Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“ Ekonomi Politik dan Pembangunan“
Dosen Pengampu :
Dr. Hegar Harini. SE, M.Pd
Disusun Oleh
2019
DAFTAR ISI
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB 1 : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
E. Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB 2 : PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebijakan Moneter dan Fiskal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Tujuan Kebijakan Moneter dan Fiskal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Instrumen Kebijakan Moneter dan Fiskal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
D. Peran Kebijakan Moneter dan Fiskal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
E. Pengaruh Kebijakan Moneter dan Fiskal Terhadap Kehidupan Rakyat Banyak .
BAB 3 : PENUTUP
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Rekomendasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Ilmu ekonomi adalah sebuah cabang ilmu dari pengetahuan sosial yang tidak bisa lepas
dalam kehidupan sehari-hari karena melalui ilmu ekonomi inilah setiap manusia dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik sebagai individu maupun sebagai satu kesatuan atau
dikenal dengan organisasi. Dalam hal ini, organisasi yang merupakan kesatuan dari setiap
individu disebut dengan negara.
Berbicara soal negara, tentu tidak bisa dilepaskan dari cabang ilmu pengetahuan sosial
lainnya yaitu ilmu politik. Melalui ilmu politik ini individu-individu yang terlibat dalam
organisasi yang disebut sebagai negara dapat memainkan perannya untuk mengatur sebuah
negara agar dapat mencapai tujuannya yang telah dicita-citakan melalui semua kebijakan,
termasuk kebijakan ekonomi.
Pentingnya perekonomian dibagi menjadi tiga bagian yang pertama, pentingnya ilmu
ekonomi untuk perseorangan (individu), kedua pentingnya ilmu ekonomi untuk dunia usaha,
dan ketiga, pentingnya ilmu ekonomi untuk bangsa dan Negara. [1]
Krisis global dapat membuat keadaan perekonomian di berbagai Negara sangat
menghawatirkan dan membuat tingkat perekonomian menerun tajam, yang mengakibatkan
suasana ketidakpastiannya sangat tinggi terhadap masa depan suatu Negara yang
mengalaminya. Untuk mengatasi dan mencegah terjadinya krisis global Negara Indonesia
melakukan kebijakan-kebijakan yang bertujuan agar kondisi perekonomian Indonesia pulih
kembali.
Kebijakan yang akan dibahas yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal
yang dilakukan pemerintah merupakan kebijakan di dalam bidang perpajakan (penerimaan)
dan pengeluarannya, sedangkan kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang dijalankan
oleh Bank Sentral untuk mengawasi jumlah uang yang berada di tangan masyarakat. Kedua
kebijakan ini merupakan wahana utama bagi peran aktif pemerintah dibidang ekonomi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Kebijakan Moneter dan Fiskal?
2. Apa Tujuan Kebijakan Moneter dan Fiskal?
3. Apa Saja Instrumen Kebijakan Moneter dan Fiskal?
4. Bagaimana Peran Kebijakan Moneter dan Fiskal Dalam Perekonomian Nasional?
5. Bagaimana Keterkaitan Kebijakan Fiskal dan Moneter?
6. Bagaimana Pengaruh Kebijakan Moneter dan Fiskal Terhadap Kehidupan Rakyat Banyak?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Kebijakan Moneter dan Fiskal.
2. Untuk Mengetahui Tujuan Dari Kebijakan Moneter dan Fiskal.
3. Untuk Mengetahui Instrumen Kebijakan Moneter dan Fiskal.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Peran Kebijakan Moneter dan Fiskal Terhadap Perekonomian
Nasional.
5. Untuk Mengetahui Bagaiamana Keterkaitan Kebijakan Moneter dan Fiskal.
6. Untuk Mengetahui Bagaiaman Pengaruh Kebijakan Moneter dan Fiskal Terhadap Kehidupan
Rakyat Banyak.
