OLEH:
MUH. ILYAS
2220203860102006
BUNGA PURNAMASARI
2220203860102007
PAREPARE
2023
I
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami ucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayahya, sehingga kami dapat
publik “ ini. Tak lupa shalawat kita curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw, yang telah membawa kita dari alam gelap ke alam terang
benerang.
Syahriyah Semaun, S.E, M.M, sebagai dosen pengampuh mata kuliah ini yang telah
lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca
yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
dan pembiayaan sektor publik ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga
Penulis
Kelompok V
II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ...................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
Negara............. ................................................................................... 72
III
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 79
B. Saran ...................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permintaan uang mempunyai peranan yang sangat penting bagi otoritas kebijakan
moneter dalam menentukan kebijakan yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi.
dibutuhkan untuk mendukung suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah di bidang
moneter. Pemerintah, dalam hal ini adalah Bank Indonesia dapat menempuh suatu
pentingnya kestabilan permintaan uang, maka banyak literatur yang membahas aspek
teoritis maupun empiris mengenai permintaan uang di berbagai negara, baik negara maju
maupun negara berkembang, telah menjadi pekerjaan hampir semua ekonom untuk mampu
memprediksi perekonomian, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Sehingga, studi empiris dan pengembangan model mengenai permintaan uang menjadi
penting dilakukan baik di negara maju maupun berkembang untuk menjaga kestabilan
moneter dan kestabilan ekonomi pada umumnya. Dengan melihat keadaan ekonomi negara
berkembang yang rentan akan ketidakstabilan, maka studi untuk memperkirakan kondisi
ekonomi dan moneter di negara berkembang menjadi hal yang urgent untuk dilakukan,
1
Nano Prawoto, “Permintaan Uang Di Indonesia: Konsep Keynesian Dengan Pendekatan PAM,” Jurnal Ekonomi &
Studi Pembangunan 1, no. 1 (2000).
2
Nano Prawoto, “Money Demand: A Study on the Indonesian Influential Factors,” Economic Journal of Emerging
Markets (2010): 223–236.
1
bahkan hal itu juga dilakukan oleh negara maju. Seperti Hwang yang melakukan penelitian
panjang pendapatan riil masyarakat dan tingkat bunga tetap berpengaruh terhadap M2,
sedangkan untuk M1 variabel tersebut tidak terlalu berpengaruh. Kesimpulan yang penting
dan tingat bunga dan keterkaitan ini menjadi acuan dalam kestabilan permintaan uang. 3
Pembiayaan sektor publik merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
daerah demi kemaslahatan mayarakat banyak. Oleh sebab itu hukum ekonomi syari’ah
sangat penting untuk memahami konsep pembiayaan sektor publik baik itu secara
aktifitasnya sektor publik tersusun di seluruh kegiatan dan program kerjanya dalam sebuah
anggaran. Peran utama dari pemerintah dalam pembiayaan sektor publik adalah penyedia
informasi pembiayaan yang akan digunakan oleh pemerintah dalam melakukan fungsi
Pembiayaan sektor publik adalah alat untuk mengatur tatanan suatu daerah supaya
mengalami peningkatan perekonomian yang membaik dari tahun ketahun. Bapak Eko
bagian terpenting dari menyediakan sarana, prasarana, fasilitas pelayanan publik yang
3
Mohsen Bahmani-Oskooee and Yongqing Wang, “How Stable Is the Demand for Money in China?,” Journal of
Economic Development 32, no. 1 (2007): 21.
4
Agus Munandar et al., “Tinjauan Literatur Sistematis: Penyelesaian NPF Pada Perbankan Syariah,” Jurnal
Akuntansi dan Keuangan 14, no. 1 (2023): 1–10.
2
memahami hak dan tanggung jawabnya. Keterpaduan antara pembiayaan yang dilakukan
oleh pemerintahan kecamatan rumbia dengan swasta dan masyarakat secara umum ternyata
belum dapat diwujudkan secara maksimal. Kondisi ini terlihat masih banyaknya kebijakan,
program, dan kegiatan pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah belum sesuai dengan
apa yang diperlukan oleh masyarakat. Berdasarkan survai dan permasalahan yang
diuraikan maka dapat dijelaskan bahwa dikecamatan rumbia dipilih lokasi penelitian
merugikan salah satu pihak yaitu dapat dikatakan masyarakat. Apabila ditinjau hukum
sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat dan undang-undang yang ada dipemerintahan
B. Rumusan Masalah
Islam ?
5
Cris Kuntadi and Rachmawati Yuslina, “Literature Review: Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Anggaran
Pengadaan Barang/Jasa: Perencanaan Anggaran, Komitmen Manajemen Dan Sumber Daya Manusia,” Jurnal Ilmu
Manajemen Terapan 4, no. 4 (2023): 469–478.
3
8. Bagaimana Kebijakan pengeluaran dan pengelolaan keuangan publik oleh Negara ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari makalah ini adalah untuk:
Islam
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permintaan Uang
khususnya, rasanya agak janggal jika tidak memulainya dengan membicarakan "uang".
Apalagi, jika pembahasan ekonomi ini terfokus pada masalah atau topik moneter dan
fiskal. Uang ada alat untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sejak peradaban kuno mata
uang logam sudah menjadi alat pembayaran biasa walaupun belum sesempurna sekarang.
Oleh karena itu, uang oleh sebagian besar penduduk bumi ini dipandang sebagai
sesuatu yang amat penting. Sebab uang dapat dijadikan alat pemenuhan kebutuhan
manusia, alat pemudah aktivitas ekonomi. Dengan adanya uang — yang berfungsi sebagai
dijalankan lebih mudah. Kebutuhan uang muncul karena sistem barter ternyata banyak
perlukan.
Perbedaan sistem ekonomi yang berlaku, akan memiliki pandangan yang berbeda
tentang uang. Sistem ekonomi konvensional memiliki pandangan yang berbeda tentang
6
Mahmud Abu Saud, Garis-garis Besar Ekonomi Islam, terjemahan : Achmad Rais, Jakarta : Gema Insani Press,
1996, h. 31
5
1. Permintaan Uang dalam Ekonomi Konvensional
berbentuk barang komoditas atau barang barter, kemudian berevolusi ke dalam bentuk
mata uang, baik dalam bentuk logam maupun kertas. Meskipun demikian keduanya
disahkan dan diakui sebagai alat pembayaran. Dengan adanya uang sebagai alat tukar,
maka kegiatan ekonomi (jual beli, tukar menukar) menjadi lebih mudah dilaksanakan.
Dengan kata lain, uang muncul sebagai terobosan untuk menghilangkan kesukaran-
kesukaran yang diakibatkan proses transaksi dengan sistem barter. 2 Untuk itulah orang
menciptakan uang
Menurut teori ekonomi konvensional, uang dapat dilihat dari dua sisi, yaitu
dari sisi hükum dan dari sisi fungsi. 7 Secara hukum, uang adalah sesuatu yang
dirumuskan oleh undang-undang sebagai uang. Jadi segala sesuatu dapat diterima
sebagai uang, jika ada aturan atau hükum yang menunjukkan bahwa sesuatu itü dapat
digunakan sebagai alat tukar. Sementara secara fungsi, yang dikatakan uang adalah
segala sesuatu yang menjalankan fungsi sebagai uang, yaitu dapat dijadikan sebagai
alat tukar menukar (medium ofexchange) dan penyimpan nilai (store of valııe). İni
adalah pendapat Fisher dan Cambridge. Sementara Keynnes mengatakan bahwa uang
bersungsi sebagai alat untuk (I) transaksi; (2) spekülasi dan (3) jaga-jaga
(precautionary). 8
7
Mujali A.R., “Money Charger dan Persoektif Hukum Islam", Skripsi, Yogyakarta : STIS, 2000, h.64
8
Karl E, Case dan Ray C. Fair, Principle of Macroeconomics, New Jersey : Prentice Hall, 1999, h. 226-227
6
Sebagaimana dijelaskan pada catatan kaki perkembangan uang mengalami
istilah, menurııt likuiditaşnya, sehingga dikenal tiga maçam yaitu M1 adalah uang
kcrtas dan logam ditambah simpanan dalam rekening koran (demand deposit). Jenis
uang yang paling likuid; M2 adalah M1 + tabungan deposito berjangka (tine deposit)
moneter. Pada umumnya analisis ekonomi suatu negara ditentukan oleh analisis atas
ukuran tıang yang beredar. Samuelson mengatakan bahwa banyak ekonom percaya
bahwa perubahan jumlah uang beredar dalam jangka panjang terutama akan
menghasilkan tingkat harga, sedangkan dampaknya terhadâp output real, adalah sedikit
Dengan kata lain, ekspansi moneter akan menurunkan tingkat bunga pasar.
Hal ini akan meningkatkan pengeluaran untuk investasi usaha riil yang sangat sensitif
permintaan agregad akan meningkat, yang akan menyebabkan naiknya output dan
Dalam kehidupan ekonomi, uang bagaikan darah dalam tubuh manusia. Oleh
karenanya, uang memiliki nilai (dalam fungsinya) pada aktivitas ekonomi. Beberapa
nilai dan aspek lain yang berkaitan dengan uang dalam perekonomian akan dibahas di
sini.
7
a. Uang dan Nilainya
ekonomi konvensional, bahwa orang yang menumpuk uang maka berarti dia telah
mengumpulkan nilai materi sampai uang yang tertumpuk itu dapat mencapai
kekuatan daya beli. Pandangan demikian adalah keliru, karena ahli ekonomi berbeda
pendapat dalam menetapkan arti istilah nilai walaupun semua setuju menyatakan
bahwa nilai sesuatu barang adalah harganya. Tetapi sepanajang menyangkut ahli
ekonomi, real value atau exchange value maka harga pasaran tetap sesuai dengan
Uang bukan sesuatu yang menguntungkan. Misalnya, uang kertas atau uang
logam. Angka yang tertera padanya tidak menguntungkan dan tidak bernilai. Ini
telah ditunjukkan oleh Imam Ghazali dan Ibnu Khaldun. Pertanyaan berikutnya
adalah "bagaimana uang sampai dapat diartikan sebagai simpanan yang bernilai?"
Jawaban ini harus dianalisis dari Sisi ekonomi. Dasar kehidupan ekonomi adalah
produksi, yang merupakan hasil usaha dari individu-individu. Selama uang masih
dikaitkan dengan produksi, maka tidak ada cara apapun yang dapat membuatnya
bernilai. Uang tidak akan bernilai jika tidak digunakan sebagai alat pembayaran.
