Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERANAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro Syariah

Oleh Kelompok 4 MBS-4D


Nafirah Rahmadani : 3721147
Nena Mariska Siregar : 3721121
Siti Fatimah : 3721140

Dosen Pengampu :
Melya Husna, S.E.I, M.E

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH DJAMIL M. DJAMBEK
BUKITTINGGI
TP 2023/2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga pemakalah
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa izin-Nya tentunya pemakalah
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kemudian shalawat serta
salam selalu dicurahkan kepada baginda Rasul yakni Nabi Muhammad SAW, semoga kelak
kita mendapatkan syafa’atnya di akhirat nanti.
Pemakalah mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat beliau, berupa
sehat fisik maupun akal pikiran serta lain sebagainya, sehingga pemakalah dapat
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro Syariah untuk membuat sebuah makalah
ini dengan baik. Laporan tugas mata kuliah ini pemakalah susun untuk memenuhi tugas
semester genap. Pada kesempatan ini pemakalah juga ingin mengucapkan terimakasih kepada
teman-teman yang membantu pelaksanaan kegiatan dan semua pihak yang turut membantu
melancarkan kegiatan dalam pelaksanaan tugas pemakalah.
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan tentu masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, pemakalah
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, pemakalah sebagai penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bukittinggi, 1 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Peranan Pemerintah Sebagai Konsumen.........................................................................3
B. Produsen dan Pengendali Perekonomian........................................................................5
C. Intervensi Pemerintah Dalam Perekonomian..................................................................6
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peran pemerintah dalam perekonomian dapat ditemukan dalam sejarah ekonomi dan
kebijakan publik. Pemerintah telah lama terlibat dalam mengatur perekonomian, terutama
dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sosial.
Sejak abad ke-19, teori ekonomi klasik memandang bahwa pasar dapat mengatur
dirinya sendiri dengan mengikuti hukum permintaan dan penawaran. Namun, pada awal
abad ke-20, terjadi krisis ekonomi dan perang dunia yang membuat pemerintah mulai
terlibat dalam mengatur perekonomian. Selama periode ini, pemerintah mengambil alih
produksi, distribusi, dan harga untuk memastikan pasokan dan kebutuhan masyarakat
terpenuhi.
Setelah periode perang dunia, teori ekonomi Keynesian muncul yang memandang
bahwa pemerintah harus terlibat dalam mengatur perekonomian melalui kebijakan fiskal
dan moneter untuk mengatasi krisis ekonomi. Pemerintah dianggap memiliki peran
penting dalam mempengaruhi tingkat konsumsi dan investasi melalui pengeluaran publik
dan suku bunga.
Selanjutnya, pada tahun 1980-an, muncul konsep neoliberalisme yang menekankan
pada pasar bebas dan privatisasi. Namun, kebijakan neoliberal ini dianggap gagal dalam
mengatasi masalah ekonomi global, terutama dalam menghadapi krisis keuangan yang
terjadi di berbagai negara.
Sejak saat itu, pemerintah mulai memainkan peran yang lebih aktif dalam
perekonomian dengan mengambil langkah-langkah untuk mempromosikan pertumbuhan
ekonomi yang stabil, menstabilkan harga, memperbaiki distribusi pendapatan, dan
mempromosikan kesejahteraan umum. Langkah-langkah ini meliputi kebijakan fiskal dan
moneter, pengaturan pasar, pelaksanaan kebijakan perdagangan, dan pengembangan
infrastruktur. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam perekonomian menjadi semakin
penting dan menjadi topik diskusi yang terus-menerus dalam pembentukan kebijakan
ekonomi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peranan pemerintah sebagai konsumen?
2. Bagaimana produsen dan pengendalian pasar?
3. Bagaiamana bentuk intervensi pemerintah dalam perekonomian?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peranan pemerintah sebagai konsumen.
2. Untuk mengetahui produsen dan pengendalian perekonomian.
3. Untuk mengetahui intervensi dalam perekonomian.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peranan Pemerintah Sebagai Konsumen