D. Hipotesis
Kebijakan Moneter dan Fiskal Merupakan kebijakan yang sangat berpengaruh terhadap
perekonomian di Indonesia. Kebijakan moneter adalah langkah-langakah Bank Sentral untuk
memengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian dengan tujuan
mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank
perdagangan. Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi pemerintah untuk mengelola atau
mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara
menyesuaikan penerimaan dan pengeluaran pemerintah dengan tujuan untuk menciptakan
kesempatan kerja yang tinggi tanpa inflasi. Dalam kondisi inflasi, pemerintah melakukan
kebijakan moneter yang bersifat mengurangi jumlah uang beredar dengan melakukan
kebijakan pasar terbuka. Sedangkan dalam keadaan depresi, pemerintah melalui bank sentral
menambah jumlah uang beredar dengan membeli SBI atau obligasi negara, menekan tingkat
suku bunga bank, dan melonggarkan jumlah kredit bank.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebijakan Moneter dan Fiskal
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar
dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar
dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta
terjadinya peningkatan output keseimbangan. Berikut beberapa pengertian kebijakan moneter
menurut para ahli.
a. Menurut Soeharsono Sagir. Kebijakan moneter menunjukka kemampuan bank indonesia
sebagai bank sentral untuk mencapai sasaran tunggalnya, yaitu mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah (inflasi dan nilai tukar rupiah terkendali).
b. Menurut Sadono Sukirno. Kebijakan moneter adalah langkah-langkah bank sentral untuk
memengaruhi jimlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian dengan tujuan
mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh bank-bank
perdagangan.
c. Menurut Suryana. Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah untuk memengaruhi
jalannya perekonomian dengan cara memengaruhi penawaran uang dalam masyarakat atau
dengan cara memengaruhi tingkat bunga.
Dengan kata lain, Kebijakan moneter adalah proses di mana pemerintah, bank sentral, atau
otoritas moneter suatu negara kontrol suplai (i) uang, (ii) ketersediaan uang, dan (iii) biaya
uang atau suku bunga untuk mencapai menetapkan tujuan berorientasi pada pertumbuhan dan
stabilitas ekonomi.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah untuk
membelanjakan dananya tersebut dalam rangka melaksanakan pembangunan. Atau dengan
kata lain, Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan
kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur
jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan
dan belanja pemerintah. Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran
pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak.
Pada dasarnya yang dimaksud penerimaan negara adalah pajak-pajak dan berbagai pungutan
yang dipungut pemerintah dari perekonomian dalam negeri, yang menyebabkan kontraksi
dalam perekonomian. Dengan demikian hibah dari negara donor serta pinjaman luar negeri
tidak termasuk dalam penerimaan negara. Adapun yang dimaksud pengeluaran negara adalah
semua pengelaran untuk operasi pemerintah dan pembiayaan berbagai proyek di sektor
negara maupun badan usaha milik negara.
B. Tujuan Kebijakan Moneter dan Fiskal
1. Tujuan Kebijakan Moneter
Tujuan kebijakan moneter seperti halnya kebijakan ekonomi pada umumnya adalah
keseimbangan intern (Internal Balance) dan keseimbangan ekstern (External Balance).
Kebijakan intern biasanya diwujudkan oleh terciptanya kesempatan kerja yang tinggi dan
dipertahankannya laju inflasi yang rendah. Sedangkan keseimbangan ekstern dipertahankan
agar neraca pembayaran internasional (Balance of Payment) seimbang dalam arti bahwa
neraca pembayaran internasional tidak defisit dan surplus.
Berikut beberapa tujuan kebijakan moneter :
1.1 Menjaga Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan di mana pertumbuhan ekonomi berlangsung secara
terkendali dan berkelanjutan. Artinya, pertumbuhan arus barang/jasa dan arus uang berjalan
seimbang.
1.2 Meningkatkan Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja akan meningkat bila produksi meningkat. Peningkatan produksi biasanya
diikuti dengan perbaikan nasib para karyawan ditinjau dari segi upah maupun keselamatan
kerja. Perbaikan upah dan keselamatan kerja akan meningkatkan taraf hidup karyawan dan
pada akhirnya kemakmuran dapat tercapai.
2) Open market policy (politik pasar terbuka atau operasi pasar terbuka)
Politik pasar terbuka artinya kebijakan untuk memperjualbelikan surat-surat berharga oleh
Bank Indonesia di pasar uang.
Pada waktu perekonomian mengalami resesi, maka uang yang beredar perlu diadakan
penambahan untuk mendorong kegiatan ekonomi yaitu dengan cara membeli surat-surat
berharga. Pada waktu inflasi, untuk mengurangi kegiatan ekonomi yang berlebihan, uang
yang beredar harus dikurangi dengan cara menjual surat-surat berharga.
Agar operasi pasar terbuka dapat berjalan dengan baik dan berhasil sesuai yang diharapkan,
yakni pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka harus diciptakan keadaan perekonomian di
mana:
a) bank umum tidak memiliki kelebihan cadangan minimum.
b) dalam perekonomian telah tersedia cukup banyak surat-surat
berharga yang diperjualbelikan.