Maka uang yang ditumpuk tidak sama dengan uang beredar. Bahkan keuntungan
dari emas dan perak pun tidak dapat disamakan dengan keuntungan yang didapat
Kini kita telah mengetahui, bila menganggap fungsi uang menjadi simpanan
adalah bernilai maka berarti kita telah memicikkan mata pada kenyataan, sebab
9
Muhammad, Ekonomi Moneter Islam, Yogyakarta : UII Press, 2018, h.178-179
8
uang bukan untuk disimpan. Pengertian uang tidak untuk disimpan atau ditumpuk
perhatian kita tertarik pada uang sebagai ukuran nilai. Hal ini tidak perlu kita
perinci. Hal penting yang perlu ditekankan adalah nilai uang selalu berubah dan
sifatnya tidak tetap. Proporsi pertukaran, komoditi dengan uang tidak selalu tetap
dan stabil. Oleh karena itulah kita sering mendengar nilai uang suatu bangsa turun
naik. Hal ini berarti daya beli uang negara tersebut naik dan turun. Variasi ini
ideologi, orang takut terpukul dengan adanya nilai uang yang naik turun.
Ketisatabilan nilai uang menunj ukkan ukuran kestabilan nilai suatu barang.
ekonomi moderen. Kadang muncul dalam bentuk inflasi dan di lain waktu dalam
bentuk deflasi.
10
Muhammad, Ekonomi Moneter Islam, Yogyakarta : UII Press, 2018, h.184
9
Penyakit ekonomi tersebut sudah tentu akan menimbulkan semakin banyaknya
diharapkan dalam agama Islam. Jika ini terjadi, maka kegoncangan kegiatan
Semua hal di atas sudah tentu disebabkan oleh orde ckonomi sekarang
produksi dan harga komoditas diperhitungkan dengan uang, karena biaya produksi
dan nilai uang yang tidak menentu membuat perhitungan meleset. Meramalkan
harga secara tepat jadi merupakan hal yang sukar. Oleh karena, khawatir nilai uang
akan menurun di masa datang maka para produsen diminta membayar sejumlah
uang muka. Sekarang jumlah tersebut sudah merupakan bunga yang berlaku dalam
bentuk Iain.
penawaran. Dua kata ini merupakan hal penting, baik berkaitan dengan barang
dengan permintaan barang yang dapat ditawarkan. Di atas telah disinggung bahwa
uang diperlukan untuk membeli barang yang dibutuhkan. Tidak ada seorangpun
yang memerlukan uang untuk mendapatkan uang kembali lantaran uang tidak
bermanfaat.
Oleh karena permintaan uang didasarkan pada permintaan barang yang tidak
terbeli maka terkadang barang menjadi persediaan yang menumpuk. Hal ini terjadi,
10
jika harga dasar penawaran berbeda dengan harga permintaan. Harga terjadi karena
ada tawar menawar. Keadaan ini berlanjut sampai terjadi perbedaan antara
barang adalah satu dan sama. Sekarang ini dalam sistem keuangan penawaran
jumlah uang dapat ditingkatkan dengan memperluas kredit. Dalam hal demikian,
pemerintah dapat memperoleh pinjaman jangka pendek dari Bank Sentral. Bank
Sentral Iah yang mengeluarkan mata uang dan memperluas pos-pos pengeluaran
nasional sehingga persediaan uang dapat diperbesar. Dalam kedua kasus tersebut
persediaan uang dapat ditingkatkan tanpa memperbesar jumlah produksi. Tetapi hal
perekonomian nasional karena salah arah, yaitu (a) nilai uang merosot dibanding
dengan komoditi; (b) usaha pembungaan uang dan perdagangan berdasarkan bunga
menanjak" Dalam kondisi semacam ini penawaran juga akan sama dengan
permintaan. Perbedaan harga permintaan dan penawaran akan hilang. Hal ini
dianggap harga komoditi sebenarnya yang berlaku dipasaran. Dalam keadaan ini
mungkin harga-harga akan menjadi lebih tinggi dibanding sebelum supplai uang
meningkat.
11
Terkait dengan teori permintaan dan penawaran uang dalam ekonomi Islami, dapat
Menurut mazhab ini, permintaan uang hanya ditujukan untuk dua tujuan
Md=Mdtrans + Mdprec
Islam hanya dikategorikan dalam dua hal, yaitu permintaan uang untuk
transaksi dan berjaga-jaga. Perbedaan baru terlihat diantara mazhab ini setelah
jaga dalam Islam dan variabel apa yang mempengaruhi motif berjaga-jaga ini.
Landasan filosofis dari teori dasar permintaan uang ini adalah, bahwa Islam
11
Diformulasikan berdasarkan Kadim As-Sadr, "Money and Monetary Policies in Early Islamic Period", dalam
al-Hasani & Mirakhor, "Easy on Iqtishad : The Islamic Approach to Economic Problems", Silver Spring : Nur Corp,
1989, hl. 199-217.
12
Diformulasikan dari Metwally, Teori dan Model Ekonomi Islam, Jakarta : Bangkit Daya Insani, 1995.
12
secara maksimum dan efisien. Pelarangan hoarding money atau penimbunan
strategi utama yang digunakan oleh mazhab ini. Ini dilakukan untuk
mengalokasikan setiap sumber dana yang ada pada kegiatan usaha produktif.
Pengenaan kebijakan ini akan berdampak pada pola permintaan uang untuk
berkurang.
Md = Mdtrans + MdPrec
Mdtrans = f (Y)
Mdprec&inv. = f (Y,µ)
semakin kecil permintaan uang untuk motif berjaga-jaga karena pada tingkat
yang tinggi biaya risiko yang harus dikeluarkan untuk membayar pajak
terhadap uang kas tersebut menjadi naik. Dalam kondisi seperti ini orang akan
mengurangi kekayaan yang idle. Begitu juga sebaliknya, apabila nilai µ relatif
rendah, maka menyimpan uang kas relatif tidak memiliki risiko yang tinggi.
Tlnggi rendahnya risiko menyimpan uang kas (Q) dipengaruhi oleh besarnya
13
tingkat pajak atas asset yang menganggur (µ) dikurangi dengan risiko investasi
Ω=µ-Ψ
berbanding terbalik dengan nilai pajak yang dikenakan terhadap asset atau
Md = f (Y, µ)
Peningkatan uang yang digunakan untuk transaksi dan investasi akan berdampak
Permintaan uang dalam mazhab ini, sangat erat kaitannya dengan konsep
endogcnous uang dalam Islam. Teori endogenous dalam Islam secara sederhana
representasi dari volume transaksi yang ada dalam sektor riil” Teori inilah yang
13
Diformulasikan dari M.A. Choudhury, Money in Islam, A Study in Islami Politic Economy, London : Routledge,
1997
14
Islam menganggap bahwa perubahan nilai tambah ekonomi tidak dapat
didasarkan semata-mata pada perubahan waktu. Nilai tambah uang terjadi jika
dan hanya jika ada pemanfaatan secara ekonomis selama uang tersebut
dipergunakan. Dengan demikian, tidak selalu nilai uang harus bertambah walau
waktu terus bertambah, akan tetapi nilai tambahnya akan tergantung dari hasil
yang diusahakan dengan uang itu. Secara makroekonomi, nilai tambah uang dan
Konsep inilah yang kemudian menjadikan landasan sistem moneter Islam selalu
keseluruhan kebutuhan transaksi dalam sektor riil. Semakin tinggi kapasitas dan
volume sektor riil meningkat, maka permintaan uang akan meningkat. Variabel-
profit. Tinggi rendahnya expected rate of profit ini merupakan representasi dari
untuk kegiatan investasi ini meningkat, maka akan berdampak pada penurunan
nilai expected rate of profit. Begitu juga sebaliknya, apabila permintaan uang
15
menurun, maka nilai expected rate of profit akan turun. Secara matematis
Ms (π,y,p,S,R,X,Y)[θ] = ∑𝑵
𝒃=𝟏 𝑴𝒅𝒃(𝒓𝒃, 𝒚, 𝒑, 𝑺, 𝑿, 𝒀)[𝜽]
Ms = ∑𝑵 𝑵 𝒎 𝑵
𝒃=𝟏 𝑴𝒅𝒃 = ∑𝒃=𝟏 𝑴𝒔𝒃 = Ʃ ∑𝒋−𝟏 𝑴𝒅𝒃𝒋𝒃=𝟏 = Md
b = 1,2,3…. N
Md = f(rb,y,p,S,X,Y) [θ]
++-+++
Permintaan uang sebagai manifestasi dari aktual kapasitas transaksi sektor riil
adalah penjumlahan dari total permintaan uang oleh individu atau lembaga keuangan
harga atau inflasi, rb menunjukkan ratio bagi hasil antara shahibul mal dan mudharib
dalam bank (b) atau lembaga keuangan (b). S adalah total pengeluaran nasional. R
adalah reserve requirement yang dikeluarkan oleh bank sentral kepada bank-bank
umum.
variabel yang ada terhadap permintaan uang atau penawaran uang. Variabel bebas y
= pendapatan riil yang dimiliki oleh seseorang akan berhubungan dengan secara
14
Choudhury, Ibid, h.184-185
16
barang sccara umum/inflasi, maka orang akan cenderung memilih untuk menyimpan
uangnya dalam bentuk barang, sehingga ketika inflasi tneningkat, maka permintaan
uang akan turun bersamaan itu pula, permintaan akan kepemilikan barang akan
kualitas pengetahuan ini juga akan berpengaruh terhadap besarnya permintaan uang
dengan uang. Catatan kita menunjukkan bahwa betapa pentingnya uang dalam
persediaan dan penawaran yang tidak pernah putus. Oleh karena itu kita perlu
mempertahankan kelancaran arus peredaran uang agar transaksi yang efisien, proses
menutup arus peredaran.15 Akibatnya dapat merintangi efisiensi usaha dan pertukaran
akan pernah tercapai. Dengan kata Iain, kemakmuran dapat dilihat dari dua sisi. Sisi
pertama tergantung pada produksi yang berkesinambungan. Sisi yang Iain dapat
15
Muhammad, Ekonomi Moneter Islam, Yogyakarta : UII Press, 2018, h.190
17
diproduksikannya barang-barang konsumsi. Di dalam hal ini terdapat rahasia
malas beramal (zakat, infaq dan shadaqah), dan semacamnya. Kalaupun yang
demikian itu memberikan harta kepada orang Iain, tentu ia akan memungut bunga dan
menetapkan harga barang yang tinggi. Hal demikian termasuk eksploitasi dan
termasuk riba.
