Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

EKONOMI PUBLIK

Dosen Pengampu : Anita Rinawati.M.pd.

DISUSUN OLEH :

1. Ammi Hariyanti (172130007)


2. Anikmah (172130016)
3. Anggi Putri Kumala Dewi (172130028)
4. Dimas Wahyu Saputro (172130027)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan kewajiban kami
sebagai mahasiswa serta agar mahasiswa yang lain dapat melakukan kegiatan seperti
yang kami lakukan. Dengan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah mendukung kami terutama kepada dosen mata kuliah
kajian kurikulum selaku pembimbing kami.

Tiada gading yang tak retak, demikian pepatah mengatakan. Kami sadari tugas
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan
kami.

Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga tugas ini bermanfaat dan
berguna bagi kita semua.

Purworejo, 19 September 2019

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 3
C. Tujuan ........................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 4
A. Fungsi Pemerintah ........................................................................................................ 4
B. Fungsi Pemerintah Dalam Beberapa Sistem Ekonomi ............................................... 13
C. Kegagalan Pemerintah ................................................................................................ 15
D. Barang Swasta ............................................................................................................. 16
E. Barang Publik.............................................................................................................. 16
BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 17
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 17
B. Saran ........................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemerintah adalah penyelenggaraan negara dalam rangka mencapai


tujuan bersama. Tujuan bersama adalah untuk meningkatkan kesejahtraan,
pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah
dan masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu
pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk
menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan
pertumbuhan ekonomi dalam wilayah tersebut. Oleh karena itu, pemerintah
daerah beserta partisipasi masyarakatnya dan dengan menggunakan sember
daya yang ada harus mampu menaksirkan potensi sumber daya yang diperlukan
untuk merancang dan membangun perekonomian daerah.

Yang mana perekonomian harus ada tempat bertransaksi, salah satu


tempat perekonomian yaitu pasar. Sistem ekonomi pun sangat beragam, Sistem
ekonomi sendiri dapat diartikan sebagai susunan organisasi ekonomi yang
mantap dan teratur. Maka peran penting pemerintahan dalam memperhatikan
ekonomi negara dalam berbagai hal seperti cara mengatur anggaran penerimaan
negara, kemudian kebijakan dalan mengatasi eksternalitas negatif, dan berbagai
hal yang lainPada umumnya keberadaan Pemerintah memiliki pengaruh
perekonomian pada tingkat yang berbeda-beda. Ada pemerintahan yang
mengatur perekonomiannya secara ketat atau intensif dan ada pula yang
membatasi sebagai pendukung saja dalam suatu perekonomian. Beberapa peran
pemerintah dalam perekonomian adalah pemerintah membantu perkembangan
bisnis secara umum, mendorong persaingan usaha yang sehat, membanatu
kelompok ekonomi lemah, dan sebagaistabilizer.

1
Tugas-tugas kewajiban pemerintah dalam mengurus rumah tangga
Negara diartikan sebagai fungsi-fungsi Negara. Fungsi-fungsi Negara tersebut
adalah sebagai funsi regular dan fungsi sebagai agent ofdevelopment. Sebagai
agent of development pemerintah memiliki peran dan fungsinya untuk
mengatur perekonomian suatu negara.

Melalui teorinya Adam Smith mengemukakan bahwa pemerintah


hanya mempunyai tiga fungsi yaitu:

1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan


pertahanan.
2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan
oleh pihak swasta seperti halnya dengan jalan, dam-dam, dan sebagainya.

Dalam suatu perekonomian suatu Negara, pemerintah mempunyai


peranan untuk mengatur, memperbaiki atau mengarahkan aktivitas ekonomi
dari pemerintah maupun sektor swasta. Oleh karena itu perkembangan dan
kemajuan pembangunan suatu Negara tergantung kepada peranan pemerintah
dalam mengatur negaranya termasuk di dalamnya adalah perekonomian.

