Anda di halaman 1dari 4

B.

MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

1. LANDASAN YURIDIS DAN HISTORIS PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA.

Kedudukan pokok pancasila bagi Negara kesatuan republic Indonesia adalah sebagai dasar
Negara. Kedudukan pancasila sebagai dasar Negara ini merupakan kedudukan yuridis formal
oleh karea tertuang dalam tertuang hukum negra,dalam hal ini UUD 1945 pada bagian
pembukaan alinea ke IV.

Secara historis, dapat pula dinyatakan bahwa pancasila yang dirumuskan para pendiri bangsa itu
dimaksudkan untuk menjadi dasarnyan Indonesia merdeka. Adalah dr. radjiman widioningrat
selaku ketua BPUPKI yang menanyakan kepada peserta sidng I BPUPKITANGGAL 29 MEI
1945 dengan kalimat ‘’ Indonesia merdeka yang akan kita bentuk apa dasarnya’’.

2. MAKNA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila menjadi dasar atau pedoman bagi penyelenggaraan benegara. Nilai-nilai pancasila pada
dasarnya adalah nilai-nilai filsafat yng bersifat mendasar.

Diera sekarang, mengembalikan atau menegaskan kembli kedudukan pancasila sebagai dasar
Negara Indonesia merupakan suatu tuntutan penting olehkarena telah terjadi banyak kesalahn
penafsirn atas pancasila dimasa lalu. Pereduksian dan pemaknaan atas pancasila dalam
pengertian yang sempit dan politis ini berakibat pada;

a. Pancasila dipahami sebagai mitos


b. Pancasila dipahami secara politik ideologis untuk kepentingan kekuasaan
c. Nilai-nilai pancasila menjadi nilai yang disotopia tida sekedar sitopia.

C. IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila adalah dasar Negara dari Negara kesatuan republic Indonesia , menurut teori jenjang
norma yang dikemukakan oleh hans kelsen seorang ahli filsafat hukum, dasar negra
berkedudukan sebgai norma dasar dari suatu Negara disebut norma fundamental Negara .
grundorm merupakan norma hukum tertnggi dalam negara.

Teori hans kelsen ini dikembangkan oleh muridnya yang bernama hans nawiasky . hans
nawiasky menghubugkan teori jenjang norma hukum dalam kaitanya dengan Negara. Menurut
hans nswiasky , norma hukum dalam suatu Negara juga berjenjang dan bertingkat membentuk
suatu tertib hukum.

Hans nawiasky berpendapat bahwa kelompok norma hukum Negara terdiri atas 4 kelompok
besar yaitu;
a. Staatfundamentalnorm atau norma fundamental Negara
b. Staatgundgesetz atau aturan dasar/ pokok Negara
c. Formellgesetz atau undang-undang
d. Verordnung dan autonome satzug atau aturan pelaksana dan aturan

Diindonesia , norma tertinggi adalah pancasila sebagaimana tercantum dalam


pembukaan UUD 1945 .jadi, pancasila sebagai dasar Negara dapatdisebut sebagai;
a. Norma dasar
b. Staatfundamentalnorm
c. Norma pertama
d. Pokok kaidah negara yang fundamental
e. Cita hukum (reschtide)

D. MAKNA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL.

1. PENGERTIAN IDEOLOGI

Idologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-citadan
logos berarti ilmu. Secara harfiah ideology bertarti ilmu tentang pengertian dasar , ide. Dalam
pengertian sehari-hari idea disamakan artinya dengan cita-cita . cita-cita yang dimaksud adalah
cita-cita bersifat tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita itu sekaligus dasar,pandangan atau
paham.

Hubungan manusia dengan cit-citanya disebut ideology. Ideology berisi seperangkat nilai,
dimana nilai-nilai itu menjadi cita-citanya manusia bekerja dan bertindak untuk mecapai nilai-
nilai tersebut.

Berikut diberikan beberapa pengertian ideology;

a. Patrick Corbett menytakan ideology sebgai struktur kejiwaan yang tesusun oleh
seperangkat keyakinan mengenai penyelenggaraan hidup bermasyarakat beserta
pengorganisasianya,seoerangkat keyakinan mengenai sifat hakikat manusia dan alam
semesta yang hidup didalamnya.
b. A.s Horbny menyatakan bahwa ideology adalah seperangkat gagasan yang membentuk
landasan teori ekonomi dan politik atau yang dipegangi oleh seseorang atau sekelompok
orang .
c. Soejono soemargono menyatakan secra umum ‘’ ideologi’’ sebagai kumpulan gagasan ,
ide, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut bidang;

 Politik
 Sosial
 Kebudayaan, dan
 Agama
d. Gunawan setiardji merumuskan ideology sebagai seperangkat ide asasi tentang manusia
dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup.
e. Frans magnis suseno mengatakan bahwa ideology sebagai suatu sistem pemikiran dapat
dibedakan menjadi dua yaitu tertutup dan terbuka.
E. IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
1. PERWUJUDAN IDEOLOGI PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA BERNEGARA

Perwujudan pancasila sebagai ideology nasional yang berarti menjadi cita-cita


penyelenggaaan benegara terwujud melalui ketetapan MPR NO. VII/MPR/2001
TENTANG VISI INDONESIA masa depan . dalam ketetapan tersebut dinyatakan bahwa
visi Indonesia masa depan dari tiga yaitu;
a. Visi local, yaitu cita-cita luhur sebagaimana termektub dalam pembukaan UUD
REPUBLIK INDONESIA tahun 1945 yaitu pada alinea kedua dan keempat.
b. Visi antara yaitu visi Indonesia 2020 yang berlaku sampai dengan tahun 2020
c. Visi lima tahunan sebagimana termaktub dalam garis-garis besar haluan Negara

2. PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN ATAU NILAI


INTEGRATIF BANGSA

Pancasila sebagai integrative, sebagai sarana pmersatu dan prosedur penyelesaiaan


konflik perlu pula dijabarkan dalam praktik kehidupan bernegara . pancasila sebagai
sarana pemersatu dan prosedur penyelesaian konflik itulah yang terkandung dalam nilai
integrative pancasila.

F.PENGAMALAN PANCASILA

Tibalah saatnya akhir uraian mengenaipancasila ini pada kata’’ pengamalan pancasila’’
sering kali kita dengar terutama sejak orde baru perlunya pancasila diamalkan dalam kehidupan
bermsyarakat,berbngsa, dan bernegara.
Pengamalan pancasila dalam kehidupan bernegara dapat dilakukan dengan cara;

a. Pengamalan secara objektif


Pengamalan secara objektid adalah dengan melaksanakan dan mentaati peraturan
perundang-undangan sebagai norma hukum Negara yang berlandaskan pancasila

b. Pengamalan secara subjektif


Pengamalan secara subjektif adalah dengan menjalankan nilai-nilai pancasila yang
berwujud norma etik secra pribadi atau kelompok dalam bersikap dan bertingkah laku
pada kehidupan berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai