MAKALAH
PERAN PEMERINTAH DALAM KEBIJAKAN KEUANGAN
DOSEN PEMBIMBING
Inayatilah, M.A.Ek.
DISUSUN OLEH
1. Putri Maulidia 220603101
2. Nurul Fadhila 220603105
3. Nazilatul Fitri 220603098
4. Siti Yara 220603099
5. Sovia Humairah 220603104
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul peran pemerintah dalam
kebijakan keuangan ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah ekonomi islam. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang peran pemerintah dalam kebijakan keuangan
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Inayatilah, M.A.Ek. selaku dosen mata
kuliah ekonomi islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB 1
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran pemeritah dalam mencapai kesejahteraan masyarakat yang dicontohkan melalui laju
pertumbuhan ekonomi, salah satunya ialah melalui Bank Sentral. Bank Indonesia (BI) selaku Bank
Sentral, selalu menjaga kestabilan nilai tukar uang sebagai tujuan akhir dengan mengatur jumlah uang
beredar. Tertera pada UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang kebijakan moneter. Hal yang dimaksud
dengan kestabilan nilai rupiah ialah kestabilan terhadap harga-harga barang dari jasa yang tercermin pada
inflasi.
Dalam himpunan ekonomi islam, sektor moneter harus memiliki kaitan dengan sektor rill.
Dimana tujuan pengendalian moneter dalam islam yaitu mampu mencapai kondisi full employemet.
Kondisi yang seluruh faktor produksi dapat dimaksimalkan penggunannya, menjamin stabilitas nilai mata
uang dan stabilitas harga (mengembalikan inflasi) serta alat redistribusi kekayaan, dimana harta
disirnergiskan antara sektor keuangan dengan sektor rill guna mencapai “falah” atau kesejahteraan
masyarakat.
Melalui aktivitas ekonomi yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi maka sumber daya yang ada
di dunia ini dapat diolah dan dimanfaatkan oleh setiap manusia melalui bentuk barang dan jasa melalui
aktivitas atau mekanisme pasar. Semuanya akan terjadi melalui tarik ulur pada mekanisme pasar dalam
segala proses aktivitas ekonomi sehingga semuanya akan berjalan sendiri menuju keseimbangan pasar,
yang mencerminkan kesejahteraan dan keadilan. Tarik-menarik kekuatan dalam sistem perekonomian itu
seperti dikendalikan oleh “the invisible hand”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa keadilan dan
kesejahteraan merupakan tujuan akhir dalam sebuah kegiatan ekonomi.
Namun pada faktanya, pencapaian kesempurnaan sangatlah sulit. Perbaikan “sendiri” pasar bisa
dibilang sangat sulit terjadi atau bisa tetapi memerlukan waktu yang tidak bisa ditentukan, sangat lama.
Selain itu, sikap manusia yang berbeda dalam kegiatan ekonomi menyebabkan efisiensi alokasi sumber
daya alam menjadi suatu barang atau jasa kepada masyarakat tidak mampu terjadi secara sempurna.
Perilaku masyarakat yang tidak korporatif dalam pencapaian pareto optimal juga sangat sulit terjadi.
Selain itu, biaya transaksi pertukaran dalam aktifitas ekonomi bukanlah tanpa dana, misalnya
saja, dana untuk memperoleh informasi, dana tawar-menawar, dana untuk melakukan kontrak, dana
dalam perencanaan, dan sebagainya. Bagi konsumen, untuk memperoleh informasi mengenai kualitas
suatu jenis barang yang akan dibeli memerlukan biaya yang tidak sedikit, begitu juga mengenai kualitas
data yang akan dibeli oleh produsen.
Konsekuensi logis dari konflik di atas adalah terjadinya kegagalan pasar.Munculnya pasar
persaingan tidak sempurna, asimetrik infromasi, adanya ekternalitas, serta adanya barang publik
merupakan wujud kegagalan pasar. Secara fakta alokasi sumber daya pada manusia tidaklah efisien
sehingga menuntut peran pemerintah untuk campur tangan dalam aktivitas perekonomian. Hal ini
disebabkan pemerintah memiliki otoritas atau kewenangan. Peran pemerintah dalam perekonomian
adalah mengurangi dampak akibat kegagalan pasar, sehingga tujuan kesejahteraan dan keadilan pada
masyarakat bisa tercipta.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengenalan Pemerintah
2.2.1 Pengertian Pemerintah
Sebuah kelompok tidak hanya harus mencapai keputusan tentang kepentingan universal, mereka
juga harus mengetahui bagaimana keputusan mereka harus disepakati dan dilaksanakan juga oleh
kelompok-kelompok kecil. Kesepakatan ini sering didapat dengan cara informal, seperti musyawarah,
tanpa perlu untuk mengembangkan atau melalui tahap khusus untuk pengambilan keputusan. Dan mereka
dapat membuat sebuah perjanjian yang bersifat self-executing, yaitu mereka yang membuat keputusan
dan mempraktekkannya sendiri. Namun, mekanisme yang sederhana ini tidak bersifat instan untuk
kelompok besar, yang harus mengembangkan organisasi khusus untuk membuat dan menegakkan
keputusan secara kolektif. organisasi tersebut adalah pemerintah.