Kebutuhan barang publik seperti barang, jasa, atau system merupakan


sesuatu yang harus disiapkan oleh pemerintah dalam rangka memberikan
pelayanan kepada warga negaranya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan
tersebut dapat berpengaruh pada tingkat perekonomian suatu Negara.

Dalam menjalankan perannya pemerintah terbentur dalam beberapa


kegagalan untuk menjalankan fungsinya. Faktor-faktor tersebut berpengaruh
pada kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah suatu Negara.

2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fungsi pemerintah dalam perekonomian negara?
2. Bagaimana fungsi pemerintah dalam berbagai sistem ekonomi?
3. Apa saja kegagalan pemerintah dalam perekonomian negara?
4. Apa yang dimaksud barang swasta?
5. Apa yang dimaksud barang publik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami fungsi pemerintah dalam perekonomian
negara.
2. Untuk mengetahui fungsi pemerintah dalam berbagai sistem ekonomi.
3. Untuk mengetahui dan memahami kegagalan pemerintah dalam
perekonomian negara.
4. Untuk mengetahui dan memahami pengertian barang swasta.
5. Untuk mengetahui dan memahami pengertian barang publik.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi Pemerintah
Dalam setiap sistem perekonomian, apakah sistem perekonomian
kapitalis atau sistem perekonomian sosialis, pemerintah senantiasa mempunyai
peranan yang penting. Peranan pemerintah sangat besar dalam system
perekonomian kapitalis murni seperti dalam system kapitalis yang
dikemukakan oleh Adam Smith. Adam Smith mengemukakan teori bahwa
pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi :
1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan
pertahanan.
2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak
disediakan oleh pihak swasta, seperti halnya dengan jalan, dam-dam, dan
sebagainya.

Dapat disimpulkan bahwa dengan kemajuan-kemajuan dan


perkembangan di setiap negara, tidak ada satupun negara kapitalis murni.
Dalam dunia modern, pemerintah diharapkan perannya semakin besar
mengatur jalannya perekonomian. Adam Smith, konseptor kapitalis murni,
mengemukakan ideologinya karena dia menganggap dalam perekonomian
kapitalis, setiap individu yang paling tahu apa yang paling baik bagi dirinya,
sehinga dia akan melaksanakan apa yang dianggap paling baik bagi dirinya.
Setiap individu akan melaksanakan aktivitas yang harmonis seakan –akan
diatur oleh tangan gaib. Karena itu, perekonomian dapat berkembang secara
maksimum. Oleh karena itu, Adam Smith menyatakan bahwa lingkup aktivitas

4
pemerintah sangat terbatas, yaitu hanya melaksanakan kegiatan yang tidak
dilaksanakan pihak swasta. Peranan pemerintah meliputi 3 bidang saja :

1. Melaksanakan peradilan
2. Melaksanakan pertahanan/ keamanan
3. Melaksanakan pekerjaan umum

Prinsip kebebasan ekonomi dalam praktek menghadapi pembenturan


kepentingan, karena tidak adanya koordinasi yang menimbulkan harmonis
dalam masing-masing indvidu, misalnya kepentingan pengusaha sering tidak
sesuai dengan kepentingan karyawan bahkan sering terjad kepentingan kedua
belah pihak saling bertentangan. Dalam hal ini pemerintah mempunyai peranan
untuk mengatur, memperbaiki atau mengalahkan aktivitas sector swasta. Hal
ini disebabkan oleh karena sector swasta tidak dapat mengatasi masalah
perekonomian, sehingga perekonomian tidak mungkin diserahkan sepenuhnya
kepada sector swasta. Dalam perekonomian modern peranan pemerintah dapat
diklasifikasi dalam 3 golongan besar. Yaitu ;

