima’u al-Hawami’ Syarhu penyimpangan. Kalau terjadi adanya
Jam’u al-Jawami’ penyimpangan, maka ini menjadi
3. Kitab Asybah wa an-Nadzair sebuah sengketa. Terjadinya sengketa
an-Naẖwiyah.12 ini pada umumnya, karena adanya
Wafatnya Imam jalaludin as-suyuti penipuan atau ingkar janji oleh pihak-
Beliau menghembuskan nafas pihak, atau salah satu pihak tidak
terakhirnya pada hari Jum’at bertepatan melakukan apa yang
dengan 17 Jumadil Ula atau 911 H dijanjikan/disepakati untuk dilakukan.
(1505 M), setelah mengalami sakit Pihak-pihak atau salah satu pihak telah
selama seminggu akibat pembengkakan melaksanakan apa yang disepakati,
pada tangan kirinya. Dimakamkan di tetapi tidak “sama persis” sebagaimana
daerah Husy Qushun samping Bab yang dijanjikan. Pihak-pihak atau salah
Qurafa. satu pihak melakukan apa yang
dijanjikan, tetapi terlambat, dan pihak-
Terjadinya Sengketa.
pihak atau salah satu pihak melakukan
Dalam perbuatan atau kegiatan sesuatu yang menurut perjanjian tidak
usaha itu tentunya tidak selalu berjalan boleh dilakukan.13 Kalau orang atau
mulus seperti yang diinginkan oleh badan hukum sudah melakukan akad
pelaku usaha. Walaupun telah diatur syari’ah, berarti dia telah melakukan
oleh undang-undang, atau telah perikatan. Menurut H. A. Mukhsin
diadakan perjanjian antara pelaku Asyraf dalam Membedah Perbuatan
usaha, yang telah disepakati. Meskipun Melawan Hukum dan Wanprestasi,
pada awalnya tidak ada keinginan untuk menyebutkan bahwa, perikatan atas
melakukan penyimpangan dari dasar pesetujuan atau atas dasar

mengungkap kembali pendapat-pendapat tokoh


perjanjian pada dasarnya terbagi dua:
yang karangan-karangannya telah hilang. Husyn
Ahmad Amin, Seratus Tokoh Dalam Sejarah
13
Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, H. Taufiq, mantan hakim agung) (Lihat Draft
2006), cet. ke-9, h. 257 KHES yang disosialisasikan terakhir di PTA
12
Jalaluddin Suyuthi, op.cit., h. 17-18. Jakarta tanggal 26 Nopember 2007, pasal 34.)

11
yakni yang dipenuhi dan yang tidak pihak yang bersengketa. sedangkan
dipenuhi ada juga yang disebut dengan Secara Arbitrase (at- tahkim). Dalam
perbuatan melawan hukum. Perbuatan cara arbitrase (tahkim), para pihak yang
melawan hukum dan wanprestasi inilah bersengketa menunjuk perwakilan
yang menjadi sebab terjadinya sengketa mereka masing (hakam), untuk
dipengadilan dalam hukum menyelesaikan sengketa mereka. Pada
perikatan.Titik kritis perbankan syariah tanggal 21 Oktober 1993 MUI
terletak pada ada tidaknya unsur bunga membentuk Badan Arbitrase Muamalat
(riba), gharar (ketidak jelasan), maysir Indonesia (BAMUI). Kemudian pada
(perjudian), riswah (suap), tadlis tanggal 24 Desember 2003 berdiri
(penipuan), dan dzulm (aniaya) dalam Badan Arbitrase Syariah Nasional
operasional bank syariah. Dalam (basyarnas) sebagai ganti BAMUI.
prakteknya penilaian tersebut dapat Yang berwenang menyelesaikan
dilakukan auditor independent yang sengketa perdata secara Islam.15.
dalam hal ini dilakukan DSN (Dewan Melalui Lembaga Peradilan (al- qadha)
Syariah Nasional) MUI.14 Apabila para pihak bersengketa, tidak
berhasil melakukan as-shulh atau at-
Penyelesaian Sengketa
tahkim, atau para pihak tidak mau
Dalam ajaran Islam ada tiga melakukan kedua cara tersebut, maka
system dalam menyelesaikan sengketa salah satu pihak bisa mengajukan
atau perselisihan; yaitu: secara damai masalahnya ke pengadilan agama.
(as-shulh), arbitrase (at- tahkim), dan
peradilan (al- qadha). adapaun Secara
Damai (as-shulh). Dalam Islam Hubungan akad As-sulhu dengan
mengajarkan agar para pihak yang akad akad muamalah yang lain.
terjadi sengketa, harus melakukan
Sayyid Sabiq bahwa al –shulhu
perdamaian. Perdamaian dilakukan
(perdamaian) di bagi menjadi 3 macam.
dengan cara musyawarah oleh pihak-
Yaitu: Perdamaian tentang iqrar,
14
Dr. H.M Nadratuzzaman Hosen & AM Hasan
15
Ali, MA Sistem Jaminan Halal pada Bank Prof. Dr. Jaih Mubarak. Dalam Penyelesaian
Syariah. sengekata Ekonomi Syariah di Indonesia.