Menurut bukti, pemerintah merupakan badan-badan untuk menyelesaikan masalah pada arena
politik melalui sebuah keputusan. Setelah pemerintah membuat sebuah keputusan, maka harus
diberlakukan. Di sini ada teori otoritas publik yang mengacu pada sebuah “kekuatan” yang digunakan
untuk melaksanakan sebuah keputusan. Jika seseorang melanggar aturan, maka pemerintah mungkin
menaruhya di penjara. Pada tahap apapun, pemerintah adalah satu-satunya lembaga dengan kewenangan
untuk melakukannya. Selanjutnya pemerintah mempunyai kewenangan untuk meminta setiap masyarakat
untuk mematuhi hukum, seperti membayar pajak.
Pemerintah terdiri dari organisasi-organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat keputusan
kolektif bagi masyarakat. Lebih sempit lagi pengertian pemerintah mengacu pada fase atas dalam
organisasi tersebut. Dalam penggunaan populer, 'pemerintah' terpaku hanya untuk fase tertinggi janji
politik seperti untuk presiden, perdana menteri dan anggota kabinet. Tetapi dalam pemerintahan arti luas,
pemerintah terdiri dari semua organisasi yang dibebankan untuk mencapai dan melaksanakan keputusan
untuk kelompok atau melayani kepentingan publik. Jadi dengan definisi pemerintah sebagai pelayan
publik, bisa dikatakan bahwa hakim dan polisi merupakan bagian dari pemerintah, bahkan meskipun
kelompok tersebut biasanya tidak ditunjuk oleh metode politik seperti pemilu. Dari definisi diatas dapat di
disimpulkan bahwa pengertian pemerintah adalah organisasi yang bertanggung jawab untuk membuat
keputusan kolektif bagi masyarakat. Lebih sempit, pemerintah mengacu ke atas politik tingkat tertinggi
dalam organisasi tersebut.
Gambar di atas menampilkan alokasi efisien pada pasar kompetitif, dimana terjadi produksi otput
pada jumlah yang optimal. Jika output diproduksi kurang dai Q* maka kurva permintaan akan dibawah
kurva penawaran, yang bermakna bahwa pertambahan output akan bermakna lebih untuk konsumen dari
pada opportunity costnya dan seharusnya diproduksi. Output di luar Q* akan memberikan biaya lebih
besar dari pada nilai outputnya, yang mana Q* adalah jumlah output optimal. Selain itu, dapat dikatakan
bahwa persimpangan antara kurva demand dan supply menggambarkan tingkat kesejahteraan yang dikejar
perorangan, dimana alokasi efisien sumber daya terjadi.
Saat terjadi resesi ekonomi dimana terjadi deflasi yang tak terkendali dan kelesuan ekonomi,
maka ditempuh kebijakan fiskal dan moneter ekspansif sesuai dengan skenario 1. Pemerintah
menaikkan pengeluaran dan bank sentral menurunkan suku bunga acuan, sehingga peredaran
uang di masyarakat bertambah, pelaku ekonomi bergairah karena banyak permintaan akan
barang dan jasa dan juga harga cenderung naik. Pertumbuhan eknomi meningkat, pendapatan
nasional meningkat, kesempatan kerja bertambah, pendapatan perkapita meningkat, dan akhirnya
pendapatan pemerintah juga meningkat.