Perjalanan ekonomi sangat tcrgantung uang dan modal. Adakah pet-satnaan atau
perbedaan antara uang dengan modal? Menurut teori ekonomi konvensional tidak
mcmbedakan antara uang dengan modal. Dengan istilah lain, ekonomi konvcnsional,
contoh, Fisher (dalam Nopirin, 1992) mengatakan, bahwa money (or capital) adalah
flow concept. Pendapatan ini diformulasikan dengan MV = PT. Ini berarti semakin
cepat perputaran uang (V tinggi) berarti semakin tinggi pendapatan (PXT = GDP).
Sedangkan Cambridge School berpendapat bahwa money (or capital) adalah stock
Dalam konsep ekonomi Islam berbeda dalam hal ini. Uang adalah milik
goods private). Barang siapa menimbun uang (atau dibiarkan tidak produktif)
18
berarti mengurangi jumlah uang yang beredar. Jika dikiaskan dengan kehidupan
manusia, maka uang ibarar darah dalam tubuh manusia. Berkurangnya darah
dalam tumbuh manusia maka manusia yang bersangkutan akan menjadi lemas.
Demikian halnya, jika peredaran uang terganggu, maka ekonomi dapat menjadi
lesu.
Modal adalah milik probadi, dan oleh karenanya modal adalah obyek zakat.
Zakat sifatnya adalah perseorang. Di dalam Islam, barang siapa orangnya tidak
dapat memproduksikan modalnya maka modal akan habis digerogoti zakat. Oleh
karena itu, islam menganjurkan bisnis dengan sistem bagi hasil. Jika orang muslim
tidak ingin mengambil resiko, maka disarankan untuk melakukan qard, yaitu
meminjamkan. Namun secara makro, qard akan memberikan manfaat tidak langsung
bagi perekonomian secara keseluruhan. Dengan adanya qard, maka velocity ofmoney
bertambah semakin cepat. Dengan demikian formula MV = PT, dapat dijelaskan, jika
V naik, maka PxT = GDP naik. Kondisi ini berarti, bahwa tambahan darah bagi
Teori permintaan uang klasik tercermin dalam teori kuantitas uang. Pada
awalnya teori ini digunakan untuk menerangkan peranan uang dalam perekonomian.
Dengan sederhana Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang. Teori ini
mendasarkan diri pada falsafah hukum Say, bahwa ekonomi akan selalu berada dalam
19
keadaan full employment.16 Secara sederhana, Irving Fisher mcrumuskan teorinya
MV = PT17
Dimana M adalah jumlah uang, V adajah tingkat perputaran uang (velocity),
yakni bcrapa kali stratu mata uang pindah tangan dari satu orang kcpada orang lain
dalam suatu periode tertentu. P adalah harga barang, dan T adalah volume barang yang
menjadi obyek transaksi. Persamaan di atas merupakan suatu identitas, sebab selalu
benar. Artinya, jumlah unit barang yang ditransaksikan (T) dikalikan dengan harganya
(nilai barang tersebut) harus/selalu sama dengan jumlah uang (M) dikalikan dengan
perputarannya. Dengan kata lain, total pengeluaran (MV) sama dengan nilai barang
Kemudian dalam versi lain, volume barang yang diperdagangkan (T) diganti dengan
MV = PO = Y18
Dalam teori kuantitas uang ini, Irving Fisher mengasumsikan bahwa
keberadaan uang pada hakekatnya adalah flow concept. Keberadaan uang ataupun
permintaan uang tidak dipengaruhi oleh suku bunga, akan tetapi besar kecilnya uang
akan ditentukan oleh kecepatan perputaran uang tersebut. Pada saat yang hampir
formulasi yang hampir sama dengan Fisher, namun pada hakekatnya berbeda.
16
Nopirin, Ekonomi Moneter, Buku I, Edisi ke-4. Yogyakarta : BPFE, 1998, h.73
17
Ibid
18
Adiwarman A.Karim, “Kebijakan Moneter” Modul Kuliah Ekstrakurikuler SEF FE UGM Yogyakarta, 2001, h.4
20
Formula tersebut adalah sebagai berikut :
M=k P O
M = k.Y19
Dimana k = 1/v, dengan demikian permintaan uang akan menjadi formula sebagai
berikut :
Md = k P O = k Y
Secara sistematik, formula Marshal ini sama dengan formula Irving Fisher,
"keradaan k sebagai turunan dari l/v merupakan tingkat keinginan seseorang untuk
yang dimiliki oleh seorang individu. Oleh karena itulah ia menganggap bahwa uang
adalah salah satu cara untuk melakukan penyimpanan kekayaan, maka keberadaan
Oleh karena uang juga difungsikan sebagai alat untuk menyimpan kekayaan,
komposisi kekayaan yang dimilikinya, apakah akan disimpan dalam wujud bond,
Sumbangan Keynes dalam bidang ekonomi terdapat dalam karya buku yang
berjudul The General Theory of Employment, Interest, and Money, yang diterbitkan
19
Ibid
21
pada tahun 1936. Buku ini merupakan tantangan bagi teori klasik. Buku ini terkenal
"mekanisme pasar tidak dapat secara otomatis menjamin adanya full employment
dan money demand for speculation ditentukan oleh tingkat suku bunga. Secara
Md = f (Y)
Mdpre = f (Y)
Mdsp = f (i)
karena adanya kebutuhan untuk membayar transaksi. Dalam hal ini fungsi uang
20
J.M. Keynes. The General Theory of Employment, Intrest, and Money, New York : Macmillan, bab.13
22
ditujukan untuk memenuhi kemungkinankemungkinan yang tidak terduga;
memenuhi kemungkinan yang tak terduga, motif ini lebih bersifat untuk
alasan : (1) karena tingkat suku bunga tinggi; (2) tingkat suku bunga normal. 21
seseorang untuk saldo riil tidak berubah apabila harga berubah. Permintaan uang
untuk saldo riil (Md/P) ditentukan dari besarnya pendapatan riil (Y) serta biaya
merupakan bagian dari kekyaan total atau sering disebut sebagai asset demand for
money, maka secara matematis formula Keynes untuk permintaan uang dituliskan
sebagai berikut :
Md = f (Y ; r)
Md = [kY + 1 ( r ) w]P
Oleh karena analisis Keynes adalah analisis jangka pendek, maka w dianggap
Md = k Y + 1 ( r )
M IP berbanding lurus dengan riil income (Y) dan berbanding terbalik dengan
suku bunga (r). Dalam teori Keynes, kedua variabel ini merupakan sentra pokok
21
Disarikan dari Adiwarman
22
Ibid
23
dalam penentuan besarnya permintaan uang yang diharapkan akan mampu
kaitannya dengan pembahasan tentang peran dan tugas negara dalann perekonomian.
Oleh karcna itu pembahasan dalam bagian ini akan dimulai dengan pembahasan
tentang peran negara dalam perekonomian yang ditinjau dari sisi ekonomi Islam,
penjahat yang berada dalam tahanan penjara. Hal ini dapat dilihat dari suratnya
“Orang orang seperti ini, jika mereka tidak memiliki bekal dari hartanya untuk
23
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta : Prenadamedia Group, 2019, h.5
24
Negara memiliki kewenangan yang cukup untuk mencari cara terbaik
Andil negara begitu besar dalam perekonomian, karena tugas negara adalah
menjatnin kennaslahatan umat yang pada akhirnya terseleng gara kcgiatan ekononii
yang berkeadilan.
pelaku tindakan itu dari pasar. Hukuman ini berarti melarang pelaku melakukan
25
Taimiyah menyatakan: "Tujuan terbesar dari negara adalah
mungkar."
Secara lebih khusus terkait dengan peran negara dalam perekonomian, menurut
sejahtera dan tidak tergantung pada orang lain, sehingga _mereka mampu
urnurn bahwa siapa pun yang tak mampu memperoleh penghasilan yang
kebutuhannya sendiri."
yang mcngganggu jalannya perekonomian negara. Tetapi hal ini tidak berlaku
apabila hal ini disebabkan oleh hal yang bersifat alamiah, bukan karena ulah
oknum tertentu.
dinilai sebagai pengukur harga dan alat pertukaran. Setiap penilaian yang
24
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta : Prenadamedia Group, 2019, h.6
26
4) Perencanaan ekonomi, menurut salah satu pemikiran penting Ibnu Taimiyah
tersebut untuk mengatur kebutuhan suplai yang layak. Hal ini hanya bisa
hisbah.
Ibnu Khaldun berpendapat bahwa negara merupakan pasar yang paling besar,
ibu semua pasar, dasar semua perdagangan, substansi semua pemasukan dan
pengeluaran. Lebih lengkapnya, beliau menyatakan: "Negara, seperti yang telah kita
katakan, adalah pasar yang paling besar, ibu semua pasar, dasar semua perdagangan,
substansi dari pemasukan dan pengeluaran. Apabila bisnis pemerintah merosot dan
volume perdagangan kecil, secara alami pasar yang tergantung akan menunjukkan
simptom yang sama dan lebih hebat Iagi. Selanjutnya, uang sélalu beredar di antara
raja dan rakyatnya. Oleh karena itu, apabila raja menyimpan atau menahan uangnya,
maka kerugian akan menimpa rakyat. Sunah Allah berlaku atas hamba-hamba-Nya."
dan tunjangan yang dapat mendukung aktivitas ekonomi, Lebih jauh, Ibnu Khaldun
menyatakan bahwa alat yang paling utama untuk mencapai kesejahteraan dan
27
Menurut Ibnu Khaldun, pemerintah hendaknya menggunakan kekuasaannya untuk
membuat fungsi pasar berjalan lancar, dengan membuat berbagai infrastruktur yang
serta menginginkan negara yang menjamin penerapan syariat dan negara yang
Menurut Baqr Ash Shadr, pemerintah memiliki beberapa tanggung jawab dalam
terarah dan sistematis dalam mewujudkan politik ekonomi Islam. Selain itu,
dasar aturan yang mendukung dan dapat melindungi pertumbuhan dan aktivitas
ekonomi. Hal ini merupakan tuntutan agama yang dianjurkan dan didorong oleh
merupakan prasyarat penting bagi stabilitas negara. Sebuah negara yang kurang
25
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta : Prenadamedia Group, 2019, h.8
28
berkembang dan tak mandiri sangat rentan menghadapi rekayasa kekuatan asing
siapa yang berhak mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam tersebut.