12
Perdamaian tentang inkar, Perdamaian kepada mu setelah aku pinjam satu
tentang sukut;16Adapun dilihat dari bulan”
keabsahannya dibagi menjadi dua, d. Akad pesan. Seperti, “aku berdamai
Shulhu Ibra yaitu melepaskan sebagian dengan kamu atas rumah ini, dengan
dari apa yang menjadi haknya. Shulhu ganti, kamu berikan pakaian dengan
ibra ini tidak terkait oleh syarat. Shulhu kriteria demikian”.18
Muawadah yaitu berpalingnya satu e. Akad sayembara. Seperti, “aku
orang dari haknya kepada orang lain. berdamai dengan kamu atas rumah ini,
Hukum yang berlaku pada sulhu ini dengan ganti kamu bisa menemukan
adalah hukum jual beli.17 Dan akad- barangku yang hilang”
akad muamalah yang lainnya. Menurut f.Akad pemberian. Seperti, “Aku
syekh jalaludin as-susyuti didalam kitab berdamai dengan kamu atas rumah ini,
asbah wanadhoir dan ulama yanag lain, sebagian aku ambil dan sebagian lain
disana dijelaskan bahwa subtansi as- aku berikan padamu”.
sulhu adalah sebagia berikut; g. Akad pembebasan hutang. Sperti,
“Aku berdamai dengan kamu atas
a. Akad jual beli ba’i seperti, “aku
hutang mu, sebagian aku ambil dan
berdamai dengan kamu atas rumah ini
sebagian lain aku bebaskan darimu.”
dengan ganti uang sekian”.
h. Akad tebusan. Seperti, “aku
b. Akad sewa( ijarah). Seperti, “aku
berdamai dengan kamu atas rumah ini,
berdamai dengan kamu atas rumah ini
dengan ganti kamu bebaskan tawanan
dengan ganti manfaat motor ku selama
itu.”19 Karena akad shuluh bisa
satu tahun”.
berlaku dalam beragam akad inilah,
c. Akad pinjaman. Seperti, mudd’a
‘alaih mengatakan kepada mudd’i,
“aku berdamai dengan kamu atas
18
Syekh Khotib Asy-Syarbini dan syekh
motor ini, yang akan aku kembalikan Mughnil Muhtaj, al-mugni almuhtaj fi sarhil
minhaj juz 2 (Bairut; ad-darul kutub al-
16
Sayyid Sabiq, loc. cit,hlm. 195 – 197 islamiyah). hal 220.
17
Iman Taqiyyudin Abu Bakar Bin Muhammad 19
Abdurrahman bin Kamaluddin Abu Bakr bin
al-Husaini, Kifayat al-Akhyar, Muhammad bin Sabiquddin, Jalaluddin al-Misri
terj.KH.Syarifuddin Anwar, 2007, (Surabaya: as-Suyuthi, asbah wana dhoir.(Bairrut; ad-darul
Bijna Iman, 2007), hlm. 603 kutub al-islamiyah). Hal 264-265

