Disusun Oleh:
Kelompok 1
Nama 1. Erlangga Abiartha .N. ( 11422003 )
2. Muhammad Ulil Abshar. ( 11422023 )
KELAS TI22 B
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Rina Sri Wulandari, S.T.,
M.T sebagai dosen pengajar mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… I
KATA PENGANTAR……………………………………………………. Ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… Iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………...
1.4 Ruang Lingkup... …………………………………………………..........
1.5 Metode Penulisan………………………………………………………
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Materi Pertama…………………..............................................................
2.2 Materi Kedua……………………………..………………………….......
2.3 Materi Ketiga……………………………………………………………
2.4 Materi Keempat …………………………………………………………
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penulisan makalah ini adalah mencakup aspek tentang dan
peran pemerintah dalam bidang ekonomi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Jenis pertama dari sistem ekonomi adalah sistem ekonomi tradisional. Aktivitas
ekonomi pada sistem ini berhubungan erat dengan tradisi dan kebudayaan. Sistem ini
identik diterapkan di masyarakat pedesaan dengan hasil ekonomi berupa pertanian.
Tujuan utama sistem ekonomi ini sendiri hanya sampai kepada kebutuhan hidup
sehari-hari masyarakatnya yang terpenuhi bukan mencari keuntungan.
Cara produksi yang digunakan masih sangat sederhana dan tidak memiliki struktur
kerja, ia juga tidak menggunakan fasilitas terpusat, teknologi dan hal-hal yang
menjadi simbol kemajuan.
D. Jarang terjadi kecurangan atau saling menjegal demi keuntungan salah satu
pihak.
6
E. Tingkat kesenjangan ekonomi antar masyarakat rendah
B. Efektivitas kerja rendah sebab tidak adanya struktur kerja yang jelas sehingga
segala aktivitas yang dilakukan tidak terkontrol dan terevaluasi dengan baik.
7
Kekurangan sistem ekonomi komando:
suatu sistem di mana negara memberi kebebasan kepada setiap orang untuk
mengadakan kegiatan ekonomi.
perpaduan antara sistem ekonomi pasar dan komando, yang mengambil garis
tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis antara peran
mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu.Pada sistem ekonomi campuran,
antara pemerintah dengan masyarakat atau swasta bersama-sama untuk ikut
meningkatkan kegiatan perekonomian. Pemerintah sebagai pengendali dan
8
stabilisator kegiatan ekonomi, sedangkan masyarakat diberi kesempatan untuk
melakukan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
9
2.3 SUMBER PENERIMAAN NEGARA, EKSTERNALITAS, DAN
EFISIENSI NEGARA
1. Sumber Penerimaan Negara
Negara maupun daerah memerlukan dana untuk bisa melangsungkan
pembangunan dan berbagai hal lainnya yang bertujuan untuk kemakmuran rakyat.
Negara dan daerah memiliki beberapa sumber pendapatan yang keberadaannya
sudah diatur oleh undang-undang.
Tentu saja sumber pendapatan negara dan daerah ini tak hanya berasal dari satu
sumber saja, sebut saja pajak. Namun juga berasal dari beberapa sektor yang
saling melengkapi.
Setidaknya terdapat 3 sektor yang menjadi sumber pendapatan negara yang
berasal dari dalam dan luar negeri. Ketiga sumber pendapatan itu adalah sumber
pendapatan pajak, sumber pendapatan bukan pajak, dan sumber pendapatan hibah
yang berasal dari luar negeri.
1. Sumber Pendapatan Negara Dari Pajak
Sumber pendapatan dari pajak ini persentasenya adalah yang tertinggi jika
dibandingkan dengan sumber pendapatan negara dari sektor yang lainnya.
Pendapatan negara dari pajak ini juga berasal dari banyak objek pajak.
Contohnya, dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan (PPH),
Pajak Cukai, Pajak Bea Masuk dan juga Bea Keluar, Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), dan pajak lainnya yang persentasenya jauh lebih kecil.
2. Sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak
Selain pendapatan negara dari pajak, terdapat juga sumber pendapatan negara
yang berasal bukan dari pajak atau yang lebih dikenal dengan Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP). PNBP ini juga berasal dari berbagai macam
sektor. Sebut saja Sumber Daya Alam Minyak dan Gas, Sumber Daya Alam
10
Nonminyak dan Gas, Pendapatan Kekayaan yang dipisahkan (berasal dari laba
BUMN), Badan Layanan Umum, dan PNBP lainnya.
