Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

“Administrasi Pembangunan Di Bidang Ekonomi”

Dosen Pengampu
Muhammad Rezki Yanuar, M.I.P

Disusun Oleh :
1. Restah Intan Tri Ristu (21010084)
2. Melinda Kharisma Dewi (21010079)
3. Melani Purnama Syahri (21010099)
4. Zahra Sella Wisesha (21010066)
5. Dea Trisna Wardania (21010081)
6. Annisa Difenta (21010108)
7. Aidil Fitriani (21010087)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
BENGKULU
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT zat penguasa alam semesta yang telah
memberikan taufiq, rahmat, hidayah, serta inayahnya sehingga saya dapat
beraktivitas untuk menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul
“Administrasi Pembangunan di Bidang Ekonomi”.. ini. Saya berharap makalah
ini dapat membantu dan menambah wawasan bagi yang membaca tentang
Administrasi Pembangunan di Bidang Ekonomi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Dan akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama
bagi pembaca.
Terima kasih.

Bengkulu, November 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Peran Administrasi Pembangunan Dalam Perekonomian .................. 6
B. Pembangunan Ekonomi. ..................................................................... 7
C. Teori-Teori Dalam Membangun Ekonomi Daerah ............................ 9
D. Ekonomi Kreatif ................................................................................ 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 13
B. Kritik dan Saran ................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Definisi dari pembangunan dalam literatur-literatur ekonomi yaitu
sebagai suatu proses yang berkesinambungan dari peningkatan pendapatan riil
per kapita melalui peningkatan jumlah dan produktivitas sumber daya.
Kalau kita bicarakan pembangunan semata-mata, tentu saja harus
dalam kontek yang luas, karena pembangunan harus mencakup segala segi
dalam kehidupan manusia, dengan demikian penulis mengkhususkan pada
pembangunan ekonomi daerah sesuai dengan judul yang penulis buat di atas.
Berbicara mengenai pembangunan ekonomi, maka tidak akan lepas dari tujuan
dari pembangunan yaitu pertumbuhan ekonomi. Teori-teori pertumbuhan
ekonomi dapat ditelusuri setidak-tidaknya sejak abad ke 18. Menurut Adam
Smith, proses pertumbuhan diawali apabila perekonomian mampu melakukan
pembagian kerja, pembagian kerja akan meningkatkan produktivitas yang
pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan. Adam Smith juga menggaris
bawahi pentingnya skala ekonomi, dengan meluasnya pasar, akan terbuka
inovasi-inovasi baru yang pada gilirannya akan mendorong perluasan
pembagian kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Banyak teori-teori ekonomi dengan melalui pendekatan-pendekatan
yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi, seperti Adam Smith pemikir klasik
dengan “invisiblehand” nya, Karl Marx dengan ekonomi terpimpinnya, David
Ricardo dengan keunggulan komparatifnya, Keynes dengan kebebasan dan
pengaturan pemerintah-nya, pertumbuhan ekonomi yang seimbang akan
dengan suntikan nilai-nilai maju yakni yang percaya bahwa hanya perubahan
secara struktural yang bisa membuat negara berkembang menjadi maju.
Dalam Undang-undang Otonomi Daerah Nomor 23 Tahun 2014 yang
menggantikan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, dimana peran
pemerintah daerah menjadi lebih besar untuk mengurus urusan
pemerintahannya termasuk didalamnya dalam hal pembangunan ekonomi.
Dengan adanya desentralisasi dimana pemerintah memberikan kewenangan,

4
keleluasaan kepada tiap-tiap daerah untuk mengembangkan pembangunan
ekonomi berdasarkan potensi daerahnya, namun sejak diberlakukan otonomi
daerah sampai sekarang, masih banyak daerah-daerah yang pembangunan
ekonominya tidak meningkat padahal kalau dilihat potensi daerahnya
memungkinkan daerah tersebut ekonominya meningkat.

B Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, kami selaku penyusun makalah menyajikan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa Peran Administrasi Pembangunan Dalam Perekonomian?
2. Apa yang dimaksud dengan Pembangunan Ekonomi?
3. Apa saja Teori-Teori dalam Membangun Ekonomi Daerah?
4. Apa itu Ekonomi Kreatif?