Pemerintah sebagai konsumen memiliki peran yang sangat penting dalam
perekonomian suatu negara. Pemerintah sebagai pengelola kebijakan publik dapat
mempengaruhi permintaan pasar dengan keputusan pembelian yang dilakukannya.
Melalui kebijakan pengadaan barang dan jasa, pemerintah dapat mempengaruhi tingkat
produksi, harga dan kualitas barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen di pasar.
Dalam menjalankan peranannya sebagai konsumen, pemerintah harus
mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain efisiensi, efektivitas, transparansi,
akuntabilitas dan kesetaraan dalam pengadaan barang dan jasa. Pemerintah harus
memastikan bahwa proses pengadaan barang dan jasa dilakukan secara transparan dan
adil, serta dapat menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat.
Pemerintah juga dapat memanfaatkan kekuasaannya sebagai konsumen untuk
mendorong pengembangan industri dalam negeri. Melalui kebijakan pengadaan barang
dan jasa dari produsen dalam negeri, pemerintah dapat memacu pertumbuhan industri
dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja baru.
Rumah tangga pemerintah (negara) adalah pelaku ekonomi yang menghasilkan
barang dan jasa untuk kepentingan publik. Rumah tangga pemerintah juga berwenang
mengatur dan mengendalikan perekonomian suatu negara. Dalam menjalankan
wewenangnya, pemerintah menetapkan kebijakan ekonomi guna mencapai taraf hidup
masyarakat yang makmur. Kebijakan ekonomi yang diberlakukan pemerintah yaitu
kebijakan fiskal, moneter, kebijakan nonfiskan dan nonmoneter.1
Adanya peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi suatu negara merupakan
suatu yang tidak diperdebatkan dalam teori-teori ataupun khazanah pemikiran ekonomi.
Melalui berbagai kebijakan yang terkait dengan sektor publik, pemerintah mempunyai
peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
Adam Smith yang dianggap sebagai pendiri (founder) ekonomi modern dan
pendukung utama mekanisme pasar secara penuh (laissez faire), pada hakekatnya juga

1
Feryanto, Agung. 2019. Pelaku Ekonomi. Cempaka Putih: Klaten.

3
memberikan porsi pada peran pemerintah dalam perekonomian, hanya saja dalam porsi
yang sangat terbatas.2
Adanya kegagalan pasar dan upaya melengkapi sistem pasar juga mendorong aktifnya
pemerintah dalam aktivitas produksi barang dan jasa melalui pembentukan badan-badan
usaha milik negara atau state owned enterprises. Di negara-negara sedang berkembang
pemerintah memiliki tradisi yang panjang dalam mengontrol atau campur tangan dalam
perekonomian, bahkan sampai pada tingkat manajemen mikro. Intervensi ini termasuk
dalam penetapan harga, pengontrolan kredit, pemasaran, dan restriksi-restriksi pada
investasi asing dan keuntungannya. Dalam beberapa hal, pada batas-batas tertentu
pemerintah ternyata memang berperan sangat penting dalam mendukung perkembangan
ekonomi, seperti melakukan palatihan tenaga kerja, inovasi teknologi, mendorong
perkembangan bisnis kecil dan menengah, serta mendorong ekspor. Hal ini memberikan
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan pemerataan.
Dampak Peran Pemerintah sebagai Konsumen Pembelian yang dilakukan oleh
pemerintah sebagai konsumen dapat memberikan dampak yang signifikan pada
perekonomian suatu negara. Berikut ini adalah beberapa dampaknya:3
1. Meningkatkan permintaan
Dalam melakukan pembelian, pemerintah secara langsung meningkatkan
permintaan barang dan jasa. Hal ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi
Indonesia karena mendorong aktivitas ekonomi di sektor yang menerima pesanan
dari pemerintah.
2. Mendorong inovasi dan investasi
Pembelian yang dilakukan oleh pemerintah dapat memberikan sinyal positif
pada sektor industri dan mendorong produsen untuk meningkatkan inovasi dan
investasi untuk meningkatkan kualitas produk mereka. Sebagai contoh,
pemerintah dapat memberikan insentif pada produsen yang menghasilkan produk
dengan kualitas tinggi, atau membeli produk yang diproduksi dengan teknologi
terkini.
3. Membuka peluang kerja
Pembelian yang dilakukan oleh pemerintah dalam jumlah besar dapat
membuka peluang kerja baru karena meningkatkan permintaan akan barang dan

2
Suandi Hamid, Edy. 1999. Peran dan Intervensi Pemerintah dalam Perekonomian, hlm. 41.
3
Basuki, D. P., & Putra, D. H. (2020). "Peran Belanja Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia." Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial, 2(2), 81-94.

