Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH EKONOMI PUBLIK

FUNGSI PEMERINTAHAN

OLEH
NAMA-NAMA KELOMPOK :
1. MARTINA YASINTA HAMBU (1710010106)
2. YOSITHA D. MESSAKH (1710010103)

KELAS/SEMESTER :C/IV

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas berkat dan bimbingan-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik.
Makalah dengan judul “Fungsi Pemerintahan ” disusun sebagai tugas dari
pada mata kuliah Ekonomi Publik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan pada
penulisan ini.

Kupang,Februari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 3
2.1 Peranan Alokasi....................................................................... 3
2.2 Peranan Distribusi.................................................................... 5
2.3 Peranan Stabilitas..................................................................... 6
2.4 Kegagalan Pemerintah............................................................. 7

BAB III PENUTUP................................................................................. 8


3.1 Kesimpulan.............................................................................. 8
3.2 Saran........................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya keberadaan Pemerintah memiliki pengaruh perekonomian
pada tingkat yang berbeda-beda. Ada pemerintahan yang mengatur
perekonomiannya secara ketat atau intensif dan ada pula yang membatasi sebagai
pendukung saja dalam suatu perekonomian. Beberapa peran pemerintah dalam
perekonomian adalah pemerintah membantu perkembangan bisnis secara umum,
mendorong persaingan usaha yang sehat, membantu kelompok ekonomi lemah,
dan sebagai stabilizer.
Tugas-tugas kewajiban pemerintah dalam mengurus rumah tangga Negara
diartikan sebagai fungsi-fungsi Negara. Fungsi-fungsi Negara tersebut adalah
sebagai fungsi regular dan fungsi sebagai agent of development. Sebagai agent of
development pemerintah memiliki peran dan fungsinya untuk mengatur
perekonomian suatu negaa.
Melalui teorinya Adam Smith mengemukakan bahwa pemerintah hanya
mempunyai tiga funsi yaitu :
1. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan
pertahanan.
2. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
3. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak
disediakan oleh pihak swasta seperti halnya dengan jalan, dam-dam, dan
sebagainya.

Dalam suatu perekonomian suatu Negara, pemerintah mempunyai peranan


untuk mengatur, memperbaiki atau mengarahkan aktivitas ekonomi dari
pemerintah maupun sektor swasta. Oleh karena itu perkembangan dan kemajuan

1
pembangunan suatu Negara tergantung kepada peranan pemerintah dalam
mengatur negaranya termasuk di dalamnya adalah perekonomian.
Kebutuhan barang publik seperti barang, jasa, atau system merupakan
sesuatu yang harus disiapkan oleh pemerintah dalam rangka memberikan
pelayanan kepada warga negaranya. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tersebut
dapat berpengaruh pada tingkat perekonomian suatu Negara.
Dalam menjalankan perannya pemerintah terbentur dalam beberapa
kegagalan untuk menjalankan fungsinya. Factor-faktor tersebut berpengaruh pada
kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah suatu Negara.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan alokasi dalam fungsi pemerintahan?
2. Bagaimana peranan distribusi dalam fungsi pemerintah?
3. Bagaimana peranan stabilisasi dalam fungsi pemerintah?
4. Apa saja kegagalan yang dihadapi pemerintah dalam menjalankan
fungsinya?
1.5 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui peranan alokasi pemerintah dalam suatu perekonomian.
2. Untuk mengetahui peranan distribusi pemerintah dalam suatu
perekonomian.
3. Untuk mengetahui peranan stabilisasi pemerintah dalam suatu
perekonomian.
4. Untuk mengetahui kegagalan yang dihadapi pemerintah dalam
menjalankan fungsinya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peranan Alokasi


Pada dasarnya sumber daya yang dimiliki suatu Negara adalah terbatas.
Pemerintah harus menentukan seberapa besar dari sumber daya yang dimiliki
akan dipergunakan untuk memproduksi barang-barang public, dan seberapa besar
akan digunakan untuk memproduksi barang-barang individu.
Pemerintah harus menentukan dari barang-barang public yang diperlukan
warganya, seberapa besar harus disediakan oleh pemerintah, dan seberapa besar
yang dapat disediakan oleh rumah tangga perusahaan.
Tidak semua barang dan jasa yang ada dapat disediakan oleh sektor
swasta. Barang dan jasa yang tidak dapat disediakan oleh system pasar ini disebut
barang public, yaitu barang yang tidak dapat disediakan melalui transaksi antara
penjual dan pembeli.sistem pasar tidak dapat menyediakan barang/jasa tertentu
oleh karena manfaat dari adanya barang tersebut tidak hanya dirasakan secara
pribadi akan tetapi dinikmati oleh orang lain.
Barang public adalah barang yang baik secara teknis maupun
secara ekonomis tidak dapat ditetapkan prinsip pengecualian, atas barang tersebut.
Barang yang termasuk dalam barang public walaupun mempunyai sifat
pengecualian, misalnya jalan-jalan dapat disediakan melalui system pasar.
Sedangkan barang swasta adalah barang yang dapat disediakan melalui sistem
pasar, yaitu melalui transaksi antara penjual dan pembeli.