C Tujuan Penulisan
Dari topik di atas, maka dirumuskan tujuan penulisan makalah sebagai
Berikut:
1. Untuk Mengetahui Apa Peran Administrasi Pembangunan Dalam
Perekonomian.
2. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Pembangunan Ekonomi,
3. Untuk Mengetahui Apa saja Teori-Teori dalam Membangun Ekonomi
Daerah
4. Unntuk Mengetahui Apa itu Ekonomi Kreatif.

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Administrasi Pembangunan di Bidang Perekonomian
Pada era globalitas saat ini, pemerintah harus memegang peranan
penting dalam memajukan perekonomiannya, segala cara harus dilakukan
untuk menciptakan ide - ide atau inovasi-inovasi baru dan tidak lagi hanya
sebagai penonton pasif yang hanya menunggu perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi yang diserahkan begitu saja pada mekanisme kekuatan-
kekuatan ekonomi di luar pemerintah. Pemerintah mempunyai kekuatan yang
besar dalam memajukan perekonomian disamping masih ada kekuatan lain
yaitu perusahaan swasta yang mana perusahaan swasta tersebut tidak mampu
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi saat ini.
Kegiatan-kegitan yang pertama-tama harus dilakukan oleh pemerintah
yaitu penguatan pada bidang-bidang yang mendukung pertumbuhan ekonomi
seperti transportasi, kesehatan, pendidikan dan lain-lain, selain kewajiban
pemerintah/negara yang tertuang dalam pembukaan Undang-undang Dasar
1945, juga pihak lain/swasta tidak akan mau mengorbankan investasi untuk
pengeluaran - pengeluaran tersebut karena resiko kerugian sangat besar, kita
tahu bahwa perusahaan- perusahaan swasta bertujuan untuk meraih
keuntungan pada saat sekarang juga hari-hari berikutnya.
Dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan (direalisusikan) oleh
pemerintah tersebut di atas, maka akan memunculkan kegairahan pelaku-
pelaku ekonomi untuk lebih giat merencanakan usaha-usaha yang
memungkinkan dapat dijalankan bagi kegiatan mereka. Dengan demikian akan
muncul usaha - usaha yang dibutuhkan masyarakat dalam istilah ekonomi
akan muncul penawaran yang diakibatkan oleh adanya pernintaan atau
sebaliknya, dan tugas pemerintah berikutnya yaitu peraturan/kebijakan dan
pengawasan dalam rangka mencapai
Pemerintah mempunyai peran strategis dalam perekonomian suatu
negara, baik sebagai pelaku maupun sebagai fasilitator. Melalui berbagai

6
kebijakan yang terkait sektor publik, pemerintah harus mendorong
pertumbuhan ekonomi dengan jalan :
1. Melakukan investasi
2. Menarik investasi
3. Mendorong perkembangan teknologi
4. Menghasikan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh bursa tenaga kerja.
Secara historis telah berkembang perbedaan pemikiran antara dua
kutub yang menyatakan perlu atau tidaknya peran pemerintah, yang
sebenarnya perbedaan tersebut hanya terletak pada besaran atau kadar dari
peran tersebut (bisa dilihat dari mata kuliah sistem ekonomi mengenai hal ini).
Adam Smith yang dipundang sebagai pendukung sistem pasar pada dasarnya
juga memberikan dalam perekonomian suatu negara tetapi terbatas. Dengan
demikian pemerintah tetap memegang peranan penting dalam mengatur
perekonomian suatu suatu negara, dikarenakan pengaturan kebijakan berada
pada tangan pemerintah.
Di era globalisasi sakarang ini, pemerintah harus bisa mendorong
pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ckonomi bisa tercapai bila pemerintah
berperan aktif dalam pembangunan ekonomi schingga terwujud dalam bentuk
kenaikan pendapatan masyarakat secara keseluruhan atau pendapatan
nasional. Pembangunan ekonomi nasional haruslah menuju kearah
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, dengan demikian pembangunan
ekonomi tidak hanya berpusat di perkotaan / di pusat saja, akan tetapi lambat
laun pembangunan tersebut akan memperluas tujuan pembangunan sampai ke
daerah-daerah (kabupaten atau kota) yang secara kenyataan bahwa
pertumbuhan pembangunan ekonomi daerah sangatlah tertinggal
dibandingkan dengan pertumbuhan pembangunan di wilayah perkotaan/pusat.

B. Pembangunan Ekonomi
Terdapat hubungan erat antara aspek ekonomi dan administrasi
pembangunan dalam rangka proses pembangunan suatu negara. Salah satu
ukuran utama keberhasilan pembangunan dilihat dari kemajuan ekonomi.

