Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya penyusun tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul “TEORI
EKONOMI DAN PEMBANGUNAN NEGARA” sebagaimana makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Ekonomi Politik.

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Banda Aceh, 4 Mei 2023

Penyusun

i
Daftar isi
Kata pengantar .............................................................................................................................i

Daftar isi .......................................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan .......................................................................................................................1

A. Latar belakang ...............................................................................................................1


B. Rumusan masalah ..........................................................................................................2
C. Tujuan penulisan ............................................................................................................3
Bab II Pembahasan .......................................................................................................................4

A. Pengertian teori ekonomi dan pembangunan Negara .............................................4


B. Kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi yang dapat
dikembangkan dengan mempetimbangkan faktor politik
sosial,budaya dan lingkungan .................................................................................5
C. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi...............................................................6
D. Penegertian perencanaan pemangunan ekonomi.....................................................7
E. Unsur perencanaan pembangunan ekonomi ...........................................................7
F. Fungsi pada perencanaan pembangunan ekonomi...................................................8
G. Sifat dan peranan perencanaan ekonomi ...............................................................9
H. Proses peranan perencanaan ..................................................................................10
I. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pembanguna
perencanaan ekonomi dinegara berkembang...........................................................11
J. Teori ekonomi dapat diterapkan dala konteks globalisasi dan
perdagangan internasional untuk memperkuat pembangunan
ekonomi dinegara-negara berkembang ...................................................................12
K. Permasalahan pembangunan ekonomi dinegara berkembang ................................14
Bab III Penutup ...........................................................................................................................17

Kesimpulan ..................................................................................................................................17

Daftar pustaka ..............................................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi negara dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti
sejarah, politik, sosial, dan budaya. Sejak zaman dahulu, manusia selalu berusaha
untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan mengembangkan ekonomi mereka.
Pada masa-masa awal, pembangunan ekonomi didorong oleh faktor-faktor seperti
pertanian, perdagangan, dan perburuan.
Pada abad ke-18, terjadi perubahan signifikan dalam cara manusia
memandang ekonomi dan pembangunan. Pada masa tersebut, terjadi Revolusi
Industri di Inggris yang membawa perubahan besar dalam cara manusia
memproduksi barang dan jasa. Revolusi Industri membuka peluang baru dalam
pengembangan industri dan perdagangan, yang kemudian menjadi pendorong
utama pembangunan ekonomi di seluruh dunia.
Di Indonesia, pembangunan ekonomi juga menjadi fokus utama sejak
kemerdekaan pada tahun 1945. Pada masa awal kemerdekaan, pemerintah
Indonesia mengembangkan berbagai kebijakan ekonomi untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Beberapa kebijakan tersebut
antara lain adalah nasionalisasi aset-aset ekonomi, pengembangan sektor industri,
dan peningkatan produksi pangan.
Namun, pada masa Orde Baru (1965-1998), pembangunan ekonomi di
Indonesia lebih difokuskan pada pengembangan sektor industri dan pertumbuhan
ekonomi yang cepat. Kebijakan-kebijakan seperti pemberian insentif kepada
investasi asing, pemerataan pembangunan, dan pengembangan infrastruktur
menjadi prioritas utama dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pada
masa Reformasi, terjadi perubahan dalam cara memandang pembangunan
ekonomi di Indonesia. Pemerintah Indonesia mulai memperhatikan aspek-aspek
seperti pengurangan kemiskinan, pemerataan pembangunan, dan pengelolaan
sumber daya alam yang berkelanjutan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut,

1
pemerintah mengembangkan kebijakan-kebijakan seperti program pemberdayaan
masyarakat, pengembangan sektor pariwisata, dan peningkatan produksi pangan.
Secara keseluruhan, latar belakang pembangunan ekonomi negara sangat
terkait dengan perubahan sejarah, politik, sosial, dan budaya yang terjadi di suatu
negara. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi harus dipandang
secara holistik dan terintegrasi dengan berbagai aspek lainnya agar dapat
mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi
masyarakat secara keseluruhan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi teori ekonomi dan pembangunan negara?
2. Bagaimana kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi dapat
dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor politik, sosial,
budaya, dan lingkungan?
3. Jelaskan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi ?
4. Apa yang dimaksud dengan perencanaan dan pembangunan ekonomi?
5. Apa saja unsur perencanaan pembangunan ekonomi?
6. Bagaimana proses peranan perencanaan?

7. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan


ekonomi di negara-negara berkembang?
8. Bagaimana teori ekonomi dapat diterapkan dalam konteks globalisasi dan
perdagangan internasional untuk memperkuat pembangunan ekonomi di
negara-negara berkembang?
9. Bagaimana teori ekonomi dapat digunakan untuk mendorong pembangunan
ekonomi di negara-negara berkembang?
10. Apa saja permasalahan pembangunan ekonomi di Negara berkembang

C. Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui definisi teori ekonomi dan pembangunan negara

2
2. Mengetahui kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi dapat
dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai faktor politik, sosial,
budaya, dan lingkungan
3. Mengetahui pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
4. Mengetahui perencanaan pembangunan ekonomi
5. Mengetahui unsur perencanaan pembangunan ekonomi
6. Mengetahui bagaimana proses peranan perencanaan

7. Mengetahui saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan


ekonomi di negara-negara berkembang
8. Memahami teori ekonomi dapat diterapkan dalam konteks globalisasi dan
perdagangan internasional untuk memperkuat pembangunan ekonomi di
negara-negara berkembang
9. Memahami teori ekonomi dapat digunakan untuk mendorong pembangunan
ekonomi di negara-negara berkembang
10. Mengetahui masalah apa saja pada pembangunan ekonomi di Negara
berkembang

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian teori ekonomi dan pembangunan negara


Teori ekonomi adalah seperangkat konsep, prinsip, dan asumsi yang
digunakan untuk menjelaskan perilaku dan interaksi manusia dalam
memproduksi, mendistribusikan, dan mengkonsumsi sumber daya. Teori
ekonomi digunakan untuk mengembangkan kebijakan ekonomi dan strategi
pembangunan ekonomi yang efektif dan berkelanjutan.
Pembangunan negara, atau sering disebut juga pembangunan
ekonomi, adalah upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat dengan cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi
kemiskinan. Pembangunan negara meliputi berbagai aspek, seperti
pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan, serta melibatkan
berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Tujuan dari
pembangunan negara adalah menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan
yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Pembangunan negara merupakan proses yang kompleks dan
melibatkan berbagai faktor, seperti kebijakan ekonomi, sosial, budaya, dan
lingkungan, serta faktor politik dan institusional. Tujuan dari pembangunan
negara adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
dan merata, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup, dan
mengurangi kesenjangan sosial.
Teori ekonomi memiliki peran yang penting dalam pembangunan
negara. Teori ekonomi dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat,
serta mengembangkan kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi yang
efektif dan berkelanjutan. Salah satu teori ekonomi yang penting dalam
pembangunan negara adalah teori pertumbuhan ekonomi. Teori pertumbuhan

4
ekonomi menjelaskan bagaimana faktor-faktor seperti modal, tenaga kerja,
teknologi, dan investasi dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Teori
pertumbuhan ekonomi digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan
strategi pembangunan ekonomi yang dapat meningkatkan investasi,
meningkatkan produktivitas tenaga kerja, meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, dan mengurangi kemiskinan.
Selain itu, teori ekonomi juga digunakan untuk mengembangkan
kebijakan dan strategi dalam berbagai aspek pembangunan negara, seperti
pengembangan sektor industri, pertanian, pariwisata, dan infrastruktur. Teori
ekonomi juga dapat digunakan untuk mempertimbangkan faktor sosial dan
budaya dalam pembangunan ekonomi, seperti pemberdayaan masyarakat dan
pengembangan industri kreatif.

B. Kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi dapat dikembangkan


dengan mempertimbangkan berbagai faktor politik, sosial, budaya, dan
lingkungan
Untuk mengembangkan kebijakan dan strategi pembangunan
ekonomi yang efektif dan berkelanjutan, perlu mempertimbangkan berbagai
faktor politik, sosial, budaya, dan lingkungan yang ada di suatu negara.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
mengembangkan kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi:

Politik
Faktor politik dapat memengaruhi kebijakan dan strategi
pembangunan ekonomi di suatu negara. Oleh karena itu, diperlukan kestabilan
politik yang baik untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan
menarik bagi investor. Selain itu, kebijakan dan strategi pembangunan
ekonomi juga harus mempertimbangkan kepentingan berbagai pihak dan
menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan global.

5
Sosial dan budaya
Faktor sosial dan budaya juga memainkan peran penting dalam
pembangunan ekonomi. Kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi harus
mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat, serta menghormati
dan mempertahankan keanekaragaman budaya di suatu negara. Selain itu,
pembangunan ekonomi juga harus memperhatikan aspek sosial, seperti
pengurangan kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan
kualitas hidup.

Lingkungan
Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan harus memperhatikan
aspek lingkungan. Kebijakan dan strategi pembangunan ekonomi harus
mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan sumber daya alam,
serta mengupayakan penggunaan sumber daya yang berkelanjutan.
Pembangunan ekonomi juga harus memperhatikan aspek perlindungan
lingkungan, seperti penanganan limbah dan emisi gas rumah kaca.

Dalam mengembangkan kebijakan dan strategi pembangunan


ekonomi, perlu dilakukan analisis yang komprehensif dan mempertimbangkan
berbagai faktor di atas. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan berbagai
pihak, seperti pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, serta memanfaatkan
berbagai sumber daya yang tersedia. Dengan mempertimbangkan berbagai
faktor politik, sosial, budaya, dan lingkungan, diharapkan pembangunan
ekonomi dapat menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan berdampak
positif bagi masyarakat secara keseluruhan.

C. Pertumbuhan dan pembagunan ekonomi

Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan


pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya
pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam

6
struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk
suatu negara. Pembangunan ekonomi tidak dapat lepas dari Pertumbuhan
ekonomi(economic growth) pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan
ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar proses
pembangunan ekonomi. Yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi
adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Perbedaan antara
keduanya adalah
pertumbuhan ekonomi
keberhasilannya lebih
bersifat kuantitatif, yaitu
adanya kenaikan dalam
standar pendapatan dan
tingkat
output produksi yang
dihasilkan, sedangkan
pembangunan ekonomi
lebih bersifat
7
kualitatif, bukan hanya
pertambahan produksi,
tetapi juga terdapat
perubahan-
perubahan dalam struktur
produksi dan alokasi
input pada berbagai
sektor
perekonomian seperti
dalamlembaga,
pengetahuan, sosial dan
teknik.
Perbedaan antara
keduanya adalah

8
pertumbuhan ekonomi
keberhasilannya lebih
bersifat kuantitatif, yaitu
adanya kenaikan dalam
standar pendapatan dan
tingkat
output produksi yang
dihasilkan, sedangkan
pembangunan ekonomi
lebih bersifat
kualitatif, bukan hanya
pertambahan produksi,
tetapi juga terdapat
perubahan-

9
perubahan dalam struktur
produksi dan alokasi
input pada berbagai
sektor
perekonomian seperti
dalamlembaga,
pengetahuan, sosial dan
teknik.
Perbedaan antara
keduanya adalah
pertumbuhan ekonomi
keberhasilannya lebih
bersifat kuantitatif, yaitu
adanya kenaikan dalam

10
standar pendapatan dan
tingkat
output produksi yang
dihasilkan, sedangkan
pembangunan ekonomi
lebih bersifat
kualitatif, bukan hanya
pertambahan produksi,
tetapi juga terdapat
perubahan-
perubahan dalam struktur
produksi dan alokasi
input pada berbagai
sektor

11
perekonomian seperti
dalamlembaga,
pengetahuan, sosial dan
teknik.
Perbedaan antara keduanya adalah pertumbuhan ekonomi
keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya kenaikan dalam
standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan,
sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya
pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam
struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian
seperti dalamlembaga, pengetahuan, sosial dan teknik.

