Di susun Oleh :
Shinta Kurniawaty. S
puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan
kita kesehatan,sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini
dengan judul “Sistem Reproduksi pada Manusia”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi
Reproduksi yang diampu oleh Dr.Syamsul Bachry.H, S.Si.,M.Si. Makalah ini
berisi tentang sistem reproduksi pada pria dan wanita, perkembangan embrio,
hormon reproduksi, dan penyakit menular seksual. Penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Sistem Reproduksi pada Pria...........................................................................2
B. Sistem Reproduksi pada Wanita......................................................................3
C. Perkembangan Embrio.....................................................................................5
D. Hormon Reproduksi........................................................................................6
E. Penyakit Menular Seksual................................................................................7
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang (UU) Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mendefinisikan arti
kesehatan sebagai keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.1
Pengertian tersebut dapat diartikan secara luas. Dengan demikian, kesehatan reproduksi
menjadi salah satu cakupan kesehatan secara umum dan menjadi aspek fundamental
kehidupan.
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa kesehatan reproduksi ialah
kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial serta tidak adanya penyakit ataupun
kecacatan pada sistem reproduksi.3 Agar dapat dicapai oleh setiap orang, maka diperlukan
tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi yang benar dan komprehensif. 4 Berbagai
metode dapat dilakukan agar masyarakat luas mendapatkan tingkat pengetahuan yang
benar, misalnya melalui penyuluhan, penyebaran pamflet, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem reproduksi pada pria?
2. Bagaimana sistem reproduksi pada wanita?
3. Bagaimana proses perkembangan embrio manusia?
4. Apa saja hormon reproduksi pada manusia?
5. Apa saja penyakit menular seksual pada manusia?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui dan memahami sistem reproduksi pada pria dan wanita.
2. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan embrio manusia.
3. Untuk mengetahui dan memahami hormon reproduksi pada manusia.
4. Untuk mengetahui dan memahami penyakit menular seksual pada manusia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
(Sumber : Putuagem.blogspot.com)
2
yang tidak teratur dan juga menjadi tempat penyimpanan sperma sementara. 27,30
Saluran yang menghubungkan antara epididimis dan testis disebut duktus eferen
testis.29
c) Vas deferens
Saluran ini merupakan lanjutan dari epididimis. Fungsinya adalah mengangkut
sperma menuju vesikula seminalis (kantong sperma).27 Vas deferens dan saluran dari
kelenjar kantong sperma akan bersatu membentuk duktus ejakulatorius yang
akhirnya bermuara di uretra.27,29,30
d) Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin yang dimiliki oleh seorang pria adalah vesikula seminalis, kelenjar
prostat, dan kelenjar bulbouretral (Cowper).
Vesikula seminalis: sepasang kelenjar yang berfungsi menghasilkan 50-60%
dari volume total cairan semen yang berwarna jernih dan kental. Komponen
terpenting didalamnya adalah fruktosa dan prostaglandin.27,30
Kelenjar prostat: kelenjar kelamin terbesar pada pria yang menyumbang 15%
dari volume total cairan semen dengan komponen pentingnya adalah asam
fosfatase, seng, sitrat, dan protease. Kandungan tersebut membuat cairan
semen menjadi lebih encer.27,30
Kelenjar bulbouretral (Cowper): sepasang kelenjar kecil yang mengeluarkan
cairan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.27
(Sumber : dosenbiologi.com)
3
Sistem reproduksi wanita juga terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ
reproduksi luar. Organ reproduksi bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia
minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat
ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).
1) Alat Kelamin Luar
a) Labia mayora (bibir besar), yaitu struktur terbesar alat kelamin luar perempuan
yang tebal dan berlapiskan lemak.Labia mayora ini mengelilingi organ pada alat
kelamin luar lainnya dan berakhir menjadi mons pubis.27,30,32
b) Labia minora (bibir kecil) ialah lipatan kulit yang halus dan tidak memiliki
lapisan lemak.27
c) Mons veneris adalah tonjolan lemak yang besar sebagai pertemuan antara
sepasang labia mayora.27,30
d) Klitoris, disebut juga kelentit.
Klitoris berupa tonjolan kecil dan memanjang serta homolog dengan penis pada
pria. Sebagian besar tersembunyi di antara kedua labia minora.27,29,30,31
e) Orificium urethrae adalah muara dari saluran kencing yang terletak di bawah
klitoris.27
f) Himen sering disebut sebagai selaput dara.27
g) Kelenjar reproduksi
Sama halnya seperti pria, wanita juga memiliki beberapa kelenjar reproduksi, di
antaranya adalah kelenjar vestibulari mayor dan minor serta parauretralis.29,32
2) Alat Kelamin Dalam15
a) Ovarium, disebut indung telur.
Ovarium adalah sepasang organ berbentuk oval yang terletak di rongga perut.
Ovarium memiliki struktur berbentuk bulatan-bulatan yang disebut folikel. Tiap
folikel mengandung sel telur (oosit) yang berada pada lapisan tepi ovarium.