a. Peranan Alokasi
Tidak semua barang dan jasa yang ada dapat disediakan oleh sektor
swasta. Barang dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh system pasar ini
disebut barang publik, yaitu barang yang tidak dapat disediakan melalui
transaksi antara penjual dan pembeli. Barang swasta adalah barang yang
dapat disediakan melalui system pasar, yaitu melalui transaksi antara
penjual dan pembeli. Adanya barang yang tidak dapat disediakan melalui
system pasar ini disebabkan karena adanya kegagalan sitem pasar (market
failure). Sistem pasar tidak dapat menyediakan barang atau jasa tertentu
oleh manfaat dari adanya barang tersebut tidak hanya dirasakan secara
pribadi akan tetapi dinikmati oleh orang lain. Contoh dari barang atau jasa
yang tidak dapat disediakan melalui sistem pasar, misalnya saja jalan,

5
pemberisan udara, dan sebagainya. Udara yang kotor yaitu udara yang
tercemar oleh polusi, menyebabkan berbagai macam penyakit. Setiap
orang merasakan kebutuhan akan udara yang bersih, akan tetapi tidak ada
seorang pun yang mau membeli alat untuk membersihkan udara. Hal ini
disebabkan oleh karena orang yang merasakan kebutuhan akan udara
bersih tahu bahwa apabila ia membeli alat untuk membersihkan udara,
tidak hanya dia saja yang menikmati udara yang bersih akan tetapi juga
orang – orang di sekitarnya akan ikut menikmati udara yang bersih dan ia
tidak dapat melarang orang lain untuk menghirup udara yang telah
dibersihkannya itu. Jadi dalam hal ini dikatakan bahwa system pasar gagal
menyediakan barang dan jasa yang tidak mempunyai sifat pengecualian,
yaitu pengecualian oleh orang yang memiliki suatu barang terhadap orang
lain dalam menikmati barang tersebut. Dalam contoh diatas, pengecualian
tidak dapat dilaksanakan secara teknis. Suatu barang disebut barang publik
juga karena secara ekonomis pengecualian dapat dilaksanakan akan tetapi
biaya untuk mengecualikan segolongan masyarakat dari manfaat suatu
barang sangat besar dibandingkan dengan biaya nya. Misalnya saja jalan.
Pemerintah dapat saja membuat pagar di sisi setiap jalan (secara teknis
mungkin dapat dilaksanakan), akan tetapi untuk melakukannya diperlukan
biaya yang sangat besar dibandingkan dengan biaya pembuatan pagar
tersebut sehingga secara ekonomis pemerintah tidak melakukannya. Jadi
yang disebut dengan barang publik murni adalah barang yang baik secara
teknis maupun secara ekonomis tidak dapat diterapkan prinsip
pengecualian atas barang tersebut.

Lain halnya dengan barang swasta, seperti halnya sepatu, dan


sebagainya. Barang-barang swasta dapat disediakan melalui sistem pasar
oleh karena barang-barang tersebut mempunyai sifat pengecualian.
Apabila Surya membeli sepasang sepatu, ia dapat mengecualikan Brata

6
untuk menikmati (memakai) sepatu tersebut. Oleh karena itu Surya
bersedia membeli sepatu apabila dia membutuhkannya. Surya tidak mau
membersihkan udara walaupun ia mmbutuhkan udara yang bersih oleh
karena ia tidak dapat mengecualikan Brata yang juga mendapatkan manfaat
dari udara yang bersih.Seorang produsen dapat mengecualikan setiap orang
untuk menikmati barang yang dihasilkannya kecuali apabila orang yang
bersangkutan itu bersedia mengemukakan kesukannya atas barang itu
(revealing preference) dengan cara membayar sejumlah yang diminta
produsen tersebut.

Ada barang lain yang termasuk dalam barang publik walaupun


mempunyai sifat pengecualian, misalnya jalan-jalan dapat disediakan
melalui sistem pasar oleh karena orang yang membuat jalan dapat
mengecualikan orang lain dari manfaat jalan tersebut misalnya dengan toll
(pajak jalan), sehingga orang yang tidak mau membayar pajak dapat
dikecualikan dalam menggunakan dalam tersebut. Akan tetapi pemungutan
pajak jalan (toll) ini akan menyebabkan penggunaan jalan menjadi lebih
efisien apabila dilakukan oleh pemerintah walaupun sistem pengecualian
dapat diterapkan pada jalan.