4
jasa, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pengurangan tingkat
pengangguran.
Namun, peran pemerintah sebagai konsumen juga harus memperhatikan efisiensi
penggunaan anggaran publik dalam melakukan pembelian. Pemerintah harus
mempertimbangkan kualitas dan harga yang wajar dalam melakukan pembelian sehingga
dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.4
Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam peran pemerintah sebagai
konsumen dalam melakukan pembelian sebagai konsumen, pemerintah harus
mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain:
1. Efektivitas dan Efisiensi Penggunaan Anggaran Publik Pemerintah harus
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran publik dalam
melakukan pembelian sebagai konsumen.
2. Regulasi dan Kebijakan Pemerintah juga harus mempertimbangkan peran mereka
sebagai regulator dan mengatur kebijakan yang mendukung pengembangan sektor
industri dan menciptakan lapangan kerja.
3. Kualitas dan Harga yang Wajar Pembelian yang dilakukan oleh pemerintah juga harus
mempertimbangkan faktor kualitas dan harga yang wajar untuk memberikan manfaat
bagi masyarakat.5

B. Produsen dan Pengendali Perekonomian


Produsen memiliki peran penting dalam perekonomian karena mereka merupakan
sumber daya utama dalam memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
konsumen. Namun, pengendalian perekonomian juga menjadi tanggung jawab
pemerintah untuk mengatur distribusi dan harga barang dan jasa serta mengendalikan
inflasi.
Pemerintah mempunyai peran penting dalam mengendalikan perekonomian melalui
kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah antara lain:
1. Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal meliputi pengaturan pendapatan dan pengeluaran pemerintah,
termasuk pengeluaran untuk investasi dan subsidi. Kebijakan fiskal juga meliputi

4
Wardani, N. K., & Gofar, N. (2021). "Analisis Pengaruh Belanja Pemerintah Terhadap Perekonomian di
Indonesia." Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, 5(2), 137.
5
Ibid, hlm. 137-138.

5
pengaturan pajak, seperti penurunan pajak untuk meningkatkan daya beli konsumen
dan menarik investasi asing.6
2. Kebijakan moneter
Kebijakan moneter meliputi pengaturan suku bunga, pengendalian jumlah
uang beredar, dan pengawasan terhadap lembaga keuangan. Kebijakan ini bertujuan
untuk menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi.
3. Kebijakan perdagangan
Kebijakan perdagangan meliputi pengaturan impor dan ekspor, seperti
pemberian insentif bagi produsen untuk meningkatkan kualitas produk mereka
sehingga dapat bersaing di pasar internasional.7
Pemerintah juga harus memastikan bahwa produsen beroperasi dengan etika dan
mengikuti aturan yang berlaku. Hal ini dapat dilakukan melalui pengaturan dan
penegakan hukum serta pembentukan badan pengawas industri.

C. Intervensi Pemerintah Dalam Perekonomian


Pemerintah memiliki tugas untuk mengontrol penggerak perekonomian, seperti
mengawasi atau melarang praktik ekonomi yang diharamkan. Makksud dari muamalah
yang diharamkan adalah berbagai bentuk muamalah yang bertentangan dengan asas
Islam, seperti penimbunan dan monopoli. Pelarangan yang dimasud baik dalam sistem
jual beli, produksi, konsumsi dan sirkulasi. Pengontrolan ini harus dilakukan oleh tim
yang independen, sehingga tidak ada keterikatan dengan pihak lain.
Menurut Islam, negara mempunyai hak untuk melakukan intervensi dalam kegiatan
ekonomi. Bentuk intervensi tersebut dapat berupa pengawasan, pengaturan, ataupun
pelaksanaan kegiatan ekonomi yang tidak mampu dilaksanakan oleh masyarakat. Dalam
konsep ekonomi Islam, cara mengendalikan harga bisa ditentukan dari penyebabnya. Jika
karena adanya perubahan pada Genuine demand dan Genuine Supply, maka mekanisme
pengendaliannya dapat dilakukan dengan kontrol harga. Sedangkan jika penyebab terjadi
kenaikan harga karena distorsi Genuine demand dan Geneune Supply, maka mekanisme
pengendalian dengan cara menghilangkan distorsi. Hal tersebut termasuk dapat
menetukan intervensi harga agar harga kembali pada keadaan sebelum distorsi.8