3
Perbedaan antara barang swasta dan barang public ditunjukkan :

Dapat Dikecualikan Tidak Dapat Dikecualikan


Barang Swasta Murni : Barang Campuran (Quasi Public)
1. Biaya pengecualian rendah 1.Barang yang manfaatnya dirasakan bersama dan
2. Dihasilkan oleh swasta dikonsumsikan bersama tetapi dapat terjadi
3. Dijual melalui pasar kepadatan.
Rival
4. Dibiayai oleh hasil penjualan. 2.Dijual melalui pasar aau langsung oleh
5. Dihasilkan swasta/pemerintah pemerintah.
Contoh : sepatu, pensil dll Contoh : Taman.

Barang Campuran Barang Publik Murni


(Quasi Private) 1. Biaya pengecualian besar,

1.Barang swasta yang 2. Dihasilkan oleh pemerintah,

menimbulkan eksternalitas, 3. Disalurkan oleh pemerintah,


Non
2. Dibiayai dan hasil penjualan 4.Dijual melalui pasar atau langsung oleh
Rival
atau dibiayai dengan APBN pemerintah.

Contoh : rumah sakit, Contoh : pertahanan dan peradilan.

transportasi umum, pemancar


TV

Dari table di atas dapat dilihat bahwa barang public dapat dibedakan antara
barang public murni dan barang public campuran (quasi public), begitu juga
dengan barang swasta dibedakan antara barang swasta murni dan barang swasta
campuran (quasi private).
Barang campuran adalah barang yang tidak mempunyai dua karekteristik
sekaligus, yaitu pengecualian rival, yang dimaksud dengan rival adalah
penggunaan yang bersaingan. Apabila seseorang mengkonsumsikan dalam jumlah
yang lebih sedikit.

4
2.2 Peranan Distribusi
Pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pendapatan atau kekayaan
agar supaya masyarakat sejahtera. Tetapi bagaimanapun juga upaya ini tidaklah
mudah karena banyak factor yang mempengaruhi perolehan pendapatan, misalnya
kepemilikan factor produksi, permintaan dan penawaran factor produksi, system
warisan dan kemampuan seseorang. Distribusi pendapatan dan kekayaan melalui
pasar walau efisien namun tidak adil. Oleh karena itu pemerintah harus campur
tangan.
Untuk itu Pemerintah harus membuat kebijakan-kebijakan agar alokasi
sumber daya ekonomi dilaksanakan secara efisien. Pemerintah harus membuat
kebijakan-kebijakan agar kekayaan terdistribusi secara baik dalam masyarakat,
misalnya melalui :
1. Perpajakan,
2. Subsidi,
3. Pengentasan kemiskinan,
4. Program padat karya
5. Bantuan pendidikan,
6. Bantuan kesehatan, dll

Distribusi pendapatan tergantung dari pemilikan factor-faktor produksi


permintaan dan penawaran factor produksi system warisan dan kepemampuan
memperoleh pendapatan. Kemampuan memperoleh pendapatan tergantung dari
pendidikan, bakat dan sebagainya sedangkan warisan tergantung dari hukum yang
berlaku.
Distribusi pendapatan dan kekayaan yang ditimbulkan oleh sistem pasar
mungkin dianggap oleh masyarakat sebagai tidak adil. Masalah keadilan dalam
distribusi pendapatan merupakan masalah yang rumit dalam ilmu ekonomi. Ada
sebagian ahli ekonomi yang berpendapat bahwa masalah efisiensi harus

5
dipisahkan dari masalah keadilan, atau arti kata lain, masalah keadilan dan
masalah efisiensi merupakan kebalikan.
Efisiensi adalah objek ekonomi namun keadilan merupakan objek politik.
Efisiensi terjadi apabila perubahan tidak memperburuk keadaan golongan lain
namun ini mustahil dilakukan di dalam dunia nyata, kecuali bila yang terkena
pengaruh memperoleh kompensasi. Dengan demikian pemerintah harus
mengambil kebijaksanaan untuk membantu mereka yang menghadapi
ketidakadilan ini dengan (progresif), memberikan subsidi yang dananya
diambilkan dari pajak yang dikenakan pada mereka yang memperoleh pendapatan
atau kekayaan tertentu.
2.3 Peranan Stabilisasi
Pemerintah dengan kebijaksanaan fiskal perlu mempertahankan atau
mencapai tujuan seperti kesempatan kerja yang tinggi, stabilitas tingkat harga,
rekening luar negeri yang baik serta tingakt pertumbuhan yang memadai.
Pada pemerintahan modern saat ini, hampir semua Negara menyerahkan
roda perekonomian kepada pihak swasta/ perusahaan. Pemerintah lebih berperan
sebagai stabilisator, untuk menjaga agar perekonomian berjalan normal yaitu
dengan cara :
1. Menjaga agar permasalahan yang terjadi pada satu sektor perekonomian
tidak merembet ke sektor lain.
2. Menjaga agar perekonomian kondusif (inflasi terkendali, sistem keamanan
terjamin, dan kepastian hukum terjaga ).