Jika digunakan konsep kepemilikan dalam Islam, akan tampak jelas bahwa
begitu banyak kekayaan alam yang seharusnya menjadi milik umum akhirnya
dikuasai oleh segelintir orang secara individu. Padahal dalam sistem Islam, milik
umum hanya berhak dikelola oleh negara melalui semacam badan usaha milik
kesejahteraan rakyat.
distribusi kekayaan akan tersumbat. Karena itu, secara preventif negara wajib
menjaga agar mekanisme pasar dapat berjalan. Negara diharapkan menjadi wasit
yang adil dalam menerapkan hukum dan menindak para pelanggarnya sehingga
setiap pelaku bisnis memperoleh jaminan keamanan dan kepastian hukum dalam
aturan syariat dan mencegah terjadinya liberalisasi perdagangan. Dalam hal ini,
29
penimbunan, monopoli, praktik kecurangan, penipuan, dan spekulasi, Untuk itu,
negara akan mengawasi agar praktikpraktik seperti itu tidak terjadi. Negara juga
mengatur dari Sisi komoditas dan jasa apa saja yang dihindari serta cara-cara apa
saia yang terlarang, Bagi yang melanggar ketentuan syariat Yang dilegalisasikan
negara, Akan terkena hukuman berupa had (pelanggar hak Allah dan
hukumannya sesuai dengan nash), jinayah (pelanggar badan orang lain), takzir
pendapat beberapa ekonom konvensional terkait dengan peran negara dalam kegiatan
ekonomi. 26
a) Adam Smith
Menurut Adam Smith, dalam bidang ekonomi, pemerintah dilarang ikut campur
tangan tanpa adanya alasan yang dibenarkan, sebab dengan masuknya pemerintah
dalam kepentingan ekonomi setiap individu tanpa adanya alasan yang tepat, negara
26
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta : Prenadamedia Group, 2019,
h.10
30
dianggap melanggar kebebasan dan telah bertindak tidak adil. Menurut pandangan
Adam Smith, setiap manusia mempunyai hak atas kebebasan yang diperolehnya
sebagai manusia dan tidak seorang pun termasuk negara berhak untuk merampasnya
kecuali dengan alasan yang sah, seperti alasan demi menegakkan keadilan. Tugas
2. Penyelenggaraan peradilan
b) Paul A. Samuelson
Berkaitan dengan peran pemerintah, Samuelson berpendapat bahwa peran dan fungsi
utama pemerintah dalam ranah ekonomi terdiri atas empat hal, yakni pembentukan
curang dalam kehidupan, baik dalam permasalahan ekonomi, ataupun dalam sisi
dalam kenyataannya lebih banyak sebagai respons terhadap nilai-nilai sosial yang
dalam stabilisasi makroekonomi dalam hal ini adalah melalui kebijakan moneter
31
dan kebijakan fiskal. Keberadaan bank sentral dalam sebuah negara merupakan
lewat kebijakan moneter. Sementara itu, kebijakan fiskal wujudnya adalah dalam
3. Alokasi sumber daya, peran ketiga ini merupakan peran pemerintah yang dalam
kajian ilmu ekonomi masuk dalam kategori ruang mikroekonomi yang meliputi
ini bagi negara yang memakai mekanisme pasar ala kapitalisme sebagai basis
memecahkan masalah tersebut. Namun demikian, tidak bisa diingkari bahwa dalam
realitasnya pasar tidak selalu berjalan secara ideal sebagaimana mestinya. Oleh
perekonomian, namun harus diakui bahwa teori tersebut buta terhadap keadilan
atau keseimbangan. Orang menjadi kaya atau miskin bergantung pada kekayaan
dan otak yang mereka miliki. Model distribusi ala laissez-faire bagi Satnuclson
tidak ada yang bisa disebut adil atau seimbang, sebab diakui atau tidak,
berkutik dalam mekanisme pasar bebas harus ditang gung oleh pemerintah.
Campur tangan pemerintah dalam kasus demikian adalah dalam bentuk jaring
pengaman sosial seperti pendidikan dan kesehatan bagi rakyat miskin. Dalam
32
kondisi masyarakat modern sekarang, program pengaman sosial harus diberikan
bukan hanya oleh pemerintah namun juga pihak swasta melalui program yang
pada mekanisme pasar. Hingga batas tertentu peran pemerintah diperlukan. Bila terjadi
padat karya. Langkah itu agar sebagian tenaga kerja yang menganggur bisa bekerja
dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapat masyarakat. Begitu pun halnya ketika
harga naik cepat, pemerintah bisa menarikjumlah uang beredar dengan mengenakan
pajak yang lebih tinggi sehingga inflasi yang tak terkendali pun tidak _sampai terjadi.
berjalan ke arah yang tidak dikehendaki. Pasar dalam penjelasan Keynes bukan realitas
objektif yang imun dari guncangan, fluktuasi, dan krisis, melainkan ia akan menemukan
hukumnya dalam bentuk yang dinamis. Karenanya, negara bertugas untuk melindungi
dan menjaga dari kemungkinan guncangan itu berakibat Iebih jauh terhadap
besar, serta jaminan kesejahteraan negara bagi masyarakat, maka negara itu berjalan.
27
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta : Prenadamedia Group, 2019,
h.12
33
Konsep negara dalam bentuk ini pun sering disebut sebagai negara kesejahteraan
(welfare state).
d) Milton Friedman
Menurut Milton Friedman, urusan negara hanyalah masalah tentara dan polisi,
yang melindungi hidup dan milik penduduknya (negara sebagai penjaga). Terutama
sekali, negara tidak boleh mencampuri perekonomian dan menarik pajak dari rakyatnya.
Karena menurutnya telah terbukti bahwa krisis ekonomi semakin memburuk jika negara
berusaha untuk mengatasinya. Saat ini, pemikiran ini lebih dikenal sebagai
bekerja; kedua, kurangi pemborosan dengan memangkas semua anggaran negara yang
tidak produktif seperti subsidi pelayanan negara; ketiga, lakukan deregulasi ekonomi;
menghilangkan berbagai batasan dan regulasi yang akan menghambat proses globalisasi
ekonomi. 28
dijelaskan oleh para ahli di atas, dapat diambil suatu garis merah bahwa pada dasarnya,
terdapat fungsi negara yang memang hanya dapat dilakukan oleh negara dan tidak dapat
28
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta : Prenadamedia Group, 2019, h.13
34
pasar, penyediaan sarana militer, birokrasi pemerintahan, penerangan jalan, dan barang
publik lainnya, Fungsi-fungsi ini pada dasarnya merupakan fungsi yang bersifat
noneksklusif siapa pun yang menggunakan barang negara tanpa dapat dicegah
Sehingga, tidak seorang pun mempunyai dorongan untuk membayar barang itu. Inilah
problem yang terkenal dengan istilah free rider. Dikatakan sebagai problem karena jika
tidak seorang pun dapat dikenai biaya atau tidak ada seorang pun dengan sukarela mau
membayar untuk memperoleh barang negara, maka tidak akan ada orang yang mau
Konsumen biasanya tidak bersedia untuk membayar pemanfaatan atas barang publik,
karena manfaat yang akan dirasakan oleh setiap orang akan sama saja, baik jika dia
membayar ataupun tidak. Apalagi jika semakin banyak orang yang menggunakan
barang tersebut, manfaat yang dirasakan masing-masing individu akan semakin tidak
berarti apa-apa. Akibatnya tidak ada pembayaran yang dilakukan secara sukarela.
Dalam hal ini hubungan antara produsen dan konsumen terputus dan pemerintah harus
Karena sifatnya yang demikian itu, efisiensi penyediaan barang publik sulit
menyediakan sendiri barang publik atau memberikan subsidi kepada swasta untuk
29
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.14
35
sejumlah anggaran untuk ketersediaan barang/jasa ini. Oleh karenanya pemerintah
harus membiayai belanja barang publik ini, yang dikenal dengan istilah belanja publik.
Klasifikasi belanja publik dapat dikategorikan berdasar berbagai macam kriteria. Salah
adalah seperti diuraikan dalam Government Finance Statistics Manual (Tim Penyusun
a. Belanja jasa publik umum, bclanja yang tcrmasuk dalam kategori ini antara lain
belanja operasi untuk organisasi eksekutif dan legislatif, belanja untuk jasa-jasa
umum, belanja riset dasar, belanja transaksi utang, dan belanja administrasi transfer
antar-unit pemerintah
b. Belanja pertahanan, belanja dalam kategori ini antara lain belanja pertahanan
militer dan sipil, bantuan militer untuk asing, riset pertahanan, dan sebagainya.
c. Belanja perlindungan umum, belanja dalam kategori ini dibedakan dengan belanja
jasa pengadilan, jasa rumah tahanan dan penjara, dan juga riset untuk perlindungan
publik.
d. Belanja urusan ekonomi, belanja yang termasuk dalam kategori ini di antaranya
30
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.15
36
e. Belanja perlindungan lingkungan, belanja yang termasuk di sini di antaranya
belanja pengelolaan limbah dan polusi, proteksi keragaman hewani maupun tata
kota.
f. Belanja perumahan dan public utilities, belanja dalam kategori ini di antaranya
kesehatan, jasa kepada pasien, jasa rumah sakit umum, dan risetnya.
h. Belanja rekreasi, budaya dan agama, di antara belanja yang termasuk dalam
kategori ini adalah belanja jasa olahraga dan rekreasi, belanja jasa kebudayaan,
lainnya.
j. Belanja perlindungan sosial, belanja yang termasuk dalam kategori ini di antaranya
anak dan keluarga, belanja untuk mengatasi pengangguran, dan belanja negara
lainnya.
memiliki sumber daya terbatas, sering kali terjadi pertentangan kepentingan antara
tersebut. Sehingga satu hal penting yang harus dilakukan adalah dengan memperbaiki
37
aspek distribusi. Dalam hal ini, pengeluaran negara yang tepat tentu saja akan
membantu, namun harus diingat bahwa anggaran pengeluaran juga sangat terbatas.
Sebagai akibatnya, pemerintah menghadapi adanya permintaan yang saling bersaing dan
juga perdebatag apakah pola pengeluaran publik yang diterapkan dapat benar-benar
jasa tidak dapat dipungkiri, karena tanpa campur tangan pemerintah ketersediaan
barang dan jasa tersebut tidak dapat terpenuhi. Dengan demikian, peran
ekonomi. Mungkin makan waktu agak lama bagi beberapa kelompok masyarakat
untuk dapat berperan serta dalam pembangunan, misalnya kelompok lanjut usia dan
penderita cacat fisik, yang bahkan memang tidak akan mungkin dapat berpartisipasi
itu, mungkin juga ada masalah kesenjangan pembangunan antara daerah yang satu
dan lainnya.