D. Pengertian perencanaan pembangunan ekonomi

Perencanaan pembangunan ekonomi daerah adalah upaya


untuk merencanakan penggunaan sumber daya publik yang tersedia
disuatu wilayah menjadi lebih dari sebelumnya melalui perbaikan kapasitas
sektor swasta dalam menciptakan nilai sumber daya secara bertanggung
jawab. Ada sejumlah alasan mengapa diperlukan perencanaan pembangunan
daerah. Pertama, berbedanya kondisi sosial ekonomi disetiap daerah.
Kedua, berbedanya tingkat pembangunan antar daerah. Ketiga, adanya
ketimpangan ekonomi antar daerah. Keempat, adanya ekspansi ekonomi suatu
daerah ke daerah lain.

12
E. Unsur perencanaan pembangunan ekonomi

Setiap perencanaan harus mengandung unsur - unsur pokok sebagai beriku :

1. Kebijakan dasar atau


strategi dasar rencana
pembangunan
2. Unsur ini merupakan
dasar dari seluruh
rencana, yang kemudian
dituangkan dalam
3. unsur-unsur pokok
perencanaan
pembangunan lainnya.
yang sering pula
disebut
4. tujuan, arah, dan
prioritas pembangunan.
13
Pada unsur ini perlu
ditetapkan tujuan-
5. tujuan rencana.
1. Kebijakan dasar atau strategi dasar rencana pembangunan

Unsur ini merupakan dasar dari seluruh rencana, yang kemudian


dituangkan dalam unsur - unsur pokok perencanaan pembangunan
lainnya. yang sering pula disebut tujuan, arah, dan prioritas pembangunan.
Pada unsur ini perlu ditetapkan tujuan-tujuan rencana.

2. Adanya kerangka kerja makro

3. Dalam kerangka ini


dihubungkan berbagai
variabel-variabel
pembangunan serta
4. implikasi hubungan
tersebut.

14
Dalam kerangka ini dihubungkan berbagai variable - variabel
pembangunan serta implikasi hubungan tersebut.

3. perkiraan sumber – sumber

Pembiayaan pembangunan
merupakan keterbatasan
yang strategis, sehingga
perlu
diperkirakan dengan
seksama.
Pembiayaan pembangunan merupakan keterbatasan yang strategis,
sehingga perlu diperkirakan dengan seksama.

4. Uraian tentang kerangka

Kebijakan yang konsisten seperti misalnya kebijakan fiskal,


penganggaran, moneter, harga serta kebijakan sektoral lainnya.
Berbagai kebijakan tersebut perlu untuk dirumuskan dan kemudian
dilaksanakan.

5. Adanya program investasi

15
Perencanaan pembangunan adalah program investasi yang dilakukan
secara sektoral. Penyusunan program investasi secara sektoral ini
dilakukan bersama - sama dengan penyusunan rencana - rencana sasaran.

6. Adanya administrasi pembangunan

Perencanaan pembangunan adalah administrasi pembangunan yang


mendukung usaha perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tersebut.

F. Fungsi dari melakukan perencanaan pada pembangunan ekonomi adalah


untuk :

1. Melakukan pengalokasian dari berbagai macam bentuk sumber daya


pembangunan yang dimana masih sangatlah terbatas dan juga akan dapat lebih
untuk melakukan efisiensi dan juga efektif sehingga akan dapat melakukan
penghindaran dari kemungkinan terjadinya pemborosan.

2. Perkembangan dari ekonomi yang dimana terjadi maupun pertumbuhan


ekonomi akan menjadi lebih terdapat konektivitas.

3. Terdapat sebauh stabilitas ekonomi yang dimana akan dapat lebih mudah
tercapai ke dalam melakukan penghadapi dari berbagai macam siklus
konjungtur.

4. Berguna untuk melakukan penanganan dari kegagalan yang dimiliki oleh


pasar.

5. Memiliki kemampuan dalam mengatasi berbagai macam bentuk dari


dampak psikologis dan juga sikap maupun pendirian yang ada.