Fungsinya adalah memproduksi telur matang untuk pembuahan dan produksi
hormon steroid dalam jumlah besar.27,30
b) Oviduk (Tuba Fallopi)
Oviduk merupakan saluran penghubung antara ovarium dan rahim (uterus). Di
ujungnya terdapat fimbria yang menyerupai jari-jari untuk menangkap telur
yang matang. Oviduk ini berfungsi untuk membawa sperma dan telur ke tempat
terjadinya pembuahan, yaitu ampula tuba.27,30
4
c) Rahim (Uterus)
Rahim pada wanita hanya ada satu dan tersusun atas otot yang tebal. Rahim
bagian bawah memiliki ukuran yang lebih kecil dan biasa disebut sebagai leher
rahim (cervix). Bagian yang besar dari uterus disebut dengan corpus uteri.
Terdapat tiga lapisan utama uterus, yaitu perimetrium, miometrium,dan
endometrium. Endometrium merupakan lapisan yang akan mengalami
penebalan dan pengelupasan apabila tidak ada pembuahan. Fungsi utamanya
adalah tempat menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin. 27,30
d) Vagina
Vagina merupakan alat kelamin wanita yang menghubungkan alat kelamin luar
dengan rahim. Vagina terdiri atas otot yang membujur ke arah belakang.
Dinding vagina banyak memiliki lipatan meskipun lebih tipis dari rahim. Selain
itu, lendir yang dihasilkan dari dindingnya berfungsi mempermudah persalinan.
Fungsi vagina adalah menahan penis saat berhubungan seksual dan menyimpan
semen sementara. 27,30
C. Perkembangan Embrio
(Sumber : artikelmateri.com)
Pembuahan terjadi di saluran telur (tuba fallopi atau oviduk). Zigot yang terbentuk
menuju ke rahim (uterus), kemudian membelah diri menjadi 2, 4, 8,16, dan seterusnya.
Sementara itu, lapisan dalam dinding rahim menebal untuk memberi makanan bagi embrio.
Embrio memperoleh makanan dari tubuh induknya melalui plasenta (ari0ari). Selanjutnya,
5
makanan masuk ke embrio melalui tali pusar. Melalui tali pusar tersebut, zat sisa
metabolisme dan zat yang tidak berguna dialikan kembali ke plasenta dan akhirnya ketubuh
ibunya.
Di dalam uterus, embrio dikelilingi oleh suatu cairan yang disebut cairan amnion atau
ketuban. Cairan ini berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan. Pada usia 5 minggu,
embrio telah mempunyai kepala, mata, tubuh, ekor yang pendek dan calon tangan serta calon
kaki. Panjang embrio hampir mencapai 7 mm.
Embrio pada usia 9 minggu telah berubah menjadi bayi kecil yang sudah terbentuk. Ia
sudah memiliki wajah, mata, telinga, hidung, dan lidah. Jari-jari tangan dan kaki pun sudah
terlihat. Kepalanya jauh lebih besar daripada badannya. Embrio pada usia ini sudah dapat
menggerakkan tangan dan kakinya dengan panjang tubuh kira-kira 5,5 cm.
Saat usia 14 minggu, organ-organ tubuh semakin berkembang dan panjang tubuhnya
sekitar 6 cm. Pada usia 20 mingggu, bayi memiliki panjang sekitar 19 cm dan beratnya
sekitar setengah kilogram. Organ-organ tubuhnya sudah lebih berkembang. Tangan dan
kakinya sudah dilengkapi dengan kuku, sudah memiliki alis mata dan bulu mata. Pada saat
ini, jantung bayi dapat terdeteksi dan bayi sangat aktif. Ketika usia bayi mencapai 24 minggu,
pertumbuhan badannya sangat pesat. Pada usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan.
D. Hormon Reproduksi
6
berfungsi dalam perkembangan ciri seks sekunder wanita serta berperan penting
dalam siklus menstruasi. Sedangkan progestero berperan dalam siklus menstruasi,
kehamilan, serta dalam embriogenesis.
4. Hormon testosteron, dihasilkan oleh testis, berfungsi merangsang perkembangan
organ seks primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan alat
reproduksi dan ciri kelamin sekunder, dan mempengaruhi proses spermatogenesis.
7
Selama 2-3 tahun pertama, penyakit ini tidak menunjukkan gejala atau disebut masa
laten. Setelah 5-10 tahun, penyakit sifilis akan menyerang susunan saraf otak, pembuluh
darah dan jantung. Pada wanita hamil, bayi yang lahir dapat lahir dengan kerusakan hati,
kulit, limpa dan keterbelakangan mental.
3. Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes simplex dengan masa inkubasi selama 4-7
hari setelah virus masuk ke dalam tubuh. Pada wanita, penyakit ini sering berkembang
menjadi kanker mulut rahim setelah beberapa tahun kemudian. Gejalanya yaitu:
a. Bintil-bintil air berkelompok seperti anggur yang sangat nyeri disekitar alat
kelamin.
b. Bintil pecah dan akan meninggalkan luka yang kering mengerak, lalu akan hilang
dengan sendirinya.
c. Gejala akan kambuh lagi, namun tidak senyeri awal.