Untuk barang-barang yang manfaatnya dirasakan oleh semua


orang, sekali barang ini tersedia, tidak ada seorang pun yang bersedia untuk
membayar biaya penyediaan barang tersebut. Oleh karena setiap orang tahu
bahwa apa yang mereka bayar hanya merupakan sebagian kecil dari total
biaya. Di sini timbul masalah pengutaraan nilai kesukaan (reveal
preference). Individu mengutarakan kesukaan mereka dengan harga. Surya
membeli sepatu harga Rp. 20.000,00 yang berarti nilai kesukaan Surya
terhadap sepatu tersebut paling sedikit seharga Rp. 20.000,00. Sebaliknya
Brata tidak membeli sepatu tersebut oleh karena nilai kesukaan Brata
terhadap sepatu terssebut tidak sebesar Rp. 20.000,00. Jadi untuk barang

7
swasta nilai kesukaan seseorang ditentukan oleh barang tersebut. Hal yang
sama tidak terjadi pada barang-barang public/umum. Nanda tidak bersedia
mengemukakan berapa nilai kesukannya terhadap suatu barang publik
(jalan, dan sebagainya) oleh karena apabila dia mengemukakan nilai
kesukannya, maka dia harus membayar sebesar nilai tersebut, sedangkan ia
dapat ikut menikmati manfaat barang publik apabila barang tersebut
disediakan oleh orang lain. Dalam hal ini tidak ada seorang pun yang
bersedia mengemukakan nilai kesukannya terhadap suatu barang publik
sehingga tidak ada seorang/pengusaha pun yang mau menyediakan barang
tersebut oleh karena itu barang-barang publik disediakan oleh pemerintah
karena sistem pasar gagal dalam menyediakan barang tersebut.

Perbedaan antara barang swasta dan barang publik ditunjukkan


sebagai berikut:

Dapat Dikecualikan Tidak Dapat Dikecualikan


Rival Barang Swasta Murni: Barang Campuran (Quasi
- Biaya pengecualian Public)
rendah - Barang yang manfaatnya
- Dihasilkan oleh dirasakan bersama dan
swasta dikonsumsikan bersama
- Dijual melalui pasar tetapi dapat terjadi
- Dibiayai dari hasil kepadatan
penjulan - Dijual melalui pasar atau
- Dihasilkan oleh langsung oleh pemerintah
swasta atau
pemerintah
Contoh:

8
Sepatu, pensil, dan Contoh:
sebagainya Taman
Non Barang Campuran (Quasi Barang Publik Murni
Rival Private)
- Barang swasta yang - Biayai pengecualian besar
menimbulkan - Dihasilkan oleh pemerintah
eksternalitas - Disalurkan oleh pemerintah
- Dibiayai dari hasil - Dijual melalui pasar atau
penjualan atau langsung oleh pemerintah
Dibiayai dengan
APBN
Contoh: Contoh:
Rumah sakit, transportasi Pertahanan, Peradilan
umum, pemacar TV

Barang campuran adalah barang yang tidak mempunyai dua


karakteristik sekaligus, yaitu pengecualian dan rival. Yang dimaksud
dengan rival adalah penggunaan yang bersaingan. Apabila seseorang
mengkonsumsikan lebih banyak berarti orang lain akan mengkonsumsikan
dalam jumlah yang lebih sedikit.

b. Peranan Distribusi

Peranan pemerintah dalam bidang alokasi adalah untuk


mengusahakan agar alokasi sumber-sumber ekonomi dilaksanakan secara
efisien. Peranan lain pemerintah adalah sebagai alat distribusi pendapatan
atau kekayaan. Distribusi pendapatan tergantung dari pemilikan faktor-
faktor produksi, permintaan dan penawaran faktor produksi, sistem warisan

9
dan pendapatan tergantung dari pendidikan, bakat dan sebagainya
sedangkan warisan tergantung dari hukum yang berlaku.