6. Melakukan pencarian dari solusi guna untuk mendapatkan berbagai macam


bentuk dari sumber dana yang ada.

16
G. Sifat dan peranan perencanaan ekonomi

Selama dua dekade sejak tahun 1950, dunia ditandai dengan munculnya
bangsa-bangsa yang belum maju sebagai suatu kekuatan ekonomi dan politik
yang berkembang cukup pesat dalam dunia internasional. Negara-negara
sedang berkembang (NSB) tersebut semakin meningkat aspirasinya untuk
mengejar ketertinggalannya di bidang ekonomi dari negara-negara maju. Hal
ini ditunjukkan oleh diterimanya secara universal perencanaan pembangunan
sebagai sarana yang utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang
cepat.

Suatu rencana ekonomi bisa juga dianggap serangkaian sasaran (target)


ekonomi secara kuantitatif yang khusus dan harus dicapai dalam suatu
jangka waktu tertentu. Rencana ekonomi bisa bersifat menyeluruh
(komprehensif) atau parsial. Suatu rencana yang bersifat komprehensif
menetapkan sasarannya mencakup seluruh aspek pokok perekonomian
nasional. Sedangkan rencana yang bersifat parsial hanya mencakup
sebagian dari perekonomian nasional seperti sektor industri, sektor
pertanian, sektor luar negeri, dan sebagainya.

H. Proses peranan perencanaan

Proses perencanaan ekonomi melalui beberapa tahap dan masing-masing


tahap tersebut sudah ditentukan dahulu apa yang ingin dicapai pada setiap
tahap tersebut. Tahap-tahap tersebut adalah:

17
1. Menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan ekonomi
tersebut, di antaranya: untuk pertumbuhan, penciptaan kesempatan
kerja, distribusi pendapatan, pengurangan kemiskinan dan sebagainya.

2. Mengukur ketersediaan sumberdaya-sumberdaya yang langka selama


periode perencanaan tersebut, misalnya: tabungan, bantuan luar negeri,
penerimaan pemerintah, penerimaan ekspor, tenaga kerja yang terlatih dan
lain-lain.

3. Memilih berbagai cara (kegiatan dan alat) yang bisa digunakan untuk
mencapai tujuan nasional. Pada tahap ini ditetapkan proyek-proyek
investasi seperti : jalan raya, jaringan irigasi, pabrik-pabrik, pusat-
pusat kesehatan. Selain itu juga perencanaan nasional tentang:
kebijakan harga, seperti nilai kurs, tingkat bunga, upah, pengaturan
pajak, subsidi dan lain-lain.

4. Mengerjakan proses pemilihan kegiatan-kegiatan yang mungkin dan


penting untuk mencapai tujuan nasional (welfare function) tanpa
terganggu oleh adanya kendala-kendala sumberdaya dan organisasional.

18
I. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan ekonomi
di negara-negara berkembang
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan
ekonomi di negara-negara berkembang. Berikut adalah beberapa faktor utama
yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembangunan ekonomi di negara-negara
berkembang:

1. Sumber Daya Alam Sumber daya alam yang melimpah merupakan aset yang
sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Negara-negara berkembang yang
memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti minyak, gas alam, bijih besi,
dan lain-lain dapat memanfaatkan sumber daya alam tersebut untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi mereka. Namun, pengelolaan sumber daya alam yang
buruk dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan tidak berkelanjutan.
2. Kebijakan Pemerintah Kebijakan pemerintah memiliki peran penting dalam
pembangunan ekonomi negara-negara berkembang. Kebijakan pemerintah seperti
deregulasi, privatisasi, kebijakan fiskal dan moneter yang tepat, serta kebijakan
perdagangan yang bijaksana dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan menarik
investasi asing.
3. Infrastruktur yang memadai Infrastruktur yang memadai seperti jaringan
transportasi, listrik, air bersih, dan internet dapat mempercepat pembangunan
ekonomi. Negara-negara berkembang yang memiliki infrastruktur yang baik dapat
menarik investasi asing dan memfasilitasi perdagangan internasional.
4. Kualitas Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang berkualitas
merupakan aset yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi. Negara-
negara berkembang yang memiliki pendidikan dan kesehatan yang baik dapat
menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas dan inovatif.
5. Stabilitas Politik dan Keamanan Stabilitas politik dan keamanan yang baik dapat
memberikan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Negara-
negara berkembang yang mengalami konflik dan ketidakstabilan politik dapat
menghambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan kepercayaan investor.