3. Sumber Pendapatan Negara Dari Hibah
Sumber pendapatan negara dari hibah menjadi salah satu dari sumber
pendapatan negara. Berbeda dengan sumber pendapatan pajak dan nonpajak
yang berasal dari dalam negeri, sumber pendapatan negara dari hibah ini
kebanyakan berasal dari luar negeri.
Hibah merupakan pemberian dari pihak lain tanpa adanya kewajiban apa pun.
Hibah ini bisa berasal dari dalam dan luar negeri, namun memang kebanyakan
pendapatan hibah ini berasal dari negara luar.
2. Eksternalitas
Secara umum dapat dikatakan bahwa eksternalitas adalah suatu efek samping dari
suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik dampak yang
menguntungkan maupun yang merugikan.
Eksternalitas dibagi menjadi 2 macam berdasarkan dampaknya yaitu, eksternalitas
positif dan eksternalitas negatif
1. Eksternalitas Positif
Eksternalitas positif adalah tindakan suatu pihak yang memberikan manfaat
bagi pihak lain, tetapi manfaat tersebut tidak dialokasikan didalam pasar. Jika
kegiatan dari beberapa pihak menghasilkan manfaat bagi pihak lain yang
menerima manfaat tersebut tidak membayar atau memberikan harga atas
manfaat tersebut maka nilai sebenarnya dari kegitan tersebut tidak tercermin
dalam kegiatan pasar. Pada eksternalitas positif, biaya produksi lebih besar
daripada biaya social, sehingga barang yang dihasilkan lebih sedikit dari
jumlah yang dianggap efisien oleh masyarakat.
2. Eksternalisasi Negatif
11
Eksternalitas negatif adalah biaya yang dikenakan pada orang lain di luar
sistem pasar sebagai produk dari kegiatan produktif. Eksternalitas negatif
terjadi apabila dampak dari suatu kegiatan terhadap orang lain yang tidak
menerima kompensasi yang sifatnya merugikan
4. Efisiensi Pasar
Secara umum efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan sebagai hubungan
antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Istilah tentang pasar yang efisien
bisa diartikan secara berbeda untuk tujuan yang berbeda pula. Untuk bidang
keuangan, konsep pasar yang efisien lebih ditekankan pada aspek informasi,
artinya pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Konsep
tersebut menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas menuju
harga keseimbangan yang baru, sebagai respon atas informasi baru yang masuk
ke pasar. Jadi hal yang pening dari mekanisme pasar efisien adalah harga yang
terbentuk tidak bias dengan estimasi harga keseimbangan.
1. Tingkatan Efisiensi Pasar
Profesor Eugene Fama membagi efesiensi pasar dalam tiga tingkatan yaitu
a. Efisiensi Pasar Lemah (The weak efficien market hypothesis)
Efesiensi pasar dikatakan lemah (weakform) karena invetor di dalam
proses pengambilan keputusan jual-beli saham menggunkan data harga
dan volume masa lalu. Berdasarkan harga dan volume masa lalu
dilakukan berbagai model analisis teknikal untuk menentukan arah harga
apakah akan naik atau akan turun. Apabila arah harga saham akan naik,
maka diputuskan untuk membeli, dan sebaliknya jika arah harga akan
turun diputuskan untuk menjual.
b. Efisiensi Pasar Setengah Kuat ( The semistrong efficient market
hypothesis)
12
Efesiensi pasar dikatakan setengah kuat (semistrong-form), karena
investor di dalam proses pengambilan keputusan jual-beli saham
menggunakan data harga masa lalu, volume masa lalu dan semua
informasi yang di publikasikan misalnya, laporan keuangan, laporan
tahunan, pengumuman bursa, informasi keuangan internasional, peraturan
perundangan pemerintah, peristiwa politik, peristiwa hukum, peristiwa
sosial dan lain sebagainya yang sekiranya dapat mempengaruhi
perekonomian nasional. Hal ini berarti investor menggunakan analisis
teknikal digabung dengan analisis fundamental dalam proses menghitung
nilai saham yang akan di jadikan pedoman dalam tawaran harga beli dan
tawaran harga jual,
c. Efisiensi Pasar Kuat ( The strong efficient market hypothesis )
Efisiensi pasar dikatakan bentuk kuat (strong-form) karena penggunaan
data yang lebih lengkap yaitu: harga masa lalu, volume masa lalu,
informasi yang di publikasikan dan informasi privat yang tidak
dipublikasikan secara umum. Contoh informasi privat adalah hasil riset
yang di terbitkan sendiri oleh unit kerja riset yang ada di dalam
perusahaan atau dibeli dari lembaga riset dari pihak luar. Penghitungan
harga estimasi yang menggunakan informasi lebih lengkap ini akan lebih
baik sehingga di harapkan keputusan jualbeli saham lebih tepat dan
menghasilkan return yang lebih tinggi. Kegiatan riset untuk menganalisis
variable-variabel yang berpengaruh terhadap harga saham sangat penting
dilakukan walaupun harus mengeluarkan biaya riset, asalkan dapat
meningkatkan return perusahaan, peningkatan return akan terjadi apabila
kebijakan portofolio ataupun keputusan jual-beli saham yang didasarkan
pada hasil riset tepat mengenai sasaran
13
2.4 KEBIJAKAN PUBLIK UNTUK MENGATASI EKSTERNALITAS
1. Hal – Hal Yang Dilakukan Pemerintah Dalam Mengatasi Eksternalitas
A. Regulasi
Regulasi adalah tindakan mengendalian perilaku manusia atau masyarakat
dengan aturan atau pembatasan. Dengan regulasi pemerintah dapat melarang
atau mewajibkan perilaku atau tindakan, mana yang boleh dan mana yang
tidak boleh untuk dilakukan pihak-pihak tertentu dalam rangka mengatasi
eksternlaitas.
