Anda di halaman 1dari 14

KEBIJAKAN MONETER ISLAM DAN INSTRUMEN

MONETER ISLAMI

( EKONOMI MAKRO ISLAM )

DOSEN PEMBIMBING :

DR. HJ. YENNI SAMRI JULIATI NASUTION, S. HI. MA.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK XI

FITRI HAYATI (0502203008)

JAMILAH RAMADHANI (0502203032)

PUJA MY LOFENDA (0502203029)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

T.A 2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih
memberikan kami nikmat iman dan juga rahmat-Nya serta kesehatan, sehingga
kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“Kebijakan Moneter Islam dan Instrumen Moneter Islami”.

Shalawat serta salam tidak lupa kami panjatkan untuk junjungan Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan hidayah dari Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni syariah agama
Islam.

Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-


banyaknya untuk Ibu Dr. Hj. Yenni Samri Juliati Nasution, S. HI. MA, selaku
dosen mata kuliah Ekonomi Makro Islam yang telah menyerahkan kepercayaan
kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Kami juga berharap dengan sungguh-sungguh agar makalah ini berguna


serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait
Kebijakan Moneter Islam dan Instrumen Moneter Islami .

Kami juga mengharapkan kritik dan saran demi menyempurnakan makalah


kami agar lebih baik dan dapat berguna semaksimal mungkin. Akhir kata kami
mengucapkan terimakasih.

Medan, 23 Maret 2022

Kelompok XI

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I.....................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
BAB II................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN................................................................................................... 3
A. Definisi Kebijakan Moneter......................................................................3
B. Penyebab Terjadinya Kebijakan Moneter..............................................3
C. Fungsi Kebijakan Moneter.......................................................................4
D. Instrumen Kebijakan Moneter.................................................................5
E. Definisi Kebijakan Moneter Islam...........................................................6
F. Instrumen Kebijakan Moneter Islam......................................................7
BAB III................................................................................................................10
KESIMPULAN...................................................................................................10
A. Kesimpulan.............................................................................................. 10
B. Saran.........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia memerlukan harta untuk mencukupi segala kebutuhan
hidupnya. Karenanya, manusia akan selalu berusaha memperoleh harta kekayaan.
Salah satunya dengan bekerja, sedangkan salah satu dari ragam bekerja untuk
menghasilkan uang1

Uang adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat
pembayaran hutang atau alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa.
Dengan kata lain, uang merupakan alat yang dapat digunakan dalam melakukan
pertukaran atau transaksi baik barang maupun jasa dalam suatu wilayah tertentu.

Kebijakan moneter dan uang yang erat terkait yakni mengenai nilai tukar,
nilai tukar dapat mempengaruhi inflasi dan lapangan kerja, yang merupakan dua
sasaran utama kebijakan moneter. Keputusan untuk memperbaiki nilai tukar,
mencoba untuk mengelolanya, atau meninggalkan mereka mengambang bebas, itu
menjadi bagian dari kebijakan moneter

Pada prinsipnya, kebijakan moneter adalah setiap keputusan yang

mempengaruhi ketersediaan dan biaya uang, baik sebagai tunai dan kredit. Ini

adalah mitra untuk kebijakan fiskal, yang melibatkan pengeluaran publik dan

perpajakan. Berbagai elemen kebijakan moneter dan nilai tukar memiliki

hubungan simbiosis, yang berarti masing - masing dapat mempengaruhi yang lain

atau orang lain. Oleh sebab itu, disini kami mencoba untuk mengulas mengenai

“Uang dan Kebijkan Moneter”.

1
Yusanto dan Widjayakusuma, Menggagas Bisnis Islam (Jakarta: Gema Insani Press 2002), hlm.
27.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi kebijakan Moneter Konvensional dan moneter Islam?
2. Apa Saja Kebijakan Moneter Konvensional dan Moneter Islam ?
3. Sebutkan Tujuan Kebijakan Moneter dalam Perspektif Islam ?
4. Apa Saja Intrumen yang Kebijakan Moneter dalam Prespektif Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Moneter Konvensional dan Moneter Islam
2. Untuk Mengetahui Perbedaan Kebijakan Moneter Konvensional dan
Moneter Islam
3. Untuk mendapatkan Ridho Allah Swt.
4. Menambah wawasan dan memperluas ilmu pengetahuan tentang hukum
yang berkaitan dengan ekonomi syariah baik bagi penulis maupun
pembaca.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi Kebijakan Moneter
Dalam setiap penyelenggaraan negara, pemerintah menetapkan suatu
keputusan atau kebijakan yang bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi,
politik, sosial budaya, dan pertahanan yang di dalamnya tersirat supaya terwujud
kesejahteraan seluruh masyrakat.