Tanpa adanya campur tangan pemerintah perekonomian akan tidak


terkendali sehingga nantinya akan menimbulkan penganguran tenaga kerja yang
akan mengganggu stabilitas ekonomi. Untuk itu Pemerintah dapat melakukan
kebijaksanaan moneter dengan menerapkan sarana persyaratan cadangan, tingkat
diskonto, kebijakan pasar terbuka, dan lain-lain.

6
2.4 Kegagalan Pemerintah
Pasar yang gagal menimbulkan intervensi pemerintah dengan program-
programnya. Adapun factor-faktor penyebab kegagalan pemerintah adalah :
1. Campur tangan pemerintah kadang-kadang menimbulkan dampak yang
tidak diperkirakan terlebih dahulu.
2. Pemerintah tidak dapat mengantisipasi akibat kebijakan yang diambilnya.
Sering kebijakan yang diambil menimbulkan reaksi masyarakat yang tidak
sesuai dengan harapan pemerintah.
3. Campur tangan pemerintah memerlukan biaya yang tidak murah, oleh
karena itu maka campur tangan pemerintah harus dipertimbangkan
manfaat dan biayanya secara cermat agar tidak lebih besar dari pada biaya.
4. Pemerintah terbatas di dalam mengendalikan akibat kebijaksanaan.
Misalnya saja, pemerintah mengendalikan harga sewa rumah yang
dimaksudkan agar yang miskin dapat menyewa rumah secara murah.
Ternyata pengembang mengalihkan investasinya pada proyek lain.
5. Adanya kegagalan dalam pelaksanaan program pemerintah. Pelaksanaan
program pemerintah memerlukan tender, dan system yang kompleks.
6. Pemerintah pada hakikatnya memberikan pelayanan pada kelompok
tertentu atau kepentingan tertentu (vested interest) dan mungkin memiliki
kepentingan sendiri (self interest), serta sering bertentangan kepentingan
(conflict of interest).
7. Perilaku pemegang kebijakan pemerintah yang bersifat mengejar
keuntungan pribadi atau rent seeking behavior.

Hal-hal di atas akan menyebabkan bahwa tidak selamanya campur tangan


pemerintah menyebabkan terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan demikian seyogyanya pemerintah berhati-hati untuk tidak terlalu jauh
mengintervensi hal-hal yang dapat diselesaikan melalui mekanisme pasar, kecuali
pemerintah telah memikirkan akibat kebijaksanaannya secara cermat.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam perekonomian modern, peranan pemerintah dapat diklasifikasikan
dalam fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilitas.
2. Pada fungsi alokasi pemerintah harus menentukan menentukan dari
barang-barang public yang diperlukan warganya, seberapa besar harus
disediakan oleh pemerintah, dan seberapa besar yang dapat disediakan
oleh rumah tangga perusahaan.
3. Pada fungsi distribusi pemerintah berupaya untuk mendistribusikan
pendapatan atau kekayaan agar masyarakat sejahtera.
4. Pada fungsi stabilitas pemerintah dengan kebijakan fiskal perlu
mempertahankan atau mencapai tujuan seperti kesempatan kerja yang
tinggi, stabilitas tingkat harga, rekening luar negeri serta tingkat
pertumbuhan yang memadai.
5. Tidak selamanya campur tangan pemerintah menyebabkan terjadinya
peningkatan kesejahteraan masyarakat.

3.2 Saran
Dari kesimpulan di atas dapat disarankan berupa :
1. Pemerintah harus berupaya menjalankan fungsinya secara adil,
transparansi, dan menyeluruh.
2. Kebijakan-kebijakan/ program ekonomi hendaknya sesuai dengan kondisi
masyarakat.
3. Kegagalan pasar merupakan sebuah tantangan bagi pemerintah untuk
dapat memperbaiki ekonomi lebih baik lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Mangkoesoebroto, Guritno. 1993. Ekonomi Publik. Yogyakarta :BPF3.


www.Google.com

Anda mungkin juga menyukai