B. Pajak Pigovian
Pajak pigovian merupakan salah satu solsusi yang dapat dilakukan untuk
mengatasi eksternalitas. Konsumen atau perusahaan yang menyebabkan
eksternalitas harus membayar pajak sama dengan dampak marjinal dari
eksternalitas yang dibuat. Dengan itu membuat konsumen atau perusahaan
memperhitungkan berapa banyak manfaat dan dampak dari jumlah barang
yang diproduksi atau konsumsi perusahaan ataupun konsumenEksternalitas
menyebabkan perbedaan antara manfaat privat dan biaya socisl yang
menyebabkan tidak tercapainya kondisi pareto optimal. Pemerintah harus
campur tangan untuk mengtasi eksternalitas negatif. Ekonomi pigovion
menyarankan metode untuk mengatasi eksternalitas yaitu pajak pigovian.
Ketika biaya marginal social melebihi biaya marginal pribadi pajak harus
dikenakan kepada produsen. Dengan diwajibkan pajak maka menyebabkan
peningkatan harga diri komoditi yang produksi sehingga jumlah komoditi
yang diminta menjadi ber kurang. Sehingga produsen mengalami kerugian
sehingga biaya marjinal social sama dengan biaya marginal privat. Dalam
beberapa kasus pemberlakuan pajak tidak tepat karena sulitnya menghitung
14
biaya eksternalitas. Hal ini dikarenakan dibutuhkan waktu yang lama untuk
mempelajari biaya akibat eksternalitas. Sementara keadaan sudah berubah
sehingga diperlukan studi lagi dan tentu akan memerlukan waktu yang lama
lagi.
C. Subsidi
Ketika manfaat social melebihi manfaat pribadi maka subsidi harus diberikan
kepada konsumen atau produsen. Subsidi mengarah pada penurunan dalam
harga komoditi. Pemerintah dapat mensubsidi prodsuen untuk mengurangi
dampak ekternalitas. Kentungan produsen didapat dari subsidi pemerintah dan
keuntungan produsen didapat dari subsidi pemerintah dan keuntungan
masyarakat dalam hal pengurangan kerusakan dari dampak eksternalitas yang
ditimbulkan perusahaan. Kelemahan dari subsidi adalah perusahaan-
perusahaan condong untuk melakukan eksternalitas karena dengan melkukan
eksternalitas mereka akan mendapat subsidi dari pemerintah.
D. Internalisasi
Internalisasi untuk mengatasi eksternalitas sehingga biaya privat dengan biaya
sosialnya. Inti dari internalisasi adalah misalnya jika ada perusahaan A
menyebabkan eksternalitas negatif hanya pada perusahaan B maka perusahaan
A dan perusahaan B bersama-sama menghitung dampak dari eksternalitas.
Dengan ini, efisiensi tidak akan muncul.Melakukan internalisasi merupakan
hal yang sulit. ada empat aksi yang biasa dilakukan pemerintah terhadap
kehadiran eksternalitas ini, yaitu menetapkan baku lingkungan (environmental
standards), memnberlakukan pajak polusi (polution taxes), memberikan ijin
berpolusi yang dapat diperjualbelikan (tradable emissions permits) dan
memberikan pajak/subsidi bagi perusahaan yang menghasilkan eksternalitas.
Eksternalitas melibatkan pihak ketiga yang bukan produsen atau konsumen,
yaitu masyarakat yang terkena dampak.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.iainkudus.ac.id/3954/5/BAB%20II.pdf
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/19339/5/BAB%20II.pdf
https://www.cnnindonesia.com/
Kompas.com
16