Apabila terjadi benturan antara kebijakan fiskal dan moneter (skenario 2) maka kebiasaan
yang terjadi adalah adanya kecenderungan meningkatnya suku bunga pasar uang yang berlebihan
pada gilirannya akan menghambat kegiatan investasi masyarakat. Ekspansi pemerintah yang
berlebihan akan memberikan dampak negative terhadap minat investasi oleh masyarakat. Ini bisa
dikatakan dengan Crowding Out. Apabila yang terjadi adalah skenorio 3 yaitu dimana terjadinya
kebijakan moneter ekspansif dan kebijakan fiskal kontraktif, maka akibatnya sangat ditentukan
oleh kekuatan relatie dari masing-masing kebijakan. Skenario 4 ditempuh ketika pekembangan
dalam keadaan booming dan dikhawatirkan akan terjadi inflasi kontraktif, sementara itu bank
sentral juga mengambil kebijakan yang sama dan terkoordinasi dengan baik. Dampak yang
ditimbulkan adalah laju oertumbuhan ekonomi akan menghambat secara moderat, sehingga
dampak negative yang dikhawatirkan dapat diantisipasi.
2.5 PENGENALAN PERTUMBUHAN PEMERINTAH (Introdution of The Growth og Goverment)
Umumnya pemerintah adalah sebuah gambaran tentang bagaimana mulanya terbentuk
pemerintah dan bagaimana proses berkembangnya pemerintah.perkembangan itu sangat erat dengan
bagaimana pemerintah menjalankan fungsi dan perannya terhadap perekonomian. Dalam menjalankan
fungsi dan perananya pemerintah memerlukan kebutuhan-kebutuhan (needs) yang berasla dari
masyarakat. Kebutuhan pemerintah (needs for goverment) dapat didefinisikan segala sesuatau yang
sangat dibutuhkan oleh pemerintah untuk mempertahankan kelancaran aktivitasnya (yaitu fungsi
pemerintah dalam perekonomian) agar terus hidup dan masih terkenal di dalam masyarakat. Pemenuhan
kebutuhan pemerintah ini merupakan salah stau pertumbuhan pemerintah ( the growth of goverment).
Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka pemerintah akan mengalami kesusahan dalam menjalankan
aktivitasnya atau keberadaan pemerintah tidak berpengaruh pada kehidupan masyarakat.
Suatu pemerintah baik itu individu/manusia memiliki berbagai cara untuk meningkatkan
pertumbuhan perekonomian yaitu :
1.sebagai pelayan masyarakat mereka harus mejalankan fungsi-fungsinya dengan sebaik mungkin
sehingga kesejahteraan masyarakat akan terus meningkat.
2. pemerintah harus memperbesar pendapatan mereka termasuk pajak dikarenakan pajak merupakan
pendapat utama pemerintah dalam langkah pertama untuk pertumbuhan perekonomian.
3.penciptaan iklim politik yang kondusif sehingga kebijakan-kebijakan politik harus mengarah pada
kesejahteraan masyarakat demi terciptanya pertumbuhan pemerintah itu sendiri.
2.5.1PERTUMBUHAN PEMERINTAH
Pertumbuhan pemerintah dapat dilihat melalui besarnya pemerintahan (size of govenment) yang
ada di dalam masyarakat. Besarnya pemerintahan dapat dilihat menggunakan pengeluaran publik yang
dilakukan oleh pemerintah dan keterlibatan dalam aktivitas perekonomian seperti keterlibatan masyarakat
dalam mengatasi permasalahan ekternalistik dan tujuan paternialistik melalui regulasi-regulasi dalam
kepemilikan perusahaan atas perusahaan-perusahaan negara.
Penegeluaran pemerintah dpat dilakukan dengan tiga cara yaitu belanja langsung, belanja tidak
langsung dan pembiyaan pemerintah. Pada belanjaan langsung pengeluaran pemerintah umumnya banyak
digunakan untuk belanja barang dan jasa yang tiap tahunnya mencapai 50% dari pengeluaran belanja
langsung dengan disusul pengeluaran untuk belanja modal sekitar 39%. Berbeda dengan belanja tidak
langsung yang mencapai 45% dari total yang dikeluarkan oleh pemerintah , alokasi belanja pemerihtah
banyak yang dikelurkan untuk belanja pengawai yang mencapai 40% disetiap tahunnya, ini merupakan
kompensasi yang baik dalam bentuk uang atau barang yang diberikan bagi pengawai pemerintah, baik itu
yang bekerja di dalam dan luar negeri ini adalah imbalan yang diberikan pemerintah atas pekerjaan yang
telah mereka lakukan selama ini.
Sementara itu, pemerintah juga telah mengeluarkan belanja pegawai namun hanya 11% dari total
belanja langsungnya dengan total belanja langsung mencapai 51% dari pengeliuaran pemerintah. Dan
alokasi pemerintah untuk membiayakan daerah hanya sekitar 2% dari total pengeluarannya.
Wagner
PkPP
PPk
0 waktu