19
6. Perdagangan Internasional dan Globalisasi Perdagangan internasional dan
globalisasi dapat memberikan peluang bagi negara-negara berkembang untuk
meningkatkan ekspor dan menarik investasi asing. Namun, terdapat risiko seperti
ketimpangan perdagangan, ketergantungan pada pasar internasional, dan pengaruh
globalisasi yang dapat merugikan negara-negara berkembang.
7. Kemajuan Teknologi Kemajuan teknologi dapat mempercepat pertumbuhan
ekonomi melalui peningkatan produktivitas, peningkatan efisiensi, dan
pengembangan sektor baru. Negara-negara berkembang yang mampu mengadopsi
teknologi baru dapat meningkatkan daya saing mereka di pasar global.
8. Faktor Eksternal Faktor eksternal seperti kondisi ekonomi global, fluktuasi harga
komoditas, dan krisis finansial dapat mempengaruhi

J. Teori ekonomi dapat diterapkan dalam konteks globalisasi dan


perdagangan internasional untuk memperkuat pembangunan ekonomi di
negara-negara berkembang

Teori ekonomi dapat diterapkan dalam konteks globalisasi dan perdagangan


internasional untuk memperkuat pembangunan ekonomi di negara-negara
berkembang melalui berbagai mekanisme. Berikut adalah beberapa di
antaranya:

1. Keuntungan Komparatif Teori keuntungan komparatif menyatakan bahwa


negara-negara dapat memperoleh keuntungan dengan memproduksi
barang atau jasa yang relatif lebih efisien dibandingkan dengan negara
lain, dan memperdagangkan barang atau jasa tersebut dengan negara lain.
Dalam konteks perdagangan internasional, keuntungan komparatif dapat
digunakan untuk memperkuat pembangunan ekonomi di negara-negara
berkembang dengan memperkuat spesialisasi mereka pada sektor-sektor
yang efisien dan memiliki keuntungan komparatif.

20
2. Pembukaan Pasar Pembukaan pasar internasional dapat memperkuat
pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang dengan
memungkinkan akses ke pasar global. Pembukaan pasar dapat dilakukan
dengan mengurangi hambatan perdagangan seperti tarif, kuota, dan
regulasi yang berlebihan. Dalam konteks globalisasi, negara-negara
berkembang dapat memanfaatkan perjanjian perdagangan internasional
seperti WTO, AFTA, dan lain-lain untuk membuka pasar internasional dan
meningkatkan perdagangan.

3. Investasi Asing Investasi asing dapat memperkuat pembangunan ekonomi


di negara-negara berkembang dengan memberikan sumber daya dan
teknologi yang diperlukan untuk mengembangkan industri. Investasi asing
dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan membuka
lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas. Namun, perlu
diperhatikan bahwa investasi asing harus dikelola dengan bijaksana untuk
memastikan keuntungan jangka panjang bagi negara-negara berkembang.

4. Transfer Teknologi Transfer teknologi dari negara maju ke negara-negara


berkembang dapat memperkuat pembangunan ekonomi dengan
memungkinkan akses ke teknologi baru yang dapat meningkatkan
produktivitas dan daya saing. Teknologi dapat digunakan untuk
mengembangkan sektor baru, meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, dan memperkuat industri yang sudah ada.

5. Global Value Chain (GVC) GVC dapat digunakan untuk memperkuat


pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang dengan
memanfaatkan keuntungan komparatif dan integrasi ekonomi global.
Dalam GVC, nilai tambah ditambahkan melalui rantai produksi yang
melintasi beberapa negara. Negara-negara berkembang dapat
memanfaatkan GVC untuk mengembangkan industri yang berorientasi
ekspor dan meningkatkan nilai tambah produk mereka.