6
Sukirno, S. (2017). "Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Solusi." Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
7
Wibowo, T. A. (2019). "Strategi Pengembangan Ekspor sebagai Upaya Menurunkan Defisit Perdagangan
Indonesia." Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis, 9(1), 70-81.
8
Eka, Purwanto. (2020). “Intervensi Pemerintah Pada Mekanisme Pasar Dalam Ekonomi Islam”. Jurnal Al
Wasith : Jurnal Studi Hukum Islam. Vol.5, No. 1, hlm.5.

6
Menurut Ibnu Taimiyah, intervensi pemerintah dapat dilakukan apabila pasar berada
dalam kondisi sebagai berikut :
1. Produsen menjual produknya lebih tinggi dari harga umum pasar, sedangkan
konsumen membutuhkan produk tersebut.
2. Terjadi kasus monopoli (penimbunan).
3. Terjadinya Al-Hasr (pemnoikotan), yaitu pendistribusian barang hanya
berkonsentrasi pada satu penjual atau pihak tertentu.
4. Terjadi kondisi dan kolusi diantara penjual (kartel), dimana beberapa pedagang
sepakat untuk melakukan transaksi hanya diantara mereka, dengan ketentuan
harga diatas ataupun di bawah harga normal.
5. Harga produk yang ditawarkan produsen dianggap terlalu tinggi bagi konsumen,
sedangkan konsumen meminta pada harga yang terlalu rendah menurut produsen.
Pemerintah diperbolehkan menggunakan kebijakan untuk penetapan harga dalam
kondisi tertentu. Keadaan ini diperlukan jika terjadi permainan harga, sehingga harta
melambung tinggi dan memberatkan masyarakat, misalnya dalam hal intervensi pasar.
Adanya regulasi harga yang merupakan intervensi pemerintah memiliki 3 fungsi,
yaitu :9
a. Fungsi ekonomi, ini berhubungan dengan peningkatan produktivitas dan
pendapatan masyarakat miskin melalui alokasi dan relokasi sumber daya
ekonomi.
b. Fungsi sosial, yaitu mengurangi jarak kesenjangan antar si kaya dengan si
miskin.
c. Fungsi moral, yaitu upaya menegakkan nilai-nilai Islami dalam aktivitas
perekonomian.
Intervensi pemerintah dalam perekonomian merupakan tindakan yang dilakukan
oleh pemerintah untuk mempengaruhi atau mengatur aktivitas ekonomi di suatu
negara. Tujuan utama dari intervensi pemerintah dalam perekonomian adalah untuk
mencapai tujuan-tujuan makroekonomi, seperti stabilitas harga, pertumbuhan
ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
Ada beberapa jenis intervensi pemerintah dalam perekonomian, antara lain:
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang terkait dengan pengelolaan
anggaran negara, baik pengeluaran maupun penerimaan. Kebijakan fiskal
9
Ibid, hlm.6

7
dapat digunakan untuk mengatur tingkat inflasi, mengatasi defisit anggaran,
dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Contoh kebijakan fiskal adalah
pengurangan pajak atau kenaikan belanja pemerintah.10
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah yang terkait dengan
pengaturan jumlah uang yang beredar di masyarakat dan tingkat suku bunga.
Kebijakan moneter dapat digunakan untuk mengatur inflasi, stabilitas nilai
tukar, dan pertumbuhan ekonomi. Contoh kebijakan moneter adalah kenaikan
suku bunga atau pembelian surat-surat berharga oleh bank sentral.
3. Subsidi
Subsidi adalah bantuan keuangan yang diberikan oleh pemerintah kepada
produsen atau konsumen dalam bentuk uang atau barang. Subsidi dapat
digunakan untuk memperkuat sektor-sektor tertentu dalam perekonomian,
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperbaiki distribusi pendapatan.
Contoh subsidi adalah subsidi energi atau subsidi bahan pangan.11
4. Regulasi
Regulasi adalah tindakan pemerintah untuk mengatur kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh perusahaan atau individu. Regulasi dapat digunakan untuk
mempromosikan persaingan sehat, melindungi konsumen, dan memperkuat
sektor-sektor tertentu dalam perekonomian. Contoh regulasi adalah regulasi
lingkungan atau regulasi keamanan pangan.