31
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.16
38
sempurna. Sehingga kaum miskin sangat rentan terhadap risiko yang
memastikan agar belanja publik dapat mencapai tujuan sebagaimana di atas. Jawaban
yang sering diberikan bagi pertanyaan ini adalah “targeting", yaitu dengan
membutuhkan: yang miskin, tertinggal, terbelakang, dan rentan terhadap risiko. Mereka
inilah yang menjadi target grup dari kebijakan belanja publik tertentu. Dalam
praktiknya, pendekatan targeting dapat dikategorikan menjadi dua hal. Pertama adalah
broad targeting atau penargetan secara luas. Dalam hal ini, kaum marginal tidak
menjadi target secara individual, namun mereka dijangkau melalui penargetan jasa atau
komoditas yang paling banyak mereka konsumsi. Contoh yang paling sering digunakan
yaitu menargetkan jasa sosial dasar, seperti pendidikan dasar dan kesehatan masyarakat,
serta infrastruktur dasar seperti air bersih dan sanitasi. Yang juga sering dilakukan
individu atau keluarga yang masuk kategori miskin. Misalnya, dengan melaksanakan
program jaring pengaman sosial yang diadakan setelah Indonesia mengalami krisis
moneter, pemberian susu dan makanan tambahan bagi balita miskin, program kredit
mikro yang ditujukan bagi wanita pedesaan, proyek padat karya serta pembangunan
daerah tertinggal. 32
32
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.17
39
Masing-masing pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan selalu ada
pihak yang sebenarnya tidak termasuk target namun mendapatkan manfaat, ataupun
yang sebenarnya harus dibantu namun dak mendapat bantuan. Tidak ada aturan yang
baku tentang mana yang ebih baik antara kedua pendekatan ini. Biasanya yang efektif
adalah ombinasi keduanya. Kebijakan yang tepat akan sangat tergantung pada eta
kemiskinan, tujuan kebijakan, serta keadaan spesifik dari negara yang bersangkutan
berbeda dalam melakukan belanja publik. Sebagaimana terlihat pada tabel di bawah
ini: 33
33
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.18
40
Tabel 1.1
Pengeluaran Publik Berdasarkan Ranking
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
publik yang meliputi belanja publik untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan militer
antarnegara yang memiliki indeks pembangunan manusia (IPM) yang tinggi, menengah,
dan rendah.
Terlihat bahwa antar negara tncmiliki prioritas yang berbeda-beda karena hal ini
sangat tcrgantung pada karaktcristik ekonomi, sosial, dan politik dari tnasing-tnasing
41
negara. Namun demikian, perlu dicatat bahwa dalam salah satu penelitian, ditemukan
salah satu bentuk bclanja publik dilaksanakan melalui empat program asuransi sosial.
Jaminan ini meliputi asuransi pensiun (OASI=old age survivor insurance), asuransi cacat
(unemployment insurance). Dengan sistem Pays as you go, maka tenaga kerja yang aktif
menggantikan konsep hormat dan kasih sayang kepada orang tua dalam komunitas Muslim
dan negara agraris. Karena sistem ini bersumber dari kontribusi/premi tenaga kerja yang
aktif, maka sistem ini merupakan kelengkapan dari sistem pasar. Sistem ini mencakup
hampir semua tenaga kerja, meng-cover lebih dari 90 persen tenaga kerja, bahkan termasuk
buruh tani yang bekerja secara tetap. Dengan demikian hampir semua warga negara yang
bekerja ter-cover pensiun, asuransi cacat, dan kesehatan. Tenaga kerja yang bekerja secara
Bagi orang yang terlempar dari sistem persaingan dan menjadi jatuh miskin diberi
dukungan berupa jaminan kelompok miskin. Jaminan terdiri dari empat program utama,
yaitu SSI (sosial security income), berupa tunjangan yang diberikan kepada warga usia
pensiun, buta, atau cacat yang memiliki pendapatan dan/atau aset kurang dari jumlah
tertentu. Food stamp adalah voucer yang dibagikan kepada penduduk miskin untuk
membeli bahan makan. Medicaid adalah asuransi yang dibayarkan kepada penduduk
34
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.19
42
miskin untuk memperoleh layanan dokter dan rumah sakit. Dan AFDC (aid tofamilies with
dependent children) diberikan kepada keluarga yang masih memiliki anak tergantung.
Anak tergantung adalah anak yang belum mandiri sampai usia 18 tahun. AFDC terutama
diberikan kepada keluarga yang kehilangan dukungan salah satu orangtua (meninggal,
perpecahan keluarga.
Asuransi tenaga kerja dibayarkan kcpada pcmcrintah (payroll tax) dengan tarif
sekitar 15 persen dari gaji dcngan ditanggung sctengahsetengah antara pekerja dan
pengusaha. Di samping itu, masih ada asuransi pengangguran yang harus dibayar oleh
yang menjadi cacat, untuk membiayai layanan kesehatan, dan untuk menunjang jika terjadi
Program mencakup sekitar 14 juta orang untuk AFDC (5,4 persen dari populasi), 33
juta orang untuk program kesehatan (13 persen penduduk), 6 juta orang untuk SSI, dan 27
juta orang untuk penerima voucer bahan makan (Fisher, 1996) Program kesejahteraan
tersebut dibiayai dari pemerintah pusat yang diserahkan kepada pemerintah negara bagian,
kemudian dipadukan dengan sumber di negara bagian dengan porsi sekitar 50-50. Jika
program kesejahteraan ini diperluas mencakup training, riset, bantuan kepada kelompok
tertentu, dan berbagai program sosial lain menurut Bixby (dalam Fisher, 1996) jumlahnya
mencapai 1,16 triliun dollar atau hampir IO ribu triliun rupiah yang menggambarkan
35
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.20
43
Di Inggris struktur pengeluaran negara memiliki perimbangan berikut: layanan
sosial 51,2 persen; layanan ekonomi 15 persen; layanan lingkungan 7,7 persen; pertahanan
10,2 persen; pembayaran utang pemerintah 8,2 persen; dan jasa-jasa lain 7,8 persen. Dari
50 persen lebih anggaran negara yang diperuntukkan untuk membiayai kegiatan welfare
persen, perumahan 8 persen, susu dan makan di sekolah I persen, kegiatan sosial personal
2,5 persen. Jumlah warga negara yang tertangani dari program kesejahteraan tersebut
diperkiraVan sebagai berikut: tunjangan hari tua (BLT) 8,9 juta orang, janda dan latim 0,5
juta orang, orang sakit l, I juta orang, cacat kerja 0,2 juta orang, tunjangan pengangguran
0,7 juta orang, masalah keibuan (maternity) 0,66 juta orang, tunjangan anak-anak
tergantung 13,3 juta, veteran 0,35 juta orang. Di samping itu, masih ada yang menerima
bantuan perorangan, lima juta orang, bantuan mingguan tiga juta orang dependen dewasa
internasional, utang dan bantuan luar negeri, serta dengan utang kepada masyarakat.
Pemerintah melakukan utang kepada rakyat dengan jalan menjual obligasi. Supaya
obligasi ini laku, maka pemerintah harus memberi return (suku bunga atau bagi hasil)
yang menarik. Akibatnya, suku bunga akan cenderung meningkat, masyarakat akan
36
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.21
44
akan membelanjakan. Belanja pemerintah ini akan direspons oleh pengusaha. Jika
tetapi, jika pengusaha tidak meningkatkan produksi, maka akan terjadi kenaikan harga
karena permintaan yang menguat tersebut tidak disertai penambahan produksi. Bank
sentral sekarang akan menilai apakah inflasi ini dikehendaki atau tidak, jika tidak
dikehendaki bank sentral akan membiarkan kenaikan suku bunga, tetapi jika inflasi
Penerimaan pemerintah yang Iebih penting adalah memungut aneka pajak untuk
membiayai aneka keperluannya. Jenis dan tarif dari aneka pajak ini di negara Barat
umumnya Iebih besar dari ketentuan zakat di dalam Islam. Pajak atau zakat merupakan
sekaligus kepada warganya, melainkan dikenakan berulang kali dari suatu aliran
pendapatan. Dengan demikian, dari sejumlah uang seseorang dipungut pajak berkali-
tersebut dimulai dari pajak atas pengeluaran gaji (payroll tax) dipungut di perusahaan
untuk keperluan pembayaran pensiun, cacat, sakit, dan jika terjadi PHK dari tenaga
kerja. Kemudian jika gaji masih memenuhi batas kena pajak, akan dipüngut pajak
penghasilan. Penghasilan bersih setelah kena pajak akan digunakan untuk konsumsi
dan sebagian ditabung. Dan, yang dikonsumsi dibelanjakan untuk berbagai barang akan
terkena pajak pertambahan nilai atau dikenai cukai. Yang ditabung akan maşuk di pasar
modal dan hasilnya dikenai pajak penghasilan. Saat tabungan digunakan orang untuk
investasi di sektor riil, akan dikenai pajak pembelian barang modal (termasuk
45
pajak/perizinan investasi). Selanjutnya, perusahaan yang beroperasi menghasilkan nilai
tambah atau laba juga merupakan objek pajak penghasilan badan (business tax).
Perusahan tersebut membeli input dan membayar tenaga kerja, input bahan dikenai
pajak penjualan/pembelian dan tenaga kerja dikenai payroll tax, kembali berputar
Demikian seterusnya berputar dan pada berbagai titik dalam perputaran ekonomi
nasional yang relatif besar. Jenis-jenis pungutan negara dapat dikelompokkan menjadi
cukai, pajak atas harta (bumi bangunan), pungutan penggunaan jasa pemerintah, dan
pada level ekonomi makro. Seperti dikutip dari Musgrave, yang menentukan baik
2. Distribusi beban pajak harus adil. Setiap orang harus dikenakan pajak sesuai
dengan kemampuannya
46
6. Sistem pajak harus menerapkan administrasi yang wajar dan mudah dipahami
7. Biaya administrasi dan biaya pembayaran pajak lainnya harus dibuat serendah
mungkin
kemampuan membayar dari seluruh wajib pajak yang ada sehingga tidak terlalu besar atau
terlalu kecil. Jika jumlah yang ditetapkan terlalu besar, dikhawatirkan investor tidak akan
mau menanamkan modalnya di dalam negeri. Hal ini mengakibatkan multiplier efek yang
akhirnya, jumlah target penerimaan pajak tidak akan pernah tercapai. Sebaliknya jika
terlalu kecil, dikhawatirkan jumlahnya tidak dapat membiayai kegiatan pemerintah yang
bermanfaat untuk menciptakan value yang dapat merangsang perputaran gerak roda
ekonomi.
stabilisasi ekonomi. Perlu dibuat aturan telonis yang simpel dan dapat menghindarkan
47
terjadinya salah sasaran. Jika pajak diterapkan atas produk tertentu, perlu dikaji serius
Ekonomi yang terus tumbuh dan pasar yang efisien harus terus dijaga agar
Kemungkinan pergcseran titik ekuilibrium kurva permintaan dan penawaran harus tcrus
diantisipasi dan terus diawasi dengan memasukkan pasar unsur spesiflk para pelaku
ekonomi setetnpat.