4. Klamidia
Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia trachomatis. Masa inkubasinya selama 7-21
hari. Gejalanya adalah timbul peradangan pada alat reproduksi pria dan wanita.
Pada wanita, penyakit ini dapat menyebabkan cacatnya saluran telur dan kemandulan,
radang saluran kencing, robeknya saluran ketuban hingga terjadi kelahiran bayi sebelum
waktunya. Sedangkan, pada pria mengakibatkan rusaknya saluran mani, kemandulan, serta
radang saluran kencing.
5. Trikomoniasis
Trikomoniasis disebabkan oleh paasit Trichomonas vaginalis gejalanya adalah
a. Cairan vagina encer, berwarna kuning kehijauan, berbusa, dan berbau busuk.
b.Vulva bengkak, kemerahan, dan gatal.
c. Nyeri saat kencing.
6. Kanididiasis Vagina
Kanididiasis vagina merupakan keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida
albicans. Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kulit maupun di dalam vagina. Akan
tetapi pada keadaan tertentu jamur ini menimbulkan keputihan.
Gejalanya berupa keputihan seperti susu, bergumpul, disertai rasa gatal, panas, dan
kemerahan pada alat kelamin dan bagian di sekitarnya.
7. HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena teinfeksi HIV (Human
8
Immunodeficienc Virus). Orang yang terinfeksi oleh virus ini tidak dapat mengatasi serangan
infeksi penyakit lain karena sistem kekebalan tubuhnya menurun secara derastis. Penyakit ini
sampai sekarang belum ada obatnya, yang ada hanyalah menolong penderita untuk
mempertahankan tingkat
kesehatan tubuh penderita.
HIV terdapat pada seluruh cairan tubuh penderita AIDS, tetapi yang dapat ditularkan
hanya terdapat pada darah, sperma, dan cairan vagina. Penularan HIV dapat terjadi karena,
memakai jarum suntik bekas orang yang terinfeksi HIV, menerima transfusi darah yang
terinfeksi HIV, ibu yang terinfeksi HIV akan menularkan ke bayi dalam kandunganya, dan
berganti-ganti pasangan seksual atau berhubungan seksual dengan penderita.
9
BAB III
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. 2007. IPA Terpadu SMP dan MTS Jilid 3A untuk Kelas IX
Semester1. Jakarta: Erlangga.
Anonim. 2016. Alat Reproduksi Manusia. (online)
http://dosenbiologi.com/manusia/alat-reproduksi-manusia diakses pada 03 September
2020
______. 2015. Alat Reproduksi Wanita Bagian Luar dan Bagian Dalam. (online)
http://www.bukupedia.net/2015/10/alat-reproduksi-wanita-bagian-luardan-dalam
beserta-gambarnya.html diakses pada 03 September 2020.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. IPA Biologi untuk SMP Kelas IX. Jkarta: Erlangga.
Wijaya, Agus, dkk. 2008. IPA Terpadu IXA untuk Sekolah Menengah Pertama dan
MTS Kelas IX. Jakarta: Gasindo.
Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. [Internet]. 2009.
http://ereport.alkes.kemkes.go.id/dat/UU_No._36_Th_2009_ttg_Kesehatan.pdf
diakses pada 03 September 2020
WHO. UN Population division, department of economic and social affairs of united nation
population information nertwork (POPIN) with support from the UN population fund
(UNFPA): Guidelines on reproductive health. [Internet]. 2009.
http://www.un.org/popin/unfpa/taskforce/guide/iatfreph.gdl.html&eiBqGy
N1g9&lc=idID&s=1&m=165&ts=1436402325&sig=AG8UculAy5rXYo38GFv4aW
wPejiuS3sQA diakses pada 03 September 2020
Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Diktat Systema Urogenitale.
Semarang. 2012
Pratiwi DA, Maryati S, Srikini, Suharno, Bambang S. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta:
PT Gelora Aksara Pratama Penerbit Erlangga. 2006.
Heffner LJ, Schust DJ. The Reproductive System at a Glance. 2nd ed. Jakarta : PT Gelora
Aksara Pratama Penerbit Erlangga. 2008
Radulović O, Šagrić Č, Babić S, Veljković M, Bulatović2 K. Reproductive health of youth in
the world and serbia. Scientific Journal of the Faculty of Medicine in Niš.
2014;31(4):219-24. http://web.b.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?
sid=30f622f4- 7b5f-461c-84ce-ba1c7eb28441%40sessionmgr115&vid diakses pada
03 September 2020
Dorlan WAN. Dorland’s Pocket Medical Dictionary. 28th ed. 2011
Prawirohardjo S. Ilmu Kandungan. Ed 3. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
2011=0&hid=123