21
Namun, dalam mengimplementasikan teori ekonomi dalam konteks
globalisasi dan perdagangan internasional, negara-negara berkembang perlu
memperhatikan dampak negatif seperti ketimpangan perdagangan,
ketergantungan pada pasar internasional, dan risiko terkait dengan fluktuasi
harga komoditas dan krisis finans.

K. Permasalahan pembangunan ekonomi di Negara berkembang

Setiap Negara tentu dihadapkan dengan permasalahan


pembangunan ekonomi, bagi Negara maju dan berkembang tentu berbeda
permasalahan pembangunan ekonominya. Pada Negara maju, masalah
pembangunan ekonomi yang dihadapi umumnya adalah kurangnya
permintaan sehingga menghambat pertumbuhan output.

Sedangkan permasalahan pembangunan ekonomi pada Negara


berkembang biasanya lebih kompleks. Salah satu diantaranya yaitu
kurangnya elastisitas penawaean sehingga laju pertumbuhan ekonomi
terhalang.

 Rendahnya produktivitas

Rendahnya tingkat produktivitas bias dilihat dari pendapatan domestic bruto


(PDB) per kapita atau PDB per kapita pekerja yang kecil. Penyebab pendapatan
per kapita kecil karena reendahnya tingkat kehidupan dan kesempatan kerja.
Terutama bagi mereka yang memiliki tingkat pendidikan rendah atau tidak
sekolah sama sekali. Sehingga negara berkembang sering dikaitkan dengan istilah
lingkaran setan yang sulit diputus. Artinya dengan mata rantai pendapatan rendah,
maka berdampak pada tabungan dan investasi yang juga rendah.  Apabila
tabungan dan investasi rendah, maka akan mengakibatkan akumulasi modal yang
lambat sehingga berujung pada produktivitas yang rendah. Produktivitas yang
rendah juga mengakibatkan rendahnya pendapatan rata-rata.

22
 Pasar dan informasi yang tidak sempurna

Pasar yang ada di negara berkembang cenderung tidak menyediakan


informasi yang lengkap. Struktur pasar barang dan jasa umumnya cenderung tidak
sempurna. Bahkan, monopoli, dan oligopoli bisa saja terjadi dalam pasar faktor
produksi. Selain itu, sebagian besar informasi pasar hanya diterima oleh para
pengusaha yang mempunyai hubungan dekat dengan birokrasi yang bersangkutan.
Kondisi informasi yang tidak sempurna seperti ini, jelas hanya akan merugikan
rakyat semata.

Sebagai negara berkembang dengan 34 provinsi, pembangunan ekonomi di


Indonesia merupakan hal yang kompleks dan memiliki masalahnya masing-
masing. Menurut buku Ekonomi Pembangunan oleh Bonaraja Purba, dkk., dan
berbagai sumber, empat masalah tersebut di antaranya:

 Ketimpangan pembangunan

Fenomena ini adalah hal yang umum terjadi dalam pembangunan


ekonomi, termasuk Indonesia. Ketimpangan dalam pembangunan berdampak pada
kesejahteraan masyarakat di tiap-tiap daerah. Kondisi demikian secara tak
langsung memunculkan kecemburuan atau ketidakpuasan masyarakat yang
dikhawatirkan berlanjut pada aspek politik dan ketenteraman masyarakat itu
sendiri.Menurut Purba, dkk., ketimpangan wilayah merupakan konsekuensi logis
dari pembangunan. Ketimpangan akan berubah seiring tingkat pembangunan yang
dilakukan. Itulah sebabnya, pola pembangunan dan tingkat ketimpangan di
berbagai negara berbeda satu sama lain. Pun demikian dengan Indonesia.