Harus dapat ditentukan pada awal perumusan kebijakan bahwa implementasinya pada
menguntungkan iklim investasi. Dengan kata lain, investor terutama para pemodal asing
Segala kebijakan harus mengacu pada kesederhanaan. Rumusan yang dipakai harus
Simulasi terhadap bakal muncul nya kekeliruan yang tidak diharapkan harus disiapkan
secara matang. Simulasi ini menggunakan beberapa yang berbeda dan mengamati
hasilnya.
Segala biaya yang tidak berkaitan langsung dengan beban pajak sesungguhnya harus
diminimalkan. Hal ini untuk memberikan kepastian berusaha bagi para pemilik modal
dalam rangka menghitung proyeksi keuntungan investasi. Dengan demikian, risiko biaya
tinggi yang tidak terduga akibat penyelewengan peraturan oleh oknum pelaku ekonomi
dapat dieliminasi.
48
b. Pembiayaan Sektor Publik dalam Ekonomi Islam
Terkait pembiayaan sektor publik oleh negara, berikut adalah beberapa instrumen
1). Zakat
terutama yang menyangkut pengembangan SDM, Zakat adalah ibadah wajib yang
menegakkan shalat dan zakat secara bersama memberi gambaran perhatian Islam
terhadap spiritualitas ibadah, dan amal sosial. Dengan mencmpatkan hukum zakat
scbagai wajib, Islam menghendaki agar kaum Muslimin sejak sedini mungkin
yang bertujuan khusus (spcsific purpose tax) di mana negara wajib menggunakan,
Ayat mengenai zakat sudah turun sejak periode Mekkah yang bersifat
dorongan pribadi, dan pada periode Madinah ketika Nabi SAW memegang
Pada periode Mekkah zakat disyariatkan sebagai anjuran yang bersandar pada
lainnya. Zakat disyariatkan untuk menjadi perekat umat dan akhirnya perekat
negara. Dengan adanya zakat, maka masyarakat bawah akan menikmati manfaatnya
37
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.24
49
berjemaah dan bermasyarakat Muslim. Oleh karena itu, membayar zakat dijadikan
penegakan shalat bersama penegakan zakat sekaligus atau bersamaan sesuai dengan
sebelah kanan, berada di dalam surga, mereka saling bertanya, tentang (keadaan)
orang-orang yang berdosa, "Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah
dalam Saqar (neraka) " Mereka menjawab: 'Kami dahulu tidak termasuk
orangorangyang mengerjakan shalat. Dan kami tidak (pula) memberi makan orang
Mengingat surat di atas adalah termasuk surat yang awal turun, maka sejak
semula pendirian atau penegakan umat atau masyarakat Islam kecuali ibadah ritual
dilakukan dengan tertib atau memenuhi urutan tertentu dan salah satu urutan
mengorganisasi zakat. 38
Gerakan Islam dewasa ini terlalu ditekankan kepada aspek ritual dan efek
utamanya yaitu orang mcnjadi berakhlak baik, kesopanan, kejujuran pribadi, tidak
38
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.26
50
penguasa, dan orang mapan lainnya. Islam tidak mengatasi kemiskinan rakyat
dengan hanya menyuruh bersabar seperti itu, tetapi dilakukan solidaritas sosial dan
menangani masalah riil dengan menggerakkan zakat. Dalam surat Al-Maaun yang
program kemiskinan adalah salah satu bentuk pengingkaran agama atau kekafiran
itu sendiri.
Pada periode Madinah, pungutan zakat menjadi wajib dan diambil alih
dan menugaskan pemungut zakat bagi Muslimin dan jizyah bagi nonmuslim yang
semuanya itu untuk membiayai kebutuhan publik. Kebutuhan publik pada negara
Islam awal sudah makin luas bukan saja masalah kemiskinan, tetapi juga
administrasi negara, birokrasi, guru, fasilitas fisik, dan kebutuhan negara yang
Harta pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu yang
bersifat aliran (flow) dan yang bersifat mengendap (stock). Sebagaimana dibahas
sebelumnya, pajak dikenakan pada setidaknya tiga titik, yaitu saat mendapat
penghasilan, saat dibelanjakan, dan saat disimpan. Zakat juga dikenakan saat ada
aliran penghasilan, contohnya zakat mengenai hasil panen dengan tarif 5 persen
untuk pertanian budi daya, dan 10 persen untuk perkebunan/tanaman keras. Para
profesional atau para pekerja yang mendapat penghasilan setiap bulan dapat
51
profesional dapat dikenakan zakat 5 atau 10 persen tergantung tingkat kesulitan
pekerjaannya.
(nisab) dikenai zakat sebesar 2,5 persen dari nilai total kekayaan yang mengendap.
Jenis zakat ini misalnya dikenakan untuk simpanan emas, ternak, deposito, atau
aliran penghasilan dan stok dari individu Muslim. Bagaimana halnya dcngan
nonmuslim dikenai pajak yang disebut jizyah. Pada masa awal, jizyah dikenakan
kepada kelompok dengan cara menghitung jumlah laki-laki sehat dewasa, masing-
masing dikenakan satu dinar. Besar jizyah setelah administrasi negara membaik
ternyata diperlakukan progresif, yaitu dengan tarif empat dinar untuk orang kaya,
dua dinar untuk orang menengah, dan satu dinar untuk orang miskin. Besar jizyah
ekonomi warga.39
Dari Nu'man bin Zur'ah: Dia bertanya kepada Umar bin Khathab dan
mereka membayar jizyah. Kemudian mereka berpecah belah di negeri itu. Nu'man
berkata kepada Umar: "Wahai Amirul Mukminin bani Taghlib adalah orang Arab,
39
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.27
52
mereka sulit membayar jizyah, karena tidak mempunyai harta. Mereka hanya
mudho'afahi.
Bagi penduduk nonmuslim yang miskin dan memasuki usia pensiun juga
diberikan santunan oleh negara dalam memenuhi keadilan dan prinsip negara
Umar bin Khathab suatu hari lewat di depan orang yang sudah tua dari ahlu
menjawab: "Untuk membayar jizyah, karena usiaan tuntutan hidup". Lalu Umar
berkata: "(Sungguh kami bertindak idak adil) karena kami memungut jizyah di
waktu muda, kemudian amibiarkan engkau (telantar) setelah tua renta." Setelah
itu Umar men3ajak orang tua itu ke rumahnya dan ia berikan makanan. Lalu Umar
baitulmal agar tidak memungut jizyah dari orang itu, dan agar baitulmal
Pola yang dilakukan oleh Umar adalah bentuk sederhana dari negara
kesejahteraan. Dalam kehidupan modern, jizyah atas nonmuslim tidak lain adalah
oleh negara.
jizyah bagi nonmuslim, tidakkah hal itu diskriminatif? Tujuan negara Islam adalah
53
membuat negara di mana penduduknya sejauh mungkin dapat meningkatkan
seluruh amalnya sebagai ibadah kepada Allah SWT. Hal ini membawa situasi
umum yang religius sangat berbeda dengan ingar-bingar negara modern sekuler
dewasa ini. Bernegara juga bagian dari pengabdian kepada Allah SWT yang dengan
maksimal. Kelompok minoritas jika diwajibkan zakat yang terkait ibadah tentulah
melanggar hak asasi mereka. Memaksa membayar zakat atas penduduk nonmuslim
sama saja dengañ memaksakan agama yang dilarang di dalam Islam. Membebaskan
minoritas non Muslim tidak membayar kepada negara juga tidak adil karena
memberi hakhak istemewa. Pajak atau jizyah adalah jalan keluar agar penduduk
nonmuslim juga membayar pajak sebagai solidaritas sosial dan sebagai tanda
Dalam negara modern zakat bagi individu Muslim dan jizyah bagi
dan hak seluruh warga negara menjadi jelas, kapan seseorang wajib membayar dan
berbagai negara Muslim, seperti program bantuan langsung tunai di Indonesia yang
dananya diperoleh dari pengurangan subsidi BBM justru terkesan temporer, yaitu
40
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.28
54
bantuan ini diberikan selama satu tahun, Undang-undang yang menjamin hal
dan menyusun hubungan sekuler antara negara dan warga negara melalui pajak.
bahkan mengalir ke Jakarta dari daerah. Pada waktu penyaluran, amil zakat
Para peternak, pedagang, dan industrialis dikenai zakat 2,5 persen atas
nilai stock total. Tarif 2,5 persen atas stock ini tidak lebih rendah dari tarif5 atau
10 persen atas aliran penghasilan. Misalnya industri mulai bekerja dengan modal
satu miliar rupiah, setelah satu tahun mendapat keuntungan 200 juta, sehingga
modal perusahaan menjadi 1,2 miliar. Jika zakat didasarkan atas aliran
penghasilan (flow) dengan tarif sebesar 5 persen dikalikan 200 juta = 10 juta.
Akan tetapi, jika didasarkan pada stock dengan tarif2,5 persen dikalikan 1,2 miliar
= 30 juta. Di sini tampak bahwa sebenarnya zakat sektor sekunder dan tersier
industri dan perdagangan lebih besar dari zakat sektor primer pertanian.
55
kesejahteraan. 41 Zakat hanya dapat digunakan untuk mengurus delapan
zakat oleh pemerintah memberi kepuasan pada masyarakat wajib pajak, karena
pada dasarnya mereka para wajib pajak senang jika uangnya benar-benar dapat
Banyak di antara negara Muslim masih bersifat agraris, di mana tanah dan
sumber alam yang terkandung di dalamnya menjadi sumber keuangan bagi negara
yang penting. Di kota-kota besar di mana nilai tanah menjadi sangat mahal, tanah-
Pinggir jalan masih dapat disewakan untuk iklan dan merupakan pendapatan
perkebunan dan hutan konservasi, hutan budi daya, dan hutan alam. Di beberapa
lokasi yang lain dikandung berbagai bahan tambang, dan mineral, serta yang
menonjol di berbagai negara Muslim adalah bahan bakar. Laut juga merupakan
sumber penerimaan yang dapat dikelola oleh negara, di mana ikan, penyewaan
42
pelabuhan, dan juga tambang-tambang ditemukan.