Kebijakan moneter menurut konvensional merupakan instrumen bank


sentral yang sengaja dirancang sedemikian rupa untuk mempengaruhi variabel-
variabel finansial, seperti suku bunga dan tingkat penawaran uang dan
mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam
perekonomian.

Kebijakan moneter berperan sangat penting dalam perekonomian,


kehadirannya diharapkan dapat berfokus pada stabilitas harga dan mendorong
pertumbuhan output.2

B. Penyebab Terjadinya Kebijakan Moneter


Kita pasti tau tentang krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997-1998.
Pada sat itu nilai mata uang benar-benar dibawah, semua harga barang naik yang
bisa disebut inflasi karna naik secara terus menerus. Dan juga para investor yg
seharusnya berinvestasi kepada negara tapi memilih untuk berivestasi dengan luar
negeri itu semakin membuat negara jatuh perekonomiannya karena tidak adanya
pemasukkan dari investor. Karena dengan semua masalah yang terjadi alasan
terbuatnya kebijakan moneter ini.

2
Adhitya Wardhono dan dkk, Perilaku Kebijakan Bank Sentral (Jawa Timur: Pustaka Abadi, 2019),
hal.21

3
C. Fungsi Kebijakan Moneter
1. Mempertahankan Musim Berinvestasi
Apabila pendapatan yang didapatkan meningkat semakin banyak
membuat hal itu menarik dimata orang untuk berinvestasi di tempat
itu. Ini terjadi dimana tingkat bunga lebih tinggi akan meningkatkan
minat masyarakat sebagaimana hal ini akan lebih mahal dibandingkan
meminjam uang karena kita paham kita berinvestasi ini dimaksud
memberi modal kepada tempat itu
2. Memperluas dan Memperbanyak Lapangan Pekerjaan
Di jaman modern seperti ini banyak pabrik yang mulai mengurangi
pekerja karena sekarang mulai mengganti jasa manusia dengan robot.
Karena alasan tersebut pengangguran di Indonesia meningkat. Karena
itu dengan kebijakan moneter ini di harapkan agar semakin banyak
jiwa jiwa pengusaha yang pastinya bisa sukses karna kerjasama antar
pemerintah dan rakyaatnya. Diharapkan agar semakin banyak lapangan
pekerjaan.
3. Menjaga Kestabilan Nilai Kurs
Mata Uang Faktor yang paling mempengaruhi kurs mata uang adalah
kondisi dari luar negeri. Karena di Indonesia sendiri mendapat
pinjaman dengan menjual surat hutang ke luar negeri. Jika tiba-tiba
investor menarik dananya nilai uang rupiah bisa anjlok. Karena itu
Bank Indonesia menjaga agar semua berjalan kondusif.
4. Menjaga Kestabilan Harga Barang dan Jasa Pemerintah terutama Bank
Indonesia memiliki kewajiban untuk menjaga kestabilan harga agar
tidak anjlok. Karena kalau memang anjlok yang terjadi adalah mata
uang rupiah akan jatuh dan tidak ada harganya di mata asing
5. Menurunkan Inflasi
Menurut Bank Indonesia harga harga akan cenderung naik secra terus
menerus saat terjadinya inflasi. Salah satu penyebab nya adalah
banyaknya permintaan untuk mengekspor barang, bahkan di

4
pemerintah yang memiliki permintaan yg banyak. Dan juga uang yang
beredar tidak sesuai dengan kebutuhan

D. Instrumen Kebijakan Moneter


Untuk menerangkan instrumen kebijakan moneter dalam makalah ini,
penulis akan membahasnya baik dari segi konvensional.3

a. Giro Wajib Minimum (GWM)


Bank berperan esensial memperantarai dana-dana dalam bentuk simpanan
dari unit-unit ekonomi yang mempunyai ekses dana, ke unit-unit yang
membutuhkan dana dalam bentuk pemberian pinjaman. Namun, bank
disyaratkan menjaga sesuatu porsi simpanan sebagai cadangan, yang mana
tidak dapat dipinjamkan, sebagaimana yang disyaratkan oleh bank sentral.
Persentase simpanan yang harus dijaga sebagai cadangan adalah rasio giro
wajib minimum (required reserve ratio).

b. Tingkat Diskonto
Bank sentral tidak hanya menjalankan fungsi regulasi dan kontrol moneter,
melainkan juga berfungsi sebagai bank bagi perantara-perantara keuangan.
Sebagai bank bagi bank, bank sentral juga membentangkan pinjaman-
pinjaman kepada bank-bank yang membutuhkan dana. Suku bunga yang
dikenakan oleh bank sentral atas pinjamannya kepada bankbank
diistilahkan sebagai tingkat diskonto (discount rate)

c. Operasi Pasar Terbuka


Operasi Pasar Terbuka (open-market operation) melibatkan jual beli
sekuritas atau bukti utang piutang atau bukti pemilikan modal dalam
bentuk surat bergarga yang dapat diperdagangkan. Misalnya obligasi,
saham, hipotek, wesel, promes, sertifikat deposit.