 Kemiskinan

Masalah pembangunan ekonomi di Indonesia yang satu ini masih menjadi


sorotan yang perlu ditangani secara serius oleh pemerintah. Menurut Purba, dkk.,
kesenjangan ekonomi dan ketimpangan dalam distribusi pendapatan antara
kelompok masyarakat berpendapatan tinggi dengan kelompok masyarakat

23
berpendapatan rendah dan angka kemiskinan, merupakan masalah yang kerap
ditemukan pada negara berkembang, termasuk Indonesia.

Menurut Gwartney et al., dalam sumber yang sama, kondisi demikian


sebenarnya tak hanya ditemukan di negara berkembang. Namun juga di negara
maju sekali pun. Hanya saja yang membedakan ialah besar ketimpangan yang
terjadi pada tiap-tiap negara.

 Dilema antara pertumbuhan ekonomi dengan impor

Sektor industri dalam negeri masih bergantung pada produk luar negeri
karena tak mampu memenuhi kebutuhan sendiri. Selain itu, tingkat output di
sektor pertanian dan peternakan masih rendah, sedangkan pertumbuhan penduduk
kian meningkat.

 Tingginya angka pengangguran

Permasalahan pembangunan ekonomi lainnya yang masih menjadi kendala


serius di Indonesia ialah angka pengangguran. Lapangan kerja yang tersedia tak
sebanding dengan jumlah angkatan kerja yang terus meningkat setiap tahunnya.

Itulah empat masalah pembangunan ekonomi Indonesia. Dengan memahami


berbagai masalah di atas, hal itu dapat membantu para pengambil kebijakan untuk
membuat solusi yang efektif bagi bangsa dan negara.

24
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Teori ekonomi adalah seperangkat konsep, prinsip, dan asumsi yang digunakan
untuk menjelaskan perilaku dan interaksi manusia dalam memproduksi,
mendistribusikan, dan mengkonsumsi sumber daya. Teori ekonomi digunakan
untuk mengembangkan kebijakan ekonomi dan strategi pembangunan ekonomi
yang efektif dan berkelanjutan

Sedangkan Pembangunan negara merupakan proses yang kompleks dan


melibatkan berbagai faktor, seperti kebijakan ekonomi, sosial, budaya, dan
lingkungan, serta faktor politik dan institusional. Tujuan dari pembangunan
negara adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan

25
merata, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi
kesenjangan sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Mubyarto, dkk. (2010). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah, dan Kebijakan.


Penerbit Salemba Empat.
Sumodiningrat, G. (2010). Ekonomi Pembangunan: Teori dan Aplikasi. Penerbit
PT Grasindo.
Suryahadi, A., & Yusuf, A. A. (2015). Pembangunan Ekonomi dan
Ketenagakerjaan di Indonesia. Penerbit Kompas.
Widodo, T. (2012). Pembangunan Ekonomi Indonesia. Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama.
Junaidi, J., & Zulgani, Z. (2011). Peranan Sumberdaya Ekonomi dalam
Pembangunan Ekonomi Daerah. Jurnal Pembangunan Daerah, 3, 27-33.
Mahadiansar, M., Ikhsan, K., Sentanu, I. G. E. P. S., & Aspariyana, A. (2020).
Paradigma pengembangan model pembangunan nasional Di Indonesia.
Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu Dan Praktek
Administrasi, 17(1), 77-92.
Mahadiansar, M., Ikhsan, K., Sentanu, I. G. E. P. S., & Aspariyana, A. (2020).
Paradigma pengembangan model pembangunan nasional Di Indonesia.
Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu Dan Praktek
Administrasi, 17(1), 77-92.
Harjanto, T. (2014). Pengangguran dan pembangunan nasional. Jurnal ekonomi,
2(2), 67-77.

26
Krugman, P. R., Obstfeld, M., & Melitz, M. J. (2014). International economics:
theory and policy. Pearson.
Baldwin, R., & Martin, P. (1999). Two waves of globalization: Superficial
similarities, fundamental differences. CEPR Discussion Papers.
Sachs, J. D., & McArthur, J. W. (2005). The millennium project: a plan for
meeting the millennium development goals. The Lancet, 365(9456), 347-
353.
Stiglitz, J. E. (2002). Globalization and its discontents. WW Norton & Company.

27

Anda mungkin juga menyukai