Negara memperoleh tanah-tanah ini pada prinsipnya dengan dua jalan, ada
yang diperoleh dengan jalan damai dan diperoleh dengan perjuangan, seperti
pembebasan diri saat berdirinya negara Indonesia, dan ada juga yang diperoleh
41
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.29
42
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.30
56
dengan perang, misalnya penyatuan sekitar Jazirah Arab, penyatuan Indonesia pada
Jika tanah dan harta lain diperoleh dari peperangan disebut ghonimah, jika
atau memenangkan Pemilu, penyerahan secara damai negara jajahan dan cara-cara
lain maka tanah-tanah negara dan harta benda lainnya disebut fai. Sejarah tanah-
oleh berbagai dinasti Islam, tanah yang luas tersebut justru disatukan di bawah
pemilikan tanah dan laut di Indonesia sekarang merujuk kepada batas-batas yang
hutan, dan laut yang dibebaskan itu juga dikategorikan sebagai fai.
berarti seluruh harta yang diperoleh dari musuh (pemerintah sebelumnya), baik
berupa tanah, dan juga barang bergerak yang ada di dalamnya. Dalam sistem
modern di mana pemerintahan silih berganti, maka seluruh tanah, apa yang
tetap menjadi milik negara dan sah secara hukum dikelola untuk sumber keuangan
43
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.31
57
Pada masa Islam awal tanah-tanah taklukan dibagaikan sebagai tunjangan
tentara, tetapi pada waktu daerah Islam meluas dengan masuknya Irak di tangan
khalifah Umar bin Khathab, tanah-tanah tersebut tetap dimiliki oleh negara dan
dengan rakyat.
Di Indonesia, hutan merupakan aset yang besar dan penting, hutan tersebut
kontribusi kepada negara. Sistem tersebut ternyata sangat rawan, karena sangat
penanaman kembali. Audit hutan sangat sulit karena medan berupa hutan, bahkan
pada hutan perkebunan di Jawa yang lebih teratur juga terjadi kesulitan
sistem sewa maupun bagi hasil. Sistem bagi hasil dengan membagi hutan kepada
rakyat dijamin akan terjadi batas yang jelas, dan juga penanaman kembali. Hal ini
disebabkan hutan tersebut menjadi penghasilan utama rakyat. Rakyat tentu akan
atau dapat juga dikerjasamakan dengan prinsip bagi hasil dengan swasta. Minyak
58
Minyak menjadi pemicu masuknya negara adidaya menancapkan kekuasaan di
Kharaj adalah pungutan untuk negara dari hasil tanah negara. Besarnya
khalifah. Dalam negara modern bagi hasil atau pungutan atas tanah wajib ditulis
penduduk. 44
mengenai tanah, hutan, laut, tambang, dan bangunan. Kelompok Islam fobia
adalah merampok, jizyah sebagai diskriminasi dan sebagainya. Syariat adalah hal
yang niscaya, yaitu suatu aturan yang berusaha menjawab permasalahan riil dalam
khususnya kelompok miskin yang terpental dari persaingan, untuk itu disyariatkan
zakat individu, badan, dan jizyah. Bagaimana mengenai tanah, hutan, laut, tambang,
atau pemerintah apa pun yang disuksesi, misalnya dikalahkan dalam Pemilu,
44
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.32
59
apakah merupakan sumber penerimaan negara yang sah. Seluruh kekayaan tersebut
disebut fai, yang sama sekali merupakan hal yang alami, legal, dan nalar disahkan
tersebut menjadi hak pemerintah lama, tetapi sama dengan hukum modern mana
pun Islam mengaturnya bahwa kekayaan fai sah secara hukum sebagai sumber
undang mengcnai pcrusahaan minyak, tambang, tanah, dan aneka suniber yang
dimilikinya. llal terscbut tidak dapat dikclola tanpa perundangan yang jclas dan
tcrperinci,
45
Ushur adalah bea cukai, pajak yang dikenakan ketika barang-barang
dibawa keluar atau masuk suatu wilayah negara. Beberapa Hadis menunjukkan
dilarangnya ushur atau bea cukai. Pemungutnya diancam tidak akan masuk surga.
Dalam hal ini, perdagangan barang antarnegara diharapkan terjadi dengan sebebas
terjadi dengan bebas, tanpa pajak, maka kemakmuran semua negara peserta dalam
Perdagangan bebas mendorong masuk produk dari negara lain yang lebih efisien,
kemudian negara tuan rumah hendaknya menutup usaha yang tidak efisien,
45
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.33
60
Namun terdapat atsar lain, Umar bin Khathab dan khalifah berikutnya
memungut ushur. Ushur atau pajak pabean dikenakan kepada penduduk dari negara
nonmuslim yang tidak memiliki perj anjian damai (darul harb) nonfree zone area.
setengah dari tarif ushur, dan kepada warga negara sendiri dikenai seperempat dari
tarif ushur. Ushur dikenakan jika nilai perdagangan melebihi dari 3 dinar (1 dinar
Pada masa pemerintahan Muslim awal tarif ushur pedagang Muslim 2,5
persen dapat saling menggantikan dengan zakat. Jika terbukti pedagang ini sudah
mengeluarkan zakat untuk barang yang akan diekspor maka ia dibebaskan. Tarif
karena pedagang Muslim yang masuk ke wilayah lain juga dibebani dengan jumlah
yang sama. Semula Nabi SAW melarang pajak pabean ini diriwayatkan oleh Uqbah
bin Amir bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Tidak akan masuk surga
orang yang mcmungut bea dan cukai". Hikmah dari pelarangan ini adalah supaya
terpenuhi dengan harga yang rcndah. Juga dapat terjadi spesialisasi dan efisiensi
teknologi akan tersebar cepat untuk mengejar efisiensi tersebut, atau para
melimpah. 46
46
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.34
61
Mula-mula tarif dikenakan atas status perorangan pedagang, di mana
keamanan yang menjadi tugas negara Islam awal kelihatannya diberikan man to
man. Namun terdapat juga laporan bahwa khalifah Umar memungut atas seorang
pedagang asing dengan tarifyang berbeda berdasar komiditas. Pada waktu itu
komoditas zaitun dipungut 5 persen dan komoditas kain dipungut 10 persen. Ini
berarti khalifah Umar ingin memperbesar suplai zaitun di dalam negeri, dan
sebaliknya untuk tekstil yang mungkin sudah mencukupi dipungut lebih tinggi,
dengan maksud melindungi pasokan tekstil yang sudah ada di dalam negeri.
termasuk barang mewah dikenai pungutan yang tinggi (PPnBM), dan kebutuhan
lain yang lebih pokok dikenai pungutan yang lebih rendah. Namun untuk barang
kebutuhan pokok seperti beras dan gula, jika impor dibebaskan dari pungutan
dapat menurunkan harga di dalam negeri, dan menyebabkan kerugian para petani.
WTO memiliki ideologi pasar, di mana perdagangan bebas dengan tarifnol sangat
America Free Trade Area), AFTA (Asean Free Trade Area) yang secara bertahap
Ekonomi Eropa), melangkah lebih jauh dengan menctapkan mata uang bersama.
62
Ushur di dalam syariat Islam tidak secara teknis terlalu berbeda dengan tujuan-
tujuan tersebut. Komoditas dan faktor produksi tertentu perlu sebebas mungkin
negara lain, kebutuhan pragmatis begini juga pernah terjadi dalam khazanah
Islam. 47
pemerintah negara Muslim memiliki sumber lain seperti wakaf (pemberian aset
abadi dari rakyat untuk kebutuhan publik yang terbatas maupun tidak terbatas);
kalalah (bagian negara dari warisan); dan barang temuan, harta karun, dan lainnya.
Jika kebutuhan publik belum terpenuhi, negara dapat memungut pajak tambahan.
Negara juga dapat menerbitkan surat utang baik kepada rakyat maupun negara lain.
Utang publik pada prinsipnya akan dibayar oleh pemerintah berikutnya, oleh sebab
itu utang publik hanya sah (halal) jika dijamin diinvestasikan yang hasilnya dapat
dinikmati generasi atau pemerintah berikutnya. Utang publik yang digunakan untuk
tujuan mercusuar yang tidak menghasilkan dan bahkan dikorupsi, atau terselip
Utang publik hanya akan diridhai oleh pemerintah atau generasi berikut, jika jelas
47
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.35
63
Sebagai rangkuman dari atas perbedaan berbagai jenis pungutan negara
berikut ini :
Tabel 1.2
Perbandingan Pungutan Negera Modern dengan Muslim Klasik
64
kewajiban muslim yang
terkait kewajiban religius.
luar itu, masih banyak persyaratan lain yang diperlukan. Untuk mencapai pertumbuhan,
tidak cukup hanya dengan cara penyediaan modal pembangunan (yang meliputi
investasi fisik dan investasi sumber daya manusia) serta proses teknologi yang
diperlukan, tetapi juga diperlukan sejumlah perubahan sosial dan kelembagaan yang
merupakan sebab dan akibat dari tingkat pembangunan perekonomian yang masih
rendah. Dalam hal ini, sektor publik memegang peranan penting terhadap semua unsur
pembangunan ini.
pengalokasian tabungan ini secara efisien dan dibutuhkan dalam arti sosial, politik,
dan pembangunan. Di samping itu, tingkat tabungan domestik yang sangat rendah juga
merupakan salah satu kelemahan struktural utama yang perlu dipecahkan di sebagian
48
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019,
h.36-37
65
besar negara berkembang, namun demikian, tabungan domestik tidak akan mencukupi
atau investasi nasional tidak akan berkualitas tinggi tanpa adanya disiplin ekonomi
makro,
Tantangan utama dari penggalian sumber dana domestik ini adalah bagaimana
kondusif bagi terciptanya tabungan swasta, konsolidasi keuangan negara, dan adanya
ruang bagi inisiatif swasta. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa dibutuhkan
Hal kedua adalah upaya untuk penguatan sektor keuangan negara. Mobilisasi
merupakan kunci utama pencapaian pertumbuhan. Dalam hal ini, disiplin fiskal
pemerintah tidak menyedot sumber-sumber dana bagi sektor swasta dari pasar kredit
domestik. 49
Hal ketiga yang diperlukan dalam penggalian sumber-sumber dana domestik untuk
49
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.38
66
produktif. Penguatan dan pengembangan sektor keuangan domestik dilakukan dengan
mendorong berkembangnya pasar uang dan pasar modal yang baik melalui sistem
perbankan yang sehat dan pengaturan kelembagaan lain yang ditujukan kepada
Pembiayaan pembangunan yang paling besar saat ini bagi pemerintah adalah
melalui penerimaan pajak. Sistem perpajakan yang baik adalah sistem perpajakan yang
dapat dengan mengenakan pajak tidak langsung. Sebaliknya jika tujuan yang ingin
dicapai adalah pemerataan penghasilan, pajak langsung yang progresif lebih tepat untuk
diterapkan.
pendapatan nasional (Y), jumlah konsumsi (C) dan tabungan (S). Hubungan dari
ketiga unsur tersebut adalah pendapatan nasional sama dengan jułnlah konsumsi
sebagai investasi (S = I), maka tidak akan pernah terjadi inflasi atau deflasi.