3
1ISRA, Sistem Keuangan Islam, Prinsip dan Operasi, terj. Ellys T. (Depok: Raja Grafindo Persada,
2015), h. 114

5
E. Definisi Kebijakan Moneter Islam
Secara prinsip, tujuan kebijakan moneter islam tidak berbeda dengan
tujuan kebijakan moneter konvensional yaitu menjaga stabilitas dari mata uang
(baik secara internal maupun eksternal) sehingga pertumbuhan ekonomi yang
merata yang diharapkan dapat tercapai. Stbilitas dalam nilai uang tidak terlepas
dari tujuan ketulusan dan keterbukaan dalam berhubungan dengan manusia.

Hal ini disebutkan dalam Q.s Al – An'am : 152

‫ْل‬ ‫ا‬ ‫َذ‬‫ۚا ِا‬ ‫َا ُف وا اْلَك اْلِم اَن ِباْلِق ِۚط اَل َك ِّل ْف ا ِا‬
‫اَّل‬
‫ْم‬‫ُت‬ ‫ُق‬ ‫َو‬ ‫َعَه‬ ‫ْس‬ ‫ُو‬ ‫ُن ُف َن ًس‬ ‫ْس‬ ‫ْي َل َو ْيَز‬ ‫َو ْو‬
‫ُك‬‫َّل‬ ‫َل‬ ‫ه‬
ٖ ‫ِب‬ ‫ُك‬ ‫ى‬ ‫ّٰص‬ ‫ُك‬‫َفا ِدُل ا َل َك اَن َذا ٰب ِب ِد الّٰل ِه َا ۗا ٰذ ِل‬
‫ْم َع ْم‬ ‫ْم َو‬ ‫ْو ُفْو‬ ‫ُقْر َو َعْه‬ ‫ْع ْو َو ْو‬
‫َتَذ َّك َۙن‬
‫ُر ْو‬
Artinya : Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak
membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu
berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji
Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.”

Dan dalam pandangan ekonomi moneter islam tidak mengutamakan suku


bunga. Bahkan sejak zaman rosulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin, kebijakan
moneter dilaksanakan tanpa menggunakan instrument bunga sama sekali.

Kebijakan moneter dalam Islam berpijak pada prinsip prinsip dasar


ekonomi Islam sebagai berikut :
a. Kekuasaan tertinggi adalah milik Allah dan Allah lah pemilik yang
absolut.
b. Manusia merupakan Pemimpin (kholifah) di bumi, tetapi bukan pemilik
yang sebenarnya.
c. Semua yang dimiliki dan didapatkan oleh manusia adalah karena seizin
Alloh.

6
Dan oleh karena itu saudara-saudaranya yang kurang beruntung
memiliki hak atas sebagian kekayaan yang dimiliki saudarasaudaranya
yang lebih beruntung.
d. Kekayaan tidak boleh ditumpuk terus atau ditimbun.
e. Kekayaan harus diputar.
f. Menghilangkan jurang perbedaaan antara individu dalam
perekonomian, dapat menghapus konflik antar golongan.

F. Instrumen Kebijakan Moneter Islam


Dalam konteks sistem moneter Islam, isu yang mungkin diajukan pada
titik waktu ini adalah apakah instrumen instrumen konvensional itu sudah
memenuhi standar syariah? Dengan mencermati instrumen-instrumen kebijakan
moneter di atas maka yang mungkin pasti ditolak adalah tingkat diskonto karena
melibatkan pengenaan suku bunga atas pinjaman yang disediakan oleh bank
sentral.

Adiwarman Karim membagi Instrumen-instrumen kebijakan moneter


Islam dalam tiga mazhab, yaitu:4

a. Mazhab Iqthisoduna (Baqir Ash Shadr)


1. Pada masa awal Islam, tidak diperlukan kebijakan moneter karena
hampir tidak adanya sistem perbankan dan minimnya penggunaan uang.
2. Uang dipertukarkan dengan sesuatu yang benar-benar memberikan nilai
tambah bagi perekonomian
3. Perputaran uang dalam periode tertentu sama dengan nilai barang dan
jasa yang diproduksi pada rentang waktu yang sama.
b. Mazhab kedua
Bertujuan untuk memaksimalkan sumber daya yang ada agar dapat
dialokasikan pada kegiatan perekonomian yang produktif. Melalui
instrumen “dues of idle fund” yang dapat mempengaruhi besar kecilnya
permintaan uang agar dapat dialokasikan pada peningkatan produktifitas
perekonomian secara keseluruhan.
4
Adiwarman Karim, Ekonomi Makro Islam, h. 177

7
c. Mazhab Alternatif Kebijakan moneter melalui “syuratiq process”, dimana
suatu kebijakan yang diambil oleh otoritas moneter adalah berdasarkan
musyawarah sebelumnya dengan otoritas sektor riil. Sehingga terjadi
harmonisasi antara kebijakan moneter dan sektor riil.