Duksi dan jumlah yang ditawarkan oleh pemilik faktor produksi.


Permintaan dan penawaran akan faktor produksi menentukan harga dari
dari faktor produksi yang bersangkutan. Permintaan akan suatu faktor
produksi tergantung pada teknologi. Apabila teknologi dalam
menghasilkan suatu barang adalah teknologi padat karya, maka permintaan
akan tenaga kerja relatif lebih besar daripada permintaan akan modal, dan
pengusaha bersedia membayar tenaga kerja lebih besar daripada modal dan
sebaliknya untuk faktor produksi modal. Penawaran suatu faktor produksi
tergantung dari pemilikan faktor produksi (yang juga dipengaruhi oleh
warisan) dan jumlah yang ditawarkan. Semakin banyak jumlah yang
ditawarkan, semakin rendah harga yang di dapat oleh pemiliknya.

Distribusi pendapatan dan kekayaan yang ditimbulkan oleh sistem


pasar mungkin dianggap oleh masyarakat sebagai tidak adil. Masalah
keadilan dalam distribusi pendapatan merupakan masalah yang rumit
dalam ilmu ekonomi. Ada sebagian ahli ekonomi yang berpendapat bahwa
masalah efisiensi harus dipisahkan dari masalah keadilan, atau dengan arti
kata lain, masalah keadilan dan masalah efisiensi adalah berkebalikan.
Perubahan ekonomi ini dikatakan efisien apabila perubahan yang
dilakukan untuk memperbaiki keadaan suatu golongan dalam masyarakat
dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak memperburuk keadaan
golongan yang lain. Dapat dipahami bahwa pandangan ini adalah
pandangan yang sangat ekstrim sebab tidak ada satu pun tindakan yang
tidak mempengaruhi pihak lain secara positif maupun negatif. Misalnya,
tindakan pemerintah untuk melindungi produsen mobil dengn proteksi
mobil impor adalah ditunjukan untuk melindungi golongan produsen mobil

10
dengan cara merugikan konsumen mobil yang harus membayar mobil
dengan harga yang jauh lebih mahal daripada harga mobil impor.

Ada ahli ekonomi lain (Kaldor) mengatakan bahwa suatu tindakan


dikatakan bermanfaat (baik) apabila golongan yang memperoleh manfaat
dari tindakan dapat (secara konseptual, walaupun tidak perlu begitu dalam
kenyataan) tersebut memberikan konpensasi bagi golongan yang
mengalami kerugian sehingga posisi golongan yang rugi tetap sama seperti
halnya sebelum adanya tindakan yang bersangkutan.

Masalah keadilan ini tidak sepenuhnya berada dalam ruang lingkup


ilmu ekonomi oleh karena masalah keadilan tergantung daripada
pandangan masyarakat terhadap keadilan itu sendiri. Keadilan bukanlah
suatu hal yang statis dan absolut akan tetapi merupakan suatu hal yang
dinamis dan relatif., tergantung dari perepsepsi masyarakat terhadap
keadilan. Jadi masalah keadilan harus diserahkan kepada masyarakat, yang
melalui wakil – wakil mereka dalam Dewan Perwakilan Rakyat
merumuskan keadilan publik yang mereka inginkan, dan selanjutnya
pemerintah melalui kebijaksanaan fiskal dan moneter merubah keadaan
masyarakat sehingga sesuai dengan distribusi pendapatan yang diinginkan
oleh masyarakat. Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatan secara
langsung dengan pajak yang progresif, yaitu relatif beban pajak yang lebih
besar bagi orang kaya dan relatif lebih ringan bagi orang miskin, disertai
dengan subsidi bagi golongan miskin. Pemerintah dapat juga secara tidak
langsung mempengaruhi ditribusi pendapatan dengan kebijaksanaan
pengeluaran pemerintah misalnya : perumahan murah untuk golongan
pendapatan tertentu, subsidi pupuk untuk petani dan sebagainya.