7
Menurut Hirschman dalam Siagian (1982: 33), pembangunan ekonomi berarti
proses perubahan dari suatu tipe perekonomian menjadi tipe lain yang lebih
maju. Sumitro dalam Siagian (1982: 36) mengatakan bahwa pembangunan
ekonomi ialah usaha memperbesar pendapatan per kapita dan menaikkan
produk sivitet per kapita dengan jalan menambah peralatan modal dan
menambah skills. Beliau mengatakan pembangunan berarti perubahan
strukturil, sebab bermaksud untuk memperluas dasar ekonomi dan
memperluas lapangan kehidupan. Pembangunan ekonomi mengandung
kehendak untuk merubah cara hidup, cara berpikir, cara menghadapi persoalan
untuk menempuh jalan-jalan baru yang dapat membawa kemajuan, atau
mengandung kesadaran untuk merubah keadaan, baik dalam menaikkan
tingkat kehidupan, maupun dalam arti menempuh cara kehidupan yang baru.
Sementara itu menurut Schumpeter dalam Suryana (2000: 5),
pembangunan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis atau gradual,
tetapi merupakan perubahan yang spontan dan tidak terputus-putus.
Pembangunan ekonomi disebabkan oleh perubahan yang signifikan terutama
dalam lapangan industri dan perdagangan. Hal ini pembangunan ekonomi
berkaitan dengan pendapatan perkapita dan pendapatan nasional. Pertambahan
pendapatan nasional dan pendapatan perkapita dari masa ke masa dapat
digunakan untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi dan juga
perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat oleh suatu daerah, sehingga
dalam pengertian pembangunan ekonomi yang dijadikan pedoman adalah
sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu
masyarakat meningkat dalam jangka panjang dan masyarakat merasakan
kesejahteraan dalam hidupnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembangunan ekonomi
merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang
seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapita.
Pembangunan ekonomi sebagai usaha untuk meningkatkan kemakmuran
terutama bagi negara-negara berkembang, dimana kemiskinan merajalela,
sementara sumber-sumber yang ada sangat terbatas.

8
C. Teori-Teori dalam Membangun Ekonomi Daerah
Pada dasarnya teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
pertumbuhan ekonomi membahas tentang cara dalam menganalisis peluang-
peluang perekonomian suatu daerah dan teori-teori mana yang dapat dipakai
dalam mengelola faktor-faktor produksi yang tersedia untuk dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Ada beberapa teori untuk
dapat menumbuhkan dan membangun ekonomi daerah yaitu ;
1. Teri Ekonomi Neo Klasik
Teori ini memberikan dua konsep pokok dalam pembangunan
ekonomi daerah yaitu keseimbangan (equilibrium) dan mobilitas faktor
produksi, artinya, sistem perekonomian ini akan mencapai titik
keseimbangan alamiahnya jika modal bisa mengalir tanpa pembatasan.
Oleh karena itu, modal akan mengalir dari daerah yang ber-upah tinggi
menuju ke daerah yang ber-upah rendah.
2. Teori Basis Ekonomi
Teori ini menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan
ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung dengan permintaan
barang dan jasa dari luar daerah. Kelemahan model ekonomi ini bahwa
model ini didasarkan pada permintaan eksternal bukan internal, dan pada
akhirnya akan menyebabkan ketergantungan yang sangat tinggi terhadap
kekuatan-kekuatan pasar nasional maupun global.
3. Teori Lokasi
Teori ini menitik beratkan pada lokasi atau tempat, dimana
pengembangan lokasi atau tempat tersebut digunakan untuk
pengembangan kawasan industri. Perusahaan cenderung untuk
meminimalisir biaya-biaya dikeluarkan dalam memilih yang tempat
kegiatannya serta memaksimalkan peluang-peluang untuk mendekati pasar
sasaran hasil produksinya. Kelemahan teori ini pada saat sekarang adalah
bahwa teknologi dan komunikasi sudah begitu jauh berkembang dan telah
mengubah peran lokasi tertentu untuk kegiatan produksi dan distribusi
barang.

9
4. Teori Tempat Sentral
Teori tempat sentral ini didukung oleh sejumlah tempat yang
menyediakan sumber daya sepeti bahan baku, tenaga kerja, yang
merupakan suatu wilayah pemukiman penyedia jasa-jasa bagi penduduk
daerah disekitarnya.
5. Model Daya Tarik
Teori model daya tarik ini adalah model pembangunan ekonomi
yang paling banyak digunakan. Teori otonomi yang mendasarinya adalah
bahwa suatu masyarakat dapat memperbaiki posisi pasarnya terhadap
industrialis melalui pemberian insentif dan subsidi.