Lebih lanjut menurut Chapra, mekanisme instrumen kebijakan moneter yang


sesuai dengan syariah Islam harus mencakup enam elemen yaitu.5

1. Target Pertumbuhan M dan Mo. Setiap tahun bank sentral harus


menentukan pertumbuhan peredaran uang (M) sesuai dengan sasaran
ekonomi nasional.
2. Saham Publik terhadap Deposito Atas Unjuk/Uang Giral Dalam
jumlah tertentu demand deposit bank-bank komersial (maksimum
25%) harus diserahkan kepada pemerintah untuk membiayai proyek-
proyek sosial yang menguntungkan.
3. Cadangan Wajib Resmi (Statutory Reserve Requirement) Bank-bank
komersial diharuskan memiliki cadangan wajib dalam jumlah tertentu
di bank sentral.
4. Pembatasan Kredit (Credit Ceilings) Kebijakan menetapkan batas
kredit yang boleh dilakukan oleh bank-bank komersial untuk
memberikan jaminan bahwa penciptaan kredit sesuai dengan target
moneter dan menciptakan kompetisi yang sehat antarbank komersial.
5. Alokasi Kredit yang Berorientasi pada Nilai. Realisasi kredit harus
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Alokasi kredit mengarah
pada optimisasi produksi dan distribusi barang dan jasa yang
diperlukan oleh sebagian besar masyarakat.

Kebijakan Moneter Syariah VS Kebijakan Moneter Konvensional


5
Umer M. Chapra, Terj. Towards a Just Monetary System (Jakarta: Gema Insani Press, 2000)

8
No Konvensional Syariah
1. Sektor Perbankan Sektor Perbankan syariah menerapkan
Konvensional menerapkan sistem pembagian keuntungan dan
sistem Bunga kerugian (profit and loss sharing
2. Sektor Rill bergantung pada Sektor moneter memiliki
sektor moneter ketergantungan pada sektor rill
3. Manajemen Moneter Manajemen Moneter islam
konvensional menggunakan menggunakan metode penghapusan
paradikma uang pasif dan uang suku bunga dan adanya kewajiban
aktif pembayaran pajak atas biaya produktif
yang menganggur

9
BAB III

KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral
atau otoritas moneter yang meliputi bentuk pengendalian besaran moneter dan
atau suku bunga untuk mencapai tujuan perekonomian yang diinginkan.
Tujuan kebijakan moneter yaitu untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah.
Kebijakan moneter dalam islam berpijak pada prinsip-prinsip dasar
ekonomi islam sebagai yaitu: Kekuasaan tertinggi adalah milik Allah dan Allah
lah pemilik yang absolut, Manusia merupakan pemimpin (kholifah) di bumi,
tetapi bukan pemilik yang sebenarnya, Semua yang dimiliki dan didapatkan oleh
manusia adalah karena seizin Allah.

B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
makalah ini, baik yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja. Maka dari
itu sangat kami harapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman Karim, Ekonomi Makro Islam, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2007.

ISRA, Sistem Keuangan Islam, Prinsip dan Operasi, terj. Ellys T., Depok: Raja Grafindo
Persada, 2015

Chapra M. Umer, Masa Depan Ilmu Ekonomi Sebuah Tinjauan Islam, Jakarta:
Gema Insani Press, 2000.

Azharsyah Ibrahim, E. A. (2021). Pengantar Ekonomi Islam. Jakarta: Deprtemen


Ekonomi Dan Keuangan Syariah - Bank Indonesia.

Fuad, A. (2020). Kebijakan Moneter Islam. Jurnal Syariah, 3-25.

Nasrullah, A. (2016). Sistem Moneter Islam : Menuju Kesejahteraan Hakiki . Jurnal


Studio Islam, 273-287.

Ajuna, L. H. (2017). Kebijakan Moneter Syariah. Jurnal Al-Buhuts, 104-117.

Sriyono. 2013. Strategi Kebijakan Moneter di Indonesia. Jurnal UMSIDA.


Sidoarjo.

11

Anda mungkin juga menyukai