11
c. Peranan Stabilisasi

Selain peranan alokasi dan distribusi, pemerintah mempunyai


peranan utama sebagai alat stabilisasi ekonomi. Perekonomian yang
sepenuhnya diserahkan kepada sektor swasta akan sangat peka terhadap
goncangan keadaan yang akan menimbulkan pengangguran dan inflasi.

Tanpa adanya campur tangan pemerintah, penurunan permintaan


akan mobil akan menyebabkan pengusaha mobil untuk mengurangi
pegawai. Pegawai yang menganggur akan memperkecil pengeluaran untuk
barang – barang konsumsi seperti sepatu, TV , pakaian yang seterusnya
pengusaha tv, sepatu dan pakaian akan mengurangi pegawai. Jadi
gangguan di satu sektor akan mempengaruhi sektor lain, yang tanpa adanya
campur tangn pemerintah akan menimbulkan pengangguran tenaga kerja
yang akan menganggu stabilisasi ekonomi. Inflasi atau deflasi juga
merupakan hal yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi. Masalah inflasi
atau deflasi harus ditangani pemerintah melalui kebijakan moneter.

Peranan pemerintah sebagai alat untuk mengalokasi sumber –


sumber ekonomi, distribusi pendapatan dan stabilisasi ekonomi dapat
menimbulkan pertentangan kebijaksanaan pemerintah. Misalnya, inflasi
yang ditimbulkan karena besarnya permintaan agregatif (demand pull)
mengharuskan pemerintah untuk mengenakan pajak yang tinggi terhadap
golongan miskin dari golongan kaya, oleh karena golongan miskin
mempunyai proporsi pengeluaran yang lebih besar daripada golongan
kaya. Oleh karena itu, pajak yang tinggi yang dikenakan terhadap golongan
miskin akan lebih efektif dalam mengurangi pemerintah golongan miskin
terhadap barang – barang dan jasa sehingga tingkat inflasi dapat
diturunkan. Akan tetapi pengenaan pajak yang tinggi terhadap golongan
miskin dan pajak yang rendah terhadap golongan kaya akan menyebabkan

12
distibusi pendapatan masyarakat menjadi semakin pincang sehingga
peranan pemerintah sebagai alat untuk memperbaiki distribusi pendapatan
menjadi gagal.

Perkembangan ekonomi akan mencapai apabila investasi


masyarakat semakin besar. Pada umumnya investasi dilakukan oleh
golongan kaya. Golongan kaya menabung lebih banyak (secara relatif)
daripada orang miskin oleh karena average propensity to save mereka lebih
besar daripada golongan miskin. Apabila pemerintah menghendaki
perkembangan ekonomi yang pesat, dana swasta dalam negeri harus
dikerahkan sebesar mungkin yang berarti golongan kaya harus dikenakan
pajak yang lebih lebih rendah dari pada golongan miskin sehingga
golongan kaya dapat menggunakan tabungan untuk investasi. Pengenaan
pajak yang rendah terhadap orang kaya dan pajak tinggi terhadap golongan
miskin untuk perkembangan ekonomi adalah bertentangan dengan
kebijaksanaan pemerintah untuk memperbaiki ditribusi masyarakat.

B. Fungsi Pemerintah Dalam Beberapa Sistem Ekonomi


1. Sistem Ekonomi Kapitalis
Dalam sistem ekonomi kapitalis atau liberal, yang sangat berperan
adalah individu, bukan pemerintah. Pihak Pemerintah memberikan
kebebasan kepada para pemodal untuk mengembangkan usahanya. Mereka
dapat menguasai dan memajukan berbagai aspek ekonomi. Pembangunan
sarana jalan, transportasi, berbagai gedung pemerintah dan usaha lainnya
ditanangi oleh pihak swasta. Pemerintah tugasnya membuat regulasi untuk
membayar pajak yang besar. Hasil dari pajak itulah digunakan untuk
mensejahterakan rakyatnya. Biaya pendidikan, kesehatan, memelihara
fakir dan miskin, orang-orang jompo dan anak-anak jalanan, semuanya
ditanggung oleh pemerintah yang diambil dari pungutan pajak dari pihak
swasta. Dengan kata lain, bahwa dalam sistem ini pemerintah bisa turut