D. Ekonomi Kreatif
1. Konsep dan Definisi ekonomi kreatif
Pada awal abad ke-21 atau tepatnya sejak 2001, kita telah
memasuki era baru, yaitu era ekonomi kreatif. Aktivitas ekonomi kreatif
ini merupakan serangkaian kegiatan produksi dan distribusi barang dan
jasa yang berkembang melalui penguasaan di bidang informasi,
pengetahuan, dan kreativitas. Ekonomi kreatif menjadi model baru dari
pengelolaan ekonomi yang menyandarkan aktivitasnya pada proses
penciptaan dan transakasi nilai. Era ekonomi ini bukan hanya menekankan
pada proses produksi semata, melainkan juga memanfaatkan sinergi pola
pikir sehingga menghasilkan satu keluaran yang memiliki kualitas baik,
nilai jual tinggi, dan nilai estetika yang unik. Ekonomi kreatif ini
kemudian digerakkan oleh sektor industri yang disebut sebagai industri
kreatif.
Dalam kaitannya dengan industri kreatif itu sendiri digerakkan oleh
para entrepreneur (wirausaha), yaitu orang yang memiliki kemampuan
kreatif dan inovatif. Menurut Howkins (2001) dalam Suryana (2013: 3)
beranggapan bahwa telah terjadi pergeseran orientasi ekonomi kedalam
empat gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi
pertanian. Gelombang kedua, yaitu gelombang ekonomi industri. Ketiga

10
adalah gelombang ekonomi informasi. Dan sekarang memasuki
gelombang ekonomi ke empat, yaitu “gelombang ekonomi kreatif”.
Ekonomi kreatif pada hakikatnya adalah kegiatan ekonomi yang
mengutamakan pada kreativitas berpikir untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda yang memiliki dan bersifat komersial. Berikut telah
dikemukakan oleh UNCTAD dalam Creative Economy Report, (2008: 3)
yang dikutip oleh Suryana (2013: 35).
“Creativity’ in this context refers to the formulation of new ideas
and to the application of these ideas to produce original works of art and
cultural products, functional creations, scientific inventions and
technological innovations. There is thus an economic aspect to creativity,
observable in the way it contributes to entrepreneurship, fosters
innovation, enhances productivity and promotes economic growth.”
Dalam konteks ekonomi, kreativitas menunjukkan suatu formulasi
ide-ide baru dan menerapkan ide-ide tersebut untuk menghasilkan
pekerjaan-pekerjaan yang berasal dari produk-produk seni dan budaya,
kreasi-kreasi yang berfungsi, penemuan ilmu pengetahuan, dan penerapan
teknologi.
2. Peran ekonomi kreatif
Ekonomi kreatif berperan dalam perekonomian suatu bangsa
terutama dalam menghasilkan pendapatan (income generation),
menciptakan lapangan kerja (job creation) dan meningkatkan penerimaan
hasil ekspor (export earning), meningkatkan teknologi (technology
development), menambah kekayaan intelektual (intelectual property), dan
peran sosial lainnya. Oleh sebab itu, ekonomi kreatif dapat dipandang
sebagai penggerak pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu bangsa
(engine of economic growth and development). Seperti dikemukakan
UNCTAD (2008: 15), dalam Creative Economy Report, bahwa ekonomi
kreatif adalah suatu konsep berbasis aset kreativitas yang secara potensial
menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi (the creative

11
economy is an evolving concept based on creative assets potentially
generating economic growth and development).
Menurut UNCTAD dan UNDP dalam Summary Creative
Economics Report, 2008: 11-12; dan Creative Economy Report, 2008: 4),
secara potensial ekonomi kreatif berperan dalam menggerakkan
pertumbuhan ekonomi yang disebutkan oleh hal-hal sebagai berikut :
a. Ekonomi kreatif dapat mendorong penciptaan pendapatan, penciptaan
lapangan kerja, dan penerimaan ekspor. Selain itu, ekonomi kreatif
juga dapat mempromosikan aspek-aspek sosial (social inclusion),
ragam budaya, dan pengembangan sumber daya manusia.
b. Ekonomi kreatif memupuk ekonomi, budaya dan aspek-aspek sosial
yang saling berhubungan dengan teknologi, kekayaan intelektual, dan
tujuan- tujuan wisata.
c. Merupakan seperangkat ilmu pengetahuan yang berbasis aktivitas
ekonomi dengan suatu dimensi perkembangan dan keterkaitan antara
tingkat makro dan mikro untuk ekonomi secara keseluruhan.
d. Ini adalah satu pilihan pengembangan yang layak untuk menggugah
inovasi yang multidisiplin, respons kebijakan, dan tindakan
antarkementrian.
e. Di dalam jantung ekonomi kreatif terdapat industri-industri kreatif (at
the heart of the creative economy are the creative industries).