3) Cash Receive Ratio (politik cadangan kas atau giro wajib minimum)
Politik cadangan kas artinya kebijakan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas yang
harus ada di bank-bank umum.
Apabila kondisi perekonomian terjadi kenaikan harga (inflasi), maka bank sentral dapat
menaikkan cadangan kas minimumnya sehingga uang yang beredar dapat dikurangi.
Sebaliknya jika kondisi perekonomian sedang lesu, maka pemerintah dapat menurunkan
cadangan kas minimumnya, sehingga uang yang beredar bertambah karena banyaknya
pinjaman yang diberikan kepada masyarakat.
Akibat dari naiknya cadangan kas, maka kemampuan bank umum untuk memberikan
pinjaman berkurang atau bank umum tidak mampu memberikan pinjaman dan sekaligus dana
yang menganggur di bank semakin bertambah.
b. Kebijakan Moneter Kualitatif
Kebijakan Moneter Kualitatif meliputi pengawasan kredit selektif dan imbauan moral (Moral
Persuasion).
1) Pengaawasan Kredit Selektif
Kebijakan kredit selektif adalah kebijakan mengurangi jumlah uang yang beredar
dimasyarakat dengan cara menentukan syarat-syarat yang ketat Bank yang ingin memberikan
kredit harus memerhatikan syarat-syarat kredit yang dikenal dengan 5C (Character,
Collateral, Capital, Capacity, and Condition Of Economy). Dengan kebijakan kredit ketat ini,
bank sentral dapat mengontorol jumlah uang yang beredar di masyarakat. Langkah kebijakan
ini dapat diambil pada saat ekonomi mengalami inflasi.
2) Imbauan Moral ( Moral Persuasion)
Untuk memengaruhi jumlah uang yang beredar, bank sentral dapat mengeluarkan pidato,
pengumuman atau edaran kepada bank umum dan pelaku moneter lain yang berupa larangan
atau ajakan. Mislanya, larangan atau ajakan untuk menahan pinjaman atau melepaskan
pinjaman pada waktu tertentu.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai
tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera.
Kebijakan Moneter bertumpu pada hubungan antara tingkat bunga dalam suatu
perekonomian, yaitu harga di mana uang yang bisa dipinjam, dan pasokan total uang.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola atau
mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara
mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Kedua kebijakan ini sama-sama memiliki peran serta pengaruh yang sangat penting terhadap
perekonomian inodonesia.
B. Saran
Materi mengenai Kebijakan moneter dan kebijakan fiskal ini diharapkan lebih dimengerti,
dan ditingkatkan lebih baik lagi karena kebijakan moneter dan fiskal sangat terkait dengan
kondisi perekonomian di suatu wilayah atau negara. Dan dapat membantu kita untuk
mengetahui bagaimana kondisi perekonomian di wilayah kita sendiri serta mengatasinya.
C. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang
telah dipaparkan, maka penulis mengajukan rekomendasi yang diapandang berguna dan
yang dapat dipertimbangkan agar dapat meningkatkan perekonomian di Indonesia. Yakni
supaya pemerintah dapat meningkatkan serta memperhatikan masyarakat yang ada di pelosok
serta di daerah yang masih lemah perekonomiannya dan tidak hanya memperhatikan wilayah
perkotaan, dengan cara meningkatkan infrastrtuktur dan meningkatkan kualitas SDM di
indonesia khususnya daerah pelosok dan desa-desa yang kurang pembangunannya. Karena
hal tersebut dapat membantu masyarakat untuk melaksanakan kegiatan ekonominya serta
dapat menurunkan angka kemiskinan yang ada di Indonesia. karena pertumbuhan ekonomi
indonesia tidak akan membaik jika masyarakatnya tidak dapat menghidupi kehidupannya
sendiri dan juga bantuan dari pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi. 2007. Ekonomi SMA/MA kelas XI. Surakarta. CV. Grahadi
Nugraha Putra. 2017. Ekonomi Peminatan Untuk SMA/MA kelas XI. Surakarta. Departemen
Pendidikan
http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/moneter/peran-kebijakan-moneter
http://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/perpajakan/peran-kebijakan-fiskal
http://ekonomisku.blogspot.co.id/2014/07/kaitan-kebijakan-fiskal-dengan-moneter.html