13
ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan
perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut campur
dalam ekonomi.
2. Sistem Ekonomi Sosialis
Sosialis adalah suatu sistem perekonomian atau kegiatan ekonomi
yang memberikan kebebasan cukup besar kepada setiap orang, tetapi tetap
ada campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam
perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta
jenis-jenis perekonomian yang terkait dengan kepentingan hidup orang
banyak. Misalnya, air, listrik, telekomunikasi, gas dan lain-lain. Sistem
ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi dengan kebijakan atau teori
yang bertujuan untuk memperoleh suatu distribusi yang lebih baik dan
sistem ini, memberikan otoritas demokratisasi terpusat. Sistem Sosialis
(Socialist Economy) berpandangan bahwa kemakmuran individu hanya
mungkin tercapai berlandaskan pada kemakmuran bersama.
Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset-aset ekonomi atau faktor-
faktor produksi sebagian besar merupakan kepemilikan sosial. Prinsip
Dasar Ekonomi Sosialis adalah ;Pemilikan harta oleh negara, Kesamaan
ekonomi dan Disiplin Politik. Ciri-ciri Ekonomi Sosialisl (1), Lebih
mengutamakan kebersamaan (kolektivisme), (2),Peran pemerintah sangat
kuat dan (3). Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi.10 Dapat
disimpulkan bahwa menurut konsep ekonomi sosialis, sumber kekayaan itu
sangat langka. Dia harus diperoleh lewat pemberdayaan tenaga kerja
(buruh), di semua bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya. Dalam
sistem Sosialis, semua Bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh Negara.
Tidak terciptanya market (pasar) dan tidak terjadinya supply dan demand,
karena Negara yang menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara
merata. Perumusan masalah dan keputusan di tangani langsung oleh
negara.

14
3. Sistem Ekonomi Islam
Dalam politik ekonomi Islam, negara bertugas dan bertanggung
jawab untuk menegakkan keadilan dalam ekonomi. Tugas lainnya yang
sangat urgen adalah mencegah terjadinya kezhaliman dengan berbagai
bentuknya dan wajib menindak para pelanggar hukum di bidang ekonomi.
Upaya-upaya ini, dapat dilakukan dengan baik, jika pihak pemerintah
memiliki aparat penegak hukum yang kuat,adil dan berani memberantas
berbagai kemungkaran.
C. Kegagalan Pemerintah

Sebagaimana adanya kegagalan pasar, dalam literatur ekonomi publik


dibahas pula apa yang disebut dengan kegagalan pemerintah, yaitu kegagalan
pemerintah dalam menciptakan kondisi Pareto Optimal. Terdapat beberapa
faktor yang menjadi sumber timbulnya kegagalan pemerintah:

1. Campur tangan pemerintah kadang-kadang menimbulkan dampak yang


tidak diperkirakan terlebih dahulu. Misalnya saja kebijakan pemerintah
dalam mengatur tata niaga cengkeh agar penghasilan petani cengkeh naik,
ternyata membawa dampak permintan tembakau menurun sehingga
pendapatan petani tembakau juga turun.
2. Campur tangan pemerintah memerlukan biaya yang tidak murah, oleh
karena itu maka campur tangan pemerintah harus dipertimbangkan
manfaat dan biayanya secara cermat agar tidak lebih besar daripada biaya
masyarakat tanpa adanya campur tangan pemerintah
3. Adanya kegagalan dalam pelaksanaan program pemerintah.
Pelaksanaannya program pemerintah memerlukan tender, dan sistem
yang kompleks.
4. Perilaku pemegang kebijakan pemerintah yang bersifat mengejar
keuntungan pribadi atau rent seejing behaviour.

15
Hal-hal diatas akan menyebabkan bahwa tidak selamanya campur
tangan pemerintah menyebabkan terjadinya peningkatan kesejahteraan
masyarakat menuju pareto optimal, bahkan kadang-kadang justru menjauhi
kondisi pareto optimal. Kegagalan pemerintah akan dibahas lebih mendalam
dalam bab lain.

D. Barang Swasta

Barang-barang swasta yaitu barang yang dapat disediakan melalui


sistem pasar dapat menyebabkan alokasi sumber-sumber ekonomi secara
efisien. Dalam bab ini akan dibahas mengenai efesiensi alokasi sumber-sumber
ekonomi dalam perekonomianyang menggunkan sistem pasar tanpa adanya
campur tangan pemerintah. Dalam pembahasan ini kita membagi analisi
menjadi dua yaitu efisiensi konsumen dan efisiensi produsen. Jadi kita anggap
bahwa masyarakat dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu konsumen dan
produsen.

E. Barang Publik

Beberapa jenis barang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, akan tetapi


tidak seorangpun yang bersedia menghasilkannya atau mungkin dihasilkan oleh
pihak suatu akan tetapi dalam jumlah yang terbatas, pertahanan , peradilan, dan
sebagainya. Jenis barang tersebut dinamakan barang public murni ynag
mempunyai dua karakteristik utama yaitu penggunaanya tidak bersaingan
(nonrivalry) dan tidak dapat diterapkan prinsip pengecualian (non exludability).
Oleh karena pihak swasta tidak mau menhasilkan barang public murni, maka
pemerintahlah yang harus menghasilkannya agar kesejahteraan seluruh
masyarakat dapat ditingkatkan. Pihak swata menghasilkan mobil, akan tetapi
produksi tersebut tidak diimbangi akan pembangunan jalan oleh pemerintah,
maka kesejateraan masyarakat tidak mencapai optimum.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya mempunyai
tiga fungsi :
1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan
pertahanan.
2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak
disediakan oleh pihak swasta, seperti halnya dengan jalan, dam-dam, dan
sebagainya.

Sebagaimana adanya kegagalan pasar, dalam literatur ekonomi publik


dibahas pula apa yang disebut dengan kegagalan pemerintah, yaitu kegagalan
pemerintah dalam menciptakan kondisi Pareto Optimal. Barang-barang swasta
yaitu barang yang dapat disediakan melalui sistem pasar dapat menyebabkan
alokasi sumber-sumber ekonomi secara efisien. Beberapa jenis barang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat, akan tetapi tidak seorangpun yang bersedia
menghasilkannya atau mungkin dihasilkan oleh pihak suatu akan tetapi dalam
jumlah yang terbatas, pertahanan , peradilan, dan sebagainya.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas dapat disarankan berupa :

1. Pemeritah harus berupaya menjalankan fungsinya secara adil, transparansi


dan menyeluruh.
2. Kebijakan-kebijakan atau program ekonomi hendaknya sesuai dengan
kondisi masyarakat.
3. Kegagalan pasar merupakan sebuah tantangan bagi pemerintah untuk dapat
memperbaiki ekonomi lebih baik lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Mangkoesoebroto, Guritno. 1999. Ekonomi Publik. Yogyakarta: BPFE-


YOGYAKARTA
Siti Mujiatun. 2014. Peran Pemerintah Tentang Pengembangan Perekonomian Dalam
Perspektif Sistem Ekonomi Kapitalis, Sosialis Dan Islam. . Jurnal Analytica
Islamica. 3(1) :90-107
Lesmana Rian Andhika. 2017. Meta-Theory: Kebijakan Barang Publik Untuk
Kesejahteraan Rakyat. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik. 8(1) 41-55

18

Anda mungkin juga menyukai