10
Nugroho, R. A. (2015). Ekonomi Indonesia: Teori dan Aplikasi. Jakarta : Penerbit Andi.
11
Siregar, H. (2013). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah, dan Kebijakan. Jakarta : Rajawali Pers.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemerintah sebagai konsumen memiliki peran yang sangat penting dalam
perekonomian suatu negara. Pemerintah sebagai pengelola kebijakan publik dapat
mempengaruhi permintaan pasar dengan keputusan pembelian yang dilakukannya.
Melalui kebijakan pengadaan barang dan jasa, pemerintah dapat mempengaruhi tingkat
produksi, harga dan kualitas barang dan jasa yang ditawarkan oleh produsen di pasar.
Dalam menjalankan peranannya sebagai konsumen, pemerintah harus
mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain efisiensi, efektivitas, transparansi,
akuntabilitas dan kesetaraan dalam pengadaan barang dan jasa. Pemerintah harus
memastikan bahwa proses pengadaan barang dan jasa dilakukan secara transparan dan
adil, serta dapat menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat.
Dampak Peran Pemerintah sebagai Konsumen Pembelian yang dilakukan oleh
pemerintah sebagai konsumen dapat memberikan dampak yang signifikan pada
perekonomian suatu negara. Berikut ini adalah beberapa dampaknya : meningkatkan
permintaan, mendorong inovasi dan investasi, dan membuka peluang kerja.
Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam peran pemerintah sebagai
konsumen dalam melakukan pembelian sebagai konsumen, pemerintah harus
mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain: Efektivitas dan Efisiensi Penggunaan
Anggaran Publik Pemerintah harus mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi
penggunaan anggaran publik dalam melakukan pembelian sebagai konsumen; Regulasi
dan Kebijakan Pemerintah juga harus mempertimbangkan peran mereka sebagai regulator
dan mengatur kebijakan yang mendukung pengembangan sektor industri dan
menciptakan lapangan kerja; Kualitas dan Harga yang Wajar Pembelian yang dilakukan
oleh pemerintah juga harus mempertimbangkan faktor kualitas dan harga yang wajar
untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.
Produsen memiliki peran penting dalam perekonomian karena mereka merupakan
sumber daya utama dalam memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
konsumen. Namun, pengendalian perekonomian juga menjadi tanggung jawab
pemerintah untuk mengatur distribusi dan harga barang dan jasa serta mengendalikan
inflasi.

9
Intervensi pemerintah dalam perekonomian merupakan tindakan yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mempengaruhi atau mengatur aktivitas ekonomi di suatu negara.
Tujuan utama dari intervensi pemerintah dalam perekonomian adalah untuk mencapai
tujuan-tujuan makroekonomi, seperti stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan
kesejahteraan masyarakat. Ada beberapa jenis intervensi pemerintah dalam
perekonomian, antara lain: kebijakan fiskal, kebijakan moneter, subsidi, dan regulasi.

B. Saran
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang penulis peroleh hubungannya dengan
makalah ini. Penulis banyak berharap kepada pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempunanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Agung, F. (2019). Pelaku Ekonomi. Klaten: Cempaka Putih.

Basuki, D., & Putra, D. (2020). Peran Belanja Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
di Indonesia. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Sosial , 81-94.

Eka, P. (2020). Intervensi Pemerintah Pada Mekanisme Pasar Dalam Ekonomi Islam. Jurnal
Al Wasith : Jurnal Studi Hukum Islam , 5.

Nugroho, R. (2015). Ekonomi Indonesia : Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Andi.

Siregar, H. (2013). Ekonomi Pembangunan : Teori, Masalah, dan Kebijakan. Jakarta:


Rajawali Pers.

Suandi Hamid, E. (1999). Peran dan Intervensi Pemerintah dalam Perekonomian. JEP , 41.

Sukirno, S. (2017). Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Solusi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.

Wardani, N. K., & Gofar, N. (2021). Analisis Pengaruh Belanja Pemerintah Terhadap
Perekonomian di Indonesia. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam , 137.

Wibowo, T. A. (2019). Strategi Pengembangan Ekspor Sebagai Upaya Menurunkan Defisit


Perdagangan Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis , 77-78.

11

Anda mungkin juga menyukai