12
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Pembangunan ekonomi merupakan perubahan aktivitas yang tadinya
tidak ada menjadi ada, atau yang tadinya ada menjadi bertambah besar,
bertambah luas, bertambah maju dalam konteks kegiatan ekonomi. Perubahan-
perubahan tersebut bukan saja merupakan keuntungan bagi pemerintah daerah,
tetapi juga bagi kehidupan masyarakat luas dalam meningkatkan
kesejahteraannya.
Di era globalisasi sekarang ini, pembangunan perekonomian harus
melibatkan semua pihak, terutama peran pemerintah yang harus lebih dominan
dikarenakan pemerintah mempunyai aturan-aturan serta kemampuan yang
mendukung terhadap tumbuh dan berkembang perekonomian suatu daerah,
sehingga pembangunan ekonomi daerah berkembang yang pada akhirnya
tingkat pendapatan penduduk meningkat, kesempatan kerja bertambah, daya
beli meningkat dan masyarakat dapat menikmati hasil dari pembangunan
perekonomian daerah tersebut.
Tujuan dari Undang-undang otonomi daerah adalah untuk memberi
kaluasaan pada pemerintah daerah yaitu bagaimana cara daerah ikut berperan
dalam pembangunan ekonomi daerah berdasarkan pada potensi daerah
masing-masing yang pada gilirannya juga ikut serta membangun pertumbuhan
ekonomi secara luas yaitu dalam skala pembangunan ekonomi nasional.
Dari uraian tersebut di atas,dimana pemerintah harus menjadi pelaku
ekonomi secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
beberapa strategi pengembangan yang dapat dilakukan untuk pembangunan
dunia usaha, sehingga pemerintah dalam pembangunan ekonomi daerahnya
mempunyai peran yang sangat penting dalam melaksanakan pesan-pesan yang
terkait dengan otonomi daerah.
Banyak dari pemerintah daerah yang sejak diberlakukannya Undang-
undang otonomi daerah pertumbuhan dan pembangunan ekonominya tidak
pernah berubah, memang dalam pembangunan ekonomi suatu daerah bukan

13
perkara yang gampang segampang membalikan telapak tangan, akan tetapi
apabila pemerintahnya mempunyai keinginan yang kuat untuk perubahan
dalam tatanan ekonomi yang lebih baik dan maju, hal tersebut bukan hal yang
mustahil karena ada juga daerah-daerah yang perekonomiannya lebih maju
setelah diberlakukannya undang-undang otonomi daerah. Dengan demikian,
kemajuan pembangunan.

B Kritik dan Saran


Pemerintah khususnya kementrian pendidikan nasional harus segera
menata den berbenah diri untuk mengejar ketertinggalan ini, dengan berupaya
terus meningkatkan kualitas fisik sekolah maupun kualitas tenaga pengajar
dan memformulasikan kurikulum yang tepat bagi pelajar Indonesia.

14
DAFTAR PUSTAKA
Akadun. 2007.Administrasi Perusahaan Negara. Alfabeta: Bandung.
Arsyad, Lincolin. 2000. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi
Daerah. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Yogyakarta.
Handoko Hani. Manajemen. BPFE-Yogyakarta. Ismail Munawar, et. Al.
2014.Sistem Ekonomi
Indonesia. Erlangga, Jakarta.
Pamuji, S. 1989.Ekologi Administrasi
Negara.Bina Aksara. Jakarta Sedarmayanti. 2013.Reformasi Administrasi
publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan. Bandung: PT.
Refika Aditama.
Subandi. 2007.Sistem Ekonomi Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Ticoalu G. A. 2013. Penerjemah Dasar-dasar Manajemen (G. R. Terry & Leslie W

15

Anda mungkin juga menyukai