Kadang-kadang yang muncul adalah jumlah tabungan (S) lebih besar dari jumlah
investasi (I) atau dengan kata lain, tidak semua tabungan digunakan untuk investasi
(S > I) maka akan terjadi kelesuan ekonomi, penurunan harga (deflasi), dan
pengangguran. Dan yang sering terjadi justru jumlah tabungan lebih rendah dari
67
jumlah investasi (S < I). Kondisi ini menyebabkan kegairahan ekonomi dan
Gambar 1.1
Hubungan Pendapatan Nasional dengan Konsumsi serta Investasi
dengan tingkat konsumsi (C), dan tingkat investasi (I). Pada tingkat pendapatan
inflationarygap. Harga-harga cenderung terus naik sampai tidak ada lagi perbedaan
antara tabungan dan investasi. Pada kondisi ini instrumen pajak dapat digunakan
menerapkan pajak atas konsumsi. Sebaliknya pada tingkat pendapatan OY2 (S>I)
terdapat deflationary gap di mana harga-harga cenderung terus turun sampai tidak
50
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.39
68
ada lagi perbedaan antara tabungan dan investasi. Pada kondisi ini instrumen pajak
dapat digunakan untuk menurunkan tingkat inflasi, menggeser kurva C+I ke atas
menimbulkan adanya beberapa alternatif pilihan yang dapat diambil oleh para
pelaku ekonomi.
tarif pajak yang lebih kecil atau beralih produksi. Sebagai contoh, perusahaan dapat
saja mengurangi produksi barang yang merupakan objek pajak dan meningkatkan
produksi barang-barang Iain yang masih belum merupakan kategori barang kena
pajak. Perusahaan Iain dapat saja berpindah lokasi industri dari suatu tempat yang
adanya pengcnaan pajak. Konsumen akan membayar seluruh beban pajak yang
51
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.40
69
adalah sempurna, perusahaan tidak dapat mengalihkan beban pajaknya pada harga
pegawai-pegawai tersebut mempunyai dua pilihan, yaitu bekerja atau tidak bekerja
kemauan usaha kerja. Pajak dapat menyebabkan orang menjadi kurang giat
bekerja. Orang lebih memilih untuk mempunyai lebih banyak waktu santai. Pada
yang lebih kompleks. Bagi sebagian orang, pajak tidak menimbulkan disinsentif
untuk bekerja. Juga tidak setiap kenaikan pajak akan memberi dampak negatif pada
pendapatan, justru akan mendorong kemauan kerja yang lebih besar. Adapun bagi
mereka yang kurang peduli dengan gaya hidup mewah, permintaannya terhadap
52
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.41
70
penghasilan rendah sehingga elastisitas penawaran usaha dalam hubungannya
diharapkan sejumlah dana tabungan yang dapat digunakan untuk invcstasi. Dengan
kata lain, masyarakat kelompok miskin tidak punya kemampuan tabungan dan
investasi. Menurut pengertian ini, pendapatan nasional yang dikenai pajak akan
negara maju. Sehingga sulit didapatkan dana tabungan masyarakat. Penarikan dana
masyarakat secara sukarela dengan iming-iming bunga yang tinggi pada akhirnya
yang dapat dikenakan pajak. Kelemahan dari tarif pajak progresif adalah menekan
53
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.42
71
pada kelompok-kelompok kaya pemilik modal sehingga mereka malas bekerja,
bila dibandingkan dengan kebijakan perpajakan, dan data pembanding lebih sukar
sebagian dilandasi oleh belum berkembangnya pasar modal swasta dan sebagian karena
oleh kenyataan bahwa tipe investasi yang diperlukan pada tahap-tahap awal
pembangunan sering kali memerlukan jumlah beşar sepetti untuk pembangunan sistem
transportasi atau pembukaan suatu daerah yang terbelakang, Lebih jauh lagi, investasi
Negara berkembang bisa dihantui oleh pemborosan sumber daya, namun evaluasi
54
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.43
72
proyek yang efisien merupakan suatu tugas yang sukar. Di satu pihak analisis
biayamanfaat akan lebih mudah diterapkan di negara berkembang dari pada negara
antara yang nilainya bisa diukur dengan melihat pengaruhnya terhadap harga barang
yang disediakan oleh swasta. Jadi, manfaat dari proyek transportasi atau irigasi dapat
ukuran yang tidak bisa diperoleh jika pengeluaran publik digunakan untuk
teknik yang digunakan oleh pemerintah untuk membiayai belanja tersebut. Keuangan
publik juga menganalisis pengeluaran publik untuk membantu kita dalam memahami
mengapa jasa tertentu harus dişediakan oleh negara dan mengapa pemerintah
contoh, uraian mengapa pertahanan nasional harus dikelola oleh negara sedangkan
pada ekonomi dan keuangan rumah tangga dan swasta. Sehingga, penting untuk
daya yang efisien atau optimal, arti keadilan, dan antisipasi akibat finansial maupun
55
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.44
73
ekonomi atas suatu keputusan publik. Dengan demikian, fokus keuangan publik
dari kegiatan pendapatan dan belanja pada alokasi sumber daya, distribusi
perlu dikendalikan pemerintah, adanya barang publik yang perlu disediakan oleh
berbagai alasan, perlunya pencapaian kondisi stabil dalam ekonomi di mana peran
negara juga harus memerhatikan aspek institusi publik, keseimbangan publik yang
dicapai melalui proses pemilihan umum. Hasil pemilihan umum ini akan
cara memperoleh pendapatan dan melakukan belanja publik dalam rangka penyediaan
74
b. Distribusi pendapatan ke kelompok rendah/tinggi perlu diikuti pengenaan pajak
Gambar 1.2
Pengelolaan Keuangan Publik oleh Negara
berimbang. Pada sistem ini pinjaman luar negeri dimasukkan sebagai unsur
penerimaan negara. Sistem ini kemudian dikenal sebagai APBN berimbang dan
dinamis. Tujuan utama dari diterapkannya sistem ini pada awal orde baru menurut
56
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.45
75
Seda (2004), dimaksudkan mengurangi hyper-inflation yang mencapai 650 0/0
anggaran. Dalam beberapa periode lanjut Seda (2004), sistem tersebut cukup efektif
mengendalikan inflasi. Seluruh pengeluaran rutin dalam sistem ini diusahakan untuk
ditutup dari penerimaan dalam negeri. Adapun pinjaman luar negeri digunakan
agar penerimaan dalam negeri dapat lebih tinggi dari pengeluaran rutin sehingga
pembangunan. Agar tidak terjadi tambahan inflasi akibat adanya utangs scluruh nilai
utang digunakan untuk kcgiatan pcmbclian barang-barang impor. Sistem ini berlaku
sampai dengan tahun 1999. Setclah itu diberlakukan balance budgct yang mengakui
tidak selalu berupa pendapatan publik. Karena ada beberapa aktivitas yang
mengakibatkan aliran dana masuk yang tidak menambah kekayaan neto negara,
belanja publik. Pengeluaran publik seperti pembayaran pokok utang akan diikuti
57
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.46
76
negara. Belanja publik pasti mengurangi kekayaan neto negara, misalnya
Kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya sering dijadikan landasan
penyusunan anggaran tahun berikutnya. Namun hal ini tidak mencerminkan bahwa
seluruh kegiatan harus dibiayai secara bertahap. Pemerintah dapat saja melakukan
penyusunan dan pembahasan lebih banyak akibat adanya campur tangan politik.
77
manajemen dan akuntansi. Untuk mencapai hasil yang diharapkan, kombinasi
58
konflik antara manajemen dan politik perlu diakomodasi secara memadai.
anggaran yang tidak fair. Sebagian anggaran mengalami kebocoran atau penggunaan
dapat juga disebabkan oleh lembaga legislatif dan pemeriksa yang tidak independen
58
Huda Nurul, Keuangan Publik Islami Pendekatan Teoretis dan Sejarah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2019, h.47
78
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori permintaan uang menyatakan bahwa jumlah uang yang diminta oleh suatu
perekonomian akan bergantung pada beberapa faktor, seperti tingkat suku bunga, tingkat
harga, dan tingkat pendapatan. Secara umum, semakin tinggi tingkat suku bunga,
semakin rendah permintaan uang, sedangkan semakin tinggi tingkat harga dan
pendapatan, semakin tinggi permintaan uang. Teori ini berbicara tentang hubungan
antara permintaan uang dan faktor-faktor ekonomi, yang dapat membantu dalam
Pembiayaan sektor publik adalah suatu proses pengalokasian dana oleh pemerintah
untuk mendukung kegiatan dan program publik yang bersifat umum dan bertujuan untuk
pajak dan penerimaan non-pajak menjadi sumber utama pendapatan negara yang
memastikan efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan dana agar tidak mengalami
publik lebih transparan serta mampu menanggulangi tindakan korupsi di sektor publik.
79
Pembiayaan sektor publik juga penting untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat dan pembangunan terutama bagi sektor yang kian rawan seperti sektor
kesehatan, pendidikan, air, sanitasi, dan infrastruktur. Oleh karena itu, keterlibatan dan
B. Saran
transportasi, serta pastikan bahwa anggaran tersebut disalurkan dengan efisien dan
transparan. Pemerintah juga diharapkan mengurangi belanja yang tidak perlu dan
besar, seperti infrastruktur dan energi. mencari sumber pendanaan baru, seperti dengan
melakukan kerja sama dengan pihak swasta atau pihak donor internasional. Selain itu
termasuk pengurangan subsidi yang tidak efektif dan pengenaan pajak yang adil dan
efektif pada warga negara yang mampu membayar, serta dapat menggunakan
Bagi masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa setiap program atau proyek
yang didanai oleh pemerintah berasal dari uang rakyat, sehingga penting untuk
negara seharusnya membayar pajak secara tepat waktu dan jangan menghindarinya.
80
Mendukung pengelolaan anggaran dan pembiayaan sektor publik secara transparan,
pelaksanaan program dan proyek publik. Serta mengajak pemerintah untuk terus
berinovasi dan mencari sumber pendanaan alternatif yang dapat memperkuat kapasitas
81
DAFTAR PUSTAKA
Arif, M Nur Rianto Al. 2017. Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktis.
Bandung: Pustaka Setia.
Huda, Nurul. 2008. Ekonomi Makro Islam Pendekatan Teoritis. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Huda, Nurul. 2015. Keuangan Publik : Pendekatan Instrumen Kebijakan dalam Perspektif Islam.
Jakarta : Gramedia.
Juhro, Solikin M, dkk. 2019. Keuangan Publik dan Sosial Islam Teori dan Praktik.
Depok: Rajawali Press.
Karim, Adiwarman Azwar. 2008. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Edisi Ketiga.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
82