13
selanjutnya ia di gelari sebagai induk sulhu dengan cara mengambil sebagian
segala hukum.20 barang yang di persengketakan, dan al-
sulhu al-mu’awadhah yaitu akad al-
Kesimpulan.
sulhu dengan cara mengganti barang
Penyelesaian masalah didalam yang di persengketakan, al-sulhu ini
persengketaan didalam undang- undang hukumnya seperti jual beli. Tetapi
dan hukum agama islam ada yang menurut imam jalaludin as-suyuti
melalui litigasi dan non ligitasi, kalau berpendapat bahwa didalam al-sulhu
melalui ligitasi keliahatan sangat formal bisa mengandung beberapa akad
dan tidak bebas ditambah akan muamalah diantaranya jual beli, sewa
menghabiskan biaya yang banyak serta menyewa, pembebasan hutang dll.
waktu yang tidak sedikit. Oleh sebab itu Selanjutnya didalam kitab tausyeh ‘ala
orang – orang atau perusahaan dalam ibnu qosim di jelaskan bahwa al-sulhu
menyelesaiakan masalah persengketaan merupakan induk dari pada beberapa
lebih memilih jalur non ligitasi. Yang hukum hususnya hukum muamalah
meliputi mediasi, negosiasi, arbitrase, artinya bisa mengandung akad-akad
dan katalisasi. Dalam hukum islam muamalah yang lainya.
negosiasi bisa masuk kedalam hukum
as-sulhu (perdamaian) yang mana kedua
pihak saling bermusyawarah untuk
menyelasaikan persengketaan dengan
tidak dilakukan di pengadilan. Sifat dari
negosiasi/as-sulhu adalah saling
mempunyai kepentingan pribadi. Al-
sulhu kalau dilihat secara sepintas
seperti hanya perdamain biasa, Secara
garis besar as-sulhu terbagi menjadi dua
yaitu; sulhu al-hathitah yaitu akad al-
20
Abi Abdullah Muhammad bin Qasim As-
Syafii, Tausyih ala Ibnu Qasim.( Bairrut; ad-
darul kutub al-islamiyah). Hal 284.

14
Daftar pustaka Akhyar, terj.KH.Syarifuddin Anwar,
2007, (Surabaya: Bijna Iman, 2007).
Abdurrahman bin Kamaluddin
Umam Khotibul, Penyelesaian
Abu Bakr bin Muhammad bin
Sengketa diluar Pengadilan,
Sabiquddin, Jalaluddin al-Misri as-
(Yogyakarta: Penerbit Pustaka Yustisia,
Suyuthi, asbah wana dhoir.(Bairrut; ad-
2010).
darul kutub al-islamiyah).
Aman Aly Muhibin, Mengenal
Muhammad Abi Abdullah bin
Istilah Dan Rumus Fuqaha (Kediri,
Qasim As-Syafii, Tausyih ala Ibnu
Madrasah Hidayatul Mubtadiin, 2002)
Qasim.( Bairrut; ad-darul kutub al-
Sabiq Sayid, Fiqh al- Sunnah,
islamiyah).
(Dar al- Fiqir, 1987).
Hosen Dr. H.M
Vago Steven, Law and Society,
Nadratuzzaman & AM Hasan Ali, MA
New Jersey : Printice-Hall, 1988.
Sistem Jaminan Halal pada Bank
Asy-Syarbini Syekh Khotib dan
Syariah.
syekh Mughnil Muhtaj, al-mugni
H. Taufiq, mantan hakim
almuhtaj fi sarhil minhaj juz 2 (Bairut;
agung Lihat Draft KHES yang
ad-darul kutub al-islamiyah).
disosialisasikan terakhir di PTA Jakarta
Zuhaily Wahbah, al- Fiqih al –
tanggal 26 Nopember 2007, pasal 34.)
Islami wa Adillatuhu, (Beirut: Dar al-
Hasbi Ash Siddiqi, Pengantar
Fikr al- Muashir, 2005), jilid IV.
Fiqih Muamalat,(Bulan Bintang:
Ghani Abdullah Yusrin Abdul,
Jakarta, 1984), hlm.92
Historiografi Islam Dari Klasik Hingga
Ahmad Amin Husyn, Seratus
Modern, (Jakarta: PT Raja Grapindo
Tokoh Dalam Sejarah Islam, (Bandung:
Persada, 2004), cet. ke-1.
PT Remaja Rosdakarya, 2006).
Abu Bakar Imam Taqiyuddin
Bin Muhammad al- Husaini, Kifayah
al- Akhyar, ( Bandung: PT al- Marif, tt).
Abu Bakar Iman Taqiyyudin
Bin Muhammad al-Husaini, Kifayat al-

15

Anda mungkin juga menyukai